Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Komunikasi Dalam Organisasi”

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah

Pengantar Kewirausahaan

OLEH :

KELOMPOK 1

BAHRUL ILMI : 3217161

NOFRI YANDI AKBAR : 3217163

RIKO IRAWAN : 3217181

DOSEN PEMBIMBING

M. ARIEF RAHMAT HIDAYAT

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN EKONOMI ISLAM

SEMESTER GANJIL

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan sukur kita ucapkan kepada Allah yang telah senantiasa memberikan kita
rahmat dan nikmat nya serta taufik dan hidayah nya sehinga penulis dapat menyelesaikan
makalah penulis yang berjudul ” Mengelola Sumber Daya Manusia”.

Salawat dan salam tak lupa kita hadiahkan kepada nabi Muhammad saw yang telah
membawa kita dari alam yang tidak berilmu sampai kepada alam yang berilmu separti yang
kita rasakan pada saat sekarang ini.

Dan kami mengucapkan terimakasih kepada bapak M. Arief Rahmat Hidayat pada
mata kuliah Pengantar Kewirausahaan.

Adapun dari itu pemakalah juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan-kekurangan yang akan di tambah. Penulis juga berharap kritikan
dan saran dari teman-teman semuanya untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya
terimakasih.

Bukittinggi,26 Oktober 2018

Penulis

DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................................................i

Daftar isi.....................................................................................................................................ii

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................................1
C. Tujuan .............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Memimpin dan memotivasi karyawan..............................................................................


B. Organisasi dan kerjasama tim ...........................................................................................

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia
atau human resources. Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua
tingkatan manajemen. Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap
memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi bisnis. Setiap organisasi bisnis
membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten dalam menggerakkan
roda operasional perusahaan. Perusahaan harus mampu memilih sumber daya manusia yang
dapat berperan aktif secara efektif dan efisien. Untuk mampu memilih SDM yang berkualitas
dan sesuai kualifikasi perusahaan diperlukan adanya pengelolaan/ manajemen sumber daya
manusia. 
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) diperlukan untuk meningkatkan
efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada
organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen
personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan,
mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah
(kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. MSDM membicarakan potensi besar tenaga kerja
manusia yang merupakan motor penggerak faktor-faktor penunjang kegiatan manajemen
yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin melalui sinergi dengan lingkungan. 

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memimpin dan megelola karyawan ?
2. Bagaimana berorganisasi dan kerjasama tim ?
C. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui konsep tentang mengelola sumber daya manusia serta dapat
menerapkan MSDM yang baik dalam berorganisasi dan kehidupan sehari hari.

ii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Memimpin dan memotivasi karyawan


Pengertian Manajemen sumber daya manusia.

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bidang dan strategis


dari organisasi. Manajemen sumber daya manusia harus dipandang sebagai perluasan
dari pandangan tradisional untuk mengelola orang secara efektif dan untuk itu
membutuhkan pengetahuan tentang perilaku manusia dan kemampuan mengelolanya.1

Menurut Simamora (1997), manajemen sumber daya manusia adalah


pendayagunaa, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan
individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. Sedangkan menurut Dessler
(1997) manajemen sumber daya manusia adalah sebagai suatu kebijakan dan praktik
yang di butuhkan seseorang yang menjalankan aspek “orang” atau sumber daya
manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan,
pengimbalan, dan penilaian.2

Tujuan Manajemen sumber daya manusia :

1. Fungsi perencanaan
Fungsi ini terkait dengan memperkirakan kebutuhan sumberdaya manusia baik
secara kualitas maupun secara kuantitas sesuai dengan strategi organisasi.
2. Fungsi pengadaan
Fungsi ini terkait dengan proses mengadaan sumberdaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan organisasi baik saat sekarang maupun yang akan datang.
3. Fungsi pelatihan dan pengembangan
Fungsi ini terkait dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam
menghadapi berbagai tantangan dan perubahan yang dihadapi organisasi dalam
merespon kebutuhan dan perubahan selera konsumen.
4. Fungsi kompensasi
Fungsi ini terkait dengan feedback yang diberikan kepada karyawan atas
kontribusi yang diberiakan dalam upaya mengembangkan organisasi.

1
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta:PRENADA MEDIA GROUP,2009),hal.5.
2
Ibid.,hal6

ii
5. Fungsi maintenance
Merupakan fungsi dalam sumberdaya manusia yang bertujuan untuk memelihara
karyawan supaya tetap tinggal dalam organisasi.

