Anda di halaman 1dari 27

AMALAN

BERMANFAAT
YUK SEDEKAH
(sumber : rumaysho)

Doa malaikat itu doa yang mustajab. Di antara doanya, makaikat


akan mendoakan yang memperhatikan nafkah keluarga dan
gemar sedekah agar mendapatkan ganti dan memperoleh
keberkahan.
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun
dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak
(rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa,
“Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah
(memberi nafkah).” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi
siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan
menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang
apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya
dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39).
Maksud ayat, siapa saja yang mengeluarkan nafkah dalam
ketaatan pada Allah, maka akan diberi ganti.
“Allah Tabaraka wa Ta’ala: Wahai anak Adam, berinfaklah, Allah
akan mengganti infakmu.” (HR. Bukhari no. 4684 dan Muslim no.
993)

WAKTU YANG BAIK UNTUK BERSEDEKAH

1- Saat masa krisis, bencana dan kebutuhan hidup melilit


Allah Ta’ala berfirman,
ْ ‫) أ َ ْو ِإ‬13( ‫) َف ُّك َرقَبَ ٍة‬12( ُ‫اك َما ْال َعقَبَة‬
)14( ‫ط َعا ٌم ِفي َي ْو ٍم ذِي َم ْسغَبَ ٍة‬ َ ‫) َو َما أَد َْر‬11( َ‫فَ ََل ا ْقت َ َح َم ْال َعقَبَة‬

“Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.


Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu)
melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari
kelaparan.” (QS. Al-Balad: 11-14).

2. Saat peristiwa yang menakutkan seperti saat terjadi gerhana


matahari atau saat peperangan (HR. Bukhari no. 1044 dan
Muslim no. 901)

3. Sepuluh hari pertama Dzulhijjah (HR. Abu Daud no. 2438, At


Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968, dari
Ibnu ‘Abbas)
4. Bulan Ramadhan (HR. Bukhari no. 1902 dan Muslim no. 2308).

5. Hari Jumat (HR. Muslim no. 2912)


24 JAM MU JANGAN LUPA
BACA DZIKIR DAN SHOLAWAT
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh
kali.” (HR. Muslim, 408) “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat
umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat
kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi)

‫ْت َع ٰلى ِّإب َْرا ِّهي َْم َو َع ٰلى آ ِّل ِّإب َْرا ِّهي َْم و‬ َ ‫ص ِّل َع ٰلى ُم َح َّم ٍد َو َع ٰلى آ ِّل ُم َح َّم ٍد َك َما‬
َ ‫صلَّي‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ت َع ٰلى ِّإب َْرا ِّهي َْم َو َع ٰلى آ ِّل ِّإب َْرا ِّهي َْم فِّ ْي‬ َ َ‫ار ْك َع ٰلى ُم َح َّم ٍد َو َع ٰلى آ ِّل ُم َح َّم ٍد َك َما ب‬
َ ‫ار ْك‬ ِّ َ‫ب‬
‫ْالعَالَ ِّميْنَ ِّإنَّ َك َح ِّم ْيدُ َم ِّجيْد‬
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjukkan
kepadaku, “Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu dari simpanan surga?” Aku menjawab,
“Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Laa hawla wa laa quwwata illa billah.” (Muttafaqun
‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6409 dan Muslim, no. 2704]

َّ ‫الَ َح ْو َل َوالَ قُ َّوة َ إِّالَّ ِّب‬


ِّ‫اَلل‬
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada empat ucapan yang paling disukai oleh Allah:
(1) Subhanallah, (2) Alhamdulillah, (3) Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu Akbar. Tidak berdosa
bagimu dengan mana saja kamu memulai” (HR. Muslim, 2137).

‫َّللاُ ِِّ اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‬ ِّ َّ ِّ ُ‫هللا ا َ ْل َح ْمد‬


َّ ‫َلل َو َال ِّإلَهَ إِّ َّال‬ ِّ َ‫س ْب َحان‬
ُ
‘Maukah aku beritahukan kepadamu perkataan yang paling dicintai oleh Allah? Sesungguhnya
perkataan yang paling dicintai Allah, ‘SUBHANALLAH WA BIHAMDIH’.” (HR. Muslim, 2731)

ِّ َّ َ‫س ْب َحان‬
‫َّللا َو ِّب َح ْم ِّد ِّه‬ ُ
”Barangsiapa mengucapkan ’saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah
dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan
utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa ’Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya, dan kalimat-
Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga adalah
benar adanya dan neraka pun benar adanya, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga
dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim no. 149)

ُ ‫يك لَهُ َوأ َ َّن ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬


ُ‫سولُه‬ َّ َّ‫أ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ ِّإلَهَ ِّإال‬
َ ‫َّللاُ َو ْحدَهُ الَ ش َِّر‬
“Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah
kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah
Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (HR. Bukhari no. 4563)

‫َّللاُ َونِّ ْع َم ْال َو ِّكي ُل‬


َّ ‫َح ْسبُنَا‬
Jika ia membacanya di sore hari lalu meninggal, maka ia akan masuk surga, atau akan menjadi
penghuni surga. Dan jika ia membacanya di pagi hari lalu meninggal pada harinya, maka seperti itu
juga (ia akan masuk surga).(HR.Bukhari: 5848)

‫ِّك َما‬
َ ‫ِّك َو َو ْعد‬ َ ‫ َال ِّإ ٰلـهَ ِّإالَّ أ َ ْن‬، ‫ت َر ِّب ْي‬
َ ‫ َوأَنَا َعلَى َع ْهد‬، ‫ت َخلَ ْقتَنِّ ْي َوأَنَا َع ْبد َُك‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم أ َ ْن‬
‫ َوأَبُ ْو ُء ِّبذَ ْن ِّب ْي فَا ْغ ِّف ْر‬، ‫ي‬
َّ َ‫ أَبُ ْو ُء لَ َك ِّبنِّ ْعمتِّ َك َعل‬، ُ‫صنَ ْعت‬
َ ‫ع ْوذُ ِّب َك ِّم ْن ش َِّر َما‬ ُ َ ‫ أ‬، ُ‫ط ْعت‬ َ َ ‫ا ْست‬
‫ت‬َ ‫وب ِّإالَّ أ َ ْن‬
َ ُ‫ فَإِّنَّهُ َال يَ ْغ ِّف ُر الذُّن‬، ‫ِّل ْي‬
YUKDZIKIR 100 KALI
Yuk Baca Amalan dibawah ini sebanyak 100 x, banyak keutamaannya….

1. LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH

“Barangsiapa setiap hari membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR


RASUULULLAAH (Tiadak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah)
sebanyak seratus (100) kali, maka ia datang pada hari kiamat mukanya bagaikan bulan
purnama”. (Kitab Lubabul Hadits)

2. LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAHU LAHUL


MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAI’IN QADIIR

“Barang siapa yang membaca laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku
wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qodir (Tidak ada ilah (yang berhaq disembah)
selain Allah Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-
Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak seratus kali dalam
sehari, maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak,
ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus keburukan dan
baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang dan tidak ada
orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca doa ini kecuali seseorang yang
dapat lebih banyak mengamalkan (membaca) dzikir ini”. (HR. Bukhori No.3050 dan
No.5924, Ibnumajah No.3799)

3. SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI

“Barangsiapa mengucapkan ‘SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI (Maha suci Allah


dan segala pujian hanya untuk-Nya)’ sehari seratus kali, maka kesalahan-kesalahannya
(dosa) akan terampuni walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR.Bukhori No.5926, Muslim
No.4857, At Tirmidzi No.3388, Ahmad N0.10266 dan No.7667, Ibnumajah No.3802, dan
Imam Malik No.438)

“Barang siapa yang pada pagi dan sore hari mengucapkan; SUBHAANALLAAHI WA
BIHAMDIHI (Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya) seratus kali maka tidak
ada orang yang datang pada Hari Kiamat yang membawa sesuatu yang lebih baik dari apa
yang ia bawa kecuali orang yang mengucapkan seperti apa yang ia ucapkan atau lebih
banyak lagi darinya.” Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib. (HR. At
Tirmidzi No.3391)

“Barang siapa, ketika pagi dan sore, membaca doa; SUBHAANALLAAHI WA


BIHAMDIHI (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) sebanyak seratus kali, maka pada
hari kiamat tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya kecuali orang yang juga pernah
mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dari itu.'” (HR. Muslim No.4858)

4. Bershalawat setiap hari minimal 100 x

“Barangsiapa yang membaca shalawat untukku satu kali, maka Allah bershalawat untuknya
sepuluh kali, dan barangsiapa bershalawat untukku sepuluh kali, maka Allah bershalawat
untuknya seratus kali, dan barangsiapa bershalawat untukku seratus kali, maka Allah
menulis diantara kedua matanya kebebasan dari nifak, dan kebebasan dari neraka dan
ditempatkan pada hari kiamat bersama orang-orang yang mati syahid.”(HR. At Thabarani, di
dalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrosyad)

5. Beristighfar

“Sungguh terjadi pada kalbuku futur dan aku sungguh beristighfar kepada Allâh dalam
sehari seratus kali”. [HR Muslim].

“Kami pernah menghitung di satu majelis Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa
seratus kali Beliau mengucapkan, ‘Ya Rabb-ku, ampunilah aku dan aku bertaubat kepada-
Mu, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. [HR. At-Tirmidzi
(no. 3434), Abu Dawud (no. 1516) dan Ibnu Majah (no. 3814).
‫‪DZIKIR PETANG‬‬
‫)‪(Sumber : Rumaysho‬‬
‫)‪(Dari tenggelam matahari atau waktu Maghrib hingga pertengahan malam‬‬

‫‪Membaca ayat Kursi x1‬‬


‫‪Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas x3‬‬

‫يك لَهُ‪ ،‬لَهُ ْال ُم ْلكُ َولَهُ ْال َح ْمدُ‪،‬‬


‫سى ْال ُم ْلكُ هللِ‪َ ،‬و ْال َح ْمدُ هللِ‪ََ ،‬ل إِلَهَ ِإَلَّ هللاُ َو ْحدَهُ َلَ ش َِر َ‬ ‫س ْينَا َوأَ ْم َ‬
‫أَ ْم َ‬
‫ب أَ ْسأَلُ َك َخي َْر َما فِي َه ِذ ِه اللَّ ْيلَ ِة َو َخي َْر َما بَ ْعدَهَا‪َ ،‬وأَ ُ‬
‫عوذُ ِب َك‬ ‫ِير‪َ ،‬ر ِّ ِ‬ ‫ش ْيءٍ قَد ٌ‬ ‫علَى ُك ِِّل َ‬ ‫َو ُه َو َ‬
‫وء ْال ِك َب ِر‪َ ،‬ر ِّ ِ‬
‫ب‬ ‫س ِ‬ ‫س ِل َو ُ‬ ‫عوذُ ِب َك ِمنَ ْال َك َ‬ ‫ِم ْن ش ِ َِّر َما ِفي َه ِذ ِه اللَّ ْيلَ ِة َوش ِ َِّر َما َب ْعدَهَا‪َ ،‬ر ِّ ِ‬
‫ب أَ ُ‬
‫ب فِي ْالقَب ِْر ‪1x‬‬ ‫عذَا ٍ‬ ‫ار َو َ‬ ‫ب فِي النَّ ِ‬ ‫عوذُ ِب َك ِم ْن َ‬
‫عذَا ٍ‬ ‫أَ ُ‬

‫َا‪،‬وبِ َك ن َْحيَا‪َ ،‬وبِ َك نَ ُموتُ ‪َ ،‬وإِلَي َْك ْال َم ِ‬


‫صي ُْر ‪1x‬‬ ‫اللَّ ُه َّم بِ َك أَ ْم َ‬
‫س ْينَا‪َ ،‬وبِ َك أَ ْ‬
‫صبَ ْحن َ‬
‫ط ْعتُ ‪،‬‬ ‫ِك َما ا ْستَ َ‬ ‫ِك َو َو ْعد َ‬ ‫ع ْهد َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ع ْبد َُك‪َ ،‬وأَنَا َ‬
‫ت‪َ ،‬خلَ ْقتَنِ ْي َوأَنَا َ‬ ‫ت َر ِبِّ ْي َلَ إِلَـهَ ِإَلَّ أَ ْن َ‬‫اَللَّ ُه َّم أَ ْن َ‬
‫ي‪َ ،‬وأَبُ ْو ُء ِبذَ ْن ِب ْي فَا ْغ ِف ْر ِل ْي فَإِنَّهُ َلَ يَ ْغ ِف ُر‬ ‫صنَ ْعتُ ‪ ،‬أَبُ ْو ُء لَ َك بِنِ ْع َمتِ َك َ‬
‫علَ َّ‬ ‫ع ْوذُ ِب َك ِم ْن ش ِ َِّر َما َ‬ ‫أَ ُ‬
‫ت ‪1x‬‬ ‫ب ِإَلَّ أَ ْن َ‬‫الذُّنُ ْو َ‬

‫ع ْر ِش َك‪َ ،‬و َمالَئِ َكتَ َك َو َج ِم ْي َع خ َْل ِق َك‪ ،‬أَنَّ َك أ َ ْن َ‬


‫ت هللاُ َلَ‬ ‫سيْتُ أ ُ ْش ِهد َُك َوأ ُ ْش ِهدُ َح َملَةَ َ‬
‫اَللَّ ُه َّم ِإنِِّ ْي أ َ ْم َ‬
‫س ْولُ َك ‪1x‬‬ ‫ع ْبد َُك َو َر ُ‬‫ت َو ْحدَ َك َلَ ش َِري َْك لَ َك‪َ ،‬وأَ َّن ُم َح َّمدًا َ‬ ‫إِلَـهَ إَِلَّ أَ ْن َ‬

‫آلخ َرةِ‪ ،‬اَللَّ ُه َّم إِنِِّ ْي أ َ ْسأَلُ َك ْال َع ْف َو َو ْال َعافِ َيةَ ِفي‬
‫اَللَّ ُه َّم إِنِِّ ْي أ َ ْسأَلُ َك ْالعَ ْف َو َو ْال َعافِيَةَ فِي الدُّ ْن َيا َواْ ِ‬
‫ظنِ ْي ِم ْن بَ ْي ِن‬‫احفَ ْ‬‫عاتِى‪ .‬اَللَّ ُه َّم ْ‬ ‫ع ْو َراتِى َو ِآم ْن َر ْو َ‬ ‫اي َوأَ ْه ِل ْي َو َما ِل ْي اللَّ ُه َّم ا ْست ُ ْر َ‬‫ِد ْينِ ْي َودُ ْنيَ َ‬
‫ظ َم ِت َك أ َ ْن أ ُ ْغتَا َل ِم ْن‬
‫ع ْوذُ ِبعَ َ‬ ‫ع ْن ِش َما ِل ْي‪َ ،‬و ِم ْن فَ ْو ِق ْي‪َ ،‬وأَ ُ‬ ‫ع ْن َي ِم ْي ِن ْي َو َ‬ ‫ي‪َ ،‬و ِم ْن خ َْل ِف ْي‪َ ،‬و َ‬ ‫َيدَ َّ‬
‫تَ ْحتِ ْي ‪1x‬‬

