Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANNISA SALMA NF

NPM : 31181022

KELAS : D3-3FA1

TUGAS MATA KULIAH TTKI

REVIEW JURNAL ILMIAH

“POLA PENGGUNAAN OBAT ARV PADA PENDERITA HIV/AIDS”

ABSTRAK
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.Sedangkan Obat
Antiretroviral (ARV) adalah obat yang menghambat replikasi Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Human Immunodeficiency Virus (HIV) terus menjadi isu kesehatan masyarakat global utama, yang
menargetkan sistem kekebalan tubuh manusia. Penggunaan ARV dalam pengobatan HIV/AIDS
meningkatkan harapan hidup bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Teknik yang digunakan adalah
Meta-Analis. Tujuannya untuk merangkum hasil review 5 jurnal yang bertemakan pola penggunaan
obat ARV pada Penderita HIV/AIDS. Hasil dari 5 jurnal Pola Penggunaan Obat ARV Pada penderita
HIV/AIDS adalah perlunya Mempelajari pola terapi kombinasi ARV meliputi jenis, dosis, dan rute
pemberian dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik.

1. PENDAHULUAN
Penyakit AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) merupakan manifestasi klinis tahap
akhir dari infeksi HIV (human immunodeficiency virus). Virus ini menyerang sel-sel CD4 di dalam
sistem kekebalan tubuh yang merupakan komponen penting dalam melawan infeksi. Tanpa pengobatan,
HIV secara bertahap dapat menghancurkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan terjadinya AIDS.
Tingginya angka penderita HIV serta pesatnya pertumbuhan jumlah penderita AIDS tidak terlepas dari
faktor-faktor sosial di dalam kehidupan masyarakat Beberapa stigma dan kebiasaan di masyarakat juga
berkontribusi dalam pesatnya pertumbuhan penderita infeksi HIV dan keengganan mereka untuk
memulai terapi pengobatan.
Langkah-langkah pencegahan penularan HIV pun juga harus mempertimbangkan aspek sosial
budaya di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik sosial dan demografi merupakan aspek
yang penting untuk diikutsertakan di dalam kajian ilmiah dalam rangka mengendalikan suatu penyakit
.Meskipun belum ada obat yang dapat membunuh virus penyebab AIDS, pengobatan yang mampu
meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasiennya sudah lama diperkenalkan.
Pengobatan ini dilakukan dengan pemberian kombinasi obat-obat antiretroviral. Terapi
antiretoroviral, sebagaimana halnya penggunaan obat-obat untuk penyakit lainnya, perlu dievaluasi
terutama terkait dengan kesesuaian terapi dengan standar yang sudah ditetapkan. Selain itu, evaluasi
penggunaan obat merupakan salah satu tugas dari apoteker dan menjadi salah satu standar pelayanan
kefarmasian di rumah sakit. Di dalam proses evaluasi penggunaan obat, gambaran tentang pola
penggunaan obat dapat diketahui dan bisa dibandingkan dengan pola penggunaannya pada periode
waktu tertentu. Salah satu tujuan penting lainnya adalah sebagai sumber masukan untuk melakukan
intervensi perbaikan penggunaan obat di masa yang akan datang.

2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian dari 5 ( lima) jurnal yang telah di review menggunakan metode deskriptif
non eksperimental serta variabel - variabel yang digunakan berbeda setiap jurnalnya . Secara garis besar
jurnal yang saya telaah menggunakan metode deskriptif non ekperimental dengan metode pengumpulan
data secara retrospektif menggunakan resep pasien rawat jalan di klinik HIV/AIDS . Metode yang saya
gunakan untuk merangkum ke- 5 (lima) jurnal penelitian yang bertemakan pola penggunaan Obat ARV
pada penderita HIV AIDS ini menggunakan teknik Meta - Analisis.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Regulasi yang telah dibuat oleh menteri kesehatan memiliki landasan hukum yang terdapat pada
Perundang - undangan Indonesia . Yang telah di tetapkan dan diatur dalam Undang – Undang tentang
PEDOMAN PENGOBATAN ANTIRETROVIRAL. Penggunaan obat Antiretroviral (ARV)
kombinasi pada tahun 1996 mendorong revolusi dalam pengobatan orang dengan HIV dan AIDS
(ODHA) seluruh dunia. Perlu adanya regulasi pedoman pengobatan antiretroviral karena untuk
mendorong populasi kunci segara mendapatkan pengobatan ARV setelah didiagnosa HIV positif.
Yang dimana Upaya ini dilakukan untuk menekan laju kematian terkait HIV dan AIDS dan
penularan HIV.

