1. Kolom
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari
suatu bangunan, hal itu dikarenakan mampu tidaknya suatu bangunan berdiri secara kokoh
tergantung dari kuat tekan kolom. Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh
bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang
memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan
berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban
hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan,
sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam
struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa
menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
Untuk kolom pada bangunan bentuknya ada dua jenis yaitu kolom utama dan kolom
praktis.
Kolom Utama
Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya
menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Ukuran kolom utama untuk bangunan
rumah tinggal dua lantai biasanya dipakai ukuran 20/20.
Dengan tulangan pokok 8d 12 mm, yang artinya jumlah besi beton diameter 12 mm sebanyak
8 buah. Serta begel d8-10 cm, yang artinya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm.
Kolom Praktis
Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat
dinding agardinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter,atau pada pertemuan pasangan
bata, (sudutsudut).Dimensi kolom praktis 15/15 dengantulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.
2. Balok
Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan
pengikat kolom lantai atas.Bahan material penyusunnya bisa terbuat dari kayu,beton,
ataupun baja. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan
beban-beban.
Untuk ukuran balok suatu bangunan tergantung dari jarak bentangannya. Semakin
jauh jarak bentangan balok, semakin tinggi pula balok yang menopang (agar tidak melendut)
dan semakin tinggi balok semakin lebar juga dimensi balok tersebut. Berikut ini dicontohkan
jarak bentang balok sebesar 6 m :
3. Plat lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi
merupakan lantai tingkat. Fungsi plat lantai adalah sebagai lantai tingkat dua atau
lebih. Material penyusun plat lantai tergantung dari jenis platnya, bisa terbuat dari
kayu, beton, ataupun gabungan antara kayu dan semen. Plat lantai ini didukung oleh
balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
a. Besar lendutan yang diijinkan
b. Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung
c. Bahan konstruksi dan plat lantai
a. Plat Lantai Kayu
Ukuran Lebar papan umumnya 20-30cm. Tebal papan ukuran 2-3cm, dengan
jarak balok-balok pendukung antara 60-80cm. Ukuran balok berkisar antara 8/12,
8/14, 10/14. Untuk bentangan 3-3,5cm. Balok-balok kayu ini dapat diletakkan diatas
pasangan bata 1 batu atau ditopang oleh balok beton. Bahan kayu yang dipaki harus
mempunyai berat jenis antara 0,6-0,8 (t/m3) atau dari jenis kayu kelas II.
4. Dinding
6) Dinding partisi
5. Tangga
Tangga merupakan suatu komponen struktur yang terdiri dari plat, bordes dan
anak tangga yang menghubungkan satu lantai dengan lantai di atasnya. Tangga
mempunyai bermacam-macam tipe, yaitu tangga dengan bentangan arah horizontal,
tangga dengan bentangan ke arah memanjang, tangga terjepit sebelah (Cantilever
Stairs) atau ditumpu oleh balok tengah., tangga spiral (Helical Stairs), dan tangga
melayang (Free Standing Stairs).
b. Tangga Balok
Tangga dengan struktur pendukung berupa balok (dapat berupa balok beton bertulang,
kayu atau baja profil)
c. Tangga kantilever
Anak-anak tangga berupa kantilever yang terjepit salah satu ujungnya di dalam
dinding atau balok.
6. Kuda – kuda
Kontruksi kuda-kuda adalah suatu komponen rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan
bentuk pada atapnya. Kuda – kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap.
Umumnya kuda-kuda terbuat dari :
Kuda-kuda kayu
Untuk kuda-kuda, kayu yang digunakan harus kayu yang telah kering,
berumur tua, lurus, dan tidak retak. Serta yang tidak kalah penting adalah kayu
harus memiliki nilai kelembaban dibawah 15%. Untuk ukuran yang digunakan,
biasanya kuda-kuda berbahan kayu menggunakan kayu dengan ukuran
8/12.Digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang sekitar 12 m.
Kuda-kuda bambu
Bambu dianggap memiliki kekuatan yang mampu bersaing dengan baha.
