Anda di halaman 1dari 47

PENGARUH CAHAYA MATAHARI

TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI HITAM

XI IPA 3

BETI LESTARI

ELDA SULISTYANINGRUM

ENDAH MUSTIKASARI

SITI QOMARIYAH

PRAHARDIAN ADE P.

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 PANGGUL

Jln.P.Sudirman 87, Panggul Trenggalek

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmad dan hidayah-Nya laporan ini selesai pada
waktunya. Adapun tujuan dari laporan praktikum ini adalah sebagai tugas yang hasil akhirnya diserahkan
kepada guru pembimbing Biologi.

Hasil penelitian yang kami lakukan selama sepuluh hari ini, diharapkan dapat menjadi sumber
referensi yang bermanfaat dan tambahan bahan belajar. Penelitian ini berisi tentang teori pertumbuhan
yang mengacu pada pengaruh cahaya, serta metode-metode penelitian yang telah kami susun secara
rinci.

Terima kasih kepada Bu Andri yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam langkah-
langkah percobaan serta penyusunan laporan penelitian ini.

Kami yakin hasil laporan penelitian kami ini masih banyak kekurangan, sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca semuanya, demi kesempurnaan
laporan maupun tugas-tugas kami yang selanjutnya. Mohon maaf apabila ada penulisan kata yang salah.
Karena penulis sebagai mana manusia pada umumnya yang selalu memiliki banyak salah dan
kekurangan.

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……….........................................................................................................1

Kata Pengantar …………………………………………………………………………….2

Daftar Isi …………………………………………………………………………….3


BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian …………………………………………………………….4

Rumusan Masalah …………………………………………………………….4

Hipotesa …………………………………………………………….4

Tujuan Penelitian …………………………………………………………….5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan Dan Perkembangan …………………………………………………….6

Perkecambahan …………………………………………………….6

Hormon …………………………………………………….6

Cahaya Matahari …………………………………………………….7

Kedelai Hitam …………………………………………………….7

Penelitian Sebelumnya …………………………………………………….7

BAB III METODE PENELITIAN

Alat Dan Bahan …………………………………………………………………….9

Variabel …………………………………………………………………….9

Cara Kerja Penelitian …………………………………………………………………….9

Tempat Penelitian …………………………………………………………………...10

Waktu Penelitian …………………………………………………………………...10

Cara Pengambilan Data …………………………………………………………...10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian …………………………………………………………………...12

Pembahasan …………………………………………………………………...14

BAB V PENUTUP

Kesimpulan …………………………………………………………………...17

Saran …………………………………………………………………...17

Daftar Pustaka …………………………………………………………………...18

Lampiran …………………………………………………………………...19
BAB I

PENDAHULUAN

1.         Latar Belakang Penelitian

Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati dengan kandungan 39%. Kedelai merupakan
sumber protein yang paling murah di Dunia. Dan juga dapat diolah menjadi berbagai macam produk
pangan, pakan ternak, dan keperluan industry. Dewasa ini, kebutuhan akan kedelai semakin meningkat.
Oleh karena itu, agar masyarakat dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman kedelai, mereka harus
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan kedelai. Salah satunya adalah
cahaya matahari.

Cahaya matahari merupakan sumber energi yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup,
terutama bagi tanaman yang melakukan fotosintesis.

Mungkin sebagian orang belum mengerti tentang seberapa besar pengaruh cahaya matahari
terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh karena itu kami memilih
permasalahan ini untuk bahan penelitian dan percobaan. Selain untuk membuktikan teori-teori
mengenai faktor eksternal pertumbuhan juga untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah di
bawah ini.

2.         Rumusan Masalah


a)      Adakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kedelai?
b)      Bagaimanakah perbedaan antara tanaman kedelai yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya
matahari dan yang diletakkan di tempat gelap?
c)      Manakah pertumbuhan tanaman yang lebih baik?

3.         Hipotesa

Ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kedelai. Cahaya matahari sangat
mempengaruhi kinerja hormon auksin. Dan hormon auksin itu seindiri, mempunyai peran yang sangat
penting untuk pertumbuhan tanaman. Intensitas cahaya matahari yang diterima tanaman sangat
berpengaruh terhadap laju pertumbuhan tanaman.

Tanaman yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh dengan cepat, namun tanaman ini akan
mengalami etiolasi. Sedangkan tanaman yang diletakkan ditempat terkena cahaya matahari akan
tumbuh normal, batangnya kokoh, berdaun tebal, hijau dan segar, meskipun pertumbuhannya berjalan
lebih lambat.

Pertumbuhan kedelai yang diletakkan di tempat yang mendapat cahaya matahari akan tumbuh lebih
baik, daripada kedelai yang diletakkan ditempat gelap.

4.         Tujuan Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji
kedelai.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pertumbuhan dan Perkembangan

Jenis pertumbuhan dan perkembangan :

a)      Pertumbuhan primer

Pertumbuhan yang menyebabkan batang dan akar bertambah tinggi/panjang, dengan pembelahan
sel di daerah meristem apikal.
b)      Pertumbuhan sekunder

Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar karena adanya pembelahan pada
jaringan meristem apikal.

B.     Perkecambahan

        Perkecambahan Epigeal

Perkecambahan dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Pada tumbuhan dikotil.
Contoh; kacang hijau, kedelai

        Perkecambahan Hipogeal

Perkecambahan dengan posisi kotiledon tetap berada di dalam tanah. Pada tumbuhan monokotil.
Contoh; padi, jagung.

  Proses perkecambahan
1)      Penyerapan air oleh biji (imbisi).
2)      Air dalam biji akan mengaktifkan enzim-enzim.
3)      Enzim akan mengaktifkan metabolisme dalam tubuh tumbuhan.
4)      Metabolism tersebut akan menghasilkan bahan makanan dan energy yang menyebabkan terjadinya
perkecambahan.

C.     Hormon

Hormon yang berpengaruh pada percobaan ini adalah hormon auksin, yang diproduksi dibagian
koleoptil ujung tunas. Pada tunas batang, auksin berkumpul di bawah permukaan batang, sehingga sel-
selnya tumbuh lebih cepat.

Auksin yang terkena sinar matahari akan rusak dan berubah menjadi suatu zat yang justru
menghambat pembelahan sel-sel, sehingga batng yang terkena sinar matahari akan tumbuh lebih
lambat.

D.    Cahaya Matahari

Cahaya merupakan faktor utama sebagai energy dalam fotosintesis. Kekurangan cahaya dapat
menyebabkan etiolasi, dimana batang tanaman akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya
berwarna putih pucat. Stomata tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dengan jumlah yang banyak,
dibandingkan dengan tanaman yang tidak mendapat cahaya. Akar tanaman yang terkena cahaya juga
lebih lebat.

Penelitian yang dilakukan oleh Hendricks dan Borthwick tahun 1984 menunjukkan bahwa
cahaya yang berpengaruh terhadap perumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang
gelombang 660nm. Percobaan dengan spectrum inframerah yang panjang gelombngnya 730nm
memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merespon terhadap spectrum cahaya adalah
fitokrom suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang
mengabsorbsi cahaya.
Suwarsono (1989), menyatakan bahwa cahaya merupakan perangsang utama khidupan
tumbuhan. Beberapa respon tumbuhan terhadap interaksi cahaya yang berbeda-beda adalah dilakukan
oleh auksin dan efeknya timbul karena berkurangnya efektivitas auksin pada keadaan cahaya yang terik.

E.     Kedelai Hitam

Kedelai hitam atau yang dikenal dengan nama latin Glycine max (L) Merrit ini memiliki
kandungan protein 37-41 persen dan juga kandungan lemak 11-21 persen. Kandungan asam amino
glutamate pada kedelai hitam sedikit lebih tinggi dari pada kedelai kuning. Fungsi kedelai hitam dalam
kesehatan antara lain sebagai antioksidan, penurun kadar kolesterol, mencegah penyakit jantung
koroner, pelancar pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi kerusakan ginjal,
mencegah anemia, menghambat virus yang mengakibatkan penyakit pernapasan, mengontrol
pertumbuhan berat badan hingga 50% dan terbukti memperbaiki fungsi otak.

