Anda di halaman 1dari 4

Metode Pengajaran Bahasa Asing

    Label: Pembelajaran

Metode pengajaran bahasa adalah sebagai berikut: (1) Direct Method; (2) Natural Method;
(3) Psychological Method; (4) Phonetic Method; (5) Reading Method; (6) Grammar Method;
(7) Translation Method; (8) Grammar-Translation Method; (9) Ecectic Method; (10) Unit
Method; (11) Languange-Control Method; (12) Mim-Mem Method; (13) Practic-Theory
Method; (14) Cognate Method; (15) Dual-Languange Method.
Selain lima belas macam metode pengajaran bahasa asing tersebut, tentunya masih ada
metode lainnya dengan nama yang berbeda, akan tetapi kalau dilihat dari segi isi dan
maksudnya hampir sama, tidaklah banyak perbedaan yang prinsipil. Berikut ini penulis akan
menguraikan secara singkat beberapa ciri khas masing-masing metode tersebut.
Direc Method
Direct artinya langsung, Direct Method yaitu suatu metode pengajaran bahasa bahasa Asing
dimana guru langsung menggunakan bahasa Asing tersebut sebagai bahasa pengantar, dan
tanpa menggunakan bahasa anak didik sedikitipun dalam mengajar.
Pada prinsipnya metode pengajaran bahasa ini sangat utama dalam pengajaran bahasa, karena
siswa dapat secara langsung melatih kemahiran lidah tanpa menggunakan bahasa ibu (bahasa
lingkungan). Meskipun pada mulanya dengan metode ini sangat menyulitkan anak didik
untuk menirukan dengan menguasai. Tapi, lama kelamaan dapat terwujud dan menarik bagi
peserta didik.
Natural Method
Natural Method, disebut demikian karena dalam metode pengajaran bahasa ini, anak didik
dibawa ke alam seperti halnya pelajaran ibu sendiri. dalam bahasa Arab disebut dengan
Thariqat al-Tarbiyah. Dalam pelaksanaan metode initidak jauh berbeda dengan metode
langsung dalam bahasa Asing tanpa diterjemahkan sedikitpun, sedangkan bahasa anak
(bahasa ibu) tidak dipergunakan sama sekali.
Psychological Method (metode berdasarkan kejiwaan)
Penerapan atau pemakaian metode pengajaran bahasa ini dalam pengajaran bahasa, bagi
siswa adalah sangat memperhatikan keadaan jiwa dan asosiasi pikiran mereka, kesukaan hati
mereka, yakni apa yang mereka paling senang. Penyampaian bahan-bahan materi pelajaran.
Prinsip utama dalam mempraktekkan metode ini ialah pelajaran bahasa itu hendaknya
disesuaikan dengan kondisi jiwa siswa dan disenangi oleh mereka. Dengan demikian mereka
merasa mudah untuk menguasai pengetahuan ilmu jiwa yang baik, berpengalaman dan
mendalam ilmunya.
Phonetic Method (mendengarkan dan mengucapkan)
Metode ini mengutamakan ear training dan speak training yaitu cara mengajukan pelajaran
bahasa melalui latihan-latihan mendengar kemudian diikuti dengan latihan-latihan
mengucapkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa yang sedang dipelajari.
Reading Method (metode membaca)
Reading Method yaitu metode pengajaran bahasa dengan cara lebih dahulu mengutamakan
membaca, yakni guru mula-mula membicarakan topik-topik bacaan, kemudian diikuti oleh
anak didik, kadang-kadang guru juga menunjuk langsung kepada anak didik yang
membacakan materi pelajaran, lalu lainnya hanya mem-perhatikan apa yang dibacakan oleh
temannya, sesekali guru juga menunjuk yang lain untuk membaca.
Grammar Method (metode gramatika)
Metode gramatika adalah metode pengajaran bahasa dengan menyajikan bahan pelajaran
dengan jalan menghafal aturan-aturan atau kaidah-kaidah tata bahasa, jadi penekanannya
pada metode ini adalah bagaimana anak didik menguasai tata bahasa, sedangkan percakapan
anak tidak dipentingkan.
Translation Method (metode penerjemahan)
Metode translation yaitu metode pengajaran bahasa dengan menerjemahkan buku-buku yang
berbahasa asing ke dalam bahasa sehari-hari dan
buku-buku bacaan tersebut tentunya sudah direncanakan sebelumnya.
Grammar-Translation Method
Metode pengajaran bahasa ini adalah gabungan antara metode gramatika dengan metode
tarjamah. Metode ini dapat dikatakan ideal karena kelemahan dari salah satu atau keduanya
sama-sama saling menutupi dan melengkapi. Materi gramatika terlebih dahulu diajarkan
kemudian pelajaran menerjemahkan dan pelaksanaannya sejalan.
Eclectic Method (metode campuran)
Eclectic dapat diartikan campuran, kombinasi atau gado-gado. Melalui metode pengajaran
bahasa ini jika menyajikan bahan pelajaran bahasa asing di depan kelas dapat melalui
berbagai macam kombinasi dari beberapa metode, misalnya metode langsung, metode
grammar, metode translation bahkan metode reading sekaligus dalam me-nerapkan materi
pelajaran.
Unit Method (metode unit)
Unit artinya bagian-bagian yang memiliki kesatuan lengkap dan bulat. Dengan kata lain,
metode unit ini merupakan suatu cara menyajikan pelajaran bahasa asing melalui unit
kesatuan pengertian yang utuh dan lengkap. Dalam pelajaran bahasa asing melalui metode ini
dapat dilakukan melalui lima tahapan, yakni : persiapan, penyajian materi, asosiasi,
generalisasi, aplikasi.
Languange-Control Method
Metode pengajaran bahasa ini sering juga disebut simplcation method, yaitu penyajian
pelajaran dengan cara mengajarkan kosa kata sebanyak-banyaknya, struktur-struktur kalimat
dan istilah-istilah tertentu yang bersahaja (metode penyederhanaan).
Mim-Mem Method
Mim adalah singkatan mimicry atau meniru dan mem adalah memorization atau menghafal
(mengingat). Metode ini sering disebut Informan - Drill Method.
Ciri khusus menurut metode pengajaran bahasa ini yaitu latihan mengungkapkan kosa kata,
struktur kalimat dengan menirukan ucapan guru akan mudah diingat dan terbiasa bagi anak
didik, karena langsung didemontrasikan oleh anak didik. Metode ini sangat baik bagi orang
yang pemula mempelajari bahasa Asing.
Practic Theori Method
Ditilik dari namanya, metode ini yang diutamakan adalah dengan terlebih dahulu praktek,
kemudian materi/teori. Perbandingan untuk metode ini adalah tujuh banding tiga. Tujuh unit
praktek dan tiga unit adalah teori. Jadi besar kemungkinan anak didik cepat lancar dalam
berbahasa Asing.
Cognate Method
Cognate artinya kata-kata yang sama asalnya. Penyajian materi dalam metode ini yaitu
dengan mengutamakan menginventarisasi kata-kata yang sama, akar kata yang sama, huruf-
huruf atau arti yang sama dengan bahasa si anak didik.
Dual-Languange Method
Metode ini adalah kelanjutan dari Cognate Method, bukan saja menginventarisasi kata-kata
yang sama atau arti yang sama, tetapi lebih jauh dari itu semua segi dibanding-bandingkan
antara bahasa asing yang dipelajari dengan bahasa-bahasa sendiri. misalnya bahasa Inggeris
dirangkapkan dengan bahasa Indonesia (dibanding-bandingkan).
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umus Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993).
Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar (Cet. I; Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997).
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Cet. IX; Jakarta: Bumi Aksara,
1993). Djuariah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab (Surabaya: Al-Ikhlas, t.th.).
Abu Bakar Muhammad, Metode Praktis Tashrif (Surabaya: PT. Karya Aditama, 2000).
Azhar Arsyad, Al-Adab wa al-Mahffuzat (Ujung Pandang: Pustaka Pesantren, t.th.). Azhar
Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab (Cet.I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001).
Radhi al-Hafidh, Pengembangan Materi Metode Pengajaran Bahasa Arab (Ujung Pandang:
CV. Berkah, 1993).

DAFTAR PUSTAKA

Asyad, Azhar. 2003. Bahasa arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dahlan, Juwairiyah. 1992. Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab. Surabaya: Al-Ikhlas.

Effendy, Ahmad Fuad. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Artikel diakses dari

http://KTIPTK.blogspirit.com/archive/2009/01/26/pengertian-metode.html pada Tanggal 18

Desember 2011.

Nata, Abuddin. 2009. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Riyanto, Yatim. 2010. Paradikma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

_____.2008. Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab. Okara, 522-527.


‘Aliyah, Siti Muhimmatul. 2006. Upaya Guru Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada
Pembelajaran Bahasa Arab; pada kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah Bahnul ‘Ulum.
Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Surabaya.

1
[1] Oemar Hamalik, ”Proses Belajar Mengajar,” artikel diakses pada Tanggal 18 Desember
2011 dari http://KTIPTK.blogspirit.com/archive/2009/01/26/pengertian-metode.html
2
[2] Abuddin Nata, Perspektif islam tentang Strategi pembelajara, (Jakarta: Kencana, 2009),
h. 206
3
[3] Ibid., hal. 205
4
[4] Siti Muhimmtul ‘Aliyah, “Upaya Guru Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada
Pembelajaran Bahasa Arab; pada kelas IV dan V Madrasah Ibtidaiyah Bahnul Ulum”,
(Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2006),
h. 41
5
[5] Ibid., h. 41
6
[6] Azhar Arsyad, “bahasa Arab dan Metode Pengajarannya”, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2003), hal. 69
7
[7] Ahmad Fuad Effendy, “Metodologi Pengajaran Bahasa Arab”, (Malang: Misykat, 2009),
h. 52
8
[8] Ibid., h. 43
9
[9] Juwairiyah Dahlan, “Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab”, (Surabaya: Al-Ikhlas
1992), h. 114
10
[10] Muhammad Muchsin Sholichin, “Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab di Pesantren”,
Okara, 3 November 2008, h. 523
Diposting oleh nur risma amaliyah di 12/03/2015 11:44:00 AM

10

Anda mungkin juga menyukai