Anda di halaman 1dari 4

Perusahaan berdiri dan berkembang di dalam masyarakat tentunya dalam perkembangan tersebut

tidak hanya mulus dan tanpa adanya masalah dalam keseharian berjalannya perusahaan. Terkadang
timbul tekanan – tekanan baik dari luar perusahaan ataupun dari dalam perusahaan. Tekanan ini
siftanya tidak selalu buruk, terkadang tekanan justru memberikan peluang bagi perusahaan untuk
terus berkembang dan membesarkan perusahaan.

Tugas public relation tentunya untuk menjalin hubungan yang baik terhadap pihak – pihak yang
berhubungan dengan perusahaan melalui proses komunikasi. Siapa yang di maksud dengan pihak –
pihak tersebut? Yang di maksud di sini adalah khalayak yang menjadi sasaran kegiatan PR dan di
sebut stakeholders.

Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen Public Relations memberi definisi bahwa "Stakeholders
adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar perusahaan yang mempunyai peran
dalam menentukan perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan
hidupnya pada perusahaan. Penulis manajemen yang lain menyebutkan bahwa stakeholders terdiri
atas berbagai kelompok penekan (pressure group) yang mesti di pertimbangkan perusahaan"

Pengertian dari wiki sebagai berikut " a person, group, organization, or system who affects or can be
affected by an organization’s actions.

Stakeholders ini secara umum bisa di bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang di dalam
perusahaan atau di sebut internal stakehoders dan yang berada di luar perusahaan yang di sebut
external stakeholders.

Stakeholders yang secara harfiah diartikan sebagai pemangku kepentingan dibagi berdasarkan
lingkup aktifitasnya sebagai berikut:
1. Publik internal dan eksternal
Publik internal adalah publik yang berada di dalam lembaga, seperti para karyawan dan keluarganya,
satpam, penerima telepon, supervisior, manajer, pemegang saham, dan sebagainya. Sedangkan
publik eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap lembaga yang berada diluar lembaga,
seperti penyalur, pemasok, bank, pemerintah, komunitas, pers, dan sebagainya.

2. Publik primer, sekunder, dan marjinal


Tidak semua stakeholders perlu diperhatikan lembaga. Sehingga perlu disusun suatu kerangka
prioritas. Yang paling penting, disebut publik primer, yang kurang penting disebut publik sekunder,
dan yang dapat diabaikan adalah publik marginal.

3. Publik tradisional dan masa depan


Bagi sebuah lembaga, karyawan dan konsumen (masyarakat pengguna langsung jasa/layanan
lembaga) adalah publik tradisional, sedangkan mahasiswa, peneliti, konsumen potensial, atau
pejabat pemerintah adalah publik masa depan.

4. Proponents, opponents dan uncommited


Diantara publik terdapat kelompok yang menentang lembaga (opponents), dan memihak
(proponents) dan ada yang tidak peduli (uncommited).
5. Silent majority dan vocal minority.
Dilihat dari aktifitas publik dalam mengajukan complaint atau mendukung lembaga, dapat dibedakan
antara yang vokal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik penulis di surat kabar umumnya adalah the
vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan
mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tak kelihatan suara atau pendapatnya.

Hubungan yang terjaga baik dengan publik/stakeholders akan sangat berguna dalam melakukan
tindakan apa saja. Sebut saja dalam hal menyampaikan ide atau pemikiran. Dengan hubungan yang
baik, kita dapat menyampaikan ide tanpa banyak memakan waktu dan tanpa harus melibatkan dana
yang besar.

Perkembangan dan perubahan sistem pemerintahan seperti program desentralisasi


telah melahirkan permasalahan-permasalahan baru. Namun hal ini merupakan tantangan bagi PR
lembaga untuk menjaga hubungan antara pemerintah dan publik/stakeholders yang terasa semakin
semakin sulit ini. Tantangan ini khususnya dirasakan bagi PR lembaga pemerintah lokal dimana
hubungan pemerintah dan publik/stakeholders dirasa sangat dekat.

Pemahaman tentang cakupan publik akan lebih mengarahkan Anda untuk membuat kegiatan yang
lebih terukur (measurable) karena target kegiatan menjadi sangat fokus. Segmentasi khalayak yang
jelas, tentu saja, memudahkan Anda untuk menentukan posisi yang tepat ketika suatu program
humas ingin dijalankan.

