Anda di halaman 1dari 17

Akuntansi Belanja dan Beban

Oleh :
Kelompok 4
Definisi Belanja dan Beban
Belanja adalah semua pengeluaran dan rekening kas
umum negara/daerah yang mengurangi saldo anggaran lebih
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayaran kembali oleh pemerintah.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu
periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya
aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam
modal.
Perbedaan Belanja dengan Beban
No Belanja Beban

1. Diukur dan diakui dengan basis Diukur dan diakui dengan basis
akuntansi akrual akuntansi kas

2. Merupakan unsur pembentuk Merupakan unsur pembentuk Laporan


Laporan Operasional (LO) Realisasi Anggaran (LRA)

3. Menggunakan akun kode 9 Menggunakan akun kode 5


Klasifikasi
Klasifikasi belanja untuk tujuan pelaporan keuangan
menurut PSAP No.2 Paragraf 36-40 dikelompokan menjadi :
• Belanja Operasi
Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari – hari
pemerintah pusat/daerah yang memberi manfaat jangka pendek.
• Belanja Modal
Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap
dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
• Belanja Lain – lain
Belanja lain – lain/belanja tak terduga adalah pengeluaran anggaran
untuk
kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti
penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dll.
• Transfer Keluar
Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas
pelaporan lain seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintah pusat
dan dana bagi hasil oleh pemerintah daerah.

Namun berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2006


sebagimana telah diubah dengan Permendagri No. 59 Tahun
2007 dan Permendagri No. 21 Tahun 2011, belanja
dikelompokkan menjadi :
• Belanja Tidak Langsung
Merupakan belanja yang dianggarkan yang tidak terkait secara langsung
dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
- Belanja Pegawai - Bantuan Sosial
- Belanja bunga - Belanja Bagi Hasil
- Belanja Subsidi - Bantuan Keuangan
- Belanja Hibah - Belanja Tak Terduga
• Belanja Langsung
Merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan.
- Belanja Pegawai
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Modal
Pengakuan Belanja dan Beban
1. Pengakuan Belanja untuk Laporan Realisasi Anggaran
Pengeluaran belanja melalui rekening kas umum negara/daerah diakui
ketika terjadi arus kas keluar dari rekening tersebut. Sedangkan pengeluaran
kas di bendahara pengeluaran diakui pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan.
2. Pengakuan Beban untuk Laporan Operasional
Beban harus diakui apabila suatu entitas sudah memperoleh pembayaran,
tetapi telah timbul kewajiban untuk membayar. Contohnya pembayaran air, listrik,
dan telepon. Beban harus diakui apabila terjadi konsumsi penggunaan aset.
Contohnya pemakaian alat tulis kantor. Beban diakui apabila terjadi penurunan
manfaat ekonomi atau potensi jasa. Contohnya beban penyusunan aktiva tetap.
Pengukuran Belanja dan Beban
• Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan
asas bruto dan diukur berdasarkan nilai
nominal yang dikeluarkan dan tercantum
dalam dokumen pengeluaran yang sah.
• Sedangkan beban diakui pada saat timbulnya
kewajiban; terjadinya konsumsi aset; dan
terjadinya penurunan manfaat ekonomi.
Beban diukur dengan seberapa besar aset
yang digunakan.
Prosedur Akuntansi Belanja dan Beban PPKD
Berikut pencatatan transaksi belanja dan beban PPKD berdasarkan Permendagri No.
64 Tahun 2013
• Beban Bunga
Berdasarkan dokumen perjanjian utang, fungsi akuntansi PPKD membuat bukti
memorial terkait pengakuan beban bunga untuk diotorisasi oleh PPKD
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Beban Bunga xxx
Utang Bunga xxx
Selanjutnya dilaksanakan proses penatausahaan untuk pembayaran beban bunga tersebut.
Berdasarkan SP2D pengeluaran kas untuk pelunasan utang bunga tsb, fungsi akuntansi
PPKD mencatat dengan jurnal

Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Utang Bunga xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
Belanja Bunga xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx

• Beban Subsidi
Berdasarkan tagihan dari penerima subsidi yang telah melaksanakan prestasi
sesuai
persyaratan pemberian subsidi, fungsi akuntansi PPKD menyiapkan bukti memorial
terkait pengakuan beban subsidi.
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Beban Subsidi xxx
Utang Belanja Subsidi xxx

Selanjutnya dilaksanakan proses penatausahaan untuk pembayaran beban subsidi


tersebut dari pengajuan SPP, pembuatan SPM hingga penerbitan SP2D
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Utang Belanja Subsidi xxx
Kas di Kas Daerah xxx

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
Belanja Subsidi xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
• Beban Hibah
Pengakuan beban hibah sesuai NPHD dilakukan bersamaan dengan penyaluran
belanja hibah, mengingat kepastian beban tersebut belum dapat ditentukan
berdasarkan NPHD karena mengingat masih perlu ditindaklanjuti dengan penerbitan
dokumen pencairan.
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Beban Hibah xxx
Kas di kas daerah xxx
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
Belanja Hibah xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx

• Beban Bantuan Sosial


Realisasi beban bantuan sosial dilakukan melalui proses penatausahaan yang
dimulai dari pengajuan SPP, pembuatan SPM hingga penerbitan SP2D.

Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Beban Bantuan Sosial xxx
Kas di Kas Daerah xxx

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
Belanja Bantuan Sosial xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
• Beban Transfer
Pengakuan beban transfer bersamaan dengan penyaluran dana transfer dari RKUD
berdasarkan peraturan kepala daerah tentang penetapan belanja transfer yang terkait.

Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Beban Transfer xxx
Kas di Kas Daerah xxx

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
Belanja Transfer xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Atas dasar pengesahan penggunaan Uang Persediaan (UP) oleh pengguna anggaran ,
BUD menerbitkan SP2D atas SPM-GU yang diajukan oleh bendahara pengeluaran.
Berdasarkan transaksi tersebut, jurnal yang dibuat oleh sistem akuntansi PPKD dan sistem
akuntansi SKPD telah membebani belanja daerah. Berikut jurnal atas transaksi yang
dimaksud berdasarkan Permendagri No. 64 Tahun 2013
a. Belanja dan Beban Pegawai

Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Beban Pegawai-LO xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
Belanja Pegawai xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
b. Belanja dan Beban Barang dan Jasa
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Beban Barang dan Jasa xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

Khusus untuk pengeluaran barang dan jasa berupa belanja bahan habis pakai, belanja
bahan/material, fungsi akuntansi SKPD mencatat dengan jurnal :

Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Beban Persediaan xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
Belanja Barang dan Jasa xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
c. Belanja Modal dan Pembelian Aset Tetap
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Aset Tetap xxx
Belanja Modal xxx

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
Belanja Modal xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Koreksi Belanja dan Beban
Ada kemungkinan terjadi koreksi terhadap belanja/beban di tahun anggaran berjalan.
Koreksi beban dapat disebabkan atas beberapa kemungkinan, yaitu :
- Kesalahan klasifikasi belanja/beban
- Kesalahan pencatatan nilai belanja/beban
- Pengembalian belanja/beban
Berdasarkan PSAP No. 10 Paragraf 8-10, kesalahan bila ditinjau dari sifat kejadian
dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Kesalahan tidak Berulang
Kesalahan yang diharapkan tidak akan terjadi kembali, dikelompokkan menjadi
kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan dan periode sebelumnya.
2. Kesalahan berulang dan sistemik
Kesalahan yang disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis – jenis transaksi tertentu
yang diperkirakan akan terjadi secara berulang. Contohnya adalah penerimaan pajak dari
wajib pajak yang memerlukan koreksi

Anda mungkin juga menyukai