Anda di halaman 1dari 9

KETERAMPILAN MENJELASKAN

A. PENGERTIAN

Kegiatan menjelaskan tidak dapat dihindari oleh guru karena tidak terdapat dalam buku. Menyadari hal
tersebut guru harus memiliki keterampilan secara sistematis dan terencana sehingga memudahkan siswa
untuk memahami bahan pelajaran. Hasil belajar yang diperoleh dan penjelasan adalah pemahaman, bukan
ingatan. Melalui pemahaman siswa dapat menghubungkan sebab akibat, memahami prosedur, memahami
prinsip atau membuat analogi.

Ditinjau dai ISI yang disampaikan oleh guru kepada siswa, makna menjelaskan dapat dibedakan antara lain:

1. Menyampaikan informasi
Diartikan sebagai isi yang disampaikan tidak menunjukkan hubungan tertentu, misalnya antara
sebab-akibat atau antara definisi dengan kenyataan. Dengan demikian menyampaikan berarti
memberitahukan, menceritakan dan ataumemberi intruksi tentang bahan pelajaran, sehingga siswa
setelah dibertahu atau diberi informasi mengenai isi bahan pelajaran.
Contohnya : jenis-jenis kredit menurut jangka waktu, yaitu kredit jangka pendek, menengah dan
jangka panjang.
2. Menerangkan
Menjelaksna isi yang disampaikan menujukkan “apa” atau “bagaimana” sesungguhnya sesuatu itu.
Menerangkan berarti menunjukkan “apa dan bagaimana”isi bahan/materi pelajaran itu, sehingga
penekannya adalah menerangkan bahan pelajaran untuk diterima dan dimengerti oleh siswa.
Contohnya : arti pengertian “kredit” adalah….
3. Menjelaskan
Menunjukan “mengapa” atau “untuk apa” sesuatu terjadi demikian, menunjukkan “hubungan”
antara dua hal atau lebih. Bertujuan untuk bagaimana dua hal (atau) lebih berhubungan satu sama
lain atau saling pengaruh mempengaruhi, misalnya hubungan sebab-akibat; tujuan-sarana; alasan-
alasan atau bukti-bukti;hubungan antara prinsip dan dalil dan contohnya penerapan.
Menjelaskan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan maksud untuk
menyampaikan, menerangkan, dan menguraikan, secara rinci tentang suatu materi, sehingga siswa
dapat memahami bukan sekedar mengetahui.
Keterampilan menjelaskan ini, upaya agar siswa lebih memahami materi, makan guru perlu
menerapkan berbagai macam jenis strategi pembelajraan. Contohnya: mengapa timbul adanya
kredir?
4. Memberi motivasi
Memberikan dorongan, menimbulkan minat, perhatian dan kemauan siswa. Menunjukan mengapa
bahan pelajaran ini perlu dipelajari, apa gunanya, untuk apa perlu diketahui, misalnya mengapa
siswa perlu mengetahui tentang berbagai jenis kredit bank.
5. Mengajukan pendapat pribadi
Mengenai suatu kejaidan/peristiwa/ keadaan guru dapat mengajukan pandangan pribadinya.
Sebaiknya dengan didahului kata-kata “menurut pendapat saya sendiri” dan disertai alasan-alasan
fakta atau data yang mendukung pendapatnya itu.
Catatan :
Sering dilakukan guru dalam menyampaikan isi materi pelajaran kepada siswa, hanya sampai pada
tahap PEMBERITAHUAN atau paling banter pada tahp menunjukkan APA. Misalnya: “ saudara-
saudara, yang dimaksud ini adalag begini…” tapi tidak melanjutkan MENGAPA dan
HUBUNGAN-nya, apalagi contoh penerapannya. Lebih para lagi jika guru hanya mendikte dan
siswa mencatat.
B. TUJUAN
Tujuan penggunaan penjelasan dalam proses belajar-mengajar tujuan tresebut adalah :
1. Untuk membimbing pikiran peserta didik dalam memahami terhadap konsep, prinsip, dahlil
atau hukum-hukum yang menjadi bahan pelajaran.
2. Untuk memperkuatstruktur kognitif peserta didik yang berhubungan dengan bahan pelajaran.
3. Membantu peserta didik dalam memcahkan masalah.
4. Membantu memudahkan peserta didik dalam mengasimilasi dan menakomodasikan konsep.
5. Menkomunikasikan ide, gagasan (pesan) kepada peserta didik.
6. Melatih peserta didik mandiri dalam mengambil keputusan.
7. Melatih peserta didik berpikir logis apabila penjelasan guru kurang kurang sistematis.
C. PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN
Pembelajaran dapat dilakukan pada (1) pada awal, di tengah atau pada akhir pembelajaran, (2)
penjelasan harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, (3) penjelasan dapat
diberikan apabila ada pertanyaan atau diperlukan oleh guru untuk menjelaskan, (4) prnjrlasan harus
sesuai dengan latar belakang kemampuan siswa.
D. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN MENJELASKAN
Dapat menjelaskan sesuatu dengan jelas maka dituntut penguasaan materi, kemampuan
menganalisis pokok persoalan yang akan dibahas, serta perencanaan yang matang. Keterampilan
MENJELASKAN meliputi dua segi berikut ini: pertama, PERENCANAAN sebagai persiapan :
 Mengenai isi penjelasan yang akan disampaikan.
 Mengenai KEPADA SIAPA penjelasan diberikan.
Kedua, PELAKSANAAN yaitu bagaimana CARA dan TEKNIK-TEKNIK menyampaikan
penjelasan yang telah dipersiapkan

