Anda di halaman 1dari 58

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR TELEMATIKA
SUB SEKTOR PROGRAMMER KOMPUTER

MENERAPKAN
PEMROGRAMAN REAL TIME
TIK.PR06.001.01

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 2 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

DAFTAR ISI

Daftar Isi

BAB I......................................................................................................4
PENGANTAR...........................................................................................4
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi..........................................4
1.2 Penjelasan Modul...................................................................................4
1.2.1 Desain Modul...................................................................................5
1.2.2 Isi Modul.........................................................................................5
1.2.3 Pelaksanaan Modul..........................................................................6
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini...............................................................6
1.4 Pengertian Istilah-Istilah.........................................................................6

BAB II.....................................................................................................9
STANDAR KOMPETENSI.........................................................................9
2.1 Peta Paket Pelatihan..............................................................................9
2.2 Pengertian Unit Standar.........................................................................9
2.3 Unit Kompetensi Yang Dipelajari...........................................................10
2.3.1 Judul Unit Kompetensi....................................................................10
2.3.3 Deskripsi Unit................................................................................10
2.3.4 Elemen Kompetensi........................................................................10
2.3.5 Batasan Variabel............................................................................12
2.3.6 Panduan Penilaian..........................................................................12
2.3.7 Kompetensi Kunci..........................................................................13

BAB III.................................................................................................14
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN...................................................14
3.1 Strategi Pelatihan.................................................................................14
3.2 Metode Pelatihan.................................................................................15

BAB IV..................................................................................................16
MATERI UNIT KOMPETENSI.................................................................16
4.1 Tujuan Instruksional Umum..................................................................16
4.2 Tujuan Instruksional Khusus.................................................................16
4.3 Uraian Singkat Materi...........................................................................16
4.4 Beberapa Pengertian dalam Unit Kompetensi Ini....................................19
4.5 Informasi masing-masing elemen kompetensi........................................21
4.5.1 Memilih Karakteristik Mikroprosesor...............................................21
4.5.2 Memilih Karakteristik peripheral.....................................................39
4.5.3 Memanfaatkan Sistem Operasi Real Time.......................................43
4.5.4 Memanfaatkan pemrograman paralel.............................................48
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 3 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

BAB V...................................................................................................54
SUMBER – SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN............54
KOMPETENSI........................................................................................54
5.1 Sumber Daya Manusia..........................................................................54
5.2 Literatur..............................................................................................55
5.3 Daftar Peralatan dan Bahan yang digunakan..........................................56

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................57

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 4 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

BAB I

PENGANTAR

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

 Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?


Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan yang
memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di
tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan secara kompeten. Lalu, apa
arti kompeten di tempat kerja?

 Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?


Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, berarti Anda
memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk
ditampilkan secara efektif di tempat dimana Anda bekerja, sesuai dengan
standar yang telah disetujui dan ditetapkan.

1.2 Penjelasan Modul


Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan
Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud
dengan Pelatihan Konvensional/Klasikal, yaitu pelatihan yang dilakukan
dengan melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses
belajar mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir
sepenuhnya dijelaskan dan disampaikan pelatih/pembimbing yang
bersangkutan.

Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual


adalah pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri
berdasarkan materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang
bersangkutan. Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan pada
kemauan belajar peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan
pseserta dengan menambahkan unsur-unsur atau sumber-sumber yang
diperlukan baik dengan usahanya sendiri maupun melalui bantuan dari
pelatih.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 5 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

1.2.1 Desain Modul


Modul ini dirancang untuk dapat digunakan pada Pelatihan
Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri:
 Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh
seorang pelatih.
 Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan
oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-
sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.2 Isi Modul


Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun
peserta pelatihan.

Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk
mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam
Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:


 Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan
untuk mempelajari dan memahami informasi.
 Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor
pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
 Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan
dalam melaksanakan praktik kerja.

Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban
dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi:
 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan
sebagai pernyataan keterampilan.
 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian
keterampilan peserta pelatihan.
 Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk
mencapai keterampilan.
 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada
Buku Kerja.
 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
 Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 6 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

1.2.3 Pelaksanaan Modul


Pada pelatihan klasikal, pelatih akan:
- Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta
pelatihan sebagai sumber pelatihan.
- Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta
pelatihan.
- Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.
- Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban /
tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku
Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan:


- Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
- Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
- Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
- Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
- Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini

 Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of


Current Competency).
Jika Anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, Anda dapat
mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti Anda tidak
akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

 Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan


keterampilan, karena Anda telah:
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu
pengetahuan dan keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang
sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan
dan keterampilan yang sama.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 7 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

1.4 Pengertian Istilah-Istilah

Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan
serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses
pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan
sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu
pekerjaan/jabatan.

Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan
suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang
dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai
suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan
serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja
pada kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi Kerja
Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup
aspek pengetahuan , keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan

Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja.


Pelatihan Berbasisi Kompetensi Kerja adalah pelatihan kerja yang
menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia


Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah rumusan kemampuan
kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan / atau keahlian
serta sikap kerja yang relevan dengan pelksanaan tugas dan syarat jabatan
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 8 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Sertifikasi Kompetensi Kerja.


Sertifikasi kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi
yang
dilakukan secara sitematis dan obyektif melalui uji kompetensi sesuai
standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar internasional dan
/atau standar khusus.

Sertifikat Kompetensi Kerja


Sertifikat Kompetensi Kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh
lembaga sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa
seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan
SKKNI.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 9 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1 Peta Paket Pelatihan


Modul yang sedang Anda pelajari ini bertujuan untuk mencapai
satu unit kompetensi. Unit ini didukung oleh pengetahuan dan
keterampilan dalam unit-unit kompetensi yang berkaitan dengan :
a. TIK.PR02.003.01 Membuat Struktur Data
b. TIK.PR02.009.01 Mengoperasikan Bahasa Pemrograman
Berorientasi Objek
c. TIK.PR02.030.01 Menjelaskan sistem mikroprosesor.
d. TIK.PR06.003,01 Menjelaskan sistem peripheral.
e. TIK.PR02.031.01 Mengoperasikan bahasa pemrograman level
mesin

Unit ini mendukung kinerja dalam unit-unit kompetensi yang


berkaitan dengan pengembangan aplikasi real time.

2.2 Pengertian Unit Standar


Apakah Standar Kompetensi?
Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai
kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apakah yang akan anda pelajari dari Unit Kompetensi ini ?


Di dalam unit kompetensi ini, Anda akan mempelajari pemrograman data
deskripsi lanjut untuk melengkapi pengetahuan yang telah Anda kuasai
pada pelatihan mengenai pemrograman data deskripsi dasar sebelumnya.

Berapa lama unit kompetensi ini dapat diselesaikan ?


Sistem pelatihan berbasis kompetensi terfokus pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Namun diharapkan pelatihan ini
dapat dilaksanakan dan dicapai dalam jangka waktu tidak lebih dari
seminggu, tiga sampai lima hari. Pelatihan ini dijutukan bagi semua user
terutama yang tugasnya berkaitan dengan programming, seperti operator,
programmer, staff support, dan staff admin

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 10 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Berapa banyak/kesempatan yang anda miliki untuk mencapai


kompetensi ?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama,
Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini
akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level
kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum
usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit Kompetensi Yang Dipelajari


Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi
panduan bagi peserta pelatihan untuk dapat :
a. Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
b. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
c. Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria
unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Judul Unit Kompetensi


Menerapkan Pemrograman Real Time

2.3.2 Kode Unit Kompetensi :


TIK.PR06.001.01

2.3.3 Deskripsi Unit :


Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk memahami
teknik dan metode pemrograman real time. Pemrograman real
time adalah membuat sebuah program yang mampu memberikan
respon waktu sesuai dengan keadaan sebenarnya.

2.3.4 Elemen Kompetensi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Memilih Karakteristik 1.1 Arsitektur Mikroprosesor dijelaskan. Metode


Prosesor pengolahan data dan instruksi pada CPU,
kecepatan pewaktuan CPU (CPU Clock
Speed) , kecepatan Register dan Control
Unit dalam mengatur transfer data
dipahami.

1.2 Kebutuhan memori dan peralatan input


output dijelaskan.
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 11 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.3 Spesifikasi dan karakteristik jalur internal


pada mikroprosesor dipahami

1.4 Teknik interupsi dijelaskan

02 Memilih Karakteristik 2.1 Peripheral yang terpasang pada


Peripheral mikroprosesor dijelaskan.

2.2 Jalur pertukaran data pada peripheral


dijelaskan. Kecepatan transfer data pada
jalur eksternal sangat mempengaruhi
kecepatan menerima dan mengirim data
pada peripheral.

03 Memanfaatkan Sistem 3.1 Sistem operasi yang mendukung proses


Operasi Real Time real time ditentukan dan dipilih.

3.2 Fasilitas untuk akses langsung ke resource


mikroprosesor disediakan dan digunakan.
Fasilitas/library untuk mengakses langsung
memori, peripheral dan sebaiknya telah
tersedia pada sistem operasi.

04 Memanfaatkan 4.1 Bahasa yang dekat dengan bahasa


pemrograman paralel mikroprosesor dipilih. Bahasa ini dapat
berupa Mnemonics mikroprosesor atau
bahasa tingkat tinggi yang memiliki
kecepatan proses dan akses pada
mikroprosesor.

4.2 Bahasa yang memiliki fasilitas untuk


membuat task atau membuat program
paralel yang dipilih. Task merupakan
sebuah program kecil yang dapat
dijalankan secara terpisah. Task dapat
digunakan untuk mengalokasikan proses
sesuai dengan kebutuhan.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 12 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

2.3.5 Batasan Variabel


1. Unit ini berlaku untuk sektor Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
2. Pemrograman real time bersifat internal dan terbatas pada
bidang teknologi informasi dan komunikasi .
3. Aspek yang diperhatikan dalam kompetensi ini adalah masalah
pewaktuan (timing) dan teknik pemrogramannya.

2.3.6 Panduan Penilaian


Panduan penilaian terdiri dari :
1. Pengetahuan dan Ketrampilan Penunjang
Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti
keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini :

1.1 Pengetahuan dasar


1.1.1 Memahami pemrograman berorientasi objek.
1.1.2 Arsitektur sistem mikroprosesor.
1.1.3 Memahami peripheral.
1.1.4 Memahami sistem operasi.

