Anda di halaman 1dari 11

DAHSYATNYA DAUN SUKUN

Sukun adalah nama yang dipakai untuk pohon dan buahnya sekalian.
Buah sukun punya keistimewaan, tidak berbiji dan memiliki bagian
yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Karena
itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti", maka sukun
di Inggris dikenal dengan breadfruit. Sedangkan daun sukun, menurut
penelitian mutakhir yang akan dibahas dalam bab ini, mempunyai
khasiat dahsyat untuk penyembuhan dan pengobatan.

Sukun sesungguhnya adalah kultivar yang terseleksi sehingga tak


berbiji. Kata "sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan
dipakai untuk kultivar tanpa biji pada jenis buah lainnya, seperti
jambu klutuk dan durian. "Moyangnya" yang berbiji (dan karenanya
dianggap setengah liar) dikenal sebagai timbul, kulur (bahasa
Sunda), atau kluwih (bahasa Jawa). Di daerah Pasifik, kulur dan
sukun menjadi sumber karbohidrat penting. Di sana dikenal dengan
berbagai nama, seperti kuru, ulu, atau uru. 

Pohon sukun (atau pohon timbul) umumnya adalah pohon tinggi, dapat
mencapai 30 m, meski umumnya di pedesaan hanya belasan meter
tingginya. Hasil perbanyakan dengan klon umumnya pendek dan
bercabang rendah. Batang besar dan lurus, hingga 8 m, sering dengan
akar papan (banir) yang rendah dan memanjang. Bertajuk renggang,
bercabang mendatar dan berdaun besar-besar yang tersusun berselang-
seling; lembar daun 20-40 × 20-60 cm, berbagi menyirip dalam, liat
agak keras seperti kulit, hijau tua mengkilap di sisi atas, serta
kusam, kasar dan berbulu halus di bagian bawah. Kuncup tertutup oleh
daun penumpu besar yang berbentuk kerucut. Semua bagian pohon
mengeluarkan getah putih (lateks) apabila dilukai.
Buah sukun—yang tak berbiji—merupakan bahan pangan penting sumber
karbohidrat di pelbagai kepulauan di daerah tropik, terutama di
Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-
potong terlebih dulu: direbus, digoreng, disangrai atau dibakar.
Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah
matahari atau dalam tungku, sehingga awet dan dapat disimpan lama.

Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan panen buah sukun akan dipendam


dalam lubang tanah dan dibiarkan berfermentasi beberapa minggu
lamanya, sehingga berubah menjadi pasta mirip keju yang awet,
bergizi dan dapat dibuat menjadi semacam kue panggang.

Sukun dapat pula dijadikan keripik dengan cara diiris tipis dan
digoreng.
Sukun dapat menghasilkan buah hingga 200 buah per pohon per tahun.
Masing-masing buah beratnya antara 400-1200 gr, namun ada pula
varietas yang buahnya mencapai 5 kg. Nilai energinya antara 470-670
kJ per 100 gram. Tidak mengherankan bila sukun menarik minat para
penjelajah Barat, yang kemudian mengimpor tanaman ini dari Tahiti ke
Amerika tropis (Karibia) pada sekitar akhir 1780an untuk
menghasilkan makanan murah bagi para budak di sana.

MULTI PEMANFAATAN SUKUN


a) Daging buah yang telah dikeringkan dapat dijadikan tepung dengan
kandungan 31% gula, 5% protein, dan sekitar 2% lemak.

b) Getahnya digunakan untuk menjerat burung, menambal (memakal)


perahu, dan sebagai bahan dasar permen karet.

c) Kayu sukun atau timbul berpola bagus, ringan dan cukup kuat,
sehingga kerap digunakan sebagai bahan alat rumah tangga,
konstruksi ringan, dan membuat perahu.
d) Dan yang paling mutakhir, yang akan dibahas agak panjang dalam
bab ini, daun sukun juga berkhasiat sebagai obat.

Khasiat pada Daun 

Manfaat daun sukun belum banyak diketahui oleh khalayak, sebagian


masyarakat kita hanya mengetahui manfaat dari buah sukun. Daun sukun
yang memiliki bentuk lebar dan terlihat keras ternyata memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan. Daun sukun bila dikonsumsi secara
rutin mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti ginjal,
asam urat serta mampu menurunkan kadar gula dalam darah.