1. PERENCANAAN
Dalam merencanakan isi penjelasan yang akan disampaikan, guru perlu mengadakan:
a. Analisis pengertian yang akan diterangkan.
b. Analisis pokok persoalan yang hendak dijelaskan.
 Menerangkan suatu pengertian
Menerangkan arti kata dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
menunjukkan:
- Kata sinonim (mubah adalah…)
- Contoh lain yang tergolong kelompok yang sama
- Kebalikan/kontrasnya
- Tujuan dan fungsinya (bisektris adalah..)etc

Untuk menerangkan suatu pengertian, maka jalan yang terbukti baik adalah
sebagai berikut (pola deduktif-untuk persiapan guru):

1. Tentukan pengertian yang perlu diterangkan dan definisnya (misalnya


kredit adalah..)
2. Carilah ciri-ciri yang khas atau unsur-unsur pokoknya yang paling relevan.
Misalnya:kredit ada unsur:
- Tenggang waktu
- Memberi kepercayaan
- Resiko
- Jaminan
- Balas jasa
3. Berilah contoh-contohnya. Dibagi menjadi tiga golongan:
+ contoh positif, yang jelas tergolong pengertian yang dijelaskan itu
- Contoh negative, yang jelas tidak tergolong pengertian yang dijelaskan itu
? contoh yang dapat dipersoalkan, tidak segera termasuk atau tidak
termasuk pengertian yang dibicarakan
4. Carilah contoh penerapan-penerapan (untuk latihan mapun evaluasi)
untuk mengecek apakah siswa telah menangkap penjelasan guru dengan
baik.
 Menjelaskan sesuatu
Menjelaskan sesuatu yang dimaksud menguraikan jawaban atas pertanyaan
MENGAPA atau UNTUK APA sesuatu terjadi demikian, (tidak hanya apa
itu?) dengan menunjukan hubungan dua pengertian atau lebih yang berkaitan
satu sama lain.
Langkah-langkah pokok dalam merencanakan suatu penjelasan adalah sebagai
berikut :
1. Menegaskan hal apa yang perlu dijelaskan yaitu pokok persoalan atau
pertanyaan pokok dengan mengidentifikas unsur-unsur pengertian-
pengertian yang mau ditunjuk hubungannya satu sama lain.
2. Menegaskan hubungannya atau kaitannya dengan menunjkkan jenis/sifat
hubungan yang terdapat dalam unsur. Misalnya, sebab akibat atau
hubungan timbal balik.
3. Menegaskan prinsip umum yang melandasi hubungan tersebut, dan yang
dapat diterapkan atau ditransfer ke bidang lebih luas.
2. PELAKSANAAN
Mutu pelaksanaan dapat ditingkatkan dengan memperhatikan unsur-unsur atau komponen-
komponen keterampilan sebagai berikut:
a. Orientasi
Dengan memberikan pengarahan dimaksud mengantar siswa pada pokok persoalan
yang akan dibahas dan menempatkan informasi yang akan disampaikan dalam
kerangka lebih luas. Terutama pada awal pelajaran penting sekali bertujuan untuk
memberikan motivasi. Siswa mengetahui tujuan dari pokok penjelasan dan yang
dibahas.
b. Bahasa yang sederhana
Kejelaasan penjelasan dapat sangat ditingkatkan dengan menggunakan bahasa yan
baik. Hal ini antara lain menyangkut segi-segi sebagai berikut:
1. Bahasa yang diucapkan hendaknya yang jelas kata-katanya, ungkapannya maupun
volumenya.
2. Kalimat hendaknya sederhana dan pendek, menghindari kalimat-kalimat tidak
