Menyerang kayu-kayu busuk atau pohon yang akan mati Contoh: Glyprotermes spp. Famili: Kalotermitidae Rayap Pohon (Tree Termite)
Sarang terletak dalam
pohon, tidak mempunyai hubungan dengan tanah
Menyerang pohon-pohon hidup
Contoh: Neotermes spp.
Famili: Kalotermitidae Batang pohon yang diserang rayap TINDAKAN PENGENDALIAN Ditentukan oleh kemampuan mengendalikan hubungan tiga mata rantai
HOST
PEST INSECT ENVIRONMENT
CARA MENCEGAH SERANGAN RAYAP: 1. Menghindari kontak langsung kayu dengan tanah 2. Menggunakan beton pada bagian dasar pondasi 3. Menghindari retakan pada tembok /pondasi 4. Membuang sisa kayu yang tertinggal dalam tanah 5. Merusak sarang rayap dan membunuh penghuninya 6. Mengadakan kontrol secara kontinu terhadap bangunan KUMBANG
BUBUK KAYU KERING (Powder post beetles)
Menyerang kayu kering dan material tua Serangan dilakukan oleh larva dan eksremen yang dihasilkan bentuknya halus seperti tepung Lubang gerek tidak jauh dari lubang serangga dan sejajar serat Kayu digunakan sebagai shelter, tempat mencari makan dan bertelur Rotan yang terserang bubuk kayu kering Bubuk kayu kering BUBUK KAYU BASAH (Ambrosia beetles/Pin hole borers)
Menyerang kayu basah yang baru ditebang
KA > 40%; KA < 25% kumbang akan mati Hidup dari fungi yang hidup pada dinding lubang yang dibuat pada kayu (∅ 0,5 – 2 mm) Kayu yang diserang terdapat lubang-lubang kecil berwarna kehitaman pada bagian tepi Serangan terjadi mulai dari biji sampai pohon Tidak menurunkan kekuatan kayu, adanya lubang kayu yang kotor menurunkan kualitas kayu Kumbang Ambrosia pada ramin segar Kumbang Ambrosia
Telur kumbang Ambrosia Pola liang gerek
kumbang Ambrosia TINDAKAN PENGENDALIAN: 1. Dengan merendam kayu dalam air selama beberapa jam 2. Pengeringan kayu, terutama kayu-kayu gergajian 3. Pengawetan kayu dengan insektisida: Gas hydrocyanida yang dimasukkan kedalam kayu Larutan DDT 5% / Pentachlorophenol 5% Garam wolman dengan metode rendaman Pada kayu segar diberi zat pengawet di kedua ujung LEBAH
Disebut lebah penggerek kayu (Carpenter bees)
Menyerang kayu-kayu kering dengan ∅ 0,5- 2,54 mm
Telur diletakkan dalam lubang gerek yang berisi serbuk kayu bercampur madu/benang sari bunga 3 famili yang merusak kayu: Formicidae, Xilocopodae, Siricidae Tidak menggunakan kayu sebagai makanan, tetapi hanya sebagai sarang Tindakan pengendalian: 1. Mengecat kayu
2. Menggunakan insektisida, melalui:
a. Fumigasi, insektisida dimasukkan
kedalam liang gerek b. Penyemprotan langsung dengan DDT MARINE BORER
MOLLUSCA (Cacing laut)
Disebut cacing kapal (Shipworms), berwarna putih kekuningan dan berlendir.
Ujung kepala dilengkapi sepasang katup dari kulit kerang,
mempunyai gigi halus mirip kikir/parut untuk menggerek kayu. Hidup dari kayu yang dicerna dengan bantuan enzym dan plankton Sangat cepat merusak kayu yang ada di lingkungan laut CRUSTACEAE (Kutu laut)
Bentuknya menyerupai kutu babi atau kutu kapas
Umumnya membuat lubang pada kayu sehingga
aktivitasnya mudah terlihat dari luar. Banyak menyerang bangunan di pinggir pantai Famili Teredinidae A. Teredo bartchi B. Bankia cieba Tipe serangan dikenal dengan “shipworm”. Mula-mula serangan tegak lurus pada serat kayu, kemudian membelok sejajar arah serat dan memperpanjang lubang gereknya.\ Pada dinding saluran lubang gerek dilapisi zat kapur. Intensitas serangan berat, lubang gereknya tidak beraturan. Kandungan silika, kekerasan dan zat ekstraktif yang beracun dapat menahan serangan organisme tersebut. Famili Pholadidae Martesia striata
Lubang gerek tegak lurus
permukaan kayu dengan pengikisan yang dangkal.
Diameter dan panjang lubang
gerek, sesuai ukuran cangkuknya.
Serangannya tidak sehebat
Teredinidae, namun kayu yang tahan terhadap Teredinidae tidak kebal terhadap serangan Pholadidae. TINDAKAN PENGENDALIAN:
1. Penggunaan kayu kelas awet alam
tinggi
2. Mengawetkan kayu sebelum
digunakan
3. Menggunakan berbagai pelapis luar
seperti: vernish, cat, lembaran seng/logam FAKTOR FISIK Udara
Zat asam dalam udara dapat merubah
warna kayu dan kayu menjadi rapuh
Pada kayu yang baru ditebang, masuknya
udara kedalam kayu (terutama zat asam) menyebabkan timbulnya tyloses sehingga kayu sukar untuk diawetkan Cahaya
Sinar matahari yang langsung menimpa
kayu dapat menimbulkan retak pada kayu Komponen sinar ultra violet dapat merombak lignin, sehingga kayu menjadi rapuh dan mudah patah Angin
Angin dapat menyebabkan retak pada kayu,
karena penguapan yang terlalu cepat dan tidak merata Angin dapat membawa spora jamur pelapuk kayu
Di daerah berpasir, permukaan kayu lambat
laun akan menjadi luas karena gesekan pasir Air Kayu basah memiliki kekuatan yang lebih rendah dari kayu kering Perubahan kadar air kayu menyebabkan mengembang dan menyusutnya kayu, sehingga kayu dapat retak Kayu dengan KA tinggi mudah terserang jamur Air hujan dapat merusak permukaan kayu Suhu Suhu rendah dapat menaikkan kekuatan kayu yang jenuh air Pemanasan kayu dengan suhu tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kayu rapuh FAKTOR KIMIA
Asam
Kayu sangat tahan terhadap asam dibandingkan
dengan besi/beton. Kerusakan kayu terjadi pada pH 2 atau dibawahnya Sedangkan besi/beton mulai rusak pada pH 5 Pada konsentrasi tinggi, asam dapat menyebabkan perubahan selulosa menjadi hidroselulosa Basa Basa kuat dengan pH tinggi dapat menurunkan Kekuatan kayu, karena semua lignin dapat larut. Basa lemah (pH 7 – 11) menyebabkan kayu terlindung dari serangan jamur Garam Garam calcium dapat menurunkan kadar lignin dan selulosa Garam kalium dapat melarutkan selulosa Garam natrium sebagian besar tidak merusak kayu Kayu tahan terhadap air laut FAKTOR MEKANIK