Manfaat Pengobatan

Daun sukun sangat efektif untuk mengobati beberapa penyakit kronis


seperti penyakit liver, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal,
pembesaran limpa dan penyakit jantung. Manfaat daun sukun dalam
mengobati berbagai macam penyakit tersebut dikarenakan daun sukun
mengandung beberapa unsur seperti asam hidrosianat, asetilcolin,
ribofavlin, tannin dan beberapa senyawa lainya. Secara empiris daun
sukun juga bermanfaat untuk mengatasi kerusakan ginjal. Melalui
penelitian yang dilakukan oleh LIPI dan peneliti asal Cina
disimpulkan bahwa daun sukun sangat berguna untuk mengobati penyakit
kardiovaskuler.

Untuk mengobati penyakit ginjal, daun sukun cukup direbus kemudian


diminum airnya setiap hari secara rutin. Memang hal ini butuh
kedisiplinan dan ketelatenan karena harus dilakukan secara rutin dan
dalam jangka panjang.

Untuk mengobati penyakit jantung, anda sebaiknya memilih daun sukun


yang sudah berumur tua karena daun sukun yang telah berumur tua
memiliki kandungan zat yang maksimal.

Satu hal yang paling penting sebelum anda mengkonsumsi daun sukun.
Jika anda sedang mengkonsumsi daun sukun sebagai salah satu terapi
pengobatan sebaiknya anda menghindari mengkonsumsi daun singkong,
daun bayam dan daun kangkung. Anda juga harus menghindari
mengkonsumsi jeroan dan daging merah karena akan membuat darah
menjadi kental sehingga dapat menimbulkan kram pada otot.

Turunkan kolesterol

Seorang peneliti, Tjandrawati, membuktikan keampuhan daun sukun


melindungi jantung melalui uji in vitro dan in vivo. Ia mengekstrak
daun sukun dengan berbagai pelarut alami. Pada uji in vitro ekstrak
etil asetat menunjukkan adanya efek sitoprotektif atau perlindungan
terhadap sel endothelium, yakni selapis sel di antara aliran darah
dan dinding pembuluh darah. Sel endotel berperan mengatur otot polos
pembuluh darah, hemostatis, koagulasi atau penggumpalan darah, dan
pertahanan tubuh.

Oleh karena itu ketika fungsi jaringan endothelium terganggu, maka


fungsi pembuluh darah ikut terganggu sehingga dapat berdampak pada
gangguan fungsi jantung. Ekstrak daun sukun kaya akan flavonoid.
Menurut kajian Kelompok Penelitian Kimia Organik Bahan Alam ITB,
Bandung, famili Artocarpus atau nangka-nangkaan dikenal sebagai
sumber yang kaya akan turunan flavonoid terprenilasi atau
tergeranilasi.

Dalam uji in vivo menggunakan tikus, penelitian yang dilakukan


Tjandrawati membuktikan bahwa kombinasi flavonoid dan betasitosterol
yang terkandung dalam ekstrak daun sukun berdosis 100 mg dan 20
mg/kg bobot tikus dapat mengurangi agregasi platelet – penggumpalan
trombosit.

Itu karena terjadi pengurangan thrombus atau gumpalan darah dan


menurunkan vikositas alias kekentalan darah. Pada akhirnya daun
sukun melindungi jantung dari iskemia akut atau kurangnya aliran
darah ke jantung. Iskemia akut menyebabkan gagal jantung.
Pemberian ekstrak daun sukun juga menyebabkan kadar kolesterol tikus
melorot signifikan. Semula kadar kolesterol tikus 158 mg/dl; turun
menjadi 115 mg/dl set elah pemberian 150 mg per kg bobot tubuh
tikus. Selain itu daun sukun menghambat akumulasi lemak di dinding
pembuluh darah aorta tikus.

Pada uji toksisitas akut dan subkronis juga melibatkan mencit jantan
dan betina masing-masing 50 ekor yang terbagi dalam 5 kelompok.
Selama 14 hari dengan pemberian ekstrak daun sukun setiap 24 jam
dosis tertinggi 16 g/kg bobot tubuh tidak ditemukan adanya kematian.
Selain itu juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda toksisitas baik
dari perilaku hewan maupun fungsi organ penting jantung, hati, dan
ginjal dengan ditinjau dari parameter biokimiawinya.

