Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EKONOMI PUBLIK
“COST BENEFIT ANALYSIS”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah
Ekonomi Publik

DISUSUN OLEH:
EI-5E 2019
KELOMPOK 5
Nama NIM
1. Nofri Yandi Akbar :3217.163
2. Ayu Azzahra :3217.167
3. Mai Wispa :3217.197

Pembimbing :
PUTRI AYU, SE,MSc
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan sukur kita ucapkan kepada Allah yang telah senantiasa memberikan kita
rahmat dan nikmat nya serta taufik dan hidayah nya sehinga penulis dapat menyelesaikan
makalah penulis yang berjudul “(COST BENEFIT ANALYSIS)” Salawat dan salam tak lupa
kita hadiahkan kepada nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari alam yang tidak
berilmu sampai kepada alam yang berilmu separti yang kita rasakan pada saat sekarang ini.

Dan kami mengucapkan terimakasi kepada ibuk PUTRI AYU,SE,MSc selaku dosen
mata kuliah EKONOMI PUBLIK adapun dari itu pemakalah juga menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan yang akan di tambah. Penulis
juga berharap kritikan dan saran dari teman-teman semuanya untuk perbaikan pembuatan
makalah selanjutnya terimakasih.

Bukittinggi, 20 September 2019

Kelompok 5

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................................................................................i

Daftar isi............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan Masalah.................................................................................................2

BAB 11 PEMBAHASAAN

A. Konsep Future Value........................................................................................4


B. Konsep Present Value.......................................................................................5
C. Metode Nilai Bersih Sekarang (NBS=NET) present benefits..........................6
D. Metode IRR (internal Rate Of Return)............................................................7
E. Metode Rasio Manfaat Biaya............................................................................8
F. Langka-langka Dalam Evaluasi Suatu Proyek..................................................9
G. Perbedaan Analisis Manfaat dan Biaya Proyek Pemerintah.............................9
H. Keuntungan dan Kelemahan Analisis Manfaat dan Biaya.............................12
I. Kelemahan Analisis Manfaat dan Biaya..........................................................13

BAB 111 PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................14
B. Saran...............................................................................................................14

DAFTAR KEPUSTAKAAN

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analiasi biaya manfaat atau cost benefit analysisi digunakan untuk mengevaluasi
penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan
secara efisien. Pemerintah mempunyai banyak progaram atau proyek yang harus
dilaksanakan sedangkan biaya yang tersedia sangat terbatas.analisis cost benefit
merupakan alat bantu untuk membuat keputusan publik dengan mempertimbangkan
kesejahteraan masyarakat.
Ada dua pihat yang menaruh pihak perhatian pada analias ini, yaitu pertama, para
praktisi teknis dan ekonom yang berperan dalam mengembangkan metode analisis,
pergumpulan data, dan membuat analisis serta rekomendasi. Kedua, pemegang
kekuasaan eksekutif yang berwenang untuk membuat peraturan dan prosedur untuk
melaksanakan keputusan publik terutama keputusan di bidang kesehatan.
Analisis ini hanya menitikberatkan pada efisiensi penggunaan faktor produksi
tanpa mempertimbangkan masalah lain seperti dristribusi, strabilisasi ekonomi dan
sebagainya. Analisis ini hanya menentukan program dari segi efisiensi sedangkan
pemilihan pelaksanakan program berada di tangan pemengang kekuasaan eksekutif yang
dalam memilih juga mempertimbangkan faktor lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa- apa saja Konsep Future Value?
2. Apa –apa saja Konsep Present Value?
3. Bagaimana Metode Nilai Bersih Sekarang (NBS=NET) present benefits?
4. Bagaimana Metode IRR (internal Rate Of Return)?
5. Bagaimana Metode Rasio Manfaat Biaya?
6. Bagaimana saja Langka-langka Dalam Evaluasi Suatu Proyek?
7. Apa –apa Perbedaan Analisis Manfaat dan Biaya Proyek Pemerintah?
8. Apa Keuntungan dan Kelemahan Analisis Manfaat dan Biaya?
9. Bagaimana saja Kelemahan Analisis Manfaat dan Biaya?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk menjelaskan dan mengetahui apa saja Konsep Future Value?

