Anda di halaman 1dari 26

PENGAWETAN KAYU

BAG. 4
Rayap Kayu Basah
(Dampwood Termite)

Sarang terletak dalam kayu


Menyerang kayu-kayu busuk
atau pohon yang akan mati
Contoh: Glyprotermes spp.
Famili: Kalotermitidae
Rayap Pohon (Tree Termite)

Sarang terletak dalam


pohon, tidak mempunyai
hubungan dengan tanah

Menyerang pohon-pohon
hidup

Contoh: Neotermes spp.


Famili: Kalotermitidae
Batang pohon yang diserang rayap
TINDAKAN PENGENDALIAN
Ditentukan oleh kemampuan mengendalikan
hubungan tiga mata rantai

HOST

PEST INSECT ENVIRONMENT


CARA MENCEGAH SERANGAN RAYAP:
1. Menghindari kontak langsung kayu dengan
tanah
2. Menggunakan beton pada bagian dasar
pondasi
3. Menghindari retakan pada tembok
/pondasi
4. Membuang sisa kayu yang tertinggal
dalam tanah
5. Merusak sarang rayap dan membunuh
penghuninya
6. Mengadakan kontrol secara kontinu terhadap
bangunan
KUMBANG

BUBUK KAYU KERING (Powder post beetles)


Menyerang kayu kering dan material tua
Serangan dilakukan oleh larva dan eksremen
yang dihasilkan bentuknya halus seperti
tepung
Lubang gerek tidak jauh dari lubang serangga
dan sejajar serat
Kayu digunakan sebagai shelter, tempat
mencari makan dan bertelur
Rotan yang terserang bubuk kayu kering
Bubuk kayu kering
BUBUK KAYU BASAH
(Ambrosia beetles/Pin hole borers)

Menyerang kayu basah yang baru ditebang


KA > 40%; KA < 25% kumbang akan mati
Hidup dari fungi yang hidup pada dinding lubang
yang dibuat pada kayu (∅ 0,5 – 2 mm)
Kayu yang diserang terdapat lubang-lubang
kecil berwarna kehitaman pada bagian tepi
Serangan terjadi mulai dari biji sampai pohon
Tidak menurunkan kekuatan kayu, adanya
lubang kayu yang kotor menurunkan kualitas kayu
Kumbang Ambrosia
pada ramin segar
Kumbang Ambrosia

Telur kumbang Ambrosia Pola liang gerek


kumbang Ambrosia
TINDAKAN PENGENDALIAN:
1. Dengan merendam kayu dalam air selama
beberapa jam
2. Pengeringan kayu, terutama kayu-kayu
gergajian
3. Pengawetan kayu dengan insektisida:
 Gas hydrocyanida yang dimasukkan
kedalam kayu
 Larutan DDT 5% / Pentachlorophenol 5%
 Garam wolman dengan metode rendaman
 Pada kayu segar diberi zat pengawet di
kedua ujung
LEBAH

Disebut lebah penggerek kayu (Carpenter bees)

Menyerang kayu-kayu kering dengan ∅ 0,5- 2,54 mm


Telur diletakkan dalam lubang gerek yang berisi
serbuk kayu bercampur madu/benang sari bunga
3 famili yang merusak kayu: Formicidae, Xilocopodae,
Siricidae
Tidak menggunakan kayu sebagai makanan,
tetapi hanya sebagai sarang
Tindakan pengendalian:
1. Mengecat kayu

2. Menggunakan insektisida, melalui:

a. Fumigasi, insektisida dimasukkan


kedalam liang gerek
b. Penyemprotan langsung dengan
DDT
MARINE BORER

MOLLUSCA (Cacing laut)


Disebut cacing kapal (Shipworms),
berwarna putih kekuningan dan berlendir.

