Abstract
This research has mainly aimed to know and analyze customer behavior in
selecting of green marketing cosmetics products. Sample in this research were
taken using purposive sampling method. There were 114 respondent in this
research. The usage of regression formula can be done as all of classical
assumption test had been through and qualified. All over the test shown that
social class influence significantly toward buying decision at the level of
significance 0.000 < 0.05. The secondary result of this research found that group
of reference has influence significantly toward buying decision at the level of
significance 0.001 < 0.05. The third result shown us that family has influence
significantly toward buying decision at the level of significance 0.000 < 0.05.
Meanwhile result for simultaneous test shown that social class, group of reference
and family, have influence significantly toward buying decision..It has been proved
at the level of significance 0.000 < 0.05. All of these imply that all of hypotheses
in this research can be proved, or accepted
Keywords: Social Class, Group of Reference, Family, Buying Decision
PENDAHULUAN
Bagi kaum wanita dewasa ini, memiliki kencang, sehat dan berseri. Kosmetik
paras cantik dan wajah ayu merupakan merupakan salah satu produk yang
bagian dari semua keinginan diri dalam ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan
memanjakan tubuh yang perlu mendapat keinginan konsumen, agar tampil lebih
perhatian khusus. Hal ini disebabkan kulit cantik dan menarik. Bagi seorang wanita,
wajah mudah terpengaruh berbagai faktor, membeli kosmetik berarti membeli
baik internal (usia, genetik) maupun kecantikan. Setiap kosmetik mempunyai
eksternal (stress, pola makan, dan radiasi kemampuan yang berbeda dalam
bebas) yang bisa mempengaruhi memenuhi kebutuhan dan keinginan
kecantikan kulit. Wajah membutuhkan konsumen. Oleh karena itu, konsumen
perawatan khusus agar kulit tetap halus, dalam hal ini wanita pengguna kosmetik
dituntut harus berhati-hati dalam membeli rumah tangga dan wanita dewasa
produk (kosmetik) yang ditawarkan agar termasuk juga di dalamnya para mahasiswi
memperoleh kepuasan yang optimum pada khususnya perlu berhati hati terhadap
Soedibyo (2001), menyatakan beredarnya kosmetik palsu tersebut.
kebanyakan wanita Indonesia memiliki Mereka harus berhati hati, waspada dan
warna kulit cenderung kecoklatan, sebagai aware terhadap kesehatan sehingga
akibat teriknya matahari di negara yang mereka perlu teliti dalam berbelanja atau
beriklim tropis. Hal ini menimbulkan ide bagi membeli merek produk kosmetik. Berpijak
perusahaan untuk membuat inovasi baru di dari uraian tersebut maka tujuang dari
bidang kosmetika. Ide untuk tampil dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
warna kulit yang lebih cerah dan lebih putih menganalisis perilaku konsumen dalam
sehingga tampil lebih mempesona, maka memilih produk kosmetik yang ramah
bermuncullah produk-produk pemutih lingkungan.
wajah yang bersifat tradisional maupun yang
LANDASAN TEORI DAN
bersifat modern. Hal ini menyebabkan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
sebagian perusahaan kosmetik yang ada
meluncurkan produk pemutih wajah yang Perilaku Konsumen dan Proses
memiliki karakteristik yang tidak sama/ Pembelian
berbeda. Kotler (1997) menyatakan bahwa
Ibu-Ibu rumah tangga dan sebagian para proses pengambilan keputusan dimulai dari
wanita dewasa termasuk di dalamnya para pengenalan masalah, yang dilanjutkan
mahasiswi adalah sebagai salah satu dengan pencarian informasi. Setelah itu
segmen utama dalam pemasaran produk kemudian dilakukan evaluasi dari berbagai
kosmetik. Mereka memerlukan perawatan alternatif yang ada, selanjutnya melakukan
wajah (pemutih) agar dapat tampil lebih pengambilan keputusan pembelian dan
putih, cantik dan menarik. Dengan adanya diakhiri dengan evaluasi dari konsumen
berbagai produk pemutih wajah, para wanita tersebut setelah merasakan produk
dan ibu rumah tangga ini dihadapkan pada tersebut. Tahapan dalam proses pembelian
pengambilan keputusan pembelian dari disajikan pada gambar 1.
Gambar 1.
Tahapan Dalam Proses Pembelian
Sumber : Kotler,(2000)
serangkaian merek produk pemutih wajah Ritiasa (2002) dalam artikel “jangan
tersebut. Namun dewasa ini juga telah gegabah memilih pemutih wajah”
banyak beredar kosmetik palsu, dimana menjelaskan bahwa konsumen harus
kosmetik ini memilik pengaruh yang berhati-hati dalam memilih kosmetik
merusak, tidak hanya pada kulit wajah tetapi pemutih wajah, karena tidak semua
juga lingkungan. Oleh karena itu para ibu pemutih wajah yang beredar di masyarakat
Tabel 1
Deskripsi Responden
Tabel 2
Uji Normalitas
kolmogorov smirnov sebesar 0,326 > 0,05. Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF kurang
Sehingga disimpulkan bahwa data telah dari 10, itu menunjukkan model tidak
terdistribusi secara normal. terdapat gejala multikolinearitas, artinya
tidak terdapat hubungan antara variabel
2. Uji Multikolinieritas
bebas (W ibowo, 2012). Hasil uji
Gejala multikolinearitas dapat diketahui multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 3
melalui suatu uji yang mendeteksi dan berikut ini.
Tabel 3
Uji Multikolinearitas
menguji apakah data penelitian mengandung Dari tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa
hubungan yang sangat kuat diantara variabel nilai Variance Inflation Factor (VIF) masing-
independen yang membentuk persamaan masing variabel bebas kelas sosial 1,576,
tersebut. Salah satu cara dari beberapa kelompok referensi 1.768, keluarga 1.563.
cara untuk mendeteksi gejala multiko- Nilai VIF ini lebih kecil dari 10. Dan nilai tol-
linearitas adalah dengan menggunakan erance masing-masing variabel bebas
atau melihat tools uji yang disebut Variance sebesar 0.679, 0.836 dan 0.529 Nilai toler-
Tabel.4.
Korelasi Spearman
Dari tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa 3. Koefisien regresi kelompok referensi
nilai signifikansi variabel kelas sosial 0.375, memiliki nilai sebesar 0,156. Hal ini
variabel kelompok referensi 0.591, dan berarti, kelompok referensi memiliki
variabel keluarga 0.764. masing masing nilai pengaruh yang positif terhadap
lebih besar dari 0.05, sehingga dapat keputusan beli. Jika kelompok referensi
disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak naik sebesar 1% atau 1 satuan, maka
terjadi gejala heteroskedastisitas. nilai keputusan beli akan naik sebesar
0,156.
Analisis Regresi Berganda
4. Koefisien regresi keluarga memiliki nilai
Hasil uji analisis regresi berganda dapat sebesar 0,279. Hal ini berarti, keluarga
dilihat pada tabel 5 berikut ini: memiliki pengaruh yang positif
Tabel 5
Regresi Berganda
Dari tabel di atas, dapat dirumuskan keputusan beli Jika keluarga naik
regresi berganda sebagai berikut: sebesar 1% atau 1 satuan, maka nilai
keputusan beli akan naik sebesar 0,279
Y = 0.457 + 0.560 + 0.156 + 0.279
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat Hasil Pengujian Hipotesis
diartikan sebagai berikut: 1. Analisis Koefisien Determinasi
1. Kelompok referensi dan keluarga Hasil analisis koefisien determinasi
bernilai 0, maka keputusan beli akan dapat dilihat pada tabel 6 berikut:
bernilai sebesar 0.457
Tabel 6
2. Koefisien regresi kelas sosial memiliki Analisis Koefisien Determinasi
nilai sebesar 0.560. Hal ini berarti, kelas
sosial memiliki pengaruh yang positif
terhadap keputusan beli. Jika kelas
sosial naik sebesar 1% atau 1 satuan,
maka nilai keputusan beli akan turun
sebesar 0,560.
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Dari tabel 6 di atas, dapat dilihat bahwa 2. Hipotesis kedua: Variabel kelompok
nilai R square sebesar 0,731 atau 73.1%. referensi memiliki pengaruh signifikan
Nilai ini menunjukkan kelas sosial, kelompok terhadap keputusan beli produk kosmetik
referensi dan keluarga dapat menjelaskan yang ramah lingkungan.
keputusan beli sebesar 73.1%. Sedangkan Dari tabel di atas, dapat disimpulkan
sisanya sebesar 26,9% dijelaskan oleh bahwa variabel kelompok referensi
faktor lain yang tidak dimasukkan dalam berpengaruh signifikan terhadap keputusan
penelitian ini. beli . Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi
sebesar 0,001. Nilai signifikansi 0,001 <
2. Uji T (Uji Parsial)
0,05, sehingga disimpulkan bahwa
Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat hipotesis yang menyatakan bahwa variabel
pada tabel 7 berikut: kelompok referensi memiliki pengaruh
Tabel 7
Hasil Uji T (Parsial)
Dari tabel 7 di atas, maka dapat signifikan terhadap keputusan beli diterima
disimpulkan bahwa: (H2 diterima).
1. Hipotesis pertama: Variabel kelas sosial 3. Hipotesis kedua : Variabel keluarga
memiliki pengaruh signifikan terhadap memiliki pengaruh signifikan terhadap
keputusan beli produk kosmetik yang keputusan beli produk kosmetik yang
ramah lingkungan. ramah lingkungan.
Dari tabel 7 di atas, dapat disimpulkan Dari tabel di atas, dapat disimpulkan
bahwa variabel kelas sosial berpengaruh bahwa variabel keluarga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan beli. Hal ini signifikan terhadap keputusan beli . Hal ini
dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar
0,000. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05, 0,000. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05,
sehingga disimpulkan bahwa hipotesis yang sehingga disimpulkan bahwa hipotesis yang
menyatakan bahwa variabel kelas sosial menyatakan bahwa variabel keluarga
memiliki pengaruh signifikan terhadap memiliki pengaruh signifikan terhadap
keputusan beli diterima (H1 diterima). keputusan beli diterima (H3 diterima).
Tabel 7
Hasil Uji T (Parsial)
contoh dalam kasus ini adalah nilai nilai 1. Penelitian mendatang sebaiknya
higienis dan ramah lingkungan menambah jumlah sampel agar hasil
6. Variabel kelas sosial, kelompok referensi, penelitian mendatang dapat
dan keluarga merupakan variabel memberikan kontribusi yang lebih baik.
varaibel yang ternyata menjadi pengaruh 2. Penelitian mendatang hendaknya
dalam pengambilan keputusan, hal ini menambah variabel lain diluar variabel
memberikan implikasi bagi para pemasar yang digunakan dalam penelitian ini,
agar terus memberikan, mempersuasi, misalnya variabel selera dan variabel
mengajak dan mempengaruhi suatu brand image.
segmen dimulai dari keempat aspek 3. Penelitian mendatang sebaiknya
tersebut, baik pada saat memperkenal- menggunakan analisis jalur untuk dapat
kan merek suatu produk sampai mengungkap lebih detil mengenai
menghantarkan nilai terkahir dari suatu perilaku konsumen produk kosmetik
produk yang dirasakan oleh konsumen. yang ramah lingkungan.
Saran
Saran bagi penelitian mendatang adalah
sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Al Ries & Trout, Jack (1998), Positioning, Hawkins, Del I., Roger J. Best, Kenneth A.
Terjemahan, Jakarta: Penerbit Coney (2001), Consumer Behavior:
Airlangga. Building Marketing Strategy, Eight Edi-
tion, New York: McGraw-Hill.
Arikunto (1995), Metode Penelitian Bisnis,
Cetakan Kedua, Bandung: CV Alfa Junaidi, Shellyana (2005), Pengaruh
Beta. Kesadaran Lingkungan Akan Niat Beli
Produk Hijau, BENEFIT, Vol2,
Childers, Terry L dan RAO, Akhsung (1992),
Desember.
“The Influence of Familia and Peer,
Based Reference Group on Consumer Kotler, Philip (1997), Manajemen Pemasaran:
Decisions”, Journal of Consumer Analisa, Perencanaan, Implementasi
Research, Vol.19 September. dan Kontrol (Edisi Bahasa Indonesia),
Terjemahan: Hendra Teguh, Ronny,
Cooper, Donald R., and Emory, C. William
Antonius Rusli, Jakarta: Prenhalindo.
(1999), Metode Penelitian Bisnis. Jilid
1 & 2, Edisi Kelima, Jakarta: Penerbit Loudon, David L. & Albert J. Delta Bitta
Erlangga. (1993), Consumer Behaviour : Concept
and Application, Singapore: Mc-
Dajan, Anto (1996), Pengantar Metode
GrawHill Book Co.
Statistik , Jilid I &Jilid II, Edisi Revisi,
Cetakan Ketigabelas, Jakarta: LP3ES. Miller, N.J. & Kean, Rita (1997), “Factor
Contributing to Inshopping Behaviour
Hall, John, Binta Abubakar, Peter
in Rural Trade Area: Implication for
Oppenheim (2001), “Factors Influenc-
Local Retailers”, Journal of Small
ing The Airline Choice of Generation X”,
Business Management, April.
www. Yahoo.Com diakses 27 Mei 2004
Mowen, John Cc. (1990), Consumer Wibowo, Agung Edy. (2006), Pengaruh
Behaviour, Second Edition, Macmillan Dimensi Iklan Terhadap Keputusan
Publishing Company. Beli Suatu Merek Produk Deterjen,
Ritiasa, Ketut (2002), Artikel Jangan Psikonomi, Univ. Wangsa Manggala
Gegabah Memilih Pemutih Wajah, Yogyakarta
Femina, Majalah Mingguan Wanita, Wibowo, Agung Edy (2012), Aplikasi Praktis
Edisi 6-12 Juni. SPSS Dalam Penelitian, Yogyaarta:
Santosa, Singgih (2002), Statistik Multivariat: Gava Media.
Buku Latihan SPSS, Jakarta: PT. Elex Wibowo, Agung Edy (2013), SPSS Dalam
Media Komputindo. Perspektif Riset Bisnis, Yogyaarta:
Sharma, subhash (1996), Applied Multivari- Gava Media.
ate Techniques, Canada: John Wiley W inarno. (1997), Faktor-faktor Yang
& Sons Inc. Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Soedibyo, Moeryati (2005), Wanita dan Memilih Perguruan Tinggi di Kota
Kecantikan, Swa, Edisi Februari. Malang, Tesis Tidak Diterbitkan, Uni-
versitas Brawijaya.
Dharmmesta, Basu Swastha (1998),
“Theory of Planned Behaviour Dalam
Penelitian Sikap, Niat, dan Perilaku
Konsumen”, Majalah Kelola No.18/
VIII, Yogyakatta: UGM.