‫ش ْيءٍ َو َم ِل ْي َكهُ‪ ،‬أ َ ْش َهدُ أ َ ْن َلَ‬


‫ب ُك ِِّل َ‬‫ض‪َ ،‬ر َّ‬ ‫ت َواْأل َ ْر ِ‬ ‫س َم َاوا ِ‬
‫اط َر ال َّ‬‫ش َهادَ ِة فَ ِ‬ ‫عا ِل َم ْالغَ ْي ِ‬
‫ب َوال َّ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫علَى نَ ْف ِس ْي‬ ‫ف َ‬ ‫ان َو ِش ْر ِك ِه‪َ ،‬وأَ ْن أَ ْقتَ ِر َ‬ ‫ع ْوذُ بِ َك ِم ْن ش ِ َِّر نَ ْف ِس ْي‪َ ،‬و ِم ْن ش ِ َِّر ال َّ‬
‫ش ْي َ‬
‫ط ِ‬ ‫ت‪ ،‬أ َ ُ‬ ‫ِإلَـهَ ِإَلَّ أَ ْن َ‬
‫س ْو ًءا أَ ْو أَ ُج َّر ُه ِإلَى ُم ْس ِل ٍم ‪1x‬‬ ‫ُ‬

‫س ِمي ُع ْال َع ِلي ُم ‪1x‬‬


‫اء َو ُه َو ال َّ‬
‫س َم ِ‬ ‫ش ْى ٌء فِى األ َ ْر ِ‬
‫ض َوَلَ ِفى ال َّ‬ ‫َّللاِ الَّذِى َلَ َي ُ‬
‫ض ُّر َم َع ا ْس ِم ِه َ‬ ‫ِب ْس ِم َّ‬

‫سلَّ َم نَ ِبيًّا ‪1x‬‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬


‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫ضيْتُ ِباهللِ َربًّا‪َ ،‬وبِا ْ ِإل ْسالَ ِم ِد ْينًا‪َ ،‬و ِب ُم َح َّم ٍد َ‬
‫َر ِ‬
‫ص ِل ْح ِل ْي شَأ ْ ِن ْي ُكلَّهُ َوَلَ تَ ِك ْل ِن ْي ِإلَى نَ ْف ِس ْي َ‬
‫ط ْرفَةَ َ‬
‫عي ٍْن‬ ‫ْث‪َ ،‬وأَ ْ‬
‫ي َيا قَي ُّْو ُم ِب َر ْح َم ِت َك أ َ ْستَ ِغي ُ‬
‫َيا َح ُّ‬
‫أَبَدًا‬

‫س ْب َحانَ هللاِ َوبِ َح ْم ِد ِه ‪x100‬‬


‫ُ‬

‫َلَ إِلَـهَ إَِلَّ هللاُ َو ْحدَهُ َلَ ش َِري َْك لَهُ‪ ،‬لَهُ ْال ُم ْلكُ َولَهُ ْال َح ْمدُ َو ُه َو َ‬
‫علَى ُك ِِّل َ‬
‫ش ْيءٍ قَ ِدي ُْر ‪1x0‬‬

‫ت ِم ْن ش ِ َِّر َما َخلَقَ ‪1 x‬‬


‫ت هللاِ التَّا َّما ِ‬ ‫أَ ُ‬
‫ع ْوذُ بِ َك ِل َما ِ‬
‫‪DZIKIR PAGI‬‬
‫)‪(Sumber : Rumaysho‬‬
‫)‪(Antara Shubuh hingga siang hari ketika matahari akan bergeser ke barat‬‬
‫‪Membaca ayat Kursi x1‬‬
‫‪Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas x3‬‬

‫صبَ َح ا ْل ُم ْلكُ ّ ََّلِلّ‪َ ،‬وا ْل َح ْم ُد ّ ََّلِلّ‪ ،‬الَ إّلَـهَ إّالَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَ ش َّر ْيكَ لَهُ‪ ،‬لَهُ ا ْل ُم ْلكُ َولَهُ‬‫صبَ ْحنَا َوأَ ْ‬ ‫أَ ْ‬
‫سأَلُكَ َخ ْي َر َما ّف ْي َهذَا ا ْل َي ْو ّم َو َخ ْي َر َما َب ْع َد ُه‪َ ،‬وأَع ُْوذُ‬‫ب أَ ْ‬‫علَى ُك ّ ِّل ش َْيءٍ قَ ّد ْي ُر‪َ .‬ر ِّ ّ‬ ‫ا ْل َح ْم ُد َو ُه َو َ‬
‫س ْو ّء ا ْل ّكبَ ّر‪َ ،‬ر ِّ ّ‬
‫ب‬ ‫س ّل َو ُ‬‫ب أَع ُْوذُ ّبكَ ّم َن ا ْل َك َ‬ ‫ّبكَ ّم ْن ش ّ َِّر َما فّ ْي َهذَا ا ْليَ ْو ّم َوش ّ َِّر َما بَ ْع َدهُ‪َ ،‬ر ِّ ّ‬
‫ب ّفي ا ْلقَ ْب ّر ‪1x‬‬ ‫عذَا ٍ‬
‫ب ّفي النَّ ّار َو َ‬ ‫عذَا ٍ‬ ‫أَع ُْوذُ ّبكَ ّم ْن َ‬

‫س ْينَا‪َ ،‬و ِب َك ن َْحيَا‪َ ،‬و ِب َك نَ ُم ْوتُ َو ِإلَي َْك النُّ ُ‬


‫ش ْو ُر ‪1x‬‬ ‫اَللَّ ُه َّم ِب َك أَ ْ‬
‫صبَ ْحنَا‪َ ،‬و ِب َك أَ ْم َ‬
‫ط ْعتُ ‪،‬‬ ‫ِك َما ا ْستَ َ‬ ‫ِك َو َو ْعد َ‬ ‫ع ْهد َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ع ْبد َُك‪َ ،‬وأَنَا َ‬
‫ت‪َ ،‬خلَ ْقتَنِ ْي َوأَنَا َ‬ ‫ت َربِِّ ْي َلَ إِلَـهَ إَِلَّ أَ ْن َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم أَ ْن َ‬
‫ي‪َ ،‬وأَبُ ْو ُء ِبذَ ْن ِب ْي فَا ْغ ِف ْر ِل ْي فَإِنَّهُ َلَ َي ْغ ِف ُر‬ ‫صنَ ْعتُ ‪ ،‬أَبُ ْو ُء لَ َك بِنِ ْع َمتِ َك َ‬
‫علَ َّ‬ ‫ع ْوذُ ِب َك ِم ْن ش ِ َِّر َما َ‬ ‫أَ ُ‬
‫ت‪x1 .‬‬ ‫ب ِإَلَّ أَ ْن َ‬‫الذُّنُ ْو َ‬

‫ع ْر ِش َك‪َ ،‬و َمالَ ِئ َكتَ َك َو َج ِم ْي َع خ َْل ِق َك‪ ،‬أَنَّ َك أ َ ْن َ‬


‫ت هللاُ َلَ‬ ‫ص َب ْحتُ أ ُ ْش ِهد َُك َوأ ُ ْش ِهدُ َح َملَةَ َ‬
‫اَللَّ ُه َّم ِإ ِنِّ ْي أَ ْ‬
‫س ْولُ َك ‪1x‬‬ ‫ع ْبد َُك َو َر ُ‬ ‫ت َو ْحدَ َك َلَ ش َِري َْك لَ َك‪َ ،‬وأَ َّن ُم َح َّمدًا َ‬ ‫ِإلَـهَ ِإَلَّ أَ ْن َ‬

‫آلخ َر ِة‪ ،‬اَللَّ ُه َّم إِ ِنِّ ْي أ َ ْسأَلُ َك ْال َع ْف َو َو ْال َعا ِف َيةَ ِفي‬
‫اَللَّ ُه َّم إِ ِنِّ ْي أ َ ْسأَلُ َك ْالعَ ْف َو َو ْال َعا ِفيَةَ ِفي الدُّ ْن َيا َواْ ِ‬
‫ظنِ ْي ِم ْن َبي ِْن‬ ‫احفَ ْ‬‫عاتِى‪ .‬اَللَّ ُه َّم ْ‬ ‫ع ْو َراتِى َو ِآم ْن َر ْو َ‬ ‫اي َوأَ ْه ِل ْي َو َما ِل ْي اللَّ ُه َّم ا ْست ُ ْر َ‬ ‫ِد ْينِ ْي َودُ ْن َي َ‬
‫ظ َمتِ َك أ َ ْن أ ُ ْغتَا َل ِم ْن‬ ‫ع ْوذُ بِعَ َ‬ ‫ع ْن ِش َما ِل ْي‪َ ،‬و ِم ْن فَ ْوقِ ْي‪َ ،‬وأَ ُ‬ ‫ع ْن يَ ِم ْينِ ْي َو َ‬ ‫ي‪َ ،‬و ِم ْن خ َْل ِف ْي‪َ ،‬و َ‬ ‫يَدَ َّ‬
‫تَ ْح ِت ْي ‪x1‬‬

‫ش ْيءٍ َو َم ِل ْي َكهُ‪ ،‬أ َ ْش َهدُ أ َ ْن َلَ‬


‫ب ُك ِِّل َ‬‫ض‪َ ،‬ر َّ‬ ‫ت َواْأل َ ْر ِ‬ ‫س َم َاوا ِ‬
‫اط َر ال َّ‬‫ش َهادَةِ فَ ِ‬ ‫عا ِل َم ْالغَ ْي ِ‬
‫ب َوال َّ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫علَى نَ ْف ِس ْي‬ ‫ف َ‬ ‫ان َو ِش ْر ِك ِه‪َ ،‬وأَ ْن أَ ْقتَ ِر َ‬ ‫ع ْوذُ بِ َك ِم ْن ش ِ َِّر نَ ْف ِس ْي‪َ ،‬و ِم ْن ش ِ َِّر ال َّ‬
‫ش ْي َ‬
‫ط ِ‬ ‫ت‪ ،‬أ َ ُ‬ ‫ِإلَـهَ ِإَلَّ أَ ْن َ‬
‫س ْو ًءا أَ ْو أَ ُج َّر ُه ِإلَى ُم ْس ِل ٍم ‪1x‬‬ ‫ُ‬

‫س ِمي ُع ْالعَ ِلي ُم ‪1x‬‬


‫اء َو ُه َو ال َّ‬
‫س َم ِ‬ ‫ش ْى ٌء فِى األ َ ْر ِ‬
‫ض َوَلَ فِى ال َّ‬ ‫َّللاِ الَّذِى َلَ يَ ُ‬
‫ض ُّر َم َع ا ْس ِم ِه َ‬ ‫بِ ْس ِم َّ‬

‫سلَّ َم نَ ِبيًّا ‪x3‬‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬


‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫ضيْتُ ِباهللِ َربًّا‪َ ،‬وبِا ْ ِإل ْسالَ ِم ِد ْينًا‪َ ،‬و ِب ُم َح َّم ٍد َ‬
‫َر ِ‬
‫ص ِل ْح ِل ْي شَأْنِ ْي ُكلَّهُ َوَلَ تَ ِك ْلنِ ْي ِإلَى نَ ْف ِس ْي َ‬
‫ط ْرفَةَ َ‬
‫عي ٍْن‬ ‫ْث‪َ ،‬وأَ ْ‬
‫ي يَا قَي ُّْو ُم ِب َر ْح َمتِ َك أ َ ْستَ ِغي ُ‬
‫يَا َح ُّ‬
‫أَ َبدًا ‪1x‬‬

‫صلَّى هللاُ َ‬
‫علَ ْي ِه‬ ‫علَى ِدي ِْن نَ ِب ِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫علَى َك ِل َم ِة اْ ِإل ْخالَ ِ‬
‫ص‪َ ،‬و َ‬ ‫ط َرةِ اْ ِإل ْسالَ ِم َو َ‬ ‫علَى فِ ْ‬ ‫صبَ ْحنَا َ‬ ‫أَ ْ‬
‫علَى ِملَّ ِة أَبِ ْينَا إِب َْرا ِهي َْم‪َ ،‬حنِ ْيفًا ُم ْس ِل ًما َو َما َكانَ ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِكيْنَ ‪1x‬‬‫سلَّ َم‪َ ،‬و َ‬‫َو َ‬
‫س ْب َحانَ هللاِ َو ِب َح ْم ِد ِه ‪1x00‬‬
‫ُ‬

‫َلَ إِلَـهَ إَِلَّ هللاُ َو ْحدَهُ َلَ ش َِري َْك لَهُ‪ ،‬لَهُ ْال ُم ْلكُ َولَهُ ْال َح ْمدُ َو ُه َو َ‬
‫علَى ُك ِِّل َ‬
‫ش ْيءٍ قَ ِدي ُْر ‪1x00‬‬

‫ع ْر ِش ِه َو ِمدَادَ َك ِل َماتِ ِه ‪1x‬‬ ‫عدَدَ خ َْل ِق ِه‪َ ،‬و ِر َ‬


‫ضا نَ ْف ِس ِه‪َ ،‬و ِزنَةَ َ‬ ‫س ْب َحانَ هللاِ َو ِب َح ْم ِد ِه‪َ :‬‬
‫ُ‬

‫ع َمالً ُمتَقَبَّالً ‪1x‬‬ ‫اَللَّ ُه َّم إِنِِّ ْي أ َ ْسأَلُ َك ِع ْل ًما نَافِعًا‪َ ،‬و ِر ْزقًا َ‬
‫ط ِيِّبًا‪َ ،‬و َ‬

‫أَ ْست َ ْغ ِف ُر هللاَ َوأَت ُ ْو ُ‬


‫ب ِإلَ ْي ِه ‪1x00‬‬
‫)‪DZIKIR SETELAH SHOLAT (HADIST SHAHIH DAN HASAN‬‬

‫أَ ْست َ ْغ ِف ُر هللاَ (‪)xx‬‬

‫ت يَا ذَا ْال َجالَ ِل َواْ ِإل ْك َر ِام‬


‫ار ْك َ‬ ‫سالَ ُم‪َ ،‬و ِم ْن َك ال َّ‬
‫سالَ ُم‪ ،‬تَبَ َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم أ َ ْن َ‬
‫ت ال َّ‬

‫وَل يَ ْنفَ ُع‬


‫ت‪َ ،‬‬
‫ي ِلما َمنَ ْع َ‬ ‫ْت‪َ ،‬‬
‫وَل ُم ْع ِط َ‬ ‫يك له‪ ،‬اللَّ ُه َّم َل َمانِ َع ِلما أ ْع َ‬
‫طي َ‬ ‫وحدَهُ َل ش َِر َ‬ ‫َل إلَهَ َّإَل َّ‬
‫َّللاُ ْ‬
‫ذَا ال َج ِدِّ ِم ْن َك ال َجدُّ‬

‫ِير‪َ ،‬ل َح ْو َل‬ ‫يك له‪ ،‬له ال ُم ْلكُ َو َلهُ ال َح ْمدُ َوهو ع َلى ُك ِِّل شيءٍ قَد ٌ‬ ‫َل إ َلهَ َّإَل َّ‬
‫َّللاُ َو ْحدَهُ َل ش َِر َ‬
‫س ُن‪،‬‬‫ضلُ‪َ ،‬ولَهُ الثَّنَا ُء ال َح َ‬
‫َّللاُ‪َ ،‬و ََل نَ ْعبُدُ َّإَل إيَّاهُ‪ ،‬له ال ِنِّ ْع َمةُ َولَهُ الفَ ْ‬
‫باَّللِ‪َ ،‬ل إلَهَ َّإَل َّ‬
‫َو ََل قُ َّوةَ َّإَل َّ‬
‫َل إلَهَ َّإَل َّ‬
‫َّللاُ ُم ْخ ِل ِ‬
‫صينَ له الدِِّينَ ولو َك ِرهَ ال َكافِ ُرونَ‬

‫س ْب َحانَ هللاِ (‪ )× xx‬اَ ْل َح ْمدُ ِ ََّّللِ (‪ )× xx‬اَهللُ أ َ ْكبَ ُر (‪)× xx‬‬


‫ُ‬

‫َلَ إِلَـهَ إَِلَّ هللاُ َو ْحدَهُ َلَ ش َِري َْك لَهُ‪ ،‬لَهُ ْال ُم ْلكُ َولَهُ ْال َح ْمدُ َو ُه َو َ‬
‫علَى ُك ِِّل َ‬
‫ش ْيءٍ قَ ِدي ُْر‬

‫ت َو َما فِي‬ ‫س َم َاوا ِ‬ ‫ي ْالقَيُّو ُم‪َ ،‬لَ تَأ ْ ُخذُهُ ِسنَةٌ َوَلَ ن َْو ٌم‪ ،‬لَهُ َما فِي ال َّ‬ ‫َّللاُ َلَ إِلَهَ ِإَلَّ ُه َو ْال َح ُّ‬
‫َّ‬
‫ض‪َ ،‬م ْن ذَا الَّذِي يَ ْشفَ ُع ِع ْندَهُ إَِلَّ ِبإِ ْذ ِن ِه‪ ،‬يَ ْعلَ ُم َما َبيْنَ أ َ ْيدِي ِه ْم َو َما خ َْلفَ ُه ْم‪َ ،‬و ََل يُ ِحي ُ‬
‫طونَ‬ ‫ْاأل َ ْر ِ‬
‫ظ ُه َما‪َ ،‬و ُه َو‬ ‫ت َو ْاأل َ ْر َ‬
‫ض‪َ ،‬و ََل َيئُودُهُ ِح ْف ُ‬ ‫ش ْيءٍ ِم ْن ِع ْل ِم ِه ِإَلَّ ِب َما شَا َء‪َ ،‬و ِس َع ُك ْر ِسيُّهُ ال َّ‬
‫س َم َاوا ِ‬ ‫ِب َ‬
‫ي ْال َع ِظي ُم‬
‫ْالعَ ِل ُّ‬

‫ٱلر ۡح َم ٰـ ِن َّ‬
‫ٱلر ِح ِيم‬ ‫ِب ۡس ِم ٱهللِ َّ‬
‫اس ۡٱل َخنَّ ِ‬
‫اس‬ ‫اس (‪ِ )٣‬من ش ِ َِّر ۡٱل َو ۡس َو ِ‬ ‫اس (‪ِ )٢‬إلَ ٰـ ِه ٱلنَّ ِ‬
‫اس (‪َ )١‬م ِل ِك النَّ ِ‬ ‫ب ٱلنَّ ِ‬ ‫قُ ۡل أَ ُ‬
‫عوذُ ِب َر ِّ ِ‬
‫اس (‪)٦‬‬ ‫اس (‪ِ )٥‬منَ ۡٱل ِجنَّ ِة َوٱلنَّ ِ‬ ‫ُور ٱلنَّ ِ‬
‫صد ِ‬ ‫س فِى ُ‬ ‫(‪ )٤‬ٱلَّذِى يُ َو ۡس ِو ُ‬

‫ٱلر ۡح َم ٰـ ِن َّ‬
‫ٱلر ِح ِيم‬ ‫ِب ۡس ِم ٱهللِ َّ‬

‫ق (‪ِ )١‬من ش ِ َِّر َما َخلَقَ (‪َ )٢‬و ِمن ش ِ َِّر غَا ِس ٍ‬
‫ق ِإذَا َوقَ َ‬
‫ب (‪َ )٣‬و ِمن ش ِ َِّر‬ ‫ب ۡٱل َف َل ِ‬
‫عوذُ ِب َر ِّ ِ‬‫قُ ۡل أَ ُ‬
‫سدَ (‪)٥‬‬‫ت فِى ۡٱلعُقَ ِد (‪َ )٤‬و ِمن ش ِ َِّر َحا ِس ٍد إِذَا َح َ‬ ‫ٱلنَّفَّ ٰـث َ ٰـ ِ‬

‫ٱلر ۡح َم ٰـ ِن َّ‬
‫ٱلر ِح ِيم‬ ‫بِ ۡس ِم ٱهللِ َّ‬

‫ص َمدُ (‪ )٢‬لَ ۡم يَ ِل ۡد َولَ ۡم يُولَ ۡد (‪َ )٣‬ولَ ۡم َي ُكن لَّهُۥ ُ‬


‫ڪفُ ًوا أَ َحدٌ (‪)٤‬‬ ‫ٱَّللُ أَ َحدٌ (‪َّ )١‬‬
‫ٱَّللُ ٱل َّ‬ ‫قُ ۡل ُه َو َّ‬

‫اب ْالغَفُ ُ‬
‫ور ‪100x‬‬ ‫ي اِنَّ َك أ َ ْن َ‬
‫ت الت َّ َّو ُ‬ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلي َوتُبْ َ‬
‫علَ َّ‬

‫وحسن عبادتِك‬
‫ِ‬ ‫وشكرك‬
‫ِ‬ ‫الله َّم أ ِع ِنِّي على ِ‬
‫ذكرك‬

‫وعمال متقب ًَّال‬


‫ً‬ ‫‪(dibaca setelah sholat‬اللَّه َّم إ ِنِّي أسألُ َك ِعل ًما نافعًا ورزقًا ط ِيِّبًا‬
‫)‪shubuh‬‬
‫‪YUK DZIKIR SEBELUM DAN SETELAH TIDUR‬‬
‫) ‪( sumber : Rumaysho‬‬
‫‪SEBELUM TIDUR‬‬
‫‪1. Berwudhu, Lalu ditiupkan tangannya (dengan membaca Surah Al-ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas ) x3‬‬
‫‪2. Membaca Ayat Kursi‬‬
‫‪3. Membaca Surah As-Sajdah dan Surah Al-Mulk‬‬
‫‪4. Menjaga Kebersihan Tempat Tidur‬‬
‫‪5. Membaca QS. Al Baqarah: 285-286‬‬
‫سو ُل بِ َما أ ُ ْن ِز َل إِلَ ْي ِه ِم ْن َربِِّ ِه َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ ُك ٌّل آَ َمنَ بِ َّ‬
‫اَّللِ َو َم ََلئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُ‬
‫س ِِ ِه ََ نََُ ِ ِّر ُُ بَيْنَ‬ ‫الر ُ‬‫آَ َمنَ َّ‬
‫سا ِإََّ ُو ْسعَ َها‬ ‫َّللاُ نَ َْ ً‬
‫ف َّ‬ ‫ير * ََ يُ َك ِِِّ ُ‬ ‫ص ُ‬ ‫غ َْ َران ََك َربَّنَا َوإِلَي َْك ْال َم ِ‬
‫ط ْعنَا ُ‬ ‫س ِم ْعنَا َوأَ َ‬ ‫س ِِ ِه َوقَالُوا َ‬ ‫أَ َح ٍد ِم ْن ُر ُ‬
‫ص ًرا‬ ‫عَِ ْينَا ِإ ْ‬‫طأْنَا َربَّنَا َو ََ تَ ْح ِم ْل َ‬ ‫اخ ْذنَا ِإ ْن نَسِينَا أَ ْو أَ ْخ َ‬ ‫ت َربَّنَا ََ ت ُ َؤ ِ‬ ‫سبَ ْ‬‫عَِ ْي َها َما ا ْكتَ َ‬ ‫ت َو َ‬ ‫سبَ ْ‬‫لَ َها َما َك َ‬
‫عنَّا َوا ْغ َِ ْر لَنَا َو ْ‬
‫ار َح ْمنَا‬ ‫ْف َ‬ ‫طاقَةَ لَنَا بِ ِه َواع ُ‬ ‫عَِى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْب ِِنَا َربَّنَا َو ََ ت ُ َح ِ ِّم ِْنَا َما ََ َ‬ ‫َك َما َح َم ِْتَهُ َ‬
‫عَِى ْالقَ ْو ِم ْال َكافِ ِرينَ‬ ‫ص ْرنَا َ‬ ‫ت َم ْو ََنَا فَا ْن ُ‬ ‫أَ ْن َ‬
‫‪6. Membaca Doa‬‬
‫احََ ْ‬
‫ظ َها بِ َما‬ ‫س ِْت َ َها فَ ْ‬
‫ار َح ْم َها‪َ ،‬و ِإ ْن أَ ْر َ‬
‫ت نَ َْ ِس ْي فَ ْ‬ ‫ض ْعتُ َج ْنبِ ْي‪َ ،‬وبِ َك أَ ْرفَعُهُ‪ ،‬فَإِ ْن أَ ْم َ‬
‫س ْك َ‬ ‫بِا ْس ِم َك َربِِّ ْي َو َ‬
‫صا ِل ِحيْنَ‬
‫ظ ِب ِه ِع َبادَ َك ال َّ‬‫تَ ْحََ ُ‬
‫احََ ْ‬
‫ظ َها‪َ ،‬و ِإ ْن أَ َمت َّ َها فَا ْغ َِ ْر‬ ‫ت تَ َوفَّاهَا‪ ،‬لَ َك َم َمات ُ َها َو َم ْحيَاهَا‪ ،‬إِ ْن أَ ْحيَ ْيتَ َها فَ ْ‬ ‫اَلَِّ ُه َّم إِنَّ َك َخَِ ْق َ‬
‫ت نَ َْ ِس ْي َوأَ ْن َ‬
‫لَ َها‪ .‬اَلَِّ ُه َّم إِنِِّ ْي أَ ْسأَلُ َك ْالعَافِيَةَ‬

‫ِبا ْس ِم َك الَِّ ُه َّم أ َ ُم ْوتُ َوأَ ْح َيا‬

‫اَلَِّ ُه َّم قِنِ ْي َ‬


‫عذَابَ َك يَ ْو َم تَ ْب َع ُ‬
‫ث ِعبَادَ َك‬
‫ب َوالنَّ َوى‪،‬‬ ‫ش ْيءٍ ‪َ ،‬فا ِلقَ ْال َح ِّ ِ‬ ‫ب ُك ِِّل َ‬ ‫ب ْال َع ْر ِش ْال َع ِظي ِْم‪َ ،‬ربَّنَا َو َر َّ‬ ‫سبْعِ َو َر َّ‬ ‫ت ال َّ‬ ‫س َم َاوا ِ‬ ‫ب ال َّ‬ ‫اَلَِّ ُه َّم َر َّ‬
‫َاصيَتِ ِه‪ .‬اَلَِّ ُه َّم أ َ ْن َ‬
‫ت‬ ‫آخذٌ بِن ِ‬ ‫ت ِ‬ ‫ش ْيءٍ أَ ْن َ‬ ‫ع ْوذُ ِب َك ِم ْن ش ِ َِّر ُك ِِّل َ‬‫ان‪ ،‬أَ ُ‬‫َو ُم ْن ِز َل الت َّ ْو َراةِ َواْ ِإل ْن ِج ْي ِل َو ْالَُ ْرقَ ِ‬
‫ش ْي ٌء‪َ ،‬وأ َ ْن َ‬
‫ت‬ ‫ْس فَ ْوقَ َك َ‬ ‫الظا ِه ُر فََِي َ‬‫ت َّ‬ ‫ش ْي ٌء‪َ ،‬وأَ ْن َ‬ ‫ْس بَ ْعدَ َك َ‬ ‫ت اْ ِ‬
‫آلخ ُر فََِي َ‬ ‫ش ْي ٌء‪َ ،‬وأَ ْن َ‬ ‫ْس قَ ْبَِ َك َ‬ ‫اْأل َ َّو ُل فََِي َ‬
‫عنَّا الدَّيْنَ َوأ َ ْغنِنَا ِمنَ ْالََ ْق ِر‬ ‫ض َ‬ ‫ش ْي ٌء‪ ،‬اِ ْق ِ‬‫ْس د ُْون ََك َ‬ ‫اط ُن فََِي َ‬ ‫ْال َب ِ‬
‫ي‬‫ي لَهُ َوََ ُمؤْ ِو َ‬ ‫سقَانَا َو َكََانَا َو َآوانَا‪ ،‬فَ َك ْم ِم َّم ْن ََ َكافِ َ‬ ‫ي أَ ْ‬
‫ط َع َمنَا َو َ‬ ‫ْال َح ْمدُ ِ ََّّللِ الَّ ِذ ْ‬
‫ش ْيءٍ َو َم ِِ ْي َكهُ‪ ،‬أ َ ْش َهدُ أ َ ْن ََ إِلَههَ ِإََّ‬ ‫ب ُك ِِّل َ‬ ‫ض‪َ ،‬ر َّ‬ ‫ت َواْأل َ ْر ِ‬‫س َم َاوا ِ‬ ‫ش َهادَ ِة فَ ِ‬
‫اط َر ال َّ‬ ‫ب َوال َّ‬ ‫عا ِل َم ْالغَ ْي ِ‬
‫اَلَِّ ُه َّم َ‬
‫س ْو ًءا أَ ْو‬
‫عَِى نَ َْ ِس ْي ُ‬ ‫ف َ‬ ‫ان َو ِش ْر ِك ِه‪َ ،‬وأَ ْن أَ ْقت َ ِر َ‬ ‫ع ْوذُ ِب َك ِم ْن ش ِ َِّر نَ َْ ِس ْي‪َ ،‬و ِم ْن ش ِ َِّر ال َّ‬
‫ش ْي َ‬
‫ط ِ‬ ‫ت‪ ،‬أَ ُ‬ ‫أَ ْن َ‬
‫أَ ُج ُّرهُ ِإلَى ُم ْس ِِ ٍم‬
‫‪6. Membaca Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu akbar 34x‬‬
‫‪7. Mempersiapkan posisi tidur berbaring pada sisi kanan, tidak Tidur Tengkurap kemudian berdoa‬‬
‫ي ِإلَي َْك‪َ ،‬ر ْغ َبةً‬ ‫ي ِإلَي َْك‪َ ،‬وأ َ ْل َجأْتُ َ‬
‫ظ ْه ِر ْ‬ ‫ي إِلَي َْك‪َ ،‬و َو َّج ْهتُ َو ْج ِه َ‬ ‫ضتُ أَ ْم ِر ْ‬ ‫اَلَِّ ُه َّم أ َ ْسَِ ْمتُ نَ َْ ِس ْي إِلَي َْك‪َ ،‬وفَ َّو ْ‬
‫س ِْ َ‬
‫ت‬ ‫ِي أ َ ْنزَ ْل َ‬
‫ت َوبِنَ ِب ِي َِّك الَّذ ْ‬
‫ِي أ َ ْر َ‬ ‫َو َر ْهبَةً إِلَي َْك‪َ ََ ،‬م ِْ َجأ َ َوََ َم ْن َجا ِم ْن َك إََِّ إِلَي َْك‪ ،‬آ َم ْنتُ ِب ِكتَا ِب َك الَّذ ْ‬
‫‪SETELAH TIDUR‬‬

‫‪Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam; beliau bersabda, “Barang‬‬
‫‪siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari, kemudian dia mengucapkan, ‘La ilaha illallah wahdahu la‬‬
‫‪syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qadir, alhamdulillah wa subhanallah wa la‬‬
‫’‪ilaha illallah wallahu akbar, wa la hawla wa la quwwata illa billah*‘ kemudian dia berkata ‘Ya Allah, ampunilah aku‬‬
‫‪atau dia memanjatkan doa, hal tersebut (istigfar maupun doa itu) akan dikabulkan. Kemudian jika dia berwudhu lalu‬‬
‫‪mendirikan shalat, shalatnya tersebut akan diterima (di sisi Allah).” (HR.Bukhari).‬‬