Pada uji toksisitas subkronis dengan tikus jantan dan betina masing-
masing 40 ekor yang terbagi dalam 4 kelompok, pemberian ekstrak
sukun selama 90 hari tidak menunjukkan gejala toksisitas, bahkan
pada dosis tertinggi 333 mg/kg bobot tubuh. Dosis tertinggi tidak
mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, hati, dan darah, ini yang
ditemukan oleh peneliti bergelar master Biokimia, alumnus
Universitas Nancy di Perancis itu.

Sebagai Antikanker

Selain melindungi jantung, daun sukun terbukti mencegah inflamasi


atau peradangan. Jurnal West Indian Medical melansir hasil
penelitian Singh dan rekan, tentang khasiat daun sukun
antiinflamasi. Dalam riset itu Singh membuat semua tikus mengalami
oedema atau peningkatan cairan di interstisial. Mereka memberikan 15
mg, 30 mg, dan 60 mg rebusan daun sukun per kg bobot tubuh kepada
masing-masing kelompok.

Hasilnya pada dosis 60 mg terjadi penghambatan radang signifikan


(p<0.05) dari 60 menit sampai 4 jam. Pada dosis terendah (15 mg per
kg dan 30 mg per kg) tidak menghasilkan penghambatan yang signifikan
dibanding kontrol.
Selain itu daun sukun juga berkhasiat antikanker. Riset in vitro
Song Chwan Fang dan rekan di Chung Hwa University of Medical
Technology, Taiwan, mengungkap ada 3 turunan geranyl chalcone baru
yang cukup bermanfaat yang terdapat di daun sukun.

Di Tanah air, sebagian kecil masyarakat secara turun-temurun


memanfaatkan daun sukun untuk mengobati liver, inflamasi
(peradangan), ginjal, dan sakit gigi. Menurut herbalis di Malang,
Provinsi Jawa Timur, Wahyu Suprapto, daun sukun terbaik untuk obat
adalah tak terlalu tua dan mulai menguning. Wahyu biasanya
meresepkan 1 lembar daun sukun yang diiris-iris menjadi potongan
kecil-kecil untuk menyembuhkan penyakit hepatitis. Monsumsi rebusan
daun sukun 3 kali sehari. Kebiasaan mengonsumsi daun menjari itu
juga ternyata langkah bijaksana melindungi jantung.

Begitu Multiguna

Tentang manfaat daun sukun untuk kesehatan, seorang dosen di


Departemen Teknologi Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor, Ir
Sutrisno Koswara, MSi, memastikan bahwa seluruh bagian sukun
bermanfaat. Daun sukun yang agak kuning dapat dibuat minuman untuk
obat penyakit tekanan darah tinggi dan kencing manis. Itu berkat
kandungan fenol, quercetin, dan champorol. Faedah lain, daun sukun
menyembuhkan kulit bengkak dan gatal.

Selain daun, untuk obat tradisional yang sudah digunakan bertahun-


tahun, Masyarakat Ambon, Provinsi Maluku, memanfaatkan getah sukun
sebagai bahan pembuat dempul. Caranya dengan mencampur getah sukun,
tepung sagu, gula merah, dan putih telur bebek. Sedangkan kayunya
sebagai bahan pembuat perahu supaya kedap air. Apalagi kayunya tahan
terhadap serangan rayap sehingga pas untuk membuat rumah.

Akar daun sukun terbukti secara ilmiah sebagai antituberkulosis (TB)


dan antiplasmodial (antimalaria). Menurut riset yang dilakukan
Boonphong dan rekan di Departemen Kimia, Chiang Mai University,
Thailand, itu berkat kandungan 9 senyawa prenylated flavonoid yang
terdapat di akar. Aktivitas antituberkulosis melawan Mycobacterium
tuberculosis terjadi pada konsentrasi minimum 25 µg per ml.
Sedangkan pada IC50 3,5 µg per ml berlangsung aktivitas
antiplasmodial menengah melawan Plasmodium falciparum.

Lain lagi dengan penduduk Fiji. Mereka memfermentasi buah sukun


untuk konsumsi. Sebelumnya mereka merebus buah tanpa kulit dan
menghaluskan menjadi pasta. Fermentasi berlangsung 2 – 270 hari,
tergantung kebutuhan. Masyarakat setempat membakar atau mengukus
mandrais alias sukun hasil fermentasi. Olahan lain, seperti
kebiasaan di Jawa Timur adalah memanfaatkan buah sukun menjadi
tapai.