F.      Penelitian sebelumnya oleh Dyah Ayu Gayatri SMA 2 Padang

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perkecambahan


banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun factor lain ikut mempengaruhi. Ditinjau
dari factor cahaya, dibuktikan bahwa kedelai yang diletakkan di daerah bersintesis cahaya kurang atau
gelap akan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan kedelai yang diletakkan di tempat
bersintesis cahaya banyak atau terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi sedikit atau tanpa
cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel pada titik tumbuh primer. Namun, kondisi
tumbuhan yang baik akan dialami oleh kedelai dengan pengaruh cahaya lebih banyak, yaitu tumbuh
lebih kokoh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau, namun batang lebih pendek.
BAB III

METODE PENELITIAN

A.    Alat dan Bahan

a)      Alat
1.      Gelas plastic berwarna transparan 6 buah berukuran sama
2.      Kapas purih sebagai media tanam
3.      Air, untuk menyiram tanaman
4.      Penggaris, untuk mengukur pertumbuhan (tinggi batang maupun panjang akar)
5.      Alat tulis, untuk mencatat hasil pengamatan
b)      Biji kedeai hitam sebanyak 24 biji dengan ukuran hampir sama

B.     Variabel

a)      Variabel bebas : intensitas cahaya. Diletakkan di tempat yang terkena cahaya dan tempat gelap.
b)      Variabel terikat :
  Pertumbuhan kecambah
  Panjang batang dan panjang akar
  Jumlah daun dan jumlah akar
  Lebar daun dan warna daun
  Kecepatan tumbuh dan kecepatan berkecambah
c)      Variabele kontrol :
         Lama perendaman
         Jenis biji (kedelai hitam)
         Media tanam

C.     Cara Kerja Penelitian

1)      Menyiapkan alat dan bahan


2)      Merendam biji kedelai selama kurang ledih 15 menit, kedalam 100ml air. Perendaman ini dilakukan
untuk memecah dormansi biji yang akan ditanam.
3)      Memilih biji kedelai yang terendam di air, yang menandakan kualitasnya baik.
4)      Memasukkan masing-masing 4 biji kedelai pada gelas plastic yang telah diberi kapas basah dan diberi air
hingga kapasnya terendam.
5)      Meletakkan masing-masing gelas plastic pada tempat yang berbeda. Tiga gelas plastic diletakkan di
tempat yang terkena cahaya matahari, dan tiga lainnya diletakkan di tempat gelap.
6)      Menyiram tanaman secara rutin setiap hari sambil diamati untuk kemudian didata dan dicatat hasilnya.
7)      Yang terakhir adalah merangkum hasil penelitian dan menarik kesimpulannya setelah 10 hari melakukan
percobaan.

D.    Tempat Penelitian

Penelitian yang dilakukan secara berkelompok ini dilakukan di rumah salah satu anggota
kelompok untuk diamati bersama-sama.

E.     Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama 10 hari. Dimulai dari hari Selasa tanggal 28 Agustus pukul
04.00 WIB sampai dengan hari kamis tanggal 6 September pukul 04.00 WIB.

F.      Cara Pengambilan Data

Penelitian ini akan diamati dan dicatat datanya secara berkala setiap sehari sekali atau 24 jam.
Sebagai pelengkap data, akan disertakan foto yang diambil dalam setiap pengamatan.

a)      Tabel pengamatan

kelompok biji kedelai berkecambah pada hari . . .

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A A1

A2

A3

B B1

B2

B3

kelompok biji kedelai Panjang pada hari ke . . .

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A A1

A2
A3

B B1

B2

B3

Table di bawah ini akan diisi setelah hari ke-10 atau percobaan selesai.

kelompok A kelompok B
Pertumbuhan
A1 A2 A3 B1 B2 B3

tinggi batang

panjang daun

jumlah daun

panjang akar

Perkembangan Deskripsi

warna daun

warna batang

keadaan daun

keadaan akar

b)      Rancangan percobaan


1.      Perlakuan

A = mendapat cahaya

B = tidak mendapat cahaya

2.      Ulangan
  Dalam percobaan ini dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali.

Contoh gambar :
Keterangan : A1 = perlakuan mendapat cahaya ulangan 1

A2 = perlakuan mendapat cahaya ulangan 2

A3 = perlakuan mendapat cahaya ulangan 3

B1 = perlakuan tidak mendapat cahaya ulangan 1

B2 = perlakuan tidak mendapat cahaya ulangan 2

B3 = perlakuan tidak mendapat cahaya ulangan 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil penelitian

kelompok biji kedelai berkecambah pada hari . . .

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A A1 

A2 

A3 

B B1 

B2 

B3 

Berdasarkan tabel yang diperoleh dari hasil percobaan tersebut rata-rata hampir semua
tanaman terjadi perkecambahan pada hari pertama, kecuali pada tanaman A2. Perkecambahannya
sedikit lebih lambat, yaitu pada hari ke-2. Perkecambahan pada tempat gelap terhitung cepat dengan
tinggi tanaman berkembang cukup pesat. Pada perkecambahan yang terjadi, calon akar yang lebih dulu
menampakkan wujudnya, dan mengalami pemanjangan namun belum memiliki cabang-cabang akar.

kelompo biji
k kedelai Panjang pada hari ke . . .

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A A1 0,5 1,2 1,5 3,5 4 5 6.5 10,5 13 14,5

A2 0 0,5 1,5 3,5 5,5 7 8,5 11 12,5 13,5


A3 0,35 1,2 2 2,5 2,5 2,5 3 4 4 5

B B1 0,25 2 4,5 11 14 19 21,5 23 27,5 29

B2 0,3 1,7 5,1 12 19,5 21 24 26,5 35 34,5

B3 0,5 1,5 3,9 11 15 17,2 18 19 22,5 27

Dari tabel di atas diperoleh perhitungan pertumbuhan tanaman secara kuantitatif. Pertumbuhan
yang dihitung dalam cm tersebut, menunjukkan bahwa ada laju pertumbuhan yang sangat berbeda
antara pertumbuhan tanaman di tempat terang (A1, A2, A3) dan pertumbuhan tanaman di tempat gelap
(B1, B2, B3). Agar perbedaan tersebut lebih jelas, maka dibuat grafik dari salah satu hasil percobaan di
tempat terang A2 dan salah satu hasil percobaan di tempat gelap B2. Berikut ini grafiknya.

Perbedaanpertumbuhan tanaman terlihat sangat jelas. Kita dapat melihat laju pertumbuhan
dari tanaman yang diletakkan di tempat terang lebih lambat daripada pertumbuhan tanaman yang
diletakkan di tempat gelap. Namun di tempat gelap pertumbuhan cenderung tidak konstan atau kadang
pertambahan tingginya sangat besar kadang relatif sedikit, berbeda dengan pertumbuhan tanaman di
tempat terang yang pertambahan tingginya stabil.

Dan berikut ini adalah tabel yang memuat tentang rata-rata kecepatan tumbuh pada masing-
masing tanaman.

Kecepatan tumbuh
Tanaman kedelai rata-rata

A1 7.125

A2 6

A3 3.6

B1 16.33333

B2 23

B3 18
kelompok A kelompok B
Pertumbuhan
A1 A2 A3 B1 B2 B3

tinggi batang 14,5 13,5 5 29 34,5 27

panjang daun 1,7 2 1,3

jumlah daun 2 2 2 2 2 2

jumlah akar 25 13,5 5 29 34,5 27

Perkembangan Deskripsi

warna daun Daun tanaman A berwarna hijau sedangkan B berwarna pucat

warna batang Batang tanaman A berwarna hijau sedangkan tanaman B berwarna putih pucat

keadaan batang Batang tanaman A kuat sedangkan tanaman B rapuh dan mudah patah

keadaan akar Akar tanaman A jumlahnya lebih banyak, sedangkan B akarnya lebih panjang

Tabel diatas adalah tabel yang diisi setelah penelitian selama sepuluh hari selesai dilakukan.
Guna melengkapi data-data hasil pengamatan dan mempermudah uraian pembahasan.

B.     Pembahasan

Pada hari pertama percobaan pada kelompok tanaman A dan B sudah terjadi perkecambahan
kecuali pada tanaman A2. Calon akar mulai tumbuh pada hari pertama ini. Hari kedua waktunya bagi
tanaman A2 untuk berkecambah. Sedangkan kelompok tanaman A dan B mulai mengalami
pemanjangan akar. Hari selanjutnya, yaitu hari ketiga, tanaman A dan B menunjukkan kecepatan
tumbuh mereka. Pada tanaman kelompok A yang pertumbuhannya lambat, hanya mengalami rata-rata
0,5cm pertambahan tinggi sedangkan tanaman kelompok B yang pertumbuhannya cepat mengalami
pertambahan tinggi dengan rata-rata 4cm. Pada hari ke empat akar tanaman A1, A2, B1, B2, B3
mengalami percabangan atau menjadi akar searabut. Berkisar dari 3 hingga 6 jumlah akar. Pada hari ke
lima, daun mulai tumbuh pada tanaman A1, A2, B2 dengan jumlah satu dan dua pada tanaman A2 dan
B2. Namun, dari ke empat tanaman kedelai yang ditanam pada masing-masing media tanam B1 dan B2
patah. Pertumbuhan pesat yang terjadi pada tanaman B adalah pada hari ke empat dimana
pertambahan panjangnya mencapai 7cm .sedangkan untuk tanaman A pertambahan panjang yang cepat
juga terjadi pada hari ke empat, dengan pertambahan panjang sebesar 2cm. Dan pada hari ke sepuluh
tercatat tanaman yang memiliki ukuran paling panjang adalah tanaman B2 dengan panjang 34,5cm,
sedangkan jumlah akar paling banyak adalah tanaman A1 dengan jumlah 25 percabangan akar, dan
daun terlebar pada tanaman B2 dengan lebar 1,5 cm. Untuk kecepatan tumbuh tanaman B2 memiliki
kecepatan tumbuh yang sangat cepat dengan rata-rata 23cm, dan tanaman A3 menjadi tanaman dengan
kecepaatan tumbuh paling lambat yakni dengan rata-rata 3,6cm saja.
Percobaan ini berhubungan dengan pertumbuhan tanaman kedelai dengan cahaya matahari.
Bila dilihat dari tabel-tabel hasil penelitian diatas, setiap percobaan pada tanaman A dan tanaman B
menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Yang pertama akan kita bahas adalah tinggi tanaman.
Meskipun pada hari pertama belum menunjukkan adanya perbedaan tersebut, namun pada hari ke tiga
dan seterusnya perbedaan itu sangat jelas terlihat. Pada tanaman A (tanaman yang mendapatkan
cahaya matahari) pertumbuhannya berlangsung lambat. Pertambaahan tinggi dari hari pertama sampai
hari ke sepuluh juga stabil. Sedangkan tanaman B (tanaman yang tidak mendapat cahaya matahari)
pertumbuhannya sangat cepat fase pertumbuhan dari tanaman B seperti fase awal, fase log dan fase
perlambatannya jelas terlihat. Perbedaan laju pertumbuhan ini disebabakan oleh hormon auksin yang
bekerja pada kedua tumbuhan. Pada tanaman A hormon auksinnya rusak sehingga pembelahan sel pada
daerah pemanjanjangan batang terhambat, dan pertumbuhan tanaman menjadi lebih lambat. Cara kerja
hormon Auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein tertentu yg ada di
membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-
tentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding
sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yg masuk secara osmosis. Sehingga tanaman B yang
diletakkan di tempat gelap tumbuh lebih cepat dengan batang yang lebih panjang.

Meskipun pemanjangan batang pada tanaman kelompok B tumbuh lebih cepat, namun batang
tanaman tersebut berwarna putih pucat dan kurus sehingga sangat rentan patah. Karena tidak sekokoh
batang tanaman A maka batangnya tidak lurus memanjang, melainkan sedikit membengkok. Berbeda
sekali dengan batang tanaman A. Batang tanaman A sangat kuat dan berwarna hijau segar, meskipun
pertumbuhan memanjangnya sangat lambat dibandingkan dengan tanaman B. Batang hijau dan kokoh
pada tanaman A dikarenakan terjadinya proses fotosintesis dalam kloropas tanaman. Sedangkan pada
tanaman B fotosintesis tidak terjadi sehingga tanaman akan berwarna putih pucat.

Demikian pula pada daun tanaman A berwarna hijau dan lebih lebar, dibandingkan dengan daun
tanaman B yang ukurannya sedikit lebih kecil dari daun tanaman A, dengan warna daun yang
menyerupai batangnya yaitu putih pucat. Hal ini dipengaruhi karena adanya perbedaan stomata.
Stomata tanaman A berukuran kecil dan berjumlah banyak yang tersebar merata pada daun, sedangkan
stomata pada tanaman B jumlahnya sangat sedikit. Sehingga fotosintesis yang terjadi pada tanaman A
berlangsung dengan baik sedangkan daun pada tanaman B tidak mengalami fotosintesis sama sekali
karena tidak ada intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman tersebut. Hal ini mengakibatkan
kloroplas yang terdapat pada daun tidak dapat bekerja dengan baik sehingga pigmen warna hijau
(pigmen Klorofil) tidak dapat dihasilkan, berbeda dengan tanaman A.

Keadaan batang dari kedua tanaman ini yaitu tanaman A dan B juga menunjukkan adanya
perbedaan yang kasat mata. Yang pertama adalah jumlah. Dari segi jumlah, akar tanaman A memiliki
percabangan akar yang jumlahnya lebih banyak dari akar tanaman B. Namun dari segi ukuran, akar
tanaman B lebih panjang daripada akar tanaman A. Karena fotosintesis yang berguna sebagai penghasil
zat makanan tidak terjadi pada tanaman B, maka akar yang berfungsi sebagai penggantinya dengan
menyerap unsur-unsur hara dan air dari media tanam. Tanaman akan memperpanjang ukuran akarnya
untuk menjangkau unsur-unsur hara yang lebih jauh.
BAB V

PENUTUP

    1.         Kesimpulan

Dari percobaan diatas sesuai dengan hipotesa yang telah dibuat pada awal makalah. Cahaya
matahari sangat berperan penting terhadap tumbuh kembang tanaman. Cahaya matahari dapat
merusak auksin dan menghambat pertumbuhan, namun sangat membantu proses fotosintesis yang
sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman berkembang sempurna
dengan daunnya yang hijau, batang yang kokoh meskipun batangnya lebih pendek . Sedangkan
kekurangan cahaya matahari akan mengalamai etiolasi karena terlalu banyak mengandung hormon
auksin yang terus menerus melakukan pemanjangan sel, dan tanpa cahaya matahari tanaman tidak
dapat berfotosintesis dengan baik sehingga tanaman tidak tumbuh menjadi hijau segar melainkan
berwarna putih pucat.

    2.         Saran

Dalam melakukan percobaan ini agar hasilnya benar-benar sesuai dengan yang diharapkan maka
sebaiknya meletakkan tanaman pada tempat yang benar-benar terkena cahaya selama kurang lebih 11
jam dalam sehari dan tempat yang benar-benar-benar gelap tanpa cahaya apapun termasuk cahaya
lampu selama kurang lebih 23 jam sehari. Pengukuran harus seakurat mungkin agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengakumulasian data. Semakin lama percobaan dilakukan semakin baik pula hasil
yang akan diperoleh. Pastikan melakukan penyiraman secara teratur, jangan sampai tanaman menjadi
kering dan mati.

Daftar Pustaka

http://afriathinks.blogspot.com/2009/09/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan.html

http://belajardirumah.webs.com/apps/blog/show/306951-aktifitas-sains-menanam-kecambah

http://ceritaapaadanya.blogspot.com/2011/05/cerita-tentang-macam-macam-kedelai.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai_hitam

http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan.html

http://www.scribd.com/doc/39098985/Laporan-Percobaan-Biologi-Saya
Lampiran

Informasi yang mendukung data hasil penelitian ini selain berupa tabel dan grafik juga
dilampirkan foto-foto selama percobaan berlangsung. Gambar disisi sebelah kiri adalah tanaman A2
sedangkan di sebelah kanan adalah tanaman B2.
Diposkan oleh elda sty di 19.48

Rancangan Praktikum

"Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Jagung dan Biji Kacang
Hijau"

BAB I

PENDAHULUAN

      1.1      Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada tanaman

terjadi karena adanya pertambahan ukuran (volume) yang irreversible (tidak dapat balik) yang
disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik

tumbuh dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Sedangkan perkembangan merupakan spesialisasi sel sel

menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi

dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah

cahaya. Tumbuhan membutuhkan cahaya, tetapi banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama

pada setiap tanaman.

Pada saat pembelajaran mengenai pertumbuhan dan perkembangan, terdapat banyak sekali

teori yang menjelaskan mengenai faktor-faktor, mekanisme, maupun macam-macam pertumbuhan dan

perkembangan pada tumbuhan. Namun, teori tersebut belum dapat dipelajari penuh jika kita belum

mengetahui bagaimana keadaannya sebenarnya di lingkungan kita. Selain itu, masih banyak siswa-siswa

yang belum dapat menunjukan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan sebuah tanaman.

Untuk itu, penulis mengadakan praktek lapangan sekaligus penelitian untuk lebih mengetahui

dan membuktikan teori-teori tersebut. Dengan berlandaskan teori-teori tersebut, di dalam penelitian

ini, penulis akan mengamati pertumbuhan dan perkembangan biji jagung dan biji kacang hijau.

     1.2      Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ada berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut :

a)      Apakah suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman biji jagung dan biji

kacang hijau ?

b)      Bagaimana suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman biji jagung dan biji

kacang hijau ?

     1.3      Hipotesis

a)      Setiap tumbuhan yang memperoleh suhu yang berbeda, maka tinggi pada tumbuhan – tumbuhan

tersebut berbeda.

b)      Setiap tumbuhan yang memperoleh suhu yang berbeda, maka kekuatan daun dan batang pada

tumbuhan – tumbuhan tersebut berbeda.

c)      Tumbuhan akan mati apabila tumbuhan berada di bawah suhu minimum atau di atas suhu maksimum.

