Anda di halaman 1dari 17

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Proposal berjudul “Pengaruh Gerakan Yoga Terhadap Penurunan

Nyeri Haid (Dismenorhea) Pada Siswi Pondok Pesantren Ar Risalah

Padang” telah di periksa dan di setujui untuk dipertahankan dihadapan Tim

Penguji Seminar Proposal Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Alifah Padang.

Padang, Agustus 2018

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Revi Neini Ikbal, M.Kep Ns. Meta Rikandi, M.kep

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang

Ketua

Ns. Revi Neini Ikbal, M.Kep


PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama Lengkap : Sinta Silvina Safitri


NIM : 1410105018
Tempat/ Tanggal Lahir : Kumun Mudik, Sungai Penuh,19 Juni 1996
Tanggal Masuk : 2014
Program Studi : Keperawatan
Nama Pembimbing Akademik : Ns. Rischa Hamdanesti, M.kep
Nama Pembimbing I : Ns. Revi Neini Ikbal, M.Kep
Nama Pembimbing II : Ns. Meta Rikandi, M.kep

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan usulan proposal
yang berjudul :

“Pengaruh Gerakan Yoga Terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenorhea)


Pada Siswi Pondok Pesantren Ar Risalah Padang”

Apabila suatu saat ini terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya.

Padang, Agustus 2018

Sinta Silvina Safitri


KATA PENGANTAR

Alhamdullilah hirabbil a’lamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadiran

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga peneliti

dapat mengajukan proposal skripsi dengan judul “Pengaruh Gerakan Yoga

Terhadap Penurunan Nyeri (Dismenorhea) Pada Siswi Pondok Pesantren Ar

Risalah Padang”

Dalam pembuatan proposal penelitian ini banyak hambatan yang peneliti

hadapi, tetapi berkat dorongan dari semua pihak, proposal penelitian ini dapat

peneliti selesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Ibu Ns. Revi Neini Ikbal, M.Kep selaku pembimbing I dan sekaligus

ketua STIKes Alifah Padang yang telah mengarahkan dan memberi

masukan dengan penuh ketekunan dan perhatian sehingga peneliti

dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.

2. Ibu Ns. Meta Rikandi, M.kep selaku pembimbing II yang telah

mengarahkan dan memberikan masukan dengan penuh ketekunan dan

perhatian sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian

ini.

3. Ibu Ns. Amelia Susanti, M.Kep, Sp.Kep.J selaku Ketua Prodi

Keperawatan STIKes Alifah Padang.

4. Seluruh Staf Bapak/Ibu Dosen pengajar di STIKes Alifah Padang.


5. Teruntuk kedua orang tua tercinta ayah dan bunda serta keluarga dan

teman–teman yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang

telah memberikan semangat tiada henti.

6. Semua rekan-rekan seperjuangan mahasiswa/i angkatan tahun 2014

Prodi S1 Keperawatan STIKes Alifah Padang yang telah memberikan

bantuan pemikiran serta semangat dalam menyelesaikan perkuliahan

dan proposal penelitian ini semoga bantuan yang telah diberikan akan

mendapatkan balasan yang berlimpah dari Allah SWT.

Peneliti sangat terbuka dalam menerima kritik dan saran yang membangun

dari pembaca demi kesempurnaan proposal penelitian ini dan selanjutnya

akan dilanjutkan ke penelitian. Akhir kata peneliti ucapkan terimakasih.

Padang, Agustus 2018

Peneliti
DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT............................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 7
E. Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja............................................................................................ 9
B. Menstruasi....................................................................................... 10
C. Dismenorea..................................................................................... 14
D. Pengukuran Skala Nyeri................................................................. 20
E. Gerakan Yoga................................................................................. 25
F. Kerangka Teori............................................................................... 28
G. Kerangka Konsep............................................................................ 29
H. Defenisi Operasional....................................................................... 30
I. Hipotesa Penelitian......................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian............................................................. 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 31
C. Populasi dan Sampel....................................................................... 31
D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 32
E. Teknik Pengolahan Data................................................................. 34
F. Teknik Analisis Data....................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman


2.1 Skala Nyeri.......................................................................................... 24

2.2 Defenisi Operasional........................................................................... 30


DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman


2.1 Mankoski Pain Scale ...............................................................................23
2.2 Gerakan Yoga.......................................................................................... 27
2.3 Kerangka Teori........................................................................................ 28
2.4 Kerangka Konsep.................................................................................... 29
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. Jadwal Kegiatan/ Ganchart


2. Permohonan Kepada Responden
3. Format Persetujuan Responden
4. Lembar Observasi
5. Lembar Kegiatan
6. Format Bimbingan Proposal
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan fase perkembangan yang dinamis dalam

kehidupan seorang individu. Pada masa ini merupakan periode transisi dari

masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan

perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Masa remaja ini

berhubungan dengan suatu fenomena fisik yang berhubungan dengan pubertas.

