BAB IITinjauan Pustaka1
BAB IITinjauan Pustaka1
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Definisi
hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung dan
pengetahuan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek.
Sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi
proses yang berurutan, yakni : 1). Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut
menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu. 2). Interest, yakni
orang yang mulai tertarik pada stimulus. 3). Evaluation, menimbang-nimbang baik
dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. 4). Trial ,orang yang telah mencoba
perilaku baru. 5). Adoption,yakni subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
5
a. Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
b. Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang telah
6
sampai pada tingkat Universitas Sumatera Utara analisis adalah apabila orang
e. Sintesis (synthesis)
pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
f. Evaluasi (evaluation)
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan
a. Pendidikan
terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa
informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.
7
Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat
baru diperkenalkan.
b. Pekerjaan
c. Umur
psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat
ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ.
Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan
dewasa.
d. Minat
minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada
e. Pengalaman
8
Adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi
akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut
menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang membekas dalam
f. Kebudayaan
g. Informasi
2.2 Remaja
Remaja (adolescent) adalah individu yang berkembang dari saat pertama kali
9
usia individu sebagai remaja berbeda-beda. Tetapi secara universal bisa dibilang
bahwa penduduk laki-laki atau perempuan yang berusia 10-19 tahun dan belum
menikah.14
Masalah kesehatan yang terdapat pada remaja adalah sebagai berikut :15
tahun – sekitar 11% dari semua kelahiran di seluruh dunia. Resiko kematian dari
penyebab yang berhubungan dengan kehamilan jauh lebih tinggi untuk remaja
daripada wanita yang lebih tua. Semakin muda seseorang, semakin besar risikonya.
b. HIV
Usia 15-24 tahun menyumbang 40% perkiraan dari semua infeksi HIV baru di
kalangan orang dewasa di seluruh dunia pada tahun 2008. Setiap hari, 2.500 lebih
remaja terinfeksi dan secara global ada lebih dari 5,7 juta orang muda yang hidup
c. Malnutrisi
10
Banyak anak laki-laki dan perempuan di negara berkembang masuk remaja
kekurangan gizi, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit dan kematian dini.
d. Kesehatan Mental
Dalam setiap tahun tertentu, sekitar 20% dari remaja akan mengalami masalah
kesehatan mental, yang paling sering depresi atau kecemasan. Risiko meningkat oleh
remaja. Hari ini merupakan 150 juta orang muda penggunaan tembakau. Jumlah ini
di banyak negara. Hal ini mengurangi kontrol diri dan meningkatkan perilaku
berisiko. Ini merupakan penyebab utama dari cedera (termasuk yang disebabkan oleh
11
kecelakaan lalu lintas jalan), kekerasan (terutama kekerasan domestik) dan kematian
prematur.
g. Kekerasan
terutama laki-laki.
h. Trauma
Trauma yang tidak disengaja adalah penyebab utama kematian dan cacat di antara
anak remaja. Trauma yang disebabkan karena kecelakaan lalu lintas menyebabkan
2.3 HIV/AIDS
a. Virus HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang
menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel
b. Penyakit AIDS
12
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang
merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh
sistem kekebalan tubuh karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak
Infeksi HIV/AIDS saat ini telah mengenai semua golongan masyarakat, baik
kelompok risiko tinggi maupun masyarakat umum. Jika pada awalnya, sebagian besar
ODHA berasal dari kelompok homoseksual maka kini telah terjadi pergeseran
meningkat. Beberapa bayi yang terbukti tertular HIV dari ibunya menunjukkan tahap
Sampai dengan akhir Maret 2005 tercatat 6.789 kasus HIV/AIDS yang
dilaporkan. Jumlah itu tentu masih sangat jauh dari jumlah sebenarnya. Depkes RI
pada tahun 2002 memperkirakan jumlah penduduk Indonesia yang terinfeksi HIV
yaitu dari 1% pada tahun 1995/1996 menjadi lebih dari 8,38% pada tahun 2000.
