Anda di halaman 1dari 53

Tilik Vaksin

dan
Jamin Kualitasnya
apt. Dra. Renni Septini. MARS
Instalasi Farmasi RSPAD Gatot Soebroto
Tujuan Pembelajaran

Agar Tenaga Kefarmasian mengetahui pentingnya


menjaga Rantai dingin dalam menjamin kualitas Vaksin
Covid 19
Pelaksanaan Vaksinasi di Indonesia sudah ditentukan
Pelaksanaan Vaksinasi di Indonesia sudah ditentukan
Mengapa Vaksinasi Penting (WHO, 2020)

Vaksin terbukti mencegah penyakit infeksi. Contoh


Individu PD3I: BCG, DTP, Polio, Measles, Hepatitis B, Hib, PCV,
Influenza , Dengue, dll.

Ketika masyarakat telah diimunisasi untuk mencegah


suatu penyakit, maka penyebaran penyakit tersebut
Komunitas
akan terhambat. Disebut “herd” = “indirect “ terjadi
Kekebalan Komunitas

Ketika masyarakat telah mempunyai kekebalan, maka


Herd secara tidak langsung mencegah sebagian
immunity masyarakat yang tidak diimunisasi seperti bayi muda
dan orang yang menderita defisiensi imun.
Tujuan vaksinasi adalah membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) yang tercapai jika timbul
kekebalan pada > 70% komunitas.

Vaksin • Produk biologis yang dapat menghasilkan


imunitas spesifik untuk penyakit tertentu

• Pemberian vaksin ke dalam tubuh untuk


menghasilkan imunitas spesifik untuk penyakit
Vaksinasi tertentu

Imunisasi • Proses yang menyebabkan seseorang menjadi imun


sehingga tercegah dari penyakit melalui vaksinasi

Istilah vaksinasi dan imunisasi sering dipakai secara bergantian


Konsep Herd Immunity
.
Istilah Herd Immunity
• Herd artinya kelompok.
• Immunity artinya imunitas atau kekebalan.
• Jadi Herd Immunity = Kekebalan kelompok
• Kekebalan kelompok adalah kondisi ketika
sebagian besar orang dalam suatu kelompok
telah memiliki kekebalan terhadap penyakit
infeksi tertentu.
• Herd immunity tercapai jika timbul
kekebalan pada > 70% komunitas.
KELOMPOK SASARAN TAHAPAN PENERIMA VAKSIN COVID -19

Kriteria : Penduduk dengan kondisi sehat dan


pekerjaannya berisiko tinggi terhadap penularan
COVID-19

PETUGAS KESEHATAN
SELURUH INDONESIA

sebagai garda TNI/Polri, aparat tokoh Guru, tenaga aparatur Masyarakat rentan
masyarakat/agama, pendidik dari yang merupakan
terdepan dalam hukum, dan
PAUD/TK, SD, SMP,
pemerintah pusat, kelompok usia
pelaku perekonomian daerah, dan
pemberian petugas
strategis, perangkat SMA dan PT produktif dan
layanan pelayanan publik daerah kecamatan,
legislatif . berkontribusi
berperanan penting dalam sektor
kesehatan lainnya yang desa, RT/RW dalam perekonomian
publik dan terlibat langsung keberlangsungan
memiliki risiko dengan investasi pendidikan
anak – anak
tertularnya pelayanan Indonesia
COVID-19 masyarakat
Karakter vaksin pilihan

No Karakter Sinovac Sinopharm Pfizer Moderna AstraZeneca Biofarma


1 Platform inactivated inactivated RNA RNA Viral Vector beberapa kemungkinan
2 Interval pemberian 0,14 0,21 0,28 0,28 0,28 belum ditentukan
3 Rute Pemberian IM IM IM IM IM belum ditentukan
4 Shelflife 3 tahun 30 hari 6 bulan 6 bulan belum ditentukan
5 Penyimpanan 2-8˚C 2-8˚C -70±10˚C -20˚C 2-8˚C belum ditentukan
Perjalanan vaksin dan resiko kualitas