1
2. Untuk mengetahui Apa –apa saja Konsep Present Value?
3. Untuk menjelaskan dan mengetahui apa saja Metode Nilai Bersih Sekarang
(NBS=NET) present benefits?
4. Untuk menjelaskan dan mengetahui apa saja Metode IRR (internal Rate Of
Return)?
5. Untuk menjelaskan dan mengetahui apa saja Metode Rasio Manfaat Biaya?
6. Untuk menjelaskan dan mengetahui Langka-langka Dalam Evaluasi Suatu
Proyek?
7. Untuk menjelaskan dan mengetahui Perbedaan Analisis Manfaat dan Biaya
Proyek Pemerintah?
8. Untuk menjelaskan dan mengetahui apa saja Keuntungan dan Kelemahan
Analisis Manfaat dan Biaya?
9. Untuk menjelaskan dan mengetahui apa saja Kelemahan Analisis Manfaat
dan Biaya?

2
BAB 11
PEMBAHASAAN

Analisis Manfaat dan Biaya

Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengadakan evaluasi mengenai


penggunaan sumber-sumber ekonomi agar penggunaan sumber-sumber ekonomi yang langka
dapat dilakukan secara efisisen, sebab pemerintah mempunyai banyak program yang harus
dilaksanakan, sedangkan biaya atau dana yang tersedia sangat terbatas.

Jadi evaluasi pengeluaran pemerintah dengan menggunakan analisis manfaat dan


biaya hanya menitikberatkan pada efesiensi penggunaan faktor produksi tanpa
mempertimbangkan masalah lain seperti distribusi, stabilisasi ekonomi dan
sebagainya.analisis ini hanya menentukan program dari segi efesiensi sedangkan pemilihan
pelaksanaan program berada di tangan pemegang kekuasaan esekutif yang dalam memilih
juga mempertimbangkan faktor lain, misalnya faktor distributif proyek tersebut terhadap
penghasilan masyarakat.1

Sebagai contoh, misalnya ada 6 proyek yang mempunyai struktur manfaat dan biaya
seperti ditunjukkan pada tabel 7.1.

Manfaat Manfaat Urut-urutan

Proyek Manfaat Biaya Bersih Biaya M/B

(M-B) (M-B)
A 10 20 -10 0.50 VI

B 30 15 15 2.00 I

C 200 180 20 1.11 V

D 125 70 55 1.78 II

E 300 215 85 1.39 IV

F 145 103 42 1.41 III

1
Guritno Mangkoesoebroto, Ekonomi Publik, Edisi 3.(Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi
UGM.2001).Hlm.141-142
3
Apabila dana pemerintah tidak terbatas atau karena semua proyek adalah proyek yang
penting, maka pemerintah harus melaksanakan semua proyek yang memberikan manfaat
lebih besar daripada biaya yang diperlukan. Alasanyan adalah karena proyek pemerintah
dibiayai oleh dana yang diambil dari masyarakat (misalnya dari hasil pajak), sehingga
masyarakat tidak dapat menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang yang
dihasilkan oleh sektor swasta.

Selanjutnya, dana dari pajak tesebut dapat digunakan oleh masyarakat untuk tujuan
investasi. Oleh karena itu biaya dari proyek pemerintah merupakan kerugian bagi sektor
swasta sehingga harus ditimbang dengan manfaat dari proyek pemerintah yang akan
dibangun.

A. Konsep Future Value


Apabila kita mempunyai uang sebesar Rpn yang kita bungakan terus menerus dengan
tingkat bunga sebesar 10 persen setahun, maka hasil setiap tahun adalah seperti yang dapat
dilihat pada Tabel 7.2. dengan anggaran bunga yang diterima pada suatu saat dipinjamkan
kembali (sistem bunga-berbunga).
Tabel 7.2.
Hasil Bunga Berbunga Uang Sebesar RpU,-

Akhir Tahun Jumlah uang

0 U

1 U+Ux10% = (1+0,1) U

2 U(1+0,1)*10% +U(1+0,1) = U(1+0,1)2

3 U(1+0.1)2+U(1+0,1) = U (1+0,1)3

N U(1+0,1)n-1+ U(1+0,1)n-110% = U(1+0,1)n

Dari tabel 7.2 dapat dilihat bahwa uang sebesar RpU,- pada tahun ke n akan bernilai
sebesar U(1+0,1)n. Dengan analisis serupa maka kita tahu bahwa apabila kita mempunyai
uang sebesar Rp5 juta kita bungakan terus menerus selama 30 tahun, pada akhir tahun ke 30
akan bernilai 5(1,10)10 atau sebesar Rp87 juta.

4
Rumus umum perhitungan nilai akan datang (future value):

Pn = PO ( 1+ i )n

Di mana:

Pn = Nilai uang di masa datang

Po = Nilai uang sekarang

i = Tingkat bunga

n = Tahun

B. Konsep Present Value

Karena sifat manusia yang myopic tersebut maka uang yang akan kita terima beberapa
tahun yang akan datang nilainya tidak sama dengan apabila jumlah uang tersebut kita terima
saat ini. Berapa nilainya sekarang dapat dihitung dengan menggunakan konsep present
value.2

Apabila kita menerima uang sebesar RpU,- yang diterima pada tahun yang akan datang,
mak perhitungan nilainya sekarang (Po) dari uang tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:

Po = U

(1+i)n

Di mana:

U = Jumlah uang yang akan diterima 30 tahun yang akan datang

i = Tingkat bunga

n = Tahun

Po = Nilai sekarang

2
Ibid.Hlm 144-145
5
Sebagai contoh, apabila kita akan menerima uang sebesar Rp5 juta pada lima tahun
yang akan datang maka nilai uang tersebut sekarang tidaklah sebesar Rp5 juta, akan tetapi
sebesar Rp5 / (1+ 0,10)5 atau hanya sebesar Rp3,10 juta.

Pada prinsipnya untuk mengevaluasi efiensi sesuatu proyek langkah-langkah yang


harus diambil adalah sebagai berikut:

1) Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan.
2) Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah.
3) Menghitung nilai bersih sekarang (NBS).
C. Metode Nilai Bersih Sekarang (NBS=NET) present benefits

Nilai bersih suatu proyek merupakan nilai dari suatu proyek setelah dikurangkan
seluruh biaya pada suatu tahun tertentu dari keuntungan atau manfaat yang diterima pada
tahun yang bersangkutan dan didiskontokan (discounted) dengan tingkat bunga yang
berlaku. Rumus perhitungan NBS adalah sebagai berikut:

NSB = M0 - C0 + M - C + M2 – C2 + M3 – C3 +....+ Mn - Cn

(1+t) (1+t)2 (1+t)3 (1+t)n

Atau NBS = n Mn – Bn

(1+i)n

n =1

dimana:

NBS = nilai bersih, yaitu manfaat dikurang dengan biaya pada tahun ke 1

i = tingkat bunga

n = 1, ......, 50: umur proyek

M = manfaat

C = Biaya

Berdasarkan metode ini, proyek yang mempunyai NBS tertinggi adalah proyek yang
mendapat prioritas untuk dilaksanakan. Sebagai contoh, dimisalkan pemerintah sedang

6
mempertimbangkan akan membangun satu proyek dari dua jenis proyek yang dipilih, yaitu
proyek pembangunan pabrik semen dan proyek pembangunan pabrik penyulingan
minyak.hasil bersih kedua pabrik tersebut disajikan dalam Tabel 7.3.3

Tabel 7.3

Kriteria Nilai Bersih Sekarang (NSB);(dalam jutaan Rp)

Proyek

Tahun

Pabrik semen Pabrik minyak

0 -1.000,00 -1.000,00

1 600,00 0,00

2 0,00 0,00

3 550,00 1.200,00

Pabrik semen menghasilkan Rp600 juta pada akhir tahun pertama dan Rp550 juta
tahun ketiga.pabrik minyak baru dapat menghasilkan pada akhir tahun ketiga sebesar Rp1,20
miliar. Proyek mana yang akan dibangun pemerintah sangat tergantung dari tingkat bunga
yang dipilih sebagaimana dapat dilihat pada tabel 7.3. apabila tingkat bunga yang dipilih
lebih besar daripada pabrik semen, sehingga pabrik minyaklah yang akan dibangun.

