Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Psikologi
yang dibina oleh Ibu Kasiati, S.Kep. Ns, M.Kep.
Disusun oleh :
P17220193026
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa kami
selesaikan tepat pada waktunya. Disini kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah yang berjudul “MANAJEMEN STRES DAN ADAPTASI PSIKOLOGI”.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu dengan lapang dada kami membuka
selebar-lebarnya pintu bagi pembaca yang ingin memberi kritik demi memperbaiki makalah ini.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah bekerja sama dalam
memberikan ide-idenya.
Penyusun sangat berharap semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya
dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk memahami isi makalah ini
dan menambah pengetahuan pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian stress dan stresor...........................................................................3
2.2 Sumber stresor.................................................................................................3
2.3 Jenis-jenis stres................................................................................................4
2.4 Faktor yang mempengaruhi respon terhadap stresor......................................4
2.5 Tahapan stress.................................................................................................5
2.6 Cara menilai stress..........................................................................................7
2.7 Pengertian manajemen stres............................................................................7
2.8 Tujuan manajemen stress................................................................................8
2.9 Keuntungan Manajemen stress.......................................................................8
2.10 Peran perawat dalam manajemen stress..........................................................8
2.11 Pengertian adaptasi psikologi..........................................................................8
2.12 Macam-macam adaptasi..................................................................................9
2.13 Contoh soal....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Stres merupakan fenomena psikofisis yang manusiawi artinya stres itu bersifat inheren pada
diri setiap orang dalam menjalankan kehidupan sehari – hari. Stress dialami setiap orang dengan
tidak mengenal jenis kelamin,usia,kedudukan,jabatan, atau status social-ekonomi. Stres biasa
dialami oleh bayi,anak- anak,remaja atau dewasa,pejabat atau warga masyarakat biasa,pengusaha
atau karyawan ,seriap pria maupun wanita.
Stres dapat memberikan pengeruh positif maupun negative terhadap individu. Pengeruh
positif dari stress adalah mendorong individu untuk melakukan sesuatu, membangkitkan
kesadaran dan menghasilkan pengalaman baru. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah
menimbulkan perasan – perasan tidak peraya diri, dan penolakan ,marah atau depresi, yang
kemudian memicu mumculnya penyakit seperti sakit kepala,sakit perut,insomnia tekanan darah
tinggi atau stroke.
Untuk mempertahankan tubuh agar tetap seimbang ketika seseorang mengalami stress perlu
dilakukan adaptasi. Adaptasi sangatlah penting diperlukan oleh tubuh dalam situasi seseorang
mengalami tekanan karena dengan mampunya beradaptasi tubuh akan tetap seimbang.
Kemampuan adaptif ini sebagai bentuk dinamik dari keseimbangan internal tubuh. Namun setiap
orang akan berbeda dalam prilaku adaptif ada yang dapat berjalan dengan cepat tapi ada juga
yang berjalan secara perlahan-lahan. Itu semua tergantung dari kematangan mental orang
tersebut. Adaptasi melibatkan refleks, mekanisme otomatis untuk perlindungan, mekanisme
koping dan idealnya dapat mengarah pada penyesuaian atau penguasaan situasi (Selye, 1976, ;
Monsen, Floyd dan Brookman, 1992).
1.Stres Kronis
Stres kronik merupakan stres yang stresornya tidak terlalu kuat akan tetapiterjadi dalam
waktu yang bertahan hingga berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan atau dapat
dikatakan stres yang berlangsung lama.Stres kronik inilah yang bersifat destruktif. (Sunaryo,
2004). Contoh:Individu dengan tanggung jawab keluarga di rumah dan bekerja penuhdiluar
rumah.
2.Stres Akut
Stres ini merupakan stres yang terjadi dalam waktu yang relatif singkatdengan tekanan yang kuat
atau dapat digolongkan sebagai stres yangsering muncul dan dapat hilang dengan cepat
(Sunaryo, 2004). Contoh,tekanan menghadapi ujian nasional, deadline, pekerjaan, dl
2. Stres tahap II
Dalam tahapan ini dampak stres yang semula menyenangkan sebagaimana diuraikan pada
tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan
energi yang fidak lagi cukup sepanjang hari, karena, tidak cukup waktu untuk beristirahat.
Istirahat yang dimaksud antara, lain dengan tidur yang cukup, bermanfaat untuk mengisi atau
memulihkan cadangan energi yang mengalami defisit.
Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada stres tahap
II adalah sebagai berikut :
-Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya merasa segar.
-Merasa mudah lelah sesudah makan siang.
-Lekas merasa capai menjelang sore hari.
-Sering mengeluh lainbung/penit tidak nyaman (bowel discomfort).
-Detakan jantung lebih kerns dari biasanya (berdebar-debar).
-Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang;
-Tidak bisa santai.
4. Stres tahap IV
Gejala stres tahap IV, akan muncul:
-Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit.
-Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi
membosankan dan terasa lebih sulit.
-Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespons secara
memadai (adekuat)
-Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari.
-Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan.
-Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tadak ada semangat dan kegairahan.
-Daya konsentrasi dan daya ingat menurun.
-Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.
5. Stres tahap V
Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam stres tahap V, yang ditandai
dengan hal-hal sebagai berikut:
-Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam. (physical dan psychological exhaustion).
-Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari¬-hari yang ringan dan sederhana.
-Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastro-intestinal disorder).
-Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.
6. Stres tahap VI
Tahapan ini merupakan, tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik (panic
attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI ini dibawa ke
Unit Gawat Darurat bahkan ICCU, meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan
kelainan fisik organ tubuh.