Gudang Depo di Fasilitas Post-


Transportasi
Nasional wilayah Kesehatan vaksinasi

darat laut udara retur limbah

1. Penerimaan 1. Penerimaan 1. Penerimaan 1. Pengumpulan limbah


2. Administrasi 1. Loading
2. Administrasi 2. Administrasi 2. Pemusnahan limbah
Proses yang 3. Penyimpanan 2. Pengiriman
3. Penyimpanan 3. Penyimpanan 3. Pengembalian vaksin ke
maksimal 2 minggu 3. Unloading
berlangsung 4. pengemasan 4. pengemasan dalam kulkas
4. pengemasan 5. pengiriman 5. pengiriman 4. administrasi
5. pengiriman

Masalah Penanganan dan


Kulkas tidak dapat
yang Kulkas tidak dapat Kulkas tidak dapat Kulkas tidak dapat menjaga suhu 2-8˚C dan pemusnahan limbah yang
mungkin menjaga suhu 2-8˚C menjaga suhu 2-8˚C menjaga suhu 2-8˚C kemungkinan terjadinya tidak sesuai mengarah
mati listrik pada vaksin palsu
terjadi
PENTINGNYA MENJAGA RANTAI
SUPPLAI DINGIN
Mengapa Penting Menjaga
Rantai Dingin Vaksin?

Vaksin adalah produk biologi – sensitif suhu


1 Bila terpapar pada suhu dan kondisi yang tidak sesuai, maka vaksin akan kehilangan potensinya
dan terjadi proses perubahan/kerusakan vaksin yang sifatnya irreversible dan accelerated

Kualitas vaksin yang terjaga  Keberhasilan program Vaksinasi  Meningkatkan kepercayaan


2 tenaga kesehatan dan masyarakat terhadap vaksin. Menunjang keberhasilan program pecegahan
penyakit dengan vaksinasi

Proses Produksi vaksin memerlukan waktu yang lama  kualitas vaksin yang terjaga 
3 Memaksimalkan vaksin yang diproduksi untuk vaksinasi dan meminalkan dampak kerugian
finansial akibat vaksin yang harus dibuang karena vaksin rusak
• Kualitas vaksin sangat bergantung pada pengaturan
penanganan vaksin
• Pengaturan penanganan vaksin saat penyimpanan
dan distribusi pada suhu dingin
Cold Chain Management
• Suhu vaksin bervariasi seperti -70˚C, -20˚C, dan
antara 2-8˚C.
• Cold chain dimulai saat vaksin diproduksi,
dilanjutkan saat didistribusikan ke pusat distribusi
dan tempat pemberian vaksin, hingga vaksin
tersebut diberikan kepada pasien.

JIKA VAKSIN TIDAK KITA LINDUNGI MAKA VAKSIN TIDAK


AKAN MELINDUNGI KITA DAN MASYARAKAT
Penyimpanan vaksin
• Vaksin sangatlah sensitive dan harus disimpan sesuai pada suhu yang tepat dan terlindung dari cahaya.

• Untuk vaksin yang berada dalam rentang 2-8˚C, penyimpanan terbaik adalah pada suhu 5˚C

• Setiap alat pengukuran yang digunakan harus TERKALIBRASI dan ruangan yang digunakan sudah
TERKUALIFIKASI di mana suhu tempat penyimpanan dapat dipastikan STABIL, MERATA dan
TERKONTROL.

• Diperlukan adanya temperature mapping pada gudang maupun kulkas tempat penyimpanan vaksin
sehingga mengetahui lokasi yang tepat untuk vaksin disimpan serta titik minimum dan maksimum.

• Tempat penyimpanan vaksin diupayakan menggunakan data logger di mana dapat menyimpan data
temperature selama 24 jam (di set record setiap 5 menit). Jika tidak tersedia, maka perlu dilakukan
pencatatan suhu minimal 2x sehari dan yang pertama pagi hari setiap sebelum aktivitas.

• Jika memungkinkan tersedia alarm jika suhu di luar 2-8˚C. alarm harus dikenali oleh seluruh petugas.

