Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP BIMBINGAN KONSELING SD


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling SD

Dosen Pengampu: Rival Hanip, S.Pd., M.Pd.

Oleh Kelompok 1:
1. Ilmiyatun Nafiah (180611100025)
2. Viky Dwi Antonio (180611100026)
3. Namirah Rahmadina (180611100031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman
dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas
penyusunan makalah dengan judul “Konsep Bimbingan Konseling SD” guna
memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling SD. Kedua kalinya sholawat
beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak
Rival Hanip, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan
Konseling SD.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan mempunyai
banyak kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan hati kami mohon agar
para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Bangkalan, 28 Februari 2021

Kelompok 1

ii | B i m b i n g a n K o n s e l i n g S D
DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................... i
Kata Pengantar......................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penyusunan............................................................................. 2
D. Manfaat Penyusunan........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Konseling SD................................................. 3
B. Makna Bimbingan Konseling di SD................................................... 5
C. Tujuan Bimbingan Konseling SD....................................................... 6
D. Karakteristik Bimbingan Konseling SD............................................. 8
E. Latar Belakang Bimbingan Konseling di SD...................................... 11
F. Kunci Pelaksanaan Bimbingan Konseling di SD................................ 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................................... 13
B. Saran................................................................................................... 13

Daftar Pustaka......................................................................................... 14

iii | B i m b i n g a n K o n s e l i n g S D
iv | B i m b i n g a n K o n s e l i n g S D
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah sarana yang dapat membantu mencetak
sumber daya manusia yang berkompeten dan unggul dalam segala aspek, baik
pengetahuan, keterampilan, maupun karakternya. Pendidikan pada jenjang
sekolah dasar mempunyai tanggung jawab untuk menghadirkan pengalaman-
pengalaman dasar kepda peserta didik, seperti kegiatan membaca, menulis,
menghitung, dan memberikan fasilitas terhadap perkembangan kepribadian
pada masing-masing peserta didik, seperti saling menghormati, kreatif, jujur,
tanggung jawab, dan sebagainya. Selain itu, pada jenjang sekolah dasar juga
harus memberikan stimulus agar sosial pribadi peserta didik dapat
berkembang sesuai tingkat usinya.
Saat proses pendidikan berlangsung, banyak djumpai masalah-
masalah dalamdiri peserta didik yang dikhawatirkan dapat mengganggunya
untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, setiap masalah yang
muncul harus diselesaikan dengan bijaksana. Tidak semua peserta didik
mampu mengatasi masalahnya secara individu, terlebih lagi pada jenjang
sekolah dasar yang tentunya membutuhkan orang yang lebih dewasa untuk
membimbingnya keliar dari masalah tersebut. Dengan demikian, bimbingan
konseling di sekolah dasar sangat berperan penting dalam dunia pendidikan.
Guru berperan penting dalam pelaksanaan bimbingan konseling di
sekolah dasar. Hal ini dikarenakan guru kelas merupakan seseorang yang
mempunyai informasi tentang keadaan peserta didiknya. Selain itu, guru kelas
juga harus dituntut untuk memahami karakter masing-masing individu.
Dalam melaksanakan bimbingan konseling, maka harus terjalin hubungan
kerja sama yang baik antara konselor dengan konseli atau peserta didik.
Bimbingan dan konseling berkedudukan sangat penting untuk membantu
peserta didik dalam mengembangkan berbagai aspek dalam dirinya, seperti
aspek sosial yang baik dan sebagainya.

1|Bimbingan Konseling SD
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa bimbingan
konseling di sekolah dasar berperan sangat penting dalam berlangsungnya
program pendidikan dan tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Dengan
demikian, disusunlah makalah ini yang membahas tentang konsep bimbingan
konseling sekolah dasar sebagai bekal para pendidik maupun calon pendidik
yang akan melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar agar berjalan
dengan baik dan sesuai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bimbingan konseling SD?
2. Apa makna bimbingan konseling di SD?
3. Apa saja tujuan bimbingan konseling SD?
4. Apa karakteristsik bimbingan konseling SD?
5. Bagaimana latar belakang bimbingan konseling di SD?
6. Bagaimana kunci pelaksanaan bimbingan konseling di SD?

C. Tujuan Penyusunan
1. Untuk mengetahui pengertian bimbingan konseling SD.
2. Untuk mengetahui makna bimbingan konseling di SD.
3. Untuk mengetahui tujuan bimbingan konseling SD.
4. Untuk mengetahui karakteristsik bimbingan konseling SD.
5. Untuk mengetahui latar belakang bimbingan konseling di SD.
6. Untuk mengetahui kunci pelaksanaan bimbingan konseling di SD.

D. Manfaat Penyusunan
Setelah mempelajari materi dalam makalah ini diharapkan dapat
mengetahui konsep bimbingan konseling sekolah dasar yang meliputi,
pengertian, makna, tujuan, karakteristik, latar belakang adanya bimbingan
konseling di SD, dan kunci pelaksanaannya.

2|Bimbingan Konseling SD
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Konseling SD


Bimbingan dan konseling pada dasarnya merupakan satu kesatuan
kata. Bimbingan konseling di sekolah dasar mempunyai peran yang sangat
penting dalam membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Bimbingan secara bahasa berasal dari bahasa Inggris “guidance” atau “guide”
yang mempunyai arti mengarahkan, memandu, mengelola, dan menyetir.
Secara istilah kata bimbingan banyak didefinisikan oleh para ahli,
diantaranya:
a. Menurut Hanan (2017: 63) mengartikan bahwa bimbingan adalah suatu
bentuk bantuan dari orang yang mempunyai keahlian kepada individu
secara runtut dan berkelanjutan dengan tujuan untuk membantu individu
tersebut dapat memahami dirinya dan lingkungannya dan membantu
mengembangkan potensi dalam diri individu tersebut secara optimal.1
b. Menurut Djumhur dan Surya dalam (Lestari, 2020: 1) menyatakan bahwa
bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan secara terus
berkesinambungan dan berkelanjutan kepada individu untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya agar mampu mencapai kemampuan dalam
dirinya.2
c. Menurut Yusuf dan Nuruhsan dalam (Lestari, 2020:2) menjelaskan bahwa
bimbingan merupakan suatu proses yang berkeisnambungan dan identic
dengan pemberian bantuan kepada individu yang sedang berkembang
untuk mengglai potensi yang dimiliki individu tersebut.3

1
Abdul Hanan, Meningkatkan Motivasi Belajar Bimbingan Konseling Siswa Kelas VIII.C
melalui Bimbingan Kelompok Semester Satu Thaun Pelajaran 2015/2016, Jurnal Ilmiah Mandala
Education, Vol. 3 No. 1, 2017, hal. 64.
2
Myrna Apriany Lestari, Bimbingan Konseling di SD (Mendampingi Siswa Meraih Mimpi),
(Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2020), hal, 1.
3
Ibid., hal. 2

3|Bimbingan Konseling SD
d. Menurut Budiarti (2017: 11) menyatakan bahwa bimbingan merupakan
salah satu bagian dari sistem pendidikan yang mempunyai sistem dan
organisasinya sendiri atau bimbingan mempunyai karakteristik yang khas.4
Berdasarkan beberapa definisi bimbingan dari para ahli dapat
disimpulkan bahwa istilah bimbingan berhubungan dengan suatu proses
pendampingan atau pengarahan oleh orang yang ahli dalam bidang
tersebut kepada para individu yang sedang dalam permasalahan maupun
ingin menemukan atau mengembangkan potensi yang dimilikinya secara
berkesinambungan. Istilah bimbingan sering dirangkaikan dengan istilah
konseling. Konseling atau “counseling” berasal dari bahasa latin
“cobsilium” yang berarti “dengan” atau “menerima atau memahami”.
Sedangkan dalam bahasa Anglo Saxon konseling berasal dari kata “sellan”
yang berarti “menyerahkan atau menyampaikan”. Konseling meliputi
pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan,
motivasi, atau potensi dari ndividu sebagai konseli.
Istilah koseling dalam KBBI berarti pemberian bantuan dari
konselor untuk konseli guna meningkatkan kemampuan dirinya dalam
mengatasi permasalahan. Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Lestari (2020: 3) konseling merupakan suatu kegiatan bertatap muka
antara konselor dengan konseli melalui sistem wawancara untuk meggali
informasi dari konseli guna memberikan bantuan terhadapnya.5
Jadi, dapat diartikan bahwa bimbingan konseling di sekolah dasar
merupakan proses pemberian bantuan dan pengarahan yang diberiikan
konselor kepada konseli secara tatap muka melalui proses wawancara
untuk membantu menemukan potensinya dan menyesuaikan dengan
lingkungannya agar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi peserta
didik atau konseli tersebut dalam tingkat sekolah dasar.

B. Makna Bimbingan Konseling di SD


4
Melik Budiarti, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, (Magetan: CV. Ae Media Grafika,
2017), hal. 11.
5
Myrna Apriany Lestari, Op. cit., hal, 3.

4|Bimbingan Konseling SD
Bimbingan konseling merupakan suatu bentuk layanan yang
mempunyai batasan dan etika keprofesian. Oleh karena itu, harus
diperhatikan keprofesionalan perhatian dan proses pelaksanaannya agar
tercapai suatu keberhasilan dalam sistem bimbingan konseling itu sendiri.
Dengan demikian, perlu diketahui pula makna yang terkandung dalam
bimbingan konseling tersebut. Berikut ini makna dari bimbingan konseling
menurut Budiarti (2017: 12-13), diantaranya:
a. Bimbingan konseling sebagai proses yang berkelanjutan
Sesuai tujuan dari pelaksanan bimbingan konseling itu sendiri,
maka dibutuhkan suatu proses atau pelaksanaan yang berkelanjutan agar
mampu tercipta keberhasilan dalam pelaksanaan bimbingan konseling
tersebut. Proses bimbingan konseling tidak bersifat sebagai kegiatan yang
hanya berlangsung seketika atau kebetulan saja, tetapi secara terus
menerus.
b. Bimbingan konseling memerlukan pengembangan lingkungan yang
kondusif
Lingkungan yang kondusif sangat mempengaruhi keberhasilan
proses pelaksanaan bimbingan konseling. Hal ini dikarenakan peserta
didik sebagai konseli membutuhkan dorongan dan semangat untuk
menumbuhkan keberanian dalam bertindak dan mempunyai jiwa yang
bertanggungjawab serta mengembangkan untuk memperbaiki perilakunya
menjadi lebih baik lagi.
c. Memberikan bantuan kepada individu
Dalam bimbingaan konseling mempunyai tujuan salah satunya
untuk membantu individu dalam mengembangkan potensi yang
dimilikinya. Jadi, dalam hal ini bantuaan berupa bimbingan haruslah
diberikan kepada individu yang mempunyai kemampuan dengan segala
bentuk keunikannya. Bantuan yang diberikan juga memberikan
pertimbangan keragaman dan keunikan dari individu tersebut.

5|Bimbingan Konseling SD
d. Bimbingan dilakukan terpadu dalam proses pendidikan
Ketika melaksanakan proses pendidikan, maka akan terjadi pula
proses perkembangan masing-masing peserta didik, baik dalam aspek
kepribadian maupun intelektual. Ketika memberikan bimbingan dapat
dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya proses pendidikan, tetapi
ketika melaukan proses konseling dapat dilaksanakan secara individu
maupun kelompok. Hal ini tergantung dengan jenis bimbingan yang
diberikan kepada peserta didik tersebut.
e. Bimbingan konseling membantu peserta didik untuk merealisasikan diri
Pelaksanaan bimbingan dan konseling kepada peserta didik untuk
membantu dirinya dalam menemukan potensi yang dimiliki dengan
memahami dirinya terlebih dahulu dan membantunya untuk mencapai
tujuan yang realistik dengan segala kemampuan yang dimiliki.6

C. Tujuan Bimbingan Konseling SD


Tujuan bimbingan konseling adalah tercapainya pengembangan peserta
didik secara optimal yang mengarah pada perubahan positif. Bimbingan
konseling di sekolah sebagai layanan pendamping yang berupa untuk
mengarahkan dan mengawal perkembangan peserta didik menuju perubahan
positif dan memperkuat fungsi-fungsi pendidikan. Secara lebih rinci, tujuan
bimbingan konseling adalah membentuk peserta didik yang utuh dan
seimbang secara aspek kepribadian, sosial kemasnyarakatan, keberagaman
dan susisla. Menurut Budiarti (2017: 16-20) menyatakan bahwa secara
khusus layaan bimbingan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dalam aspek pribadi, sosial, belajar
dan karakter.
a. Tujuan bimbingan konseling dalam aspek pribadi dan sosial
Aspek sosial dan pribadi menjadi perhatian dalam bimbingan dan
konseling karena sering kali menjadi sumber permasalahan yang dialami

6
Melik Budiarti, Op. Cit., hal. 12-13.

6|Bimbingan Konseling SD
peserta didik. Tujuan yang hendak dicapai pada aspek ini adalah peserta
didik:
1) Memiliki komotmen untuk mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketakwaan dalam kehidupannya.
2) Memiliki toleransi terhadap umat beragama lain, saling menghormati
serta memelihara hak dan kewajiban masing-masing serta tidak
melecehkan martabat dan harga dirinya dan orang lain.
3) Memiliki pemahaman diri secara objektif dan kontruktif terkait dengan
keunggulan dan kelemahan dirinya.
4) Memiliki sikap positif serta menghargai diri sendiri dan orang lain.
5) Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat, positif, efektif.
6) Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk
komitmenterhadap tugas dan kewajiban masing-masing.
7) Memiliki kemampuan dalam melakukan interaksi sosial yang
diwujudkan dalam bentuk persahabatan, persaudaraan atau silatuhrahmi
dengan sesama manusia.
8) Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik internal maupun
eksternal.
b. Tujuan bimbingan konseling dalam aspek belajar
Mempunyai tujuan khusus antara lain, agar peserta didik:
1) Memiliki sikap kebiasaan belajar positif, seperti menumbuhkan
kebiasaan membaca, menumbuhkan keingintahuan peserta didik,
disiplin dalam belajar, aktif dan memperhatikan guru di kelas serta
mengikuti semua pelajaran yang telah diprogramkan.
2) Memiliki motivasi tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
3) Memiliki keterampilan belajar yang efektif.
4) Memiliki keterampilan untuk mencapai tujuan dan perencanaan
pendidikan, berusaha memperoleh informasi dalam
rangkamengembangkan wawasan.
5) Memiliki kesiapan mentaldan kemampuan untuk menghadapi ujian.

7|Bimbingan Konseling SD
c. Tujuan bimbingan konseling dalam aspek karier
Tujuan khusus bimbingan konseling dalam mengembangkan aspek
karier peserta didik, antara lain peserta didik:
1) Memiliki pemahaman (kemampuan dan minat) yang terkait dengan
bidang-bidang dan jenis pekerjaan.
2) Memiliki sikap positif dalam dunia kerja.
3) Memiliki kemampian dalam membentuk identitas karier dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan dan prasyarat yang dituntut,
lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja dan kondisi sosial
ekonomi.
4) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran sesuai
dengan minat, kemampuan dan kondisi sosial ekonomi.
5) Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier.
6) Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan dan
kenyamanan dalam suatu karier sangat dipengaruhi oleh kemampuan
dan minat yang dialami.7

D. Karakteristik Bimbingan Konseling SD


Menurut Dinkmeyer dan Caldwell dalam (Lestari, 2020: 10)
menyatakan beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan sebagai
karakteristik bimbingan konseling di sekolah dasar, diantaranya:
1. Bimbingan disekolah dasar lebih menekankan akan pentingnya peran
guru dalam fungsi bimbingan. Dengan sistem guru kelas, guru banyak
waktu untuk mengenal lebih mendalam, sehingga memiliki peluang untuk
menjalin hubungan yang lebih efektif.
2. Fokus bimbingan di SD lebih menekankan pada pegembangan,
pemahaman diri, pemecahan masalah, dan kemampuan hubungan secara
efektif dengan orang lain.

7
Ibid., hal. 16-20.

8|Bimbingan Konseling SD
3. Bimbingan di SD lebih banyak melibatkan orang tua, mengingat
pentingnya pengaruh orang tua dalam kehidupan anak selama di SD.
4. Bimbingan di SD hendaknya memahami kehidupan anak secara unik.
5. Program bimbingan di SD hendaknya peduli terhadap kebutuhan dasar
anak, seperti kebutuhan dasar anak, seperti kebutuhan untuk matang
dalam penerimaan dan pemahaman diri, serta memahami keunggulan dan
memahami kelemahan dirinya.
6. Program bimbingan di SD hendaknya menyakini bahwa masa usia
sekolah dasar merupakan tahapan yang amat penting dalam
perkembangan anak.8
Sedangkan menurut Nurihsan dalam Lestari (2020: 10-11)
menyatakan bahwa layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar harus
sesuai dengan tugas-tugas perkembangan yang hendak dicapai oleh siswa SD,
yaitu:
1. Menanamkan serta mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangksn keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan
berhitung.
3. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari.
4. Belajar bergaul dan bekerja kelompok dengan kelompok sebaya.
5. Belajar menjadi pribadi yang mandiri.
6. Mempelajari keterampilan fisik sederhana yang diperlukan, baik untuk
permainan maupun kehidupan.
7. Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai sebagai pedoman
perilaku.
8. Membina hidup sehat untuk diri sendiri dan lingkungan.
9. Belajar menjalankan peranan sosia sesuai dengan jenis kelaminnya.
10. Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial.

8
Myrna Apriany Lestari, Op. Cit., hal. 10.

9|Bimbingan Konseling SD
11. Mengembangkan mengembangkan dan sikap awal untuk perencanaan
masa depan.9

E. Latar Belakang Bimbingan Konseling di SD


Aset berharga bagi sebuah negara yaitu seorang anak. Anak nantinya
akan menjadi generasi penerus bangsa yang akan mennetukan perkembangan
dalam suatu negara. Seorang anak akan berkembang menjadi pribadi dewasa
yang kompeten dan mampu menjalankan roda kehidupan berbangsa dan
bernegara sehingga kelangsungan serta martabat bangsa bangsa akan terjamin
jika anak tersebut telah terdidik dan berkualitas secara intelektual, mental,
serta spiritual.
Anak adalah generasi penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari
keadaan lingkungan sosialnya. Selain keluarga, teman sebaya yang berada di
lingkungan sekolah maupun masyarakat luas adalah tempat dimana anak
tersebut akan mengembangkan dirinya. Sehingga, lingkungan lingkungan
sangat mempengrauhi perkembangan anak. Meskipun bukan hanya
lingkungan saja yang berpengaruh terhadap kepribadian yang dimiliki oleh
sorang anak, tetapi lingkunganlah yang dianggap memiliki peran yang begitu
penting dalam perkembangan.
Sekolah sebagai rumah kedua anak setelah lingkungan keluarganya
berperan penting didalam pembentukan kepribadian anak. Anak secara
intelektual, mental, dan spiritual perkembangannya tidak hanya dipengaruhi
oleh lingkungan keluarga tetapi juga banyak dipengaruhi dalam hubungannya
dengan lingkungan sekolah terutama pada tingkat sekolah dasar. Banyak
orang tua yang sering salah kaprah menyerahkan perkembangan anaknya
pada sekolah, sehingga perlu adanya kerjasama yang baik antara orang tua
dan sekolah dalam perkembangan anaknya agar menjadi anak yang
berkualitas baik dari segi intelektual, mental, maupun spiritualnya.

9
Ibid., hal. 10-11.

10 | B i m b i n g a n K o n s e l i n g S D
Bimbingan konseling di sekolah dasar berperan menjembatani jarak yang ada
antara pihak sekolah, orang tua, dan siswa. 10

F. Kunci Pelaksanaan Bimbingan Konseling di SD


Pelaksanaan BK dilakukan dengan empat kunci tertenetu. Menurut
Noah H. Kersey, keempat kunci tersebut ialah:11
1. Kerelaan, dimana banyak peserta didik yang membutuhkan konseling, baik
datang dari sendiri maupun disengaja dipanggil. Namun hal itu tidak ada
manfaatnya, kecuali peserta didik secara rela ingin melakukan perubahan
dalam hidup mereka. Kerelaan itupun harus ada pada diri konselor.
Kerelaan memberi dan menerima konseling berarti seperempat jalan
menuju sukses telah selesai.
2. Motivasi, dimana beberapa peserta didik dituntut dan berkemauan kuat
membuat perubahan dalam hidup sekaligus memiliki atau energi untuk
benar-benar melakukannya. Peserta didik akan melalui proses tersebut
dengan mencari terapi dan mereka akan menyatakan keingininan untuk
melakukan perubahan, sekaligus membuat upaya yang diperlukan untuk
benar-benar melaksanakan proses itu. Konselor pun harus memiliki
motivasi kuat untuk membangun kemauan peserta didik keluar dari
persoalan akademik dan sosialnya, khusus bagi mereka yang telah sampai
pada titik garis kritis yang terdalam, ketika seseorang memiliki kemauan
baik dalam meningkatkan dan motivasi diri untuk melakukannya, mereka
telah mencapai setengah dari apa yang diperlukan untuk berhasil dalam
proses konseling.
3. Komitmen, dalam hal ini pepatah lama mengatakan bahwa: sang pendiam
tidak pernah juara dan sang juara tidak pernah berhenti. Kata lainnya
adalah semua orang tidak pernah berakhir. Sayangnya, kebanyakan orang
cenderung tidak sabar dengan proses pertumbuhan pribadi. Banyak orang

10
Melik Budiarti, Op. Cit., hal. 1.
11
Maliki, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, (Jakarta: K E N C A N A, 2016), hal. 11.

11 | B i m b i n g a n K o n s e l i n g S D
justru menginginkan hal-hal yang bisa dicapai sekarang setidaknya banyak
orang yang tidak memiliki kematangan menderita menunda kesenangan.
Mereka mengungkapkan hal-hal yang mendesak, bahkan hampir semua
dirasa mendesak sehingga tidak pernah tabah menghadapi kesulitan.
4. Keyakinan, dalam hal ini merupakan titik final dan langkah yang paling
kritis dalam menciptakan keberhasilan. Jika mereka tidak percaya diri atas
apa yang mereka lakukan, menjadi hampir tidak mungkin menyelesaikan
setiap persoalan atau tugas, dengan kata lain, semakin seseorang percaya
diri pada sesuatu, semakin ia meningkatkan kesempatan untuk sukses.
Konsep kepercayaan dalam diri sendiri atau keyakinan dalam suatu proses
yang tampak sederhana dan kita biasanya dapat setuju akan esensinya,
tetapi masih ada orang-orang yang gagal karena mereka tidak memiliki
kekuatan keyakinan untuk mencapai tujuan.

12 | B i m b i n g a n K o n s e l i n g S D
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa penjelasan yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditari kesimpulan bahwa bimbingan konseling di
sekolah dasar merupakan proses pemberian bantuan dan pengarahan yang
diberiikan konselor kepada konseli secara tatap muka melalui proses
wawancara untuk membantu menemukan potensinya dan menyesuaikan
dengan lingkungannya agar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi
peserta didik atau konseli tersebut dalam tingkat sekolah dasar. Makna dari
bimbingan konseling di SD, yaitu sebagai proses berkelanjutan, memerlukan
pengembangan lingkungan yang kondusif, memberi bantuan kepada individu
untuk merealisasi dirinya, dan dilakukan terpadu dalam proses pendidikan.
Tujuan dari bimbingan konseling ini terperinci dalam beberapa aspek, seperti
aspek pribadi dan sosial, belajar, dan karier. Bimbingan konseling sangat
diperlukan di sekolah dasar dan penerapannya harus sesuai dengan
karakteristiknya. Selain itu, pelaksanaannya di sekolah dasar juga harus
mengikuti beberapa kunci utamanya, yaitu kerelaan, motivasi, komitmen, dan
keyakinan.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan agar para pembaca dapat
mendapatkan pengetahuan tambahan tentang konsep bimbingan konseling di
sekolah dasar khususnya bagi para pendidik maupun calon pendidik di
sekolah dasar yang akan melaksanakan proses pembelajaran dan proses
bimbingan kepada para peserta didik dengan baik dan sesuai kaidah.

13 | B i m b i n g a n K o n s e l i n g S D
DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, Melik. (2017). Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Magetan: CV.


Ae Media Grafika.

Hanan, Abdul. (2017). Meningkatkan Motivasi Belajar Bimbingan Konseling


Siswa Kelas VIII.C melalui Bimbingan Kelompok Semester Satu Thaun
Pelajaran 2015/2016. Jurnal Ilmiah Mandala Education. 3(1): 62-72.

Lestari, Myrna Apriany. (2020). Bimbingan Konseling di SD (Mendampingi


Siswa Meraih Mimpi). Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Maliki. (2016). Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar Suatu Pendekatan


Imajinatif. Jakarta: KENCANA.

14 | B i m b i n g a n K o n s e l i n g S D

Anda mungkin juga menyukai