‫‪Dzikir Setelah Bangun Tidur membaca‬‬


‫اَ ْل َح ْمدُ ِ ََّّللِ الَّ ِذ ْ‬
‫ي أَ ْحيَانَا بَ ْعدَ َما أَ َماتَنَا َوإِلَ ْي ِه النُّ ُ‬
‫ش ْور‬
‫‪Setelah itu Wudhu, Sholat Malam 11 Raka’at dan Sholat Qobliyah Subuh‬‬
‫‪YUK AMALKAN DOA RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM‬‬
‫)‪1. Ditetapkan hati dalam Iman (HR. Muslim 2654‬‬

‫ف قُلُ ْوبَنَا َ‬
‫علَى دِينِ َك‬ ‫ص ِ ِّر ْ‬ ‫ف ْالقُلُ ْو ِ‬
‫ب‪َ ،‬‬ ‫اَللَّ ُه َّم يا ُم َ‬
‫ص ِ ِّر َ‬
‫)‪2. Ampunan dalam segala hal (HR. Bukhari 6398 dan Muslim 2719‬‬

‫ت أ َ ْعلَ ُم بِ ِه ِمنِِّ ْي‪ .‬اللِّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْي َجدِّ ْ‬


‫ِي‬ ‫ي‪َ ،‬و َما أ َ ْن َ‬
‫َط ْيئَتِ ْي‪َ ،‬و َج ْه ِل ْي‪َ ،‬وإِ ْس َرافِ ْي فِي أ َ ْم ِر ْ‬
‫اَللِّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْي خ ِ‬
‫ِي‪ ،‬اللِّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْي َما قَد َّْمتُ ‪َ ،‬و َما أ َ َّخ ْرتُ ‪َ ،‬و َما أ َ ْس َر ْرتُ ‪،‬‬ ‫ِي‪َ ،‬و ُك ُّل ذ ِل َك ِع ْند ْ‬ ‫ع ْمد ْ‬ ‫َوه َْز ِل ْي‪َ ،‬و َخ َ‬
‫طئِ ْي َو َ‬
‫علَى ُك ِِّل َ‬
‫ش ْيء قَ ِديْر‬ ‫ت ْال ُم َؤ ِ ِّخ ُر‪َ ،‬وأ َ ْن َ‬
‫ت َ‬ ‫ت ْال ُمقَ ِدِّ ُم‪َ ،‬وأ َ ْن َ‬
‫ت أ َ ْعلَ ُم بِ ِه ِمنِِّ ْي‪ ،‬أ َ ْن َ‬
‫‪َ .‬و َما أ َ ْعلَ ْنتُ ‪َ ،‬و َما أ َ ْن َ‬
‫)‪3. Diperbaiki Segala Urusan (HR. Muslim 2720‬‬

‫اي الِّتِي فِي َها َمعَا ِشي‪َ ،‬وأ َ ْ‬


‫ص ِل ْح ِلي‬ ‫ص َمةُ أ َ ْم ِري‪َ ،‬وأ َ ْ‬
‫ص ِل ْح ِلي دُ ْنيَ َ‬ ‫ص ِل ْح ِلي دِينِي الِّذِي ُه َو ِع ْ‬
‫اَللَّـ ُهـَّم أ َ ْ‬
‫اجعَ ِل ْال َم ْو َ‬
‫ت َرا َحةً ِلي ِم ْن ُك ِِّل ش َِّر‬ ‫اجعَ ِل ْال َحيَاة َ ِزيَادَة ً ِلي فِي ُك ِِّل َخيْر‪َ ،‬و ْ‬
‫آخ َرتِي الِّتِي فِي َها َمعَادِي‪َ ،‬و ْ‬
‫ِ‬
‫)‪4. Perlindungan dari Fitnah Kaya dan Fitnah Miskin (HR. Bukhari 6368‬‬

‫ب القَ ْب ِر‪َ ،‬و ِم ْن فِتْنَ ِة‬ ‫س ِل َوال َه َر ِم‪َ ،‬وال َمأْث َ ِم َوال َم ْغ َر ِم‪َ ،‬و ِم ْن ِفتْنَ ِة القَب ِْر‪َ ،‬و َ‬
‫عذَا ِ‬ ‫عوذُ ِب َك ِمنَ ال َك َ‬ ‫اللَّ ُه َّم ِإنِِّي أ َ ُ‬
‫عوذُ ِب َك ِم ْن ِفتْنَ ِة الَمسِيحِ الدَّ َّجال‬ ‫عوذُ ِب َك ِم ْن فِتْنَ ِة الفَ ْق ِر‪َ ،‬وأ َ ُ‬ ‫ار‪َ ،‬و ِم ْن ش ِ َِّر فِتْنَ ِة ال ِغنَى‪َ ،‬وأ َ ُ‬ ‫عذَا ِ‬
‫ب النَّ ِ‬ ‫ار َو َ‬ ‫النَّ ِ‬
‫)‪5. Perlindungan Dicabutnya Nikmat Lahir Batin (HR. Muslim 2739‬‬

‫َط َك‬ ‫عافِيَتِ َك َوفُ َجا َءةِ نِ ْق َمتِ َك َو َج ِميعِ َ‬


‫سخ ِ‬ ‫اللَّ ُه َّم إِ ِنِّى أ َ ُ‬
‫عوذُ ِب َك ِم ْن زَ َوا ِل نِ ْع َمتِ َك َوتَ َح ُّو ِل َ‬
‫)‪6. Agar Dijauhkan dari Sifat Pengecut & Tidak Pikun (HR. Bukhari 2822‬‬

‫ب ْالقَب ِْر‬ ‫عوذ ُ ِب َك أ َ ْن أ ُ َردَّ ِإلَى أ َ ْرذَ ِل ْالعُ ُم ِر‪َ ،‬وأ َ ُ‬


‫عوذُ ِب َك ِم ْن ِفتْنَ ِة الدُّ ْن َيا‪َ ،‬وأ َ ُ‬
‫عوذُ ِب َك ِم ْن َ‬
‫عذَا ِ‬ ‫عوذ ُ ِب َك ِمنَ ْال ُجب ِْن‪َ ،‬وأ َ ُ‬
‫اللَّ ُه َّم ِإ ِنِّي أ َ ُ‬
‫)‪7. Berlindung dari Keburukan Amal (HR. Muslim 2716‬‬

‫ع ِم ْلتُ ‪َ ،‬وش ِ َِّر َما لَ ْم أ َ ْع َم ْل‬ ‫الل ُه َّم ِإنِِّي أ َ ُ‬


‫عوذُ بِ َك ِم ْن ش ِ َِّر َما َ‬
‫)‪8. Agar Jiwanya Bertaqwa & Berlindung dari Ilmu tidak Manfaat (HR. Muslim 2722‬‬

‫عوذ ُ ِب َك ِم ْن ِع ْلم‬
‫ت َو ِليُّ َها َو َم ْو ََلهَا‪ ،‬الل ُه َّم ِإنِِّي أ َ ُ‬
‫ت َخي ُْر َم ْن زَ َّكاهَا‪ ،‬أ َ ْن َ‬
‫ت نَ ْفسِي ت َ ْق َواهَا‪َ ،‬وزَ ِ ِّك َها أ َ ْن َ‬
‫الل ُه َّم آ ِ‬
‫ََل يَ ْنفَ ُع‪َ ،‬و ِم ْن قَ ْلب ََل يَ ْخ َ‬
‫ش ُع‪َ ،‬و ِم ْن نَ ْفس ََل ت َ ْشبَ ُع‪َ ،‬و ِم ْن دَع َْوة ََل يُ ْست َ َج ُ‬
‫اب لَ َها‬
‫)‪9. Mohon Bisa Melihat Wajah Allah (HR.An-Nasai 1305‬‬

‫ضلَّة‬
‫ض َّرة‪َ ،‬و ََل فِتْنَة ُم ِ‬
‫ض َّرا َء ُم ِ‬ ‫ش ْوقَ ِإلَى ِلقَائِ َك فِي َ‬
‫غي ِْر َ‬ ‫اللَّ ُه َّم ِإنِِّي أ َ ْسأَلُ َك لَذَّة َ النَّ َ‬
‫ظ ِر إِلَى َو ْج ِه َك‪َ ،‬وال َّ‬
‫)‪10. Dimudahkan Berbuat Baik & Mencintai Orang Miskin (HR. Tirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243‬‬

‫ين َوأ َ ْن ت َ ْغ ِف َر ِلى َوت َ ْر َح َمنِى َو ِإذَا أ َ َر ْد َ‬


‫ت‬ ‫ت َو ُحبَّ ْال َم َ‬
‫سا ِك ِ‬ ‫ت َوت َ ْر َك ْال ُم ْن َك َرا ِ‬
‫اللَّ ُه َّم ِإنِِّى أ َ ْسأَلُ َك فِ ْع َل ْال َخي َْرا ِ‬
‫غي َْر َم ْفتُون‬ ‫ِفتْنَةَ قَ ْوم فَت َ َوفَّ ِنى َ‬
‫)‪11. Mohon Agar Bisa Mencintai Orang yang Mencintai Allah (HR. Tirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243‬‬

‫ب إِلَى ُحبِِّ َك‬


‫ع َمل يُقَ ِ ِّر ُ‬ ‫‪.‬اللَّ ُه َّم إِ ِنِّى أ َ ْسأَلُ َك ُحب ََّك َو ُح َّ‬
‫ب َم ْن يُ ِحب َُّك َو ُح َّ‬
‫ب َ‬
‫)‪12. Mohon Kebaikan dalam Segala Hal yang Pernah Diminta Nabi (HR. Ahmad 25019, Ibnu Majah 3846‬‬

‫ش ِ ِّر ُك ِلِّ ِه‬


‫عوذ ُ ِب َك ِمنَ ال َّ‬ ‫ع ِل ْمتُ ِم ْنهُ َو َما لَ ْم أ َ ْعلَ ْم‪َ ،‬وأ َ ُ‬
‫آج ِل ِه‪َ ،‬ما َ‬
‫اج ِل ِه َو ِ‬ ‫ع ِ‬ ‫اللَّ ُه َّم ِإنِِّي أ َ ْسأَلُ َك ِمنَ ْال َخي ِْر ُك ِلِّ ِه َ‬
‫عوذُ‬ ‫ع ْبد َُك َونَ ِبي َُّك‪َ ،‬وأ َ ُ‬
‫سأَلَ َك َ‬‫ع ِل ْمتُ ِم ْنهُ َو َما لَ ْم أ َ ْعلَ ْم‪ ،‬اللَّ ُه َّم إِ ِنِّي أ َ ْسأَلُ َك ِم ْن َخي ِْر َما َ‬ ‫آج ِل ِه‪َ ،‬ما َ‬ ‫اج ِل ِه َو ِ‬ ‫ع ِ‬ ‫َ‬
‫ع َمل‪َ ،‬وأ َ ُ‬
‫عوذ ُ‬ ‫ع ْبد َُك َونَبِي َُّك‪ ،‬اللَّ ُه َّم إِ ِنِّي أ َ ْسأَلُ َك ْال َجنَّةَ َو َما قَ َّر َ‬
‫ب إِلَ ْي َها ِم ْن قَ ْول أ َ ْو َ‬ ‫عاذَ بِ ِه َ‬
‫بِ َك ِم ْن ش ِ َِّر َما َ‬
‫ع َمل‪َ ،‬وأ َ ْسأَلُ َك أ َ ْن ت َ ْجعَ َل ُك َّل قَ َ‬
‫ضاء قَ َ‬
‫ض ْيتَهُ ِلي َخي ًْرا‬ ‫ب ِإلَ ْي َها ِم ْن قَ ْول أ َ ْو َ‬ ‫ِب َك ِمنَ النَّ ِ‬
‫ار َو َما قَ َّر َ‬
YUK BIASAKAN DOA INI (SESUAI HADIST HASAN DAN SHOHIH)

Doa bangun tidur, mau tahajud membaca 'LA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKALA LAHUL
MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA ‘ALA KULLI SYAIN QODIR, ALHAMDULILLAH WA
SUBHANALLAH WALAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA
BILLAH" (HR Ahmad 22673, Bukhari 1086, Abu Daud 5062, Tirmizi 3743, Ibnu Majah 4011, Hadist Shahih)

Doa Setelah Wudhu membaca ‘ASY-HADU ALLA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKALAH WA
ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA ROSULUH, ALLOHUMMAJ’ALNII
MINATTAWWAABIINA WAJ’ALNII MINAL MUTATHOHHIRIIN’ (HR. Tirmidzi, 55, hadist shahih)

Doa setelah Adzan membaca 'ALLAHUMMA RABBA HAADZIHID DA'WATIT TAMMAH WASHSHALAATIL
QAA'IMAH. AATI MUHAMMADANIL WASHIILATA WALFADLIILAH WAB'ATSHU MAQAAMAM
MAHMUUDANIL LADZII WA'ADTAH.' (HR Bukhari 579, Muslim 875, Abu Daud 529, Tirmizi 211, Nasaa,I
1644, Hadis Shahih)

Doa Pergi ke Masjid membaca 'ALAHUMMA INNI AS'ALUKA BI HAQQIS SA`ILIIN 'ALAIKA WA AS'ALUKA
BI HAQQI MAMSYAAYA HADZA FA INNI LAM AKHRUJ ASYARAN WA LAA BATHARAN WA LAA RIYA' AN
WA LAA SUM'ATAN WA KHARAJTU ITTIQA' A SUKHTHIKA WABTIGHA' A MARDLATIKA FA AS'ALUKA
AN TU'IDZANI MINANNAR WA AN TAGHFIRALI DZUNUBI INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUBA ILLA
ANTA.' (HR Ahmad 11156, Ibnu Majah 827, Hadist Hasan). Doa Keluar dari Masjid membaca “BISMILLAH
WASSALAAMU ‘ALA ROSULILLAH. ALLOHUMMAGHFIR LII DZUNUUBI WAFTAHLII ABWABAA
FADHLIK”(HR. Ibnu Majah, 771 dan Tirmidzi, 314, Hadits Shahih).

Doa Kafaratul Majelis membaca“SUBHAANAKALLOHUMMA WA BIHAMDIKA, ASY-HADU ALLA


ILAHA ILLA ANTA, AS-TAGH-FIRUKA WA ATUUBU ILAIK” (HR. Tirmidzi, no. 3433. Hadist Shahih)

Doa Sebelum makan membaca “BISMILLAAHI AWWALAHU WA AAKHIROHU (dengan nama Allah pada
awal dan akhirnya)”.” (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858, hadits shahih) Doa Setelah Makan
membaca 'ALHAMDU LILLAAHIL LADZII ATH'AMANII HADZA ATH THA'AAMA WA RAZAQANIIHI MIN
GHAIRI HAULIN MINNI WA LAA QUWWATIN' (HR Abu Daud 3505, Hadist Hasan)

Doa keluar dari Rumah membaca “BISMILLAHI TAWAKKALTU ‘ALALLAHI, WALAA HAULA WALA
QUWWATA ILLA BILLAH” (HR Abu Dawud. 5095, at-Tirmidzi. 3426 dan Ibnu Hibban 822,Hadist Shahih).

