Standar sistem manajemen institusi laboratorium sering diasosiasikan dengan standar ISO
17025 untuk kompetensi lab uji atau lab kalibrasi. Untuk laboratorium medis memiliki standar sistem
manajemen sendiri, yaitu ISO 15189 tentang persyaratan mutu dan kompetensi laboratorium
medis. Laboratorium medis atau labratorium klinik adalah institusi untuk menguji spesimen klinis
terhadap kesehatan serta pencegahan penyakit.
ISO 15189 secara struktur persyaratan merupakan gabungan dari persyaratan ISO 17025 dan
ISO 9001,serta standar CAP (College American Pathologist), yaitu persyaratan kompetensi
laboratorium dan sistem manajemen mutu. Bagi organisasi yang bisnisnya adalah pengujian
spesimen manusia atau klinis, tentu sistem manajemen ini sangat berguna.
Output dari standar ISO 15189 adalah hasil diagnosa uji spesimen yang akurat, aman
dengan risiko yang terkendali. Kepuasan pelanggan atas hasil uji laboratorium medis menjadi tolak
ukur bagaimana standar metode teknis dan manajemen terpenuhi (Rahman,2016).
ISO 15189 adalah standar yang penting untuk menilai kompetensi dari laboratorium medis
di kapasitas teknis dan manajemen mutu yang efektif dari layanan profesional dan staf - dengan atau
tanpa tujuan untuk akreditasi. ISO 15189 dengan sendirinya bukan merupakan generik (sertifikasi)
standar, tapi satu yang spesifik, yang berarti bahwa pedoman untuk orientasi, dengan pendekatan
yang lebih teknis. Hal ini juga sangat berguna untuk memahami bagaimana persyaratan umum dari
sertifikasi standar ISO 9001:2000 - Quality Management - dapat diterapkan untuk kegiatan
laboratorium klinis.
Standar ISO 15189 dapat dipahami sebagai praktis untuk melengkapi persyaratan umum
yang digambarkan dalam ISO 9001. Meskipun dengan pendekatan teknis, ISO 15189, seperti ISO
9001:2000, persyaratan menyajikan lebih terkait dengan manajemen kualitas daripada prosedur
operasional. ISO 15189 standar dibagi dalam dua bagian:
Standar ini, berdasarkan ISO/IEC 17025 dan ISO 9001, menetapkan persyaratan khusus
kompetensi dan mutu yang spesifik untuk semua laboratorium medik. Diketahui bahwa suatu
negara dapat memiliki peraturan atau persyaratan sendiri yang spesifik yang berlaku untuk beberapa
atau semua tenaga profesional dan kegiatan serta tanggung jawabnya dalam bidang ini. Pelayanan
laboratorium medik sangat penting untuk pengelolaan pasien dan oleh karena itu harus tersedia
untuk memenuhi kebutuhan semua pasien dan petugas klinis yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan pasien. Layanan ini mencakup pengaturan untuk permintaan pemeriksaan,
persiapan pasien, identifikasi pasien, pengambilan sampel, transportasi, penyimpanan,
pengolahan dan pemeriksaan sampel klinik, disertai dengan interpretasinya, pelaporan hasil dan
saran, di samping mempertimbangan keselamatan dan etika bekerja di laboratorium medik. Bila
diizinkan oleh peraturan dan persyaratan nasional, regional atau lokal, diharapkan pelayanan
laboratorium medik mencakup pemeriksaan pasien bila ada konsultasi kasus, dan pelayanan
laboratorium secara aktif berpartisipasi dalam pencegahan penyakit di samping diagnosis dan
pengelolaan pasien. Setiap laboratorium sebaiknya juga menyediakan kesempatan pendidikan
dan pengembangan ilmu pengetahuan yang sesuai untuk staf profesional yang bekerja di bidangnya.
Meskipun Standar ini dimaksudkan untuk digunakan pada seluruh disiplin ilmu yang saat ini
ada pada pelayanan laboratorium medik, mereka yang bekerja di layanan dan disiplin ilmu lain
seperti fisiologi klinik, pencitraan medik dan fisika medik dapat memakai standar ini. Selain itu,
badan yang terlibat dalam pengakuan kompetensi laboratorium medik dapat menggunakan
Standar ini sebagai dasar kegiatannya. Jika laboratorium ingin diakreditasi, sebaiknya memilih badan
akreditasi yang beroperasi sesuai dengan ISO / IEC 17011 dan yang menetapkan persyaratan
khusus bagi laboratorium medik. Standar ini tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai tujuan
sertifikasi, namun pemenuhan laboratorium medik terhadap persyaratan Standar ini berarti
laboratorium medik tersebut telah memenuhi baik persyaratan kompetensi teknis maupun
persyaratan sistem manajemen yang diperlukan untuk secara konsisten memberikan hasil yang
valid secara teknis.
Standar ini menetapkan persyaratan mutu dan kompetensi di laboratorium medik. Standar
ini dapat digunakan oleh laboratorium medik dalam mengembangkan sistem manajemen mutu dan
menilai kompetensi mereka sendiri. Standar ini juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau
mengakui kompetensi laboratorium medik oleh pelanggan laboratorium, regulator dan badan
akreditasi.