• Penyimpangan suhu dalam penyimpanan merupakan hal yang dapat terjadi untuk itu perlu
mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar hal ini dapat terhindar.
Peralatan Rantai 3. Peralatan Rantai Vaksin
1 Pengertian
terdiri dari :
Vaksin adalah seluruh
peralatan yang
digunakan dalam
pengelolaan vaksin • Alat tempat menyimpan
sesuai dengan prosedur vaksin : Cold room, freezer
untuk menjaga vaksin
pada suhu yang telah room, vaccine refrigerator
ditetapkan. • Alat membawa vaksin : Cold
2. Fungsi box, Vaccine carrier
• Alat mempertahankan
Adalah untuk untuk
menyimpan/membawa suhu : Cool pack, Cold pack
vaksin pada suhu yang telah • Alat pemantau suhu vaksin :
ditetapkan sehingga potensi Thermometer,Thermograph,
vaksin dapat terjamin dan VCCM, VVM,
vaksin dapat bertahan lebih Freeze tag, Fridge tag
lama.
Alat pembawa vaksin

Cold pack
Cold box

Vacine carier Termos Vacine


PEMANTAU SUHU. Pencatat suhu

FRIDGE TAG

Pencatat suhu dapat


dilengkapi dengan memory
yang mampu menyimpan data
suhu selama waktu tertentu
dan memperikan alert ketika
suhu tidak sesuai standar
Pemantau suhu panas
denganVVM
A Segi empat lebih terang dari lingkaran
vaksin ini dapat gunakan bila belum kadaluarsa

Segi empat nerubah gelap tp lebih terang dari lingkaran


B Gunakan vaksin lebih dahulu bila belum kadaluarsa

BATAS UNTUK TIDAK DI GUNAKAN LAGI:


C Segiempat berwarna sama dg lingkaran
vaksin ini Jangan digunakan

MELEWATI BATAS BUANG:


D Segiempat lebih gelap dari lingkaran
vaksin ini Jangan digunakan

Lampiran PMK 12/2017


COLD BOX

Pastikan dilakukan perawatan meliputi

1. Terdapat jarak antar chiller / freezer dengan


dinding
2. Satu stop kontak untuk satu chiller / freezer
3. Terdapat sirkulasi udara yang baik
4. Tidak langsung terkena sinar matahari
Chiller Bukaan Atas : +2 sd +8 oC
Coolbox
• Coolbox harus sudah terkalibrasi atau terkualifikasi
• Jika tidak memungkinkan maka gunakan data logger terkalibrasi untuk
pemantauan.
• Jumlah ice-pack atau gel-pack yang diperlukan bergantung pada :
• Suhu sekitar
• Jenis dan tipe coolbox
• Kapasitas coolbox
• Jenis dan tipe ice-pack dan gel pack
• Ketika menggunakan coolbox:
• Dinginkan coolbox terlebih dahulu agar mencapai suhu yang
diharapkan
• Pastikan vaksin terinsulasi dengan baik dan tidak menyentuk ice
pack/gel packs langsung. Vaksin dapat di bubble-wrap dengan
longgar sehingga terdapat udara masuk.
• Pantau dan catat suhu setiap 15 menit untuk 2 jam pertama. Setelah
itu setiap jam. Suhu harus dapat terpantau dari luar.
• Pastikan isi di dalam coolbox tidak dapat bergerak selama
transporatsi untuk menghindari kerusakan
• Coolbox tidak boleh terkena sinar matahari
• Selalu cek temperature sebelum mengambil vaksin keluar dari
coolbox.
Contoh penggunaan coolbox
Gudang dan Kulkas
 Kulkas sudah terkualifikasi
 Lakukan temperature mapping untuk mengetahui kondisi di dalam kulkas.
 Tempatkan thermometer yang diletakkan di dalamnya di tengah vaksin dan juga
di titik minimum dan minimum sesuai temperature mapping.
 Kulkas harus diletakkan di lokasi yang tidak terkena cahaya matahari dan aman
 Kulkas harus dimonitor minimal selama 48 jam sebelum dapat digunakan
menyimpan vaksin untuk memastikan kestabilan suhu. Data logger harus
ditempatkan minimal 24 jam sebelumnya.
 Penempatan vaksin tidak boleh terlalu penuh tapi harus sesuai dengan hasil
temperature mapping
 Simpan vaksin sesuai dengan kemasan aslinya
Lakukan pemeliharaan berkala