     1.4      Variabel

a)      Variabel Bebas

  Suhu
  Cahaya Matahari

  Jumlah Air

b)      Variabel Terikat

  Tinggi tumbuhan

  Ketebalan daun dan batang tumbuhan

c)      Variabel Kontrol

  Jenis Tanaman

  Media Tanam

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

     2.1      Rancangan Percobaan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 9 biji jagung dan 9 biji kacang hijau yang ditanam

di dalam 3 gelas plastik yang berisi kapas dan air. Masing – masing gelas plastik terdapat 3 buah biji

jagung dan biji kacang hijau. Komposisi masing-masing gelas plastik adalah sebagai berikut :

a.       Gelas plastik A : 3 biji kacang hijau yang diletakkan di tempat bersuhu maksimum

b.      Gelas plastik B : 3 biji kacang hijau yang diletakkan di tempat bersuhu minimum

c.       Gelas plastik C : 3 biji kacang hijau yang diletakkan di tempat bersuhu di bawah

minimum

d.      Gelas plastik D : 3 biji jagung yang diletakkan di tempat bersuhu maksimum

e.       Gelas plastik E : 3 biji jagung yang diletakkan di tempat bersuhu minimum

f.       Gelas plastik F : 3 biji jagung yang diletakkan di tempat bersuhu di bawah minimum

     2.1      Alat dan Bahan

Dalam penelitian ini, membutuhkan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
a)      6 gelas plastik

b)      9 biji jagung dan 9 biji kacang hijau

c)      Kapas secukupnya

d)     Air secukupnya

e)      Mistar dan Alat tulis

     2.1      Langkah Kerja

Langkah – langkah yang dikerjakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a)      Siapkan alat dan bahan

b)      Rendam biji kacang hijau selama beberapa jam

c)      Siapkan 3 gelas plastik untuk biji jagung dan 3 gelas plastik untuk biji kacang hijau

d)     Lubangi setiap gelas plastik pada setiap alasnya

e)      Letakkan kapas secukupnya dengan ketebalan yang sama dan sudah dibasahi

f)       Letakkan 9 biji jagung pada tiga gelas plastic (1 gelas = 3 biji)

g)      Letakkan 9 biji kacang hijau pada tiga gelas plastik (1 gelas = 3 biji)

h)      Siram setiap gelas dengan air yang volumenya sama setiap harinya

i)        Letakkan setiap gelas pada tempat yang telah ditentukan

j)        Amati dan ukur tinggi kecambah jagung dan kacang hijau setiap hari seminggu

k)      Tulis hasil pengamatannya

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

     3.1      Hasil

PERKEMBANGAN TANAMAN SELAMA

PERCOBAAN

Hari ke-3
 

a)      Tabel pertumbuhan dan perkembangan biji jagung

Tinggi tanaman pada hari ke – (dalam cm)


No. Pada Gelas
1 2 3 4 5 6 7

1. A 0 0 0 0 1 3 4

2. B 0 0 2 4 6 10 15

3. C 0 0 0 0 0 0 0

b)      Tabel pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau

Tinggi tanaman pada hari ke – (dalam cm)


No. Pada Gelas
1 2 3 4 5 6 7

1. D 0 0 2 4 9 10 13

2. E 0 0 3 7 12 16 22

3. F 0 0 0 0 0 0 0

3.1      Pembahasan

Suhu merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan. Setiap tumbuhan membutuhkan suhu yang berbeda – beda.

Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan sempel biji jagung dan biji kacang hijau. Dan

menggunakan suhu yang berbeda – beda yaitu suhu minimum (di dalam lemari), suhu maksimum (di

teras rumah) dan suhu di bawah minimum (di dalam kulkas).

Biji jagung dan biji kacang hijau yang di letakkan pada suhu minimum tumbuh lebih cepat,

memiliki daun yang kecil dan tipis berwarna kekuning – kuningan, batangnya lemah dan akarnya tidak
banyak. Biji jagung dan biji kacang hijau yang di letakkan pada suhu maksimum tumbuh lebih lambat,

memiliki daun yang tebal dan berwarna hijau, batangnya kuat dan akarnya banyak.

Sedangkan biji jagung dan biji kacang hijau yang di letakkan pada suhu dibawah minimum tidak

mengalami pertumbuhan dan perkembangan dan bahkan mati.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

      4.1      Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan masih mampu

melakukan pertumbuhan dan perkembangan pada suhu minimum dan suhu maksimum. Namun apabila

tumbuhan berada di bawah suhu minimum atau di atas suhu maksimum, maka tumbuhan tersebut akan

mati

      4.2      Saran

Setelah penulis melakukan penelitian di atas, penulis memberikan saran kepada pembaca,

yaitu :

a.    Dalam melakukan penelitian, hendaknya lakukan penelitian tersebut di tempat yang aman, jauh dari

anak kecil, dan tidak ada binatang yang akan mengganggu percobaan tersebut.

b.   Dalam melakukan penelitian, hendaknya terlebih dahulu lihat kualitas biji jagung dan biji kacang hijau.

Sehingga menghasilkan hasil yang baik.

c.       Dalam mengukur tinggi, harus dilakukan dengan teliti.

DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. BIOLOGI SMA 3A. Jakarta. Penerbit Erlangga

Listyorini, Sri, dkk. 2010. BUKU PENDAMPING BIOLOGI SMA. Klaten. MGMP

Foster, Bob.2010. Koding (Konsep Dasar dan The King). Bandung. Ganesha Operation

Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya :Yudhistira.

Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. http://

catatanzhamal.blogspot.com/

Soerga, N., 2009. Pola Pertumbuhan Tanaman. http://soearga.wordpress.com/

www.kamusilmiah.com

id.answers.yahoo.com

www.trubus-online.co.id
www.wikipedia.org.id

Posted in Uncategorized | Kata kata terkaitlaporan perkecambahan, laporan praktikum biologi sma,

laporan praktikum perkecambahan, laporan praktikum pertumbuhan | 3 Komentar

proposal praktikum pengaruh suhu pada pertumbuhan perkembangan tumbuhan


BAB I Pendahuluan

A.     Latar belakang masalah


Semua makhluk hidup dalam hidupnya mengalami proses perubahan biologis seperti perubahan
bentuk, ukur an, maupun volumenya. Perubahan tersebut terjadi disebabkan semua organisme tersebut
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri
sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan
bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Proses pertumbuhan biasanya diikuti dengan pertambahan
berat tubuh. Pertumbuhan diikuti dengan perkembangan yang merupakan proses saling terkait.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali dengan pertumbuhan bakal biji dan bakal buah .
Tahap berikutnya yaitu perkecambahan. tumbuhan yang telah mengalami perkecambahan
kemudian akan mengalami pertumbuhan sampai akhirnya menjadi tumbuhan dewasa yang dapat
menghasilkan biji kembali. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu
tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar. Suatu
kecambah akan tumbuh menjadi tanaman yang utuh. Selain tumbuh, tanaman juga mengalami
perkembangan, yaitu proses menuju kedewasaan secara seksual di mana tanaman sudah siap untuk
menghasilkan keturunan.
Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan salah satunya adalah suhu atau
temperature. Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain mempengaruhi kerja enzim
Oleh karena itu, suhu mempengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan. Berdasarkan hal tersebut kami
memilih suhu untuk diamati pengaruhnya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
B.     Rumusan masalah
         Pengaruh suhu pada pertumbuhan kacang hijau
         Suhu yang manakah yang paling baik untuk pertumbuhan kacang hijau
C.     Tujuan masalah
         Untuk mengetahui pengaruh suhu pada pertumbuhan kacang hijau
         Untuk mengetahui suhu yang manakah yang paling baik untuk pertumbuhan kacang hijau.
D.     Batasan masalah
Pada penelitian ini , kami hanya meneliti tentang sejauh mana pengaruh suhu atau temperature
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

BAB II Tinjauan pustaka

Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang irreversibel (tidak kembali ke
asal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selama proses tersebut.
Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur serta
dinyatakan secara kuantitatif.

Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih
sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan merupakan proses
yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan.

Dalam pertumbuhan dan perkembangan terjadi pembelahan sel, pemanjangan sel dan diferensiasi sel.

Macam-Macam Pertumbuhan Pada Tumbuhan

a.       Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun
ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat
auksanometer . Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3
daerah yaitu:
1)      Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat
meristematik)
2)      Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah ini memiliki
kemampuan untuk membesar dan memanjang.
3)      Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang
mempunyai fungsi dan struktur khusus.

Pada ujung pucuk dan ujung akar, terdapat jaringan yang bersifat meristematik. Jaringan
meristem yang terletak di ujung akar menyebabkan pemanjangan akar. Pertambahan panjang akar pada
jagung mencapai 1 cm per hari. Ujung akar akan menghasilkan tudung akar. Tudung akar akan
menghasilkan lendir yang dapat mempermudah akar menembus tanah. Menurut Hopson (1990: 475),
pada ujung akar terdapat tiga daerah pertumbuhan berturut-turut dari ujung ke pangkal, yakni daerah
pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.

b.      Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan
sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu cambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil. Perkembangan adalah Deverensiasi sel-sel menjadi
struktur dan fungsi tertentu. Kacang hijau sejenis tanaman budi jaya dan palawijaya yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Pabacaeae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang
hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan Legum, setelah kedelai
dan kacang tanah.