Doa Naik Kendaraan membaca “BISMILLAH (3X), ALHAMDULILLAH SUBHAANALLADZII SAKH-


KHORO LANAA HAADZAA WA MAA KUNNAA LAHUU MUQRINIIN. WA INNAA ILAA ROBBINAA
LAMUN-QOLIBUUN. ALHAMDULILLAH, ALHAMDULILLAH, ALHAMDULILLAH. ALLOHU
AKBAR, ALLOHU AKBAR, ALLOHU AKBAR. SUBHAANAKA INNII QOD ZHOLAMTU NAFSII,
FAGHFIRLII FA-INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA” (HR. Abu Dawud 2602, at-
Tirmidzi 3446, Hadist Shahih)

Doa Memulai Aktivitas kerja, Kuliah ataupun Aktivitas lain membaca “ALLAHUMAK-FINII BI
HALAALIKA ‘AN HAROOMIK, WA AGH-NINIY BI FADHLIKA ‘AMMAN SIWAAK” (HR. Tirmidzi no. 3563.
Hadist Hasan)

Doa masuk ke Pasar membaca 'LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL
MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WAHUWA HAYYUN LAA YAMUUTU BIYADIHIL
KHAIRU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR' (HR Tirmidzi 3756, Hadist Hasan)

Doa hendak Tidur membaca "ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSI ILAIKA WAFAWADLTU AMRII ILAIKA WA
ALJA`TU ZHAHRI ILAIKA RAHBATAN WA RAGHBATAN ILAIKA LAA MALJA`A WALAA MANJAA MINKA
ILLA ILAIKA AMANTU BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA BINABIYYIKA ALLADZII ARSALTA." (HR
Bukhari 6311, Hadist Sahih)
Yuk Sholat (Sumber : Rumaysho.com)
Sholat Wajib 5 Waktu (Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya)
“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian,
lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau
sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau
berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan
dosa.” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)
Sholat Sunnah Hajat (2 Raka’at)
DOA
ََ ِِ ‫ِ َرْْ َم‬ِ ‫جِبَا‬ ِ ُُ ََ ُ‫ ََسََْل‬، َ‫ب ْالعَالَ ِمين‬ ِ ِّ ‫ ْال َح ْمد ُ ِلِلِ َر‬،‫ب ْالعَ ْر ِش ْالعَ ِظ ِيم‬ ِ ِّ ‫س ْب َحانَ هللاِ َر‬ ُ ،‫الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ ْال َح ِلي ُم ْال َك ِري ُم‬
َ‫غفَ ْرتَهُ َوالَ َه ًّما ِإالَّ فَ َّرِْ َِهُ َوال‬
َ َّ‫ع ِلي ذَ ْنبًا ِإال‬ ْ َ‫ الَ تَد‬،‫سالَ َُةَ ُِ ْن ُك ِِّل ِإثْم‬ َّ ‫عزَ ائِ َم َُ ْغ ِف َرتِ ََ َو ْالغَنِي َمةَ ُِ ْن ُك ِِّل ِب ِّر َوال‬َ ‫َو‬
َ‫اْ ِمين‬
ِ ‫الر‬َّ ‫ يَا َ َ ْر َْ َم‬،‫ض ْيِ َ َها‬ َ َ‫ضا ِإالَّ ق‬ ً ‫ي لَ ََ ِر‬ َ ‫َْا َِةً ِه‬
Sholat Sunnah Istikharah (2 Raka’at)
DOA
ْ َ‫ َوََسََْلُ ََ ُِ ْن ف‬، ََ ِ‫ َوَ َ ْسِ َ ْقد ُِر َك ِبقُ ْد َرت‬، ََ ‫ير َك ِب ِع ْل ِم‬
‫ َوت َ ْعلَ ُم َوالَ َ َ ْعلَ ُم‬، ‫ فَإِنَّ ََ ت َ ْقد ُِر َوالَ َ َ ْقد ُِر‬، ََ ‫ض ِل‬ ُ ‫اللَّ ُه َّم ِإ ِنِّى َ َ ْسِ َ ِخ‬
‫آِ ِل ِه‬ِ ‫اِ ِل َ َ ُْ ِرى َو‬ ِ ‫ع‬ َ ‫س ِ ِّمي ِه بِعَ ْينِ ِه – َخ ْي ًرا ِلى فِى‬ َ ‫ اللَّ ُه َّم فَإِ ْن ُك ْن‬، ‫ب‬
َ ُ ‫ت ت َ ْعلَ ُم َهذَا األ َ ُْ َر – ث ُ َّم ت‬ ِ ‫عالَّ ُم ْالغُيُج‬ َ ‫ت‬ َ ‫ َوَ َ ْن‬،
‫ت ت َ ْعلَ ُم‬َ ‫ اللَّ ُه َّم َوإِ ْن ُك ْن‬، ‫ار ْك ِلى فِي ِه‬ ِّ َ‫ َوي‬، ‫عاقِبَ ِة َ َ ُْ ِرى – فَا ْقد ُْرهُ ِلى‬
ِ َ‫ ث ُ َّم ب‬، ‫س ِْرهُ ِلى‬ َ ‫– قَا َل َ َ ْو فِى دِينِى َو َُعَا ِشى َو‬
‫ى‬ َ ‫ َوا ْقد ُْر ِل‬، ُ‫ع ْنه‬ َ ‫ص ِر ْفنِى‬ ْ ‫آِ ِل ِه – فَا‬ ِ ‫اِ ِل َ َ ُْ ِرى َو‬ ِ ‫ع‬ َ ‫عاقِبَ ِة َ َ ُْ ِرى – َ َ ْو قَا َل فِى‬ َ ‫ََنَّهُ ش ٌَّر ِلى فِى دِينِى َو َُعَا ِشى َو‬
‫ضنِى بِ ِه‬ ِّ ِ ‫ ث ُ َّم َر‬، َ‫ْث َكان‬ ُ ‫ْال َخي َْر َْي‬

Sholat Sunnah Tahajud (Minimal 2 Raka’at)

Sholat Sunnah Taubat (2 Raka’at)


(HR. Tirmidzi no. 406, Abu Daud no. 1521, Ibnu Majah no. 1395)
Sholat Sunnah Witir (3 Raka’at
Sholat Sunnah Rowatib
“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari, maka Allah akan
membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas raka’at tersebut adalah empat
raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at sesudah zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua
raka’at sesudah ‘Isya, dan dua raka’at sebelum shubuh.” (HR. Tirmidz no. 414, dari ‘Aisyah.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Sholat Sunnah Dhuha (minimal 2 Raka’at, 4 raka’at, 8 raka’at dan lebih dari itu)
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah.
Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid
(alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai
sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula
amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran)
adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha
sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim no. 720)
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di tahun terjadinya Fathu Makkah beliau shalat delapan
rakaat shalat dhuha” (HR. Bukhari no. 1103, Muslim no. 336).
Sholat Sunnah Isyraq
“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil
berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at,
maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang
sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini hasan)
Sholat Sunnah Tasbih
Bacaan dalam Sholat :
1. SUBHAANAKA ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA WA TABAARAKASMUKA
WA TA’ALA JADDUKA WALAA ILAAHA GHAIRUKA
2. SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WA LAAILAAHA ILLALLAH
WALLAHU AKBAR sebanyak lima belas kali
3. Berta’awudz dan membaca bismillah dilanjutkan dengan membaca surat Al fatihah dan
surat yang lain
4. SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WA LAAILAAHA ILLALLAH
WALLAHU AKBAR sebanyak sepuluh kali (Setiap Gerakan Sholat)
(HR. Tirmidzi no. 481)
Yuk Sholat (Sumber : Rumaysho.com)
Sholat Sunnah Rowatib
“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari, maka Allah akan
membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas raka’at tersebut adalah empat
raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at sesudah zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua
raka’at sesudah ‘Isya, dan dua raka’at sebelum shubuh.” (HR. Tirmidz no. 414, dari ‘Aisyah.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Sholat Sunnah Dhuha (minimal 2 Raka’at)
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah.
Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid
(alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai
sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula
amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran)
adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha
sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim no. 720)
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di tahun terjadinya Fathu Makkah beliau shalat delapan
rakaat shalat dhuha” (HR. Bukhari no. 1103, Muslim no. 336).
Sholat Sunnah Isyraq
Shalat isyroq termasuk bagian dari shalat Dhuha yang dikerjakan di awal waktu. Waktunya
dimulai dari matahari setinggi tombak (15 menit setelah matahari terbit) setelah sebelumnya
berdiam diri di masjid selepas shalat Shubuh berjama’ah.
“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil
berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at,
maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang
sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini hasan)
Sholat Sunnah Tasbih
Ibnu Mubarrak dan beberapa ulama lainnya berpendapat akan adanya shalat tasbih, mereka
juga menyebutkan keutamaan shalat tasbih. Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin
‘Abdah Telah mengabarkan kepada kami Abu Wahb dia berkata, saya bertanya kepada
Abdullah bin Al Mubarak tentang shalat tasbih yang didalamnya terdapat bacaan tasbihnya,
dia menjawab, ia bertakbir kemudian membaca SUBHAANAKA ALLAHUMMA WA
BIHAMDIKA WA TABAARAKASMUKA WA TA’ALA JADDUKA WALAA ILAAHA
GHAIRUKA kemudian dia membaca SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WA
LAAILAAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR sebanyak lima belas kali, kemudian ia
berta’awudz dan membaca bismillah dilanjutkan dengan membaca surat Al fatihah dan surat
yang lain, kemudian ia membaca SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WA
LAAILAAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR sebanyak sepuluh kali, kemudian ruku’ dan
membaca kalimat itu sepuluh kali, lalu mengangkat kepala dari ruku’ dengan membaca
kalimat tersebut sepuluh kali, kemudian sujud dengan membaca kalimat tersebut sepuluh kali,
lalu mengangkat kepalanya dengan membaca kalimat tersebut sepuluh kali, kemudian sujud
yang kedua kali dengan membaca kalimat tersebut sepuluh kali, ia melakukan seperti itu
sebanyak empat raka’at, yang setiap satu raka’atnya membaca tasbih sebanyak tujuh puluh
lima kali, disetiap raka’atnnya membaca lima belas kali tasbih, kemudian membaca Al
Fatehah dan surat sesudahnya serta membaca tasbih sepuluh kali-sepuluh kali, jika ia shalat
malam, maka yang lebih disenagi adalah salam pada setiap dua raka’atnya. Jika ia shalat
disiang hari, maka ia boleh salam (di raka’at kedua) atau tidak. Abu Wahb berkata, telah
mengabarkan kepadaku ‘Abdul ‘Aziz bin Abu Rizmah dari Abdullah bahwa dia berkata,
sewaktu ruku’ hendaknya dimulai dengan bacaan SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI,
begitu juga waktu sujud hendaknya dimulai dengan bacaan SUBHAANA RABBIYAL A’LA
sebanyak tiga kali, kemudian membaca tasbih beberapa kali bacaan. Ahmad bin ‘Abdah
berkata, Telah mengabarkan kepada kami Wahb bin Zam’ah dia berkata, telah mengabarkan
kepadaku ‘Abdul ‘Aziz dia adalah Ibnu Abu Zirmah, dia berkata, saya bertanya kepada
Abdullah bin Mubarak, jika seseorang lupa (waktu mengerjakan shalat tasbih) apakah ia harus
membaca tasbih pada dua sujud sahwi sebanyak sepuluh kali-sepuluh kali? Dia menjawab,
tidak, hanya saja (semua bacaan tasbih pada shalat tasbih) ada tiga ratus kali. (HR. Tirmidzi
no. 481)
SHOLAT SUNNAH TAUBAT DAN MEMBACA ISTIGHFAR
1. SHALAT SUNNAH TAUBAT

“Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk
melakukan shalat dua raka’at kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan
mengampuninya.” Kemudian beliau membaca ayat ini: “Dan (juga) orang-orang yang apabila
mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon
ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?
Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (HR. Tirmidzi no.
406, Abu Daud no. 1521, Ibnu Majah no. 1395).
“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (ruh) belum sampai di tenggorokan” (HR.
Tirmidzi, dari Ibnu Umar Radhiyallahu’anhuma).

SHOLAT SUNNAH TAUBAT

Rangkaian Sholat Taubat

1. Berwudhu secara sempurna.


2. Melakukanya sendiri, tidak berjama’ah.
3. Berniat di dalam hati.
4. Mengerjakannya sebanyak dua raka’at, dan tidak ada bacaan khusus yang dibaca pada keduanya.
5. Tidak ada dzikir khusus setelah shalat taubat kecuali memperbanyak istighfar. Dan ini adalah inti dari
pada taubat yang dilakukan oleh seorang hamba, yaitu meminta ampunan kepada Allah.

Hukum Shalat taubat ini bukanlah wajib dan bukanlah syarat diterimanya suatu taubat. Karena yang wajib bagi
orang yang melakukan taubat adalah:

1. Menyesali dan bersedih terhadap dosa yang telah ia perbuat.


2. Meninggalakan dosa
3. Berkeinginan kuat (ber’azam) untuk tidak mengulangi dosa tersebut
4. Tidak mengakhirkanya sampai nyawa sudah tinggal di tenggorokan, atau matahari terbit dari sebelah
barat, atau adzab Allah sudah menimpa dirinya.
5. Jika dosa yang dikerjakan ada kaitanya dengan hak-hak sesama manusia, maka berusahalah
mengembalikan haknya tersebut.

2. MEMBACA ISTIGHFAR

Keutamaan Membaca Istighfar juga dianjurkan setelah Sholat Sunnah Tahajud, (Q.S. adz-
dzaariyat Ayat 15-18)

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air (15)
mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di
dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik (16) Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam (17)
dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah) (18).

Doa Permohonan Ampunan dalam Al-Qur’an dan Hadist :

1. “ROBBANÂGHFIRLANÂ DZUNÛBANÂ WA ISRÔFANÂ FÎ AMRINÂ, WA TSABBIT


AQDÂMANÂ, WANSHURNÂ ‘ALAL QOUMIL KÂFIRÎN”. (QS. Ali Imran (3): 147).

2. “ROBBANÂ INNANÂ ÂMANNÂ FAGHFIRLANÂ DZUNÛBANÂ WA QINÂ


‘ADZÂBANNÂR”. (QS. Ali Imran (3): 16 )

3. “ROBBANÂ INNANÂ SAMI’NÂ MUNÂDIYAN YUNÂDÎ LIL ÎMÂNI AN ÂMINÛ


BIRABBIKUM FA ÂMANNÂ. ROBBANÂ FAGHFIR LANÂ DZUNÛBANÂ WA KAFFIR
‘ANNÂ SAYYI’ÂTINÂ, WA TAWAFFANÂ MA’AL ABRÔR”. (QS. Ali Imran (3): 193)

4. “ROBBANÂ ÂMANNÂ FAGHFIR LANÂ WARHAMNÂ WA ANTA KHOIRUR RÔHIMÎN”.


(QS. Al-Mu’minun (23): 109).

5. “ROBBANÂ ATMIM LANÂ NÛRONÂ WAGHFIRLANÂ, INNAKA ‘ALÂ KULLI SYAI’IN


QODÎR”. (QS. At-Tahrim (66): 8.)

