Makalah Prinsip Dan Kode Etik Dalam Bisnis
Makalah Prinsip Dan Kode Etik Dalam Bisnis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PROFESI
1. Pengertian :
a. Definisi yang sangat luas, profesi adalah sebuah pekerjaan yang secara khusus
dipilih, dilakukan dengan konsisten, kontinu ditekuni, sehingga orang bisa
menyebut kalau dia memang berprofesi di bidang tersebut.
b. Definisi lebih sempit, profesi adalah pekerjaan yang ditandai oleh pendidikan dan
keterampilan khusus. Sedangkan definisi yang lebih khusus lagi, profesi ditandai
oleh tiga unsur penting yaitu pekerjaan, pendidikan atau keterampilan khusus, dan
adanya komitmen moral/nilai-nilai etis.
c. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
“Profesi adalah sebuah pilihan yang sadar dilakukan oleh seseorang, sebuah
‘pekerjaan’ yang secara khusus dipilih, dilakukan dengan konsisten, ditekuni secara
konsisten, sehingga orang bisa menyebut kalau dia memang berprofesi di bidang
tersebut. Sedangkan profesional yang memayungi profesi tersebut adalah semangat,
paradigma, spirit, tingkah laku, ideologi, pemikiran, gairah untuk terus menerus secara
dewasa, secara intelek meningkatkan kualitas profesi mereka”
2. Ciri-ciri Profesi :
1. Profesi adalah suatu pekerjaan mulia.
3
2. Untuk menekuni profesi ini diperlukan pengetahuan, keahlian dan keterampilan
tinggi.
3. Pengetahuan, keahlian dan keterampilan diperoleh melalui pendidikan formal,
pelatihan dan praktik/pengalaman langsung.
4. Memerlukan komitmen moral (kode etik) yang ketat.
5. Profesi ini berdampak luas bagi kepentingan masyarakat umum.
6. Profesi ini mampu memberikan penghasilan/nafkah bagi penyandang profesi untuk
hidup layak.
7. Ada organisasi profesi sebagai wadah untuk bertukar pikiran, mengembangkan
program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, serta menyempurnakan,
menegakkan dan mengawasi pelaksanaan kode etik di antara anggota profesi
tersebut.
8. Ada ijin dari pemerintah untuk menekuni profesi ini.
Bisnis dianggap sebagai profesi karena telah sesuai dengan definisi dan ciri-
ciri suatu profesi, yaitu :
1. Profesi adalah pekerjaan dan di dalam bisnis terdapat banyak jenis pekerjaan.
2. Sebagian besar jenis pekerjaan di dalam perusahaan.
3. Profesi menuntut penerapan kaidah moral/etika yang sangat ketat.
4. Tuntutan kaidah moral yang tinggi menjadi keharusan dalam bisnis.
4
Adanya pro & kontra apakah Bisnis bisa disebut Sebagai profesi/ tidak?.
Pandangan yang mengganggap bisnis itu adalah Amoral. Bisnis tidak ada
hubungannya dengan etika. Yang lemah akan kalah, yang kuat akan unggul.
Banyaknya pandangan bisnis amoral ini akan ditinggalkan karena saat Ini dan dimasa
yang akan datang makin banyak yang menyadari bahwa dalam berbisnis pun
diperlukan komitmen moral yang tinggi.
5
c. Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai
dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
d. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar bisnis
dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
e. Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri
pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap
menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.
D. ETIKA LINGKUNGAN HIDUP
Contoh Kasus :
6
hujan asam (Acid Rain) ke bumi sekitar awan tsb. Sejak beberapa dekade terakhir ini,
terutama di kawasan industri padat negara-negara maju seperti AS, Kanada, Jerman,
Belanda dsb. Hujan asap ini ternyata berbahaya bagi kehidupan di bumi. Bila ini terus
berlangsung, maka hujan asam itu dapat merusak hutan, mencemari air, bahkan
merusak gedung-gedung.
Berbagai isu lingkungan hidup tidak dapat lagi diabaikan bila ingin memahami
dan menyadari bahwa perilaku manusia juga berpengaruh terhadap keberadaan bumi
beserta seluruh isinya, bukan hanya menentukan keberadaam umat manusia saja.
Sehubungan dengan hal ini, ada beberapa paradigm (cara pandang/pola pikir) yang
berkembang dalam memahami etika dalam kaitannya dengan isu lingkungan hidup.
a. Kode etik formal : Kode etik yang dirumuskan/ditetapkan secara resmi oleh suatu
organisasi profesi, suatu lembaga/entitas tertentu dsb.
b. Kode Etika : Entitas yang mengembangkan kebijakan, mengevaluasi tindakan,
menginvestigasi, dan menghakimi pelanggaran-pelanggaran etika.