lengkap atau loncat-loncat.
3. Bila ada istilah baru/ kata asing, hendaknya segera dijelaskan atau didefinisikan.
4. Hindari ungkapan-ungkapan kabur. Seperti: kira-kira, kadang-kadang, sejumlah
dan sebagainya.
5. Menggunakan waktu diam sejenak sebelum mengutarakan hal yang penting.
c. Penggunaan contoh/ilustrasi
Penjelasan terhadap prinsip/dalil/hokum dapat ditingkatkan dengan
menghubungkannya pada kejadian sehari-hari atau kegiatan siswa. Guru dituntut untuk
memberikan contoh secara nyata, konkrit, jelas sesuai daya tangkap dan lingkungan
siswa. Ada dua pola untuk mengkaitkan dalil/huku/rumus/generalisasi dengan
contoh/kenyataan konkrit.
1. Pola induktif, guru memberikan contoh-contoh terlebih dahulu kemudian menarik
kesimpulan umum/generalisasi.
2. Pola deduktif, dalil/huku/rumus dikemukakan dahulu, lalu memberikan contoh-
contoh nyata.
d. Struktur/sistematika
Alangkah baiknya tata susuan atau urutan langkah-langkah atau jalan pikiran ditunjuk
dengan jelas, sehingga siswa dapat dengan mudah membedakan mana yang pokok,
mana yang bukan. Cara menekankan yang pokok dan dengan demikian memberikan
struktur ini dapat dilakukan dengan berbagai cara:
1. Memberikan tekanan suara. Degan cara mengubah volume suara (keras lembutnya
suara, juga tinggi-rendahnya nada suara) dan perubahan dalam kecepatan bicara.
2. Juga dapat dengan gaya mengajar, mimic, gerak-gerik badan dan tangan.
3. Menggunakan tanda isyarat yang menunjukkan langkah-langkah atau sistematika
jalan pikiran, seperti: “pertama.. kedua..ketiga..” “yang terpenting adalah…” “ada
dua cara yaitu…dan…”
4. Dapat menggunakan kata tekanan, seperti “yang paling penting adalaah…” “jadi”,
“sekali lagi…” dan sebagainya.
5. Sangat membantu jika guru sering memberikan suatu ringkasan hal-hal pokok
yang telah dibicarakan atau mengulang langkah-langkah pokoknya.
6. Uraian verbal perlu didukung secara visual, minimal dengan menggunakan papan
tulis. Guru perlu menulis pokok-pokok pelajaran di papan tulis, dan ditambah
dengan tanda-tanda tertentu, misalnya menggarisbawahi, pakai huruf besar atau
kapur berwarna.
e. Variasi
Jika pembelajaran hanya berisi uraian siswa akan mudah bosan. Oleh karena itu, guru
harus pandai memikat perhatian siswa. Sehingga, guru harus dapat memikat siswa
perlu diselingi informasi lain yang ringan dan lucu.
f. Balikan (Feed back)
Guru hendaknya tidak hanya berbicara sendiri saja (monolog), melainkan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan materi yang telah dipahami atau yang
belum dipahami. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau bahan diskusi guru
dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menyerap penjelasan yang diberikan, dan
diikuti dengan latihan soal. Nampaknya, melakukn pernyataan sebagai feed back
mudah dilaksanakan, namun guru khawatir bahan tidak tersampaikan sesuai dengan
kurikulum atau menghabiskan waktu saja.