Selain itu, survey yang dilakukan pada tahun 2000 menunjukkan angka infeksi HIV
13
yang cukup tinggi di lingkungan PSK di Merauke yaitu 5-26,5%, 3,36% di Jakarta
Padahal sebagian besar ODHA yang merupakan pengguna narkotika adalah remaja
peningkatan kasus infeksi HIV pada pengguna narkotika yang sedang menjalani
rehabilitasi yaitu 15% pada tahun 1999, meningkat cepat menjadi 40,8% pada tahun
2000, dan 47,9% pada tahun 2001. Bahkan suatu survei di Jakarta Pusat yang
dilakukan oleh Yayasan Pelita Ilmu menunjukkan 93% pengguna narkotika terinfeksi
HIV. 22
Bandung, memperlihatkan prevalensi HIV pada warga binaan yang 10 kali lipat lebih
Survei yang dilakukan pada tahun 1999-2000 pada beberapa klinik KB,
puskesmas, dan rumah sakit di Jakarta yang dipilih secara acak menemukan bahwa 6
(1,12%) ibu hamil dari 537 orang yang bersedia menjalani tes HIV ternyata positif
terinfeksi HIV.22
14
2.3.3 Etiologi HIV/AIDS
HIV adalah suatu virus yang termasuk famili Retrovirus dan merupakan
demikian karena genom RNA mentranskrip DNA ke sel menggunakan bantuan enzim
reverse transcriptase (RT), sehingga mampu mengubah RNA menjadi DNA. Hasil
transkrip DNA intermediit atau provirus yang terbentuk kemudian memasuki inti
HIV sebagai penyebab AIDS pertama diketahui pada tahun 1983, ketika
Barre-Sinoussi dari Institut Pasteur menemukan virus yang memiliki aktivitas RT dari
15
Gambar 2.3.3.1 Struktur HIV19
lanjut diketahui bahwa LAV merupakan retrovirus yang terkait dengan sindroma
semacam AIDS. Pada akhir penelitian dipastikan bahwa penyebab AIDS adalah
HIV.18
Pada proses infeksi glikoprotein 120 (gp120) pada amplop HIV berikatan
dengan molekul CD4 pada permukaan limfosit, ikatan diperkuat oleh peran CXCR4
dan CCR5. Proses selanjutnya terjadi fusi kedua membrane atas dukungan dan peran
RNA menjadi DNA. DNA kemudian berintegrasi ke DNA genom host, menjadi laten
dalam waktu lama. Stimulasi terhadap limfosit T atau makrofag dapat mengaktifkan
replikasi HIV melalui peningkatan aktivitas NFkB dimer dalam sel dan berikatan
pada daerah peningkatan sekuen consensus HIV. Sitokin proinflamasi seperti TNF- α
Infeksi HIV memiliki 2 sasaran utama yaitu sistem imun dan sistem saraf
pusat.
A. Sistem Imun
16
Molekul CD4+ merupakan suatu reseptor untuk HIV yang berafinitas
pada proses infeksi HIV. Oleh karena itu, kemokin dapat bersaing
17
Infeksi HIV ditandai oleh hilangnya sel CD4+ yang terus menerus,
bahwa kira-kira ada 100 miliar partikel virus baru yang dihasilkan
setiap hari, dan 1-2 miliar sel T CD4+ yang mati setiap hari.
lanjut, pada saat jumlah sel TCD4+ dikuras habis, makrofag tetap
Selsin makrofag, dua tipe sel dendrit juga merupakan sasaran penting
18
mukosa dan folikular. Diperkirakan sel dendrit mukosa, yang disebut
19
Gambar 2.4.3.1: Patofisiologi infeksi HIV-1. HIV-1 awalnya menginduksi sel T
dan makrofag secara langsung atau dibawa oleh sel dendrit. Replikasi virus
20
virus yang meluas pada jaringan limfoid. Viremia tersebut dikendalikan oleh
respons imun pejamu (tidak terlihat) kemudian pasien memasuki fase laten
klinis. Selama fase ini, replikasi virus pada sel T maupun makrofag terus
berlangsung, tetapi virus tetap bertahan (tidak tergambar). Pada tempat itu
berlangsung pengikisan bertahap sel CD4+ melalui infeksi yang produktif. Jika
sel CD4+ yang hancur tidak dapt tergantikan, jumah sel CD4+ menurun dan
pasien mengalami gejala klinis AIDS full blown. Makrofag pada awalnya juga
ditumpangi oleh virus; makrofag tidak dilisiskan oleh HIV-1, dan dapat
B. Sistem Saraf
21
Window period selama 6-8 minggu, adalah waktu saat tubuh sudah
laboratorium.
AIDS.
o Diare kronis
o Pneumocystis carinii
o Ensefalopati kronik
Penyakit ini menular melalui berbagai cara, antara lain melalui cairan tubuh
seperti darah, cairan genitalia, dan ASI. Virus juga terdapat dalam saliva, air mata,
dan urin (sangat rendah). HIV tidak dilaporkan terdapat dalam air mata dan keringat.
Pria yang sudah disunat memiliki risiko HIV yang lebih kecil dibandingkan dengan
pria yang tidak disunat. Selain melalui cairan tubuh, HIV juga ditularkan melalui:
Ibu hamil
22
o Angka transmisi mencapai 20-30%.
o Angka penularan HIV pada bayi yang belum disusui adalah 14%, dan
o Bayi normal dengan ibu HIV bisa memperoleh antibody HIV dari
Jarum Suntik
o Prevalensi 5-10%.
o Penularan HIV pada anak dan remaja biasanya melalui jarum suntik
Transfusi Darah
o Prevalensi 3-5%.
Hubungan Seksual
Prevalensi 70-80%.
23
Gambar 2.3.6.1 Tabel Risiko Penularan HIV/AIDS21
Western blot
24
Tes ini digunakan untuk tes HIV pada bayi, pada kelompok berisiko
antibodi terhadap HIV di bawah ini, tergantung pada tujuan penyaringan keadaan
pemeriksaan. Bila hasil pemeriksaan reaktif, maka dianggap sebagai kasus terinfeksi
HIV dan bila hasil pemeriksaan non-reaktif dianggap tidak terinfeksi HIV.22
pertama memberikan hasil reaktif. Jika pada pemeriksaan pertama hasilnya non-
reaktif, maka dilaporkan hasilnya negatif. Reagen yang dipakai pada pemeriksaan
kedua bersifat lebih spesifik dan berbeda jenis antigen atau tekniknya. Bila pada
pemeriksaan kedua juga reaktif, maka disimpulkan sebagai terinfeksi HIV. Bila hasil
kedua, ketiga reaktif, maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut memang
terinfeksi HIV. Bila hasil pemeriksaan tidak sama, maka keadaan ini disebut
equivocal atau indeterminate bila pasien yang diperiksa memiliki riwayat pemaparan
25
terhadap HIV atau berisiko tinggi tertular HIV. Sedangkan bila hasil seperti
sebelumnya terjadi pada orang tanpa riwayat pemaparan terhadap HIV atau tidak
Seseorang yang ingin menjalani tes HIV untuk keperluan diagnosis harus
keputusan yang terbaik untuk dirinya serta lebih siap untuk menerima apapun hasil
tesnya nanti. Untuk memberitahu hasil tes juga diperlukan konseling pasca tes, baik
Departemen Kesehatan pada tahun 2007 menyatakan stadium klinis HIV bagi
Stadium klinis I
o Asimtomatik
o Limfadenitis generalisata
Stadium klinis II
26
o Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
o Kandidiasis oral
o TB Paru
Stadium Klinis IV
o Toxoplasmosis otak
o Kriptokokosis ekstraparu
27
o Infeksi virus herpes simplex di mukokutaneus >1 bulan
o Mikobakteriosis atipik
o Tuberkulosis ekstraparu
o Limfoma
o Sarkoma Kaposi
o Ensefalopati HIV
terdapat infeksi oportunistik dan limfosit CD4+ kurang dari 350 sel/mm3 22
penderita AIDS.
28
Mencegah hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti atau
memerlukan.
(ARV).
Pengobatan suportif, yaitu makanan yang mempunyai nilai gizi yang lebih
dukungan agama serta juga tidur yang cukup dan perlu menjaga kebersihan.
Terapi Antiretroviral:
29
Manfaat pemberian ARV, yaitu:
Memulihkan kekebalan
Saat ini regimen pengobatan ARV yang dianjurkan WHO adalah kombinasi
dari 3 obat ARV. Kombinasi obat antiretroviral lini pertama yang umumnya
nevirapin (NVP), stavudin (d4T), dan Evavirenz (EFV). Pada pengobatan ART kini
30
Kombinasi Obat ARV untuk Terapi Inisial
Kolom A Kolom B
Lamivudin + Zidovudin
Lamivudin + Didanosin Evafirenz*
Lamivudin + Stavudin
Lamivudin + Zidovudin
Lamivudin + Stavudin Nevirapin
Lamivudin + Didanosin
Lamivudin + Zidovudin
Lamivudin + Stavudin Nellvinafir
Lamivudin + Didanosin
Tabel 2.3.9.1 Tabel Kombinasi Obat ARV untuk Terapi Inisial 22
*Tidak dianjurkan pada wanita hamil trimester pertama atau wanita yang
berpotensi tinggi untuk hamil. Kombinasi yang sama sekali tidak boleh adalah
zidovudine + stavudin.
31