Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR

OLEH

NAMA : - AGUSTINUS F.P. JOS (1806030024)

- DELBY YANSEL NALLE (1806030052)

- IMANUEL A. HEREWILA (1806030051)

- CENG CENG A. SELEF (1806030058)

- KRISTIAN SANAKH (1806030009)

- RIKO SAIDJUNA (1806030220)

- BREGGY EGENIUS KODO (1806030088)


KATA PENGANTAR

Tenaga nuklir dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayakan, Di karenakan


masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang di jatuhkan di
Hirosima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945. Akibat yang ditimbulkan oleh bom
tersebut sehingga pengaruhnya masih di rasakan sampai sekarang. Maka dari itu masyarakat
pada umumnya masih tidak menginginkan pembangunan PLTN di indonesia sendiri.
Dalam penulisan makalah ini sendiri kami mengalami beberapa rintangan yang menghalangi
lancarnya penyelesaian makalah ini diantaranya yaitu sangat terbatasnya media yang
menyediakan data dan sumber yang dibutuhkan, dan masalah teknis lainnya.
kami memanjatkan puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan anugrahnya-Nya lah kami dapat merampungkan makalah ini. Tak lupa
kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung kami.
Apabila ada kesalahan dan kekurangan dari makalah ini mohon koreksi dan saran untuk kami
kedepannya. Semoga makalah ini boleh bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca
tentang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

Kupang,28 November 2020


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Energi listrik merupakan energi yang sangat baik bagi dalam pemanfaatan
kehidupan berumah tangga ataupun dalam bidang industri. mengapa demikian karena energi
listrik sangat efisien dengan pencapaian efesiensi yang tinggi yaitu 98%. tentu dalam sebuah
energi listrik memerlukan sebuah pembangkit agar menunjang energi tersebut. begitu banyak
cara yang bisa dilakukan untuk membangkitkan voltase atau energi potensial. tapi cara yang
paling efesien ialah dengan memanfaatkan sistem elektromagnetis. tetapi dengan
berkembangnmya zaman, terdapat berbagai masalah yang muncul. misalnya terjadinya
pemadaman bergilir yang terjadi didaerah-daerah. selain pemadaman bergilir terdapat beberapa
masalah yang kemudioan muncul di masyarakat misalnya:

 Sumber energi semakin berkurang


 Bahan bakar fosil semakin berkurang
 sumber energi minyak memaksa kita untuk mencari dan mengembangka sumber
energi baru. salah satu alternatif
 ditemukannya sumber energi baru
 pengembangan energi-energi alternatif.

Dampak terhadap lingkungan dan semakin berkurangnya yang bisa dikembangkan


ialah pemanfaatan energi nuklir. Meski bahaya yang ditimbulkan cukup besar tetapi tidak dapat
di hindari bahwa energi nukllir merupakan sumber energi yang layak diperhitungkan. Banyak hal
yang sering diperhitungkan dari sumber energi nuklir ini yaitu dimana pembangkit listrik tenaga
nuklir ini dapat menimbulkan bahaya yang cukup besar karena pada sudut pandang masyarakat
bahwa nuklir berbentuk bom. Sudut pandang tersebut kemudian menjadi suatu bayangan yang
buruk dan menakutkan tentang nuklir dan pengembangannya. Padahal sebetulnya pemanfaatan
yang baik dan bijaksana serta terkendali dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan
solusi atas kelangkaan serta kekurangan energi listrik saat ini.

Dan sehubungan dengan permasalahan diatas, maka melalui penelitian tugas UAS
ini, akan dilakukan kajian mengenai pembangkit listrik tenaga nuklir yang dimana mencakup
beberapa hal yang sangat penting. Diharapkan dari hasil kajian ini akan membantu kita dalam
memahami dengan benar dan tepat mengenai pembangkit listrik tenaga nuklir.
1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa aitu PLTN?


2. Apa saja komponen dari PLTN?
3. Apa saja prinsip kerja PLTN?
4. Apa saja jenis-jenis reactor nuklir?
5. Apa keuntungan dan kerugian PLTN?

