Pengertian
Kingdom Animalia atau hewan merupakan organisme eukariotik (tersusun atas sel-sel
kompleks) yang multiseluler. Kingdom Animalia bersifat heterotrof yaitu tidak mampu
memproduksi makanan sendiri, melainkan mendapat makanan dari organisme lain. Kingdom
Animalia mempunyai sistem transpor dan sistem pencernaan. Makanan yang diperoleh
kemudian dicerna menjadi molekul sederhana dan ditranspor ke semua sel tubuh.
Berikut ini contoh hewan kingdom animalia interbrata dan vetebrata antara lain:
Siput
Kecoa
Udang
Lobster
Capung
Bintang laut
Serangga
Ubur-ubur
Hydra
Cumi-cumi
Cacing
Kingdom Plantae adalah organisme eukariotik multiseluler yang memiliki klorofil dan
dinding sel. Warna hijau pada tumbuhan berasal dari klorofil. Klorofil berfungsi untuk proses
fotosintesis dan menghasilkan makanan sendiri (autotrof). Terdapat sekitar 400.000 spesies
dalam kingdom plantae. Pada rantai makanan kingdom ini berperan sebagai produsen.
Ciri-ciri diatas merupakan ciri yang membedakan kingdom plantae dengan beberapa jenis
alga dan kingdom fungi. Selain itu, kingdom plantae mempunyai:
Berikut ini adalah beberapa contoh tubmbuhan kingdom plantae, beserja penjelasan
ilmiahnya, yaitu ialah :
Contoh 1 :
PADI
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotilae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Species : Oryza Sativa
Contoh 2 :
KINGDOM MONERA
Kingdom monera merupakan kerajaan dari makhluk hidup yang memiliki sel tunggal dan
prokariotik. Monera berasal dari kata Yunani yang berarti tunggal.
Dikarenakan merupakan mahkluk bersel satu, maka struktur dari hewan ini pun sangat
sederhana yakni hanya terdiri dari satu sel hidup, karena inti sel nya masih belum memiliki
membran sehingg disebut dengan prokariotik.
KINGDOM PROTISTA
Pengertian kingdom Protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan
memiliki membrane inti (organisme eukariot) serta bersel tunggal.
Kingdom Protista adalah kingdom yang sederhana karena hanya tersusun atas satu sel
sehingga dapat di kelompokan dalam kingdom sendiri. Tetapi ada juga yang multiseluler
akan tetapi masih sangat sederhana dibandingkan dengan organisme lainnya.
Berikut ini adalah contoh dari ketiga klasifikasi kingdom Protista beserta gambarnya:
1. Menyerupai Hewan
2. Menyerupai Tumbuhan
3. Menyerupai Jamur
KINGDOM FUNGI
Fungi ialah nama regnum dari kelompok besar makhluk hidup eukariotik yang mencerna
makanannya di luar tubuh kemudian menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Jamur
tidak mampu membuat makanannya sendiri, serta tidak mempunyai klorofil dan jaringan-
jaringan yang terspesialisasi seperti tumbuhan. Anggota kingdom Fungi terdiri dari
organisme multiseluler dan uniseluler. Fungi bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Jamur bersifat heterotrof yaitu memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara
mensekresikan enzim yang merombak makanan menjadi molekul sederhana, sehingga bisa
diserap sel-sel jamur. Kebanyakan dari anggota kingdom fungi hidup secara saprofit yaitu
memperoleh makanan dari bahan organik yang membusuk atau bangkai makhluk hidup.
1. Dinding sel fungi tersusun dari zat kitin, memiliki membran inti (eukariotik) dengan
kromosom yang mengandung DNA.
2. Fungi terdiri dari benang-benang halus yang disebut hifa, cabang dari hifa disebut
dengan miselium yang berguna untuk menyerap makanan dari substratnya.
3. Hifa pada jamur terbagi menjadi dua yaitu hifa bersekat dan hifa tidak bersekat (hifa
coenositik).
4. Struktur tubuh fungi terdiri dari uniseluler dan multiseluler.
5. Fungi bersifat saprofit dan parasit.
6. Pada umumnya jamur hidup di tempat yang lembab.
7. Fungi tidak mempunyai klorofil, tapi terdapat pigmen.
8. Tubuh fungi belum bisa dibedakan antara batang, akar dan daun.
9. Berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.
10. Fungi memiliki dinding sel dan vakuola.
11. Sistem pencernaan fungi secara ekstraseluler yaitu substrat diurai diluar tubuh dengan
mengeluarkan enzim, dan kemudian fungi menyerapnya dalam bentuk zat yang
sederhana.