Kelompok pemangku kepentingan dapat dikelompokkan ke dalam 5 (lima)


kelompok besar, yaitu:
1. Kelompok media
Kelompok yang termasuk dalam kelompok media adalah jurnalis media cetak; elektronik dan on-line;
pengusaha media; organisasi profesi media dan pengusaha media. Prinsip utama pengembangan
hubungan media adalah hubungan berkelanjutan yang didasarkan atas kemitraan untuk
mendapatkan pemahaman dan terciptanya saling pengertian dengan media. Prinsip dalam
pengembangan hubungan tersebut kemudian dapat memberikan gambaran kepada kita mengenai
kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan PR untuk dapat memenuhi kebutuhan kelompok media,
antara lain:
a. Menyediakan informasi bagi media berupa visi-misi, kebijakan dan posisi
lembaga.
b. Mengatur wawancara antara pers dengan pimpinan.
c. Mengadakan konperensi pers.
d. Menyiapkan naskah pers (release, position paper, backgrounder,
advertorial)
e. Mengunjungi media
f. Mengatur kunjungan pers ke lembaga

2. Kelompok internal (Karyawan/Pegawai)


Kelompok yang termasuk dalam kelompok internal adalah pimpinan, pegawai serta keluarga
mereka. Prinsip utama pengembangan hubungan internal adalah kelancaran arus informasi dan
komunikasi untuk membangun kualitas kerja yang tinggi.

Prinsip dalam pengembangan hubungan tersebut kemudian dapat memberikan


gambaran kepada kita mengenai kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan PR untuk dapat memenuhi
kebutuhan kelompok internal, antara lain:
a. Menjalin hubungan baik dengan seluruh karyawan
b. Melakukan kordinasi dengan bagian SDM untuk perekrutan,
pengangkatan, penempatan, mutasi dan pemutusan hubungan kerja
c. Menyelenggarakan program-program yang dapat meningkatkan ikatan
bersama serta jaminan sosial bagi karyawan
d. Melakukan kunjungan/pertemuan pribadi dengan karyawan

3. Kelompok komunitas
Kelompok yang termasuk dalam kelompok komunitas adalah masyarakat sekitar; kelompok usaha
kecil dan menengah dan komunitas kurang beruntung. Prinsip utama pengembangan hubungan
komunitas adalah mewujudkan tanggungjawab sosial pemerintah (government social responsibility)
kepada komunitas.

Prinsip dalam pengembangan hubungan tersebut kemudian dapat memberikan gambaran kepada
kita mengenai kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan PR untuk dapat memenuhi kebutuhan
kelompok komunitas, antara lain:
a. Aktif dalam acara pemberian penghargaan
b. Mendukung kegiatan masyarakat sekitar
c. Mengkoordinasikan kunjungan masyarakat sekitar ke lembaga.
d. Membuat program pendampingan bagi masyarakat
e. Mengkoordinasikan kesempatan bekerja, magang/praktek kerja lapangan
bagi masyarakat sekitar.

4. Kelompok lembaga/instansi pemerintah lainnya


Kelompok yang termasuk dalam kelompok lembaga/instansi pemerintah lainya adalah sesama
lembaga/instansi pemerintah, BUMN/BUMD, TNI dan POLRI serta parlemen dan partai politik.
Prinsip utama pengembangan hubungan antar lembaga adalah sinerji dan keterpaduan arus
informasi dan komunikasi untuk mendapatkan pemahaman bersama serta keterpaduan tindakan
dalam menghadapi masalah bersama.

Prinsip dalam pengembangan hubungan tersebut kemudian dapat memberikan gambaran kepada
kita mengenai kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan PR untuk dapat memenuhi kebutuhan
kelompok lembaga/Instansi Pemerintah lainnya, diantaranya:
a. Menjalin hubungan baik dengan birokrat dan politisi.
b. Melakukan fungsi intelejen pada kebijakan dan kegiatan pemerintahan/
antar lembaga.
c. Menyiapkan pernyataan sikap lembaga/pimpinan atas isu-isu penting.

5. Kelompok khusus
Kelompok yang termasuk dalam kelompok khusus adalah lembaga swadaya masyarakat; lembaga
pemantau; komunitas financial dan investor, komunitas perguruan tinggi. Prinsip utama
pengembangan hubungan kelompok khusus adalah kepekaan tinggi dalam memahami masalah
bersama sehingga diminimalkan terjadinya perbenturan kepentingan yang mengarah pada
munculnya konflik.

Prinsip dalam pengembangan hubungan tersebut kemudian dapat memberikan


gambaran kepada kita mengenai kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan PR untuk dapat memenuhi
kebutuhan kelompok khusus, antara lain:
a. Menganalisis kemungkinan terjadinya perubahan dengan dampaknya.
b. Mengikuti perkembangan berita baik lokal, regional maupun internasional,khususnya yang
berhubungan dengan lembaga.

Anda mungkin juga menyukai