Sembuhkan Sakit Ginjal dan Jantung

Daun Sukun memang tergolong daun yang cukup dahsyat. Selain beberapa
penelitian yang sudah teruji secara klinis di atas, daun sukun
ternyata efektif untuk mengobati berbagai penyakit seperti liver,
hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan
ginjal.

Bahkan, masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya untuk obat


mencairkan darah bagi wanita yang baru 8-10 hari melahirkan. Daun
tanaman tersebut mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam
hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat
ini juga mampu mengatasi peradangan.

Sembuhkan Ginjal

Dari gambaran di atas, pemanfaatan daun sukun di setiap tempat


sungguh beragam. Selain untuk anti racun dan multi fungsi lain, ada
juga yang menjadikan daun tersebut sebagai alternatif untuk
menyelamatkan ginjal yang sakit. Caranya mudah, tapi harus telaten.
Langkah awal, siapkan tiga lembar daun yang berwarna hijau tua,
namun masih menempel di dahan. Kemudian cuci bersih pada air
mengalir. Selanjutnya dirajang lalu jemur sampai kering. Siapkan
pula wadah lalu isi dengan air bersih dua liter. Usahakan wadah
tersebut terbuat dari gerabah tanah liat, tapi jika pun tak ada bisa
juga memakai panci stainless steel. Masukkan dedaunan kering itu
lalu dimasak sampai mendidih, sisakan air tersebut sampai volumenya
tinggal separuh.

Selanjutnya, tambahkan air bersih satu liter, dan didihkan lagi


sampai separuh. Kemudian saringlah rebusan daun sukun itu. Warna
airnya merah, mirip teh. Rasanya agak pahit. Silakan diminum sampai
habis, tak boleh disisakan untuk kesesokan harinya. Demikian
seterusnya.

Agar tidak repot bolak-balik mengambil tiga lembar daun, sebaiknya


sediakan rajangan daun sukun kering untuk seminggu. Caranya, siapkan
lembar daun hijau tua sebanyak 3 x 7 = 21 lembar. Proses selanjutnya
persis seperti cara di atas, sehingga kita punya sejumlah rajangan
daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi tujuh bungkus.
Tiap hari ambil sebungkus, rebus, saring, dan minum. Jika Anda
termasuk tak tahan pahit, bisa ditambahkan sedikit madu setiap kali
minum.

Mengobati Penyakit Jantung

Daun sukun juga bisa untuk mengobati penyakit jantung. Caranya,


ambillah satu lembar daun sukun tua yang masih menempel di pohon.
Daun sukun tua mempunyai kadar zat kimia maksimal.

Cucilah sampai bersih lalu dijemur hingga kering. Kemudian rebus


sampai mendidih dengan lima gelas air dan sisakan sampai tinggal
separuh. Tambahkan air lagi hingga mencapai volume lima gelas.
Tunggu hingga mendidih, dinginkan setelah itu disaring, rebusan air
itu siap diminum dan harus habis tak bisa disisakan untuk esok hari.
Beberapa pakar obat tradisional memang meragukan khasiat daun sukun.
Namun masyarakat sudah percaya dan membuktikan khasiat daun sukun
yang dapat menyembuhkan penyakit jantung dan ginjal.

Dalam buku Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor, tanaman ini tidak
termuat. Satu-satunya literatur yang mengungkap efek diuretik dan
kardiotonik sukun hanya buku Indian Medicinal Plants. Itu pun hanya
menyangkut buahnya. Apakah bahan kimia yang dikandungnya itu
berkhasiat?
Tentu saja masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh pihak-
pihak yang terkait, karena memang obat tradisional dari tanaman
dipercaya walaupun awalnya hanya cerita dari mulut ke mulut. Jadi,
penelitian itu amat penting bagi dunia kesehatan.