2. Konteks Penilaian :
Unit ini dapat dinilai di dalam tempat kerja atau tempat lain
secara praktek komputer dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal.

3. Aspek Penting Penilaian :


Aspek yang harus diperhatikan :
3.1 Kemampuan untuk memilih karakteristik mikroprosesor
dan peripheralnya.
3.2 Kemampuan untuk memanfaatkan atau menggunakan
bahasa pemrograman mikroprosesor.

4. Kaitan Dengan Unit-Unit Lain :


4.1 Unit ini didukung oleh pengetahuan dan keterampilan
dalam unit-unit kompetensi yang berkaitan dengan :
4.1.1 TIK.PR02.003.01 Membuat struktur data.
4.1.2 TIK.PR02.009.01 Mengoperasikan bahasa
pemrograman berorientasi objek.
4.2 Unit ini mendukung kinerja dalam unit-unit kompetensi
yang berkaitan dengan pengembangan aplikasi real time.
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 13 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

4.3 Pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan


dalam unit ini perlu dilakukan dengan hati-hati. Untuk
pelatihan pra kejuruan umum, institusi harus menyediakan
pelatihan yang mempertimbangkan serangkaian konteks
industri seutuhnya tanpa bias terhadap sektor tertentu.
Batasan variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk
sektor tertentu/khusus, pelatihan harus disesuaikan untuk
memenuhi kebutuhan sektor tersebut.

2.3.7 Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa
1 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2

5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3

6 Memecahkan masalah 2

7 Menggunakan teknologi 2

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 14 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1 Strategi Pelatihan


Belajar dalam suatu Sistem Berbasis Kompetensi berbeda dengan yang
sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan
bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda
perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian
melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap
belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi
proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh
berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah Anda
miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang
terdapat pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik


a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih
atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang
Anda temukan.

Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 15 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

3.2 Metode Pelatihan


Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam
beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri


Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual,
sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses
belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui
Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi
kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara
teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun
proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-
masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan
pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang
dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya
mencakup topik tertentu.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 16 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

BAB IV

MATERI UNIT KOMPETENSI


MENERAPKAN PEMROGRAMAN REAL TIME

4.1 Tujuan Instruksional Umum


 Siswa mengetahui pengertian dari Pemrograman Real Time
 Siswa mengenal Jenis-Jenis Arsitektur Mikroprosesor
 Siswa mengerti tentang bahasa assembly yang akan digunakan untuk
membuat kode program.

4.2 Tujuan Instruksional Khusus


o Siswa mengerti dan mampu Menerapkan Pemrograman Real Time
secara baik dan benar.
o Siswa mampu memilih mikroprosesor yang sesuai dengan kebutuhan
o Siswa mengerti dan dapat memasang sekaligus menggunakan
peripheral yang dibutuhkan
o Siswa mengerti dan mampu memilih Real Time Operating System yang
sesuai

4.3 Uraian Singkat Materi


Real Time System yang disebut juga dengan Sistem waktu nyata adalah
Sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang
telah ditentukan. Jika respon komputer melewati batas waktu tersebut, maka
terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem. Sebuah Real time system
adalah sistem yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-
hasil keluaran sistem dan ketepatan waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan.
Aplikasi penggunaan sistem seperti ini adalah untuk memantau dan mengontrol
peralatan seperti motor, assembly line, teleskop, atau instrumen lainnya.
Peralatan telekomunikasi dan jaringan komputer biasanya juga membutuhkan
pengendalian secara Real time.

Berdasarkan batasan waktu yang dimilikinya, Real time system dibagi :


1. Hard Real time
2. Soft Real time
3. Firm Real time

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 17 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Komponen dari Real time system ini adalah:


1. Perangkat keras,
2. Sistem Operasi Real time,
3. Bahasa Pemrograman Real time,
4. Sistem Komunikasi.

Suatu sistem komputasi dinamakan real-time jika sistem tersebut dapat


mendukung eksekusi program/aplikasi dengan waktu yang memiliki batasan.
Dengan kata lain, sistem real-time harus memenuhi kondisi berikut:
 Batasan waktu: memenuhi deadline, artinya bahwa aplikasi harus
menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang telah dibatasi.
 Dapat diprediksi: artinya bahwa sistem harus bereaksi terhadap semua
kemungkinan kejadian selama kejadian tersebut dapat diprediksi.
 Proses bersamaan: artinya jika ada beberapa proses yang terjadi bersamaan,
maka semua deadline nya harus terpenuhi.

Perbedaan Sistem Hard Real-Time dan Soft Real-Time

Sistem hard real-time dibutuhkan untuk menyelesaikan critical task


dengan jaminan waktu tertentu. Jika kebutuhan waktu tidak terpenuhi, maka
aplikasi akan gagal. Dalam definisi lain disebutkan bahwa kontrol sistem hard
real-time dapat mentoleransi keterlambatan tidak lebih dari 100 mikro detik.
Secara umum, sebuah proses di kirim dengan sebuah pernyataan jumlah waktu
dimana dibutuhkan untuk menyelesaikan atau menjalankan I/O. Kemudian
penjadual dapat menjamin proses untuk selesai atau menolak permintaan karena
tidak mungkin dilakukan. Mekanisme ini dikenal dengan resource reservation.
Oleh karena itu setiap operasi harus dijamin dengan waktu maksimum.
Pemberian jaminan seperti ini tidak dapat dilakukan dalam sistem dengan
secondary storage atau virtual memory, karena sistem seperti ini tidak dapat
meramalkan waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi suatu proses.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah pada sistem pengontrol


pesawat terbang. Dalam hal ini, keterlambatan sama sekali tidak boleh terjadi,
karena dapat berakibat tidak terkontrolnya pesawat terbang. Nyawa penumpang
yang ada dalam pesawat tergantung dari sistem ini, karena jika sistem
pengontrol tidak dapat merespon tepat waktu, maka dapat menyebabkan
kecelakaan yang merenggut korban jiwa.

Komputasi soft real-time memiliki sedikit kelonggaran. Dalam sistem ini,


proses yang kritis menerima prioritas lebih daripada yang lain. Walaupun
menambah fungsi soft real-time ke sistem time sharing mungkin akan
mengakibatkan ketidakadilan pembagian sumber daya dan mengakibatkan delay
yang lebih lama, atau mungkin menyebabkan starvation, hasilnya adalah tujuan
secara umum sistem yang dapat mendukung multimedia, grafik berkecepatan
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 18 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

tinggi, dan variasi tugas yang tidak dapat diterima di lingkungan yang tidak
mendukunng komputasi soft real-time.

Contoh penerapan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari adalah pada


alat penjual/pelayan otomatis. Jika mesin yang menggunakan sistem ini telah
lama digunakan, maka mesin tersebut dapat mengalami penurunan kualitas,
misalnya waktu pelayanannya menjadi lebih lambat dibandingkan ketika masih
baru. Keterlambatan pada sistem ini tidak menyebabkan kecelakaan atau akibat
fatal lainnya, melainkan hanya menyebabkan kerugian keuangan saja. Jika
pelayanan mesin menjadi lambat, maka para pengguna dapat saja merasa tidak
puas dan akhirnya dapat menurunkan pendapatan pemilik mesin.

Setelah batas waktu yang diberikan telah habis, pada sistem hard real-
time, aplikasi yang dijalankan langsung dihentikan. Akan tetapi, pada sistem soft
real-time, aplikasi yang telah habis masa waktu pengerjaan tugasnya, dihentikan
secara bertahap atau dengan kata lain masih diberikan toleransi waktu.

Mengimplementasikan fungsi soft real time membutuhkan design yang


hati-hati dan aspek yang berkaitan dengan sistem operasi. Pertama, sistem
harus punya prioritas penjadualan, dan proses real-time harus memiliki prioritas
tertinggi, tidak melampaui waktu, walaupun prioritas non real time dapat terjadi.
Kedua, dispatch latency harus lebih kecil. Semakin kecil latency, semakin cepat
real time proses mengeksekusi.

Untuk menjaga dispatch tetap rendah, kita butuh agar system call untuk
preemptible. Ada beberapa cara untuk mencapai tujuan ini. Pertama adalah
dengan memasukkan preemption points di durasi system call yang lama, yang
memeriksa apakah prioritas utama butuh untuk dieksekusi. Jika sudah, maka
contex switch mengambil alih, ketika high priority proses selesai, proses yang
diinterupsi meneruskan dengan system call. Points premption dapat diganti
hanya di lokasi yang aman di kernel dimana kernel struktur tidak dapat
dimodifikasi

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 19 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

4.4 Beberapa Pengertian dalam Unit Kompetensi Ini :


Menerapkan Pemrograman Real Time

4.4.1 Miroprosesor
Mikroprosesor adalah suatu chip (IC=integrated circuits) yang didalamnya
terkandung rangkaian ALU (arithmetic-logic unit), rangkaian CU (control unit),
dan register-register. Mkroprosesor disebut juga dengan CPU (Central Processing
Unit). Sebuah mikroprosesor (disingkat µP atau uP) adalah sebuah central
processing unit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor mini dan
sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor.
Mikrokomputer adalah interkoneksi antara mikroprosesor (CPU) dengan
memori utama (main memory) dan antarmuka input-output (I/O interface) yang
dilakukan dengan menggunakan system interkoneksi bus.
Mikrokontroler adalah chip yang ddalamnya terkandung system
interkoneksi antara Mikroprosesor, RAM, ROM, I/O interface, dan beberapa
peripheral. Mikrokontroler disebut juga On-chip-Peripheral.

4.4.2 Register
Register adalah media penyimpan internal CPU yang digunakan saat
proses pengolahan data. Memori ini bersifat sementara, biasanya digunakan
untuk menyimpan data saat diolah ataupun data untuk pengolahan selanjutnya.

