Anda di halaman 1dari 5

PERTANYAAN AKTIVITAS INTI PBM

Nama : Amelia Fatikhah


Kelas : XI MIPA A
Tanggal : Selasa, 22 September 2020

1. Pada materi Jaringan Hewan, jaringan apa yang yang berfungsi sebagai
penyusun system gerak.

Jaringan apa yang yang berfungsi sebagai penyusun sistem gerak yaitu Jaringan
Otot

2. Bagaimana tubuh kita bisa melakukan aktivitas olahraga seperti berlari,


meloncat, menendang bola?

Tubuh kita bisa melakukan aktivitas olahraga seperti berlari, meloncat, menendang bola
dengan adanya alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak di tubuh manusia. Sistem gerak
pada manusia terdiri dari rangka atau tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat
gerak aktif. Di samping itu ada pula sendi yang merupakan tempat terhubungnya dua tulang
atau lebih sehingga hubungan antar tulang-tulang dapat digerakan.
Otot, tulang, dan sendi bekerja sama dalam proses kita bergerak dalam olahraga. Dari yang
saya pelajari, otot terlekat pada tulang, otot dapat berkontraksi (tertarik), dan otot akan
melekat pada sisi-sisi sendi dalam tubuh kita. Jadi pada saat kita berolahraga, otot pada sisi
tertentu pada sendi tubuh menyesuaikan perintah yang diberikan oleh otak untuk
menggerakkan tulang sehingga kita bisa bergerak. Untuk menyesuaikan gerakan yang kita
inginkan otot akan berkontraksi dan sendi akan membantu menggerakkan tulang. Selain itu
pergerakan pada tubuh manusia dikoordinir oleh sistem saraf yang menghasilkan impuls
akibat adanya rangsangan dan selanjutnya melakukan proses dan terakhir melakukan respons
berupa gerakan.
Selain itu ada juga terjadi Gerak Lokomotor pada system gerak manusia serta mekanisme kerja
otot.
Gerak Lokomotor sendiri adalah gerakan berpindah tempat, di mana bagian tubuh tertentu
bergerak atau berpindah tempat.
Lalu mekanisme kerja otot dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika otot mendapatkan rangsang,
asetilkolin dalam otot akan membebaskan ion kalsium yang merangsang pembentukan
aktomiosin sehingga mengakibatkan otot berkontraksi. Apabila sudah tidak ada rangsangan,
ion kalsium akan direabsorpsi. Akibatnya, konsentrasi ion kalsium berkurang dan ikatan antara
aktin dan miosin terlepas. Dengan demikian, sarkomer akan memanjang dan otot dalam
keadaan relaksasi.
Kontraksi otot memerlukan energi. Energi tersebut disuplai dalam bentuk energi kimia disebut
juga fase anaerob karena energi diperoleh dari penguraian ATP dan kreatin fosfat yang
berlangsung secara anaerob. Energi ini menggerakkan filamen penghubung antara aktin
miosin. Selama otot berkontraksi, kreatin fosfat menyumbangkan fosforil pada ADP. ATP yang
dihidrolisis akan terurai menjadi ADP dan menghasilkan energi. Jika kehabisan ATP dan tinggal
ADP, ADP ini pun akan terurai menjadi AMP. Proses-proses kimia yang terjadi sebagai berikut.
Kreatin fosfat + ADP kreatin + ATP
ATP → ADP + Energi
ADP → AMP + Energi
Otot akan berhenti berkontraksi jika persediaan energinya habis. Selanjutnya, otot akan
berelaksasi. Fase relaksasi disebut juga fase aerob karena energi dihasilkan dari hasil
pemecahan glikogen yang berlangsung secara aerob. Prosesnya adalah glikogen dilarutkan
menjadi laktasinogen, lalu menjadi glukosa dan asam laktat. Glukosa akan dioksidasi sehingga
menghasilkan energi serta melepaskan CO 2 dan H2O. Adapun asam laktat merupakan hasil
samping dari penguraian laktasinogen. Timbunan asam laktat di dalam otot yang berlebihan
dapat menyebabkan rasa letih. Asam laktat yang menumpuk di sel-sel otot akan diangkut oleh
darah ke hati untuk diubah lagi menjadi glukosa selanjutnya menjadi glikogen. Glikogen ini
akan disimpan di dalam otot dan hati.
Mekanisme kontraksi dan relaksasi pada otot menimbulkan suatu gerakan. Otot dapat
berkontraksi karena dipengaruhi oleh beberapa rangsang antara lain rangsang panas, dingin,
listrik, dan rangsang kimia.

3. Organ-organ tubuh apa saja yang terlibat dalam sistem gerak? Apa fungsi dari
tiap organ tersebut?

OTOT
Selain berperan dalam pergerakan, tulang juga berfungsi untuk hal lain di tubuh, yaitu:

 Sebagai fondasi tubuh


 Melindungi organ-organ vital di dalam tubuh
 Menyimpan kalsium
 Memproduksi sel darah

Dari tiga jenis otot di tubuh, ada dua jenis otot yang masuk ke dalam sistem gerak pada manusia,
yaitu otot skeletal dan otot halus.

