Anda di halaman 1dari 5

Nama : Michael Herdjuno Dewantoro

Kelas : XI IPS 1
Tugas BK Gangguan Reoroduksi Dan Cara Mengatasinya
•Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria
Pria memiliki sistem reproduksi yang berada di luar dan di
dalam tubuh. Organ reproduksi pria yang terletak di luar
tubuh meliputi penis, skrotum (kantong zakar), dan testis.
Sedangkan organ reproduksi pria yang berada di dalam tubuh
adalah epididimis, saluran vas deferens, saluran kemih,
vesikula seminalis (kantung air mani), kelenjar prostat, dan
kelenjar bulbourethral.
•Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa mengintai
sistem reproduksi pria:

1. Epididimitis
Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada
epididimis, yakni saluran di dalam skrotum yang
menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk
mengangkut serta menyimpan sperma yang diproduksi
oleh testis.
Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan
nyeri, air mani mengandung darah, nyeri saat buang air kecil
dan ejakulasi, serta gangguan kesuburan.

2. Orchitis
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem
reproduksi pria yang cukup sering terjadi. Orchitis adalah
peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan oleh
infeksi bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu
testis maupun keduanya sekaligus.
Sama seperti epididimitis, orchitis juga bisa menyebabkan
buah zakar bengkak dan nyeri. Bila tidak ditangani, penyakit
ini bisa menyebabkan kemandulan dan penurunan produksi
hormon testosteron.

3. Gangguan prostat
Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang
membungkus saluran kemih atau uretra. Kelenjar ini
memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk
menyuburkan dan melindungi sperma.

Gangguan pada prostat dapat berupa peradangan prostat


(prostatitis), pembesaran prostat (BPH), atau kanker prostat.

4. Hipogonadisme
Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak
menghasilkan hormon testosteron yang cukup. Pada pria
dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan libido,
gangguan produksi sperma dan fungsi organ-organ
reproduksi, serta infertilitas.
5. Penyakit AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome disingkat AIDS
merupakan salah satu penyakit reproduksi yang menular dan
disebabkan oleh virus HIV atau human immunodeficiency
virus dengan menyerang sistem kekebalan tubuh. Gejala-
gejala yang terjadi saat pasien terkena virus HIV adalah
kehilangan berat badan, pendarahan pada mulut, hidung,
kulit sampai vagina.
Virus HIV tidak bisa menular secara langsung, namun
hanya bisa menular melalui transfusi darah ataupun
hubungan seksual. Pengobatan virus HIV ini bisa dengan
terapi antiretroviral atau ART sebagai terapi untuk
mengurangi dan mencegah perkembangan virus HIV.

•Gaya Hidup Sehat Untuk Mencegah Penyakit Reproduksi


Remaja Pada Pria
1. Menjaga kebersihan reproduksi
Menjaga kesehatan reproduksi merupakan salah satu cara
menjaga kesehatan organ reproduksi paling dasar. Seperti
yang kita ketahui secara umum memang kebersihan sangat
terkait dengan kesehatan.

2. Menghindari aktivitas seksual yang berisiko


Pemahaman tentang aktivitas seksual yang berisiko adalah
hal yang penting. Aktivitas seksual berisiko memiliki beragam
bentuk mulai dari hubungan seksual tanpa kontrasepsi
hingga berganti-ganti pasangan. Kedua aktivitas ini sama-
sama memiliki risiko tinggi menularkan penyakit seksual.
Maka dari itu, mengenalkan risiko penyakit seperti HIV/AIDS
dan penyakit menular seksual lainnya pada remaja perlu
dilakukan. Jika telah memahami risiko dari aktivitas dan risiko
dari berbagai penyakit organ seksual, tentunya seseorang
akan lebih sadar akan pentingnya aktivitas seksual yang
aman.

3. Menjaga berat tubuh ideal


Menjaga berat badan ideal merupakan salah satu cara
menjaga kesehatan organ reproduksi. Berat badan ideal
dapat diukur menggunakan kalkulator BMI. Berat badan ideal
adalah berat badan seseorang proporsional, tidak kurang dan
tidak berlebihan.
Kelebihan dan kekurangan berat badan memang sering
dikaitkan dengan masalah kesehatan, termasuk juga masalah
kesuburan dan kesehatan sistem reproduksi. Berat badan
ideal dapat menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.

4. Asupan makanan gizi seimbang


Cara menjaga kesehatan organ reproduksi selanjutnya
adalah dengan menjaga asupan makanan. Makanan yang
paling baik untuk kesehatan adalah makanan dengan gizi
seimbang yaitu dengan memenuhi nutrisi sesuai dengan
takarannya.
5. Hindari rokok dan alkohol
Rokok dan minuman beralkohol adalah dua hal yang
sebaiknya dihindari oleh pria maupun wanita. Keduanya
dapat memicu berbagai macam masalah kesehatan,
termasuk kesehatan reproduksi.
Kebiasan merokok dan minum alkohol pada wanita
dikaitkan dengan gangguan ovulasi. Sedangkan pada pria,
rokok dan alkohol dianggap dapat memengaruhi kualitas
sperma.

Anda mungkin juga menyukai