Pubertas adalah suatu bagian penting pada masa remaja yang lebih ditekankan

adalah proses biologis yang mengarah kepada kemampuan bereproduksi

(Anurogo dan Wulandari, 2011).

Pada masa remaja, terutama bagi perempuan akan mengalami ovulasi di

mulai ketika kadar LH (Luteinzing Hormone) meningkat. Pada fase ini sel telur

di lepaskan. Pada umumnya, sel telur di lepaskan setelah 16-23 jam terjadinya

peningkatan kadar LH (Luteinzing Hormone). Folikel yg matang akan nampak

menonjol dari permukaan indung telur sehingga akhirnya pecah dan

melepaskan sel telur. Pada saat terjadi pelepasan sel telur ini, beberapa

perempuan sering merasakan nyeri hebat pada perut bagian bawah. Nyeri ini

akan terjadi selama beberapa menit hingga beberapa jam, mengikuti proses

pelepasan sel telur tersebut (Anurogo & Wulandari, 2011).

Permasalahan nyeri haid (dismenorhea) adalah yang sering dikeluhkan

oleh perempuan saat datang ke dokter atau tenaga kesehatan lain yang

berkaitan dengan haid. Kondisi ini juga dapat bertambah parah bila disertai

1
dengan kondisi psikis yang tidak stabil, seperti stres, depresi, cemas berlebihan,

dan keadaan sedih atau gembira yang berlebihan. Pada usia 17-24 tahun sering

terjadi dismenoreha, karena pada usia itu terjadi optimalisasi pada fungsi rahim

(Aryani,2014).

Angka kejadian dismenorhea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari

50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri haid. Di Amerika angka

persentasenya sekitar 60%. Studi longitudinal dari Swedia melaporkan

dismenorhea pada 90% wanita yang berusia kurang dari 19 tahun dan 67%

wanita yang berusia 24 tahun (Proverawati & Misaroh, 2009). Sebuah

penelitian di India menyatakan bahwa kesadaran wanita terhadap dismenorea

sangat rendah, hanya sekitar 34,34% dari 99 responden mencari tempat

pelayanan kesehatan untuk mengatasi ketidaknyamanan dismenorea, sementara

di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia produktif yang

tersiksa oleh nyeri selama menstruasi. Angka kejadian (prevalensi) nyeri

menstruasi berkisar 45-95% di kalangan wanita usia produktif (Ruhi, 2014).

Nyeri haid (dismenorhea) merupakan salah satu keluhan ginekologi

yang paling umum pada perempuan muda yang datang ke klinik atau doker.

Hampir semua perempuan mengalami rasa tidak enak di perut bagian bawah

dan biasanya juga di sertai mual, pusing, bahkan pingsan (Anurogo dan

Wulandari, 2011).

Gangguan nyeri haid (dismenorhea) ini tidak boleh didiamkan karena

dapat berdampak serius. Dampak yang terjadi jika nyeri haid (dismenorhea)

tidak ditangani adalah gangguan aktifitas hidup sehari-hari, gelisah, depresi,


Retrograd menstruasi (menstruasi yang bergerak mundur), infertilitas

(kemandulan), kehamilan tidak terdeteksi, ektopik pecah, kista pecah, perforasi

rahim dan infeksi. Gangguan yang umumnya terjadi pada perempuan saat

menstruasi adalah darah menstruasi yang sangat banyak (menorrhagia) dan

timbul rasa sakit saat menstruasi (dismenorhea) (Merlina Oktariani, 2017).

Kondisi di Indonesia saat ini, lebih banyak perempuan yang mengalami

nyeri haid (dismenorhea) tidak melaporkan atau berkunjung ke dokter. Rasa

malu ke dokter dan kecendrungan untuk meremehkan penyakit sering membuat

data penderita penyakit tertentu di Indonesia tidak dapat di pastikan secara

mutlak. Boleh dikataan 90% perempuan Indonesia pernah mengalami nyeri

haid. (Anurogo & Wulandari, 2011).

Provinsi Yogyakarta angka kejadian dismenorhea yang dialami wanita

usia produktif adalah sebanyak 52% dan cara mengatasi dismenorhea dengan

cara minum obat pereda nyeri. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 21

responden pada mahasiswi kebidanan Universitas Aisyiyah Yogyakarta,

karakteristik responden berdasarkan usia yang paling banyak megalami

dismenorhea adalah usia 20-22 tahun, karakteristik responden berdasarkan

siklus menstruasi tidak teratur, sedangkan kejadian dismenorhea yang paling

sering terjadi adalah pada hari pertama menstruasi banyak yang mengalami

dismenorhea ringan (Merlina Oktariani, 2017).

Menurut Lidya, dkk (2016) saat terjadi nyeri haid (dismenorhea) sangat

mengganggu aktifitas belajar mahasiswa, akibatnya kebanyakan dari

mahasiswi tidak berkonsentrasi saat pelajaran berlangsung dikarenakan rasa


nyeri haid yang dialaminya, maka dari itu mereka sering mencari alternatif

untuk pengobatan dismenorea dengan cara meminum obat penghilang nyeri,

dan itu hampir setiap bulan mereka lakukan, dikarenakan belum mengetahui

banyak tentang alternatif non farmakologi yang bisa dilakukan.

Dismenorhea dapat diatasi dengan terapi farmakologi dan non

farmakologi. Secara farmakologi antara lain, pemberian obat analgesik, terapi

hormonal, obat nonsteroid prostaglandin, dan dilatasi kanalis servikalis

sedangkan terapi non farmakologi antara lain dapat dilakukan dengan relaksasi,

hipnoterapi, kompres hangat, olahraga teratur, biofeedback, distraksi, masase

dan terapi yoga. Terapi yoga dapat menurunkan nyeri fisiologis, stress, dan

kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri (Merlina

Oktariani, 2017).

Terapi gerakan yoga merupakan salah satu teknik relaksasi yang dapat

menurunkan untuk mengurangi tingkat nyeri dengan merileksan otot-otot

skelet yang mengalami spasme dan meningkatkan aliran darah ke daerah yang

mengalami spasme. Selain itu yoga juga dipercaya dapat mengurangi cairan

yang menumpuk di bagian pinggang yang menyebabkan nyeri saat haid

(Merlina Oktariani, 2017).

Penelitian sebelumnya di lakukan pada mahasiswi Fakultas Ilmu

Keperawatan Unpad angkatan 2011 bahwa 84 dari 103 mahasiswi mengalami

dismenorea dan 25% antara mahasiswi tersebut mengatasi dismenorhea

dengan minum obat / farmakologi seperti antalgin, mefinal dan feminax

sedangkan 75% lagi mengatasi dismenorea dengan cara kompres hangat,


massase, tidur, nafas dalam dan memakai minyak kayu putih (Kartika Siahaan,

2012).

Penelitian sebelumnya dilakukan pada bulan November tahun 2016

pada mahasiswi bidan pendidik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta melalui

wawancara sebanyak 25 mahasiswi yang di pilih secara acak diperoleh 17

(68%) mahasiswi yang mengalami dismenorhea, dengan nyeri ringan yaitu

sejumlah 12 mahasiswi (48%), nyeri sedang 4 mahasiswi (16%), nyeri berat 1

mahasiswi (4%), sedangkan 8 mahasiswi tidak mengalami dismenorhea (32%).

Gejala yang dirasakan berbeda-beda yaitu meliputi nyeri perut, nyeri pinggang,

mual, badan terasa lemas, mules sehingga mengganggu konsetrasi mahasiswi

dalam kegiatan belajar. Penanganan yang dilakukan oleh mahasiswi juga

berbeda untuk mengurangi dismenorhea antara lain dengan mengkonsumsi

obat penghilang nyeri, tidur, istirahat, mengoleskan minyak kayu putih, tetapi

belum ada yang melakukan penanganan dismenorhea dengan terapi yoga

(Merlina Oktariani, 2017).

Yoga merupakan kombinasi dari aktivitas yang mengandung unsur-

unsur peregangan (stretching), menekuk (bending), fokus, penekanan

(pressing), pernapasan (breathing), kekuatan (strength), ketahanan

(endurance), keseimbangan (balancing), dan penghayatan. Yoga hanya

melibatkan sistem otot, sistem respirasi dan tidak membutuhkan alat lain

sehingga mudah dilakukan kapan saja. Prinsip gerakan yoga adalah

memperlancar peredaran darah (Jurnal Kebidanan & Ilmu Kesehatan, 2016).


Pondok Pesantren Ar Rislah Padang merupakan salah satu perguruan

islam di Kota Padang yang letak nya di Jln. Air Dingin , RT.01/RW09, Balai

Gadang, Koto Tangah, Kota Padang. Dengan jumlah siswa/siswi kelas X 194

orang, Kelas XI 112 orang, dan kelas XII 100 orang. Terdapat jurusan IPA IPS

dan TT (Timur Tengah).

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan dari semua tingkatan

pada siswi di Pondok Pesantren Ar Risalah Padang, didapatkan bahwa yang

paling banyak mengalami dismenorhea yaitu siswi MA kelas X Pondok

Pesantren Ar Rislah Padang. Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang

dilakukan terhadap 20 siswi kelas X didapatkan 8 orang mengalami

dismenorhea, 3 orang mengalami nyeri ringan, 4 orang mengalami nyeri

sedang dan 5 orang tidak mengalami dismenorhea. Kebanyakan dari siswi

mengatakan tidak tahu bagaimana cara mengatasi nyeri yang mereka alami

hanya menahan nyerinya saja, izin ke asrama pada saat jam pelajaran di mulai,

meminum obat pereda nyeri. Ketika mengalami dismenorhea siswi sangat sulit

untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari, tidak berkonsentrasi pada saat jam

pelajaran berlansung sehingga mengganggu proses pembelajaran.

Dari hasil wawancara yang di dapatkan dari 20 siswi Pondok Pesantren

Ar Risalah Padang kelas X belum pernah melakukan gerakan yoga

sebelumnya. Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang pengaruh gerakan yoga terhadap penurunan dismenorhea

pada siswi kelas X Pondok Pesantren Ar Risalah Padang tahun 2018.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan masalah

dalam penelitian ini “Apakah ada pengaruh gerakan yoga terhadap penurunan

nyeri dismenorhea pada siswi Pondok Pesantren Ar Risalah Padang tahun

2018.”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh gerakan yoga terhadap penurunan

dismenorhea pada siswi Pada Siswi Pondok Pesantren Ar Risalah Padang.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya rerata penurunan dismenorhea pada siswi Pondok

Pesantren Ar Risalah Padang pada kelompok intervensi & kontrol

sebelum diberi gerakan yoga.

b. Diketahuinya rerata penurunan dismenorea pada siswi Pondok Pesantren

Ar Risalah Padang pada kelompok intervensi & kontrol sesudah diberi

gerakan yoga.

c. Pengaruh gerakan yoga terhadap penurunan dismenorhea pada siswi

Pondok Pesantren Ar Risalah Padang.


D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

a. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang

di peroleh selama mengikuti pembelajran terutama pengetahuan masalah-

masalah yang di hadapi oleh mahasiswi seperti nyeri yang dirasakan saat

menstruasi.

b. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk tambahan

dalam mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang manfaat lain

pengaruh gerakan yoga terhadap penurunan dismenorhea pada siswi

Pondok Pesantren Ar Risalah Padang tahun 2018.

2. Bagi Praktis

a. Bagi STIKes Alifah Padang

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian

berikutnya dalam perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan

terutama keperawatan maternitas tentang pengaruh gerakan yoga.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini tentang pengaruh gerakan yoga terhadap penurunan

dismenorhea. Variabel independen yaitu pengaruh gerakan yoga dan variabel

dependen yaitu penurunan dismenorhea. Desain penelitian yang dilakukan

adalah pre-experimental design dengan rancangan one group pretest-postest

design. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari s/d Agustus 2018.
Populasi pada penelitian ini yaitu siswi kelas X Pondok Pesantren Ar Risalah

Padang. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling.

Anda mungkin juga menyukai