Perkecambahan

Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan
berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan ini memerlukan suhu
yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya.
Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur
kecambah yang berbeda pula. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah meliputi radikula, akar
primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama. Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas
akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama. Berdasarkan letak kotiledonnya,
perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal dan hipogeal.

a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh
pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.

b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar
dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.

Pada dikotil tidak muncul koleoptil. Dari dalam tanah, kotiledonnya akan muncul ke atas permukaan
tanah bersamaan dengan munculnya daun pertama. Kotiledon akan memberi makan bakal daun dan
bakal akar sampai keduanya dapat mengadakan fotosintesis. Itulah sebabnya, lama-kelamaan kotiledon
menjadi kecil dan kisut. Perkecambahan yang kotiledonnya terangkat ke permukaan tanah dinamakan
perkecambahan epigeal. (Moore, et al, 1995: 404).

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan dan Pertumbuhan

a.       Faktor Dalam


1)      Gen
Berfungsi mengawasi reaksi kimia di dalam sel, terutama reaksi sintesis protein dan sintesis enzim. Gen-
gen yang terbawa oleh setiap kromosom dari suatu generasi akan menentukan sifat generasi berikutnya.
2)      Hormon
Disebut zat tumbuh atau Fitohormon. Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang
dibuat pada bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di bagian tumbuhan lainnya.
Misalnya di akar, batang, dan daun. Hormon ditemukan pada tahun 1928 oleh F.W. Went. Hormon
tumbuhan yang telah diketahui antara lain auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, dormin, kalin, dan
asam traumalin.
b.      Faktor Luar
1)      Nutrisi (Makanan)
Umumnya tumbuhan memerlukan makanan dari lingkungan yang berupa unsur-unsur mineral. Unsur
mineral ini berperan dalam penyusunan molekul organik. Beberapa unsur mineral juga terdapat dalam
bentuk ion anorganik dalam protoplasma. makanan tersebut sebagai sumber energi dan sumber materi
untuk mensintesis berbagai komponen sel.
a)      Air
Air termasuk senyawa utama yang dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air tumbuhan tidak bisa tumbuh.
Kekurangan air dapat menghambat aktivitas metabolisme.
b)      Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai pertumbuhan. Tanah dan udara yang
lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan. Kondisi lembap menyebabkan banyak air yang diserap
tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga
sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan bertambah besar.
c)      Oksigen
Oksigen berfungsi dalam reaksi metabolisme tumbuhan karena oksigen penting dalam respirsi yang
menghasilkan energi. Jika kekurangan oksigen, respirsi terganggu dan energi berkurang sehingga
pertumbuhan terganggu.
d)      Cahaya
Cahaya sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk berfotosintesis. Namun cahaya juaga merupakan faktor
penghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin.
e)      Suhu
Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena
berhubungan dengan kemampuan melakukan fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi.
Tumbuhan memiliki suhu optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum merupakan
suhu yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman secara ideal. Selain suhu optimum, tanaman juga
mempunyai suhu maksimum dan minimum yang bisa diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan
suhu tertinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat bertahan hidup. Suhu minimum merupakan
suhu terendah yang memungkinkan tumbuhan bertahan hidup.
Temperatur atau suhu yang tinggi akan mempengaruhi kandungan air pada
jaringan tumbuhan . Strategi tumbuhan dalam menghadapi temperatur yang tinggi adalah dengan
meningkatkan proses transipasi (penguapan air yang umumnya melalui daun). Selain itu, temperatur
juga mempengaruhi kerja enzim dalam tubuh tumbuhan yang bekerja pada proses metabolisme.
Temperature untuk pertumbuhan dan perkembangan setiap jenis tumbuhan
berbeda-beda. Temperature yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tingkat
tinggi berkisar antara 0°C hingga 45°C. Contohnya, berbagai kultivar gandum (triticum vulgare) dapat
tumbuh pada kisaran temperature mendekati 0°C - 40°C. Namun, pertumbuhannya akan optimal pada
kisaran temperature 20°C - 25°C. temperature optimum untuk pertumbuhan jagung (zea mays) berkisar
antara 30°C - 35°C, tetapi jagung tidak dapat tumbuh pada temperature dibawah 12°C. Sebagian besar
tumbuhan memerlukan temperature sekitar 10°–38°C untuk pertumbuhannya. Sebenarnya,
temperature optimum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan berkaitan dengan asal wilayah jenis
tumbuhan tersebut. Tumbuhan yang berasal dari wilayah tropis memerlukan temperature yang relative
lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang berasal dari daerah sub-tropis atau kutub.

Pengaruh suhu pada beberapa proses pertumbuhan (Proses Fisiologis)

1.      Transpirasi Pada Tanaman

Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman
yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangna tersebut sangat kecil dibanding dengan yang hilang
melalui stomata.

Merupakan faktor lingkungan yang terpenting yang mempengaruhi transpirasi daun yang ada
dalam keadaan turgor. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih sama dengan suhu udara, tetapi daun
yang kena sinar matahari mempunyai suhu 10o -20o F lebih tinggi daripada suhu udara

Pengaruh tempratur terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudut lain, yaitu didalam
hubungannya dengan tekanan uap air di dalam daun dan tekanan uap air di luar daun. Kenaikan
tempratur menambah tekanan uap di dalam daun. Kenaikan temperatur itu sudah barang tentu juga
menambah tekanan uap di luar daun, akan tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak di dalam ruang
yang terbatas, maka tekanan uap tiada akan setinggi tekanan uap yang terkurung didalam daun. Akibat
dari pada perbedaan tekanan ini, maka uap air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas.

2.      Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting: bukaan stomata, laju transpirasi, laju
penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi

Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses di atas

Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat: baik secara fisik maupun kimia,
menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi)

Hubungan suhu dan pertumbuhan tanaman dapat diamati pada gambar berikut ini :

BAB III Metode Penelitian

A.     Rancangan penelitian

Dalam penelitian ini populasai, sampel dan variabel adalah sbb :

a.       Populasi dan sampel


Populasi : 100 biji kacang hijau
Sampel : 20 biji
b.      Variabel
         Variabel Independen (Variabel Bebas) adalah suhu.
         Variabel Dependen (Variabel Terikat) adalah pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
         Variabel Kontrol adalah cahaya , air , kelembapan , nutrisi.
Alat
         Thermometer
         Penggaris
Bahan
         biji kacang hijau
         Tanah
         Lidi dan kertas
         gelas plastic bekas
         Air
Cara Kerja
         Siapkan alat dan bahan yang di perlukan.
         Pilihlah biji kacang hijau yang sehat kemudian rendam biji kacang hijau tersebut selama beberapa jam.
         Buatlah empat media dengan memasukkan tanah secukupnya ke dalam gelas plastic bekas.
         Kemudian tanamlah biji kacang hijau yang sudah di rendam tersebut pada media yang sudah di buat
dan masing-masing media di tanam 10 biji kacang hijau.
         Berilah tanda pada setiap media yang sudah di Tanami kacang hijau tersebut dengan bendera.
         Letakkanlah setiap media yang telah di Tanami tersebut pada tempat yang berbeda seperti di bawah
pohon, di tempat yang terkena sinar matahari, di kamar dan di dalam kulkas.
         Ukurlah suhu di setiap tempat tersebut serta siramlah masing-masing dengan air secukupnya setiap hari
kemudian catatlah perubahannya.
         Amati pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau tersebut. Ukurlah panjang dan lebar batang
dan daunnya setiap hari dan catatlah perubahannya. Sedangkan untuk akar di ukur saat hari terakhir
percobaan.

B.     Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data/informasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui studi kepustakaan,
observasi, dan lainnya. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tersebut dinamakan variabel
bebas, sedangkan pertumbuhan tumbuhannya dinamakan variabel terikat.
Ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
a.       Data kualitatif tidak memerlukan perhitungan matematis sebab data tersebut sudah memiliki makna
untuk menafsirkan hasil penelitian dalam percobaan yang di lakukan, misalnya kapan mulai tumbuh
akar; kapan kotiledon menyusut (kondisi kotiledon); kapan tumbuh daun pertama.
b.      Data kuantitatif merupakan data memerihal, belum bermakna, maka perlu pengolahan dan analisis,
antara lain dengan statistik. Misalnya panjang akar.

Untuk memudahkan dalam pengumpulan data yang ada maka sebaiknya menggunakan table seperti
berikut ini :

TABEL KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Untuk hari pertama penelitian masih belum ada perubahan pada lebar daun , panjang batang, panjang
daun, panjang akar, warna daun dsb. Jadi yang di buat tabelnya mulai dar hari ke dua.

NO KUANTITATIF KUALITATIF

PANJANG LEBAR PANJAN PANJAN WARNA KERAS


BATANG DAUN G DAUN G AKAR DAUN LEMBEK
BATANG

GELAS A DI DALAM RUANGAN

2
GELAS B DI BAWAH POHON

GELAS C DI ATAS MEJA TERKENA SINAR MATAHARI

GELAS D DI DALAM KULKAS

C.     Teknik analisa data

Data yang telah di amati nantinya akan disusun sesuai topik kajian. Kemudian dilakukan penyusunan
berdasarkan kemudian data yang telah dipersiapkan secara logis dan sistematis. Data yang diperoleh
kemudian di analisis menggunakan teknik deskriftif argumentatif sederhana.

BAB IV Hasil Penelitian

TABEL PENGUKURAN SUHU

HARI TEMPAT SUHU

Pertama Di dalam kulkas 120C

19 , juli 2012 Di dalam ruangan 300C

Di bawah pohon 280C

Di bawah sinar matahari 290C

Kedua Di dalam kulkas 120C

20 , juli 2012 Di dalam ruangan 260C

Di bawah pohon 230C

Di bawah sinar matahari 230C

Ketiga Di dalam kulkas 120C

21 , juli 2012 Di dalam ruangan 260C

Di bawah pohon 280C

Di bawah sinar matahari 290C

Keempat Di dalam kulkas 120C

22 , juli 2012 Di dalam ruangan 240C

Di bawah pohon 280C

Di bawah sinar matahari 300C

Kelima Di dalam kulkas 0,60C

Di dalam ruangan 260C


Di bawah pohon 280C

23 , juli 2012 Di bawah sinar matahari 280C

Keenam Di dalam kulkas 0,70C

24 , juli 2012 Di dalam ruangan 250C

Di bawah pohon 300C

Di bawah sinar matahari 320C

Ketujuh Di dalam kulkas 0,60C

25 , juli 2012 Di dalam ruangan 260C

Di bawah pohon 290C

Di bawah sinar matahari 300C

Table pengukuran kuantitatif dan kualitatif

1.       Panjang batang (dalam cm)

Hari Gelas A di dalam ruangan

2 0,5 0,2 0,3 0,1 0,5 0,4 0,6 0,3 0,4 0,5

3 1,1 1 1,4 1,5 1,4 1 1,2 0,5 1 1,8

4 3 1 2 1,5 2 1 4 0,5 1 2,5

5 8 1 2 1,5 6 1 10 0,5 1 2,5

6 14 1 2 1,5 13 2 20 2 1 2,5

7 18 1 2 1,5 22 2 23 2,8 1 3

Hari Gelas B di bawah pohon

2 0,3 0,2 0,2 0,4 0,3 0,3 0,2 0,4 0,3 0,2

3 1 1 1,5 1,4 0,3 0,4 1 1,3 1 1

4 1 1 2 2 0,3 0,5 2 2 1 1

5 1 1 2 3 0,4 0,6 - 2 1,5 1

6 1 1 2 4 0,4 0,6 2,5 1,5 1

7 1,2 1,1 2 9,4 0,4 0,6 - 2,5 1,5 1

Hari Gelas C di atas meja terkena sinar matahari

2 0,4 0,3 0,4 0,3 0,5 0,2 0,2 0,2 0,3 0,4

3 1,5 0,4 1 1 1,5 1 1 0,3 1 1

4 2 0,4 1 1 2,5 1 1 0,3 1 1

5 2,5 0,5 1,5 1 3,5 1 1 0,5 1 1

6 5 0,5 1,5 1 6,2 1 1 0,5 1 1

7 5 0,5 1,5 1 7,9 1 1 0,5 1 1

Semua batang tanaman yang diteliti memiliki batang yang lembek.


2.       Warna, lebar(dalam cm) dan bayaknya daun

Gelas A1,5,7 : 2 hijau muda(hari ke 5-7)

Gelas A9 : 2 hijau muda (hari ke 7)

Hari Lebar daun

5 0,4 0 0 0 0,6 0 0,8 0 0 0

6 0,8 0 0 0 0,8 0 0,9 0 0 0

7 1 0 0 0 1,1 0 1,3 0,8 0 0,6

Gelas B4 : 3 hijau muda (hari ke 6-7)

Hari Lebar daun

6 0 0 0 0,7 0 0 - 0 0 0

7 0 0 0 0,9 0 0 - 0 0 0

Gelas C1 : 2 hijau muda (hari ke 5), 2 hijau tua(hari ke 6), 3 hijau tua(hari ke 7)

Gelas C5 : 3hijau muda (hari ke 5), 3 hijau tua(hari k3 6-7)

Hari Lebar daun

5 0,6 0 0 0 0,6 0 0 0 0 0

6 0,6 0 0 0 1 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 1,5 0 0 0 0 0

3.       Panjang akar


Pada percobaan kali ini panjang akar diukur setelah tanaman di cabut atau pada hari terakhir penelitian.
a.       Gelas A2,3,4,6,9 akarnya busuk, gelas A1 panjangnya 17cm, gelas A5 panjangnya 11,5cm, gelas A7
panjangnya 16,5 cm dan gelas A10 panjangnya 14,5 cm.
b.      Gelas B2,5,8,9 akarnya busuk, gelas B1&6 panjangnya 1cm, B3 panjangnya 1,5 cm, B4 panjangnya 7cm,
dan B10 panjangnya 0,5cm.
c.       Gelas C2,6,8,9,10 akarnya busuk, C1 panjangnya 4cm, C3,4,7 panjangnya 0,5cm, dan C5 panjangnya
13,3cm.

Catatan :

*Untuk hari pertama tidak di buat tabelnya karena masih belum ada perubahan.

*Untuk gelas C yang diletakkan di kulkas tidak dibuat tabelnya karena dari penelitian tidak ada
perubahan sama sekali, artinya tumbuhan kacang hijau yang diletakkan di kulkas tidak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan pada penelitian kali ini.

BAB V Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan diketahui bahwa pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman kacang hijau pada setiap tempat yang berbeda yaitu di dalam ruangan , di
dalam kulkas , di bawah pohon dan dimeja terkena sinar matahari menunjukkan banyak perbedaan.
Tanaman kacang hijau pada percobaan di dalam kulkas sama sekali tidak berkembang berbeda dengan
tanaman kacang hijau pada percobaan di dalam ruangan sangat tumbuh subur malah terlihat seperti
berkembang daripada tanaman kacang hijau di tempat yang terkena sinar matahari dan di bawah pohon
yang tempatnya sejuk.

Tanaman kacang hijau pada percobaan di tempat yang terkena sinar matahari dan di bawah
pohon tampak seperti biasa saja, baik fulmula ataupun radikula tidak nampak perkembangan secara
nyata setelah penanaman. Tanaman kacang hijau pada percobaan di bawah pohon dan di tempat
terkena sinar matahari tidak tumbuh secara normal seperti yang seharusnya terjadi seperti tanaman
pada percobaan di dalam ruangan yang terlihat subur padahal tidak terkena sinar matahari secara
langsung. Akan tetapi perkecambahannya lebih cepat. Berbeda dengan percobaan di bawah pohon dan
tempat yang terkena sinar matahari yang perkecambahannya sangat lambat.

Tumbuhan memiliki suhu optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum
merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman secara ideal. Selain suhu optimum,
tanaman juga mempunyai suhu maksimum dan minimum yang bisa diterima olehnya. Suhu maksimum
merupakan suhu tertinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat bertahan hidup. Suhu minimum
merupakan suhu terendah yang memungkinkan tumbuhan bertahan hidup.

Secara teori umumnya tumbuhan tidak tumbuh di bawah suhu 0°C dan di atas 40°C. Suhu yang
dikehendaki atau yang baik bagi pertumbuhan adalah 20°C – 37°C. Sedangkan dalam percobaan yang
telah kami lakukan jika di urutkan berdasarkan cepat dan lambatnya pertumbuhan dan
perkembangannya di ketahui bahwa rentang suhu yang cocok adalah 24° C - 30° C (dalam ruangan),
kemudian 23° C - 29° C (di bawah pohon), selanjutnya 23° C - 32° C (tempat yang terkena sinar matahari)
dan 0,6° C - 12° C (di dalam kulkas). Jadi, suhu yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau berkisar antara 23° C - 32° C.

Kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun. Kenaikan tempratur itu sudah
barang tentu juga menambah tekanan uap di luar daun, akan tetapi berhubung udara di luar daun itu
tidak di dalam ruang yang terbatas, maka tekanan uap tiada akan setinggi tekanan uap yang terkurung
didalam daun. Akibat dari pada perbedaan tekanan ini, maka uap air akan mudah berdifusi dari dalam
daun ke udara bebas.

Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting: bukaan stomata, laju transpirasi, laju
penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi. Peningkatan suhu sampai titik optimum akan
diikuti oleh peningkatan proses di atas. Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai
dihambat: baik secara fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi).

Jadi, suhu mempengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan dengan mempengaruhi laju proses
transpirasi, translokasi, respirasi, hingga fotosintesis. Yang mana semakin optimum suhu yang
mempengaruhi maka laju proses-proses tersebut akan optimum juga. Sehingga proses pertumbuhan
akan optimum pula.

Sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau selain di pengaruhi oleh suhu
(temperature) juga dipengaruhi oleh nutrisi, cahaya, air dan kelembaban. Pada percobaan yang kami
lakukan ini juga dapat di ketahui bahwa intensitas cahaya dapat mempengaruhi tinggi rendahnya suhu.
Selain itu, pemberian air setiap harinya juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
BAB VI Penutup

A.     Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
Tanaman kacang hijau yang mengalami pertumbuhan yang paling cepat adalah kacang hijau yang
tumbuh pada rentang suhu 24° C - 30° C (dalam ruangan).
Suhu yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau berkisar antara 23° C - 32° C.
Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau selain di pengaruhi oleh suhu (temperature) dipengaruhi
pula oleh nutrisi, cahaya, air dan kelembaban.
B.     Saran
Pilihlah biji kacang hijau yang sehat untuk di teliti agar pertumbuhan dan perkembangannya lebih
mudah di amati. Saat mengukur suhu janganlah memegang ujung bawah termometernya karena hasil
pengukurannya dapat menjadi tidak sesuai. Hal itu terjadi karena yang terukur adalah suhu tubuh kita.

Daftar pustaka

Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologi 3. Esis : Jakarta

Herlina, Ida dkk. 2007. BIOLOGI 3. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta

LAPORAN PRATIKUM

BIOLOGI

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN


Tujuan :

1.    Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan.


2.    Mengamati dan mengukur kecepatan tumbuh tanaman kacang hijau atau kacang merah.
3.    Membandingkan kecepatan tumbuh di tempat yang berbeda intensitas cahaya.

Rangkuman Materi :

Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Adapun pengertian
dari pertumbuhan adalah proses pertambahan volume, dan tinggi batang karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan atau terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan
tingkat kedewasaan.

Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh faktor internal (Gen dan
hormon) dan faktor eksternal (makanan, air, suhu, kelebaban, oksigen, cahaya).

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji.


Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna yang kemudian
tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akan berbunga dan
menghasilkan biji.

Berbicara tentang cahaya, tumbuhan juga memerlukan cahaya. Banyak cahaya yang
dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Cahaya juga merangsang pembungaan
tumbuhan tertentu.
Alat dan Bahan :

1.    Dua buah pot yang diisi tanah


2.    Mistar dan alat tulis
3.    Air
4.    Dua puluh biji kacang hijau

Cara Kerja :

1.    Menanam sepuluh biji kacang hijau pada kedua pot.


2.    Memberi label pada kedua pot tersebut, masing-masing pot 1 dan pot 2.
3.    Meletakkan pot 1 di tempat yang terang dan pot 2 di tempat yang gelap, serta menyiram setiap
pagi dan sore hari selama enam hari.
4.    Mengukur panjang batang dari kedua pot tersebut, Setelah enam hari dan biji telah tumbuh.
5.    Melakukan pengukuran tersebut setiap hari selama sepuluh hari.
6.    Menulis hasil pengamatan dalam tabel.
7.    Menghitung rata-rata panjang tumbuhan per hari untuk kedua percobaan tersebut.
8.    Menghitung rata-rata pertambahan panjang tumbuhan setiap hari, setelah hari ketujuh.
9.    Membuat grafik pertumbuhan rata-rata kecambah kacang hijau.
10. Membuat kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kecambah setiap hari pada tempat yang
berbeda intensitas cahayanya.

Tabel Pengamatan Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat Gelap


Rata-
Tinggi Tanaman (cm) Rata

Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 10 14.5 13.5 17 17.5 15 13.5 16.5 1.5 0.5 11.95

2 15.5 19.5 17.5 21 21.5 20.5 19 20.5 5 1.5 16.15

3 20.5 24 22.5 24.5 24.5 23.5 21.5 22.5 13 5 20.15

4 24 27.5 26 27 27.4 27 24.5 26.5 19 12.5 24.14

5 25.5 28 26.5 28 28.5 28 24.5 27 22.5 13 25.15

6 26 28.5 27 29 29 29 25 27.5 25 15.5 26.15

7 27.5 29.5 27.5 29.5 29.5 29.5 25 28 26.5 17 26.95

8 28 30 28 30 30 30 25 28 28.5 18 27.55

9 29.5 31 29 31.5 30.5 31 26.5 29 29.5 20 28.75

10 30 31.5 29.5 32 31 32 28 30.5 31 22.5 29.8

Rata-
Rata 23.65 26.4 24.7 26.95 26.94 26.55 23.25 25.6 20.15 12.55 23.674

Tabel Pengamatan Petumbuhan Kacang Hijau di Tempat Terang

Rata-
Tinggi Tanaman (cm) Rata

Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 7.5 7 7 6 7.5 6.5 7 6.5 7.5 7 6.95

2 8 7.5 7.5 6.5 8 7 7.5 7 8 7.5 7.45

3 9 9 7.5 8 9.5 9 9.5 9 9.5 8.5 8.85

4 10.5 10.5 7.5 9.5 11 10.5 11.5 10 10 9 10

5 11.5 11 8 11 12.5 11 12 12 12.5 10.5 11.2

6 13 12.5 8.5 13.5 13.5 13.5 13.5 14.5 14 11 12.75

7 14.5 13 9 15 15.5 16 14 16 15 12.5 14.05

8 16 17.5 10.5 18 18 18 16.5 19.5 17 13.5 16.45

9 18.5 18.5 12 19.5 19 19 19 21 19.5 15 18.1

10 21 21.5 14 22 21.5 21.5 21 22.5 21 17.5 20.35

Rata 12.95 12.8 9.15 12.9 13.6 13.2 13.15 13.8 13.4 11.2 12.615
-
Rata

Analisa Data :

Didasari atas hasil pengamatan yang telah kami lakukan, ternyata ada perbedaan
kecepatan tumbuh kecambah di tempat yang terang dan di tempat yang gelap. Pertumbuhan
kecambah di tempat gelap lebih cepat pertumbuhannya daripada di tempat yang terang. Hal ini
disebabkan karena adanya hormon auksin yang terdapat dalam batang kecambah, dimana pada
daerah gelap, konsentrasi auksin lebih tinggi sehingga sel akan memanjang lebih cepat
dibandingkan kecepatan pemanjangan sel didaerah lebih terang karena cahaya menguraikan
auksin sehingga cahaya dapat menghambat pertumbuhan kecambah.

Kesimpulan :

Kesimpulan yang dapat kami ambil, yaitu ada perbedaan pertumbuhan tanaman di
tempat yang terang dan yang gelap, yaitu dalam pertumbuhan batangnya. Di tempat gelap,
pertumbuhan batangnya lebih cepat tumbuh dibandingkan tanaman di tempat yang terang
karena di tempat gelap tidak ada cahaya yang dapat menghalangi perkembangan auksin,
sehingga tumbuhan menjadi lebih tinggi. Sebaliknya di tempat terang, ada cahaya yang dapat
menghalangi perkembangan auksin, sehingga tumbuhan menjadi lebih pendek.

Jawab Pertanyaan:

1)    Bagaimanakah Rumusan masalah dan hipotesis tentang pengaruh faktor luar (cahaya) terhadap
pertumbuhan ?
         Rumusan masalah : Apakah kecepatan tumbuh kecambah yang berada di tempat
yang gelap akan sama dengan yang berada di tempat terang?
         Hipotesis : Tanaman yang berada di tempat yang gelap akan cepat bertambah
tinggi namun tidak produktif (daunnya jarang), sebaliknya tanaman yang berada di tempat
yang terang akan lebih produktif, walaupun kecepatan tumbuhnya lambat.

2)    Buatlah grafik pertumbuhan kecambah di tempat yang terang dan di tempat yang gelap!

3)    Apakah akibatnya bila kecambah disimpan di tempat gelap untuk waktu yang cukup lama ?
Jelaskan !
Adapun akibatnya jika kecambah disimpan di tempat yang gelap untuk waktu yang
cukup lama adalah menjadi lebih cepat tumbuh, tetapi kecambah menjadi pucat karena
kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu disebut
mengalami etiolasi.

4)    Kondisi lingkungan bagaimanakah yang dapat memberikan pengaruh baik terhadap
perkecambahan ?
Menurut kami, yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman adalah di tempat yang
terang, karena berdasarkan hasil pratikum dan pengamatan kami selama 16 hari, tanaman di
tempat teranglah yang bagus pertumbuhannya karena tumbuhan itu pada umumnya harus
membutuhkan cahaya, walaupun pertumbuhannya sedikit lebih lambat dari pada di tempat
yang gelap. Di tempat terang, tanaman dapat memperoleh cahaya yang dibutuhkan dalam
proses fotosintesis yang berpengaruh langsung pada ketersediaan makanan, utamanya klorofil
yang dibuat dari hasil fotosintesis.

