Dibuat oleh :
LANDASAN TEORI:
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan salah satu jenis pengolahan
makanan tradisional yang banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sendiri
merupakan negara yang sangat kaya akan produk-produk olahan pangan hasil proses
fermentasi. Salah satu contohnya yaitu tape. Tape merupakan makanan fermentasi tradisional
yang sudah tidak asing lagi. Tape biasanya dibuat dari beras ketan, atau dari singkong (ketela
pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme sebagai peran utama dalam prosesnya, seperti tempe atau minuman alkohol,
tapi pembuatan tape ini melibatkan banyak mikroorganisme dalam proses fermentasinya.
Beberapa Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape antara lain kapang
Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp. ; khamir Saccharomycopsis fibuligera,
Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis,
serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut
bekerja sama dalam menghasilkan tape. https://academia.co.id/laporan-praktikum-pembuatan-
tape-singkong/. Tape hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya
berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki
tekstur lengket. Produksi tapai biasanya dilakukan oleh industri kecil dan menengah.
PROSEDUR KERJA :
Pelaksanaan praktikum langsung melakukankan sendiri pembuatan tape berbagai bahan
baku dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menyediakan bahan-bahan yang akan dipakai masing-masing sejumlah ½ kg.
2. Mengupas kulitnya, membersihkan kemudian mencuci bersih.
3. Menanak hingga masak, kemudian mendinginkannya setelah betul-betul masak.
Memasak ketela pohon/rambat tidak terlalu matang sehingga tidak benyek.
4. Menyediakan ragi tapai ½ butir untuk 1 kg bahan, dengan cara menghaluskan dan
menaburkan keatas masing-masing bahan secara merata.
5. Memasukkan setiap bahan kedalam kantong plastik dengan menjaga agar plastik tidak
menggembung, selanjutnya menutup rapat ujungnya.
6. Menyimpan ditempat yang hangat dan terlindung selama 2-3 hari
7. Meminta 10 orang siswa mencicipi rasa tapai, mana yang enak dan mana yang tidak enak
dengan memberikan penilaian sebagai berikut :
a. nilai 1, rasan tapai sangat tidak enak
b. nilai 2, rasa tapai tidak enak
c. nilai 3, rasa tapai enak
d. nilai 4, rasa tapai sangat enak
9. Mengapa dalam proses pembuatan tape bahan yang sudah diberi ragi harus 8ditutup rapat
atau tidak boleh terkena udara luar ?
=fermentasi adalah proses respirasi Anaerob, maka kita harus membuat si jamur tape sesak
napas, jadi terpaksa dia pake respirasi anaerob (tidak butuh oksigen)
KESIMPULAN PRAKTIKUM
Berdasarkan hasil kegiatan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Salah satu penerapan bioteknologi konvensional (tradisional), yaitu pembuatan tape dari
berbagai jenis bahan.
2. Dalam pembuatan tape berlangsung proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme
tertentu yaitu khamir saccharomyces cerivisiae. Mikroorganisme tersebut dalam keadaan
anaerob akan mengubah gula menjadi senyawa alkohol dan karbon dioksida.
3. Rasa manis pada tape dikarenakan pada hari pertama sebagian pati diubah menjadi gula,
hari ke-2 sebagian gula diubah menjadi alkohol sehingga beraroma alkohol, hari ke-3
sebagian alkohol diubah menjadi asam sehingga berasa masam. Mula-mula Amylomyces
rouxii akan merombak pati menjadi gula kemudian Saccharomyces cerevisiae akan mengubah
gula menjadi alkohol dan Hansenullan membentuk aroma. Jika ada alkohol maka bakteri
asam asetat akan muncul dan menjadikan tape berasa masam.
Saran
1. Dalam pembuatan tape sebaiknya selalu bekerja dalam keadaan bersih agar tape tidak
terkontaminasi oleh mikroba lain yang mampu mengubah cita rasa tape dan menjadikannya
tidak enak.
2. Dalam membungkus tape harus dalam keadaan benar-benar rapat, tidak ada udara yang
dapat masuk. Karena fermentasi pada tape berlangsung secara
=Karena pembuatan tape termasuk fermentasi alkohol oleh karena itu tidak membutuhkan
oksigen
3. Pengukusan tape harus benar-benar matang, bertujuan agar tape yang dihasilkan kualitas?
= Yang baik dan memiliki rasa yang enak
4. Pemberian ragi harus dengan takaran yang sesuai. Sebelum menaburkan ragi, ketan yang
sudah dimasak harus didinginkan terlebih dahulu agar?
= Mikroba yang terdapat dalam ragi tidak bisa hidup dalam suhu tinggi akibatnya akan mati
dan proses fermentasi pun tak berhasil
Lampiran
Membungkus setiap bahan dengan daun pisang dan plastik Hasil setelah fermentasi selama 2 hari