HARIAN MINGGUAN BULANAN

• Monitoring suhu 3 x sehari • Periksa bagian dalam cold


atau tiap shif room, coldbox, freezer dan
• Hindari membuka dan • Periksa bagian luar ciller
menutup cold room, coolbox coldroom, freezer dan ciller • Periksa kerapatan karet
, freezer dan ciller terlallu • Pastikan tidak ada bunga es pintu and engsel pintu.
sering • Lakukan pengecekan pada • Fungsi generator,
• Bersihkan area sesering sambungan listrik evaporator, mesin dan
mungkin kompresor
• Pastikan alat terkalibrasi
HASIL TEST LEMARI HASIL TEST VACCINE
ES RUMAH TANGGA REFRIGERATOR

VS

Kulkas Rumah Tangga Tidak Direkomendasikan


Untuk Penyimpanan Vaksin karena suhu yang
tidak stabil dapat merusak vaksin
Ice pack
• Ice pack berisi air dan bisa keluar dari freezer di -18°C yang
jauh lebih dingin dari titik beku ice pack, jika keluar dingin
maka ice pack akan bisa memberikan perlindungan lebih
lama.
• Pengkondisian:
• Keluarkan dari freezer
• Letakkan ice pack dalam satu baris dan beri jarak 5
cm antar ice pack
• Tunggu hingga ice pack mulai basah (perkiraan
sekitar 1 jam untuk suhu +20°C.
Gel pack
• Beberapa tipe gel packs mengandung kimia yang dapat menekan titik beku sehingga gel pack akan
tahan lebih lama dibanding ice packs.
• Pelajari gel pack yang digunakan dengan dokumentasi dari pabrik
Pengkondisian :
1. Biasanya untuk pengkondisian gel pack memerlukan waktu lebih lama dari ice pack.
2. Gel pack pada umumnya harus disimpan pada −20°C selama minimal 36 jam sebelum
penggunaan. Secara umum:

Gel pack dengan berat kurang dari 750 g, maka diperlukan waktu 45 menit pada suhu ruang di
atas +15°C dan diperlukan waktu sekitar 1 jam jika di bawah suhu +15°
Gel pack dengan berat lebih dari 750 g, maka diperlukan waktu 1 jam pada suhu ruang di atas
+15°C dan diperlukan waktu sekitar 1,5 jam jika di bawah suhu +15°C
Jika listrik mati
Perlu tersedia genset atau suplai listrik back-up untuk daerah dengan listrik tidak stabil. Suplai listrik harus
segera tersedia dalam waktu kurang dari 15 menit. Pantau suhu selama genset dalam proses dinyalakan.
Jika suplai listrik tidak tersedia maka yang perlu dilakukan:

Saat Jam Kerja


1. Segera berikan tanda vaksin tidak boleh digunakan dan pintu kulkas tidak boleh dibuka
2. Pantau temperature yang tercatat dalam data logger
3. Jika temperature mencapai suhu 8˚C segera pindahkan vaksin ke dalam coolbox yang telah disiapkan dengan temperature yang
dapat dipantau. Jika tidak tersedia, tetap simpan vaksin dalam kulkas dengan penanda untuk tidak dapat digunakan hingga
dilakukan evaluasi kualitas.
4. Segera siapkan alternatif lain jika mati lampu akan memakan waktu lama

Di luar jam kerja


1. Jika tersedia alarm yang terhubung ke staff, staff terkait harus segera bertindak mengamankan vaksin
2. Jika tidak tersedia alarm maka segera setelah diketahui, lakukan pemantauan suhu dari data logger dan evaluasi oleh apoteker
penanggung jawab.