7
c. Sistem komunikasi etika : Cara untuk mensosialisasikan kode etik dan
perubahannya, termasuk isu-isu dan cara mengatasinya yang bersifat dua arah
d. Pejabat etika : Pihak yang mengkoordinasikan kebijakan, memberikan pendidikan,
dan menyelidiki tuduhan adanya pelanggaran etika
e. Program pelatihan etika : Program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
dan membantu karyawan dalam merespon masalah-masalah etika
f. Proses penetapan disiplin : dalam hal terjadi perilaku tidak etis.
2. Kode Etik Pemasaran :
a. Kompetensi
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya,
mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas
dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan. Praktisi
manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
1) Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan
berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
8
2) Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang
berlaku.
3) Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan
serta dapat diandalkan.
b. Kerahasiaan
Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan
informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk
melakukan hal tersebut. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk :
1) Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh
dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.
2) Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang
diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan
juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.
3) Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan
pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.
c. Integritas
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan
yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam
menjunjung etika. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk :
1) Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar
dari potensi konflik.
2) Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan
mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tugas secara etis.
3) Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat
mempengaruhi tindakan mereka.
4) Menahan diri dari aktivitas negatif yang dapat menghalangi dalam pencapaian
tujuan organisasi.
5) Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang
dapat menghalangi penilaian tanggung jawab kinerja dari suatu kegiatan.
9
6) Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta yang
menguntungkan dalam penilaian profesional.
7) Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan
mendiskreditkan profesi.
d. Objektivitas
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar
dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi
relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap
pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan. Praktisi manajemen
akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
1) Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif.
2) Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan
pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan.
e. Resolusi atas Etis
Dalam menerapkan standar kode etik, praktisi akuntansi manajemen dan
manajemen keuangan mungkin menghadapi masalah dalam mengidentifikasikan
perilaku tidak etis atau di dalam memecahkan suatu konflik etis.
4. Kode Etik Keuangan :
a. Association for Investment Management and Research (AIMR)
1) Bertindak berdasarkan integritas, kompetensi, martabat dan bertindak etis dalam
berhubungan dengan publik dst.Menjalankan dan mendorong pihak lain untuk
bertindak etis dan professional.
2) Berusaha keras untuk memeliharan dan meningkatkan kompetensi dan
kompetensi pihak lain.
3) Menerapkan kehati-hatian dan menjalankan penilaian yang bersifat independen.
b. Standar-standar perilaku professional juga meliputi :
1) Tanggung jawab fundamental
2) Hubungan dan tanggung jawab atas profesi
3) Hubungan dan tanggung jawab pada atasan
4) Hubungan dan tanggung jawab pada pelanggan dan calon pelanggan
5) Hubungan dan tanggung jawab kepada publik
10
5. Kode Etik Teknologi Informasi :
a. Association for Computing Machinary
Setiap elemen di dalam perusahaan akan berinteraksi satu dengan yang lainnya
yang akan memengaruhi perusahaan secara keseluruhan, sekecil apapun peran yang
dimainkan oleh setiap elemen tersebut. Misalnya bagian produksi di suatu perusahaan.
Walaupun bagian produksi tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, namun
kualitas produk yang dihasilkan sangat menentukan kinerja fungsi pemasaran.
Association for
Institute of
American Marketing Investment Association for Computing
Management
Association (AMA) Management and Machine (ACM)
Accountants
Research (AIMR)
Kerahasiaan, Kerahasiaan,
Kerahasiaan,
Hak dan Kewajiban Objektivitas, Menghormati hak
Objektivitas
Independensi kekayaan intelektual
11
menggunakan
lain
informasi nonpublik
Sehubungan dengan hal tersebut dibawah ini akan diulas beberapa konsep
yang biasa muncul dalam pedoman kode etis suatu profesi :
1. Integritas
2. Whistleblowing
3. Kompetensi
12
ketuga unsure ini, pegetahuan, ketampilan, sikap dan perilaku, maka orang yang
kompeten sama artinya dengan orang yang professional.
Objektif Berarti sesuai tujuan, sesuai sasaran, tidak berat sebelah, selalu
didasarkan atas fakta, atau bukti yang mendukung. Konsep ini menyiratkan bahwa
segala sesuatu diungkapkan apa adanya, tidak menyembunyikan sesuatu, jujur dan
wajar. Independensi mencerminkan sikap tidak memihak serta tidak dibawah
pengaruh atau tekanan pihak tertentu dalam mengambil keputusan atau tindakan.
13
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Prinsip dan isu etika untuk beberapa fungsi, seperti fungsi sumber daya
manusia (SDM), pemasaran, akuntansi, keuangan, teknologi informasi, dan
fungsi-fungsi lainnya.
C. SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik. Etika Bisnis dan Profesi:Tantangan Membangun
Manusia Seutuhnya - Jakarta : Salemba Empat, 2009
Rindjin, Ketut. Etika Bisnis dan Implementasinnya. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
2004
Etika bisnis perbankan / H.As. Mahmuddin. Cetakan 1. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,
1994
Kanter, E.Y 2001. Etika Profesi Hukum : Sebuah Pendekatan Sosio-Religius. Jakarta:
Storia Grafika
Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relivansinya. Yogyakarta : Kanisius
15