D. Metode IRR (internal Rate Of Return)

Metode lain yang digunakan untuk evaluasi proyek adalah dengan cara menghitung
internal rate of return yaitu tingkat diskonto (r) yang menghasilkan nilai sekarang suatu
proyek sama dengan nol. Rumus umum metode IRR adalah senagai berikut:

Bo – Co + B1 – C1 + B2 – C2 +......+ Bn – Cn = 0

(1+r) (1+r)2 (1+r)n

3
Ibid,.Hlm 146-149
7
Pada metode ini kita harus mencari tingkat diskonto (r)yang menyamakan seluruh
biaya (yang dihitung nilainya sekarang) dan manfaat (yang juga dihitung
sekarangnya)sebagai contoh, misalnya suatu perusahaan merencanakan untuk menrencanakan
biaya promosi melalui radio sebesar Rp1 miliar tahun ini dan pada tahun depan diperkirakan
penerimaan perusahaan tersebut membiayai promosi dengan cara diperkirakan penerimaan
perusahaan tersebut akan meningkat sebesar Rp1,04 miliar.4

Beberapa kelemahan metode IRR:

1. Metode IRR dapat menyebabkan pemilihan proyek yang keliru karena metode ini
tidak memperhatikan skala investasi.
2. Selain itu, evaluasi suatu proyek dengan menggunakan metode IRR mungkin
akan memberikan hasil yang kurang memuskan.
E. Metode Rasio Manfaat Biaya

Metode rasio manfaat – Biaya (B – C rasio) adalah suatu cara evaluasi suatu proyek
dengan membandingkan nilai sekarang seluruh hasil diperoleh dari proyek tersebut dengan
nilai sekarang seluruh biaya proyek tersebut.

M = Mo + M1 + M2 +.....+ Mn

(1+i) (1+i)2 (1+i)n

C = CO + C1 + C2 + ...... + Cn

(1+t) (1+t)2 (1+t)n

Berdasakan metode ini, suatu proyek akan dilaksanakan apabila (M/C) > 1. Metode B
– C rasio akan memberikan hasil yang konsesten dengan metode NBS apabila B/C > 1 berarti
pula B – C > 0. Walaupun demikian, metode B – C rasio mempunyai kelemahan dalam hal
membandingkan dua buah proyek karena tidak akan pedoman yang jelas mengenai hal-hal
yang masuk sebagi perhitungan biaya atau manfaat.

Kelemahan metode B/C rasio ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam
perhitungan manfaat dan biaya. Manfaat (benefit) selalu dapat dianggap sebagai biaya (C)
yang negatif, dan sebaliknya. Oleh karena itu rasio B/C dapat selalu dibuat lebih tinggi
dengan memasukkan biaya sebagai manfaat negatif.oleh karena itu, nilai rasio B –C dapat

4
Ibid,.Hlm 149-153
8
dimanipulasikan oleh orang yang melakukan evaluasi agar nilai rasio B – C lebih tinggi
daripada yang sebenarnya.5

F. Langka-langka Dalam Evaluasi Suatu Proyek


1. Identifikasi manfaat dan biaya proyek
Hal pertama yang dilakukan dalam melaksanakan evaluasi suatu proyek
adalah menentukan semua manfaat dari biaya yang ditimbulkan dari proyek
tersebut.manfaat dari suatu proyek dapat dibedakan antara manfaat langsung dan
manfaat tidak langsung.manfaat langsung adalah manfaat yang ditimbulkan
karena meningkatnya hasil atau produktivitas dengan adanya proyek
tersebut.misalnya proyek pembangunan dam untuk mengairi sawah.
Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang tidak secara langsung disebabkan
karena adanya proyek yang akan dibangun. Dalam hal pembangunan dam di atas,
manfaat tidak langsung adalah kenaikan produktivitas tanah di luar area pengairan
dari dam tersebut.manfaat tidak langsung ini dapat menjadi luas sekali, tergantung
sejauh mana kita akan memasukkan manfaat tidak langsung ke dalam analisis.
2. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah
Setelah semua manfaat dan biaya didentifikasikan maka langka selanjutnya
adalah menghitung semua manfaat dan biaya dalam nilai rupiah. Masalah yang
ditimbul adalah hasil dari suatu proyek tidak dapat diukur dalam bentuk rupiah
karena hasil dari proyek tersebut tidak dijual.
G. Perbedaan Analisis Manfaat dan Biaya Proyek Pemerintah