Tujuan Manajemen sumber daya manusia menurut Schuler ada tiga :

1. Memperbaiki tingkat produktivitas.


2. Memperbaiki kualitas kehidupan kerja.
3. Meyakinkan organisasi telah memnihi aspek-aspek legal.3

Memimpin dan memotivasi karyawan

Kemimpinan adalah perilaku seseorang individu yang memempin aktivitas-aktivitas


suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama.4

Peran kepemimpinan dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang


diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai dengan kedudukannya sebagai pemimpin.
Dalam aplikasinya, peran kepemimpinan yang dicontohkan oleh Rasulullah, dibagi
menjadi dua bagian, yaitu:

1. Servant (pelayan). Memberikan pelayanan pada anak buahnya untuk mancari


kebahagiaan dan membimbing mereka menuju kebaikan.
2. Guardian (penjaga). Mejaga komunitas islam dari tirani dan tekanan. Dalam
isalam diajarkan bahwa “pemimpin bagi muslim adalah perisai bagi mereka”.5

Seorang pemimpin dengan orientasi demikian cenderung menunjukkan pola-pola


perilaku berikut.
1. Merumuskan secara jelas peranannya sendiri maupun stafnya.
2. Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuanmenuju tujuan dan
untuk mengukur pencapaian tujuan itu, yakni tujuan-tujuan yang dirumuskan
secara jelas dan khas.

3
Ibid.,hal8
4
Mas’ud Said, Kepemimpinan Pengembangan organisasi Team building dan perilaku Inovatif (Malang:UIN-
MALIKI PRESS,2010),hal.11
5
Veithzal Rivai Zainal, Muliaman Darmansyah Hadad, Mansyur Ramly, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2013),hal.155

ii
3. Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan ,
mengarahkan, membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang
berorientasi pada tujuan.
4. Berminat mencapai peningkatan produktitas.

Gaya kepemimpinan:
1. Gaya persuasif (gaya kepimpinan dengan penggunaan pendekatan atau ajakan).
2. Gaya refresif (gaya kepimpinan dengan memberikan tekanan dan ancaman).
3. Gaya partisipatif (gaya kepimpinan dengan kesempatan kepada karyawan untuk
aktif).
4. Gaya inovatif (gaya kepimpinan yang berusaha keras melakukan pembaharuan
dalam perusahaan).
5. Gaya motivatif (gaya kepimpinan dengan memberikan informasi mengenai ide-
idennya serta memberikan motivasi pada bawahan).6

Meningkatkan Motivasi Karyawan

Karyawan berperan penting dalam operasi perusahaan. Motivasi diperlukan karyawan


untuk meningkatkan atau memperbaiki kinerjanya.
1. Management by Objectives (MBO)
MBO adalah teknik untuk meningkatkan motivasi kerja dengan cara manajer dan
karyawan menetapkan tujuan (goals) secara bersama-sama. Tujuan utama teknik
ini adalah untuk mengklarifikasi aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh karyawan
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Dengan melibatkan karayawan dala
penyusunan tujuan perusahaan, para karyawan akan merasa dihargai dan lebih
menyadari bahwa mereka adalah bagian penting dari perusaan.
2. Program Pengayaan pekerjaan (Job Enricment Programs)
Program pengayaan pekerjaan adalah usaha untuk meningkatkan motivasi
karyawan dengan cara memberikan variasi dalam pekerjaannya. Misalnya rotasi
kerja. Rotasi kerja menyebabkan karyawan dapat merasakan suasana baru,
mendapatkan lebih banyak pengalaman dan pengetahuan, terutama mengenai
organisasi tempatnya bekerja, sehingga rotasi ini juga berguna untuk
menghilangkan kejenuhan karyawan yang dalam jangka panjang dapat