 Otot Skeletal
Otot Skeletal terdiri dari serat-serat elastis yang memungkinkan tubuh untuk bergerak dengan
bebas. Otot ini melekat pada tulang dan sekitar sendi. Peregerakan otot skeletal diatur oleh otak.
Selanjutnya, otot ini bergerak secara sadar sesuai keinginan. Contoh otot skeletal adalah otot
betis, otot paha, otot perut, dan lengan.

 Otot Halus
Berbeda dari otot skeletal yang pergerakannya dilakukan secara sadar, pergerakan otot halus
terjadi secara otomatis, tanpa keingingan.Sebenarnya, pergerakan otot halus pergerakannya
diatur oleh otak. Namun, pergerakannya dilakukan berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan.
Contoh otot halus adalah otot-otot pada pencernaan dan otot nadi.

SENDI

Pada dasarnya, sendi adalah sebutan untuk pertemuan antara dua buah tulang. Sendi rahang,
misalnya, adalah pertemuan antara tulang rahang atas dan tulang rahang bawah. Sendi manusia
umumnya bekerja seperti engsel, yang memungkinkan pergerakan antara kedua tulang tersebut.
Karena itulah sendi masuk ke dalam sistem gerak pada manusia. Namun, ada juga sendi yang
tidak dapat bergerak. Secara umum, sendi-sendi di tubuh manusia bisa dibedakan menjadi :

1. Sendi tidak bergerak atau sendi fibrosa

Contoh sendi yang tidak bergerak adalah tengkorak di kepala. Sendi ini juga bisa disebut sebagai
sendi mati. Tulang tengkorak sebenarnya terdiri dari lempengan-lempengan tulang pipih yang
bisa sedikit bergerak saat seorang bayi dilahirkan. Namun ketika masa pertumbuhan terhenti,
lempeng-lempeng tulang tersebut akan menyatu dan tidak lagi bisa bergerak.
2. Sendi yang dapat bergerak sebagian atau sendi cartilagonius
Contoh sendi yang dapat bergerak sebagian adalah sendi di tulang belakang. Tulang-tulang di
persendian ini, dihubungkan oleh tulang rawan dan dapat bergerak mengikuti tulang di atas
maupun di bawahnya.
3. Sendi yang dapat bergerak bebas atau sendi synovial
Sendi ini bisa bergerak bebas, ke atas, ke bawah, maupun memutar. Contoh sendi yang dapat
bergerak dengan bebas adalah sendi pinggul, bahu, siku, lutut dan pergelangan kaki. Seringkali
persendian ini disebut juga sebagai sendi peluru.Pada sendi yang bisa bergerak bebas, ada suatu
cairan yang dinamakan cairan sinovial. Cairan ini berada di antara tulang-tulang yang membentuk
sendi tersebut, dan berfungsi sebagai pelumas untuk memudahkan tulang bergerak.

Sendi yang dapat bergerak bebas, kembali dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
• Sendi engsel, yang pergerakannya hanya satu arah, seperti pada lutut dan siku
• Sendi putar, seperti kepala yang bisa bergerak ke kiri, kanan, atas, maupun bawah
• Sendi ball and socket, yang bisa bergerak paling bebas. Pada sendi ini, ujung satu
tulang berada di cekungan tulang yang lain, seperti pada sendi pinggul dan bahu

TENDON
Tendon adalah jaringan keras yang berfungsi untuk menghubungkan otot ke tulang. Jaringan ini
sebagian besar terdiri dari kolagen.

LIGAMEN
Sementara itu, ligamen adalah jaringan keras yang menghubungkan tulang yang satu dengan
tulang yang lain. Ligamen tersusun dari kolagen dan serat-serat elastik, sehingga masih dapat
meregang. Komponen ini, berada mengelilingi sendi.

TULANG RAWAN
Ujung dari dua tulang yang membentuk sendi, dikelilingi oleh tulang rawan. Tulang rawan yang
normal, memiliki tekstur yang lebih halus, tapi padat dan berfungsi sebagai penyerap tekanan,
serta gesekan berlebih saat tubuh bergerak.
SARAF
Pada sistem gerak pada manusia, saraf berfungsi untuk mengontrol kontraksi otot skeletal serta
menginterpretasikan informasi rangsangan. Secara umum, saraf juga berfungsi untuk
mengkoordinasi aktivitas yang ada pada sistem organ di tubuh.

BURSAE
Bursae adalah suatu kantung berisi cairan yang bertindak sebagai bantalan dan mengurangi
gesekan di permukaan organ tubuh yang bergerak, seperti tulang, otot, tendon, dan kulit.

Anda mungkin juga menyukai