Persyaratan Teknis
A. Personel
Umum
Kualifikasi personel
Uraian tugas Laboratorium harus memiliki yang menggambarkan wewenang dan tugas
Laboratorium harus memberikan pelatihan untuk semua personel yang meliputi bidang-
bidang berikut:
Personel yang masih menjalani pelatihan harus diawasi setiap saat. Efektivitas program
pelatihan harus dikaji secara berkala.
Penilaian kompetensi
Setelah pelatihan yang sesuai, laboratorium harus menilai kompetensi setiap orang dalam
melakukan tugas manajerial atau teknis yang diberikan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Penilaian kembali harus dilakukan secara berkala. Pelatihan kembali harus
dilakukan bila diperlukan.
Program pendidikan berkelanjutan harus tersedia bagi personel yang berpartisipasi dalam
proses manajerial dan teknis. Personel harus turut berperan dalam pendidikan yang
berkelanjutan. Efektivitas program pendidikan berkelanjutan harus ditinjau ulang secara
berkala. Personel harus secara reguler terlibat dalam pengembangan profesi atau kegiatan
profesional lain yang berhubungan.
Rekaman personel
Rekaman kualifikasi pendidikan dan profesional yang relevan, pelatihan dan pengalaman,
dan penilaian kompetensi seluruh personel harus dipelihara. Rekaman ini harus tersedia bagi
personel yang relevan dan harus mencakup namun tidak terbatas pada:
Fasilitas laboratorium dan kantornya harus menyediakan lingkungan yang sesuai untuk
tugas yang dilakukan, untuk memastikan kondisi berikut terpenuhi
Area laboratorium harus dipelihara agar berfungsi dan dapat diandalkan. Area kerja harus
bersih dan terawat dengan baik. Laboratorium harus memantau, mengendalikan dan merekam
kondisi lingkungan, sebagaimana dipersyaratkan ole spesifikasi yang relevan atau bila hal
tersebut mempengaruhi mutu sampel, hasil, dan / atau kesehatan staf. Perhatian harus diberikan
kepada faktor-faktor sepert cahaya, sterilitas, debu, asap beracun atau berbahaya, gangguan
elektromagnetik, radiasi, kelembaban, sumber listrik, suhu, suara serta tingkat getaran dan
logistik/kebutuhan alur kerja, sesuai dengan kegiatan yang dilakukan sehingga tidak ada hasil
yang tidak valid atau berpengaruh buruk pada mutu pemeriksaan yang dipersyaratkan.Harus
ada pemisahan yang efektif antara bagian laboratorium di mana ada kegiatan yang
bertentangan. Harus ada prosedur untuk mencegah kontaminasi silang, bila proses pemeriksaan
berpotensi menimbulkan bahaya ata bila pekerjaan dapat dipengaruhi atau terganggu jika tidak
dipisahkan. Laboratorium harus menyediakan lingkungan kerja yang tenang dan bebas
gangguan, jika diperlukan.
Peralatan harus selalu dioperasikan olehpersonel terlatih dan berwenang. Instruksi mutakhir
tentang penggunaan,keamanan, dan pemeliharaan peralatan, termasuk semua panduan yang sesuai
dan petunjuk penggunaan yang diberikan oleh manufaktur peralatan, harus mudah diperoleh
personel laboratorium. Laboratorium harus memiliki prosedur untuk penanganan, pemindahan,
penyimpanan dan penggunaan peralatan secara aman untuk mencegah kontaminasi atau
deteriorasi.
Laboratorium harus memiliki prosedur terdokumentasi untuk kalibrasi peralatan yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi hasil pemeriksaan. Prosedur ini meliputi:
Insiden dan kecelakaan yang merugikan yang terkait langsung ke peralatan tertentu harus
diinvestigasi dan dilaporkan kepada manufaktur dan pihak yang berwenang, seperti yang
dipersyaratkan Rekaman juga harus dipelihara untuk setiap jenis peralatan yang berkontribusi pada
kinerja pemeriksaan. Rekaman peralatan ini harus mencakup, paling sedikit hal berikut ini:
identitas peralatan
nama manufaktur, model dan nomor seri atau identifikasi unik lainnya
informasi kontak untuk pemasok atau manufaktur
tanggal penerimaan dan tanggal mulai digunakan
lokasi
kondisi ketika diterima (misalnya baru, bekas, atau direkondisi)
instruksi manufaktur
rekaman yang memastikan bahwa saat awal, peralatan dapat digunakan ketika dipasang
di laboratorium
pemeliharaan yang dilakukan dan jadwal pemeliharaan pencegahan
rekaman kinerja alat yang memastikan peralatan dapat terus digunakan
kerusakan, atau malfungsi, modifikasi, atau perbaikan peralatan. Rekaman kinerja
berkenaan dengan yang tertera harus mencakup salinan laporan / sertifikat dari semua
kalibrasi dan /atau verifikasi termasuk tanggal, waktu dan hasil penyetelan, kriteria
penerimaan dan tanggal jatuh tempo kalibrasi berikutnya dan / atau verifikasi, untuk
memenuhi sebagian atau seluruh persyaratan ini. Rekaman ini harus dipelihara dan
mudah diperoleh minimal selama masa pakai peralatan, seperti yang ditentukan
dalam Prosedur Pengendalian Rekaman laboratorium