Cara Meracik untuk Pengobatan Ginjal

Untuk lebuh jelas dan memudakan Anda dalam meracik daun sukun untuk
pengobatan ini, ikutilah langkah-langkah berikut:

a) Pertama, siapkan tiga lembar daun yang berwarna hijau tua, namun
masih menempel di dahan. Kemudian cuci bersih pada air mengalir.
Selanjutnya dirajang lalu jemur sampai kering.

b) selanjutnya, Siapkan pula wadah lalu isi dengan air bersih dua
liter. Usahakan wadah tersebut terbuat dari gerabah tanah liat,
tapi jika pun tak ada bisa juga memakai panci stainless steel.
Masukkan dedaunan kering itu lalu dimasak sampai mendidih,
sisakan air tersebut sampai volumenya tinggal separuh.
Selanjutnya, tambahkan air bersih satu liter, dan didihkan lagi
sampai separuh.

c) Saringlah rebusan daun sukun itu. Air rebusan akan berwarna


merah, seperti warna air teh. Rasanya juga cukup pahit. Minumlah
saat hangat, tak boleh disisakan untuk kesesokan harinya.
Demikian lakukan seterusnya hingga sembuh.
d) Agar tidak repot berulang mengambil tiga lembar daun, sebaiknya
sediakan rajangan daun sukun kering untuk seminggu. Caranya,
siapkan lembar daun hijau tua sebanyak 3 x 7 = 21 lembar. Proses
selanjutnya persis seperti cara di atas, sehingga kita punya
sejumlah rajangan daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi
tujuh bungkus. Tiap hari ambil sebungkus, rebus, saring, dan
minum. Jika Anda termasuk tak tahan pahit, bisa ditambahkan
sedikit madu setiap kali minum.

Cara Meracik untuk Penyakit Jantung

Daun sukun juga bisa untuk mengobati penyakit jantung. Caranya


penyajian untuk pengobatan penyakit jantung adalah:

a) Ambillah satu lembar daun sukun tua yang masih menempel di pohon.
Daun sukun tua mempunyai kadar zat kimia maksimal.

b) Cuci daun sukun yang sudah dipetik tadi sampai bersih lalu
dijemur hingga kering. Kemudian rebus sampai mendidih dengan lima
gelas air dan sisakan sampai tinggal separuh. Tambahkan air lagi
hingga mencapai volume lima gelas.

c) Setelah disaring, rebusan air itu siap diminum dan harus habis
tak bisa disisakan untuk esok hari.

Meracik untuk Penurunan kolesterol

• Ambil segenggam daun sukun yang sudah kering (15 gram), kemudian
campur dengan daun bangle dengan ukuran yang sama atau dua sendok
teh serbuk bangle. Seduh dengan air mendidih seperti membuat teh.
Jika tak kuat rasa pahitnya, Anda juga bisa menambahkan rasa manis
dari gula batu atau madu.
Meracik untuk Mencegah Asam Urat

• Ambil segenggam daun sukun yang telah dikeringkan (15 gram),


campur dengan segenggam daun greges otot (atau dua sendok teh dalam
bentuk serbuk). Seduh dengan air mendidih, lalu saring. Setelah
dingin minum seperti halnya teh. Dapat juga ditambahkan gula batu
atau madu.

Pilih Daun yang Tidak Terlalu Tua Lebih lanjut, ia mengingatkan,


untuk mendapatkan khasiat daun sukun secara maksimal, sebaiknya
pilih daun sukun yang memiliki warnA hijau mencolok alias tidak
terlalu tua ataupun terlalu muda. Kandungan klorofil atau zat hijau
daun sukun itulah yang memberikan berikan manfaat bagi kesehatan.
Saat mengeringkan, sebaiknya jangan langsung kena matahari. Cukup
diangin-anginkan hingga daun menjadi kering.

Minum Sehari Segelas Saja Air rebusan dari daun sukun tersebut
baiknya diminum setiap hari satu gelas. Dari beberapa yang sudah
merasakan khasiatnya, mula-mula reaksinya belum terasa. Sebulan
kemudian barulah terasa ada perubahan. Badan mulai terasa lebih fit,
lebih segar dan buang air kecil menjadi makin lancer.

Selain baik untuk ginjal, daun sukun ternyata juga jitu untuk
meredam laju kolesterol jahat dalam darah. Setelah dua minggu, daun
sukun mampu menurunkan kadar kolesterol darah. Ramuannya sama dengan
untuk ginjal, hanya ditambah bangle. Campuran segenggam daun sukun
yang telah dikeringkan dan bangle diseduh dengan air panas, seperti
halnya membuat teh. Diminum setiap hari sebagai pengganti teh.

Anda mungkin juga menyukai