Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sukun adalah nama yang dipakai untuk pohon dan buahnya sekalian.
Buah sukun punya keistimewaan, tidak berbiji dan memiliki bagian
yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Karena
itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti", maka sukun
di Inggris dikenal dengan breadfruit. Sedangkan daun sukun, menurut
penelitian mutakhir yang akan dibahas dalam bab ini, mempunyai
khasiat dahsyat untuk penyembuhan dan pengobatan.
Pohon sukun (atau pohon timbul) umumnya adalah pohon tinggi, dapat
mencapai 30 m, meski umumnya di pedesaan hanya belasan meter
tingginya. Hasil perbanyakan dengan klon umumnya pendek dan
bercabang rendah. Batang besar dan lurus, hingga 8 m, sering dengan
akar papan (banir) yang rendah dan memanjang. Bertajuk renggang,
bercabang mendatar dan berdaun besar-besar yang tersusun berselang-
seling; lembar daun 20-40 × 20-60 cm, berbagi menyirip dalam, liat
agak keras seperti kulit, hijau tua mengkilap di sisi atas, serta
kusam, kasar dan berbulu halus di bagian bawah. Kuncup tertutup oleh
daun penumpu besar yang berbentuk kerucut. Semua bagian pohon
mengeluarkan getah putih (lateks) apabila dilukai.
Buah sukun—yang tak berbiji—merupakan bahan pangan penting sumber
karbohidrat di pelbagai kepulauan di daerah tropik, terutama di
Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-
potong terlebih dulu: direbus, digoreng, disangrai atau dibakar.
Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah
matahari atau dalam tungku, sehingga awet dan dapat disimpan lama.
Sukun dapat pula dijadikan keripik dengan cara diiris tipis dan
digoreng.
Sukun dapat menghasilkan buah hingga 200 buah per pohon per tahun.
Masing-masing buah beratnya antara 400-1200 gr, namun ada pula
varietas yang buahnya mencapai 5 kg. Nilai energinya antara 470-670
kJ per 100 gram. Tidak mengherankan bila sukun menarik minat para
penjelajah Barat, yang kemudian mengimpor tanaman ini dari Tahiti ke
Amerika tropis (Karibia) pada sekitar akhir 1780an untuk
menghasilkan makanan murah bagi para budak di sana.
c) Kayu sukun atau timbul berpola bagus, ringan dan cukup kuat,
sehingga kerap digunakan sebagai bahan alat rumah tangga,
konstruksi ringan, dan membuat perahu.
d) Dan yang paling mutakhir, yang akan dibahas agak panjang dalam
bab ini, daun sukun juga berkhasiat sebagai obat.
Manfaat Pengobatan
Satu hal yang paling penting sebelum anda mengkonsumsi daun sukun.
Jika anda sedang mengkonsumsi daun sukun sebagai salah satu terapi
pengobatan sebaiknya anda menghindari mengkonsumsi daun singkong,
daun bayam dan daun kangkung. Anda juga harus menghindari
mengkonsumsi jeroan dan daging merah karena akan membuat darah
menjadi kental sehingga dapat menimbulkan kram pada otot.
Turunkan kolesterol
Pada uji toksisitas akut dan subkronis juga melibatkan mencit jantan
dan betina masing-masing 50 ekor yang terbagi dalam 5 kelompok.
Selama 14 hari dengan pemberian ekstrak daun sukun setiap 24 jam
dosis tertinggi 16 g/kg bobot tubuh tidak ditemukan adanya kematian.
Selain itu juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda toksisitas baik
dari perilaku hewan maupun fungsi organ penting jantung, hati, dan
ginjal dengan ditinjau dari parameter biokimiawinya.