Pada analisis perhitungan manfaat dan biaya pada proyek swasta, manfat umumnya
diukur dengan cara mengalikan jumlah barang yang dihasilkan dengan perkiraan harga
barang. Biaya yang diperhitungkan adalah semua biaya yang langsung digunakan dalam
proyek tersebut berdasrkan harga pembeliannya. Ini berbeda dengan proyek-proyek
pemerintah, sebab pada umumnya manfaat penggunaan sumber-sumber ekonomi diukur
dengan harga pasar oleh karena harga pada pasar persaingan sempurna mencerminkan nilai
sesunggunya dari sumber-sumber ekonomi yang digunakan.6

5
Ibid,.Hlm.154-156
6
Ibid,.Hlm.157-159
9
Keadaan Monopoli

Apabila suatu proyek pemerintah menggunakan faktor-faktor produksi yang dibeli pada
pasar persaingan tidak sempurna, maka harga-harga faktor tersebut menjadi lebih tinggi dari
biaya marginalnya. Harga monopoli mencerminkan nilai barang/input bagi konsumsen
sedangkan biaya produksi marginal menunjukkan tambahan biaya karena tambahan output.

Adanya Pajak

Apabila suatu barang dikenakan pajak maka harga yang dibayar oleh pembeli lebih tinggi
daripada yang diterima produsen/penjual, karena sebagian harga dibayarkan kepada
pemerintah. Apabila proyek pemerintah yang dievaluasi membeli suatu barang yang
dikenakan pajak penjualan.

Pengangguran

Analisis manfaat – Biaya (Benefit – Cost Analysis) pada umumnya didasarkan pada suatu
asumsi bahwa semua faktor produksi yang telah digunakan sepenuhnya(full
employment).karena penggunaan tenaga kerja yang sedang mengganggur ini tidak
menyebabkan berkurangnya produksi barang dan jasa lain dalam perekonomiaan maka upah
yang mereka terima tidak mencerminkan biaya oportunitas penggunaan tenaga kerja yang
nilainya lebih rendah daripada upah yang diterima apabila terdapat penggangguran tak
dikehendaki (involuntary unemployed). Ada dua masalah dalam menghitung upah tenaga
kerja yang menganggur dengan tak dikehendaki ini:

a) Apabilah pemerintah melaksanakan kebijakan stabilisasi untuk mempertahankam


tingkat penggunaan tenaga kerja maka penggunaan tenaga kerja yang sedang
bekerja dalam suatu proyek menyebabkan tenaga kerja output di sektor lain menjadi
berkurang.
b) Apabila tenaga pengangguran yang dipakai dalam suatu proyek mungkin
sebenarnya tidak menganggur secara tidak dikehendaki (involuntary unemployed)
selama pembangunan proyek yang bersangkutan maka yang dipakai dalam evaluasi
proyek adalah upah bayangan.

Surplus konsumen

10
Skala proyek –proyek pemerintah ada yang besar dan ada juga yang kecil. Pada proyek-
proyek yang skalanya kecil pembangunannya tidak akan mempengaruhi harga barang atau
output yang dihasilkan proyek tersebut, sedangkan pada proyek – proyek yang skalanya
besar, tambahan output atau barang akan menurunkan harga barang tersebut di pasar dan ini
menimbulkan masalah dalam perhitungan manfaat suatu proyek pemerintah.misalnya suatu
dam besar yang dibangun pemerintah akan dapat mengairi area yang sangat luas sehingga
menyebabkan produksi pangan naik dalam jumlah yang besar.7

Dalam menghitung manfaat dam tersebut, bagaimanakah kita menilai tambahan hasil
produksi karena adanya dam tersebut? Keadaan ini dapat dijelaskan dengan diagram 7.1

..Harga ...
E

Sp
/

DP0 padi
Ho P2 P1
C

H1 G Sp1
A

Dp

Diagram 7.1.

Permintaan dan penawaran padi

7
Ibid,.Hlm.160
11
Jumlah produksi padi per tahun ditunjukan pada sumbu datar sedangkan harga padi
per kilogram pada sumbu tegak. Kurva Dp menunjukan kurva permintaan dan sadalah kurva
penawaran (diasumsikan padi dihasilkan dengan sruktur biaya kosnstan). Sebelum adanya
pembangunan dam, keseimbangan terjadi pada titik D dengan jumlah padi yang
diproduksikan sebesar OGo kilogram per tahun dan harga OHo rupiah.

