Anda di halaman 1dari 15

Makalah Audit II

“MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISI


DAN PEMBAYARAN: VERIFIKASI AKUN TERPILIH”

DOSEN PENGAMPU
YUNEITA ANISMA, SE., M.SI., AK

DISUSUN OLEH:
Kelompok 6
Arya Gunawan 1702114883
Ferry Nur Hidayatullah 1702121860
Masroina 1702110801
Seli Elosak 1702195292
Yunita Sari 1702121891

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, karena atas limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menyelesaikan

Pengujian Dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Verifikasi Akun


Terpilih”. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah
ini, maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Yuneita Anisma, SE.,
M.SI., AK selaku dosen pengampu mata kuliah Audit II yang telah memberikan
bimbingan, saran, dorongan dan masukan kepada penulis.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa
masih ada kekurangan pada makalah baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima kritik dan saran
yang membangun dari pembaca.

Pekanbaru, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1

1.3 Tujuan Pembahasan...........................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................................................2

2.1 Jenis Akun Lain dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran.................................................2

2.2 Audit atas Properti, Pabrik, dan Peralatan.........................................................................3

2.3 Audit Beban Dibayar di muka...........................................................................................6

2.4 Audit Kewajiban Akrual....................................................................................................8

2.5 Audit Akun Laba dan Beban.............................................................................................9

BAB III : PENUTUP........................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transaksi dalam siklus akuntansi dan pembayaran mempengaruhi beberapa akun


asset yaitu properti, pabrik, dan peralatan, serta akun beban dibayar dimuka, diantara
beberapa lainnya. Pembayaran jasa juga mempengaruhi banyak akun beban. Transaksi
dalam siklus ini mempengaruhi sejumlah besar akun baik dalam neraca maupun dalam
laporan laba rugi, transaksi yang diklarifikasi dengan tidak benar dapat sangat
mempengaruhi hasil yang dilaporkan. Auditor harus memahami sifat transaksi yang
mengalir melalui siklus akuisisi dan pembayaran sehingga dapat menilai secara efektif
risiko salah saji yang material dan melaksanakan prosedur audit lebih lanjut
mengevaluasi akun-akun dalam siklus tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. apakah yang dimaksud dengan Jenis Akun Lain dalam Siklus Akuisisi dan
Pembayaran
2. apakah yang dimaksud dengan Audit atas Properti, Pabrik, dan Peralatan
3. apakah yang dimaksud dengan Audit Beban Dibayar di muka
4. apakah yang dimaksud dengan Audit Kewajiban Akrual
5. apakah yang dimaksud dengan Audit Akun Laba dan Beban

1.3 Tujuan Pembahasan


1. mengetahui tentang Jenis Akun Lain dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran
2. mengetahui tentang Audit atas Properti, Pabrik, dan Peralatan
3. mengetahui tentang Audit Beban Dibayar di muka
4. mengetahui tentang Audit Kewajiban Akrual
5. mengetahui tentang Audit Akun Laba dan Beban

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis Akun Lain dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Akun yang umumnya berkaitan dengan transaksi siklus akuisisi dan


pembayaran
Asset Beban Kewajiban
Kas Harga pokok penjualan Utang usaha
Persediaan Beban sewa Utang sewa
Perlengkapan Pajak properti Biaya professional akrual
Properti, pabrik, dan Beban pajak penghasilan Pajak properti akrual
peralatan Beban asuransi Beban akrual lainnya
Paten, merek dagang, dan Biaya operasional Utang pajak penghasilan
hak cipta Tunjangan pension
Sewa dibayar dimuka Utilitas
Pajak dibayar dimuka
Asuransi dibayar dimuka

Menyoroti banyak akun khusus yang terkait dengan transaksi dalam siklus
akuisisi dan pembayaran. Jenis aset, beban, dan kewajiban, bagi banyak perusahaan
akan berbeda, terutama yang berkecimpung dalam industry selain ritel, grosir, dan
manufaktur.
Dalam bab ini Masalah yang berkaitan dengan beberapa akun kunci lainnya
dalam siklus ini akan dibahas, terutama audit atas:
 Properti, pabrik, dan peralatan
 Beban dibayar dimuka
 Kewajiban Lainnya
 Akun laba dan beban

2
2.2 Audit atas Properti, Pabrik, dan Peralatan
Properti, pabrik, dan peralatan adalah asset yang memiliki umur yang
diharapkan lebih dari satu tahun, digunakan dalam bisnis, dan tidak diperoleh untuk
dijual kembali. Tujuan penggunaan asset itu sebagai bagian dari operasi bisnis klien dan
umur diharapkannya yang lebih dari satu tahun merupakan karakteristik yang signifikan
yang membedakan asset tersebut dengan persediaan, beban dibayar dimuka, dan
investasi.
Menunjukan beberapa contoh klasifikasi akun :
Klasifikasi akun Properti, pabrik, dan peralatan
Tanah dan pengembangan tanah
Bangunan dan perbaikan bangunan
Peralatan
Perabotan dan perkakas
Mobil dan truk
Pengembangan leasehold
Konstruksi dalam proses untuk property, pabrik, dan peralatan