12. Fungi merupakan organisme heterotrof.
13. Sel fungi mempunyai beberapa organel sitoplasmik seperti sterol, mitokondria,
nukleus dan ribosom.
14. Beberapa anggota fungi bisa membentuk alat untuk melindungi diri dari suatu
lingkungan yang buruk, diantaranya yaitu klamidospora, teletospora, dan gemma.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Lalu apa saja ciri- ciri yang dimiliki oleh virus? Virus memiliki beberapa ciri – ciri. Adapun
ciri -ciri virus tersebut yaitu:
1. Virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid atau
selubung protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA.
2. Ukuran virus sangat kecil. Ukuran virus yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm sama
dengan 10-9 m)
3. Tubuh dari virus ini tidak berbentuk sel. Sehingga virus ini tidak memiliki inti sel,
membran plasma, dan sitoplasma.
4. Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal sebagai
parasit intraseluler obligat.
5. Virus merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme merupakan
suatu bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan
dan makhluk hidup atau dapat berkembang biak.
6. Virus memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat, batang, bentuk
T, dan silindris.
Demikian ciri – ciri yang dimiliki oleh virus. Jika virus bukan merupakan sel. Bagaimana
struktur tubuh dari virus? Pada umumnya struktur tubuh yang dimiliki oleh virus terdiri dari
asam nukleat dan kapsid. Selain itu, virus juga memiliki struktur tambahan.
Asam nukleat ini terdiri dari DNA atau deoxyribo nucleid acid atau RNA atau ribonucleid
acid. Adapun penjelasan dari struktur tubuh yang dimiliki oleh virus dapat dijelaskan sebagai
berikut.
Kapsid. Kapsid merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang menjadi lapisan
pembungkus untuk DNA atau RNA pada virus. Kapsid ini dapat dijumpai pada bagian kepala
virus.
Kapsomer. Kapsomer merupakan bagian pada struktur tubuh virus yang mengandung sedikit
protein dan akan saling bergabung untuk membentuk kapsid.
Sel pembungkus. Sel pembungkus merupakan bagian dari struktur tubuh virus yang melapisi
DNA atau RNA. Sel pembungkus ini mengandung lipoprotein atau lipid dan protein yang
merupakan membran plasma dan berasal dari sel inang virus.
Selubung dan serabut ekor. Selubung dan serabut ekor merupakan bagian dari struktur
tubuh virus yang digunakan oleh virus untuk melekatkan tubuhnya ke sel inang.
Klasifikasi Virus
Setelah memahami tentang struktur tubuh virus. Selanjutnya, bagaimana klasifikasi virus?
Klasifikasi untuk jenis – jenis virus didasarkan pada hal – hal tertentu, yaitu sebagai berikut
ini.
Pertama, bakteriofage merupakan suatu virus yang menyerang pada sel bakteri. Contoh dari
bakteriofage yaitu virus T6, T4, dan T2.
Kedua, virus hewan merupakan virus – virus yang menyerang pada sel hewan. Virus ini,
seperti Rhabdovirus yang dapat menyebabkan rabies pada anjing dan kera, Rous Sarcoma
Virus atau RSV yang dapat menyebabkan kanker pada ayam, dan Polloma yang dapat
menyebabkan tumor.
Ketiga, virus tumbuhan merupakan virus yang menyerang pada sel tumbuhan. Virus
tumbuhan ini seperti virus tungro yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman padi,
Citrus Vein Phloem Degeneration atau CVPD yang dapat menyebabkan penyakit pada jeruk,
dan Tobacco Mozaic Virus atau TMV yang dapat menyebabkan mozaik atau bercak kuning
pada tanaman tembakau.
Pertama, virus dengan DNA pita tunggal atau ssDNA, contoh Parvovirus di mana harus
melakukan infeksi bersama dengan Adenovirus agar dapat tumbuh.
Kedua, virus dengan DNA pita ganda atau dsDNA, contohnya yaitu Adenovirus yang dapat
menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Ketiga, virus dengan RNA pita tunggal atau ssRNA positif, di mana virus ini ssRNA
berperan sebagai mRNA yang pembawa pesan kode gen RNA. Contoh virus dengan RNA
pita tunggal atau ssRNA positif yaitu Picorna yaitu virus yang dapat menyebabkan penyakit
polio.
Keempat, RNA pita tunggal atau ssRNA negatif, di mana pada virus ini ssRNA sebagai
cetakan mRNA. Contoh RNA pita tunggal yaitu Rhabdovirus yang dapat menyebabkan
rabies.
RNA pita ganda atau dsRNA, contohnya yaitu Reovirus yang dapat menyebabkan diare.