6
Ibid.,hal223

ii
menurunkan motivasi kerja. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan rotasi
ini adalah karyawan yang sulit beradaptasi. Karan tiap manusia itu unik, akan ada
karyawan yang merasa bahwa program ini membuatnya bekerja dengan kurang
optimal.
3. Program Desain-Ulang Pekerjaan (Job Redesign Programs)
Program desain-ulang pekerjaan adalah usaha untuk meningkatkan motivasi
karyawan dengan cara memodifikasi terhadap pekerjaan karyawannya. Program
ini diilhami dari pengakuan bahwa setiap orang menginginkan sesuatu yang
berbeda dari pekerjaannya. Perusahaan yang melakukan program ini biasanya
memilih satu dari tiga cara di bawah ini:
·           Memperkaya Pekerjaan
Misalnya seorang karyawan yang pekerjaannya membuat donat dapat diberi
tambahan tanggung jawab untuk merencanakan model kardus yang digunakan
untuk membungkus donat tersebut. Dengan begitu, si pembuat donat tersebut
tidak akan jenuh dengan pekerjaannya karena ia memikiki hal baru yang menjadi
tanggungjawabnya.
·           Membentuk Kelompok Kerja
Pembentukan kelompok kerja dapat memotivasi karyawan karena dengan
pembentukan kelompok ini para karyawan menjadi lebih tahu bahwa ia sangat
berkontribusi dalam memajukan perusahaannya.
·           Mengembangkan Hubungan Dengan Klien
Mengembangkan hubungan dengan klien berarti membiarkan para karyawan
berinteraksi dengan konsumen, sehingga mereka akan mendapatkan penilaian
langsung dari orang yang mengonsumsi hasil kerja mereka.
4. Modifikasi Perilaku
Modifikasi perilaku dilakukan untuk mengubah perilaku karyawan dengan cara
memberikan penghargaan (reward) kepada mereka yang bekerja dengan baik dan
hukuman (punishment) kepada mereka yang bekerja dengan buruk. Universitas
Gajah Mada contohnya, universitas tersebut memberikan insentif berupa bonus
kepada karyawannya yang datang tepat waktu dan melakukan pemotongan gaji
terhadap para karyawan yang datang terlambat.
Setelah pemberian penghargaan atau hukuman, dilakukan tindak lanjut untuk
mengoreksi sistem ini. Jika target yang dicanangkan (perubahan perilaku yang
signifikan) dalam penerapan sistem ini tidak terpenuhi, maka dilakukan
ii
pengubahan terhadap sistem tersebut. Para ahli menyarankan kepada manajer agar
memberi penghargaan terhadap kualitas, loyalitas, dan produktivitas.
5. Flextime
Flextime adalah sistem yang memberikan kebebasan kepada para karyawan untuk
menentukan jam kerjanya. Dalam sistem jam kerja dibedakan menjadi core time
dan flexible time. Core time adalah jam kerja wajib bagi karyawan, sementara
flexible time adalah jam kerja tambahan yang dapat dipilih waktunya oleh
karyawan.
6. Telecommuting
Telecommuting adalah model kerja di mana karyawan memperoleh fleksibilitas
bekerja dalam hal tempat dan waktu kerja dengan bantuan teknologi
telekomunikasi. Komputer, modem, mesin fax, telepon genggam, dan internet
adalah beberapa contoh sarana yang digunakan dalam model kerja ini.
7. Pembagian Pekerjaan (Job Sharing)
Pembagian pekerjaan adalah usaha untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan
dengan cara mengizinkan karyawan untuk membagi pekerjaannya dengan
karyawan lain.

B. Organisasi dan kerja sama tim


Organisai adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil
yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Organisasi
merupakan suatu unit terkoordinasi yang terdiri dari setidaknya dua orang, berfungsi
mencapai tujuan atau sasaran.7
Teamwork bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama
tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi
serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk
mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork
merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai
tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim,
bukan pula tujuan dari pribadi yang paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-
tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan

7
Ibid.,hal169

ii
atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya.
Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.

  Manfaat dan Fungsi kerjasama


Bekerja dalam bentuk tim memiliki fungsi yaitu antara lain dapat merubah sikap,
perilaku dan nilai-nilai pribadi serta dapat turut serta dalam mendisiplinkan anggota
tim. Selain itu, bekerja dalam tim dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan ,
merundingkan dan bernegoisasi.
1.      Manfaat Bekerja Dalam Tim
a)      Bagi Organisasi Tim
(1)   Meningkatkan produktivitas kerja.
(2)   Meningkatkan kualitas kerja.
(3)   Meningkatkan mentalitas kerja.
(4)   Meningkatkan kemajuan organisasi.
b)      Bagi Anggota Tim
(1)   Tanggung jawab atas pekerjaan ditanggung bersama.
(2)   Sebagai media aktualisasi diri.
(3)   Stres atau beban kerja berkurang.
2.      Tujuan Bekerja Dalam Tim
a)      Kesatuan Tujuan
Setiap anggota tim memiliki kesamaan visi,misi dan program kerja.
b)      Efisiensi
Setiap anggota tim menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara cepat,cermat
dan tepat tanpa pemborosan dan kecerobohan.
c)      Efektif
Setiap anggota tim memiliki tujuan yang jelas, memiliki keterampilan yang
memadai, memiliki komitmen, saling percaya, memiliki komunikasi yang
baik, memiliki kemampuan bernegoisasi, dan memiliki kemampuan yang
tepat.

Jenis kerjasama
1. Tim formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari
struktur organisasi formal.
ii
2.    Tim Vertikal
Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer
dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.
3.    Tim Horizontal
Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari
tingkat hirarki yang hampir sama tetapi berasal dari area keahlian yang berbeda.
4.    Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk di luar organisasi
formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas
khusus.
5.    Tim Mandiri
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari lima hingga dua puluh orang
pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk
menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya
diawasi oleh seorang annggota terpilih.
6.    Tim Pemecahan Masalah
Tim pemecahan masalah biasanya terdiri dari lima hingga dua belas karyawan
yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk
mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.