Pencatatan akuntasi utama dalam akun peralatan serta akun property, pabrik, dan
peralatan lain umumnya berupa file induk asset tetap (fixed asset master file). File induk
ini meliputi catatan terperinci atas setiap bagian peralatan dan jenis properti lainnya
yang dimiliki.
            Auditor membedakan cara memverifikasi peralatan dengan akun asset lancar
karena tiga alasanberikut,yaitu:
1) Biasanya akuisisi peralatan jarang dilakukan dalam pada periode berjalan,
terutama peralatan berat yang digunakan dalam proses manufaktur.
2) Jumlah setiap akuisisi biasanya material.
3) Peralatan mungkin tetap disimpan dan dicatat dalam pencatatan akuntansi
selama beberapa tahun.

Dalam audit atas peralatan manufaktur dan akun-akun terkait, auditor harus
memisahkan pengujian ke dalam beberapa kategori:

3
 Melakukan prosedur analitis
Seperti yang terjadi dalam seluruh area audit, jenis prosedur analitis
bergantung pada sifat pelaksanaan bisnis klien.

 Melakukan verifikasi akuisisi tahun berjalan


Perusahaan harus mencatat penambahan pembelian dengan benar karena
aet tetap memiliki dampak jangka panjang pada laporan keuangan.kesalhan
dalam mengantisifasi aset atau mencataat akuisisi dengan jumlah yang tidak
benar akan berdampak pada neraca hingga perusahaan menghentikan
penggunaan aset tersebut.
Titik awal verifikasi untuk akuisisi tahun berjalan merupakan skedul
yang diperoleh dari klien atas seluruh catatan akuisisi dalam buku besar untuk
aset tetap selama tahun tersebut.

 Verifikasi pelepasan atau pembuangan tahun berjalan


Tujuan utama auditor dalam verifikasi penjualan,tukar tambah,atau
penghentian aset tetap adalah mendapatkan bukti memadai bahwa seluruh
penghentian dicatat dalam jumlah yang benar.dimulai dari verifikasi
penghentian,yaitu dengan memeriksa sekdul klien atas pencatatn penghentian.
Sifat dan keandalan penggendalian atas penghentian aset akan
memengaruhi luasnya pencarian.prosedur berukit ini biasa digunakan dalam
melakukan verifikasi penghentian:
1) Menelaah apakah terdapar akuisisi aset baru yang menghentikan aset
lama
2) Menganalisis laba dan rugi penghentiaan aset dan pendapatan lain-lain
sebagai penerimaan kas dari penghentian asset
3) Menelaah  modifikasi pabrik dan perubahaan dalam lini produk ,pajak
properti,atau asuransi yang merupakan indikasi penghapusan asset
4) Melakukan tanya jawab dengan manajemen dan personel bagian
produksi tentang kemungkinaan penghentian aset.

4
 Verifikasi saldo akhir akun asset
Terdapat dua tujuan auditor saat melakukan audit peralatan
manufaktur,yauitu menentukan bahwa:
1) Seluruh perlengkapan yang dicatat secara fisik ada pada tanggal
neraca(keberadaan)
2) Seluruh perlengkapan yang dimiliki sudah dicatat (kelengkapan)
Biasanya langka audit yang pertama berpokus pada tujuan
kecocokan perincian:peralatan manufaktur,sebagaimana terdapat dalam
berkas utama,telah sesuai dengan buku besar.auditor dapat memilih
menggunakan perangkat lunak audit untuk menjumlahkan berkas utama
persi elektronik atuapun menjumlahkan beberapa halaman secara
manual.
Auditor dapat menggunakan beberapa metode untuk menentukan
apakah peralatan dituntut secarah hukum,yaitu:
1) Membaca perjanjian pinjaman atau kredit.
2) Mengirimkan permintaan konfirmasi atas pinjaman kepada bank atau
institusi kredit.
3) Mendiskisikannya klien dan mengirimkan surat kepada penasehat
hukum.

 Verifikasi Beban Depresiasi


Beban deprisiasi adalah satu dari sedikit akun beban yang tidak
diverifikasi sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan penggujian subtantif
atas transaksi.
Tujuan terkait saldo yang paling penting untuk beban depresiasi adalah
akurasi,auditor berfokus pada penentuan apakah klien telah mengikuti kebijakan
depresiasi yang konsisten dari periode ke periode,dan apakah penghitungan klien
sudah benar dalam menentukan hal tersebut,auditor harus mempertimbangkan
empat hal,yaitu:
1) Umur ekonomis untuk akuisisi dimasa sekarang.
2) Metode depresiasi.