Dalam penamaan tersebut terdapat huruf ss merupakan kepanjangan dari single stranded atau
rantai tunggal. Sedangkan, ds kepanjangan dari double stranded atau rantai ganda.
Proses di atas dapat dibedakan menjadi dua jenis. Jenis dari proses infeksi bakteriofage pada
sel bakteri yaitu lisogenik dan litik atau virulen.
Perkembangbiakan Virus
Lebih lanjut, bagaimana perkembangbiakan virus? Virus untuk berkembang biak, virus harus
menggunakan infeksi sel inangnya. Proses reproduksi virus terdiri dari dua jenis, yaitu jenis
litik dan lisogenik. Adapun penjelasan dari masing- masing jenis tersebut yaitu sebagai
berikut.
Siklus litik
Di mana pada siklus litik, replikasi genom virus dapat menyebabkan kematian pada sel inang.
Virus yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus litik atau lisis yang dinamakan dengan
virus virulen. Siklus litik ini masih dibagi lagi. Di mana fase litik ini terbagi menjadi lima
fase yaitu fase adsorbsi, fase injeksi atau penetrasi, fase sintesis, fase perakitan, dan fase lisis.
Adapun penjelasan dari masing- masing tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Fase adsorbsi. Fase ini diawali dengan menempelnya ujung ekor virus pada dinding
sel bakteri. Selanjutnya, enzim lisozim dikeluarkan untuk melubangi dinding sel
inang.
2. Fase injeksi atau penetrasi. Fase ini marupakan saat di mana dimasukkannya DNA
atau RNA virus ke dalam sel inang. Kepada dan ekor virus tetap tertinggal di luar sel
dan akan terlepas serta tidak berfungsi ketika injeksi DNA telah dilakukan.
3. Fase sintesis. Fase ini merupakan fase di mana DNA virus yang mengandung enzim
lisozim akan menghancurkan DNA bakteri. Selanjutnya, mereplikasikan diri,
melakukan sintesis protein sehingga membentuk bagian – bagian kapsid, antara lain
kepala, ekor, dan serabut ekor.
4. Fase perakitan. Fase di mana bagian – bagian kapsid virus yang awalnya terpisah
selanjutnya dirakit menjadi kapsid virus. Proses ini menyebabkan terbentuknya virus
yang baru.
5. Fase lisis. Fase di mana hancurnya sel inang atau lisis dan melepaskan virus – virus
baru yang akan menginfeksi sel inang yang lain, dan seterusnya.
Siklus lisogenik
Siklus lisogenik ini merupakan suatu siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel
inang. Sehingga, virus berintegrasi ke dalam kromosom bakteri atau sel inang.
Fase awal yang dilalui oleh siklus lisogenik ini sama dengan siklus litik. Di mana melalui
fase adsorbsi dan fase injeksi. Setelah melalui fase tersebut, kemudian melalui fase – fase
berikut ini, yaitu fase penggabungan, fase pembelahan, fase sintesis, fase perakitan, dan fase
lisis. Adapun penjelasan dari masing- masing fase tersebut yaitu sebagai berikut.
Fase penggabungan merupakan suatu fase bergabungnya DNA virus dengan DNA bakteri.
Akibatnya, bakteri yang terinfeksi akan memiliki DNA virus. Kemudian, fase pembelahan, di
mana DNA virus yang bergabung dengan DNA bakteri menjadi tidak aktif atau profage.
Dengan kondisi tersebut, jika DNA bakteri bereplikasi maka DNA virus yang tidak aktif
tersebut akan ikut bereplikasi. Fase sintesis, merupakan fase di mana DNA virus yang telah
aktif akan menghancurkan DNA bakteri. Kemudian, memisahkan diri.
Selanjutnya, DNA virus akan mensintesis protein sel inang sekaligus melakukan mereplikasi
diri. Fase perakitan, merupakan fase di mana kapsid yang terbentuk dari protein sel inang
dirakit menjadi kapsid virus.
Kemudian, DNA virus yang baru masuk ke dalam kapsid sehingga membentuk virus baru.
Fase lisis, merupakan fase di mana terjadi lisis pada sel setelah terbentuk bakteri virus baru.
Virus – virus yang telah terbentuk kemudian akan menyerang bakteri atau sel inang yang
lain.
Bagaimana peranan virus dalam kehidupan makhluk hidup? Virus memiliki manfaat yang
menguntungkan dan merugikan bagi manusia dan hewan. Adapun manfaat dari virus bagi
manusia yaitu ada empat.
Meskipun virus memiliki manfaat yang menguntungkan bagi manusia. Namun, virus juga ada
yang dapat merugikan manusia. Virus yang merugikan ini, pada umumnya menyebabkan
timbulnya infeksi penyakit.
Virus yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi penyakit, dikelompokkan menjadi tiga.
Pertama, virus yang menyebabkan penyakit manusia. Virus ini mencakup Influenza virus
yang dapat menyebabkan penyakit flu pada manusia.
Kemudian, Virus Ebola yang dapat menyebabkan penyakit ebola pada manusia. Virus Avian
influeza yang dapat menyebabkan virus flu burung. Human Immunodeficiency atau HIV
yang dapat menyebabkan penyakit AIDS.
Terakhir, Poliavirus merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit polio. Selain
menyebabkan penyakit pada manusia, virus juga dapat menyebabkan penyakit pada hewan
dan tumbuhan.
Virus yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan yaitu Virus Tungro yang dapat
menyebabkan padi menjadi kerdil. Kemudian, Tobacco Mozaic Virus atau TMV merupakan
suatu virus yang dapat menyebabkan bercak- bercak mozaik pada daun tembakau.
Selain itu, Citrus Leprosis Virus atau CLV merupakan suatu virus yang menyebabkan
penyakit pada tanaman jeruk. Selanjutnya, virus yang dapat menyebabkan penyakit pada
hewan. Virus – virus tersebut yaitu New Castle Disease atau NCD atau virus tetelo.
Lalu, Adenovirus merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan
pada hewan. Rhabdovirus merupakan virus yang menyebabkan penyakit rabies pada kucing,
monyet, dan anjing.
Contoh virus yang menyerang tanaman
1. Penyakit MosaikPenyakit mozaik adalah penyakit tanaman yang disebabkan oleh virus
TMV (Tobacco Mozaic Virus). Penyakit ini merupakan penyakit utama pada tanaman
tembakau. Kemampuannya dalam melakukan mutasi membuat ia juga dapat menyerang
tanaman lain seperti tomat, kacang kedelai, kentang, gandum, tebu, mentimun, buncis, dan
beberapa jenis labu.
Virus TMV dapat menular melalui benih atau pun secara mekanis melalui vektor serangga
penular. Gejala tanaman yang terserang dapat diidentifikasi dari warna daun, perbedaan
ukuran daun, dan kecepatan pertumbuhan. Tanaman dengan inveksi virus mozaik memiliki
warna belang kuning hijau pada daunnya, ukuran daun lebih kecil, dan kerdil dalam
pertumbuhan.
2. Penyakit YellowsPenyakit yang disebabkan oleh virus pada tanaman berikutnya adalah
penyakit kuning. Penyakit ini menyerang tumbuhan aster. Adapun patogen yang
berkontribusi pada adanya penyakit ini adalah geminivirus Tomato Yellow Leaf Curl Virus
(TYLCV). Tanaman yang terserang umumnya menunjukan gejala perubahan warna daun
menjadi agak kekuning-kuningan.
3. Penyakit Daun MenggulungDaun menggulung pada tanaman kapas, tembakau, dan lobak
bukan hanya dapat terjadi akibat keberadaan serangga yang sedang bermetamorfosis. Daun
menggulung pada tanaman-tanaman tersebut juga dapat terjadi akibat infeksi virus, tepatnya
Turnip Yellow Mozaic Virus (TYMV). Mengidentifikasi tanaman yang terserang virus turnip
yellow sangat mudah. Warna kuning pada daun disertai dengan adanya gulungan pada sisi
daun tertentu merupakan tanda utama adanya infeksi virus ini pada tanaman.
4. Penyakit TungroPenyakit tungro merupakan penyakit paling berbahaya pada tanaman padi.
Kegagalan panen merupakan dampak terbesar jika tanaman padi di suatu lokasi sudah
terjangkit virus ini. Virus yang menyebabkan tanaman padi mengalami penurunan kecepatan
pertumbuhan sehingga menjadi kerdil dan terbatasnya jumlah anakan padi ini sangat mudah
menyebar. Penyebaran bisa dilakukan oleh angin, serangga, maupun kontak langsung dari
tanaman sehat ke tanaman yang sakit.
5. Penyakit Degenerasi JerukPenyakit degenerasi jeruk adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus CVPD (virus citrus vein phloem degeneration). Penyakit ini menyerang pembuluh tapis
(floem) dari tanaman jeruk sehingga mengalami malfungsi. Xilem dan floem pada tanaman
yang terserang akan mengalami kegagalan fungsi sehingga tanaman yang terserang tidak
dapat melakukan metabolisme secara normal. Virus ini dapat menyebar melalui serangga
vektor Diaphorina Citri Kuwayana atau kutu loncat.