KETERAMPILAN BERTANYA

A. PENGERTIAN

Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri karena biasanya guru menggunakan Tanya
jawab. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting, sebab dengan lontaran
pertanyaan yang tepat akan:

a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.


b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap sesuatu.
c. Mengembangkan pola berfikir dan cara belajar aktid.
d. Menentukan proses berpikir murid.
e. Memutuskan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas.
B. JENIS-JENIS PERTANYAAN
Terdapat beberapa cara menggolonglan jenis-jenis pertanyaan. Menurut Taksono Bloon dan jenis
pertanyaan menurut luas dan sempitnya pertanyaan.
1. Jenis-jenis pertanyaan menurut maksudnya.
a. Pertanyaan permintaan (Compliance Question)
Pertanyaan yang mengharpkan agar murid mematuhi perintah yang diucapkan dalam
bentuk pertanyaan.
Contoh: dapatkah kamu tenang, agar keterangan saya ini dapat didengar, oleh teman yang
lain?
b. Pertanyaan Retoris (Rhetorical Question)
Prtanyaan yang tidak menghendaki jawabna, melainkan akan dijawab sendiri oleh guru.
Ini merupakan teknik menyampaikan kepada murid.
Contohnya: mengapa beriman kepada malaikat akan berdampak positif bagi kehidupan kita
sehari-hari? Karena dengan mengingat..
c. Pertanyaan mengarahkan menuntut (Prompting Question)
Pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam proses berikutnya.
Terkadang guru mengajukan pertanyaan agar siswa memperhatikan dengan seksama
bagian tertentu. Dari sisi lain, apabila murid tak dapat menjawab sesuatu pertanyaan atau
salah memberikan jawaban, guru mengajukan pertanyaan lanjutan yang akan mengarah/
menuntut prses berfikir.
d. Pertanyaan Menggali (Probling Question)
Pertanyaan lanjutan yang akan mendorong murid untuk lebih mendalami jawabannya
terhadap pertanyaan sebelumnya. Murid didorong untuk meningkatkan kualitas ataupun
kuantitas jawaban yang telah diberikan pada pertanyaan sebelumnya.
2. Jenis-jenis pertanyaan menurut Teksonomi Bloom
a. Pertanyaan pengetahuan (Precall Question atau Legde Question)
Pertanyaan yang hanya mengharapkan jawaban yang sifatnya hafalan atau ingatan terhadap
apa yang telah dipelajari. Kata-kata yang sering digunakan dalam menyusun pertanyaan
pengetahuan ini, biasanya, apa dimana, kapan, siapa atau sebutkan.
Contohnya:
- Siapa presiden Republik Indonesia saat ini?
- Apa nama ibu kota Malaysia?
b. Pertanyaan pemahaman (Comperehension Question)
Murid diharapkan dapat menjawab pertanyaan dengan jalan mengorganisir informasi-
informasi yang pernah diterima dengan kata-kata sendiri, atau menginterpretasikan. Kata-
kata yang digunakan untuk menyusun pemahaman, misalnya:
- Jelaskan dengan kata-katamu sendiri…
- Bandingkan
c. Pertanyaan Penerapan (Aplication Question)
Pertanyaan yang menurut murid untuk memberikan jawaban tunggal dengan cara
menerapkan: pengetahuan, informasi, aturan-aturan, kriteria dan lain-lain.
Contohnya:
- Tuliskan bacaan sujud sahwi!