5
3) Estimasi nilai sisa.
4) Kebijakan mendepresiasi aset selama tahun akuisisi dan penghentian.
Metode yang berguna untuk mengaudit depresiasi adalah penggujian
prosedur analitis atas kewajaran yang dibuat dengan mengalihkan aset tetap
yang kurang depresiasi dengan tingkat depresiasi untuk tahun tersebut.dalam
melakukan penghintungan tersebur,auditor harus membuat penyesuaian untuk
penambahan dan penghentian ditahun berjalan,aset dengan umur ekonomis yang
berbeda,dan aset dengan metode depresiasi yang berbeda.

 Verifikasi saldo akhir akumulasi depresiasi


Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam audit saldo akhir dalam
akumulasi depresiasi adalah:
1) Akumulasi depresiasi yang dinyatakan dalam berkas utama aset sesuai
dengan dalam buku besar.tujuan ini dapat dipenuhi dengan pengujian
penjumlahan akumulasi depresiasi dalam berkas utama aset dan
menelusuri totalnya kebuku besar.
2)   Akumulasi depresiasi dalam berkas utama adalah akurat.

2.3 Audit Beban Dibayar Di Muka


Beban dibayar dimuka, beban yang ditangguhkan, dan aset tak berwujud adalah
aset yang umurnya bervariasi dari beberapa bulan sampai beberapa tahun. termasuk di
dalamnya adalah:
 Sewa dibayar dimuka
 Biaya organisasi
 Pajak dibayar dimuka
 Paten
 

 Asuransi dibayar dimuka


 Merek dagang
 Beban yang ditangguhkan
 

 Hak cipta
 

 Goodwill

6
Dalam audit tertentu, beberapa dari aset tersebut dapat menjadi signifikan dan
melibatkan pertimbangan yang kompleks. Dalam bagian ini, kita akan membahas
beberapa jenis pengendalian internal dan pengujian audit yang biasanya dikaitkan
dengan beban dibayar dimuka. dalam pembahasan berikut ini, contoh audit atas asuransi
dibayar dimuka akan digunakan sebagai representatif akun dalam kelompok ini karena:
1) Asuransi dibayar dimuka banyak ditemukan pada sebagian besar audit, bahkan
hampir setiap perusahaan memiliki beberapa jenis asuransi.
2) Permasalahan yang biasanya muncul dalam audit asuransi dibayar dimuka
merupakan hal yang umum tbagi kelas akun ini.
3) Tanggung jawab auditor untuk mereview cakupan asuransi ini merupakan
pertimbangan tambahan yang tidak ditemukan atas akun lain dalam kategori ini.

 Tinjauan terhadap Asuransi Dibayar Dimuka


Asuransi dibayar dimuka dan hubungan antara asuransi dibayar di muka
dan siklus akuisisi dan pembayaran dengan mendebit akun asuransi dibayar di
muka.
 Pengendalian Internal
Pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka dan biaya asuransi
dapat di bagi menjadi tigakategori: pengendalian akuisisi dan pencatatan
asuransi, pengendalian register asuransi, dan pengendalian pencatatan beban
asurans.
Register asuransi adalah pencatatan kebijakan asuransi dan masa berlaku
masing-masing kebijakan. Auditor menggunakan register asuransi untuk
mengindetifikasi kebijakaan sehubungan dengan akun asuransi dibayar di muka.
 Pengujian Audit
Jika auditor memutuskan untuk tidak melakukan verifikasi perinciaan
saldo tersebut, maka prosedur analitis menjadi penting untuk mengidentifikasi
pontensi salah saji material.auditor biasanya melakukan prosedur analitis berikut
ini untuk asuransi dibayar di muka dan biaya asuransi:
Membantingkan total asuransi dibayar di muka dan beban asuransi
dengan tahun-tahun sebelumnya. Membandingkan rasio asuransi dibayar di

7
muka kebeban asuransi dan membandingkannya dengan tahun-tahun
sebelumnya. Membandingkan masing-masing cakupan polis asuransi pada
skedul asuransi yang diperoleh dari klien dengan skedul tahun sebelumnya
sebagai pengujian pengurangan kebijakan tertentu atau perubahan cakupan
asuransi.
Membandingkan perhitungan saldo asuransi dibayar di muka untuk
tahun berjalan berdasarkan masing-masing polis dengan tahun sebelumnya
sebagai pengujian atas kesalakan perhitung.
Menelaah kewajaran cakupan asuransi pada skedul asuransi dibayar di
 

muka ersama pegawai klien atau pegawai asuransi. Auditor tidak dapat menjadi
ahli asuransi, tetap pemahaman auditor atas akuntansi dan penilaian aset
diperlukan untuk memestikankan bahwa perusaah tidak kurang di asuransikan.
Prosedur audit lainnya, yang akan dibahas berikutnya, perlu dilakukan
hanya jika ada alasan khusus untuk melakukannya. pembahasan untuk pengujian
tersebut menggunakan tujuan audit-terkait saldo untuk melakukan pengujian
perincian saldo aset (nilai realisasi tidak diterapkan).