Segera setelah listrik Kembali menyala, catat temperature maksimum dan minimum yang terjadi. Reset temperature di dalam kulkas. Jika
suhu di luar batas yang ditentukan maka segera lakukan evaluasi oleh apoteker penanggung jawab. Monitor dengan ketat temperature
kulkas yang digunakan untuk menghindari adanya kerusakan yang tidak diketahui.
Transpor vaksin
• Setiap coolbox yang digunakan sudah terkualifikasi dan thermometer yang
digunakan sudah terkalibrasi
• Ice-pack/gel-pack sudah dicek temperaturnya terlebih dahulu
• Ice-pack/gel-pack tidak boleh bersentuhan dengan vaksin
• Jika coolbox digunakan untuk menyimpan vaksin hingga vaksin diberikan kepada
pasien maka pemeriksaan temperature perlu dilakukan setiap jamnya.
Penyimpangan dalam penyimpanan
Jika suhu penyimpanan tidak sesuai rentang yang ditentukan maka yang harus dilakukan :
1. Lakukan Tindakan perbaikan segera. Periksa listrik tempat penyimpanan, jika terjadi masalah pada alat
segera laporkan kepada engineering
2. Vaksin yang mengalami permasalahan harus segera dipindahkan dan dikarantina dengan label
“DILARANG DIGUNAKAN” dengan tetap disimpan pada rentang 2-8˚C.
3. Segera laporkan penyimpanan kepada penanggung jawab distribusi
4. Download data logger untuk mereview penyebab dan juga lama penyimpangan terjadi
5. Dokumentasikan seluruh kejadian
6. Vaksin tidak diperbolehkan dibuang hingga ada keputusan dari penanggung jawab. Jika dibuang harus
mengikuti tata cara pembuangan limbah dengan benar.

Paparan terhadap panas atau dingin memiliki pengaruh pada kelayakan vaksin dan dapat mengurangi
efikasi.
Hal lainnya
• Expired date pendek sehingga perlu dipastikan tidak terjadi penumpukan stock
• Vaksin diberikan 2x sehingga perlu dipastikan tersedia booster untuk pasien-pasien
yang memerlukan. Oleh karena itu perhitungan stock harus dilakukan dengan baik dan
sejak awal jumlah stock langsung diamankan untuk penerima langsung memperoleh
full dose. (Untuk Sinovac diberikan pada hari ke 0 dan ke 14)
• Limbah setelah vaksinasi harus dibuang dan dimusnahkan dengan benar sehingga
menghindari terjadinya penyalahgunaan termasuk celah untuk VAKSIN PALSU
Bagaimana menangani limbah vaksin
Protokol Manajemen Vaksin
 Mengikuti Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)
 Orang-orang yang menangani vaksin harus terlatih
 Tersedia seorang apoteker penanggung jawab untuk distribusi vaksin untuk melakukan review kualitas
 Terdapat alur komunikasi yang jelas dalam penanganan distribusi
 Tersedia list orang-orang yang dapat dikontak jika terjadi permasalahan :
 Apoteker penanggung jawab untuk review kualitas
 Engineer untuk perbaikan tempat penyimpanan jika terjadi kerusakan alat penyimpanan
 Tersedia genset untuk back up jika terjadi pemadaman listrik
 Vaksin dikelola secara FEFO (First Expired First Out) tetapi harus disediakan vaksin pasangan yang
digunakan untuk booster.
 Tersedia protocol yang jelas untuk setiap situasi dan penggunaan alat-alat
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

