Anda di halaman 1dari 5

NAMA : BERLIANA SITOMPUL (4183240001)

SITI RAHMAH (4182240002)

PRODI : FISIKA

MATA KULIAH : FISIKA MATERIAL ELEKTRONIK

KELOMPOK : 3 (TIGA)

Jelaskan tentang:

1. Struktur atom
Atom adalah satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan
electron bermuatan negative yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang
bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral. Electron – electron pada sebuah
atom terikat pda inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Teori atom pertama kali dikemukakan oleh John Dalton pada tahun 1803,
yaitu atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi – bagi lagi. Atom yang
mengandung jumlah proton dan electron yang sama bersifat netral, sedangkan yang
mengandung jumlah proton dan electron yang berbeda bersifat positif atau negative
dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron
pada inti atom tersebut. Jumlah proton dan neutron menentukan isotope unsur
tersebut. Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotope dengan inti yang tidak stabil
yang dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi
yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti. Electron yang terikat pada atom
mengandung sejumlah energy, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami
transisi diantara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang
sesuai dengan perbedaan energy dengan aras. Electron pada atom menentukan sifat –
sifat kimiawi sebuah unsur dan memengaruhi sifat – sifat magnetis atom tersebut.

2. Model atom
Dengan seiring berjalan waktu dengan berbagai penelitian dan perkembangan,
terdapat 5 model atom, yaitu:
a. Model atom Dalton
Model atom yang paling sederhana adalah model atom Dalton, yang
dikemukakan oleh John Dalton, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris.
Menurut model atom ini, atom merupakan bola pejal yang tidak bermuatan.
Selain itu, menurut teori atom ini, atom merupakan kesatuan kecil yang tidak
bisa dibagi – bagi. Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang
berbeda – beda pula.

b. Model atom Thompson


Model atom yang kedua adalah model atom Thompson. Sesuai dengan
namanya, model atom ini dikemukakan oleh Joseph John Thompson. Model
atom Thompson berbentuk seperti roti kismis. Hal itu dikarenakan atom
merupakan bola padat bermuatan positif dengan partikel negative (electron)
yang tersebar didalamnya, selain itu, muatan positif dan negative pada atom
tersebut jumlahnya sama. Model atom ini dibuktikan dengan penelitian
Thompson yang menggunakan sinar tabung katoda.

c. Model atom Rutherford


Model atom Rutherford dikemukakan oleh Ernest Rutherford pada tahun
1911. Dalam teori atom ini, setiap atom mengandung inti atom yang
bermuatan positif dengan electron yang mengelilingi lintasannya. Selain itu,
massa atom ini terpusat di inti atom dan sebagian besar volume atom tersebut
merupakan ruang hampa. Hal ini dibuktikan dari hasil percobaan penembakan
logam oleh sinar alpha, yang dikenal juga dengan percobaan Geiger –
Marsden.

d. Model atom Bohr


Model atom Bohr dicetuskan oleh Niels Bohr dan Ernest Rutherford pada
tahun 1913. Dalam model atom Bohr dinyatakan bahwa atom terdiri dari inti
atom yang mengandung proton dan neutron dan dikelilingi oleh yang berputar
dalam orbitnya (tingkat energy tertentu). Orbit ini dikenal sebagai kulit atom.