Pada uji toksisitas subkronis dengan tikus jantan dan betina masing-
masing 40 ekor yang terbagi dalam 4 kelompok, pemberian ekstrak
sukun selama 90 hari tidak menunjukkan gejala toksisitas, bahkan
pada dosis tertinggi 333 mg/kg bobot tubuh. Dosis tertinggi tidak
mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, hati, dan darah, ini yang
ditemukan oleh peneliti bergelar master Biokimia, alumnus
Universitas Nancy di Perancis itu.
Sebagai Antikanker
Begitu Multiguna
Daun Sukun memang tergolong daun yang cukup dahsyat. Selain beberapa
penelitian yang sudah teruji secara klinis di atas, daun sukun
ternyata efektif untuk mengobati berbagai penyakit seperti liver,
hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa, jantung, dan
ginjal.
Sembuhkan Ginjal
Dalam buku Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor, tanaman ini tidak
termuat. Satu-satunya literatur yang mengungkap efek diuretik dan
kardiotonik sukun hanya buku Indian Medicinal Plants. Itu pun hanya
menyangkut buahnya. Apakah bahan kimia yang dikandungnya itu
berkhasiat?
Tentu saja masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh pihak-
pihak yang terkait, karena memang obat tradisional dari tanaman
dipercaya walaupun awalnya hanya cerita dari mulut ke mulut. Jadi,
penelitian itu amat penting bagi dunia kesehatan.
Untuk lebuh jelas dan memudakan Anda dalam meracik daun sukun untuk
pengobatan ini, ikutilah langkah-langkah berikut:
a) Pertama, siapkan tiga lembar daun yang berwarna hijau tua, namun
masih menempel di dahan. Kemudian cuci bersih pada air mengalir.
Selanjutnya dirajang lalu jemur sampai kering.
b) selanjutnya, Siapkan pula wadah lalu isi dengan air bersih dua
liter. Usahakan wadah tersebut terbuat dari gerabah tanah liat,
tapi jika pun tak ada bisa juga memakai panci stainless steel.
Masukkan dedaunan kering itu lalu dimasak sampai mendidih,
sisakan air tersebut sampai volumenya tinggal separuh.
Selanjutnya, tambahkan air bersih satu liter, dan didihkan lagi
sampai separuh.
a) Ambillah satu lembar daun sukun tua yang masih menempel di pohon.
Daun sukun tua mempunyai kadar zat kimia maksimal.
b) Cuci daun sukun yang sudah dipetik tadi sampai bersih lalu
dijemur hingga kering. Kemudian rebus sampai mendidih dengan lima
gelas air dan sisakan sampai tinggal separuh. Tambahkan air lagi
hingga mencapai volume lima gelas.
c) Setelah disaring, rebusan air itu siap diminum dan harus habis
tak bisa disisakan untuk esok hari.
• Ambil segenggam daun sukun yang sudah kering (15 gram), kemudian
campur dengan daun bangle dengan ukuran yang sama atau dua sendok
teh serbuk bangle. Seduh dengan air mendidih seperti membuat teh.
Jika tak kuat rasa pahitnya, Anda juga bisa menambahkan rasa manis
dari gula batu atau madu.
Meracik untuk Mencegah Asam Urat
Minum Sehari Segelas Saja Air rebusan dari daun sukun tersebut
baiknya diminum setiap hari satu gelas. Dari beberapa yang sudah
merasakan khasiatnya, mula-mula reaksinya belum terasa. Sebulan
kemudian barulah terasa ada perubahan. Badan mulai terasa lebih fit,
lebih segar dan buang air kecil menjadi makin lancer.
Selain baik untuk ginjal, daun sukun ternyata juga jitu untuk
meredam laju kolesterol jahat dalam darah. Setelah dua minggu, daun
sukun mampu menurunkan kadar kolesterol darah. Ramuannya sama dengan
untuk ginjal, hanya ditambah bangle. Campuran segenggam daun sukun
yang telah dikeringkan dan bangle diseduh dengan air panas, seperti
halnya membuat teh. Diminum setiap hari sebagai pengganti teh.