6. “SUBHANAKA, ALLAHUMMA RABBANA, WA BIHAMDIKA, ASTAGHFIRUKA WA


ATUBU ILAIK” (HR.Bukhari) (yang biasa dibaca oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
dalam ruku’ dan sujud).
7. “ALLÔHUMMA ANTA RABBÎ LÂ ILÂHA ILLÂ ANTA KHOLAQTANÎ, WA ANA
‘ABDUKA, WA ANA ‘ALÂ ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHO’TU. A’ÛDZU BIKA MIN
SYARRI MÂ SHONA’TU, ABÛ`U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA ABÛ`U BIDZANBÎ,
FAGHFIRLÎ FA INNAHU LÂ YAGHFIRUDZ DZUNÛBA ILLÂ ANTA” (HR.Bukhari).

8. “ALLÔHUMMA INNÎ DZOLAMTU NAFSÎ DZULMAN KATSÎRON, WA LÂ


YAGHFIRUDZ DZUNÛBA ILLÂ ANTA FAGHFIRLÎ MAGHFIROTAN MIN ‘INDIKA
WARHAMNÎ, INNAKA ANTAL GHOFÛRUR ROHÎM” (HR. Bukhari dan Muslim)

9. “ASTAGHFIRULLÔHAL ‘ADZÎM ALLADZÎ LÂ ILÂHA ILLÂ HUWAL HAYYUL


QOYYÛM WA ATÛBU ILAIHI”.(HR. Al-Hakim)

10. “ALLÔHUMMAGH FIRLANÂ WAR HAMNÂ WA TUB ‘ALAINÂ, INNAKA ANTAT


TAWWÂBUR ROHÎM” (HR. An-Nasa’iy dalam al-Kubra)

11. “ASTAGHFIRULLÔH WA ATÛBU ILAIH”. x100 (HR.Bukhari)

12. “ROBBIGHFIRLÎ WA TUB ‘ALAYYA INNAKA ANTAT TAWWÂBUR ROHÎM” x100 (HR.
Abu Dawud)

13. “ASTAGHFIRULLÔH”. x3 (HR.Muslim)

14. “SUBHANAKA, ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA, ASYHADU ALLA ILAHA ILLA


ANTA, ASTAGHFIRUKA, WA ATUBU ILAIK” Doa istighfar kaffaratul majlis (penutup dan
penghapus dosa majlis) (HR. Abu Dawud, An Nasa’i, Ath Thabrani, dan Al Hakim)

DO’A MEMOHON SEGALA AMPUNAN

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:

“Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni.
Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii”

(Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal
yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala
serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah
segala kesalahan yang kulakukan) (HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719)

“Robbij'alni muqimas-sholati wa min zurriyyati, robbna wataqobbal du'a. Robbanagfirli wa li walidayya wa


lil mu'miniina yauma yaqumul hisab”

(Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami
perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan
sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)). (Q.S Ibrahim ayat 40-41)

ISTIGHFAR SEORANG ANAK DAPAT MENGANGKAT ORANGTUANYA KE SURGA

“Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang shalih di surga,” Maka ia pun
bertanya: “Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?” Allah menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”.
(Hadits shahih. HR. Ahmad, no. 10232)

Istighfar permohonan ampunan kepada Allah Ta’ala dari seorang anak buat orangtuanya dalam bentuk doa.

“Ketika seorang manusia meninggal, maka putuslah amalannya darinya kecuali dari tiga hal,
(yaitu) sedekah (amal) jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shalih yang mendoakannya.”(Hadits
shahih. HR. Muslim, no. 1631).

KEUTAMAAN DALAM BERTAUBAT DAN BERISTIGHFAR DALAM AL-QUR’AN :

 Orang yg bertaubat meraih kecintaan Allah.


 Orang yang bertaubat didoakan oleh para malaikat agar diampuni, dilindungi dari adzab neraka dan
dimasukan ke dalam surga.
 Orang yg bertaubat ditambah rizkinya oleh Allah. Allah berfirman tentang perkataan Nabi Nuuh ‘alaihis
salam kepada kaumnya.
 Orang yang bertaubat dari kemaksiatan yang dia lakukan maka akan keburukan-keburukannya akan
dirubah oleh Allah menjadi kebaikan dan memperberat timbangan kebaikannya pada hari kiamat kelak.
 Taubat bukan hanya menghapuskan dosa-dosa, bahkan merupakan sebab masuk surga
 Taubat merupakan sebab datangnya kemenangan.
 Bertaubat menyebabkan terhalangnya adzab.
YUK PUASA SUNNAH (SUMBER : RUMAYSHO)
1. Puasa Senin Kamis

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku
suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no.
747)

2. Puasa Tiga Hari Setiap Bulan Hijriyah

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga


nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: [1] berpuasa tiga hari
setiap bulannya, [2] mengerjakan shalat Dhuha, [3] mengerjakan shalat witir sebelum
tidur.”( HR. Bukhari no. 1178)

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada
tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no.
2424)

3. Puasa Daud

“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling
disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun
pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan
berpuasa sehari.” (HR. Bukhari no. 3420 dan Muslim no. 1159)

4. Puasa di Bulan Sya’ban

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih
banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada
bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156).

5. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan


Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164)

6. Puasa di Awal Dzulhijah

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang
dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat
bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad
dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Daud no.
2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968).

7. Puasa ‘Arofah

Puasa ‘Arofah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa ‘Arofah?


Beliau menjawab, ”Puasa ‘Arofah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan
setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa
’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu”
(HR. Muslim no. 1162).

8. Puasa ‘Asyura

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –
Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat
malam.” (HR. Muslim no. 1163).
DOA DALAM SHOLAT (SUNNAH)
“Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda:
“Diakhir malam dan diakhir shalat wajib” (HR. Tirmidzi, 3499)
“Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka
perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim, no.482)

Doa saat Sujud

ِ ‫ﻋ َﻼﻧِﯾَﺗَﮫُ َو‬
ُ◌‫ﺳ ﱠره‬ ِ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا ْﻏ ِﻔ ْر ِﻟﻲ َذ ْﻧ ِﺑﻲ ُﻛﻠﱠﮫُ ِدﻗﱠﮫُ َو ِﺟﻠﱠﮫُ َوأ َ ﱠوﻟَﮫُ َو‬
َ ‫آﺧ َرهُ َو‬
(HR. Muslim No. 1112)

Kemudian hadist tersebut dijelaskan oleh Syeikh Abdul Aziz Bin Baaz yang mengatakan bahwa terdapat tiga doa

yang jangan dilupakan dalam akhir sujud, ketiga doa tersebut adalah:

‫اﻟﻠﮭم إﻧﻲ أﺳﺄﻟك ﺣﺳن اﻟﺧﺎﺗﻣﺔ‬


‫اﻟﻠﮭم ارزﻗﻧﻲ ﺗوﺑﺗﺎ ﻧﺻوﺣﺎ ﻗﺑل اﻟﻣوت‬
‫اﻟﻠﮭم ﯾﺎ ﻣﻘﻠب اﻟﻘﻠوب ﺛﺑت ﻗﻠﺑﻲ ﻋﻠﻰ دﯾﻧك‬
Doa Duduk Antara Dua Sujud

‫ب ا ْﻏ ِﻔ ْر ِﻟﻲ‬
ِ ّ ‫ َر‬،‫ب ا ْﻏ ِﻔ ْر ِﻟﻲ‬
ِ ّ ‫َر‬
(HR. Abu Dawud no. 874)

Doa Saat Tasyahud

‫ َو ِﻣ ْﻦ ﻓِﺘْﻨَ ِﺔ اﻟ َﻤ ْﺤﯿَﺎ‬، ‫ب اﻟﻘَﺒ ِْﺮ‬


ِ ‫ﻋﺬَا‬
َ ‫ َو ِﻣ ْﻦ‬، ‫ب َﺟ َﮭﻨﱠ َﻢ‬ِ ‫ﻋﺬَا‬ َ ‫ﻋﻮذُ ِﺑ َﻚ ِﻣ ْﻦ‬ ُ َ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ إﻧِّﻲ أ‬
‫ َو ِﻣ ْﻦ ﺷ ِ َّﺮ ِﻓﺘْﻨَ ِﺔ اﻟ َﻤ ِﺴﯿﺢِ اﻟﺪﱠ ﱠﺟﺎ ِل‬، ‫ت‬ ِ ‫َو ْاﻟ َﻤ َﻤﺎ‬
(HR. Muslim, no. 588)

Doa Sebelum Salam

ُ ‫ت َو َﻣﺎ أ َ ْﻋﻠَ ْﻧ‬


‫ َو َﻣﺎ‬،‫ت‬ ُ ‫ َو َﻣﺎ أ َ ْﺳ َر ْر‬،‫ت‬
ُ ‫ت َو َﻣﺎ أ َ ﱠﺧ ْر‬
ُ ‫اﻟﻠ ُﮭ ﱠم ا ْﻏ ِﻔ ْر ِﻟﻲ َﻣﺎ ﻗَ ﱠد ْﻣ‬
َ ‫ َﻻ ِإﻟَﮫَ ِإ ﱠﻻ أ َ ْﻧ‬،‫ت ْاﻟ ُﻣ َؤ ِ ّﺧ ُر‬
‫ت‬ َ ‫ت ْاﻟ ُﻣﻘَ ِ ّد ُم َوأ َ ْﻧ‬
َ ‫ أ َ ْﻧ‬،‫ت أ َ ْﻋﻠَ ُم ِﺑ ِﮫ ِﻣ ِﻧّﻲ‬
َ ‫ َو َﻣﺎ أ َ ْﻧ‬،‫ت‬
ُ ‫أ َ ْﺳ َر ْﻓ‬
(HR. Muslim no. 201)

‫ﺷ ْﻛ ِر َك َو ُﺣ ْﺳ ِن ِﻋﺑَﺎ َدﺗِ َك‬ َ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أ َ ِﻋ ِﻧّﻰ‬


ُ ‫ﻋﻠَﻰ ِذ ْﻛ ِر َك َو‬
(HR. Abu Daud dan Ahmad)

، ‫ﻋﻮذُ ِﺑ َﻚ أ َ ْن أ ُ َردﱠ ِإﻟَﻰ أ َ ْرذَ ِل ْاﻟﻌُ ُﻤ ِﺮ‬ ُ َ ‫ َوأ‬، ‫ﻋﻮذُ ِﺑ َﻚ ِﻣﻦَ ْاﻟ ُﺠﺒ ِْﻦ‬ ُ َ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ِإﻧِّﻰ أ‬
‫ب ْاﻟﻘَﺒ ِْﺮ‬ِ ‫ﻋﺬَا‬ ُ َ ‫ َوأ‬، ‫ﻋﻮذُ ِﺑ َﻚ ِﻣ ْﻦ ﻓِﺘْﻨَ ِﺔ اﻟﺪﱡ ْﻧﯿَﺎ‬
َ ‫ﻋﻮذُ ِﺑ َﻚ ِﻣ ْﻦ‬ ُ َ ‫َوأ‬
(HR. Bukhari no. 2822)
DOA MEMOHON AMPUNAN

‫ﺖ َو َﻻ‬ ِ َ‫ﻰ ُﻣﺆْ ِﻣﻨًﺎ َو ِﻟ ْﻠ ُﻤﺆْ ِﻣﻨِﯿﻦَ َو ْٱﻟ ُﻤﺆْ ِﻣ ٰﻨ‬ ‫ب ٱ ْﻏ ِﻔ ْﺮ ِﻟﻰ َو ِﻟ ٰ َﻮ ِﻟﺪَ ﱠ‬
َ ِ‫ى َو ِﻟ َﻤﻦ دَ َﺧ َﻞ ﺑَ ْﯿﺘ‬ ِ ّ ‫ﱠر‬
ًۢ َ‫ٱﻟﻈ ِﻠ ِﻤﯿﻦَ إِ ﱠﻻ ﺗَﺒ‬
‫ﺎرا‬ ‫ﺗ َ ِﺰ ِد ٰ ﱠ‬
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua
orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang
zalim itu selain kebinasaan"(QS.Nuh : 28)

‫ﺎب‬
ُ ‫ﺴ‬َ ‫ي َو ِﻟ ْﻠ ُﻤﺆْ ِﻣﻨِﯿﻦَ ﯾَ ْﻮ َم ﯾَﻘُﻮ ُم ْاﻟ ِﺤ‬
‫َرﺑﱠﻨَﺎ ا ْﻏ ِﻔ ْﺮ ِﻟﻲ َو ِﻟ َﻮا ِﻟﺪَ ﱠ‬
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu’min pada
hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS. Ibrahim : 41)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:

ِ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ا ْﻏ ِﻔ ْﺮ ِﻟﻰ ﺧ‬
َ ‫َﻄﯿﺌ َ ِﺘﻰ َو َﺟ ْﮭ ِﻠﻰ َوإِ ْﺳ َﺮا ِﻓﻰ ِﻓﻰ أ َ ْﻣ ِﺮى َو َﻣﺎ أ َ ْﻧ‬
‫ﺖ أ َ ْﻋﻠَ ُﻢ ِﺑ ِﮫ ِﻣ ِﻨّﻰ‬
‫ﻋ ْﻤ ِﺪى َو ُﻛ ﱡﻞ ذَ ِﻟ َﻚ ِﻋ ْﻨ ِﺪى‬ َ ‫ﻄ ِﺌﻰ َو‬َ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ا ْﻏ ِﻔ ْﺮ ِﻟﻰ ِﺟ ِﺪّى َو َھ ْﺰ ِﻟﻰ َو َﺧ‬
Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan
segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang
kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja
maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan (HR. Bukhari no. 6398)
‫‪DOA DOA SHOLAT‬‬
‫‪SETELAH SHOLAT TAUBAT‬‬

‫‪Tidak ada seorang hamba pun yang melakukan dosa, lalu dia bersuci dengan baik selanjutnya berdiri lalu melakukan‬‬
‫‪shalat dua raka’at, kemudian memohon ampun kepada Allâh, kecuali Allâh pasti akan mengampuninya. Kemudian‬‬
‫‪beliau membaca ayat‬‬

‫ٱ�َ ﻓَﭑ ْﺳﺘ َ ْﻐﻔَ ُﺮ ۟‬


‫وا ِﻟﺬُﻧُﻮ ِﺑ ِﮭ ْﻢ َو َﻣﻦ‬ ‫وا ﱠ‬‫ﺴ ُﮭ ْﻢ ذَ َﻛ ُﺮ ۟‬
‫ظﻠَ ُﻤ ٓﻮ ۟ا أَﻧﻔُ َ‬ ‫ﻮا ٰﻓَ ِﺤ َ‬
‫ﺸﺔً أ َ ْو َ‬ ‫َوٱﻟﱠﺬِﯾﻦَ ِإذَا ﻓَﻌَﻠُ ۟‬
‫ﻋﻠَ ٰﻰ َﻣﺎ ﻓَﻌَﻠُ ۟‬
‫ﻮا َو ُھ ْﻢ ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻤﻮنَ‬ ‫ﺼ ﱡﺮ ۟‬
‫وا َ‬ ‫ٱ�ُ َوﻟَ ْﻢ ﯾُ ِ‬‫ﻮب ِإ ﱠﻻ ﱠ‬ ‫ﯾَ ْﻐ ِﻔ ُﺮ ٱﻟﺬﱡﻧُ َ‬
‫‪DOA SETELAH SHOLAT HAJAT‬‬

