Anda di halaman 1dari 1

Naufal Auliya’ 20041184065

Studi Kasus

Kecerdasan Emosional (Emotional intelegence)

Pepe memiliki sahabat perempuan yang baru saja memiliki pasangan bernama samsul, Indah
adalah sahabat toriq sejak SMP, mereka juga sering menghabiskan waktu bersama ketika hari
senggang, suatu hari Pepe merasa cemburu kepada Indah karena sekarang ia banyak
menghabiskan waktu bersama Samsul pacar barunya. Suatu saat Pepe ingin mengajak Indah
untuk bertemu dan nongkrong seperti biasanya namun Indah sedang janji ada kencan bersama
Samsul, Pepe pun marah dan merasa Indah sekarang bukanlah yang dulu ia kenal dan lebih
mementingkan pacar barunya, Indah merasa Kesal namun Samsul sang pacar menenangkan
Indah karena ia tersinggung dengan perkataan pepe, Samsul berkata kepada Indah bahwa suatu
saat kita bisa saja mengecewakan sahabat terdekat kita, namun hal ini bukan kesengajaan dan diluar
control Indah dan hanya butuh komunikasi lebih lanjut dengan Pepe, suatu saat Samsul menyuruh Indah
meminta maaf dan menemui Pepe. Dan setelah bertemu dah berbicara lebih lanjut Pepe pun sadar ia
adalah sahabat Indah dan semestinya mendukung Indah dan harus bersikap dewasa karena bukan hanya ia
yang menjadi prioritas Indah.

Memahami Emosi

Setelah hampir 3 Tahun berpacaran dengan Made, Rizka mulai khawatir akan hubungannya ini karena
mereka menjalani relationship beda Agama, suatu hari keluarga made mulai kurang senang dengan Rizka
karena ia mempunyai kepercayaan yang berbeda dan menginginkan Made lebih berfikir dua kali untuk
menjalin hubungan dengan Rizka, sementara orang tua Rizka sudah merestui hubungan itu, Made pun
kebingungan, ia dihadapkan dua pilihan antara ia harus terus menjalin hubungan ini atau ia harus
mengakhirinya sampai sini saja, seketika Made pun sering melamun sendiri dan sering posesif terhadap
Rizka, dan ia selalu menghibur Made dan mengajak Made refreshing mengunjungi tempat yang belum
pernah ia kunjungi sebelumnya, made pun sangat senang dan lebih tenang menghadapi masalah tersebut.

Hambatan untuk komunikasi emosi yang efektif

Suatu hari Adi tidak sengaja membawa pulpen milik Bowo, seketika teman sekelas yang mengetahui hal
itu merasa kaget, pada jam pertama matematika Adi lupa membawa kotak pensilnya karena ia semalam
lupa menaruh kedalam tasnya, kemudian Bowo berkata bahwa Adi adalah orang yang suka mencuri.
Sahabat Adi yaitu Mario membela Adi di depan teman-temannya dan Mario memberi semangat
kepadanya dan menasihati agar ia tidak melakukan kesalahan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai