Anda di halaman 1dari 14

PENDEKATAN INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPS DI

SD
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS Kelas
Tinggi

Disusun Oleh

KELOMPOK 5

1. Adinda Dihan Mitha ( 1183311050 )


2. Sri Nurjannah ( 1183311055 )
3. Nirwana (1183311061)
4. Shintya Afriani Siregar (1183311062)

KELAS : Ekstensi H 2018

DOSEN PENGAMPU : Dra. Risma Sitohang, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


Medan, 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pendekatan Inquiry dalam Pembelajaran IPS SD” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Pendidikan IPS Kelas Tinggi.

Selain itu Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Risma
Sitohang, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan IPS Kelas Tinggi yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang Kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 12 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Manfaat Penulisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
2.1 Pentingnya Penerapan Pendekatan Inquiry ......................................... 3
2.2 Pengertian Pendekatan Inquiry........................................................... 4
2.3 Ciri-ciri pendekatan Inkuiri ................................................................ 5
2.4 Tujuan pendekatan Inkuiri.................................................................. 6
2.5 Pendekatan Inkuiri pada Pembelajaran IPS ........................................ 7
2.6 Implementasi Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran IPS ............... 9
BAB III PENUTUP .................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................ 10
Daftar Pustaka ............................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pendidikan IPS adalah untuk menciptakan warga negara yang baik.
IPS mempunyai tugas mulia dan menjadi fondasi bagi pengembangan intelektual,
emosional, kultural, dan sosial peserta didik. Cara mengembangkan berpikir,
bersikap dan berperilaku yang bertanggung jawab, akan tetapi di satu sisi IPS
mempunyai beberapa kelemahan dalam pembelajaran sekolah, antara lain guru
tidak dapat meyakinkan siswa untuk belajar IPS lebih bergairah dan bersungguh-
sungguh dan guru lebih mendominasi siswa (teacher centered).
Kondisi proses pembelajaran yang masih belum optimal ini ditambah
dengan persoalan persepsi negatif siswa dan juga masyarakat terhadap mata
pelajaran IPS yang sudah menjadi rahasia umum dibandingkan dengan mata
pelajaran Matematika, IPA, Bahasa, dan Teknologi Informasi. Mata pelajaran IPS
kurang diminati, bahkan ada kesan IPS tidak penting dan masyarakat
menomorduakan IPS. Siswa tidak menyukai IPS disebabkan :
1. Siswa menganggap IPS tidak menarik atau tidak bermanfaat,
2. Mata pelajaran bahasa inggris, matematika, dan membaca dianggap lebih
penting dibanding IPS,
3. IPS dipandang tidak termasuk mata pelajaran yang menyenangkan,
4. Banyak siswa menganggap isi IPS tidak menarik karena berisi informasi
yang jauh dari pengalaman mereka dan sulit untuk dipahami,
5. IPS merupakan mata pelajaran yang membosankan.
Dari penjelasan di atas maka diperlukan adanya upaya untuk lebih
meningkatkan hasil belajar siswa secara kontinyu. Salah satunya adalah proses
pembelajaran melalui pendekatan inkuiri. Pendekatan inkuiri diyakini mampu
mengubah proses pembelajaran menjadi pembelajaran yang bersifat student
centered yaitu proses pembelajaran yang memerankan siswa lebih aktif sedangkan
guru memposisikan diri sebagai fasilitator dan motivator dalam proses
pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1
Adapun Rumusan Masalah dalam pembahasan ini yaitu
a. Apakah pentingnya penerapan pendekatan inquiry ?
b. Apakah pengertian pendekatan inquiry ?
c. Bagaimanakah ciri-ciri pendekatan inquiry ?
d. Apakah tujuan pendekatan inquiry ?
e. Bagaimanakah pendekatan inquiry pada pembelajaran IPS?

1.3 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini yaitu :
a. Mendikripsikan pentingnya penerapan pendekatan inquiry.
b. Mendikripsikan pengertian pendekatan inquiry.
c. Mendikripsikan ciri-ciri pendekatan inquiry.
d. Mendikripsikan tujuan pendekatan inquiry.
e. Mendikripsikan pendekatan inquiry pada pembelajaran IPS.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Penerapan Pendekatan Inquiry


Pendidikan dasar (sekolah dasar) merupakan sebuah institusi pendidikan
yang memegang peranan penting dan strategis, karena kualitas jenjang pendidikan
berikutnya sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan dasar. Dengan kata lain,
semakin baik kualitas pendidikan dasar, maka akan semakin baik pula kualitas
pendidikan pada jenjang berikutnya. Untuk itu, agar tujuan pembelajaran disekolah
dapat tercapai dengan baik, maka pembelajaran disekolah dasar ini hendaknya
bersifat mendidik, mencerdaskan,membangkitkan aktivitas dan kreativitasnanak,
efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan. Terlebih pada
mata pelajaran IPS, yang apabila guru tidak mampu menyajikannya dengan baik
dan benar, akan menjadikan siswa jenuh dan membosankan.
Untuk mengantisipasi agar pembelajaran IPS ini tidak membuat jenuh dan
membosankan bagi siswa, maka diharapkan guru mampu menciptakan kondisi
belajar yang dapatnmenghasilkan tujuan pembelajaran yang berkualitas dan
berbobot. Salah satu upaya untuk menciptakan kondisi belajar yang berkualitas dan
berbobot tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran inquiry.
Melalui model pembelajaran inquiry, siswa dilatih untuk berfikir kritis, terutama
dalam pembelajaran IPS, yang salah satunya menuntut siswa untuk kritis terhadap
sumber dalam mengungkapkan fakta yang benar.
Agar kegiatan pembelajaran inquiry dapat mencapai tujuan yang
ditentukan, peneliti bersama guru mitra diharapkan memperhatikan hal-hal berikut :
a. Peserta didik diarahkan kepada pokok permasalahan yang akan dipecahkan.
Untuk itu guru hendaknya menjelaskan pokok permasalahan dan tujuan
yang ingin dicapai.
b. Guru hendaknya memberikan keleluasaan terhadap peserta didik untuk
berdiskusi, mengemukakan kemungkinan pilihan jawaban ataupun bertanya.
Guru hanya membatasi agar jangan keluar dari pokok permasalahan yang
sedang didiskusikan.

3
c. Guru diharapkan mampu untuk memberikan pertanyaan yang merangsang,
apabila peserta didik kurang mampu menganalisis permasalahan.
d. Guru mengawasi, membatasi agar kegiatan peserta didik tidak menyimpang
dari nilai-nilai.
e. Guru tidak memperbolehkan untuk memberikan jawaban langsung atas
masalah yang dihadapi.
Pendekatan inquiry dapat dilaksanakan apabila dipenuhi syarat-syarat berikut ini :
a. Guru harus terampil memilih persoalan yang relevan untuk diajukan kepada
kelas (persolan bersumber dari bahan pelajaran yang menantang peserta
didik atau problematic) dan sesuai dengan daya nalar peserta didik.
b. Guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dan
menciptakan situasi belajar yang menyenangkan.
c. Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup.
d. Adanya kebebasan peserta didik untuk berpendapat, berkarya, berdiskusi.
e. Partisipasi setiap peserta didik dalam setiap proses pembelajaran.
f. Guru tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan peserta
didik.
2.2 Pengertian Pendekatan Inquiry
Inkuiri (inquiry), berarti pertanyaan, pemeriksaan, atau penyelidikan.
Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau
memahami informasi. Pendekatan inquiry berarti suatu rangkaian kegiatan belajar
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didikuntuk mencari
dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Savage dan Amstrong (1996:237) mengembangkan pendekatan inquery
sebagai salah satu bagian dari upaya guru dalam membantu para siswa sekolah
dasar untuk meningkatkan keterampilan berpikir. Pendekatan pembelajaran inquiry
merupakan model pembelajaran yang berorientasi kepada pengalaman siswa.
Melalui pembelajaran inquiry, maka guru akan mudah membantu mengembangkan
diri siswa sebagai tanggung jawabnya. Selain itu, dengan pembelajaran inquiry,
akan memotivasi siswa untuk aktif mencari dan mendapatkan pengetahuan.

4
Menurut Gulo dalam Trianto (2007 : 135) sasaran utama pembelajaran
inquiry adalah : 1) keterlibatan peserta didik secara maksimal dalamproses kegiatan
belajar; 2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan
pembelajaran; 3) mengembangkan sikap percaya pada diri peserta didik tentang apa
yang ditentukan dalam proses inquiry.
Pendekatan pembelajaran inquiry merupakan serangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan
(Wina Sanjaya, 2007: 194). Inquiry berarti melibatkan diri dalam tanya jawab,
mencari informasi, dan melakukan penyelidikan (Sunaryo, 1989:95).
Pendekatan pembelajaran inquiry merupakan pendekatan pembelajaran
yang sesuai untuk meningkatkan kreativitas berpikir siswa. Siswa mempunyai
peranan penting dalam proses pembelajaran. Siswa juga diberikan kesempatan
untuk melakukan pengamatan yang kemudian hasilnya disimpulkan sendiri oleh
siswa. Pembelajaran demikian merupakan pembelajaran yang bersifat student
centered .
2.3 Ciri-ciri pendekatan Inkuiri
Dari definisi yang dikemukakan diatas, dapat dipahami bahwa
pembelajaran inquiry lebih ditekankan pada pengembangan kemampuan
pemecahan masalah yang terbatas pada disiplin ilmu, serta berlandaskan pada
masalah yang ada pada disiplin ilmu. Lebih lanjut, model pembelajaran inquiry ini
mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
a. Sangat memperhatikan proses pengumpulan data dan pengujian hipotesis.
b. Proses pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan berdasarkan tradisi
keilmuan disiplin tertentu (walaupun perlu adanya penyederhanan proses
sehingga sesuai dengan kemampuan peserta didik).
c. Adanya proses pengolahan data dan pengujian hipotesis (yang merupakan
suatu keharusan dalam inquiry dan bukan alternatif seperti pemecahan
masalah).
d. Pembelajaran inquiry maupun pemecahan masalah mempunyai keunggulan
yang sama yaitu kemampuan berfikir aplikasi, analisis, sistematis, dan
evaluasi. Langkah yang dilakukan dalam inquiry terdiri atas : perumusan

5
masalah, pengembangan hipotesis, pengumpulan data, pengolahan data,
pengujian hipotesis, dan penarikan kesipulan.

Dahlan (1990 : 169) menyatakan bahwa ada tiga cirri pokok dalam
pendekatan inquiry, yaitu :
a. Adanya aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat menumbuhkan tercipta nya
suasana diskusi kelas.
b. Adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam pemecahan masalah.
c. Menggunakan fakta sebagai pengujian hipotesis.
Menurut Sanjaya (2007 : 194-195) ada beberapa hal yang menjadi ciri
utama dari pembelajaran inquiry, yaitu :
a. Menekankan pada aktivitas peserta didik secara secara maksimal untuk
mencari dan menemukan;
b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan;
c. Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari
proses mental.
2.4 Tujuan Pendekatan Inquiry
Tujuan utama pendekatan inquiry adalah menyediakan peralatan atau cara
bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan intelektualnya yang berkaitan
dengan berpikir kritis dan memecahkan masalah. Perhatian utama pada inquiry
adalah pengembangan proses seperti mengidentifikasi dan menganalisis masalah,
menyusun hipotesis, mengumpulkan dan mengklasifikasikan data yang relevan,
menafsirkan dan memverifikasi data, menguji hipotesa dan sampai pada suatu
kesimpulan. Menurut Sunaryo (1989 : 97) melalui pembelajaran inquiry siswa
akan “belajar bagaimana belajar” (learning how to learn).
Tujuan pendidikan IPS di sekolah dasar yang tertuang dalam GBPP
kurikulum Seolah Dasar Suplemen 1999 dan KBK IPS Sekolah Dasar tahun 2003,
bahwa tujuan dari penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri adalah sebagai
berikut :
a. Mengembangkan sikap, keterampilan, kepercayaan siswa dalam memecahkan
masalah atau memutuskan sesuatu secara cepat.

6
b. Mengembangkan kemampuan berfiki siswa agar lebih tanggap, cermat, dan
nalar (kritis, analitis, dan logis).
c. Membina dan mengambangkan sikap ingin tahu lebih jauh.
d. Mengungkapkan aspek pengetahuan maupun sikap.
Kata kunci dari pendekatan inqury adalah siswa menemukan sendiri,
adapaun langkah-langkah menemukan sendiri adalah (1) merumuskan masalah
dalam mata pelajaran apapun; (2) mengamati atau melakukan observasi; (3)
menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, table dan
karya lainnya; (4) mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca,
teman sekelas, guru atau audience lainnya. (Sagala, 2008; 92).
Tujuan dari pembelajaran metode penyelesaian masalah amelalui
pendekatan inkuiri didasarkan pada proses atau langkah dimana peserta didik
diikutsertakan untuk mengidentifikasikan suatu pernyataan yang mengandung
masalah, merumuskan hipotesis,menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan.
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan inquiry dapat
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut ;
a. Orientasi
b. Merumuskan masalah
c. Mengajukan hipotesis
d. Mengumpulkan data
e. Menguji hipotesis
f. Merumuskan kesimpulan
2.5 Pendekatan Inquiry pada pembelajaran IPS
IPS sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa
untuk mengembangkan penalarannya di samping aspek nilai dan moral, banyak
sekali memuat materi sosial dan bersifat hapalan sehingga pengetahuan dan
informasi yang diterima oleh siswa sebatas produk hapalan. Sifat materi pelajaran
IPS tersebut membawa akibat terhadap proses belajar mengajar yang didominasi
oleh pendekatan ekspositoris, terutama guru menggunakan metode ceramah,
sedangkan siswa kurang terlibat atau cenderung pasif.
Pendekatan pembelajaran inquiry merupakan salah satu bentuk inovasi
pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas dan keterampilan

7
bernalar siswa. Pendekatan pembelajaran inquiry memposisikan siswa sebagai
subyek dan pusat pembelajaran ada pada siswa. Siswa akan terdorong untuk lebih
baik apabila ia terlibat secara langsung dalam proses belajar melalui kegiatan-
kegiatan.
Peran guru dalam pembelajaran IPS mempunyai hubungan erat dengan cara
mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama dalam proses pengembangan
keterampilannya. pengembangan keterampilan tersebut yang harus dimiliki siswa
adalah keterampilan berpikir yang dikembangkan untuk melatih siswa berpikir
logis dan sistematis melalui proses belajar-mengajar dengan pendekatan
pengembangan berpikir kritis, keterampilan sosial dan praktis melalui pendekatan
dialog kreatif, keterampilan tersebut dapat dikembangkan dalam situasi belajar-
mengajar yang interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.
Dengan menggunakan pendekatan inquiry guru IPS pada dasarnya telah
memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif. Untuk meningkatkan
pengalaman dan kepercayaan diri pada siswa. Guru IPS dapat mengajukan
pertanyaan yang memerlukan pemikiran-pemikiran lebih jauh seperti menafsirkan,
menganalisis, mengsintesis, atau menggunakan. Pertanyaan guru tentunya tidak
hanya sekedar meminta siswa untuk mengingat kembali dan oleh sebab itu bentuk
pertanyaannya harus mendorong siswa untuk menemukan sendiri dan memecahkan
masalah. Guru harus membantu siswa dalam menguasai belajar koognitif yang
diperlukan dalam penyelidikan dan berpikir dalam ilmu-ilmu social. Dalam
hubungan itu IPS harus menekankan pada pemahaman dan berpikir kritis pada
siswa tentang bagaimana mendekati belajar dan bukan menghindarinya. Bagi siswa,
jika digunakan pendekatan ini ia dituntut bekerja keras, secara individu atupun
kelompok, mengembangkan segala kemampuan berpikirnya dan memanfaatkan
sumkber-sumber yang ada disekelilingnya, di lingkungan tempat tinggallnya, di
sekolah maupun dimasyarakat.
Peranan guru dalam pembelajaran IPS dengan pendekatan inquiry adalah
sebagai pembimbing dan sebagai stimulator, fasilitator yang berhadapan dengan
siswa membantu mereka mengindentifikasikan pertanyaan dan masalah, dan
membimbing melakukan penyelidikan. Guru membuat suasana yang menjamin
kebebasan untuk melakukan eksplorasi, melakukan hubungan pribadi yang baik.

8
Sejauh mungkin guru berusaha untuk dapat meningkatkan cara kerja siswa secara
bebas. Guru membantu siswa dalam menmukan sumber informasi yang tepat dan
bertanggung jawab bahwa sejumlah sumber pelajaran itu cukup dan digunakan.
Guru tidak menekankan kebenaran jawaban, tetapi membantu siswa menemukan
dan mengklarifikasi jawaban yang tepat. Guru harus memiliki ketrampilan khusus
dalam bertanya yang dapat meningkatkan berpikir kritis dan dapat memecahkan
masalah.
2.6 Implementasi Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran IPS
Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, guru perlu
memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk belajar memecahkan masalah.
Masalah perlu dicarikan jalan keluarnya, bukan dihindari. Menghindari masalah
sama halnya dengan kehilangan kesempatan untuk membina diri agar terbiasa
dengan memecahkan masalah. Untuk itu dalam pembelajaran yang menggunakan
pendekatan inkuiri ini, peran guru sangat penting untuk merancang pembelajaran
dalam bentuk problem atau masalah.
Pada umumnya pendekatan pembelajaran inkuiri dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1. Orientasi
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi adalah :
a. Menjelaskan topic, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai
oleh peserta didik.
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan peserta didik
untuk mencapai tujuan
c. Menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan
dalam rangka memberikan motivasi belajar bagi peserta didik.
2. Perumusan Masalah
3. Mengajukan Hipotesis
4. Mengupulkan Data
5. Menguji Hipotesis
6. Merumuskan Kesimpulan

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Salah satu upaya untuk menciptakan kondisi belajar yang berkualitas dan
berbobot tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran inquiry.
Melalui model pembelajaran inquiry, siswa dilatih untuk berfikir kritis, terutama
dalam pembelajaran IPS, yang salah satunya menuntut siswa untuk kritis terhadap
sumber dalam mengungkapkan fakta yang benar.
Pendekatan inquiry berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didikuntuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Tujuan utama pendekatan inquiry adalah menyediakan peralatan atau cara
bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan intelektualnya yang berkaitan
dengan berpikir kritis dan memecahkan masalah.
Peranan guru dalam pembelajaran IPS dengan pendekatan inquiry adalah
sebagai pembimbing dan sebagai stimulator, fasilitator yang berhadapan dengan
siswa membantu mereka mengindentifikasikan pertanyaan dan masalah, dan
membimbing melakukan penyelidikan.
3.2 Saran
Makalah ini mungkin sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis
selalu mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian, agar menjadi masukan
dan perbaikan bagi penulis sehingga kedepannya makalah ini menjadi lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Andrismansaker. 2014. Pendekatan Inquiry dalam Pembelajaran IPS.

http://andrisman1kerinci.blogspot.com/2014/09/pendekatan-inquiry-
dalam-pembelajaran.html. pada tanggal 22 September 2020

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta Bandung

Mas’amah Lilik. 2017. Pendekatan Inquiry Dalam Pembelajaran IPS SD.

https://www.kumpulanmateripendidikan.com/2017/01/pendekatan-
inquiry-dalam-pembelajaran.html. pada tanggal 22 September 2020

Muijs, Daniel & David Reynolds. 2008. Effective Teaching. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

Susanto, Ahmad.2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta.


Prenada Media.

11

Anda mungkin juga menyukai