LITERATUR :
PERMENKES 12 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN IMUNISASI
BUKU SAKU INFOVAKSIN COVID 19
PROSES DISTRIBUSI VAKSIN COVID – 19
SUMBER : PT. BIO FARMA
DISTRIBUSI VAKSIN PROGRAM DARI PUSAT SAMPAI UNIT
PELAYANAN (PMK 12 TAHUN 2017)
Peralatan Rantai 3. Peralatan Rantai Vaksin
1 Pengertian
adalah seluruh terdiri dari :
Vaksin peralatan yang
digunakan dalam
pengelolaan vaksin • Alat tempat menyimpan
sesuai dengan vaksin : Cold room,
prosedur untuk
menjaga vaksin pada freezer room, vaccine
suhu yang telah refrigerator
ditetapkan.
2. Fungsi • Alat membawa vaksin :
Cold box, Vaccine carrier
Adalah untuk untuk
menyimpan/membawa • Alat mempertahankan
vaksin pada suhu yang suhu : Cool pack, Cold
telah ditetapkan sehingga pack
potensi vaksin dapat • Alat pemantau suhu
terjamin dan vaksin dapat vaksin :
bertahan lebih lama.
Thermometer,Thermogra
ph, VCCM, VVM,
Freeze tag, Fridge tag
PENYIMPANAN VAKSIN

COLD ROOM / FREEZER ROOM


Cold Room & Freezer Room Harus Terkualifikasi
Pada Awal Penggunaan Dan Saat Perubahan
Spesifikasi
COLD BOX

Pastikan dilakukan perawatan meliputi

1. Terdapat jarak antar chiller / freezer


dengan dinding
2. Satu stop kontak untuk satu chiller /
freezer
3. Terdapat sirkulasi udara yang baik 4.
Tidak langsung terkena sinar matahari
Chiller Bukaan Atas : +2 sd +8 oC
HASIL TEST HASIL TEST
LEMARI ES VACCINE
RUMAH TANGGA REFRIGERATOR

VS

Kulkas Rumah Tangga Tidak Direkomendasikan


Untuk Penyimpanan Vaksin karena suhu yang
tidak stabil dapat merusak vaksin
LAKUKAN PEMELIHARAAN BERKALA

HARIAN MINGGUAN BULANAN

• Monitoring suhu 3 x sehari • Periksa bagian dalam cold


atau tiap shif • Periksa bagian luar room, coldbox, freezer dan
ciller
• Hindari membuka dan coldroom, freezer dan
menutuo cold room, ciller • Periksa kerapatan karet
coolbox , freezer dan ciller • Pastikan tidak ada bunga pintu and engsel pintu.
terlallu sering es • Fungsi generator,
• Bersihkan area sesering • Lakukan pengecekan evaporator, mesin dan
mungkin pada sambungan listrik kompresor

• Pastikan alat terkalibrasi


Alat pembawa vaksin

Cold pack
Cold box

Vacine carier Termos Vacine


PERALATAN PEMANTAU SUHU VAKSIN
1. Alat pemantau suhu
• Termometer Dial
• Termometer Muller
• Termometer bulb.
2. Alat pencatat suhu
• Termograf
• Tiny TTM (Time Temperature Monitor)
• Fridge tag
• Multi log.
• Log tag
3. Alat pemantau paparan suhu dingin
• Freeze Watch
• Freeze Tag
4. Alat pemantau paparan panas
• VCCM (Vaccine Cold Chain Monitor)
• VVM (Vaccine Vial Monitor)
PEMANTAU SUHU. PENCATAT SUHU

FRIDGE TAG

Pencatat suhu dapat


dilengkapi dengan memory
yang mampu menyimpan
data suhu selama waktu
tertentu dan memperikan
alert ketika suhu tidak
sesuai standar
PEMANTAU SUHU PANAS DENGANVVM

A vaksin ini dapat gunakan

B vaksin segera digunakan

C vaksin ini Jangan digunakan

D vaksin ini Jangan digunakan


PENYIMPANAN VAKSIN YANG BENAR

• Vaksin memiliki sirkulasi udara dan tidak


rapat antar vaksin yang disusun didalam
coolbox atau tempat penyimpanan
• Pisahkan tiap jenis batch dan lakukan
penandaan
• Dilarang untuk meletakkan makanan dan
minuman bercampur dengan vaksin
• Letakkan vaksin kelas A dan Kelas B dekat
sumber dingin dan kelas C menjauhi
sumber dingin atau evaporator.
BAGAIMANA MANANGANI LIMBAH VAKSIN
TERIMA KASIH

Literatur :
Permenkes 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi
Buku saku infovaksin Covid 19

Anda mungkin juga menyukai