Penentuan tingkat bunga

Masalah lainnya yang juga penting adalah penentuan tingkat bunga. Dalam kenyataannya,
di masyarakat terdapat berbagai tingkat bunga, misalnya tingkat bunga tabanas, tingkat bunga
deposito (yang juga bermacam-macam tingkatnya tergantung jenis dan jangka waktunya),
tingkat bunga pinjaman baru, dan tingkat bunga tidak resmi yang besarnya berbeda-beda.

H. Keuntungan dan Kelemahan Analisis Manfaat dan Biaya

Keuntungan dari penggunaan analisis manfaat dan biaya dalam penentuan program
pemerintah adalah terjaminnya penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efisien, sebab
program-program pemerintah dievaluasi dengan memperhitungkan keadaan perekonomiaan
sehingga dapat meningkatkan penggunaan faktor-faktor produksi.8

Walaupun penggunaan manfaat dan biaya terutama adalah untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan sumber-sumber ekonomi sehingga tercapai kesejahteraan masyarakat yang
maksimum, akan tetapi analisis ini secara tidak langsung juga mempunyai segi distribusi
pendapatan.

I. Kelemahan Analisis Manfaat dan Biaya

Kelemahan analisis manfaat dan biaya yang terbesar untuk tujuan evaluasi proyek-proyek
pemerintah adalah karena analisis ini membutuhkan perhitungan manfaat secara kuantitatif,
sedangkan banyak proyek-proyek pemerintah yang tidak dapat diukur manfaatnya secara
kuantitatif.

Kelemahan dari analisis manfaat dan biaya adalah karena semua perhitungan (manfaat
dan biaya) dilakukan secara kuantitatif, maka analisis ini tidak mempunyai flesibilitas,
sehingga dikatakan bahwa apabila analisis manfaat dan biaya dilaksanakan terlalu jauh, maka

8
Ibid,.Hlm 165-167
12
pemerintah tidak lagi dilaksanakan oleh wakil-wakil rakyat yang membawa aspirasi rakyat,
akan tetapi pemerintah dilaksankan oleh robot-robot komputer.

BAB III

PENUTUP
13
A. Kesimpulan
Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengadakan evaluasi mengenai
penggunaan sumber-sumber ekonomi agar penggunaan sumber-sumber ekonomi yang langka
dapat dilakukan secara efisisen, sebab pemerintah mempunyai banyak program yang harus
dilaksanakan, sedangkan biaya atau dana yang tersedia sangat terbatas.
Jadi evaluasi pengeluaran pemerintah dengan menggunakan analisis manfaat dan
biaya hanya menitikberatkan pada efesiensi penggunaan faktor produksi tanpa
mempertimbangkan masalah lain seperti distribusi, stabilisasi ekonomi dan
sebagainya.analisis ini hanya menentukan program dari segi efesiensi sedangkan pemilihan
pelaksanaan program berada di tangan pemegang kekuasaan esekutif yang dalam memilih
juga mempertimbangkan faktor lain, misalnya faktor distributif proyek tersebut terhadap
penghasilan masyarakat.

Apabila dana pemerintah tidak terbatas atau karena semua proyek adalah proyek yang
penting, maka pemerintah harus melaksanakan semua proyek yang memberikan manfaat
lebih besar daripada biaya yang diperlukan. Alasanyan adalah karena proyek pemerintah
dibiayai oleh dana yang diambil dari masyarakat (misalnya dari hasil pajak), sehingga
masyarakat tidak dapat menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang yang
dihasilkan oleh sektor swasta.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa kekurangan dalam pembuatan makalah ini banyak sekali
kesalahan, kekurangan, dan jauh dari kesempatan. Untuk itu penulis meminta saran dan kritik
dari pembaca, supaya dalam pembuatan makalah bisa lebih baik lagi

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Mangkoesoebroto,Guritno Ekonomi Publik, Edisi 3.,2001Yogyakarta: Badan Penerbit
Fakultas Ekonomi UGM.

14

Anda mungkin juga menyukai