5)    Jelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan ! Apakah pengaruh ini dapat dikendalikan ?
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman adalah yang paling nyata dapat
diamati dengan membandingkan satu macam tumbuhan yang tumbuh dalam keadaan cahaya
normal dan ada yang tumbuh dalam keadaan gelap. Keadaan gelap berpengaruh terhadap
bentuk luar tumbuhan dan laju perpanjangannya. Tumbuhan yang di letakkan di tempat yang
gelap akan tumbuh lebih cepat daripada yang di letakkan di tempat yang terang. Akan tetapi,
tumbuhan menjadi cepat tumbuh karena kekurangan klorofil, kurus, dan daunnya tidak
berkembang. Tumbuhan seperti itu disebut mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada
cahaya, auksin merangsang pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang.
Sebaliknya, dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan
tumbuh lebih pendek

6)    Apakah ada faktor-faktor lingkungan lain yang ikut mempengaruhi pertumbuhan kecambah
pada percobaan anda?
Ada, yaitu faktor makanan, air, suhu, kelembaban, oksigen, gen dan hormon.

7)    Dari kegiatan percobaan di atas, identifikasikan manakah yang termasuk dalam variabel terikat
dan manakah yang termasuk variabel bebas?
Variabel bebas : Intensitas cahaya
Variabel terikat : Panjang batang kecambah, warna daun, keadaan batang kecambah.

8)    Adakah variabel lain yang tidak diteliti, tetapi memiliki pengaruh terhadap variabel terikat?
Menurut kami tidak ada.
9)    Berdasarkan data pertambahan tinggi tanaman yang telah anda peroleh, manakah yang lebih
cepat antara pertambahan tinggi batang di tempat gelap dengan tempat terang?
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, kecambah yang berada di tempat
yang gelaplah yang tumbuh lebih cepat

10) Jelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman!


Cahaya dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi. Banyaknya cahaya yang
dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Tidak pada semua kondisi, cahaya dapat
menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya menguraikan auksin (suatu hormon
pertumbuhan).

11) Dapatkah anda memprediksi (meramalkan), bagaimanakah produktivitas tanaman di tempat


terbuka dan di tempat tertutup?
Dapat
Produktifitas tanaman yang terdapat di tempat gelap sangatlah buruk, karena hormone
kalin yang ada pada tanaman tidak berfungsi dengan baik. Itu dapat di lihat dari bagian-bagian
tumbuhan (batang, daun, dll). Daun yang tumbuh maksimal hanya ada 2, karena akibat
hormon auksin yang terlalu mempengaruhi pertumbuhan tanaman, sehingga meskipun
tanaman itu tinggi dan panjang, tetapi daya produktuvitasnya jelek.
Sedangkan tanaman yang ada di tempat terang, produktivitasnya sangat baik. Karena
hormone auksin yang bekerja pada tumbuhan seimbang dengan hormon kalin. Maksudnya
hormone auksin yang bekerja menyebabkan pertumbuhan yang teratur terhadap ujung-ujung
tanaman, sehingga batang dan daun yang tumbuh sangat baik. Itu menunjang hormon kalin
yang ada untuk melakukan kinerjanya. Jadi, daya produktivitasnya sangat baik.

12) Bagaimana kesimpulan dari percobaan anda? Sesuaikah dengan rumusan masalah dan
hipotesisnya?
Kesimpulan yang dapat kami ambil, yaitu ada perbedaan pertumbuhan tanaman di
tempat yang terang dan yang gelap, yaitu dalam pertumbuhan batangnya. Di tempat gelap,
pertumbuhan batangnya lebih cepat tumbuh dibandingkan tanaman di tempat yang terang
karena di tempat gelap tidak ada cahaya yang dapat menghalangi perkembangan auksin,
sehingga tumbuhan menjadi lebih tinggi. Sebaliknya di tempat terang, ada cahaya yang dapat
menghalangi perkembangan auksin, sehingga tumbuhan menjadi lebih pendek. Sehingga
kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang kami buat.

Jawab Pertanyaan:
1)    Bagaimanakah Rumusan masalah dan hipotesis tentang pengaruh faktor luar (cahaya)
terhadap pertumbuhan ?
         Rumusan masalah : Apakah kecepatan tumbuh kecambah yang berada di tempat
yang gelap akan sama dengan yang berada di tempat terang?

         Hipotesis : Tanaman yang berada di tempat yang gelap akan cepat
bertambah tinggi namun tidak produktif (daunnya jarang), sebaliknya tanaman yang
berada di tempat yang terang akan lebih produktif, walaupun kecepatan tumbuhnya
lambat.

2)    Buatlah grafik pertumbuhan kecambah di tempat yang terang dan di tempat yang
gelap!

 
3)    Apakah akibatnya bila kecambah disimpan di tempat gelap untuk waktu yang cukup
lama ? Jelaskan !
Adapun akibatnya jika kecambah disimpan di tempat yang gelap untuk waktu
yang cukup lama adalah menjadi lebih cepat tumbuh, tetapi kecambah menjadi pucat
karena kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu
disebut mengalami etiolasi.

4)    Kondisi lingkungan bagaimanakah yang dapat memberikan pengaruh baik terhadap
perkecambahan ?
Menurut kami, yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman adalah di tempat
yang terang, karena berdasarkan hasil pratikum dan pengamatan kami selama 16 hari,
tanaman di tempat teranglah yang bagus pertumbuhannya karena tumbuhan itu pada
umumnya harus membutuhkan cahaya, walaupun pertumbuhannya sedikit lebih lambat
dari pada di tempat yang gelap. Di tempat terang, tanaman dapat memperoleh cahaya
yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis yang berpengaruh langsung pada
ketersediaan makanan, utamanya klorofil yang dibuat dari hasil fotosintesis.

5)    Jelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan ! Apakah pengaruh ini dapat
dikendalikan ?
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman adalah yang paling nyata
dapat diamati dengan membandingkan satu macam tumbuhan yang tumbuh dalam
keadaan cahaya normal dan ada yang tumbuh dalam keadaan gelap. Keadaan gelap
berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju perpanjangannya. Tumbuhan
yang di letakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih cepat daripada yang di
letakkan di tempat yang terang. Akan tetapi, tumbuhan menjadi cepat tumbuh karena
kekurangan klorofil, kurus, dan daunnya tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu
disebut mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang
pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaliknya, dalam
keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh
lebih pendek

6)    Apakah ada faktor-faktor lingkungan lain yang ikut mempengaruhi pertumbuhan
kecambah pada percobaan anda?
Ada, yaitu faktor makanan, air, suhu, kelembaban, oksigen, gen dan hormon.

7)    Dari kegiatan percobaan di atas, identifikasikan manakah yang termasuk dalam variabel
terikat dan manakah yang termasuk variabel bebas?
Variabel bebas : Intensitas cahaya
Variabel terikat : Panjang batang kecambah, warna daun, keadaan batang kecambah.

8)    Adakah variabel lain yang tidak diteliti, tetapi memiliki pengaruh terhadap variabel
terikat? Menurut kami tidak ada.

9)    Berdasarkan data pertambahan tinggi tanaman yang telah anda peroleh, manakah yang
lebih cepat antara pertambahan tinggi batang di tempat gelap dengan tempat terang?
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, kecambah yang berada di
tempat yang gelaplah yang tumbuh lebih cepat

10) Jelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman!


Cahaya dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi. Banyaknya cahaya
yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Tidak pada semua kondisi,
cahaya dapat menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya menguraikan auksin
(suatu hormon pertumbuhan).

11) Dapatkah anda memprediksi (meramalkan), bagaimanakah produktivitas tanaman di


tempat terbuka dan di tempat tertutup?
Dapat
Produktifitas tanaman yang terdapat di tempat gelap sangatlah buruk, karena
hormone kalin yang ada pada tanaman tidak berfungsi dengan baik. Itu dapat di lihat
dari bagian-bagian tumbuhan (batang, daun, dll). Daun yang tumbuh maksimal hanya
ada 2, karena akibat hormon auksin yang terlalu mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, sehingga meskipun tanaman itu tinggi dan panjang, tetapi daya
produktuvitasnya jelek.
Sedangkan tanaman yang ada di tempat terang, produktivitasnya sangat baik.
Karena hormone auksin yang bekerja pada tumbuhan seimbang dengan hormon kalin.
Maksudnya hormone auksin yang bekerja menyebabkan pertumbuhan yang teratur
terhadap ujung-ujung tanaman, sehingga batang dan daun yang tumbuh sangat baik.
Itu menunjang hormon kalin yang ada untuk melakukan kinerjanya. Jadi, daya
produktivitasnya sangat baik.

12) Bagaimana kesimpulan dari percobaan anda? Sesuaikah dengan rumusan masalah dan
hipotesisnya?
Kesimpulan yang dapat kami ambil, yaitu ada perbedaan pertumbuhan tanaman
di tempat yang terang dan yang gelap, yaitu dalam pertumbuhan batangnya. Di tempat
gelap, pertumbuhan batangnya lebih cepat tumbuh dibandingkan tanaman di tempat
yang terang karena di tempat gelap tidak ada cahaya yang dapat menghalangi
perkembangan auksin, sehingga tumbuhan menjadi lebih tinggi. Sebaliknya di tempat
terang, ada cahaya yang dapat menghalangi perkembangan auksin, sehingga
tumbuhan menjadi lebih pendek. Sehingga kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang
kami buat.

Anda mungkin juga menyukai