1.3. TUJUAN

Adapun tujuan dari dilakukannya kajian mengenai pembangkit listrik tenaga


nuklir ini yaitu agar para pembaca mampu atau dapat mengerti serta memahami bagaimana
proses kerja dari system pembangkit energi nuklir ini. Yang dimana terdapat banyak manfaat
yang dapat diperoleh ketika pembaca mampu memahami kajian ini dengan baik.
BAB II
METODE PENULISAN

2.1 Observasi :
Kegiatan penelitian tentang PLTN diberbagai sumber yang ada di internet.
1. Diskusi :
Proses penggalian informasi lebih lanjut dengan berdiskusi bersama beberapa teman.
2. Penelitian kepustakaan :

Mencari dan belajar buku-buku yang membahas tentang PLTN serta literature-literatur
lainnya yang membahas tentang PLTN.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN PLTN
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik
thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir
pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat
bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor
dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per
unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Pada dasarnya sistem kerja
dari PLTN sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu: air diuapkan di dalam
suatu ketel melalui pembakaran. Ulang yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan
bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan
generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik. Satu gram U-235 setara dengan 2650
batu bara. Pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap yang
sama,dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam reactor nuklir.
Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus
selama PLTN beroperasi.
Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan
partikel seperti CO2, SO2, atau NOx, juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang
mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan
pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari
pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen
bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN.
3.2 KOMPONEN PLTN
 Reaktor
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir) atau dikenal
denganreaksi fisi berantai yang terkendali.
 Bagian utama dari reaktor nuklir yaitu: elemen bakar, perisai,
moderator dan elemen kendali. Reaksi fisi berantai terjadi apabila inti dari suatu unsur
dapat belah (Uranium-235, Uranium-233) bereaksi dengan neutron termal/lambat yang
akan menghasilkan unsur-unsur lain dengan cepat serta menimbulkan energi panas dan
neutron-neutron baru.
 Komponen Dasar Reaktor Nuklir
 
a) Elemen Bahan Bakar 
Elemen bahan bakar ini berbentuk batang-batang tipis dengan diameter kirakira 1
cm. Dalam suatu reaktor daya besar, ada ribuan elemen bahan bakar yang diletakkan
saling berdekatan. Seluruh elemen bahan bakar dan daerah sekitarnya dinamakan teras
reaktor. Umumnya, bahan bakar reaktor adalah uranium-235.
b) Moderator Neutron
Netron yang mudah membelah inti adalah netron lambat yang memiliki energi
sekitar 0,04 eV (atau lebih kecil), sedangkan netron-netron yang dilepaskan selama
proses pembelahan inti (fisi) memiliki energi sekitar 2 MeV. Oleh karena itu, sebuah
reaktor atom harus memiliki materaial yang dapat mengurangi kelajuan netron-netron
yang energinya sangat besar sehingga netron-netron ini dapat dengan mudah membelah
inti. Material yang memperlambat kelajuan netron dinamakan moderator. Moderator
yang umum digunakan adalah air. Ketika netron berenergi tinggi keluar dari sebuah
elemen bahan bakar, netron tersebut memasuki air di sekitarnya dan bertumbukan dengan
molekul-molekul air. Netron cepat akan kehilangan sebagian energinya selama
menumbuk molekul air (moderator) terutama dengan atom-atom hidrogen. Sebagai
hasilnya netron tersebut diperlambat.
c) Batang Kendali 
Jika keluaran daya dari sebuah reactor dikehendaki konstan, maka jumlah netron
yang dihasilkan harus dikendalikan. Sebagaimana diketahui, setiap terjadi proses fisi ada
sekitar 2 sampai 3 netron baru terbentuk yang selanjutnya menyebakan proses berantai.
Batang kendalli terbuat dari bahan-bahan penyerap netron, seperti boron dan kadmium.
Jika reaktor menjadi superkritis, batang kendali secara otomatis bergerak masuk lebih
dalam ke dalam teras reaktor untuk menyerap kelebihan netron yang menyebabkan
kondisi itu kembali ke kondisi kritis. Sebaliknya, jika reaktor menjadi subkritis batang
kendali sebagian ditarik menjauhi teras reactor sehingga lebih sedikit netron yang
diserap. Dengan demikian, lebih banyak netron tersedia untuk reaksi fisi dan reaktor
kembali ke kondisi kritis. Untukmenghentikan operasi reaktor (missal untuk perawatan)
batang kendali turun penuh sehingga seluruh netron diserap dan reaksi fisi berhenti.

d) Pendingin
Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi meningkatkan suhu reaktor. Suhu ini
dipindahkan dari reaktor dengan menggunakan bahan pendingin misalnya air atau karbon
dioksida. Bahan pendingin (air) disirkulasikan melalui system pompa, sehingga air yang
keluar dari bagian atas teras reactor digantikan air dingin yang masuk melalui bagian
bawah teras reactor.
e) Perisai atau Wadah 
Terbuat dari bahan yang mampu menahan radiasi agar pekerja reaktor dapat bekerja
dengan aman dari radiasi.
 Steam Generator
Steam generator (pembangkit uap) merupakan suatu alat untuk mengubah air menjadi
uap. Pada reaktor tipe PWR, steam generator dibuat terpisah dari reaktor, sedangkan pada
reaktor tipe BWR, reaktor sendiri sekaligus berfungsi sebagai steam generator.
 Turbin Uap
Turbin uap mengubah energi kinetik uap menjadi putaran poros turbin. Pada
pembangkit listrik dengan kapasitas besar seperti PLTN biasanya terdapat 2 atau 3 buah
turbin yaitu turbin tekanan tinggi, menengah (intermediate) dan rendah.
 Generator Listrik
Putaran poros turbin dikonversi menjadi listrik oleh generator. Peletakan dikopel
langsung poros ke poros dengan turbin uap.
 Kondensor
Kondensor menerima input uap dari stage terakhir turbin tekanan dan mengubahnya
kembali menjadi air (dikondensasi).
 Ruang Control (Control Room)
Ruang control adalah tempat mengendalikan reaktor. Di ruangan ini terdapat display
kondisi operasi semua peralatan utama dan pendukung sehingga kondisi operai PLTN
termonitor secara terus menerus dan dapat segara diambil tindakan yang tepat pada saat
diperlukan. 
 Bangunan Pengungkung Reaktor
Bangunan ini terbuat dari beton untuk melindungi lingkungan dari kemungkinan
keluarnya radiasi dan material radioaktif ke lingkungan dan sebaliknya juga berfungsi
sebagai pelindung reaktor dari kemungkinan kerusakan akibat faktor-faktor luar.

3.3 PRINSIP KERJA PLTN


Pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu: air diuapkan
di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang
akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk
menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya pada
pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk menghasilkan panas menggunakan
bahan bakar fosil seperti : batu bara, minyak dan gas. Dampak dari pembakaran bahan
bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (S02) dan
nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung logam berat. Sisa pembakaran
tersebut akan teremisikan ke udara dan berpotensi mencemari lingkungan hidup, yang
bias menimbulkan hujan asam dan peningkatan suhu global. Sedangkan pada PLTN
panas yang akan digunakan untuk menghasilkan uap yang sama, dihasilkan dari reaksi
pembelahan inti bahan fisi (uranium) dalam reaktor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa
digunakan air yang disalurkan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses
pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel sperti
C02, S02, atau Nox, juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam
berat yang dilepas ke lingkungan.
Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan.
Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian LTN, adalah berupa elemen bakar
bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di
lokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari. Reaktor daya dirancang
untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN. Reaktor daya hanya memanfaatkan
energi panas yang timbul dari reaksi fisi, sedang kelebihan neutron dalam teras reaktor
akan dibuang atau diserap menggunakan batang kendali. Karena memanfaatkan panas
hasil fisi, maka reaktor daya dirancang berdaya thermal tinggi dari orde ratusan hingga
ribuan MW.
Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam
PLTN adalah sebagai berikut :
• Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam
bentuk panas yang sangat besar
. • Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air
pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir
yang digunakan.
• Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan
energi gerak (kinetik). Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar
generator sehingga dihasilkan arus listrik.

3.4 JENIS-JENIS REAKTOR NUKLIR


-Reaktor Nuklir dan Komponen-komponennya
Reaktor Nuklir adalah sebuah system tempat mengontrol dan mempertahankan
terjadinya reaksi nuklir berantai. Rector nuklir bisa dipergunakan untuk pembangkit
listrik, produksi radioisotop dan keperluan penelitian.  PLTN sering dicirikan atau diberi
nama sesuai dengan jenis reaktor nuklir yang digunakannya. Berikut ini adalah beberapa
dari jenis reaktor nuklir yang dipergunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
yaitu antara lain jenis Boiling Water Reactor (BWR), Pressurized Water Reactor (PWR),
Gas-Cooled Reactor (GCR), Light Water Graphite Reactor (LWGR), Fast Breeder
Reactor (FBR), Pebble Bed Reactor (PBR)
 Reaktor Air Mendidih (Boiling Water Reactor, BWR)
Reaktor jenis ini mempergunakan air sebagai media pendingin sekaligus sebagai
moderator. Air menyerap panas dari bahan bakar sampai terjadi uap di dalam reaktor
sehingga reaktor juga berfungsi sebagai steam generator.
Uap yang dihasilkan langsung dipergunakan untuk menggerakkan turbin generator
sehingga dihasilkan energi listrik. Keluaran dari turbin, uap dikondensasi untuk kemudian
dipompa kembali ke dalam reaktor. Batang kendali disisipkan dari bagian bawah reaktor
dengan mempertimbangkan karakteristik reaktor.
 Reaktor Air Bertekanan (Pressurized Water Reactor, PWR)
Berbeda dengan BWR, PWR mempergunakan dua siklus pendinginan. Siklus
pertama (siklus primer), yang berhubungan langsung dengan reaktor, diberi tekanan
tinggi untuk menghindari terjadinya pendidihan air pendingin di dalam reaktor dan di
saluran siklus primer. Panas dari siklus pertama ini kemudian dipindahkan ke siklus ke
dua (siklus sekunder) melalui peralatan steam generator. Air pendingin dari siklus ke dua
inilah yang kemudian diuapkan dan dipergunakan untuk memutar turbin dan generator
listrik. Karena karateristik yang berbeda dengan BWR, maka batang kendali untu reaktor
tipe PWR ini disisipkan bagian atas reaktor.
 Reaktor Air Berat Bertekanan (Pressurized Heavy Water Reactor, PHWR) 
Reaktor ini secara prinsip mirip dengan PWR, yang membedakan adalah pending dan
moderator air biasa atau air ringan (H2O) diganti dengan air berat (D2O). jenis reaktor ini
yang banyak ditemui dalam PLTN adalah CANDU (Canada Deuterium Uranium)
reactor. Penggunaan air berat membuat reaktor jenis ini dapat menggunakan uranium
alam yang tidak diperkaya sebagai bahan bakar karena air berat relative bersifat tidak
begitu menyerap neutron bila dibandingkan dengan air ringan. Berbeda dengan reaktor
lain, bejana reaktor CANDU (calandria) dibuat horizontal.
 Reaktor Berpendingin Gas (gas-Cooled Reactor, GCR)
Gas CO2 yang disikulasikan ke dalam bejana reaktor berfungsi sebagai pendingin
siklus primer. Gas panas yang keluar dari reaktor kemudian masuk ke dalam steam
generator untuk membangkitkan uap pada siklu sekunder yang menggunakan air
sekaligus mendinginkan gas CO2 tersebut sebelum kembali masuk ke dalam reaktor.
Pada tipe ini, grafit diperlukan sebagai moderator sehingga bisa mempergunakan uranium
alam yang tidak diperkaya sebagai bahan bakar, seperti pada reaktor CANDU.
 Reaktor Grafit Berpendingin Air (Light Water Graphite Reactor, LWGR) 
Reaktor ini mempergunakan grafit sebagai moderator dan air sebagai pendingin. Air
pendingin dibiarkan mendidih di dalam reaktor dan uapnya kemudian dipisahkan dari air
di dalam steam drum. Uap kemudian dipergunakan untuk menggerakkan turbin. Reaktor
yang mengalami kecelakaan di Chernobyl termasuk ke dalam tipe reaktor ini.
 Reactor Pembiak Cepat (Fast Breeder Reactor, FBR)
Reaktor ini lebih mempergunakan plutonium Pu-239 sebagai bahan bakar. Plutonium
berada di bagian tengah inti reaktor, kemudian di sebelah luarnya dikelilingi oleh U-238.
Uranium-238 ini menyerap neutron yang berasal dari hasil fisi di bagian tengah reaktor
sehingga berubah menjadi Pu-239. Produksi Pu-239 inilah yang dikenal sebagai
pembiakan bahan bakar. Dengan tanpa adanya moderator di dalam reaktor untuk
menurunkan energi neutron membuat reaktor ini disebut pembiak cepat.
 Reaktor Pebble Bed (Pebble Bed Reactor)
Reaktor ini mempergunakan bahan bakar keramik uranium (U), plutonium (Pu) atau
thorium (Th) berbentuk bola (pebble). Bola-bola diletakkan ke dalam silinder reaktor
yang bagian bawahnya berbentuk seperti corong sebagai tempat keluarnya bahan bakar
yang sudah habis terpakai. Gas helium yang dialirkan di sela-sela tumpukan bola-bola
keramik berfungsi sebagai pendingin yang menyerap panas hasil reaksi fisi untuk
kemudian ditransfer ke air pendingin melalui steam generator. Grafit pada struktur bahan
bakar atau bola-bola grafit yang dicampur dengan bola-bola bahan bakar berfungsi
sebagai moderator. Aliran tipikal dari pebble ini adalah satu pebble setiap menit.
3.5 KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN PLTN
Keuntungan PLTN Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama
lainnya adalah:

 Keuntungan PLTN
a. Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) – gas rumah kaca
hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit
menghasilkan gas
b. Tidak mencemari udara – tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon
monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap
fotokimia
c. Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)
d. Biaya bahan bakar rendah – hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan
e. Ketersedian bahan bakar yang melimpah – sekali lagi, karena sangat sedikit bahan
bakar yang diperlukan
 Kekurangan PLTN
a. Resiko kecelakaan nuklir – kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl
(yang tidak mempunyai containment building
b. Limbah nuklir – limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat berthan hingga
ribuan Skema Proses PLTN
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil ialah:

1. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalahstasiunpembangkitlistrik thermal di


mana panas yang dihasilkan diperoleh dar satu atau lebih reactor nuklir pembangkit
listrik.
2. Komponen PLTN yang meliputi, reactor.
Reactor juga meliputi beberapa bagian yaitu.
- Elemen Bahan Bakar 
- Moderator Neutron
- Batang Kendali 
- Pendingin
- Perisai atau Wadah 
3. Perinsip kerja dari PLTN yaitu hampir sama dengan pembangkit listrik konvensional,
yaitu: air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan
dialirkan keturbin yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin
digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik.
Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk menghasilkan
panas menggunakan bahan bakar fosil seperti :batu bara, minyak dan gas.
4. Keuntungan daria danya PLTN
a. Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
b. Tidak mencemari udara.
c. Sedikit menghasilkan limbah padat.
d. Biaya bahan bakar rendah.
e. Ketersedian bahan bakar yang melimpah.
5. Kerugian adanya PLTN
a. Resiko kecelakaan nuklir.
b. Limbah nuklir – limbah radioaktif tingkat tinggi.

4.2 MANFAAT

Semoga dengan adanya kajian pustaka ini mampu menambah pemahaman serta ilmu yang
bermanfaat bagi pembaca tentang seperti apa itu PLTN, serta bagaimana kerjanya dan
memahami dan mengerti apa saja keuntungan dan kerugian dari adanya PLTN ini.

DAFTAR PUSTAKA
-https://adoc.pub.tugas-makalah-pembangkit-listrik-tenaga-nuklir-plt.pdf
-https://ardifebry92.blogspot.com/2017/06/makalah-tentang-pltn-lengkap.html
http://www.repository.ipb.ac.id

Anda mungkin juga menyukai