Register terbagi menjadi beberapa kelas:


 Register data, yang digunakan untuk menyimpan angka-angka dalam
bilangan bulat (integer).
 Register alamat, yang digunakan untuk menyimpan alamat-alamat
memori dan juga untuk mengakses memori.
 Register general purpose, yang dapat digunakan untuk menyimpan
angka dan alamat secara sekaligus.
 Register floating-point, yang digunakan untuk menyimpan angka-
angka bilangan titik mengambang (floating-point).
 Register konstanta (constant register), yang digunakan untuk
menyimpan angka-angka tetap yang hanya dapat dibaca (bersifat read-
only), semacam phi, null, true, false dan lainnya.
 Register vektor, yang digunakan untuk menyimpan hasil pemrosesan
vektor yang dilakukan oleh prosesor SIMD.
 Register special purpose yang dapat digunakan untuk menyimpan data
Internal prosesor, seperti halnya instruction pointer, stack pointer, dan
status register.
 Register yang spesifik terhadap model mesin (machine-specific
register), dalam beberapa arsitektur tertentu, digunakan untuk
menyimpan data atau pengaturan yang berkaitan dengan prosesor itu
sendiri. Karena arti dari setiap register langsung dimasukkan ke dalam
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 20 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

desain prosesor tertentu saja, mungkin register jenis ini tidak menjadi
standar antara generasi prosesor.

Tabel berikut berisi ukuran register dan padanan prosesornya


Register Prosesor
4-bit Intel 4004
8-bit Intel 8080
16-bit Intel 8086, Intel 8088, Intel 80286
Intel 80386DX, Intel 80486, Intel Pentium, Intel Pentium Pro, Intel
Pentium II, Intel Pentium III, Intel Pentium 4, Intel Celeron, Intel
32-bit
Xeon, AMD K5, AMD K6, AMD Athlon, AMD Athlon MP, AMD Athlon XP,
AMD Athlon 4, AMD Duron, AMD Sempron
Intel Itanium, Intel Itanium 2, Intel Xeon, Intel Core, Intel Core 2, AMD
64-bit Athlon 64, AMD Athlon X2, AMD Athlon FX, AMD Turion 64, AMD Turion
X2, AMD Sempron

Register dibagi menjadi lima bagian besar yaitu :

1. Segment Register (16 bit)


Register untuk menunjukkan alamat dari suatu segment. Yang termasuk
register segment :
 CS (Code Segment)
Menunjukkan alamat segment dari program yang sedang aktif.
 DS (Data Segment)
Menunjukkan alamat segment dari data program (variabel).
 SS (Stack Segment)
Menunjukkan alamat segment dari stack yang digunakan program.
 ES (Extra Segment)
Merupakan register segment cadangan.
 
2. Pointer dan Index Register (16 bit)
Register untuk menunjukkan alamat dari suatu offset. Yang termasuk
register pointer dan index :
 SP (Stack Pointer)
Berpasangan dengan SS (SS : SP).
 BP (Base Pointer)
Berpasangan dengan SS (SS : BP).
 DI (Destination Index)
Berpasangan dengan ES (ES : DI). Dipakai untuk operasi string.
 SI (Source Index)
Berpasangna dengan DS (DS : SI). Dipakai untuk operasi string.
 
3. General Purpose Register (16 bit)
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 21 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Register ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, tetapi masing -


masing juga memiliki fungsi khusus. Jenis register ini memiliki ciri khas,
yaitu dapat dibagi lagi menjadi register 8 bit, register tinggi/high, dan
register rendah/low. Yang termasuk register general purpose :
 AX --> AH|AL (Accumulator)
Untuk menangani operasi arithmatika.
 BX --> BH|BL (Base)
Untuk menunjukkan alamat offset.
 CX --> CH|CL (Counter)
Untuk looping, menunjukkan berapa kali looping terjadi.
 DX --> DH|DL (Data)
Untuk menampung sisa pembagian bilangan 16 bit.
 
4. Index Pointer Register (16 bit)
Hanya terdiri dari 1 register yaitu IP yang berpasangan dengan reguster
CS (CS : IP) untuk menunjukkan alamat instruksi selanjutnya yang akan
dieksekusi.
 
5. Flags Register (1 bit)
Register ini berfungsi untuk menunjukkan suatu kondisi (ya atau tidak).
Register ini hanya bernilai 0 dan 1. Yang termasuk register flags :
 OF (Overflow Flag) 1 jika terjadi overflow
 SF (Sign Flag) 1 jika digunakan bilangan bertanda
 ZF (Zero Flag) 1 jika hasil operasi bernilai 0
 CF (Carry Flag) 1 jika operasi menghasilkan carry
 PF (Parity Flag) 1 jika hasil operasi bilangan genap
 DF (Direction Flag) 1 jika alur proses alur proses menurun pada
string
 IF (Interrupt Flag) 1 jika proses dapat diinterupsi
 TF (Trap Flag) 1 jika dapat ditrace / debug
 AF (Auxiliary Flag) digunakan pada operasi bilangan BCD
 NT (Nested Task) digunakan untuk menangani interupsi beruntun
 IOPL (I/O Protection Level) digunakan untuk mode proteksi (2 bit)
 

4.5 Informasi masing-masing elemen kompetensi

4.5.1 Memilih Karakteristik Mikroprosesor

1) Pengetahuan Kerja

Jenis Arsitektur Mikroprosesor


Sejak Intel mengeluarkan seri 4004 sekitar tahun 1970 dikenal ada dua
jenis arsitektur mikroprosesor dilihat dari cara penggunaan memorinya. Sebagai
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 22 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

pionir era komputer digital, nama Harvard dan Von Neumann diadopsi untuk
menggambarkan dua tipe arsitektur mikroprosesor. Kedua arsitektur itu berbeda
pada cara penempatan memorinya dan dikenal dengan sebutan arsitektur
Harvard dan arsitektur Von Neumann. 

Perbedaan arsitektur Harvard dengan Von Neumann


Arsitektur Von Neumann adalah arsitektur komputer yang menempatkan
program (ROM=Read Only Memory) dan data (RAM=Random Access Memory)
dalam peta memori yang sama. Arsitektur ini memiliki address dan data bus
tunggal untuk mengalamati program (instruksi) dan data. Contoh dari
mikrokontroler yang memakai arsitektur Von Neumann adalah keluarga 68HC05
dan 68HC11 dari Motorola.  Sebaliknya, arsitektur Harvard memiliki dua memori
yang terpisah satu untuk program (ROM) dan satu untuk data (RAM). Intel
80C51, keluarga Microchip PIC16XX, Philips P87CLXX dan Atmel AT89LSXX
adalah contoh dari mikroprosesor yang mengadopsi arsitektur Harvard. Kedua
jenis arsitektur ini masing-masing memiliki keungulan tetapi juga ada
kelemahannya. 

Kelebihan dan kekurangan arsitektur Von Neumann


Dengan arsitektur Von Neuman prosesor  tidak perlu membedakan
program dan data. Prosesor tipe ini tidak memerlukan control bus tambahan
berupa pin I/O khusus untuk membedakan program dan data. Karena
kemudahan ini, tidak terlalu sulit bagi prosesor yang berarsitektur Von Neumann
untuk menambahan peripheral eksternal seperti A/D converter, LCD, EEPROM
dan devais I/O lainnya. Biasanya devais eksternal ini sudah ada di dalam satu
chips, sehingga prosesor seperti ini sering disebut dengan nama mikrokontroler
(microcontroller). 

Gambar 1 Arsitektur Von Neumann (Elemen Kompetensi 1)

Keuntungan lain dengan arsitektur Von Neumann adalah pada fleksibilitas


pengalamatan program dan data. Biasanya program selalu ada di ROM dan data
selalu ada di RAM. Arsitektur Von Neumann memungkinkan prosesor untuk
menjalankan program yang ada didalam memori data (RAM). Misalnya pada saat
power on, dibuat program inisialisasi yang mengisi byte di dalam RAM. Data di
dalam RAM ini pada gilirannya nanti akan dijalankan sebagai program.
Sebaliknya
Judul data juga
Modul: Menerapkan dapat disimpan
Pemrograman Real Time di dalam memori program (ROM).
Halaman: 23 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Contohnya adalah data look-up-table yang ditaruh di ROM. Data ini ditempatkan
di ROM agar tidak hilang pada saat catu daya mati. Pada mikroprosesor  Von
Neumann, instruksi yang membaca data look-up-table atau program
pengambilan data di ROM,  adalah instruksi pengalamatan biasa. Sebagai
contoh, pada mikrokontroler 8bit Motorola 68HC11 program itu ditulis dengan :

LDAA $4000  ; A <-- $4000

Program ini adalah instruksi untuk mengisi accumulator A dengan data


yang ada di alamat 4000 (ROM).

Instruksi tersebut singkat hanya perlu satu baris saja. Pada prinsipnya,
kode biner yang ada di ROM atau di RAM bisa berupa program dan bisa juga
berupa data.

Arsitektur Von Neumann bukan tidak punya kelemahan, diantaranya


adalah bus tunggalnya itu sendiri. Sehingga instruksi untuk mengakses program
dan data harus dijalankan secara sekuensial dan tidak bisa dilakukan overlaping
untuk menjalankan dua isntruksi yang berurutan. Selain itu bandwidth program
harus sama dengan banwitdh data. Jika memori data adalah 8 bits maka
program juga harus 8 bits. Satu instruksi biasanya terdiri dari opcode
(instruksinya sendiri) dan diikuti dengan operand (alamat atau data). Karena
memori program terbatas hanya 8 bits, maka instruksi yang panjang harus
dilakukan dengan 2 atau 3 bytes. Misalnya byte pertama adalah opcode dan byte
berikutnya adalah operand. Secara umum prosesor Von Neumann
membutuhkan jumlah clock CPI (Clock per Instruction) yang relatif lebih banyak
dan walhasil eksekusi instruksi dapat menjadi relatif lebih lama.