HASIL
Jurnal Yang Berjudul ” Terapi Antiretroviral pada Pasien HIV/AIDS di RSUP. Dr. M. Djamil
Padang: Kajian Sosiodemografi dan Evaluasi Obat” oleh Yori Yuliandra, Ulfa Syafli Nosa,
Ravienal dan Dedy Almasdy Tahun 2017. yang intinya bahwa karakteristik sosial dan demografi
merupakan aspek yang penting untuk diikutsertakan dalam rangka mengendalikan suatu penyakit .
Terapi antiretoroviral, perlu dievaluasi terutama terkait dengan kesesuaian terapi dengan standar
yang sudah ditetapkan. Selain itu, evaluasi penggunaan obat merupakan gambaran tentang pola
penggunaan obat yang dimana dapat diketahui dan bisa dibandingkan dengan pola penggunaannya
pada periode waktu tertentu. Hasil dari Penelitian ini menunjukan bahwa Karakteristik penderita
infeksi HIV yang dominan adalah pasien laki-laki. Penularan infeksi HIV terbesar adalah melalui
hubungan seksual dengan partner seks yang didominasi oleh PSK. Evaluasi terhadap penggunaan
obat disini mengungkap adanya kejadian ketidaktepatan pilihan obat serta potensi interaksi obat yang
mayoritasnya dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas obat.
Jurnal yang berjudul “ Pola Penggunaan Obat Antiretroviral (Arv) Pada Resep Pasien Rawat
Jalan Dari Klinik Hiv/Aids Salah Satu Rumah Sakit Swasta Di Kota Bandung” oleh Ani Anggriani,
Ida Lisni, Olga Susana Wiku pada tahun 2019. Yang intinya Sejak digunakan terapi antiretroviral
kombinasi, harapan hidup pasien HIV terus meningkat. Namun demikian, penggunaan obat yang
lama dan aktivasi imun kronik membuat kelompok ini rentan terhadap efek samping obat dan
komplikasi lainnya menyebabkan adanya risiko ketidakpatuhan yang akhirnya dapat menyebabkan
kegagalan terapi. Dalam hal ini Penggunaan ARV dalam pengobatan HIV/AIDS dapat
meningkatkan harapan hidup bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang dimana harus sesuai
dengan standar pengobatan yang telah ditetapkan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
penggunaan kombinasi obat ARV terbanyak adalah kombinasi lini pertama
tenofovir+lamivudine+efavirenz. Juga ketepatan kombinasi dan dosis obat ARV serta kepatuhan
pasien dalam memperoleh pengobatan ARV sudah memenuhi standar pengobatan yang telah
ditetapkan yaitu yg tercantum pada Permenkes No.87 Tahun 2014.

Jurnal yang berjudul “ Evaluasi Penggunaan Obat Antiretroviral Pada Pasien Odha Di Rumah
Sakit Umum Undata Palu Provinsi Sulawesi Tengah” oleh Andhika, Wayan Wirawan, Muh.Tamrin
pada tahun 2017. Yang intinya Permasalahan dalam pengobatan HIV/AIDS sangat kompleks karena
perjalanan penyakit yang cukup panjang dengan sistem imunitas yang semakin menurun secara
progresif dan munculnya beberapa jenis infeksi oportunistik secara bersamaan. Kompleksitas
rejimen terapi pada pasien ODHA juga membawa kosekuensi potensi banyaknya masalah terkait
obat. Masalah terkait obat adalah sesuatu yang dialami pasien yang tidak diinginkan yang melibatkan
terapi obat yang mengganggu atau berpotensi mengganggu hasil terapi pasien yang diinginkan. Hasil
dari penelitian ini menunjukan bahwa golongan obat yang sering digunakan pada pasien ODHA di
RSUD UNdata Propinsi Sulawesi Tengah adalah golongan NNRTI, jenis obat adalah Efavirenz dan
masalah terkait obat yang paling sering terjadi adalah obat tidak diminum atau digunakan semuanya.
Juga Beberapa pasien HIV AIDS yang tidak patuh dalam mengkonsumsi Antiretroviral.
Dikarenakan efek samping obat yang terlalu tinggi, seperti Pusing, Susah tidur, Mual dan diare.