Struktur bamboo juga merupakan struktur yang tahan gempa.Pada umumnya
mampu mendukun beban atap sampai dengan 10 m.
Kuda-kuda baja
Sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung
dapar mendukung beban atap sampai beban atap sampai dengan bentang 75 m,
seperti pada hanggar pesawat, stadion olahraga, bangunan pabrik, dan lain-
lain.
7. Atap
Atap adalah bagaian paling atas dari suatu bangunan, yang melilndungi gedung dan
penghuninya secara fisik maupun metafisik (mikrokosmos/makrokosmos). Permasalahan atap
tergantung pada luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan
lapisan penutupnya. Di daerah tropis atap merupakan salah satu bagian terpenting. Struktur
atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan
beban dari bahan penutup. Penopang rangka atap adalah balok kayu / baja yang disusun
membentuk segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda.
Bagian-bagian Atap
1. Garis tepi atap adalah tepi-tepi batas dari atap, biasanya pada bagian ini diberi
kayu lisplang.
2. Nok (ridge) adalah pertemuan puncak dari dua kemiringan atap yang kemudian
diberi genteng nok.
3. Jurai luar (hip) adalah pertemuan luar dari dua kemiringan atap yang bersebelahan
yang kemudian diberi genteng nok. Jurai luar terdapat pada atap perisai.
4. Jurai dalam (valley) adalah pertemuan dalam dari dua kemiringan atap yang
bersebelahan yang kemudian diberi balok, papan, dan seng talang. Jurai dalam
muncul apabila pada atap utama terdapat atap anak.
5. Overstek (overhang) adalah rambu atap diukur dari tepi atap sampai sisi luar
dinding.
6. Talang adalah bagian dari atap yang berfungsi untuk menampung air hujan dan
dibuang ke tempat yang telah direncanakan. Jenis talang terdiri bermacam-
macam, yaitu talang gantung yang ditempatkan di ujung atap, talang tembok yang
ada karena pertemuan kemiringan atap dengan dinding vertikal, talang jurai
dalam, dan talang sembunyi yang terdapat pada pengakhiran atap pelana.
7. Gording adalah balok atap sebagai pengikat yang berfungsi untuk menopang
rangka atap dan menghubungkan antar kuda-kuda.
8. Kasau / usuk adalah komponen atap yang terletak di atas gording dan menjadi
dudukan untuk reng.
9. Reng adalah komponen atap yang berfungsi untuk menahan genteng atau penutup
atau lainnya.
2. Atap beton
Atap beton ini biasanya dibuat untuk rumah minimalis atau bangunan
kantor. Dengan kualitas yang tak perlu diragukan lagi, atap beton lebih mahal jika
dibandingkan dengan genteng tanah liat.
Apalagi, didukung dengan bahan atap dari dak beton yang tahan terhadap berbagai
cuaca maupun pelapukan menjadikan atap jenis ini menjadi pilihan di perkotaan.
Sesuai dengan namanya, bahan utama untuk pembuatan atap genteng keramik
ini adalah tanah liat yang diberi lapisan pewarna glatzur. Jika dilihat dari jauh
pun atap ini akan menampilkan kesan yang cantik dengan warna yang mengkilat dan
berkesan licin.
5. Atap kaca
Bahan atap yang terbuat dari kaca sangat bermanfaat untuk penghuni yang
menginginkan ruangan di bawahnya mendapatkan sinar matahari yang cukup. Atap
jenis ini mampu mencegah kelembapan yang berlebih dan anti jamur. Namun, atap
kaca seperti ini akan terasa panas saat siang hari dan modelnya juga terbatas.
6. Atap metal
Atap metal ini terbuat dari logam anti karat atau berbahan baja lapis
ringan. Bentuk dari genteng metal berupa lembaran seperti seng. Manfaat penggunaan
atap metal seperti tak memerlukan rangka yang banyak, anti pecah, dan anti lumut.
