Anda di halaman 1dari 5

DEBAT 2

1. Dilihat dari buku cetak hal 185-186, tentukan mosi yang didebatkan!

• Kutipan debat 1

Mosi yang didebatkan pada kutipan debat 1 ini adalah kenakalan remaja
di lingkungan sekolah yang terjadi karena melihat teladan kurang baik dari
pemimpin bangsa dan berbagai tontonan.

Hal ini terletak pada kalimat


“Lebih dari itu, tawuran terjadi karena anak-anak mendapat teladan yang
kurang baik dari para pemimpin bangsa yang sibuk saling berebut
kekuasaan dan saling menghujat. Televisi dan internet pun dengan bebas
menyajikan berbagai aksi brutal yang membuat anak-anak tergoda untuk
meniru.”

Alasan kami menyatakan mosi tersebut adalah karena anak-anak tersebut


melihat teladan yang kurang baik dari pemimpin bangsa serta tontonan-
tontonan yang memperlihatkan berbagai aksi brutal, sehingga membuat
anak-anak tergoda untuk menirunya.

• Kutipan Debat 2

Mosi yang didebatkan pada kutipan debat 2 adalah bencana alam yang
terjadi tidak hanya akibat ulah manusia, melainkan juga faktor umur bumi
yang semakin tua.

Hal ini terletak pada kalimat


“Namun, perlu diingat bahwa umur bumi yang makin tua juga
menyebabkan terjadinya bencana alam bertubi-tubi.”

Alasan kami menyatakan mosi tersebut adalah karena dalam kutipan


memang dijelaskan seringkali ulah manusialah yang menyebabkan
bencana alam. Tetapi bukan hanya ulah manusia saja yang menyebabkan
hal itu terjadi, melainkan juga karena umur bumi yang sudah semakin tua,
sehingga bencana alam dapat terjadi secara bertubi-tubi
• Kutipan Debat 3

Mosi yang didebatkan pada kutipan debat 3 adalah aksi brutal para
suporter sepakbola bukti bahwa kurangnya rasa solidaritas dan sportivitas.

Hal ini terletak pada kalimat


“Sepakbola yang seharusnya menjadi ajang untuk menumbuhkan
sportivitas dan menjalin persatuan, justru menjadi pelampiasan rasa ‘tidak
puas’ rakyat terhadap kehidupan”

Alasan kami menyatakan mosi tersebut adalah karena tidak adanya rasa
sportivitas dan solidaritas dari para suporter, sehingga mereka rela
melakukan aksi brutal hanya untuk melampiaskan ketidakpuasan mereka.

• Kutipan Debat 4

Mosi yang didebatkan pada kutipan debat 4 adalah perubahan cuaca


sebagai penyebab seseorang mudah jatuh sakit.

Hal ini terletak pada kalimat


“Artinya itu disebabkan oleh kuman, bukan perubahan cuaca.”

Teks tersebut menyatakan pendapat kontra pada mosi yang kami tentukan
yaitu perubahan cuaca sebagai penyebab seseorang mudah jatuh sakit.
Karena, Sebagian masyarakat menganggap bahwa perubahan cuacalah
yang menyebabkan seseorang mudah sakit.

• Kutipan Debat 5

Mosi yang didebatkan pada kutipan debat 5 adalah penolakan terhadap


pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Hal ini dapat kita lihat pada kalimat


“Penolakan terhadap pelaksaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK) tidak seharusnya terjadinya.”
Teks tersebut juga menyatakan pendapat kontra pada mosi yang kami
tentukan yaitu tentang penolakan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer. Alasan kami menyatakan mosi tersebut karena masih banyak
pihak yang menolak UNBK diberlakukan.

2. buatlah pendapat yang disertai alasan/data pendukung dengan tema

A. Pembelajaran jarak jauh melemahkan karakter generasi muda/pelajar

Menurut kelompok kami, kami setuju memang benar bahwa pembelajaran


jarak jauh ini dapat melemahkan karakter seorang pelajar. Ada beberapa alasan
yang membuat hal ini dapat terjadi, yakni sekolah tanpa tatap muka membuat
guru sulit untuk memantau perilaku murid. Biasanya ketika sekolah bertatap
muka secara langsung, guru dapat lebih mudah mengawasi perilaku siswa dalam
sekolah sehari-hari. Seperti contoh, ketika di kelas saat pembelajaran ada yang
tidak fokus atau asik dengan kegiatannya sendiri, guru dapat membantu
mengingatkan mereka untuk kembali fokus dengan mata pelajaran yang sedang
dibahas. Sedangkan pada pembelajaran jarak jauh ini, guru dan murid lebih sering
bertatap muka secara daring yaitu melalui beberapa aplikasi seperti zoom
meeting, google meet, dan sebagainya. Hal ini tentu tidak efektif dalam
meningkatkan pembelajaran karakter siswa. Siswa menjadi pribadi yang tidak
aktif, berbeda halnya ketika melakukan pembelajaran secara langsung bertatap
muka. Pada saat melakukan pertemuan daring, siswa cenderung mematikan
kameranya dan sibuk melakukan kegiatan mereka masing-masing. Banyak
pengajar juga mengeluhkan hal ini, karena mereka sulit memastikan siswanya
untuk benar-benar mendengar dan memperhatikan materi yang sedang
disampaikan.
Pembelajaran jarak jauh juga dapat menurunkan kualitas tingkat kejujuran
seorang siswa. Hal ini dapat kita lihat dalam hal ujian secara daring. Para guru
tidak dapat mengawasi siswa-siswanya secara langsung, sehingga hal ini
menyebabkan siswa menjadi cenderung tidak Jujur dalam mengerjakan ujiannya.
Banyak dari mereka sering melakukan aksi contek-menyontek, kerjasama dengan
teman, mencari dari berbagai sumber informasi, dan hasil nilai yang mereka dapat
tidak murni dari kejujuran mereka dalam mengerjakan ujian tersebut. Mereka
hanya berfokus pada nilai yang tinggi saja, tanpa memperhatikan kejujuran dalam
mengerjakannya. Justru hal inilah yang cukup membahayakan, karena hal
tersebut akan membuat siswa menjadi terbiasa untuk berbuat tidak jujur dalam
kehidupan sehari-hari. pelajar akan menjadi sering berbohong dan membuat
berbagai alasan.
Selain itu, karakter generasi muda melemah juga diakibatkan karena
adanya tekanan psikososial dan kekerasan dalam rumah tangga yang
mengakibatkan seorang anak menjadi depresi. Tanpa sekolah, banyak siswa
terjebak dalam kekerasan rumah tanpa terdeteksi oleh pihak guru. hal ini terjadi
karena minimnya interaksi antara murid dengan guru, teman, dan lingkungan
luar. Tidak semua murid berasal dari kalangan keluarga yang harmonis, rukun,
dan damai. Ditambah pembelajaran jarak jauh ini cukup sulit untuk dilakukan
sehingga menambah stress bagi sang anak. Menurut Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak ( Kemen PPPA ) I Gusti Ayu Bintang
Darmawati, pandemi Covid-19 telah berdampak tinggi pada kasus perkawinan
dan pernikahan pada anak. Menteri bintang juga menilai bahwa tingginya kasus
perkawinan pada anak juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka
anak-anak yang depresi dan akhirnya putus sekolah.
Ada juga beberapa pelajaran seperti olahraga dan praktikum di
laboratorium yang sulit dilakukan pada pembelajaran jarak jauh ini. Padahal,
kedua pelajaran tersebut dapat meningkatkan karakter siswa untuk lebih tekun,
teliti, berhati-hati, belajar berproses, dan tidak mudah menyerah.
Semenjak kegiatan pembelajaran jarak jauh ini diadakan, sekolah hanya
sekedar sebagai wadah untuk mentransfer ilmu saja. Meskipun Pendidikan formal
masih dapat dilakukan secara daring, tetapi pendidikan karakter bagi mental sang
murid menjadi sedikit terabaikan. Terlebih lagi, kita hidup pada era digital
teknologi yang sangat canggih dan terbuka. Semua orang dapat mengakses
apapun melalui teknologi yang canggih ini, baik itu yang positif maupun yang
negatif. Karena hal inilah, kelompok kami mendukung mosi hari ini yang
menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh melemahkan karakter generasi
muda/pelajar. Kami berharap bahwa pendidikan Indonesia semakin lebih baik
lagi dan semua yang dirasa masih ada yang kurang dipulihkan kembali. Dengan
demikian, kelompok saya mengakhiri argumen ini. Mohon maaf jika ada
kesalahan dalam bertutur kata, terimakasih.
KELOMPOK 3
- Addhicita Bodhi – Mencari mosi yang didebatkan pada halaman 185-186
- Anthony Giovani – Membuat argumen dari tema yang sudah diberikan
- Vania Benita - Mencari berbagai alasan dan informasi untuk mendukung
argument
- Ignasius Andrian - Mencari mosi yang didebatkan pada halaman 185-186

Anda mungkin juga menyukai