- Tunjukkan bukti bahwa Islam sangat memperhatikan kebersihan!
d. Pertanyaan Analisis (Analysis Question)
Pertanyaan yang menurut murid dapat menemukan jawaban dengan cara:
- Mengidentifikasiakn nmotif masalah yang ditampilkan.
- Mencari bukti-bukti atau kejadian-kejadian yang menunjang suatu
kesimpulan atau generalisasi yang ditampilkan.
- Menarik kesimpulan berdasarkan informasi-informasi yang ada atau
membuat generalisasi dari atau berdasarkan informasi yang ada.
Contoh:
- Identifikasi motif
Mengapa orang-orang tergolong muhlisin?
- Menganalisis kesimpulan/generalisasi
(mencari bukti kejadian yang menunjang kesimpulan)
- Menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada.
(setelah kita membicarakan system perbankan, kesimpulan apa yang dapat
kita Tarik?
e. Pertanyaan Sintesa (Synthesis Question)
Jawaban yang benar tidak tunggal melainkan lebih dari satu.
- Membuat ramalan/prediksi
Apa yang terjadi bila…?
- Mrmcahkan masalah berdasarkan imajinasi
Bayngkan anda seolah-oleh hidup di zaman nabi. Apa yang akan anda
lakukan?
- Mencari komunikasi
Susunlah suatu kerangan pendek yang menggambarkan kehidupan.
f. Pertanyaan Evaluasi (Evaluation Question)
Menghendaki murid untuk menjawab dengan cara memberi penilaian.
Contoh:
- Menurut pendapatmu..
- Bagaimana penilaianmu..
3. Jenis-jenis pertanyaan menurut luas sempitnya sasaran
a. Pertanyaan sempit (Narrow Question)
Berupa kunci jawaban yang telah tersedia.
1) Pertanyaan sempit informasi langsung
Menuntut murid akan ingat atau menghafal informasi yang ada.
Contohnya: - sebutkan empat bentuk pengabdian kita kepada orangtua!
2) Pertanyaan sempit memusat
Menuntut murid agar mengembangkan ide atau jawbannya dengan melalui petunjuk
tertentu. Guru menghendaki murid untuk membedakan, mengasosiasikan, menjelaskan
dan lain-lain.
Contoh: - dengan cara bagaimana agar konsep gotong royong dapat dengan mudah
dimengerti oleh murid?
3) Pertanyaan luas (Broad Question)
Jawabannya mungkin lebih dari satu, sebab pertanyaan belum memiliki jawaban yang
spesifik, sehingga masih diharapkan terbuka.
Pertanyaan luas terbuka (Open end question)
Memberikan kesempatan murid untuk mencari jawaban menurut cara dan gayanya masing-
masing.
Contohnya: bila datanya begini, ramalkan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi.
4) Pertanyaan luas menilai (Valuing question)
Meminta murid untuk menilai terhdap aspek kognitif maupun sikap. Guru dapat
menghendaki murid untuk merumuskan pendapat, menentukan sikap dan tukar menukar
pendapat.
Contoh: bagaimana pendapatmu tentang jalannya pertandingan sepak bola tadi?
4. Komponen keterampilan bertanya
Factor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan antara lain:
a. Kejelasan dan kaitan pertanyaan
b. Kecepatan dan selang waktu (pause)
c. Arah dan distribusi penunjukan (penyebaran)
d. Teknik penguatan
e. Teknik menuntun (promting)
f. Teknik menggali (prabing question)
g. Pemusatan (focusing)
h. Pindah gilir (re-derecting)

Anda mungkin juga menyukai