e. Model atom Mekanika Kuantum


Model atom mekanika kuantum merupakan model atom yang paling modern.
Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan awan – awan electron
yang mengelilinginya. Daerah kebolehjadian ditemukannya electron
dinamakan orbital. Menurut teori ini, ada empat jenis orbital, yaitu s, p, d, f.
3. Konfigurasi electron
Dalam fisika atom dan kimia kuantum, konfigurasi electron adalah susunan
electron –elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya. Sama
seperti partikel elementer lainnya, electron patuh pada hukum mekanika kuantum dan
menampilkan sifat bak – partikel maupun bak – gelombang. Secara formal, keadaan
kuantum electron tertentu ditentukan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi
ruang dan waktu yang bernilai kompleks. Menurut interpretasi mekanika kuantum
Copenhangen, posisi sebuah electron tidak bisa ditentukan kecuali setelah adanya aksi
pengukuran yang menyebabkan untuk bisa dideteksi. Probabilitas aksi pengukuran
akan mendeteksi sebuah electron pada titik tertentu pada ruang adalah proporsional
terhadap kuadrat nilai absolut fungsi gelombang pada titik tersebut.
Electron dapat berpindah dari satu aras energy ke eras energy lainnya dengan
emisi atau absorpsi kuantum energy dalam bentuk foton. Oleh karena asas larangan
Pauli, tidak boleh ada lebih dari dua electron yang dapat menempati sebuah orbital
atom, sehingga electron hanya akan meloncat dari satu orbital ke orbital lainnya
hanya jika terdapat kekosongan di dalamnya.
Pengetahuan atas konfigurasi electron atom – atom sangat berguna dalam
membantu pemahaman struktur tabel periodic unsur – unsur. Konsep ini juga berguna
dalam menjelaskan ikatan kimia yang menjaga atom – atom tetap sama.
Konfigurasi electron yang pertama kali dipikirkan adalah berdasarkan pada
model atom model Bohr, yaitu membicarakan kelopak maupun subkelopak.
Berdasarkan asas larangan pauli, sebuah orbital hanya dapat menampung maksimal
dua electron. Namun dalam kasus tertentu, terdapat beberapa orbital yang memiliki
aras energy yang sama (dikatakan berdegenerasi) dan orbital – orbital ini dihitung
bersama dalam konfigurasi electron.
Kelopak electron merupakan sekumpulan orbital – orbital atom yang memiliki
bilangan kuantum utama n yang sama, sehingga orbital 3s, orbital 3p, dan orbital 3d
semuanya merupakan bagian dari kelopak ketiga. Sebuah kelopak dapat menampung
2n2 elektron; kelopak pertama dapat menampung 2 elektron, kelopak kedua 8
elektron, dan kelopak ketiga 18 elektron, demikian seterusnya. Subkelopak
merupakan sekelompok orbital yang mempunyai label orbital yang sama, yakni yang
memiliki nilai n dan l yang sama. Sehingga tiga orbital 2p membentuk satu
subkelopak yang dapat menampung enam electron. Jumlah electron yang dapat
ditampung pada sebuah subkelopak berjumlah 2(2l + 1); sehingga subkelopak “s”
dapat menampung 2 elektron, subkelopak “p” 6 elektron, subkelopak “d” 10 elektron,
dan subkelopak “f” 14 elektron. Jumlah electron yang dapat menduduki setiap
kelopak dan subkelopak berasal dari persamaan mekanika kuantum, terutama asas
larangan Pauli yang menyatakan bahwa tidak ada dua electron dalam satu atom yang
bisa mempunyai nilai yang sama pada keempat bilangan kuantumnya.

4. Struktur Kristal
Dibawah ini beberapa struktur Kristal yang akan dijelaskan dibawah ini, yaitu:
 Monokristal : Pada kristal tunggal, atom atau penyusunnya mempunyai
struktur tetap karena atom-atom atau molekul
molekul penyusunnya tersusun secara teratur dalam pola tiga
dimensi dan pola-pola ini berulang secara periodik dalam rentang yang panjan
g tak berhingga.

 Polikristal : Polikristal dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari kristal-


kristal tunggal yang
memiliki ukuran sangat kecil dan saling menumpuk yang membentuk benda p
adat. Struktur amorf menyerupai pola hampir sama dengan
kristal, akan tetapi pola susunan atom-atom, ion-ion atau molekul-
molekul yang dimiliki tidak teratur dengan jangka yang pendek. 

 Amorf : Amorf  terbentuk  karena proses pendinginan yang terlalu cepat


sehingga atom-atom
tidak dapat dengan tepat menempati lokasi kisinya. Bahan seperti gelas, nonkri
stalin ataupun vitrus yaitu memiliki struktur yang identik dengan amorf. 

5. Ikatan atom dan molekul


 Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu
atom ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom
yang melepaskan electron (logam) dengan atom yang menangkap elektron
(bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah
menjadi ion positif.Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima
elektron berubah menjadi ion negatif.
 Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan
elektron secara bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan
kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap
elektron (sesama atom bukan logam).

 Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama
electron elektron valensi antaratomatom logam. Contoh: logam besi, seng, dan
perak. Ikatan logam bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori
yang dikemukakan untuk menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan
elektron. Contoh terjadinya ikatan logam. Tempat kedudukan elektron valensi
dari suatu atom besi (Fe) dapat saling tumpang tindih dengan tempat
kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe yang lain.

 Ikatan / Gaya Van Der Waals


Gaya-gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Jadi,
bisa dikatakan bahwa gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-dipol
terimbas, semuanya tergolong gaya van der Waals. Namun demikian, ada
kebiasaan untuk melakukan pembedaan yang bertujuan untuk memperjelas
gaya antarmolekul dalam suatu zat berikut.
a. Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya
antarmolekul itulah satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar.
Misalnya untuk gas mulia, hidrogen, dan nitrogen.
b. Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai
dipol-dipol selain gaya dipersi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.

Anda mungkin juga menyukai