Kelebihan dan kekurangan arsitektur Harvard

Gambar 2 Arsitektur Harvard (Elem Kompetensi 1)


Pada mikroprosesor yang berarsitektur Harvard, overlaping pada saat
menjalankan instruksi bisa terjadi. Satu instruksi biasanya dieksekusi dengan
urutan fetch (membaca instruksi ), decode (pengalamatan), read (membaca
data), execute (eksekusi) dan write (penulisan data) jika perlu. Secara garis
besar ada dua hal yang dilakukan prosesor yaitu f etching atau membaca
perintah
Judul yang ada Pemrograman
Modul: Menerapkan di memoriReal
program
Time (ROM) dan kemudian diikuti oleh
Halaman: 24 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

executing berupa read/write dari/ke memori data (RAM). Karena pengalamatan


ROM dan RAM yang terpisah, ini memungkinkan CPU untuk melakukan
overlaping pada saat menjalankan instruksi. Dengan cara ini dua instruksi yang
beurutan dapat dijalankan pada saat yang hampir bersamaan. Yaitu, pada saat
CPU melakukan tahap executing instruksi yang pertama, CPU sudah dapat
menjalankan fetching instruksi yang ke-dua dan seterusnya. Ini yang disebut
dengan sistem pipeline, sehingga program keseluruhan dapat dijalankan relatif
lebih cepat.

Gambar 3 Prinsip Pipeline


Pada arsitektur Harvard, lebar bit memori program tidak mesti sama
dengan lebar memori data. Misalnya pada keluarga PICXX dari Microchip, ada
yang memiliki memori program dengan lebar 12,14 atau 16 bits, sedangkan
lebar data-nya tetap 8 bits. Karena bandwith memori program yang besar (16
bits), opcode dan operand dapat dijadikan satu dalam satu word instruksi saja.
Tujuannya adalah supaya instruksi dapat dilakukan dengan lebih singkat dan
cepat.
Kedua hal di atas inilah yang membuat prosesor ber-arsitektur Harvard
bisa memiliki CPI yang kecil. PICXX dari Microchip dikenal sebagai mikroprosesor
yang memiliki 1 siklus mesin ( machine cycle) untuk tiap instruksinya, kecuali
instruksi percabangan.
Dari segi kapasitas memori, tentu arsitektur Harvard memberi
keuntungan. Karena memori program dan data yang terpisah, maka kavling total
memori program dan data dapat menjadi lebih banyak. Mikrokontroler 8bit
Motorola 68HC05 memiliki peta memori 64K yang dipakai bersama oleh RAM dan
ROM. Oleh sebab itu pengalamatan ROM dan RAM hanya dapat mencapai 64K
dan tidak lebih. Sedangkan pada mikrokontroler Intel keluarga 80C51 misalnya,
memori program (ROM) dan memori data (RAM) masing-masing bisa mencapai
64K.
Tetapi ada juga kekurangannya, arsitektur Harvard tidak memungkinkan
untuk menempatkan data pada ROM. Kedengarannya aneh, tetapi arsitektur ini
memang tidak memungkinkan untuk mengakses data yang ada di ROM. Namun
hal ini bisa diatasi dengan cara membuat instruksi dan mekanisme khusus untuk
pengalamatan data di ROM. Mikroprosesor yang memiliki instruksi seperti ini
biasanya disebut ber-arsitektur Modified Harvard. Instruksi yang seperti ini
dapat ditemukan pada keluarga MCS-51 termasuk Intel 80C51, P87CLXX dari
Philips dan Atmel AT89LSXX. Tetapi instruksi itu keseluruhannya menjadi
program yang lebih panjang seperti contoh program dengan 80C51 berikut ini.
MOV DPTR,#4000 ;DPTR = $4000
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 25 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

CLR A ;@A = 0
MOVC A,@A+DPTR ;A <-- (DPTR+@A)

Urutan program di atas adalah :

1. load/isi data pointer dengan #4000


2. set accumulator A = 0 sebagai offset
3. load/isi accumulator A dengan data di alamat 4000+offset

Bandingkan dengan instruksi 68HC11 yang cukup dengan satu instruksi


LDAA $4000.Seperti yang dikemukan pada tulisan ini, Arsitektur Harvard dan Von
Neuman keduanya memiliki kelebihan sekaligus juga kekurangan. Dalam memilih
prosesor tentu saja tidak hanya dengan mempertimbangkan arsitekturnya.
Motorola dengan varian singlechip-nya ada yang dilengkapi dengan konventer
A/D dan D/A, PWM control, port I/O, EEPROM dan sebagainya. Tetapi tidak
ketinggalan juga keluarga Intel 80C51 dan klonnya, memperkenalkan bus serial
I2C yang sangat praktis untuk penambahan devais eksternal. Intel based MCS-51
adalah arsitektur yang paling banyak diadopsi misalnya oleh Philips dan Atmel,
sehingga kompatibilitas diantaranya semakin besar.

Karena desain arsitektur yang demikian, jumlah siklus mesin ( machine


cycle) per instruksi keluarga 68HC05/11 relatif lebih banyak dari keluarga
80C31/51. Misalnya instruksi 68HC05 Motorola untuk program percabangan,
seperti contoh dibawah ini diselesaikan dengan 6 siklus mesin.

Motorola 68HC05/11 :
DECX
BNE LOOP

Intel 80C31/51 :
DJNZ R0,LOOP

Dibandingkan dengan 80C51 Intel, instruksi yang sama dapat diselesaikan


dengan 2 siklus mesin saja.
Namun demikian satu siklus instruksi, kecepatannya ditentukan juga oleh
peran kristal/osilator. Satu siklus mesin mikrokontroler Motorola adalah
frekuensi kristal dibagi 4 sedangkan untuk Intel dibagi 12. Sehingga jika
menggunakan kristal yang sesuai, program percabangan itu dapat diselesaikan
oleh kedua contoh mikrokontroler di atas dalam waktu yang relatif sama.

Kegiatan dan komponen-komponen penunjang CPU


Berikut adalah aksi yang dilakukan CPU terhadap peripheral lainnya dalam
memproses data :
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 26 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

 CPU – Memori, perpindahan data dari CPU ke memori dan sebaliknya.


 CPU – I/O, perpindahan data dari CPU ke modul I/O dan sebaliknya.
 Pengolahan Data, CPU membentuk sejumlah operasi aritmatika dan logika
terhadap data.
 Kontrol, merupakan instruksi untuk pengontrolan fungsi atau kerja. Misalnya
instruksi pengubahan urusan eksekusi.

CPU adalah jantungnya komputer, karena dalam CPU ini semua data dan
informasi diolah agar nantinya kita dapat mendapatkan keluaran seperti yang
kita inginkan. Di dalam CPU terdapat 3 bagian utama yang akan mengontrol
kegiatan-kegiatan sistem komputer yaitu Control Unit, Arithmatic Logic Unit
(ALU) dan Internal Storage/Memory.
• Control Unit
Control Unit adalah bagian CPU yang bertugas mengatur dan
mengendalikan semua proses yang dilakukan oleh komputer sesuai
dengan program atau instruksi yang diberikan kepadanya

• Aritmatic Logic Unit (ALU)


ALU bertugas melakukan perhitungan-perhitungan dan perbandingan-
perbandingan, baik logika maupun aritmarika yang dibutuhkan dalam
suatu proses kerja di dalam komputer.

• Internal Memory
Internal memory adalah tempat penyimpanan data atau program yang
sedang diproses oleh komputer. Penyimpanan data di internal memory ini
bersifat sementara, artinya bila komputer dimatikan maka data tersebut
akan hilang.

Selain CPU, perangkat keras (Hardware) lain yang dibutuhkan untuk


pengolahan data adalah :
 Input Device (Peralatan Masukan)
keyboard, mouse, track-ball, joystick, scanner, light pen, microphone, dll.
 Output Device (Peralatan Keluaran)
monitor, printer, plotter, speaker, dan lain-lain.
 Storage Device (Peralatan Penyimpan Data)
Floppy Disk Hard Disk / Fixed Disk CD-ROM, Tape Magnetic, Drum Magnetic,
Zip Disk, dll.

Perangkat Lunak (Software) dibutuhkan dalam pengolahan data dan


memecahkan suatu masalah dengan jalan perhitungan-perhitungan yang
dilakukan di dalam sebuah sistem komputer. Jenis perangkat lunak sangat
banyak dan beraneka ragam, beberapa yang penting untuk diketahui antara lain
adalah :
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 27 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

 Sistem Operasi (Operating System) : MS-DOS (Disk Operating System), MS-


Windows, IBM OS/2, Unix Family (Unix, Xenix, Aix, Linux), dll.
 Language : BASIC, Pascal, Bahasa C, Assembly, COBOL, Fortran, PL/1,
Prolog, dll.
 Word Processor: Word Star, Word Perfect, Amipro, MS Word, dll.
 Spreadsheet : Lotus 123, Quattro, MS Excell, Shymponi. dll.
 Database : Dbase III+, Foxbase, Clipper, Foxpro, Oracle, dll.

Brainware atau sumber daya manusia yang mempunyai keahlian yang


berhubungan dengan komputer. Beberapa profesi yang berhubungan dengan
komputer antara lain :

1. System Analyst : adalah seseorang yang merancang sistem komputer dalam


suatu perusahaan.
2. Programmer : adalah seseorang yang merancang dan membuat program-
program yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Seorang programmer akan
membuat program berdasarkan spesifikasi / desain yang dibuat oleh sistem
analyst.
3. Operator : orang yang bertugas untuk mengoperasikan komputer serta
melaksanakan proses pengolahan data dengan mempergunakan komputer.

2) Keterampilan Kerja

Instruksi pada CPU :


Empat langkah CPU menjalankan instruksi
1. CU mengambil instruksi dari RAM
2. CU mengartikan instruksi tersebut
3. ALU melakukan perhitungan
4. ALU menyimpan hasilnya di RAM

Waktu pengerjaan:
 Instruction time (I-time) : langkah-1 dan langkah-2
 Execution time (E-time) : langkah-3 dan langkah-4
 Machine cycle : I-Time + E-Time

Fungsi dasar komputer adalah memproses (execute) program, yang


berisi gugus instruksi yang disimpan dalam memori.
Dua tahap utama:
 FETCH : processor membaca instruksi dari memori pada satu waktu.
 EXECUTE : processor memproses setiap instruksi yang ada.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 28 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Gambar 4 Siklus Instruksi - Elemen Kompetensi 1


( tentang memilih karakteristik prosesor)

Instruksi Komputer

Gambar 5 Instruksi CPU –Elemen Kompetensi 1


(tentang memilih karakteristik mikroprosesor)

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 29 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Proses Instruksi
1. Ambil instruksi dari memori ke IR.
2. Ubah PC ke instruksi berikutnya.
3. Menentukan jenis instruksi.
4. Jalankan instruksi.
5. Kembali ke langkah (1).

Contoh Instruksi
C := A + B;
• LOAD A
• ADD B
• STORE C

Tahap Pengerjaan Instruksi pada memori :

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 30 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 31 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 32 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Gambar 5 Tahap-tahap pengerjaan Contoh Instruksi (Elemen


kompetensi 1)
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 33 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

CPU Clock Speed


Kecepatan clock speed CPU diukur dalam MHz (Mega Hertz). Makin besar
ukuran clock speed CPU semakin cepat RAM . Berikut ini tabel yang
menggambarkan hubungan clock speed dalam system bus dengan kecepatan
RAM yang diperlukan.

Clock speed Time per clock tick


20 MHz 50 ns
25 MHz 40 ns
33 MHz 30 ns
50 MHz 20 ns
66 MHz 15 ns
100 MHz 10 ns
133 MHz 6 ns

Tabel Kecepatan Clock Speed


(tentang memilih karakteristik mikroprosesor)

Berikut adalah daftar kecepatan Front Side Bus, Jenis Processor dan CPU
Clock Speednya

66MHz (Various Celeron and older): 66MHz clock


100MHz (Pentium II / Pentium III / K6): 100MHz clock
133MHz (Pentium II / Pentium III / K6): 133MHz clock
200MHz (Athlon, Duron, Thunderbird): 100MHz clock
266MHz (Thunderbird, XP): 133MHz clock
333MHz (XP): 166MHz clock
400MHz (Pentium 4): 100MHz clock
400MHz (AMD XP): 200MHz clock
533MHz (Pentium 4): 133MHz clock
800MHz (Pentium 4): 200MHz clock
800MHz (AMD64): 200MHz clock
1066MHz (Pentium 4/LGA775): 266MHz clock
1333MHz (Pentium 4/LGA775): 333MHz clock

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 34 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Memori
Memori dengan komputer memiliki hubungan yang tak dapat dipisahkan,
karena setiap komputer memerlukan memori sebagai tempat kerjanya. Memori
ini dapat berfungsi untuk memuat program dan juga sebagai tempat untuk
menampung hasil proses.
Yang perlu kita perhatikan bahwa memori untuk menyimpan program maupun
hasil dari pekerjaan bersifat volatile yang berarti bahwa data yang disimpan
cuma sebatas adanya aliran listrik. Jadi bila listrik mati maka hilang pulalah
semua data yang ada di dalamnya. Hal ini mengakibatkan diperlukannya media
penyimpan kedua yang biasanya berupa disket maupun hard disk.

Organisasi Memori Pada PC


Memori yang ada pada komputer perlu diatur sedemikian rupa sehingga
mudah dalam pengaksesannya. Oleh sebab itu dikembangkanlah suatu metode
yang efektif dalam pengorganisasiannya. Pada bagian ini akan dibahas mengenai
pengorganisasian memori ini.

Pembagian Memori
Memori komputer terbagi atas 16 blok dengan fungsi-fungsi khusus yang
sebagian besar adalah sebagai RAM (Random Access Memory) yang berfungsi
sebagai penyimpan bagi hasil pengolahan pada komputer itu sendiri.

Gambar 7 Jalur Internal Mikroprosesor dengan System Bus


– Elemen Kompetensi 1
(tentang memilih arsitektur mikroprosesor)

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 35 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

System Bus berfungsi untuk melakukan transfer data antara


mikroprosesor dengan memori (ROM dan RAM) dan I/O interface.
Ada 3 Bus utama yang sering terdapat pada kebanyakan mikroprosesor
1. PCI Bus
2. AGP Bus
3. Front Side Bus (FSB)
Bus adalah kumpulan konduktor, yang membawa sinyal-sinyal : alamat,
data, dan kontrol.
Bus alamat adalah kumpulan konduktor, yang membawa kode-kode
alamat dari mikroprosesor ke unit-unitnya, dan memiliki sifat aliran satu arah.
Bus control adalah kumpulan konduktor, yang membawa sinyal-sinyal
kontrol.
Bus data adalah kumpulan konduktor, yang membawa kode-kode instruksi
atau data dari mikroprosesor ke unit-unitnya atau sebaliknya, dan memiliki sifat
aliran dua arah.

Peralatan Input Output


Dua jenis peralatan IO:
1. Block Devices
Data dikirim atau diterima dalam bentuk blok (disk, pita magnetik). Informasi
disimpan dalam blok berukuran tetap; setiap blok memiliki alamat sendiri
2. Character devices
Data dikirim atau diterima dalam bentuk karakter (line printer, pita kertas,
punched card, mouse, network interface). Tidak memiliki alamat ataupun
operasi seek

Tabel Layer pada Sistem Software I/O (Elemen Kompetensi 1)

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 36 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Gambar 8 Komponen Register pada CPU – Elemen Kompetensi 1


(tentang memilih karakteristik mikroprosesor)

 MAR, menentukan alamat memori untuk baca atau tulis berikutnya.


 MBR, berisi data untuk ditulis kedalam memori atau menerima data
yang dibaca dari memori.
 I/O AR, menentukan peralatan I/O khusus.
 I/O BR, untuk pertukaran data antara modul I/O dengan CPU.

Teknik Interupsi
Interupsi adalah suatu permintaan khusus kepada mikroposesor untuk
melakukan sesuatu. Bila terjadi interupsi, maka komputer akan menghentikan
dahulu apa yang sedang dikerjakannya dan melakukan apa yang diminta oleh
yang menginterupsi.
Pada IBM PC dan kompatibelnya disediakan 256 buah interupsi yang
diberi nomor 0 sampai 255. Nomor interupsi 0 sampai 1Fh disediakan oleh ROM
BIOS, yaitu suatu IC didalam komputer yang mengatur operasi dasar komputer.
Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time
Halaman: 37 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Jadi bila terjadi interupsi dengan nomor 0-1Fh, maka secara default komputer
akan beralih menuju ROM BIOS dan melaksanakan program yang terdapat
disana. Program yang melayani suatu interupsi dinamakan Interrupt Handler.

Vektor Interupsi
Setiap interrupt akan mengeksekusi interrupt handlernya masing-masing
berdasarkan nomornya. Sedangkan alamat dari masing- masing interupt handler
tercatat di memori dalam bentuk array yang besar elemennya masing-masing 4
byte. Keempat byte ini dibagi lagi yaitu 2 byte pertama berisi kode offset
sedangkan 2 byte berikutnya berisi kode segmen dari alamat interupt handler
yang bersangkutan. Jadi besarnya array itu adalah 256 elemen dengan ukuran
elemen masing-masing 4 byte. Total keseluruhan memori yang dipakai adalah
sebesar 1024 byte (256 x 4 = 1024) atau 1 KB dan disimpan dalam lokasi
memori absolut 0000h sampai 3FFh. Array sebesar 1 KB ini disebut Interupt
Vector Table (Table Vektor Interupsi). Nilai-nilai yang terkandung pada Interupt
Vector Table ini tidak akan sama di satu komputer dengan yang lainnya.
Interupt yang berjumlah 256 buah ini dibagi lagi ke dalam 2 macam yaitu:
 Interupt 00h - 1Fh (0 - 31) adalah interrupt BIOS dan standar di semua
komputer baik yang menggunakan sistem operasi DOS atau bukan. Lokasi
Interupt Vector Table-nya ada di alamat absolut 0000h-007Fh.
 Interupt 20h - FFh (32 - 255) adalah interrupt DOS. Interrupt ini hanya ada
pada komputer yang menggunakan sistem operasi DOS dan Interupt
Handler-nya di-load ke memori oleh DOS pada saat DOS digunakan. Lokasi
Interupt Vector Table-nya ada di alamat absolut 07Fh-3FFh.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 38 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Sektor Programmer Komputer TIK.PR06.001.01

Tabel BIOS Interrupt (Elemen Kompetensi 1)

Interrupt berikut telah dipastikan kegunaannya oleh sistem untuk


keperluan yang khusus , tidak boleh dirubah oleh pemrogram seperti yang
lainnya.
 DEVIDE BY ZERO : Jika terjadi pembagian dengan nol maka proses akan
segera dihentikan.
 SINGLE STEP : Untuk melaksanakan / mengeksekusi intruksi satu persatu.
 NMI : Pelayanan terhadap NMI (Non Maskable Interrupt) yaitu interupsi yang
tak dapat dicegah.
 BREAK POINT : Jika suatu program menyebabkan overflow flag menjadi 1
maka interrupt ini akan melayani pencegahannya dan memberi tanda error.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time


Halaman: 39 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

Tabel DOS Interrupt (Elemen Kompetensi 1)

Didalam pemrograman dengan bahasa assembler kita akan banyak


sekali menggunakan interupsi untuk menyelesaikan suatu tugas.