Gambaran stress tahap VI ini adalah sebagai berikut:
-Debaran jantung teramat keras,
-Susah bernapas (sesak dan megap-megap)
-Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran
-Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan
-Pingsan atau kolaps (collapse).
Respon stres fisiologis ini melibatkan aktivasi sistem saraf simpatis tingkat tinggi, yang
sering disebut sebagai respons "lawan atau lari". Responsnya melibatkan pelebaran pupil,
pelepasan endorfin, peningkatan laju jantung dan pernapasan, penghentian proses pencernaan,
sekresi adrenalin, pelebaran arteriol, dan penyempitan pembuluh darah. Tingkat gairah yang
tinggi ini seringkali tidak perlu untuk mengatasi mikro-stresor dan kerepotan sehari-hari; namun,
ini adalah pola respons yang terlihat pada manusia, yang sering mengarah pada masalah
kesehatan yang umumnya dikaitkan dengan tingkat stres yang tinggi.
Untuk selanjutnya skor yang dicapai dari masing-masing unsur atau item dijumlahkan sebagai
indikasi penilaian dertajat stres, dengan ketentuan sebagai berikut:
2. Adaptasi psikologis
Merupakan proses penyesuaian secara psikologis akibat stresor yang ada, dengan
memberikan mekanisme pertahanan dari dengan harapan dapat melindungi atau bertahan diri
dari serangan atau hal-hal yang tidak menyenangkan.
Dalam adaptasi secara psikologis terdapat dua cara untuk mempertahankan diri dari berbagai
stresor yaitu dengan cara melakukan koping atau penanganan diantaranya berorientasi pada tugas
(task oriented) yang di kenal dengan problem solving strategi dan ego oriented atau mekanisme
pertahanan diri.
4. Adaptasi spiritual.
Proses penyesuaian diri dengan melakukan perubahan perilaku yang didasarkan pada
keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang dianutnya. Apabila
mengalami stres, maka seseorang akan giat melakukan ibadah, seperti rajin melakukan ibadah.
2. Tn. A mengeluh otot punggung dan tengkuknya merasa tegang, keluhan tersebut terjadi
pada stress tahap…
A. Tahap VI
B. Tahap V
C. Tahap I
D. Tahap II
E. Tahap III
3.Pasien Y Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, tetapi ia merasa
bahwa energinya semakin menipis dan merasa lemas. Kasus tersebut merupakan stress
tahap…
A.Tahap I
B. Tahap II
C. Tahap III
D. Tahap IV
E. Tahap V
4.Nn. M merasa marah dan stress akibat kebisingan suara motor kendaraan yang tepat berada
disamping rumahnya. Stresor dari kasus tersebut termasuk dalam…
A. Stresor Biologik
B. Stresor Spiritual
C. Stresor Kimia
D. Stresor Psikologik
E. Stresor Fisik
5. Tn.E baru saja pulang dari berkemah, diperkemahan Ia digigit berbagai serangga, sehingga
setibanya dirumah tubuhnya penuh dengan bentol-bentol bekas gigitan serangga, ia merasa
sedih, marah, dan stress. Termasuk stressor apakah pada kasus tersebut?
A. Stresor Biologik
B. Stresor Spiritual
C. Stresor Kimia
D. Stresor Psikologi
E. Stresor Fisik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stres merupakan suatu gejala yang dimiliki oleh setiap orang dimana hal tersebut
dipengaruhi diri sendiri maupun lingkungan sekitar mereka. Stres juga terjadi dalam kerja
dimana stres tersebut dapat bersumber dari empat hal yaitu tingkat individu, tingkat kelompok,
tingkat organisasi dan ekstraorganisasional. Keempat hal tersebut dapat menghasilkan stres yang
berbeda pada setiap individu tergantung bagaimana individu itu merespon stressor tersebut.
Setelah adanya respon barulah dapat ditentukan bagaimana stres yang dialami seseorang
tersebut.
Stres yang terjadi dapat berupa stres positif maupun negatif dimana stres itu akan
memberikan dampak tersendiri bagi orang yang mengalami stres. Stres-stres yang dialami
pekerja tersebut masih dapat diatasi atau dikurangi dengan banyak metode sehingga
diperlukannya suatu manajemen stres dalam pekerjaan suatu organisasi. Serta adanya usaha dari
pekerja tersebut untuk dapat mengurangi stres yang mereka alami.
Pada dasarnya stres terjadi karena terlalu beratnya beban pikiran seseorang serta adanya
tekanan yang membuat kurangnya konsentrasi. Namun semua itu masih dapat dicegah bahkan
dimanajemen untuk dapat mengurangi pengaruhnya dalam bekerja.
Agar dapat mempertahkan tubuh untuk tetap seimbang ketika seseorang mengalami
stress perlu dilakukan adaptasi. Adaptasi sangatlah penting diperlukan oleh tubuh dalam situasi
seseorang mengalami tekanan karena dengan mampunya beradaptasi tubuh akan tetap seimbang.
Kemampuan adaptif ini sebagai bentuk dinamik dari keseimbangan internal tubuh.
3.2 Saran
Stres dalam bekerja sebaiknya dikurangi dengan berbagai teknik pengurangan stres yang
dapat digunakan serta menajemen stres tersebut dengan baik. Karena hal tersebut mampu
mencegah stres dalam bekerja serta meningkatkan efektifitas dalam bekerja. Selain baik bagi
karyawan/pekerja juga baik bagi organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Psychological_stress
https://psikologihore.com/definisi-stres-menurut-para-ahli/
https://psikodemia.com/stres-definisi-jenis-dan-penyebab-dalam-psikologi/
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/06/konsep-dasar-stres.html
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-stress.html
http://nurulindrawati.blogspot.com/p/emosi-stress-dan-adaptasi.html