ASUHAN
KEPERAWATAN
BBLR
Definisi BBLR
gram disebut
di sebut prematur.
prematur.
BBLR dibagi menjadi 2 golongan
1. Prematuritas murni.
Adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan
Kehamilan
2.Dismaturitas.
Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
2. Usia Ibu
Angka kejadian prematuritas tertinggi
ialah pada usia <20 tahun
4. Sebab lain
belum cukup bulan atau prematur, disamping itu juga disebabkan dismaturitas.
Artinya, bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi BB lahirnya
sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya
seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan dan
· Bayi kecil
· BB <2500 gr
2. Kulit dan Kelamin
· Kulit tipis dan transparan
· Lanugo banyak
· Rambut halus dan tipis
· Genitalia belum sempurna
3. Sistem saraf; Reflek menghisap, menelan, batuk
belum sempurna
4. Sistem muskulus skeletal
Komplikasi dari BBLR
1) Prematuritas murni
a. BB lahir kurang dari 1500 gr
· Dirawat dalam inkubator, pertahankan suhu
tubuh antara 36,5 – 37 C
· Bila tidak ada SGNN dapat diberi minum per oral
susu rendah laktosa/ ASI dengan menghisap
sendiri atau dengan pipa nasogastik. Bila tidak
dapat memenuhi semua kebutuhan peroral, maka
diberikan sebanyak yang dapat ditoleransi
lambungnya dan sisanya diberikan dengan IVFD.
NIC:
- Observasi pola nafas
- Observasi frekuensi dan bunyi nafas
- Observasi adanya sianosis
- Monitor dengan teliti hasil px. Gas darah
- Atur ventilasi ruangan tempat perawatan
klien
- Kolaborasi
2 . Dx II: Tidak efektifnya termoregulasi b.d
imaturitas control dan pengatur suhu tubuh
dan berkurangnya lemak subcutan dalam
tubuh
NIC:
- Observasi tanda2 vital
- Tempatkan bayi pada inkubator
- Kontrol temperatur dalam inkubator sesuai
kebutuhan
- Hindari bayi dari pengaruh yg dapat
menurunkan suhu tubuh
- Monitor tanda2 hipertermi
- Ganti pakaian setiap basah
- Observasi adanya sianosis
3 . Dx III: Resiko infeksi b.d defisiensi pertahanan
tubuh (imunologi)
NIC:
- Kaji tanda2 infeksi
- Isolasi bayi dengan bayi lain
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan bayi
- Gunakan masker setiap kali kontak dengan
bayi
- Cegah kontak dengan orang yang terinfeksi
- Pastikan semua perawatan yang kontak
dengan bayi dalam keadaan bersih/steril
- Kolaborasi
• 4 . Dx IV: Resiko gangguan nutrisi kurang
dari kebutuhan b.d ketidakmampuan
tubuh untuk mencerna nutrisi (imaturitas
saluran cerna)
• NIC:
- Observasi intake dan output
- Observasi refleks hisap dan menelan
- Beri minum sesuai program
- Pasang NGT bila refleks menghisap dan
menelan tidak ada
- Monitor tanda2 intoleransi terhadap
nutrisi parenteral
- Kaji kesiapan ibu untuk menyusu
- Timbang BB setiap hari
5 . Dx V: Resiko gangguan integritas kulit b.d tipisnya jaringan kulit, imobilisasi
NOC: Gangguan integritas kulit tidak terjadi, tidak ada lecet atau kemerahan pada
kulit, tanda2 infeksi (-).
NIC:
- Observasi vital sign
- Observasi tekstur dan warna kulit
- Lakukan tindakan secara aseptic dan antiseptic
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
- Jaga kebersihan kulit bayi
- Ganti pakaian setiap basah
- Jaga kebersihan tempat tidur
- Lakukan mobilisasi tiap 2 jam
- Monitor suhu dalam inkubator
NOC: cemas berkurang, orang tua tampak tenang, orangtua tidak bertanya2 lagi,
orangtua berpartisipasi dalam proses perawatan.
NIC:
- Kaji tingkat pengetahuan orangtua
- Beri penjelasan tentang keadaan bayinya
- Libatkan keluarga dalam perawatan bayinya
- Berikan support dan reinforcement atas apa yang dapat dicapai oleh orang tua
TERIMAKASIH