Anda di halaman 1dari 47

Pelaku Pasar

Modal

NURUL SUSIANTI, M.E

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
1. Emiten dan Perusahaan Publik
2. Perusahaan Efek
3. Lembaga Penunjang Pasar Modal
Pelaku 01 Emiten dan
Perusahaan Perusahaan dapat menghimpun dana dari

Pasar Publik masyarakat dengan menjual atau


menawarkan efek kepada publik.

Modal Kegiatan ini dikenal dengan istilah


penawaran umum perdana, Initial Public
Offering (IPO) atau go public, yang
dilakukan berdasarkan tata cara yang

Syariah diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan


Pelaksanaannya.

Dokumen-dokumen yang dibutuhkan


sehubungan dengan perusahaan yang Go Public
adalah sebagai berikut:
a. Laporan keuangan audit oleh akuntan publik
b. Dokumen legal audit dan legal opinion oleh
konsultan hukum
c. Hasil penilaian aset oleh lembaga penilai (jika
ada)
d. Pendirian dan Perubahan-perubahan
Anggaran Dasar serta perjanjian-perjanjian
yang telah dibuat perusahaan.
Pelaku 02 Perusahaan Efek
Perantara Pedagang Efek (Broker –

Pasar Dealer
a. Anggota Bursa (Administrasi)
b. Non Anggota Bursa (Non
Administrasi)

Modal Penjamin Emisi Efek (Underwriter)


Ada 2 macam perjanjian penjaminan yaitu
kontrak penjaminan emisi Efek dapat

Syariah berbentuk kesanggupan penuh (full


commitment) atau kesanggupan terbaik
(best effort).

Manajer Investasi (Investment Manager)

Tugasnya:
a. Mengadakan riset atas efek
b. Menganalisa kelayakan investasi
c. Mengelola portofolio efek atas kepentingan
nasabah
d. Mengelola reksa dana.
Pelaku 03 Lembaga
Penunjang Pasar

Pasar Modal
1.
2.
3.
Biro Administrasi Efek (BAE)
Bank Kustodian
Wali Amanat

Modal 4.
5.
6.
Pemeringkat Efek
Penilai Harga Efek
Indonesia Securities Investor

Syariah Protection Fund (SIPF)


Peran Profesi
Penunjang Pasar
Modal Syariah
PROSES JUAL BELI SAHAM DI BURSA EFEK
MEKANISME YUKS NABUNG SAHAM
JADWAL PENAWARAN UMUM
JADWAL PENAWARAN UMUM
PROSES PENJATAHAN SAHAM
PROSES PERDAGANGAN I
PROSES PERDAGANGAN II
JAM & SESI PERDAGANGAN
CONTOH PREKSI HARGA ISHG
Analisa Teknikal
& Fundamental
 Rasio Keuangan atau Financial Ratio merupakan alat analisis
keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan
berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada
pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran
kas).
Laporan Perubahan Ekuitas
Digunakan untuk mengetahui apakah modal perusahaan
bertambah atau berkurang pada periode tertentu
Laporan Arus Kas
Digunakan untuk mengetahui
pertambahan dan pengurangan kas
dalam perusahaan pada periode
tertentu
Catatan Atas Laporan Keuangan
Digunakan untuk mengetahui secara rinci atau
detail mengenai keadaan perusahaan.
 Analisa rasio keuangan perusahaan, minimal terdiri dari:
 Rasio Likuiditas (Liquidity ratios)
 Rasio Aktivitas (Activity ratios)
 Rasio Rentabilitas (Profitability ratios)
 Rasio Solvabilitas (Solvability ratios)
 Rasio Pasar (Market ratios)
 Analisa teknikal berdasarkan pada pola-pola grafik yang
telah terjadi dimasa lalu yang dapat dijadikan patokan
Prinsip Analisa Teknikal
untuk memprediksi masa datang
 Price Discounts Everything
Berdasarkan analisa fundamental, harga akan dipengaruhi berita-berita mengenai laporan keuangan, nilai
penjualan ataupun harga komoditi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tetapi, berdasarkan analisa
teknikal harga justru akan mendiskon semua berita tersebut, sehingga kadang-kadang harga bergerak
melewati nilai harga teoritis secara fundamental (bisa naik atau turun).
 Price Fluctuates in Trends
Menurut analisa teknikal, harga saham biasanya akan bergerak mengikuti suatu tren tertentu.
 History Repeats Itself
Menurut analisa teknikal, pola pergerakan harga di masa lalu akan berulang kembali di masa datang.
Jenis Chart

Line Chart hanya


menampilkan garis
yang
menghubungkan
penutupan harga
saham pada periode
tertentu.
Bar Chart menggambarkan
pergerakan harga dalam suatu
periode tertentu (harga
pembukaan, tertinggi,
terendah serta penutupan).
Candlestick Chart
menggambarkan
pergerakan harga dalam
suatu periode tertentu
(harga pembukaan,
tertinggi, terendah serta
penutupan) dan
divisualkan dalam
bentuk body yang
menyerupai lilin.
Kecenderungan
pergerakan harga
saham dalam jangka
waktu tertentu
(pendek, menengah,
panjang)

Bullish
Bearish
1. Moving Average
2. Stochastic Oscillator
3. RSI (Relative Streght Index)
4. MACD
5. Bollinger Band
 Untuk sebagian besar pelaku pasar meyakini bahwa pola
trading jangka pendek bisa dilakukan melihat gejala kenaikan
maupun penurunan yang terjadi pada indikator stochastic.

 Perubahan yang lebih cepat dibanding sebagian indikator


oscilator menyebabkan indikator ini memiliki signal yang lebih
cepat namun demikian false signal yang lebih banyak juga tak
bisa dihindari.
Cara pengunaan stochastic, ada dua prinsip yang perlu diketahui:
1. Nilai stochastic di atas 80 dikatakan overbought (kemungkinan akan terjadi
perubahan trend menjadi trend bearish). Nilai stochastic dibawah 20 dikatakan
oversold (kemingkinan akan terjadi perubahan trend menjadi trend bullish
2. Sinyal beli dan jual juga bisa dilihat dari perpotongan garis merah (%K) dan garis hijau
(%D), jika %K memotong %D keatas berarti sinyal beli. Sedangkan apabila %K
memotong %D kebawah berarti sinyal jual.
 RSI merupakan salah satu indikator yang banyak dipergunakan oleh analis
teknikal untuk menentukan titik balik suatu saham. Tanda yang bisa didapat
dari RSI adalah apabila pergerakkan saham tidak dalam suatu tren. RSI pada
umumnya ditentukan pada level 30 – 70 poin. Terkadang analis akan melakukan
penyesuaian apabila level tersebut ditembus keatas.
 Bila RSI berada di level 30 indikasi oversold.
 Bila RSI dilevel 70 indikasi overbought.
 Pada level 45 – 50 dapat dijadikan range perdagangan jangka pendek
 Bisa untuk melihat support & resisten demikian juga Divergenc positif/negatif
 Merupakan salah satu indikator teknikal yang membantu
untuk mengidentifikasi perubahan arah dan memberikan
informasi apakah trend yang berlangsung cukup kuat atau
tidak.
 Merupakan
salah satu
indicator
teknikal yang
memiliki tiga
garis utama Upper
yang bergerak band
mengikuti rata-
rata pergerakan
harga Middle
sepanjang band
periode
tertentu Lower
band
Bullish Candle Bearish Candle

High High
Upper Shadow

Close Open

Real Body

Open Close
Lower Shadow
Low
Low
a. Resiko Daya Beli (purshasing power risk)

b. Resiko Bisnis (business risk)

c. Resiko Tingkat Bunga (interest risk)

d. Risiko Pasar (market risk)

e. Risiko Likuiditas (liquidity risk)


1. Beli di Pasar Perdana, Jual Begitu Masuk di Pasar Sekunder

• adanya keyakinan investor bahwa harga akan naik


begitu suatu saham dicatatkan di bursa efek.
2. Strategi Beli dan Simpan (Buy and Hold)

• berkeyakinan bahwa suatu perusahaan akan


berkembang selama jangka panjang,
3. Strategi Berpindah

• Strategi ini digunakan oleh investor yang aktif mengikuti perkembangan pasar.

4. Strategi Mengurangi Kerugian (Cut Loss)

• Untuk mengurangi kerugian atas pembelian saham yaitu dengan cara menjual
saham yang sebelumnya dimiliki dan mengganti dengan saham lain (berpindah)
• Dengan membeli saham sejenis seperti yang dipegang sebelumnya pada waktu
harganya rendah dan melepaskannya kembali pada waktu harganya naik.
5. Membeli Saham-saham Tidur

• Strategi membeli saham-saham tidur maksudnya membeli saham-saham yang


tidak aktif, karena biasanya saham-saham yang tidak aktif sering luput dari
perhatian orang banyak, sehingga cenderung harganya murah.

6. Strategi Konsentrasi pada Industri

• memilih saham-saham yang terbaik pada industri tersebut.


7. Strategi Membeli Pasar

• Seorang pemodal dikatakan melakukan strategi membeli pasar, apabila investor


secara relatif proporsional ke dalam saham-saham yang ada di bursa efek,

8. Strategi Membeli Melalui Reksa dana

• Strategi ini dilakukan dengan mempercayakan pengelolaan dana yang dimiliki


oleh investor kepada suatu lembaga yang disebut reksa dana.
TERIMAKASIH

47

Anda mungkin juga menyukai