Makalah Koperasi
Makalah Koperasi
Koperasi
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr, Masydzulhak Djamil Mz, SE, MM
i
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karna berkat Rahmat
dan Anugerahnya saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Koperasi” tepat pada
waktunya. Saya juga berterimakasih kepada dosen pembimbing saya yaitu Prof. Dr.
Masydzulhak Djamil Mz, SE. MM. Yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan tugas
ini dan juga kepada rekan – rekan yang banyak memberikan referensi kepada saya untuk
mengumpulkan data-data agar makalah ini menjadi sempurna.
Makalah ini berisikan tentang pengertian koperasi dan Prospek Koperasi pada
Masayarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pada maklah ini semua unsur – unsur yang terdapat
dalam Koperasi dijelaskan dari sumber – sumber yang ada. Seperti kita ketahui MEA adalah
penggabungan Masyarakat yang ada di negara – negara ASEAN. Di dalam maklah ini
semua Prospek yang kemungkinan berpengaruh kepada Koperasi dijabarkan secara terinci.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Dan semoga
menjadi penambah Ilmu dan Pengetahuan bagi kita semua. Akhir kata saya mengucapkan
Terimakasih kepada para pembaca dan juga semua orang yang terkait dalam Makalah ini.
Abdurrahman Asysyukur
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I 4
BAB II 5
BAB III 14
Daftar pustaka 15
iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sudah sejak dahulu Indonesia mengenal Perekonomian yang
berasaskan kekeluargaan dan terbukti mampu menggerakan perekonomian
di Indonesia khususnya dalam sektor perdagangan. Perekonomian ini disebut
Koperasi. Dalam pelaksanaan koperasi ini sering mangalami banyak fase-
fase perubahan dari awal pembentukannya pada tahun 1896. Pada awal
pembentukan Koperasi oleh R. Aria Wiriaatmaja hingga saat ini banyak sekali
perkembangan yang ditunjukkan oleh Koperasi walau harus tertatih-tatih pada
masa Kolonial Belanda dan Jepang. Pada akhirnya Koperasi menunjukkan
peningkatan yang sangat signifikan pada saat Indonesia mengalami krisis
Ekonomi pada Tahun 1998. Pada tahun-tahun selanjutnya Koperasi di
Indonesia meningkat 2 kali lipat dari tahun 1998.
Pada saat ini Masyarakat di Indonesia semakin percaya kepada
Koperasi karena sistem Koperasi yang semakin membaik dan juga semakin
mendewasakan dirinya. Pada saat ini semakin banyak Usah Kecil dan
Menengah (UMKM) yang bermunculan di Indonesia dan semakin baiknya
pula sistem di Kementrian Koperasi dan UMKM.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Koperasi?
C. Tujuan
Memberikan Pengetahuan dan menambahkan Wawasan kepada para
pembaca tentang Koperasi dan segala macam yang mengenai Koperasi.
Serta memberikan sejarah singkat tentang Koperasi di Indonesia dan
bagaimana Prospek Koperasi di Indonesia untuk ditahun-tahun yang akan
mendatang.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan
hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33
ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi
berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi
ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi
memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut
terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan
kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu bekerja seefisien
mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.
Pada UU Koperasi no. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa Koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
B. Asas Koperasi
Koperasi memiliki 2 Asas, yaitu:
1. Asas Kekeluargaan
Adanya kesadaran setiap anggota koperasi untuk mengerjakan segala
sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua anggota dari
koperasi itu.
2. Asas Gotong-royong
Dalam berkoperasi setaip anggota harus memiliki toleransi, sifat mau
bekerja sama, bukan perseorangan atau mengerjakkan sesuatu secara
Individual tanpa memikirkan anggota koperasi lainnya.
C. Landasan Koperasi
Koperasi memiliki beberapa landasan yang mempengaruhi Koperasi tersebut
dalam pelaksanaannya. Landasan Koperasi tersebut, yaitu:
D. Prinsip Koperasi
Di dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
disebutkan pada pasal 5 bahwa dalam pelaksanaannya, sebuah koperasi
harus melaksanakan prinsip koperasi. Berikut ini beberapa prinsip koperasi,
yaitu:
3. Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang
dilakukan oleh koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-
masing anggota
E. Tujuan Koperasi
Dalam peraturan perundang undangan Indonesia telah diatur tentang tujuan
koperasi. Berdasarkan Pasal 3 UU No. 25 tahun 1992, tujuan koperasi
sebagai berikut, yaitu:
H. Prinsip Koperasi
Prinsip Koperasi adalah garis-garis penentu yang digunakan oleh koperasi
untuk melaksanakan nilai – nilai tersebut dalam praktik. Prinsip Koperasi
tersebut sebagai berikut, yaitu:
I. Manfaat Koperasi
Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat koperasi dapat dibagi
menjadi dua bidang, yaitu manfaat koperasi di bidang ekonomi dan manfaat
koperasi di bidang sosial. Berikut adalah manfaat Koperasi yang dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Dibidang Ekonomi, yaitu:
Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil
usaha yang diperoleh koperasi dibagikan kembali kepada para
anggotanya sesuai dengan jasa dan aktivitasnya.
Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.
Barang dan jasa yang ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari
yang ditawarkan di toko-toko. Hal ini bertujuan agar barang dan
jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurang mampu.
Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan.
Kegiatan koperasi tidak semata-mata mencari keuntungan tetapi
melayani dengan baik keperluan anggotanya.
Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan
koperasi. Setiap anggota berhak menjadi pengurus koperasi
dan berhak mengetahui laporan keuangan koperasi.
Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara
lebih efektif dan membiasakan untuk hidup hemat.
1. Koperasi Produksi
koperasi produksi adalah jenis koperasi yang anggotanya terdiri atas
para produsen dengan melakukan kegiatan usaha khusus penjualan
barang barang produksi para anggotanya. Contoh, koperasi ternak,
koperasi cengkeh, koperasi kopra, koperasi nelayan dan koperasi
kerajinan.
2. Koperasi Konsumsi
koperasi konsumsi adalah jenis koperasi yang memiliki anggota yang
terdiri atas kumpulan konsumen, bergerak khusus dalam aktivitas
penjualan barang barang konsumsi terutama barang kebutuhan para
anggota koperasidan masyarakat sekitarnya. Contohnya koperasi
karyawan (KOPKAR), koperasi pegawai republik Indonesia (KPRI),
koperasi siswa/mahasiswa, koperasi RT, dan koperasi ABRI.
3. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa adalah jenis koperasi yang melakukan kegiatan usaha
dengan memberi pelayanan atau jasa kepada para anggota khususnya
dan masyarakat sekitarnya. contoh koperasi asuransi, koperasi simpan
pinjam ataupun koperasi perkreditan.
Jenis jenis koperasi dapat juga dibagi atas jumlah jenis aktivitas usaha
yang dimiliki. Koperasi tersebut adalah koperasi single purpose dan koperasi
multipurpose. Pengertian koperasi single purpose adalah koperasi yang
bergerak dalam satu bidang usaha seperti hanya bergerak dalam bidang jasa
simpan pinjam, ada koperasi yang hanya bergerak dalam bidang konsumsi
saja. Koperasi multi purpose adalah koperasi yang mengelola semua atau
lebih dari satu bidang koperasi baik itu jasa, konsumsi maupun produksi.
Koperasi jenis multi purpose terbilang koperasi yang sudah memiliki umur dan
modal yang cukup besar untuk mengembangkan kapasitas, fungsi dan
peranan anggota dalam koperasi. Contoh jenis koperasi multi purpose adalah
KUD (Koperasi Unit Desa).
Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992, koperasi dapat dibedakan
menurut keanggotaanya, yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder.
Koperasi primer adalah jenis koperasi yang beranggotakan orang seorang
(berdasarkan ketentuan minimal 20 orang), sedangkan koperasi sekunder
adalah jenis koperasi beranggotakan badan badan hukum koperasi
(gabungan).
1. Kelebihan Koperasi
Koperasi lebih mengutamakan tujuan yang berupa
kesejahteraan anggota. Pendapatan dan laba yang diperoleh
koperasi hanyalah merupakan konsekuensi atau akibat dari
usaha pencapaian tujuan menyejahterkan anggota tersebut.
Keuntungan yang diperoleh koperasi (tidak disebut laba,
melainkan SHU atau Sisa Hasil Usaha), setiap akhir tahun
dikembalikan lagi kepada anggota disamping untuk dana
cadangan
Mengutamakan pelayanan terhadap anggota
Keanggotaanya bersifat sukarela dan terbuka
Setiap orang dapat menjadi anggota koperasi dengan
membayar simpanan pokok dan simpanan wajib
Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib ditentukan
bersama sehingga terjangkau oleh semua anggota
Tidak ada perbedaan di antara para anggota dalam bentuk
apapun
Bagian SHU yang diterima anggota berdasarkan jasa masing
masing anggota yang telah diberikan kepada koperasi
Tanggung jawab anggota terbatas
koperasi berpotensi menjadi raksasa bisnis masa depan.
2. Kekurangan Koperasi
Kondisi yang terjadi di lapangan adalah, persentase tingkat
kesadaran anggota koperasi secara keseluruhan sangat rendah
untuk melakukan peningkatan dalam koperasi.
Karena rendahnya kesadaran anggota koperasi maka sulit
memilih pengurus koperasi yang profesional. Daya saing
koperasi lebih rendah jika dibandingkan dengan badan usaha
swasta yang murni bertujuan mencari laba.
1. http://ayumitamaulidha.blogspot.com/2014/05/pengertian-landasan-asas-tujuan-nilai.html
2. http://www.depkop.go.id/index.php?
option=com_phocadownload&view=file&id=338:rekapitulasi-data-keragaan-koperasi-per-
31-desember-2013&Itemid=93
3. http://www.depkop.go.id/index.php?
option=com_phocadownload&view=category&id=128:data-koperasi-2014&Itemid=93
4. http://www.g-excess.com/pengertian-koperasi-prinsip-peran-dan-manfaat-koperasi.html
5. http://www.apapengertianahli.com/2015/01/pengertian-koperasi-tujuan-fungsi-jenis-
koperasi.html#_