Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN DAN PEMERIKSAAN

➢ Subjektif
Pemeriksaan subjektif dilakukan untuk mengetahui adanya keluhan seperti rasa sakit
dan kegoyangan gigi, serta untuk mengetahui adanya kebiasaan buruk pada
penderita seperti bruksism, menghisap jari, menggigit benda-benda keras dsb.

➢ Klinis
Pemeriksaan klinis dilakukan untuk melihat: permukaan oklusal gigi geligi yaitu
adanya atrisi atau abrasi oklusal, hubungan oklusi gigi-gigi di oklusi di rahang atas
dan rahang atas dan rahang bawah pada regio anterior dan posterior pada posisi
sentris dan artikulasi untuk melihat adanya kontak prematur dan blocking serta
melihat adanya hubungan gigi yang edge-to-edge.

➢ Radiologis
Pemeriksaan radiologis dilakukan untuk melihat adanya pelebaran ruang
periodontal, diskontinuitas atau penebalan lamina dura, kerusakan tulang vertikal,
radiolusensi pada bifurkasi, radiolusensi atau kondensasi tulang alveolar atau
resorpsi akar.
Perawatan
▪️Menghilangkan etiologi/trauma 
▪️Menghilangkan kalkulus (scaling dan root planing) 
▪️Splint sementara atau permanen( Dilakukan jika telah terjadi mobilitas gigi dengan
derajat kegoyangan yang besar.)
▪️Occlusal adjustment: Adalah pengasahan kembali permukaan oklusal secara
selektif dengan tujuan menetapkan suatu keadaan oklusi yang nontraumatik, stabil
▪️Restorasi gigi 
Hamish T. 2007. Oklusi. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran; EGC. Jakarta.
Maximum Intercuspation or Intercuspal position
Pasien diperintahkan untuk menutup mulut dengan posisi intercuspal maksimum
tanpa mencari gigitan yang nyaman (posisi menelan ludah).
• Excursive movement
Kualitas kontak gigi selama pergerakan mandibula dapat dilihat dengan menyuruh
pasien menggerakkan rahang bawah ke depan, kanan dan kiri.
• Tooth mobility
Kegoyangan gigi dapat diperkirakan dengan tekanan gigi. Setelah gigi berkontak,
maka pasien dapat menghentakkan gigi dan dokter dapat melihat kegoyangan gigi
pasien
• Penggunaan kertas artikulasi
Berguna untuk mengindentifikasi kontak oklusal yang dapat merusak mandibula,
kegoyangan gigi atau menyebabkan trauma pada gigi dan periodonsiumnya
• Penyesuaian oklusal adalah pembentukan hubungan fungsional ke periodonsium
dengan melakukan satu atau lebih dari: coronoplasty, restorasi, pergerakan gigi,
pencabutan gigi atau operasi orthognathic (orthognatic surgery).
• Manajemen perilaku adalah pengaturan perilaku yang dapat menyebabkan
tekanan berlebihan pada periodonsium yang akan menyebabkan injury (seperti:
bruxism).
• Stabilisasi sementara atau jangka panjang untuk gigi yang mengalami mobilisasi
dengan removable atau fixed appliance (alat removable atau fixed). Splint adalah
alat untuk mengatur imobilisasi dan sebagai stabilisasi dari bagian yang mengalami
cedera. Splint dapat digunakan untuk short-term atau long-term.
• Orthodontic. Gigi yang secara periodontal tidak baik atau memiliki tulang
pendukung yang sedikit tidak diindikasikan untuk perawatan orthodontic pergeseran
gigi. Pergerakan gigi dengan menghilangkan oklusal yang abnormal dan memperbaiki
prognosis jangka panjang harus menjadi goal utama dari perawatan ini.
• Rekonstruksi oklusal. Perbaikan oklusal apabila gigi masih bisa diperbaiki dengan
membuat crown, bridge atau implant.
• Extraction of selected teeth. Ekstraksi gigi bisa dilakukan apabila gigi mempunyai
prognosis yang buruk atau apabila ekstraksi dapat memperbaiki prognosis gigi yang
masih ada.
Sanadi RM, Chelani LR, Bhakkand SR, Sheth JK. 2016. Role of trauma from occlusion
in periodontal disease- A controversy. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences.
15(9):118-122.:

DIAGNOSIS BANDING
pada umumnya ada 2 yaitu apical periodontitis dan dental trauma. Idealnya ketika
gigi disertai dengan nekrosis pulpa dan gejala trauma oklusi. Harus di test dan
mencari dengan artikulating paper khususnya gigi posterior.
Clinical and imaginologic diagnosis of occlusal trauma. 2012Authors:A. Consolaro
PROGNOSIS
Prognosis akan dikatakan buruk, apabila jika trauma karena oklusi tidak
dirawat dengan tepat pada pasien dengan periodontitis kronis, dapat menyebabkan
kehilangan tulang progresif dan perubahan yang merugikan dalam prognosis serta
dapat mengakibatkan hilangnya gigi trauma karena oklusi berperan sebagai faktor
risiko yang dapat memperparah kerusakan jaringan dan periodontitis.
oklusal yang berkelanjutan menyebabkan kepadatan tulang alveolar
menurun, sementara lebar ruang ligamen periodontal meningkat, yang mengarah
pada peningkatan mobilitas gigi
(Fan J, Caton JG. 2018. Occlusal Trauma and Excessive Occlusal Forces: Narrative
Review, Case Definitions and Diagnostic Consideration. J. Periodontal ; 89(1))
( Mortazavi H, Safi Y, Rahmani S. Diagnostic features of common oral ulcusative
lesions: an updated decision tree. Int J Dent. 2016;14:(2):112-4)

Anda mungkin juga menyukai