Tahapan Dan Karakteristik Perkembangan Belajar Siswa Sekolah Dasar (Upaya Pemaknaan Development Task)
Tahapan Dan Karakteristik Perkembangan Belajar Siswa Sekolah Dasar (Upaya Pemaknaan Development Task)
383
ISBN: 978-602-361-045-7
antara satu dengan yang lain yaitu terkait sosiologis mereka hanya mengenal
masalah irama dan tempo perkembangan. lingkungan keluarga, sehingga keluarga harus
Endang. P. (2000) secara umum mampu mempersiapkan siswa memasuki
mengemukakan bahwa tahapan lingkungan social yang lebih luas, terutama
perkembangan manusia melalui tiga tahapan persiapan memasuki sekolah.
pokok yaitu:tahapan perkembangan pada Masa kanak-kanak akhir (6-12
masa konsepsi, tahapan perkembangan pra- tahun) Masa kanak akhir berlangsung sampai
natal, dan tahapan perkembangan post-natal. usia 12 tahun, masa ini disebut juga sebagai
Dalam berbagai kajian, para ahli masa bermain dengan cirri-ciri siswa sudah
biasanya cenderung menekankan pada mulai suka keluar rumah dan memasuki
perkembangan post-natal saja hal ini dapat kelompok sebaya yang ditandai dengan siswa
dipahami bahwa tahapan perkembangan ini- telah memiliki dan memilih kawan untuk
lah yang nampak nyata dan teramati, bermain. Pada usia ini siswa secara fisik
meskipun sebenarnya perkembangan manusia memungkinkan untuk memasuki dunia
secara umum telah dimulai sejak dalam permainan dan memiliki dorongan serta
kandungan, dimana sejak pertemuan ovum kemampuan mental untuk memahami
dan sel telur yakni pada usia empat puluh dua konsep, logika kebenaran dan simbol-simbol,
hari dalam kandungan perkembangan dan yang mempunyai makna tertentu.
pertumbuhan sudah dapat dipantau, dengan Masa Remaja (13-21 tahun) Tahapan
teknologi yang canggih telah dapat diamati perkembangan ini berlangsung antara usia 13
secara cermat, namun dalam kajian ini kita – 21 tahun , tahapan ini harus dilewati dengan
tidak membahas bagaimana kondisi siswa berbagai masalah dan hambatan, masalah dan
dalam kandungan walupun sebenarnya telah hambatan tidaksaja bagi siswa itu sendiri
ditemukan hasil penelitian yang mengatakan akan tetapi juga masyarakat dan orang-orang
bahwa siswa yang ketika masih berbentuk disekitarnya. Perkembangan pada tahapan
janin dalam kandungan yang selalu ini oleh banyak para ahli disebut dengan
diperdengarkan music-musik klasik, ketika masa pancaroba atau labil. Ketidak stabilan
telah lahir siswa tersebut lebih kreatif ini karena merupakan masa peralihan dari
dibandingkan siswa yang ketika di dalam masa siswa memasuki masa dewasa
kandungan tidak diperdengarkan dengan sehingga keadaannyapun sering tidak jelas
musi-musik klasik. Selanjutnya dapat di (ambigu) dikatakan siswa fisiknya sudah
kemukakan bahwa pada setiap tahapan proses kelihatan bongsor, tetapi dikatakan dewasa
perkembangan kehidupan umat manusia pada pemikirannya masih seperti siswa dan setiap
dasarnya berlangsung sesuai dengan kegiatan peralihanpun selalu menimbulkan gejolak di
belajar yang mengirinya, dalam hal ini dalam dirinya.
kegiatan belajar tidak dalam pengertian Masa dewasa awal (22 – 40 tahan)
sekolastik saja tetapi merupakan Tahapan dewasa awal ini berlangsung pada
kecenderungan tertentu atau secara spesifik usia 22 tahun sampai dengan 40 tahun. Pada
dapat dikatakan sebagai karakteristik masa ini diawali dengan tahapan remaja akhir
perkembangan siswa. Beberapa tahapan (late adolesen). Pada usia ini sering dikatakan
perkembangan manusia dalam rentang pertumbuhan fisik dikatakan sudah tidak
kehidupan dapat dikemukakan sebagai berkembang lagi, namun beberapa penelitian
berikut : organ-organ tertentu masih tetap berlagsung
Masa Bayi dan Kanak-Kanak (0-5 meskipun sangat lamban.
tahun).Sesuai dengan urutan waktu masa Masa Setengan Baya (40 - 60 tahun)
bayi (infacy atau babyhood) berlangsung Masa ini sering disebut sebagai middle age,
sejak manusia dilahirkan dari rahim ibunya pada kalangan tertentu pada masa ini akan
sampai berusia 1 tahun, sedangkan masa muncul gejala puber yang kedua yang
kanak-kanak awal (Early childhood) ditandai dengan suka bersolek dan
berlangsung pada usia 1 tahun sampai kurang kemungkinan jatuh cinta lagi. Pada wanita
lebih 5 tahun. Pertumbuhan biologis pada sering muncul kecemasan dan depresi karena
masa ini sangat pesat, namun secara rasa takut ditinggalkan kasih sayang siswa
384
The Progressive and Fun Education Seminar
385
ISBN: 978-602-361-045-7
keingintahuan yang sangat tinggi maka siswa keadaan dan gangguan emosi, kesulitan
usia ini suka mencoba-coba sehingga dalam sosialisasi melalui kegiatan bermain,
dikatakan sebagai usia yang kreatif. Sesuai serta kebiasaan, disiplin, dan konsep diri yang
dengan kecenderungan siswa pada usia ini kurang positif. Kebahagiaan siswa pada masa
adalah suka meniru dan kreatif maka pada ini antara lain dipengaruhi oleh kondisi
proses perkembangan kepribadiannya siswa kesehatan yang baik, pengakuan orang lain
usia ini hendaknya mendapatkan lingkungan akan perilaku keksiswaannya, bebas
yang kondosif sehingga kepribadiannya dapat mengungkapkan ekspresi emosi, harapan
berkembang dengan baik dan positif. Akan sosial yang realistis, kesempatan untuk
tetapi jika pada usia ini siswa mendapatkan melakukan eksplorasi, suasana gembira, serta
lingkungan yang tidak kondosif maka kondisi dukungan keluraga.
tersebut sangat berpengaruh terhadap Tahap puber terjadi pada batas yang
kepribadian berikutnya. Pada periode ini jelas antara periode siswa dan remaja, di
siswa memiliki kecenderungan kuat untuk mana ciri kematangan seksual semakin jelas
menunjukkan kreativitas mereka terutama (haid dan mimpi basah). Tahap pascapuber
dalam bermain dibandingkan dengan masa bertumpang tindih dengan dua tahun pertama
lain dalam kehidupannya. masa remaja di sini cirri-ciri seks sekunder
Karakteristik pada tahapan ini telah berkembang dengan baik dan organ-
perkembangan fisik dan motorik siswa sangat organ seks mulai berfungsi secara matang.