Peranan Tim Kerja


Peranan tim secara umum yaitu menggunakan kemampuan dan keahlian unik mereka
yang bebas dari berbagai pembelajaran akademis (misalnya kemampuan
mengkoordinasi, kreatifitas, komunikatif). Sembilan peran tim yang harus dipenuhi
yaitu:
1.      Pencipta-pembaharu (creator-inovator)
Orang yang mempunyai imajinatif tinggi baik dalam memprakarsai gagasan atau
konsep, dengan ciri tidak tergantung, suka bekerja sendiri, cara dan gaya kerja
tersendiri, pengaturan waktu menurut selera mereka sendiri.
2.      Penjelajah-promotor (Explorer-promoter)
Orang dalam kelompok ini senang mengambil gagasan baru dan memperjuangkan
kasus, menemukan sumberdaya untuk mempromosikan gagasannya. Kelemahan
orang dalam kelompok ini: tidak selalu sabar dalam mengendalikan ketrampilan
untuk memastikan gagasan ditindaklanjuti secara rinci.
ii
3. Penilai-pengembang (assessor-developer)
Individu dalam kelompok ini mempunyai ketrampilan analisis yang kuat, paling
baik jika mereka diberi kesempatan untuk mengevaluasi dan menganalisis
sebelum diambil suatu keputusan.
4.    Pendorong-pengorganisasi (Thruster-organizer)
Individu dalam kelompok ini suka menyusun prosedur operasi untuk mengubah
gagasan menjadi kenyataan dan menyelesaikan urusan, mereka menentukan
tujuan, menegakan rencana, mengorganisasi orang, dan menegakan sistem untuk
menjamin dipatuhinya batas waktu (deadlines).
5.    Penyimpul-penghasil (Concluder-producer)
Individu dalam kelompok ini peduli akan hasil, peran mereka memfokuskan pada
diataatinya batas waktu dan memastikan bahwa semua komitmen ditindak lanjuti.
Mereka bangga akan hasil keluaran secara teratur dan sesuai standar.
6.    Pengawas-pemeriksa (controller-Inspector)
Individu dalam kelompok ini sangat mempedulikan penegakan dan mempedulikan
penegakan dan memperkuat aturan dan prosedur. Mereka menguji rincian dan
memastikan agar menghindari ketidaktepatan, mereka mengecek semua fakta dan
angka, mereka menginginkan semua hal lengkap dan sempurna.
7.    Pemerkuat-penasehat (upholder-maintainer)
Pemerkuat-pemelihara penting, karena memberi kemamntapan Tim. mereka akan
membela dan bertempur demi tim melawan orang luar.
8.    Pelapor-penasehat (reporter-adviser)
Individu dalam kelompok ini mendengarkan dengan baik, dan cenderung tdak
menekankan titik pandangnya kepada orang lain. Mereka cenderung mendapatkan
informasi sebelum mengambil keputusan.
9.    Penaut (linker)
Peran ini tumpang tindih dengan yang lain, peran ini dapat dimainkan oleh peran-
peran sebelumnya. Penaut mencoba memahami semua pandangan, mereka sebagai
koordinator dan integrator, mereka tidak menyukai ekstriman, mereka mencoba
membina kerja sama di antara semua anggota tim, mereka memadukan
sumbangan anggota tim dan aktivitas meskipun mungkin ada perbedaan.

ii
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan
dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Mengelola manusia tidak semudah mengelola benda mati yang dapat diletakkan , diatur
sedemikian rupa sesuai kehendak manajer. Manusia perlu diperlakukan sebagai manusia
seutuhnya dengan berbagai cara supaya masing-masing individu tersebut mau dan mampu
melaksanakan pekerjaan, aturan dan perintah yang ada dalam organisasi tanpa menimbulkan
dampak yang merugikan perusahaan maupun individu sebagai karyawan dalam perusahaan.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari:
Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki peran untuk mengatur program kepegawaian.
Perkembangan MSDM didorong oleh masalah-masalah ekonomis, politis dan sosial.

Rendra, Siti, Budiawan dan Sugeng. 2016. Panduan Pelatihan IM. Bandung: Desamedia.

ii
Daftar pustaka

Said, Mas”ud.2010. Kepemimpinan Pengembangan organisasi Team building dan perilaku Inovatif.
Malang:UIN-MALIKI PRESS.

Sutrisno, Edy.2009. Manajemen Sumber Daya Manusia .Jakarta:PRENADA MEDIA GROUP.

Zainal, Muliaman Darmansyah Hahad.dkk.2013. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.Jakarta:PT


RajaGrafindo Persada.

ii

Anda mungkin juga menyukai