Ujung kepala dilengkapi sepasang katup dari kulit kerang,


mempunyai gigi halus mirip kikir/parut untuk menggerek
kayu.
Hidup dari kayu yang dicerna dengan bantuan enzym dan
plankton
Sangat cepat merusak kayu yang ada di lingkungan laut
CRUSTACEAE (Kutu laut)

Bentuknya menyerupai kutu babi atau kutu kapas

Umumnya membuat lubang pada kayu sehingga


aktivitasnya mudah terlihat dari luar.
Banyak menyerang bangunan di pinggir pantai
Famili Teredinidae
A. Teredo bartchi
B. Bankia cieba
Tipe serangan dikenal dengan
“shipworm”. Mula-mula serangan
tegak lurus pada serat kayu,
kemudian membelok sejajar arah
serat dan memperpanjang lubang
gereknya.\
Pada dinding saluran lubang gerek
dilapisi zat kapur. Intensitas
serangan berat, lubang gereknya
tidak beraturan.
Kandungan silika, kekerasan dan
zat ekstraktif yang beracun dapat
menahan serangan organisme
tersebut.
Famili Pholadidae
Martesia striata

Lubang gerek tegak lurus


permukaan kayu dengan
pengikisan yang dangkal.

Diameter dan panjang lubang


gerek, sesuai ukuran
cangkuknya.

Serangannya tidak sehebat


Teredinidae, namun kayu yang
tahan terhadap Teredinidae tidak
kebal terhadap serangan
Pholadidae.
TINDAKAN PENGENDALIAN:

1. Penggunaan kayu kelas awet alam


tinggi

2. Mengawetkan kayu sebelum


digunakan

3. Menggunakan berbagai pelapis luar


seperti: vernish, cat, lembaran
seng/logam
FAKTOR FISIK
Udara

Zat asam dalam udara dapat merubah


warna kayu dan kayu menjadi rapuh

Pada kayu yang baru ditebang, masuknya


udara kedalam kayu (terutama zat asam)
menyebabkan timbulnya tyloses sehingga
kayu sukar untuk diawetkan
Cahaya

Sinar matahari yang langsung menimpa


kayu dapat menimbulkan retak pada
kayu
Komponen sinar ultra violet dapat
merombak lignin, sehingga kayu menjadi
rapuh dan mudah patah
Angin

Angin dapat menyebabkan retak pada kayu,


karena penguapan yang terlalu cepat dan
tidak merata
Angin dapat membawa spora jamur pelapuk
kayu

Di daerah berpasir, permukaan kayu lambat


laun akan menjadi luas karena gesekan
pasir
Air
Kayu basah memiliki kekuatan yang lebih rendah dari
kayu kering
Perubahan kadar air kayu menyebabkan mengembang
dan menyusutnya kayu, sehingga kayu dapat retak
Kayu dengan KA tinggi mudah terserang jamur
Air hujan dapat merusak permukaan kayu
Suhu
Suhu rendah dapat menaikkan kekuatan kayu yang
jenuh air
Pemanasan kayu dengan suhu tinggi dalam jangka waktu
lama dapat menyebabkan kayu rapuh
FAKTOR KIMIA

Asam

Kayu sangat tahan terhadap asam dibandingkan


dengan besi/beton.
Kerusakan kayu terjadi pada pH 2 atau dibawahnya
Sedangkan besi/beton mulai rusak pada pH 5
Pada konsentrasi tinggi, asam dapat menyebabkan
perubahan selulosa menjadi hidroselulosa
Basa
Basa kuat dengan pH tinggi dapat menurunkan
Kekuatan kayu, karena semua lignin dapat larut.
Basa lemah (pH 7 – 11) menyebabkan kayu terlindung
dari serangan jamur
Garam
Garam calcium dapat menurunkan kadar lignin
dan selulosa
Garam kalium dapat melarutkan selulosa
Garam natrium sebagian besar tidak merusak kayu
Kayu tahan terhadap air laut
FAKTOR MEKANIK

1. Pukulan
2. Gesekan

3. Tekanan
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai