Anda di halaman 1dari 16

Tugas : Mata Kuliah Statistika

Dosen pengampu : Dr. Rudi Hartono, SKM.,M.Kes

STATISTIKA TUGAS 3

OLEH

NIDA IBTIHAL TAQIYYAH IRBAH

PO714203181018

PRODI D. IV
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN MAKASSAR
2020
1. Sebutkan dan jelaskan defenisi tabel beserta contoh,kelemahan dan kelebihannya?
Jawab:
Tabel adalah susunan data dalam baris dan kolom, atau mungkin pada struktur
yang lebih kompleks
Contoh:
Tabel Sebagaian Persebaran dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Jenu

N Desa Luas Persentase Jumlah Kepadatan


o (Km2) Luas Penduduk penduduk
Kecamatan (jiwa) (Jumlah
(%) Penduduk/
Km2)

1 Karang 4,46 5,47 3.156 708


Asem

2 Sodorejo 5,47 6,70 3.788 693

3 Temaji 11,45 14,03 4.732 413

4 Purworejo 4,43 5,43 2.508 566

Kelebihan:

data riel secara dapat dibaca

Kekurangan:

sulit untuk interpretasi Grafik.

2. Sebutkan dan jelaskan defenisi diagram beserta contoh,kelemahan dan kelebihannya?


Jawab:
Diagram merupakan gambar atau bentuk visual dari data yang asalnya berupa
bilangan.
Contoh:
kelebihan:
1. Media ini rapi, benar jelas, dan diberi titel
2. Ditempatnya secara trategis
3. Penyusunannya sesuai dengan pola
Kekurangan:
1. Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehimgga sulit dimengerti
2. Untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang
apa yang di diagramkan.
3. Sebutkan dan jelaskan defenisi diagram garis beserta contoh,kelemahan dan
kelebihannya?
Jawab:
Diagram garis merupakan suatu diagram berupa garis-garis yang menghubungan
titik-titik yang menunjukkan data beserta frekuensinya antara satu dengan yang lain.
Contoh:

Kelebihan:
Diagram garis biasanya digunakan untuk menaksir atau memperkirakan data
berdasarkan polapola yang telah diperoleh. Diagram garis ada yang tunggal dan
majemuk,diagram garis majemuk yaitu dalam satu gambar terdapat lebih dari satu garis.
Diagram garis majemuk biasanya digunakan untuk membandingkan dua keadaan atau
lebih yang mempunyai hubungan.
Kekurangan:
Hanya digunakan untuk data yang berkala,tidak bisa data yang lainnya Harus sangat
teliti dalam membaca diagram ini.
4. Sebutkan dan jelaskan defenisi pie grap beserta contoh,kelemahan dan kelebihannya?
Jawab:
Diagram Pie graph adalah bentuk grafik atau diagram yang berwujud lingkaran
(360®) yang digunakan untuk membandingkan kuantitas dari data dari satu periode.
Contoh :

Kelebihan :
a. Menghemat space, karena diagram pie graph tidak memerlukan bnyak tempat
b. Secara langsung dapat melihat kan banyak perbandingan masing-masing ukuran
data melalui besar sektornya

Kekurangan :

Tidak memperlihatkan ukuran data atau frekuensi masing-masing data

5. Jelaskan defenisi data tunggal, data frekuensi tunggal, data frekuensi kelompok!
Jawab:
a) Statistika data tunggal bisa didefinisikan sebagai sebuah metode atau cara untuk
menghitung data ringkasan berbentuk angka seperti jumlah, rata-rata, nilai
tengah, median, modus, ataupun proporsi dari data tunggal yang disajikan.
Dalam mempelajari statistika data tunggal, kita akan menemukan istilah-istilah
seperti mean data tunggal, modus data tunggal, median data tunggal, kuartil
data tunggal, dan simpangan baku data tunggal.
A. Rataan Hitung
Untuk mencari nilai rata – rata pada data tunggal, dapat digunakan rumus
berikut :

Jika data disajikan dalam tabel dimana data ada yg sama sebanyak
frekuensinya (misal data ke 1 sampai data ke 3 = 5) maka dapat digunakan
rumus berikut :

B. Modus
modus adalah nilai yang paling sering muncul atau nilai dengan frekuensi paling
tinggi.
C. Median

Median adalah nilai tengah dari suatu data. Untuk mencari median pada
data tunggal dapat digunakan rumus berikut :

D. Quartil
1) Jika Jumlah n nya bernilai ganjil

2) Jika Jumlah n nya bernilai genap

b) Frekuensi Tunggal
Distribusi frekuensi tunggal merupakan distribusi frekuensi yang hanya memiliki
satu nilai di setiap kelasnya. Penggunaannya lebih sesuai jika diterapkan pada
data yang tidak memiliki angka yang bervariasi (diskrit). Setiap interval kelas
hanya dibentuk oleh satu nilai dalam suatu kelas.

Penyelesaian soal ini hampir mirip dengan kasus distribusi frekuensi


berkelompok. Namun terdapat beberapa langkah pada kasus distribusi frekuensi
berkelompok yang tidak perlu kamu terapkan disini.

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi frekuensi tunggal, kamu perlu


mengurutkan nilai terendah hingga tertinggi. Pada contoh soal di atas, nilai-nilai
dalam data hanya berkisar mulai dari 1 hingga 5. Sehingga jumlah kelas yang
perlu kamu buat hanya sebanyak lima kelas. Kemudian selanjutnya, menghitung
frekuensi di masing-masing kelas. Nah di bawah ini merupakan hasil tabelnya.

Dari tabel distribusi frekuensi di atas, kamu dapat mengetahui bahwa


terdapat 7 siswa yang merupakan anak tunggal. Lalu 9 siswa dengan 2
bersaudara, dst.
c) Frekuensi Kelompok
Distribusi frekuensi berkelompok adalah distribusi frekuensi dengan
interval nilai yang beragam (kontinu), sehingga nilai-nilai tersebut perlu
dikelompokkan berdasarkan karakteristik intervalnya. Setiap kelompok memiliki
panjang interval yang sama besarnya.
Tabel di bawah ini merupakan besarnya kalori dari 22 merk es krim rasa
vanilla (satuan: kal). Buatlah tabel distribusi frekuensinya.
Pada contoh soal tersebut, terlihat bahwa jumlah kalori 22 merk es krim vanilla
berbeda satu sama lain. Hal ini menunjukkan karakteristik distribusi frekuensi
berkelompok, yaitu memiliki interval nilai yang beragam. Dibutuhkan teknik
khusus untuk membuat tabel distribusi frekuensi berkelompok, yakni:
1. Mengurutkan seluruh data dari nilai terendah hingga tertinggi

2. Menghitung range, yaitu selisih antara nilai tertinggi (Xmax) dan nilai
terendah (Xmin). Dengan demikian, diperoleh range = 439 – 111 = 328.

3. Menghitung banyaknya kelas (k) menggunakan rumus:

k = 1 + 3,3 log(n), dengan n adalah banyaknya data

Jadi, k = 1 + 3,3 log(22) = 1 + (3,3 x 1,3) = 5,43 = 5 kelas.

Tabel distribusi frekuensi berkelompok digunakan untuk menjelaskan pola dari


kelompok. Terlalu sedikit atau terlalu banyak kelas yang ada akan mengaburkan
pola data. Umumnya banyaknya kelas yang digunakan adalah 4 hingga 20 kelas.
Sehingga untuk menghindari subjektivitas, maka digunakan perhitungan
banyaknya kelas menggunakan rumus tersebut, yang ditemukan oleh H.A.
Sturges pada tahun 1926.
4. Menghitung panjang interval di masing-masing kelas (p) menggunakan rumus:

c = range / k
Dengan menerapkan tersebut, dihasilkan c = (328) / 5 = 65,6 = 66. Jadi panjang
interval di masing-masing kelas adalah 66.
5. Menentukan batas masing-masing kelas. Batas bawah kelas pertama yang
umumnya digunakan adalah nilai terendah suatu data. Kemudian batas atas
kelas pertama diperoleh dengan menghitung Xmin + p – 1. Hal ini dilakukan
karena banyaknya anggota di suatu kelas dihitung dari mulainya batas bawah.

6. Menghitung tepi bawah dan tepi atas masing-masing kelas.


Tepi bawah = batas bawah – 0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5
7. Menghitung frekuensi (banyaknya anggota di masing-masing kelas).
Setelah menerapkan ketujuh langkah di atas, maka didapatlah tabel
distribusi frekuensi yang ditampilkan pada tabel di bawah ini.

Terdapat 5 merk es krim vanilla yang memiliki kalori dalam interval 111 –
176 kal. Kemudian terdapat 7 merk es krim vaniila dengan besar kalori pada
interval 177 – 242 kal, dst.
Dalam tabel distribusi frekuensi berkelompok, terdapat beberapa hal
yang perlu kamu perhatikan, yakni:

1. Tidak terdapat tumpang tindih antara satu interval kelas dengan yang
lainnya. Sehingga penempatan observasi di suatu interval kelas tidak menjadi
ambigu.
2. Pembentukan interval kelas harus memuat seluruh data. Jika terdapat satu
data saja yang tidak dimuat dalam interval kelas, maka terdapat kesalahan
dalam mendistribusikan data.
3. Panjang interval di setiap kelas harus sama.
4. Menggunakan data yang bersifat kontinu, dengan kata lain terdapat
keberagaman nilai dalam data tersebut.
6. Kerjakan data berikut! (nim genap + 10 data)

Kelas Frekuensi
3-10 8
11-18 8
19-26 8
27-34 8
35-42 8
43-50 8
51-58 8
59-66 4
Jumlah 60
Dari data diatas tentukan nilai:
a. Median

Kelas Frekuensi Fk Tb
3-10 8 8 2,5
11-18 8 16 10,5
19-26 8 24 18,5
27-34 8 32 26,5
35-42 8 40 34,5
43-50 8 48 42,5
51-58 8 56 50,5
59-66 4 60 58,5
Jumlah 60 284
Dik: kelas median: 27-34
Tb=26,5
n= 60
f= 8
Fk= 24
P= 8
Dit: Me…?
1
n−F
Peny: 2
Mⅇ=T b +( )P
f
1
60−24
2
Mⅇ=26,5+( )8
8
30−24
Mⅇ=26,5+( )8
8
6
Mⅇ=26,5+( )8
8
Mⅇ=26,5+6
Mⅇ=32,5
Jadi, nilai mediannya adalah 32,5

b. Mean

K F T T xi xi f i
e r a b
l e
a k
s u
e
n
s
i
3 8 1 2 6,5 52
- 0 ,
1 , 5
0 5
1 8 1 1 14,5 116
1 8 0
- , ,
1 5 5
8
1 8 2 1 22,5 180
9 6 8
- , ,
2 5 5
6
2 8 3 2 30,5 244
7 4 6
- , ,
3 5 5
4
3 8 4 3 34,5 276
5 2 4
- , ,
4 5 5
2
4 8 5 4 46,5 372
3 0 2
- , ,
5 5 5
0
5 8 5 5 54,5 436
1 8 0
- , ,
5 5 5
8
5 4 6 5 63,5 250
9 6 8
- , ,
6 5 5
6
J 6 273 1926
u 0
m
l
a
h
T a +T b
Ctt: x i=
2
Dik: ∑ x i f i=1926
Σ fi =60
Dit: Mean….?
Σ xi f i
Peny: x=
Σ fi
1926
x=
60
x=32,1
Jadi, nilai meannya adalah 32,1

c. Modus
Dik: Tb= 26,5
d1= 8
d2= 8
p= 8
Dit: Mo…?
d1
Peny: MO=T b + ( )
d 1+ d 1
p
MO=26,5+( 8+8 8 ) 8
8
MO=26,5+( ) 8
16
MO=26,5+4
MO=30,5
Jadi, nilai modusnya adalah 30,5

d. Variance

K F xi x i−x́ ( χ i −x́ )
2
❑fi ( x i− x́ )2
e r
l e
a k
s u
e
n
s
i
3 8 6,5 -25,6 -655,36 -5242,88
-
1
0
1 8 14,5 -17,6 -309,76 -2478,08
1
-
1
8
1 8 22,5 -9,6 -92,16 -737,28
9
-
2
6
2 8 30,5 -1,6 -2,56 -20,48
7
-
3
4
3 8 34,5 2,4 5,76 46,08
5
-
4
2
4 8 46,5 14,5 210,25 1682
3
-
5
0
5 8 54,5 22,5 506,25 4050
1
-
5
8
5 4 63,5 31,5 992,25 3969
9
-
6
6
J 6 Σ fi ( x i− x́ ) 2 1268,36
u 0
m
l
a
h
Dik: Σ fi ( x i− x́ ) 2=1268,36
Σf =60
j
2
Dit: s … .?
2
∑ f i ( x i− x́ )2
Peny: S=
Σf i
1268,36
S2=
60
2
S =21,14
Jadi, nilai variancenya adalah 21,14

e. Simpangan baku
Dik: Σ fi ( x i− x́ ) 2=1268,36
Σf =60
j

Dit: S … .?
2
x i −x́ )
Peny: s=
∑ f ⅈ(
∑ fⅈ√
1268,36
s=
√ 60
s= √21,14
s=4,59
Jadi, nilai simpangan baku adalah 4,59

f. Simpangan eror
Dik: s=4,56
n=8
Dit: SE…..?
s
Peny: SE¿
√n
4,59
SE¿
√8
4,56
SE¿
2,83
SE¿ 1,61
Jadi, nilai simpangan erornya adalah 1,61

g. Coeficient variance (CV)


Dik: s=4,56
x́ / Mean=32, 1
Dit: CV….?
Peny:

s
CV = ×100 %

4,56
CV = ×100 %
32,1

CV =0,14 × 100 %

CV =0,14

Jadi, nilai coeficien variance adalah 0,14

Anda mungkin juga menyukai