pesat, kemampuan berbicara dan Masa puber waktunya relatif singkat,
perbendaharaan katanya semakain pada masa ini terjadi pertumbuhan dan
bertambah. Siswa mulai tertarik pada diri perubahan yang sangat pesat dan mencolok
sendiri (egosentris). Sesuai dengan dalam proporsi tubuh, sehingga
perkembangn kognitifnya siswa yang menimbulkan keraguan dan perasaan tidak
cenderung menyenangi diri sendiri maka aman pada siswa puber. Ciri-ciri seks
emosi yang umum pada masa siswa awal ini sekunder yang penting pada laki-laki dan
adalah marah, takut, cemburu, ingin tahu, perempuan ada beberapa perbedaan. Pada
gembira, sedih, dan kasih sayang. laki-laki ditandai dengan tumbuhnya rambut
Jadi dari uraian diatas dapat di di berbagai tempat, ketiak, jamban, kumis
kemukakan bahwa karakteristik dan di tempat-tempat lain. Kulit menjadi
perkembangan mempunyai kecenderungan kasar dan poripori meluas, serta warnanya
yang sama semakin pudar. Kelenjar lemak semakin
Sosialisasi pada masa siswa awal terjadi membesar sehingga menjadikan banyak
melalui interaksi dengan orang-orang di jerawat. Otot makin membesar dan kuat
sekitar siswa, yaitu anggota keluarga dan sehingga memberi bentuk pada lengan,
teman bermain. Siswa juga mulai belajar tungkai kaki, dan bahu. Suara berubah mula-
perilaku moral (baik – buruk) melalui respon mula serak dan kemudian tinggi suara
menyenangkan atau tidak menyenangkan menurun, dan menjdi lebih enak, suara yang
dari orang tua atau orang dewasa lainnya. pecah sering terjadi jika kematangan
Disiplin mulai dapat diterapkan pada siswa berjalan dengan pesat. Benjolan-benjolan
sehingga siswa dapat mulai belajar hidup disekitar kelenjar susu pria timbul sekitar
secara tertib. Sikap orang tua dan teman- usia dua belas dan empat belas tahun.
teman berpengaruh dalam pembentukan Sedangkan cirri-ciri seks sekunder pada
konsep diri yang menjadi dasar dan inti perempuan pinggul bertambah lebar dan
perkembangan kerpribadian siswa bulat akibat membesarnya tulang pinggul
selanjutnya. dan berkembangnya lemak dibawah kulit.
Bahaya potensial atau resiko pada Payudara semakin membesar setelah pingul
masa siswa awal dikelompokan atas bahaya membesar, dan putting susu mulai kelihatan
fisiologis dan bahaya psikologis. Bahaya membesar dan menonjol. Rambut
fisiologis antara lain penyakit, kecelakaan, sebagaimana terjadi pada laki-laki bulu pada
kegemukan, atau kekurusan. Bahaya kulit wajah mulai tampak setelah haid. Kulit
psikologis antara lain kesulitan berbicara, menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat
386
The Progressive and Fun Education Seminar
387
ISBN: 978-602-361-045-7
388
The Progressive and Fun Education Seminar
KESIMPULAN
Pada setiap tahapan perkembangan
siswa, setiap manusia memiliki tugas
perkembangan atau yang dikenal sebagai
development task. Setiap tahapan dalam
development task cenderung memiliki
karakteristik yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lain. Periode perkembangan siswa
awal ditandai dengan ciri-ciri: suka
membangkang dan sering menimbulkan
masalah, masuk Kelompok Bermain dan Taman
Kanak-kanak, selalu ingin tahu, suka meniru
tokoh-tokoh yang di idolakan, dan suka bermain.
Karakteristik masa perkembangan siswa akhir
ditandai dengan: sulit diatur, mudah bertengkar,
maunya sendiri, mulai bersekolah di sekolah
dasar, suka berkelompok, dan bersikap kritis
terutama untuk berprestasi di sekolah. Sementara
pada fase perkembangan puber, siswa biasanya
memiliki ciri: sebagai tahapan tumpang tindih
karena dikatakan remaja bukan dan dikatakan
siswa secara fisik tubuhnya sudah seperti remaja,
suka menyendiri dan menarik diri karena
perbuahan fisik yang dialaminya, emosi tidak
stabil, sering berubah-ubah, dan meledak tanpa
alasan yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2006. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.
Kurnia, Igridwati, dkk.2008. Perkembangan
Belajar Peserta Didik. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi
Paul Eggen, Don Kauchak. 2004. Educational
Psychology Windows on Clasrooms.
Pearson:Meriil Prentice Hall
Saphiro, E Lawrence. 2003. Mengerjakan
Emotional Intelligence Pada Anak.
Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
389