 Polis Asuransi Terdapat Dalam Skedul Asuransi Dibayar Di Muka Dan Polis
Asuransi yang Ada Telah Didaftar (Keberadaan dan Kelngkapan)
 Klien memiliki hak atas seluruh polis asuransi dalam skedul asuransi dibayar
dimuka (hak)
 Jumlah dibayar dimuka pada skedul adalah akurat dan totalnya ditmbahkan
dengan benar dan sesuai dengan buku besar ( akurasi dan kecocokan perincian)
 Beban asuransu terkait dengan asuransi dibayar di muka diklasifikasikan dengan
benar(klasifikasi)
 Transaksi asuransi dicatat pada periode yang benar (pisah batas)

2.4 Audit Kewajiban Akrual


Kategori ketiga dalam siklus akuisisi dan pembayar adalah kewaiban akrual,
yaitu estimasi kewajiban yang belum dibayar atas jasa atau keuntungan yang telah
diterima sebelum tanggal neraca. oleh karenanya, pada tanggal neraca, porsi tertentu

8
dari total biaya sewa yang telah dibayarkan harus menjadi akrual. kewajiban sejenis
lainnya:
 Gaji akrual
 Pajak gaji akrual
 Bonus pejabat akrual
 Komisi akrual
 Fee profesional akrual
 Sewa akrual
 Bunga akrual

2.5 Audit Akun Laba Dan Beban


Auditor harus menyadari bahwa sebagian besar pengguna laporan keuangan
sangat bergantung pada laporan laba/rugi dibandingkan neraca dalam penggambilan
keputusan.
Dua konsep berikut dalam audit akun laba dan beban merupakan hal penting
dalam mempertimbangkan tujuan laporan laba/rugi:
1) Penandingan laba dan beban periodik diperlukan untuk menetukan hasil operasi
yang tepat.
2)   Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten selama periode yang berbeda
diperlukan untuk komparabilitas.

Bagian dari audit yang secara langsung mempengaruhi akun-akun tersebut


adalah:
 Prosedur Analatis
 Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi
 Pengujian atas perincian saldo

1) Prosedur Analitis
Prsodur analitis harus dianggap sebagai bagian dari pengujian atas
kewajaran penyajian, baik pada akun neraca maupun laporan laba/rugi.

2) Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi

9
Tujuan terpenting dalam memverifikasi banyak akun laporan laba/rugi
dalam setiap siklus trnasaksi adalah untuk memahami pengendalian internal dan
pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi yang
berhubungan.

3) Pengujian rincian saldo akun-Analisis Beban


Analisis akun beban (expense account analysis) melibatkan penyelidikan
auditor terhadap dokumen pendukung untuk masing-masing transaksi dan
perincian atas total akun beban. Jenis dokumen tersebut sama dengan yang
digunakan untuk memeriksa transaksi sebagai dari pengujian transaksi akuisisi,
yaitu terdiri atas faktur, laporan penerimaan, pesanan pembelian, dan kontrak.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi dimaksudkan
untuk menilai risiko pengendalian, misalnya dengan menguji klasifikasi
transaksi yang mungkin melibatkan banyak akun.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembahasan mengenai akun dan transaksi dalam siklus akuisisi serta
pembayaran. Agar audit atas sejumlah besar akun yang berkaitan dengan siklus ini
memadai, auditor harus memahami akun-akun kunci, kelas transaksi,fungsi bisnis, dan
dokumen, serta catatan yang berhubungan dengan transaksi siklus akuisisi dan
pembayaran. Banyak dari akun-akun tersebut, seperti utang usaha, properti pabrik, dan
peralatan, beban penyusutan, serta beban dibayar dimuka, memiliki karakteristik unik
yang mempengaruhi cara auditor mengumpulkan bukti yang mencukupi tentang saldo
akun terkait. Dan, terakhir keterkaitan diantara pengujian audit yang berbeda dalam
siklus akuisisi dan pembayaran dapat menyediakan dasar bagi verifikasi auditor atas
banyak akun laporan keuangan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Randal J. ELDER. Alvin A. Arens. Mark S. Beasley  2011. Audit Dan Jasa Assurance
pendekatan terintegritas Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA

12

Anda mungkin juga menyukai