Jurnal yang berjudul “ Gambaran Pemberian Regimen Antiretroviral pada Pasien HIV/AIDS di
RSUP Dr. M. Djamil Padang” oleh Yuli Syafirah, Rahmatini, Elizabeth Bahar pada Tahun 2017.
Yang intinya Terapi antiretroviral harus diberikan dengan kombinasi yang sesuai dan meminimalisir
efek merugikan dari interaksi obat agar terapi optimal pasien HIV/AIDS tercapai. Ketidaksesuain
pemberian antiretroviral dengan standar yang berlaku merupakan salah satu masalah terapi
antiretroviral. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Pemberian terapi antiretroviral terbanyak
menggunakan kombinasi IV dengan kesesuaian obat, dosis, pasien, dan indikasi yang sesuai
pedoman nasional. dan Terdapat sejumlah kecil pemberian kombinasi obat yang memiliki efek
samping merugikan.
Jurnal yang berjudul “GAMBARAN KEPATUHAN ORANG DENGAN HIV-AIDS (ODHA)
DALAM MINUM OBAT ARV DI KOTA BANDUNG” oleh Sugiharti, Yuyun Yuniar dan Heny
Lestary pad tahun 2012. Yang intinya keberhasilan pengobatan ARV dimana 77,2 % ODHA yang
minum ARV menunjukkan hasil yang positif dengan meningkatnya CD4 hingga diatas 200. Pada
88,7 persen ODHA kadar virus HIV dalam darahnya tidak terdeteksi lagi. Sementara yang memiliki
kualitas hidup dan kondisi psikologis baik masing-masing lebih dari 70 persen. Oleh karena itu
kepatuhan yang tinggi terhadap konsumsi ARV menjadi hal yang sangat penting dalam
penanggulangan HIV AIDS. Kepatuhan merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan
terapi ARV. Resiko kegagalan terapi terjadi jika pasien sering lupa minum obat. Untuk mencapai
efek terapi menekan replikasi virus yang optimal diperlukan tingkat kepatuhan setidaknya 95%.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Untuk meningkatkan kepatuhan ODHA dalam minum
ARV diperlukan peran keluarga, teman dan manager kasus, karena itu untuk menambah pengetahuan
mereka tentang HIV AIDS perlu adanya penyuluhan tentang pengetahuan tentang HIV AIDS
khususnya mengenai obat ARV. Selain keluarga dan teman, peran Manager Kasus (MK) dalam
peningkatan kepatuhan ODHA dalam minum obat ARV juga penting. Untuk menekan jumlah virus
HIV, diharapkan ODHA selalu minum obat sesuai yang diresepkan dan tepat waktu.

4. SIMPULAN
Dilihat dari inti dan hasil masing - masing ke -5 ( lima ) jurnal penelitian diatas , maka di
simpulkan bahwa pola penggunaan Obat ANTIRETROVIRAL pada pasien HIV/AIDS mempunyai
dampak yang signifikan terhadap masalah ketidaktepatan penggunaan obat antiretroviral seperti
antara lain Ketidaksesuain pemberian obat, ketidaktepatan kombinasi, ketidaktepatan pemberian
dosis obat serta ketidakpatuhan pasien dalam memperoleh pengobatan ARV sehingga regulasi
tentang Pedoman Penggunaan Antiretrovial sangat di perlukan untuk meng-evaluasi terhadap
penggunaan obat yang dimana dapat mengungkap adanya kejadian ketidaktepatan pilihan obat serta
potensi interaksi obat yang mayoritasnya dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas obat dalam
pola penggunaan obat antiretrovial ini pada pasien HIV.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anggraeni, Ani, Ida Lisni, dan Olga Susana Wiku. 2019. Pola Penggunaan Obat
Antiretroviral (Arv) Pada Resep Pasien Rawat Jalan Dari Klinik HIV/AIDS Salah Satu Rumah
Sakit Swasta Di Kota Bandung. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 1(1), 64-81
2. Yuliandra, Yoli. dkk. (2017). Terapi Antiretroviral pada Pasien HIV/AIDS di RSUP. Dr. M.
Djamil Padang: Kajian Sosiodemografi dan Evaluasi Obat. Jurnal Sains Farmasi & Klinis,
4(1), 1–8
3. Andhika, dkk. (2017). Evaluasi Penggunaan Obat Antiretroviral Pada Pasien Odha (Orang
Dengan Hiv Aids) Di Rumah Sakit Umum Undata Palu Provinsi Sulawesi Tengah.
Farmakologika Jurnal Farmasi, 14(2), 149-158
4. Syarifah Yuli, dkk. 2017. Gambaran Pemberian Regimen Antiretroviral Pada Pasien
HIV/AIDS Di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Andalas, 9(1), 147-
155
5. Sugiharti, Dkk. 2012. Gambaran Kepatuhan Orang Dengan HIV-AIDS (Odha) Dalam Minum
Obat ARV Di Kota Bandung. Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan
Litbangkes

Anda mungkin juga menyukai