3) Sikap Kerja
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan di lingkungan kerja yaitu :
1. Memahami arsitektur mikroprosesor
2. Mempelajari spesifikasi dan jalur internal dalam mikroprosesor
3. Memahami teknik interupsi

4.5.2 Memilih Karakteristik peripheral


1) Pengetahuan Kerja

Contoh Peripherhal yang terpasang pada mikroprosesor yaitu I2C


Peripheral
I2C Peripheral merupakan suatu modul yang tersusun atas Real Time Clock
(RTC) sebagai penghitung waktu, dan EEPROM yang kesemuanya menggunakan
antarmuka I2C. Modul ini dapat ditambah dengan PCF8591 (opsional) sebagai Analog
to Digital Converter (ADC) untuk mengubah tegangan analog ke data digital dan
Digital to Analog Converter (DAC) untuk mengubah data digital ke tegangan analog.
Selain itu juga terdapat 2 soket 8 pin tambahan sebagai tempat jika ingin
menambahkan EEPROM seri AT24CXXX. Modul ini dapat difungsikan sebagai input
dan output dalam aplikasi seperti pengukur suhu, kendali kecepatan motor, absensi,
datalogger, tampilan waktu, robotik, dan sebagainya.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 40 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

Spesifikasi Hardware
1. Menggunakan antarmuka I2C dengan 2 jalur (Clock dan Data).
2. PCF8591 (opsional) dengan 1 channel 8-bit DAC dan 4 channel
8-bit ADC dalam berbagai mode input (single-ended dandifferential).
ADC :
Input range : 0 – 2,5 volt (single ended)
+1,25V (differential)
Output Serial I2C-bus
Conversion time : 90 ns (max)
DAC:
Input Serial I2C-bus
Output range : 0 – 2,5 volt
Settling time : 90 ns (max)
3. DS1307 sebagai penghitung waktu (hari, tanggal, bulan, tahun,jam, menit,
dan detik) dalam mode 12-jam atau 24-jam hingga tahun 2100 dengan
kompensasi tahun kabisat. Tersedia 56 byte (NV/Non-Volatile) SRAM serta
baterai back-up.
4. AT24C01A dengan kapasitas 128 byte yang dapat ditulis hingga 1 juta kali.
5. Alamat masing-masing IC:
6. Membutuhkan tegangan + 5VDC sebagai catu daya.
7. Tersedia contoh program untuk DT-51™ Low Cost Series dan DT-AVR Low
Cost Series dalam bahasa BASIC dan C untuk MCS-51® (BASCOM-8051©
dan Vision2©) maupun AVR® (BASCOM-AVR© dan CodeVisionAVR©).
8. Kompatibel penuh dengan DT-51™ Low Cost Series, DT-AVR Low Cost
Series, DT-51™ Minimum System (MinSys) ver 3.0,

Prosedur Testing
1. Hubungkan I2C Peripheral dengan DT-51™ Low Cost Series atau DT-AVR
Low Cost Series dengan cara menghubungkan SCL ke Port 1.6 atau Port
B.6 dan SDA ke Port 1.7 atau Port B.7.
2. Hubungkan semua A/I dengan A/O (jika ada PCF8591).
3. Hubungkan semua sumber catu daya dari modul mikrokontroler ke I2C
Peripheral. Hubungkan juga kabel serial dari modul mikrokontroler ke
komputer.
4. Programlah file HEX atau BIN yang sesuai dengan keluarga mikrokontroler
(dengan DT-51™ ProgPAL, AT89S In System Programmer, AVR In System
Programmer, atau parallel programmer). Setelah proses pemrograman
selesai, jalankan I2Cstest.EXE dan lakukan langkah berikut:
1. Pilih COM port yang terhubung ke modul mikrokontroler.
2. Ubah nilai V Reference bila diperlukan.
3. Tekan “Start” sebelum menekan tombol lain.
4. Geser Slider di bawah tulisan Digital to Analog Converter
untuk mengeluarkan tegangan analog pada A/O (jika ada PCF8591).
5. Pilih Channel di pojok kiri bawah untuk membaca tegangan analog dari A/I
yang dipilih. Nilai A/I akan berbeda sedikit dengan A/O (jika ada PCF8591).
6. Tekan “Set RTC” untuk menyesuaikan waktu pada I2C Peripheral dengan
waktu pada komputer. Keduanya akan berbeda beberapa detik.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 41 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

7. Pilih Frekuensi Square Wave yang diinginkan dan tekan “Generate” untuk
menghasilkan gelombang kotak di SQWOUT. Frekuensi ini dapat dideteksi
dengan osiloskop atau Multimeter dengan pengukur Hz.
8. Pilih Alamat Byte dan tekan “Tulis ke RAM” untuk menulis RAM DS1307 atau
tekan “Baca dari RAM” untuk membaca isi RAM.
9. Pilih Alamat EEPROM untuk memilih EEPROM yang akan diakses (sesuai
nilai BCD A2-A1-A0).
10. Pilih Alamat Byte dan tekan “Tulis ke EEPROM” untuk menulis ke EEPROM
atau tekan “Baca dari EEPROM” untuk membaca isi EEPROM.
11. Tekan “Engage!” untuk melakukan pengujian yang lebih teliti. Sebuah
jendela baru akan muncul dengan petunjuk yang tertera dalam teks
berwarna kuning. Ikuti masingmasing petunjuk sebelum menekan “Start”.
Tekan Close untuk kembali ke program utama.

Peripheral Internal Mikroprosesor lain yang umum dimiliki semua jenis CPU
adalah PCI dan AGP

PCI (Peripheral Component Interconnect)


Setelah munculnya bus ISA yang mempunyai keterbatasan kecepatan dan
jumlah bit, dikenalkan lagi bus EISA (Extended ISA), VESA (Video Electronics
Standard Association) dan PCI, karena hadirnya mikroprosesor kecepatan tinggi
seperti 486 dan Pentium dibutuhkan bus dengan bandwith kecepatan tinggi. PCI
berbasis pada local bus yang cepat. Pada perkembangannya, PCI diadopsi menjadi
standar industri di bawah administrasi dari PCI Special Interest Group (PCI-SIG)
yang kemudian definisi dari PCI diperluas menjadi konektor standa interface bus
(slot) ekspansi.
PCI mempunyai interface sebesar 64 bit dan mengimpelentasikan lebar jalur
32 bit untuk bus data dan alamat (AD[31:0]) (bandingkan dengan ISA ,16 bit). PCI
ialah bus dengan arsitektur sinkronous, yakni bus dimana semua transfer data
dijalankan secara relatif bersamaan terhadap pulsa detak sistem. PCI yang
sekarang, spesifikasinya diperluas untuk mendukung operasi pada 133 MHz, namun
yang banyak digunakan komputer sekarang tetap 33 MHz.
PCI mendukung mekanisme auto-configuration dimana setiap piranti PCI
terdapat sekelompok register konfigurasi yang memungkinkan
identifikasi/pengenalan akan jenis piranti seperti SCSI , Video, Ethernet dan lainnya.
PCI mendukung pemakaian tegangan 5 V dan 3.3 Volt. Namun pin tegangan 3.3
Volt baru dihubungkan ke slot PCI pada komputer keluaran terakhir. PCI local bus
adalah independen, dapat digunakan pada berbagai mikroprosesor, bukan hanya
pada prosesor INTEL.

AGP (Accelerated Graphics Port)


AGP didesain untuk motherboard Pentium II ke atas, AGP dianggap mampu
bekerja 4 kali lebih cepat dibandingkan bus PCI yang menggunakan pipelining. Bus
ini dibuat oleh intel sebagai bus yang didisain khusus untuk aplikasi video dan grafis.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 42 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

Tabel Perbedaan AGP dengan PCI

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 43 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

AGP PCI
Permintaan Pipelined Tidak pipelined
Address/data de-multiplexed Address/data multiplexed
Peak pada 533MB/s dalam 32 Peak pada 133MB dalam 32
bits bits
Single target, single master Multi-target, multi-master
Hanya Memory read/write Link ke seluruh sistem
Antrian prioritas High/low Tidak ada Antrian prioritas

Karena kelebihan inilah AGP mampu membuat frame rate lebih bagus dan
menampilkan grafik 3D yang lebih realistis. AGP berbasis pada PCI dengan beberapa
tambahan dan peningkatan, namun secara elektris maupun logis tidak bergantung
pada PCI. Namun memiliki tambahan sinyal , letaknya juga dibedakan dengan slot
PCI. Dalam sebuah motherboard hanya bisa terdapat 1 slot AGP.
AGP 1.0 dirilis juli 1996 dengan ketentuan clock rate 66MHz dengan
pensinyalan 1x atau 2x dengan menggunakan tegangan kerja sebesar 3.3Volt. AGP
versi 2.0 dirilis Mei 1998 dengan tambahan kemampuan pensinyalan 4x dan tegagan
kerja 1.5Volt. slot untuk AGP 1x/2x berbeda dengan slot AGP 4x, dimana pada AGP
4x tidak terdapat pembagi di tengah slot ( sebagai key notch ). Penting : beberapa
motherboard yang menyediakan AGP 4x hanya mendukung AGP 4x dan tegangan
1.5 Volt artinya tidak kopatibel dengan versi sebelumnya.

Pertukaran data (transfer data) pada peripheral

Bus PCI saat ini mendukung transfer data hingga 132 MB/s, dimana AGP
(pada 66MHz) mendukung hingga 533 MB/s. AGP dapat melakukan ini karena
kemampuannya untuk mentransfer data pada ujung naik dan turun detak 66MHz.
DIME (Direct Memory Execute) ialah fitur yang paling penting dari AGP. Chip
grafik AGP mempunyai kemampuan untuk mengakses memori utama secara
langsung untuk operasi complex dari pemetaan bentuk.

2) Ketrampilan Kerja
Beberapa ketrampilan kerja telah dibahas pada bagian Pengetahuan Kerja.

3) Sikap Kerja
Beberapa sikap kerja yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Menentukan proses real time yang cocok
2. Sistem operasi harus disesuaikan dengan pemrograman real time

4.5.3 Memanfaatkan Sistem Operasi Real Time


1) Pengetahuan Kerja

Real Time Operating System

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 44 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

Pada Real Time Operating System, waktu (time) adalah Key parameternya.
Real Time System yang disebut juga dengan Sistem waktu nyata adalah Sistem yang
harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Jika respon komputer melewati batas waktu tersebut, maka terjadi degradasi
performansi atau kegagalan sistem. Sebuah Real time system adalah sistem yang
kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil keluaran sistem
dan ketepatan waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan. Aplikasi penggunaan sistem
seperti ini adalah untuk memantau dan mengontrol peralatan seperti motor,
assembly line, teleskop, atau instrumen lainnya. Peralatan telekomunikasi dan
jaringan komputer biasanya juga membutuhkan pengendalian secara Real time.