7. Atap asbes
8. Atap sirap
Atap sirap terbuat dari kayu menampilkan kesan kuno seperti di zaman
kerajaan. Atap sirap cocok dipasang untuk bangunan pendopo dan joglo yang
desainnya menampilkan keanggunan. Bahan atap sirap ti dakmenyerap panas
sehingga rumah kamu akan tetap sejuk.
9. Atap aspal
Atap aspal terbuat dari campuran aspal dan bahan kimia lainnya. Atap aspal
membutuhkan kerangka yang cukup kuat untuk menopang berat bahan aspalnya.
Atap jenis ini sangat cocok untuk digunakan sebagai atap teras rumah. Selain
cantik dan bervariasi, bahan atap rumah ini mampu bertahan hingga sepuluh tahun.
Atap berbahan material galvalum memiliki kualitas yang tahan lama. Karena
tergolong baja ringan, galvalum memiliki bobot yang juga ringan.
13. Polikarbonat
Bahan atap jenis polikarbonat ini dapat menahan panas dengan lapisan
ultraviolet. Warna yang tak mudah pudar membuat bahan atap ini banyak dipilih oleh
konsumen. Apalagi pemasangannya yang mudah dan bisa ditekuk.
Atap onduline berbentuk lembaran yang terbuat dari campuran serat organik, yaitu
campuran serat kayu dan serat kertas, bitumen (aspal), resin, dan mineral aditif
lainnya.
Bahan yang tidak berkarat dan anti rapuh ini sangat cocok digunakan di daerah tropis
seperti Indonesia.
1. Pondasi
Seperti yang sebelumnya telah dikatakan bahwa jenis pondasi yang satu ini biasa
digunakan dalam membangun bangunan bertingkat. Pondasi ini adalah yang didirikan
di permukaan tanah dengan kedalaman tertentu sehingga beban struktur sebuah
bangunan dan kondisi permukaan tanah memengaruhi daya dukung pondasinya.
Pondasi ini juga terdiri dari beberapa jenis lagi:
Pondasi Dangkal
Sementara itu, membuat pondasi dangkal biasanya digunakan dalam proyek
pembangunan bangunan yang lebih sederhana. Selain itu, pondasi yang ini dibuat tak
jauh dengan permukaan tanah. Pada umumnya, kedalaman pondasi dibangun kurang
dari 1/3 dari lebar pondasi dengan kedalaman kurang dari 3 meter. Sama halnya
dengan pondasi dalam, terdapat beberapa jenis pondasi dangkal:
Pondasi Raft: digunakan untuk menyebarkan beban struktur atas area yang luas.
Biasanya jenis pondasi yang satu ini sering digunakan di area tanah yang memiliki
tekstrur yang lebih lunak atau longgar dengan kapasitas daya tahan yang rendah.
Pondasi Tapak: digunakan untuk menggunakan titik individual. Biasanya, pondasi
seperti ini dibuat dalam bentuk lingkaran, persegi, maupun persegi panjang. Selain
itu, pondasi ini terdiri dari lapisan beton yang sama juga seragam.
Pondasi Memanjang atau Pondasi Jalur: digunakan untuk mendukung bebn yang
memanjang (beban garis). Pada umumnya, pondasi memanjang dibuat untuk
dinding bangunan yang dibuat membentuk persegi, persegi panjang, atau
trapesium.
2. Balok Sloof
Balok sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horizontal di atas
pondasi. Sloof berfungsi untuk mendistribusikan beban dari bagian atas bangunan
untuk disalurkan ke pondasi, sehingga semua beban yang terdistribusi ke pondasi
diharapkan sama. Selain itu, sloof juga berfungsi sebagai pengikat antar kolom
sehingga bangunan menjadi kaku.
Dimensi sloof yang sering digunakan bangunan rumah sederhana adalah lebar
15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10
mm (4 d 10) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm berjarak 15 cm (d
8 – 15). Sedangkan untuk rumah dua lantai, dimensi sloof yang sering digunakan
lebar 20 cm tinggi 30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 – 10cm