Berdasarkan batasan waktu yang dimilikinya, Real time system dibagi :


1. Hard Real time
2. Soft Real time
3. Firm Real time

Komponen dari Real time system ini adalah:


1. Perangkat keras,
2. Sistem Operasi Real time,
3. Bahasa Pemrograman Real time,
4. Sistem Komunikasi.

Sistem Operasi yang mendukung proses Real Time adalah VxWorks dan QNX.

VxWorks

VxWorks adalah real-time operating system yang masuk dalam keluarga Unix,
dibuat dan dipasarkan oleh Wind River Systems of Alameda, California, USA.

Seperti kebanyakan Sistem Operasi Real Time lainnya, VxWorks mengandung


sebuah multitasking kernel dengan pre-emptive scheduling dan respon interupsi yang
cepat, extensive inter-process communications dan fasilitas sunkronisasi dan sebuah
sistem file.

Fitur-fitur utama pada VxWorks yang membedakannya dengan Sistem Operasi


lainnya yaitu POSIX-compliant memory management yang efisien, fasilitas
multiprocessor, sebuah shell untuk user interface, kemampuan symbolic dan source
level debugging, dan performance monitoring.

VxWorks pada umumnya digunakan dalam embedded systems. Tidak seperti


"native" systems seperti Unix dan Forth, pengembangan VxWorks sudah selesai pada
sebuah mesin "host" yang dijalankan pada Unix atau Windows, cross-compiling
target software untuk dijalankan baik pada "target" CPU architectures yang bervariasi
maupun pada "host" yang dituju dalam VxSim.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 45 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

VxWorks sudah ditanamkan pada sejumlah platforms dan sekarang secara


praktis dapat dijalankan pada semua jenis CPU modern yang digunakan pada pasar
embedded. Termasuk di dalamnya x86 family, MIPS, PowerPC, SH-4 dan realsi
terdekat dari keluarga ARM, StrongARM dan xScale CPUs.

Tornado (v5) atau Workbench (v6)

Tornado adalah integrated development environment (IDE) untuk software


cross-development. Tornado mengandung elemen-elemen sebagai berikut:

 VxWorks target operating system


 Application-building tools (cross-compiler and associated programs)
 An integrated development environment (IDE) that facilitates managing and
building projects, establishing host-target communication, and running,
debugging, and monitoring VxWorks applications
 VxSim simulator

Workbench menggantikan Tornado IDE pada versi 6 dan versi terbaru


lainnya. Wind River Workbench sekarang sedang dibangun pada Eclipse
technology.

Gambar 9 Produk yang menggunakan VxWorks (Elemen Kompetensi 3)

(tentang memanfaatkan Sistem Operasi Real Time)

The Mars Reconnaissance Orbiter uses VxWorks

Berikut adalah sejumlah aplikasi yang menggunakan sistem operasi VxWorks :


 The Spirit and Opportunity Mars Exploration Rovers
 The Mars Reconnaissance Orbiter
 The Deep Impact space probe
 Stardust (spacecraft)
 The Boeing 787 airliner (in development)

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 46 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

 The BMW iDrive system


 Linksys WRT54G wireless routers (versions 5.0 and later)
 Xerox Phaser and other Adobe PostScript-based computer printers
 The Experimental Physics and Industrial Control System (EPICS)
 DIGIC II image-processors by Canon
 Thuraya SO-2510 Satellite phone and ThurayaModule
 The Apache Longbow attack helicopter
 The ALR-67(V)3 Radar Warning Receiver used in the A/F-18
 Hughesnet HN7000 series satellite internet receivers (VSAT)
 Mitel ICP 3000 IP PBX
 Nortel Succession 1000
 KUKA Robot Controlers
 BGAN Explorer 110 satellite router
 AREVA T&D Micom C264 and C264C

Fasilitas untuk akses langsung ke resource mikroprosesor yang


disediakan pada computer pada umumnya dan dapat digunakan yaitu :
 Arithmetic and Logic Unit (ALU)
 Control Unit
 Registers
 CPU Interconnections
 Memory Management Unit (MMU)

Arithmetic and Logic Unit (ALU)


Bertugas membentuk fungsi – fungsi pengolahan data komputer. ALU sering disebut
mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi – instruksi
bahasa mesin yang diberikan padanya. Seperti istilahnya ALU terdiri dari dua bagian,
yaitu unit arithmetika dan unit logika boolean, yang masing – masing memiliki
spesifikasi tugas tersendiri.

Control Unit
Bertugas mengontrol operasi CPU dan secara keselurahan mengontrol komputer
sehingga terjadi sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi –
fungsi operasinya. Termasuk dalam tanggung jawab unit control adalah mengambil
instruksi – instruksi dari memori utama dan menentukan jenis instruksi tersebut.

Registers
Media penyimpan internal CPU yang digunakan saat proses pengolahan data. Memori
ini bersifat sementara, biasanya digunakan untuk menyimpan data saat diolah
ataupun data untuk pengolahan selanjutnya.

CPU Interconnections
Sistem koneksi dan bus yang menghubungkan komponen internal dan bus – bus
eksternal CPU. Komponen internal CPU yaitu ALU, unit control dan register – register.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 47 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

Komponen eksternal CPU : sistem lainnya, seperti memori utama, piranti


masukan/keluaran.

Gambar 10 Struktur Detail Internal Mikroprosesor – Elemen Kompetensi


3
(tentang memanfaatkan sistem operasi Real Time)

Fasilitas untuk/library untuk mengakses langsung memory yang tersedia


pada peripheral system operasi yaitu :

Memory Management Unit (MMU)


Perangkat keras yang memetakan address logic ke address fisik. Dalam skema MMU
nilai dalam register base/relokasi ditambahkan ke setiap address proses user pada
saat run di memori & program user hanya berurusan dengan address logic-nya saja;
tidak melihat address fisik secara real.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 48 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

Gambar 11 Cara Kerja MMU – Elemen Kompetensi 3


(tentang memanfaatkan sistem operasi Real Time)

2) Ketrampilan Kerja
Ketrampilan kerja yang diperlukan telah dibahas pada bagian Pengetahuan Kerja

3) Sikap Kerja
Sikap kerja harus diperhatikan dan diamati, yaitu :
1. Menggunakan sistem operasi real time yang sesuai
2. Menyediakan fasilitas atau library untuk mengakses langsung ke memori

4.5.4 Memanfaatkan pemrograman paralel


1) Pengetahuan Kerja

Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman berfungsi sebagai media untuk menyusun dan
memahami suatu program komputer serta sebagai alat komunikasi antar
programmer dengan komputer. Bahasa pemrograman digolongkan menjadi beberapa
tingkatan yaitu :
a. Bahasa tingkat rendah (Low Level Language)
Bahasa tingkat rendah merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi
pada mesin. Disebut tingkat rendah karena bahasa ini lebih dekat ke bahasa mesin
daripada bahasa manusia. Yang tergolong dalam bahasa tingkat rendah adalah
bahasa assembly.
Kelemahan bahasa tingkat rendah antara lain :
 sulit dipelajari karena programmer harus mengetahui seluk beluk perangkat keras
yang digunakan

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 49 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

 bahasa assembly untuk satu jenis mikroprosesor satu dengan yang lain sangat
jauh berbeda karena belum ada standardisasi. Contoh : bahasa assembly untuk
mikroprosesor Intel 8088 dengan bahasa assembly untuk mikroprosesor Z-80
sangat jauh berbeda
 fungsi-fungsi yang tersedia sangat terbatas, misalnya tidak ada fasilitas untuk
pemrograman grafik, fungsi-fungsi numerik & string, dan lain-lain.
Selain memiliki kelemahan seperti tersebut di atas, bahasa assembly memiliki
beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa lain yaitu :
 kecepatan eksekusi dari program yang ditulis dengan bahasa assembly sangat
tinggi, paling cepat dibanding dengan program-program yang dibuat
menggunakan bahasa yang lain
 executable file yang dihasilkan oleh bahasa assembly ukurannya paling kecil.
Buktinya : hampir semua program virus yang banyak beredar adalah dibuat
dengan menggunakan bahasa assembly karena ukurannya paling kecil, sehingga
kehadiran virus tersebut menjadi lebih sulit terdeteksi.

b. Bahasa tingkat tinggi (High Level Language)


Bahasa tingkat tinggi lebih dekat ke bahasa manusia dari pada bahasa mesin.
Bahasa tingkat tinggi merupakan bahasa pemrograman yang memiliki aturan-aturan
gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar yang mudah
dipahami oleh manusia. Yang tergolong bahasa tingkat tinggi antara lain : BASIC,
Fortran, COBOL, Pascal, Prolog, C, dll.
Ada sebagian para pakar yang menyebut bahasa C sebagai bahasa tingkat
menengah (middle level language), karena dianggap bahasa C adalah bahasa tingkat
tinggi yang mempunyai kelebihan hampir menyamai bahasa assembly karena
kelengkapan fungsinya dalam mengakses perangkat keras.

Kelebihan bahasa tingkat tinggi antara lain :


 mudah dipelajari
 mempunyai fasilitas trace & debug untuk mendeteksi adanya kesalahan (error)
 mempunyai fungsi/library yang lengkap sehingga dapat mempermudah dan
mempercepat pembuatan program

Bahasa yang dekat dengan bahasa mikroprosesor adalah bahasa assembly


(bahasa rakitan) yang merupakan bahasa tingkat rendah (low level language).
Bahasa rakitan berupa Mnemonics mikroprosesor yang memiliki kecepatan proses
dan akses pada mikroprosesor. Berikut beberapa mnemonics pada bahasa assembly
beserta syntax pemakaian dan fungsinya :
1. AAA (ASCII Adjust For Addition)
Syntax : AAA
Fungsi : Mengatur format bilangan biner/hexa ke bentuk BCD
setelah dilakukan operasi penjumlahan dua bilangan BCD.

2. AAD (ASCII Adjust For Division)


Syntax : AAD
Fungsi : Mengkonversi bilangan BCD ke biner atau hexa.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 50 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

3. AAM (ASCII Adjust For Multiplication)

Syntax : AAM
Fungsi : Mengkonversi bilangan biner atau hexa ke BCD.

4. AAS (ASCII Adjust For Subtraction)


Syntax : AAS
Fungsi : Mengatur format bilangan biner/hexa hasil pengurangan ke
bentuk BCD.

5. ADC (Add With Carry)


Syntax : ADC Tujuan,Sumber
Fungsi : Menambahkan "Sumber", "Tujuan" dan Carry Flag
(1=on,0=off), hasilnya diletakkan pada "Tujuan".

6. ADD
Syntax : ADD Tujuan,Sumber
Fungsi : Menambahkan "Sumber" dan "Tujuan" kemudian hasilnya
disimpan pada "Tujuan".

7. AND
Syntax : AND Tujuan,Sumber
Fungsi : Melakukan logika AND antara "Tujuan" dan "Sumber". Hasil
dari operasi AND diletakkan pada "Tujuan".

8. BOUND (Check Bounds Of Array Index)


Syntax : BOUND Tujuan,Sumber
Fungsi : Untuk memastikan bahwa index array bertanda negatif atau
positif masih masuk dalam batas limit yang didefinisikan oleh Double
Word blok memory.

9. CALL
Syntax : CALL nama-procedure
Fungsi : Melompat dan mengerjakan intruksi pada procedure program.

10. CBW (Convert Byte To Word)


Syntax : CBW
Fungsi : Mengubah isi register AL menjadi AX dengan mengubah isi
register AH menjadi 0 bila AL benilai positif atau AH akan bernilai FF
bila AL negatif.

11. CLC (Clear Carry Flag)


Syntax : CLC
Fungsi : Membuat carry flag menjadi 0.

12. CLD (Clear Direction Flag)


Syntax : CLD

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 51 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

Fungsi : Membuat direction flag berisi 0. Bila direction flag berisi 0


maka pembacaan string akan berlangsung dari memory rendah ke
tinggi.

13. CLI (Clear Interrupt Flag)


Syntax : CLI
Fungsi : Membuat interrupt flag menjadi 0. Bila IF berisi 0 maka semua
interupsi akan diabaikan oleh komputer, kecuali Nonmaskable
Interrupt(NMI).

14. CMC (Complement Carry Flag)


Syntax : CMC
Fungsi : Mengubah Carry flag menjadi kebalikan dari isi semulanya,
seperti dari 0 menjadi 1 dan sebaliknya.

15. CMP (Compare)


Syntax : CMP operand1,operand2
Fungsi : Membandingkan "operand1" dengan "operand2". Adapun cara
yang dilakukan adalah dengan mengurangkan "operand1" dengan
"operand2" (operand1 - operand2).

16. CMPSB (Compare Strings Byte)


Syntax : CMPSB
Fungsi : Untuk membandingkan satu word pada alamat DS:SI dengan
ES:DI.

17. CWD (Convert Word To Doubleword)


Syntax : CWD
Fungsi : Mengubah tipe word(AX) menjadi double word(DX).

18. DAA (Decimal Adjust After Addition)


Syntax : DAA
Fungsi : Mengubah hasil penjumlahan 2 bilangan bukan BCD pada
register AL menjadi bentuk BCD.

19. DAS (Decimal Adjust After Substraction)


Syntax : DAS
Fungsi : Mengubah hasil pengurangan 2 bilangan pada AL menjadi
bentuk BCD.

20. DEC (Decrement)


Syntax : DEC Tujuan
Fungsi : Untuk mengurangi "Tujuan" dengan 1.

21. DIV (Divide)


Syntax : DIV Sumber

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 52 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

Fungsi : Bila "sumber" bertipe 8 bit maka dilakukan pembagian AX


dengan "Sumber" (AX / Sumber).

22. ENTER (Make Stack Frame)


Syntax : Enter Operand1,operand2
Fungsi : Untuk memesan tempat pada stack yang dibutuhkan oleh
bahasa tingkat tinggi.

23. ESC (Escape)


Syntax : ESC Operand1,Operand2
Fungsi : Perintah ini digunakan terutama pada komputer yang
mempunyai procesor lebih dari satu dan dirangkai secara paralel.

24. HLT (Halt)


Syntax : HLT
Fungsi : Untuk menghentikan program atau membuat procesor dalam
keadaan tidak aktif.

25. INC (Increment)


Syntax : INC Tujuan
Fungsi : Untuk menambah "Tujuan" dengan 1.

26. INS (Input From Port To String)


Syntax : INS Operand,NoPort
Fungsi : Untuk mengambil data dari "NoPort" yang dicatat oleh register
DX sebanyak 1 byte atau 1 word, sesuai dengan tipe "operand".

27. INT (Interrupt)


Syntax : INT NoInt
Fungsi : Untuk membangkitkan software interrupt yang bernomor 0
sampai 255.

28. IRET (Interrupt Return)


Syntax : IRET
Fungsi : Digunakan untuk mengakhiri suatu interrupt handler.

29. JMP (Jump)


Syntax : JMP Tujuan
Fungsi : Melakukan lompatan menuju "Tujuan" yang dapat berupa
suatu label maupun alamat memory.

30. JNA (Jump If Not Above)


Syntax : JNA Tujuan
Fungsi : Identik dengan JBE.

31. JNAE (Jump If Not Above or Equal)


Syntax : JNAE Tujuan

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 53 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

Fungsi : Identik dengan JB.

32. OUTS (Output String To Port)


Syntax : OUTS NoPort,Operand
Fungsi : Untuk mengirimkan data dari "operand" ke "NoPort" yang
dicatat oleh register DX sebanyak 1 byte atau 1 word, sesuai dengan
tipe "operand".

33. POP (Pop A Word From Stack)


Syntax : POP Tujuan
Fungsi : Untuk mengambil data 1 word dari stack(SS:SP) dan disimpan
pada "Tujuan".

34. PUSH (Push Operand Onto Stack)


Syntax : PUSH Sumber
Fungsi : Untuk menyimpan data 1 word dari "Sumber" ke stack(SS:SP).

Task merupakan sebuah program kecil yang dapat dijalankan secara terpisah.
Task dapat digunakan untuk mengalokasikan proses sesuai dengan kebutuhan.
Contoh bahasa yang memiliki fasilitas untuk membuat task atau membuat program
paralel adalah bahasa assembly karena memiliki teknik interupsi yang jelas dan
cukup lengkap, sehingga dapat dijalankan sebuah program client-server, yaitu
program kecil yang dapat dijalankan secara terpisah dari sudut pandang client dan
sudut pandang server.

2) Ketrampilan Kerja
Beberapa Ketrampilan Kerja telah dibahas pada Pengetahuan Kerja.

3) Sikap Kerja
Sikap Kerja harus diperhatikan di dalam lingkungan kerja, yaitu :
1. Memahami bahasa yang dekat dengan bahasa pemrograman
2. Mempelajari bahasa pemrograman yang paralel

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 54 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

BAB V

SUMBER – SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN

KOMPETENSI

5.1 Sumber Daya Manusia


Dalam proses pencapaian kompetensi sumber yang dapat diandalkan
adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang dimaksud disiini
adalah orang-orang yang dapat mendukung proses pencapaian kompetensi
yang dimaksud, antara lain:

o Pembimbing
Pembimbing Anda merupakan orang yang dapat diandalkan
karena beliau memiliki pengalaman. Peran Pembimbing adalah untuk:
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan
untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu Anda untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.

o Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk
penilaian di tempat kerja. Penilai akan:
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan
proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan
Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

o Teman kerja/sesama peserta pelatihan


Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan
sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses
belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang
berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 55 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

5.2 Literatur
Disamping dengan belajar dengan orang-orang seperti yang disebutkan
diatas, Anda tentu perlu juga terus menambah wawasan dan pengetahuan
Anda dari sumber-sumber bacaan seperti buku-buku yang berkaitan dengan
kompetensi yang Anda pilih, jurnal-jurnal, majalah, dan sebagainya.

Literatur dalam hal ini tentu bukan saja material berupa bacaan atau
buku melainkan termasuk pula material-material lainnya yang menjadi
pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang
menggunakan Pedoman Belajar ini. Misalnya rekaman dalam bentuk kaset,
videp, dan sebagainya.

Buku referensi, lembar kerja, tugas-tugas kerja juga dapat digunakan


dalam proses pencapaian kompetensi. Peserta boleh mencari dan
menggunakan sumber-sumber alternatif lain yang lebih baik atau sebagai
pendukung tambahan atau jika ternyata sumber-sumber yang
direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Untuk referensi mengenai materi-materi yang dapat digunakan, Anda


dapat melihat dari Daftar Pustaka yang terlampir dihalaman terakhir modul ini.

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 56 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

5.3 Daftar Peralatan dan Bahan yang digunakan

1. Judul/Nama Pelatihan : Menerapkan Pemrograman Real Time


2. Kode Program Pelatihan : TIK.PR06.001.01

UNIT KODE
NO DAFTAR PERALATAN DAFTAR BAHAN KETERANGAN
KOMPETENSI UNIT
1. Menerapkan TIK.PR0  CPU (Arithmetic  Software Peralatan
Pemrograman 6.001.01 Logic Unit, Control Sistem (hardware)
Real Time Unit, dan Register) Operasi Real sebaiknya
 Primary Storage Time : sudah
(Random Acces VxWorks terpasang dan
Memory, Cache  Installer dapat berfungsi
Memory, Read bahasa dengan baik
Only Memory) assembly dan kompatibel
 Motherboard (Bus  Referensi dari dengan bahan
System) Daftar Pustaka (software)
 Computer
Peripheral (Input
& Output
peripheral, seperti
mouse keyboard,
monitor, dsb)
 Peralatan
pendukung : UPS
(Uninterruptable
Power Supply,
Voltage Stabilizer)

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 57 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Telematika Sub Sektor Computer Technical Support TIK.PR06.001.01

DAFTAR PUSTAKA

Website
o http://www.jasakom.com/
o http://www.electroniclab.com/
o http://www.wikipedia.com/
o http://www.cpuworld.com/
o http://www.eepis-its.edu/
o http://www.ipb.ac.id/
o http://www.vlsm.org/

Judul Modul: Menerapkan Pemrograman Real Time.


Halaman: 58 dari 58
Buku Informasi Versi: 2007

Anda mungkin juga menyukai