‫اﻟﺮ ْﺣ َﻤ ِﺔ‪ .‬ﯾَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪُ‪ِ ،‬إﻧِّﻲ ﻗَ ْﺪ‬ ‫ﻲ ﱠ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ِإﻧِّﻲ أ َ ْﺳﺄَﻟُ َﻚ َوأَﺗ َ َﻮ ﱠﺟﮫُ ِإﻟَﯿ َْﻚ ِﺑ ُﻤ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ ﻧَ ِﺒ ِّ‬
‫ﻲ‬ ‫ﻀﻰ‪ .‬اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ﻓَ َ‬
‫ﺸ ِﻔّ ْﻌﮫُ ِﻓ ﱠ‬ ‫ﺖ ِﺑ َﻚ ِإﻟَﻰ َر ِﺑّﻲ ِﻓﻲ َﺣﺎ َﺟ ِﺘﻲ َھ ِﺬ ِه ِﻟﺘ ُ ْﻘ َ‬ ‫ﺗ َ َﻮ ﱠﺟ ْﮭ ُ‬
‫ب‬ ‫ب ْاﻟﻌَ ْﺮ ِش ْاﻟﻌَ ِﻈ ِﯿﻢ‪ْ ،‬اﻟ َﺤ ْﻤﺪُ ِ�ِ َر ّ ِ‬ ‫ﺳ ْﺒ َﺤﺎنَ ﷲِ َر ّ ِ‬ ‫ﻻَ ِإﻟَﮫَ ِإﻻﱠ ﷲُ ْاﻟ َﺤ ِﻠﯿ ُﻢ ْاﻟ َﻜ ِﺮﯾ ُﻢ‪ُ ،‬‬
‫ﻋﺰَ اﺋِ َﻢ َﻣ ْﻐ ِﻔ َﺮ ِﺗ َﻚ َو ْاﻟﻐَ ِﻨﯿ َﻤﺔَ ِﻣ ْﻦ ُﻛ ِّﻞ ِﺑ ٍ ّﺮ‬ ‫ت َر ْﺣ َﻤ ِﺘ َﻚ َو َ‬ ‫ﻮﺟﺒَﺎ ِ‬ ‫ْاﻟﻌَﺎﻟَ ِﻤﯿﻦَ ‪ ،‬أ َ ْﺳﺄَﻟُ َﻚ ُﻣ ِ‬
‫ﻏﻔَ ْﺮﺗَﮫُ َوﻻَ َھ �ﻤﺎ ِإﻻﱠ ﻓَ ﱠﺮ ْﺟﺘَﮫُ َوﻻَ‬ ‫ع ِﻟﻲ ذَ ْﻧﺒًﺎ ِإﻻﱠ َ‬ ‫ﺴﻼَ َﻣﺔَ ِﻣ ْﻦ ُﻛ ِّﻞ ِإﺛْ ٍﻢ‪ ،‬ﻻَ ﺗَﺪَ ْ‬ ‫َواﻟ ﱠ‬
‫اﺣ ِﻤﯿﻦَ‬ ‫ﻀ ْﯿﺘ َ َﮭﺎ‪ ،‬ﯾَﺎ أ َ ْر َﺣ َﻢ ﱠ‬
‫اﻟﺮ ِ‬ ‫ﺿﺎ ِإﻻﱠ ﻗَ َ‬ ‫ﻲ ﻟَ َﻚ ِر ً‬ ‫َﺣﺎ َﺟﺔً ِھ َ‬
‫‪DOA SETELAH SHOLAT WITIR‬‬

‫ﻋﻘُﻮﺑَﺘِ َﻚ َوأ َ ُ‬
‫ﻋﻮذُ ِﺑ َﻚ‬ ‫َﻄ َﻚ َو ِﺑ ُﻤﻌَﺎﻓَﺎ ِﺗ َﻚ ِﻣ ْﻦ ُ‬ ‫ﺳﺨ ِ‬ ‫ﺎك ِﻣ ْﻦ َ‬ ‫ﺿ َ‬ ‫ﻋﻮذُ ِﺑ ِﺮ َ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ِإﻧِّﻲ أ َ ُ‬
‫ﻋﻠَﻰ ﻧَ ْﻔ ِﺴ َﻚ‬
‫ْﺖ َ‬ ‫ﺖ َﻛ َﻤﺎ أَﺛْﻨَﯿ َ‬
‫ﻋﻠَ ْﯿ َﻚ أ َ ْﻧ َ‬‫ﺼﻰ ﺛَﻨَﺎ ًء َ‬ ‫ِﻣ ْﻨ َﻚ ﻻَ أ ُ ْﺣ ِ‬
‫ﺳ ْﺒ َﺤﺎنَ ْاﻟ َﻤ ِﻠ ِﻚ ْاﻟﻘُﺪﱡ ِ‬
‫وس‪x3‬‬ ‫ُ‬
‫ب ْاﻟ َﻤﻼَ ِﺋ َﻜ ِﺔ َو ﱡ‬
‫اﻟﺮوحِ‬ ‫َر ّ ِ‬
‫‪DOA SEBELUM SHOLAT SHUBUH‬‬

‫اﺟﻌَ ْﻞ‬
‫ﻮرا َو ْ‬‫ﺳ ْﻤ ِﻌﻲ ﻧُ ً‬
‫اﺟﻌَ ْﻞ ِﻓﻲ َ‬‫ﻮرا َو ْ‬ ‫ﺴﺎ ِﻧﻲ ﻧُ ً‬
‫ﻮرا َو ِﻓﻲ ِﻟ َ‬‫اﺟﻌَ ْﻞ ِﻓﻲ ﻗَ ْﻠ ِﺒﻲ ﻧُ ً‬
‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ْ‬
‫اﺟﻌَ ْﻞ ِﻣ ْﻦ‬
‫ﻮرا َو ْ‬‫ﺎﻣﻲ ﻧُ ً‬ ‫اﺟﻌَ ْﻞ ِﻣ ْﻦ ﺧ َْﻠ ِﻔﻲ ﻧُ ً‬
‫ﻮرا َو ِﻣ ْﻦ أ َ َﻣ ِ‬ ‫ﻮرا َو ْ‬ ‫ﺼ ِﺮي ﻧُ ً‬ ‫ﻓِﻲ ﺑَ َ‬
‫ْﻄﻨِﻲ ﻧُ ً‬
‫ﻮرا‬ ‫ﻮرا اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ أَﻋ ِ‬
‫ﻮرا َو ِﻣ ْﻦ ﺗ َ ْﺤﺘِﻲ ﻧُ ً‬
‫ﻓَ ْﻮﻗِﻲ ﻧُ ً‬
‫‪DOA SETELAH SHOLAT DHUHA‬‬

‫اﻟﺮ ِﺣﯿ ِْﻢ ‪x 100‬‬


‫اب ﱠ‬ ‫ﻲ‪ِ ،‬إﻧﱠ َﻚ أ َ ْﻧ َ‬
‫ﺖ اﻟﺘ ﱠ ﱠﻮ ُ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ا ْﻏ ِﻔ ْﺮ ِﻟﻲ‪َ ،‬وﺗُﺐْ َ‬
‫ﻋﻠ َ ﱠ‬
‫‪DOA SETELAH SHOLAT ISTIKHARAH‬‬

‫ﻀ ِﻠ َﻚ ْاﻟﻌَ ِﻈ ِﯿﻢ‬ ‫ﯿﺮ َك ِﺑ ِﻌ ْﻠ ِﻤﻚ َوأ َ ْﺳﺘ َ ْﻘ ِﺪ ُر َك ِﺑﻘُ ْﺪ َرﺗِ َﻚ ‪َ ،‬وأ َ ْﺳﺄَﻟُ َﻚ ِﻣ ْﻦ ﻓَ ْ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ِإﻧِّﻰ أ َ ْﺳﺘ َ ِﺨ ُ‬
‫ف‪،‬‬ ‫ﺖ َﻛﻨﱠﺈ ِ َ‬ ‫ﺗ َ ْﻨ ُﻚ ْﻧﺈ ِ ﱠﻣ ُﮭﻠﱠﻼ ‪ِ ،‬ﺑﻮﯾُﻐُ ْﻼ ُﻣﺎﱠﻟ َﻊ ﺗ َ ْﻨﺄ َ َو ُﻣﻠَ ْﻌﺄ َ ا َ َﻟﻮ ُﻣﻠَ ْﻌﺘ َ َﻮ ُر ِد ْﻗﺄ َ ا َ َﻟﻮ ُر ِد ْﻗ َ‬
‫ﻋﺎﻗِﺒَ ِﺔ أ َ ْﻣ ِﺮى ﻓَﺎ ْﻗﺪ ُْرهُ ِﻟﻰ ﺗ َ ْﻌﻠَ ُﻢ أ َ‬ ‫ﱠن َھﺬَا اﻷ َ ْﻣ َﺮ َﺧﯿ ٌْﺮ ِﻟﻰ ﻓِﻰ ِدﯾﻨِﻰ َو َﻣﻌَﺎ ِﺷﻰ َو َ‬
‫ﺖ ﺗ َ ْﻌﻠَ ُﻢ أ َ ﱠن َھﺬَا اﻷ َ ْﻣ َﺮ ﺷ ﱞَﺮ ِﻟﻰ ِﻓﻰ ِدﯾ ِﻨﻰ‬ ‫ﺎر ْك ِﻟﻰ ِﻓﯿ ِﮫ ‪َ ،‬و ِإ ْن ُﻛ ْﻨ َ‬ ‫ﺴ ْﺮهُ ِﻟﻰ ﺛ ُ ﱠﻢ ﺑَ ِ‬ ‫َوﯾَ ِ ّ‬
‫ﺻ ِﺮ ْﻓﻨِ‬
‫ﻋﻨِّﻰ َوا ْ‬ ‫ﺻ ِﺮ ْﻓﮫُ َ‬ ‫ﻋﺎﻗِﺒَ ِﺔ أ َ ْﻣ ِﺮى ﻓَﺎ ْ‬ ‫ﻋ ْﻨﮫُ ‪َ ،‬وا ْﻗﺪ ُْر ِﻟﻰ ْاﻟ َﺨﯿ َْﺮ َو َﻣﻌَﺎ ِﺷﻰ َو َ‬ ‫ﻰ َ‬
‫ﺿ ِﻨﻰ‬ ‫ْﺚ َﻛﺎنَ ﺛ ُ ﱠﻢ أ َ ْر ِ‬
‫َﺣﯿ ُ‬
‫‪Sumber : Rumaysho.Com‬‬
AMALAN AGAR TERHINDAR DARI SIKSA KUBUR

1. MEMBACA SURAH AL-MULK

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib telah menceritakan

kepada kami Yahya bin ‘Amru bin Malik An Nukri dari Ayahnya dari Abul Jauza` dari Ibnu Abbas, ia

berkata; “Sebagian sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat kemah di atas pemakaman, ternyata

ia tidak mengira jika berada di pemakaman, tiba-tiba ada seseorang membaca surat Tabaarokalladzi bi

yadihil mulk (Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan) “, sampai selesai. Kemudian dia

datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata; “Wahai Rasulullah sesungguhnya, aku membuat

kemahku di atas kuburan dan saya tidak mengira jika tempat tersebut adalah kuburan, kemudian ada

seseorang membaca surat Tabarok (surat) Al Mulk sampai selesai, ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

bersabda, “Dia adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang menyelamatkannya dari siksa kubur.” Abu

Isa (At Tirmidzi) berkata; Dari jalur ini, hadits ini hasan gharib. Dan dalam bab ini, ada hadits dari Abu

Hurairah. (HR. Tirmidzi no. 2890)

2. MEMBACA DOA SAAT TASYAHUD

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah

seorang di antara kalian bertasyahud, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara

dengan mengucapkan,

‫ َو ِﻣ ْﻦ ﻓِﺘْﻨَ ِﺔ اﻟ َﻤ ْﺤﯿَﺎ‬، ‫ب اﻟﻘَﺒ ِْﺮ‬


ِ ‫ﻋﺬَا‬
َ ‫ َو ِﻣ ْﻦ‬، ‫ب َﺟ َﮭﻨﱠ َﻢ‬ِ ‫ﻋﺬَا‬ َ ‫ﻋﻮذُ ِﺑ َﻚ ِﻣ ْﻦ‬ ُ َ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ إﻧِّﻲ أ‬
‫ َو ِﻣ ْﻦ ﺷ ِ َّﺮ ِﻓﺘْﻨَ ِﺔ اﻟ َﻤ ِﺴﯿﺢِ اﻟﺪﱠ ﱠﺟﺎ ِل‬، ‫ت‬ ِ ‫َو ْاﻟ َﻤ َﻤﺎ‬
“(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari

fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal).” (HR. Muslim, no. 588)

3. MEMBACA DOA SAAT TASYAHUD AKHIR SEBELUM SALAM

Sa’ad bin ‘Abi Waqqash biasa mengajarkan anaknya beberapa kalimat doa berikut. Ia mengajarkan doa tersebut

sebagaimana para pengajar mengajarkan menulis. Ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa

membaca doa ini di dubur shalat (akhir tasyahud sebelum salam),

ُ َ ‫ َوأ‬، ‫ﻋﻮذ ُ ِﺑ َﻚ أ َ ْن أ ُ َردﱠ ِإﻟَﻰ أ َ ْرذَ ِل ْاﻟﻌُ ُﻤ ِﺮ‬


‫ﻋﻮذُ ِﺑ َﻚ‬ ُ َ ‫ َوأ‬، ‫ﻋﻮذُ ِﺑ َﻚ ِﻣﻦَ ْاﻟ ُﺠﺒ ِْﻦ‬ ُ َ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ِإﻧِّﻰ أ‬
‫ب ْاﻟﻘَﺒ ِْﺮ‬
ِ ‫ﻋﻮذُ ﺑِ َﻚ ِﻣ ْﻦ َﻋﺬَا‬ ُ َ ‫ َوأ‬، ‫ِﻣ ْﻦ ِﻓﺘْﻨَ ِﺔ اﻟﺪﱡ ْﻧﯿَﺎ‬
“(Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari lemah melakukan ibadah yang mulia, aku meminta perlindungan

pada-Mu dari keadaan tua yang jelek, aku meminta perlindungan pada-Mu dari tergoda syahwat dunia (sehingga

lalai dari kewajiban), aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa kubur).” (HR. Bukhari no. 2822)

4. BERSUCI DENGAN SEMPURNA DARI AIR KENCING

Diantara yang bisa menjadi sebab seseorang terselamatkan dari siksa kubur adalah membersihkan diri dan

bersuci dengan sempurna dari kencing saat selesai kencing. Dalam shahih al-Bukhâri, dan Muslim disebutkan

sebuah hadits dari Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua

kuburan lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Sungguh keduanya sedang diadzab dan mereka

berdua diadzab bukan karena suatu yang besar. Salah seorang diantara merekatidak menjaga diri dari air

kencing dan sedangkan yang satu lagi dia pernah berjalan menebar namimah (menebar keburukan orang lain

untuk mengadu domba) HR. Al-Bukhâri, no. 215 dan Muslim, no. 292).
AMALAN BERPAHALA HAJI

Melaksanakan Sholat 5 Waktu Berjama’ah di Masjid


“Siapa yang berjalan menuju shalat wajib berjama’ah, maka ia seperti berhaji. Siapa yang berjalan menuju

shalat sunnah, maka ia seperti melakukan umrah yang sunnah.” (HR. Thabrani)

Melaksanakan Sholat Isyraq

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga

matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.”

Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi, no. 586)

Menghadiri Majelis Ilmu di Masjid

“Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan

kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya.” (HR. Thabrani)

Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir (x33) setelah sholat

“Ada orang-orang miskin datang menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka berkata, orang-orang

kaya itu pergi membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal. Mereka shalat sebagaimana kami

shalat. Mereka puasa sebagaimana kami berpuasa. Namun mereka memiliki kelebihan harta sehingga bisa

berhaji, berumrah, berjihad serta bersedekah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Maukah

kalian aku ajarkan suatu amalan yang dengan amalan tersebut kalian akan mengejar orang yang mendahului

kalian dan dengannya dapat terdepan dari orang yang setelah kalian. Dan tidak ada seorang pun yang lebih

utama daripada kalian, kecuali orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan. Kalian

bertasbih, bertahmid, dan bertakbir di setiap akhir shalat sebanyak tiga puluh tiga kali.”

Kami pun berselisih. Sebagian kami bertasbih tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, bertakbir

tiga puluh empat kali. Aku pun kembali padanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ucapkanlah subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar, sampai tiga puluh tiga kali.” (HR. Bukhari, no. 843).

Umrah di Bulan Ramadhan

“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku.” (HR. Bukhari no. 1863).

“Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (Muslim, no. 1256).

Berbakti kepada Orangtua


“Ada seseorang yang mendatangi Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ia sangat ingin pergi berjihad

namun tidak mampu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padanya apakah salah satu dari kedua

orang tuanya masih hidup. Ia jawab, ibunya masih hidup. Rasul pun berkata padanya, “Bertakwalah pada Allah

dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji,

berumrah dan berjihad.” (HR. Ath-Thabrani).

SUMBER : RUMAYSHO.COM
AMALAN SETELAH BANGUN TIDUR – PAGI HARI
BANGUN TIDUR MEMBACA DOA

“Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari, kemudian dia mengucapkan, ‘La ilaha
illallah wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qadir,
alhamdulillah wa subhanallah wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la hawla wa la quwwata illa
billah*‘ kemudian dia berkata ‘Ya Allah, ampunilah aku’ atau dia memanjatkan doa, hal tersebut (istigfar
maupun doa itu) akan dikabulkan. Kemudian jika dia berwudhu lalu mendirikan shalat, shalatnya
tersebut akan diterima (di sisi Allah).” (HR.Bukhari)

Dan membaca doa bangun tidur :

ْ ‫ا َ ْﻟ َﺤ ْﻤﺪُ ِ ﱠ�ِ اﻟﱠﺬ‬


ُ ‫ِي أ َ ْﺣﯿَﺎﻧَﺎ ﺑَ ْﻌﺪَ َﻣﺎ أ َ َﻣﺎﺗَﻨَﺎ َو ِإﻟَ ْﯿ ِﮫ اﻟﻨﱡ‬
‫ﺸ ْﻮر‬
SHOLAT SUNNAH TAUBAT

Tidak ada seorang hamba pun yang melakukan dosa, lalu dia bersuci dengan baik selanjutnya berdiri lalu
melakukan shalat dua raka’at, kemudian memohon ampun kepada Allâh, kecuali Allâh pasti akan
mengampuninya. Kemudian beliau membaca ayat

۟ ‫ٱ� ﻓَﭑ ْﺳﺗ َ ْﻐﻔَ ُر‬


‫وا ِﻟذُﻧُو ِﺑ ِﮭ ْم َو َﻣن ﯾَ ْﻐ ِﻔ ُر‬ َ ‫وا ﱠ‬ ۟ ‫ﺳ ُﮭ ْم َذ َﻛ ُر‬
َ ُ‫ظﻠَ ُﻣ ٓو ۟ا أَﻧﻔ‬ َ ‫وا ٰﻓَ ِﺣ‬
َ ‫ﺷﺔً أ َ ْو‬ ۟ ُ‫َوٱﻟﱠذِﯾنَ إِ َذا ﻓَﻌَﻠ‬
۟ ُ‫ﻋﻠَ ٰﻰ َﻣﺎ ﻓَﻌَﻠ‬
َ‫وا َو ُھ ْم ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻣون‬ َ ‫وا‬ ۟ ‫ﺻ ﱡر‬ ‫وب إِ ﱠﻻ ﱠ‬
ِ ُ‫ٱ�ُ َوﻟَ ْم ﯾ‬ َ ُ‫ٱﻟذﱡﻧ‬
(HR. Abu Dâwud)

SHOLAT SUNNAH MALAM (TAHAJUD DAN WITIR)

“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharram-. Sebaik-baik
shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

SHOLAT SUNNAH QOBLIYAH SHUBUH DAN SHOLAT SHUBUH

“Dua raka’at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim
no. 725).

“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh
malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh
malamnya.” (HR. Muslim no. 656)

SEDEKAH PAGI

“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti
pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah,
berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari no. 1442 dan
Muslim no. 1010)

DZIKIR PAGI

“Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta’ala mulai dari (waktu) sholat shubuh hingga
terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi
Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah mulai dari (waktu) sholat Ashar
sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak” (HR. Abu
Dawud: 3667)

SHOLAT SUNNAH ISYRAQ DAN SHOLAT SUNNAH DHUHA

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di
masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji
atau berumroh secara sempurna.” (HR. Thobroni).

“ Barangsiapa yang menjaga sholat Dhuha, maka dosa – dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di
lautan.” (HR Tirdmizi, Ibnu Majah dan Ahmad)
AMALAN YANG BERAT DI TIMBANGAN AMAL

SYAHADAT TAUHID

“Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan engkau

adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Kemudian ia maju berperang sampai terbunuh. Maka

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ia beramal sedikit, namun mendapatkan pahala

yang besar.” (HR. Muslim)

AKHLAK MULIA

“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak

yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa menggapai derajat orang yang

rajin puasa dan rajin shalat.” (HR. Tirmidzi)

MEMBACA DZIKIR “SUBHANALLAHI WABIHAMDIH, SUBHANALLAHIL ‘AZHIM

“Dua kalimat yang dicintai oleh Ar Rahman, ringan diucapkan di lisan, namun berat dalam

timbangan (amalan) yaitu subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah,

segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia).” (HR. Bukhari dan Muslim)

KALIMAT ALHAMDULILLAH

"Kesucian adalah sebagian dari iman, Alhamdulillah memberatkan timbangan, Subhanallah

dan Alhamdulillah akan memenuhi antara langit dan bumi." (HR. Muslim)

MENJAGA DZIKIR SETELAH SHOLAT DAN SEBELUM TIDUR

“Ada 2 perbuatan yang jika dijaga oleh seorang hamba Muslim maka pasti ia akan masuk

surga. Keduanya mudah namun sedikit yang mengamalkan. Yaitu (pertama) bertasbih

disetiap selepas shalat sebanyak 10x, bertahmid 10x, bertakbir 10x, maka itulah 150x

dzikir di lisan (dalam 5 shalat waktu) namun 1500x di timbangan mizan. Dan (kedua)

bertakbir 34x ketika hendak tidur, bertahmid 33x, dan bertasbih 33x, maka itulah 100x

dzikir di lisan namun 1000x di timbangan mizan” (HR. Abu Daud)

SEDEKAH DARI HASIL UANG YANG HALAL

“Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil kerjanya yang halal

melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia

membesarkannya sebagaimana ia membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya hingga

sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu” (HR. Muslim)

MENGIRINGI DAN SHOLAT JENAZAH

“Barangsiapa shalat jenazah dan tidak ikut mengiringi jenazahnya, maka baginya (pahala)

satu qiroth. Jika ia sampai mengikuti jenazahnya, maka baginya (pahala) dua qiroth.” Ada

yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” “Ukuran paling kecil dari dua qiroth

adalah semisal gunung Uhud”, jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim)
AMALAN DIBUKAKAN PINTU SURGA
“Siapa yang berinfaq sedikit saja untuk dua kendaraan di jalan Allah, maka
dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga: wahai hamba Allah ini adalah hasil
kebaikanmu! Jika ia ahli shalat, maka akan dipanggil dari babus shalah
(pintu shalat), jika ia ahli jihad maka akan dipanggil dari babul jihad (pintu
jihad), jika ia ahli sedekah maka akan dipanggil dari babus shadaqah (pintu
sedekah), jika ia ahli puasa maka akan dipanggil dari pintu puasa atau babur
rayyan (pintu ar Rayyan)” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Jika engkau mau menyia-
nyiakannya, silahkan. Atau jika engkau mau menjaganya, silahkan” (HR.
Tirmidzi)

“Barangsiapa yang mengucapkan:

‫ﺳﻰ ﻋﺑ ُد‬ ‫ ﱠ‬،ُ‫ورﺳوﻟُﮫ‬


َ ‫وأن ِﻋﯾ‬ َ ُ‫ﻋ ْﺑ ُده‬ ‫ ﱠ‬،‫ﯾك ﻟﮫ‬
َ ‫وأن ُﻣ َﺣ ﱠﻣدًا‬ َ ‫وﺣ َدهُ ﻻ ﺷ َِر‬
ْ ُ� ‫أن ﻻ إﻟَﮫَ ﱠإﻻ ﱠ‬ ْ ‫أ ْﺷ َﮭ ُد‬
‫ﺎر َﺣ ﱞﻖ‬ ‫ ﱠ‬،‫وأن اﻟ َﺟﻧﱠﺔَ َﺣ ﱞﻖ‬
َ ‫وأن اﻟﻧﱠ‬ ‫ ﱠ‬،‫ورو ٌح ﻣﻧﮫ‬ ُ ‫ و َﻛ ِﻠ َﻣﺗُﮫُ ْأﻟﻘﺎھﺎ إﻟﻰ َﻣ ْرﯾَ َم‬،‫واﺑن أ َﻣﺗِ ِﮫ‬
ُ ،ِ‫ﷲ‬
Allah akan masukan ia ke surga dari 8 pintu surga mana saja” (HR. Muslim)

Dalam Hadist, ada 4 Pintu Surga, yaitu :

 Babus shalah (pintu shalat)


 Babul jihad (pintu jihad)
 Babus shadaqah (pintu sedekah)
 Babur rayyan (pintu arrayan atau pintu puasa)

Namun empat sisanya ulama berbeda pendapat dalam Kitab :

Fathul Baari, 7/34 dan At Tadzkirah bi Ahwalil Mauta wal Akhirah, 16/183

 Babul kazhiminal ghaizha (pintu menahan marah)


 Babul ayman (pintu kanan untuk orang-orang yang sempurna
tawakalnya, yang dimasuki orang yang masuk surga tanpa hisab)
 Babur radhiin (pintu ridha kepada takdir Allah)
 Babut taubah (pintu taubat nasuha)
 Babul walid (pintu berbakti pada orang tua)
 Babul hajji (pintu haji)
 Babudz dzikri (pintu dzikir)
 Babul ilmi (pintu untuk yang mengamalkan ilmu bermanfaat)

Sumber : https://muslim.or.id/
AMALAN PENGHAPUS DOSA
1. AMALAN HARI JUM’AT MENGHAPUS DOSA JUM’AT SEKARANG KE JUM’AT BERIKUTNYA

“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya kemudian memakai wewangian lalu
menuju ke masjid dimana dia tidak memisahkan antara dua orang (yang duduk di mesjid) lalu dia shalat
sesuai dengan yang ditetapkan Allah (sekemampuannya) kemudian jika imam keluar dari tempatnya
untuk berkhutbah dia diam mendengarkan khutbah niscaya akan diampuni dosanya yang terjadi diantara
kedua Jum’at” (HR. Bukhari)

2. DZIKIR PENGHAPUS DOSA

ISTIGHFAR

َ ‫أ َ ْﺳﺗ َ ْﻐ ِﻔ ُر‬
‫ﷲ‬
“Wahai anak adam seandainya dosamu menjulang tinggi ke langit, lalu engkau banyak istighfar dan
banyak memohon ampun kepadaku maka aku ampuni dosa-dosamu. (HR. Tirmidzi)

TAHLIL

“Barangsiapa mengucapkan

َ ‫ ﻟَﮫُ اﻟ ُﻣ ْﻠكُ َوﻟَﮫُ اﻟ َﺣ ْﻣ ُد ؛ َو ُھ َو‬، ُ‫َرﯾك ﻟَﮫ‬


َ ‫ﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّل‬
ٌ ‫ﺷ ْﻲءٍ ﻗَد‬
‫ِﯾر‬ َ ‫ﻻ إﻟﮫَ ِإﻻﱠ ﷲُ َو ْﺣ َدهُ ﻻَ ﺷ‬
100 kali akan memperoleh ganjaran sebagaimana membebaskan sepuluh budak, dan seratus kebaikan
akan dicatatkan atasnya, dan seratus dosa akan dihapuskan dari catatan amalnya, dan ucapan tadi
akan menjadi perisai baginya dari Syaithan pada hari itu hingga malam hari, dan tak ada seorangpun
yang bisa mengalahkan amal kebaikannya kecuali orang yang melakukan amal yang lebih baik darinya.”
(HR. Bukhari)

TASBIH

“Barang siapa membaca

ِ ‫ﺳ ْﺑ َﺣﺎنَ ﱠ‬
‫� َوﺑِ َﺣ ْﻣ ِد ِه‬ ُ
100 kali sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan.” (HR. Muslim)

DZIKIR SETELAH SHOLAT


“Barangsiapa mengucapkan

ِ ‫ ×( ا َ ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬33) ‫ﷲ‬
(× 33) ‫ ×( اَ�ُ أ َ ْﻛﺑَ ُر‬33) � ِ َ‫ﺳ ْﺑ َﺣﺎن‬
ُ

َ ‫ ﻟَﮫُ ْاﻟ ُﻣ ْﻠكُ َوﻟَﮫُ ْاﻟ َﺣ ْﻣ ُد َو ُھ َو‬،ُ‫ﻻَ ِإﻟَـﮫَ ِإﻻﱠ ﷲُ َو ْﺣ َدهُ ﻻَ ﺷ َِرﯾ َْك ﻟَﮫ‬
َ ‫ﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّل‬
‫ﺷ ْﻲءٍ ﻗَ ِدﯾ ُْر‬

maka akan diampuni dosa-dosanya sekalipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Muslim)

DZIKIR SEBELUM TIDUR

“Apabila seorang dari kalian menuju kasurnya, dan mengucapkan

َ ‫ َو َﻻ َﺣ ْو َل َو َﻻ ﻗُ ﱠوة‬،‫ِﯾر‬ َ ‫ َو ُھ َو‬،ُ‫ َوﻟَﮫُ ْاﻟ َﺣ ْﻣد‬، ُ‫ ﻟَﮫُ ْاﻟ ُﻣ ْﻠك‬،ُ‫ َو ْﺣ َده َُﻻ ﺷ َِرﯾ َْك ﻟَﮫ‬،ُ‫َﻻ ِإ ٰﻟﮫَ ِإ ﱠﻻ ﷲ‬
َ ‫ﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّل‬
ٌ ‫ﺷ ْﻲءٍ ﻗَد‬
.‫ َوﷲُ أ َ ْﻛﺑَ ُر‬،ُ‫ َو َﻻ إِ ٰﻟﮫَ إِ ﱠﻻ ﷲ‬، � ِ ‫ َواﻟ َﺣ ْﻣ ُد‬،ِ‫ﺳ ْﺑ َﺣﺎنَ ﷲ‬ ُ ،ِ�‫إِ ﱠﻻ ﺑِﺎ‬
maka Allah ampuni dosa-dosanya meski sebanyak buih lautan di dunia ini.” (HR. Ibnu Hibban)
YUK AMALKAN AMALAN

JAMINAN RUMAH SURGA

“Siapa yang membaca ‘QUL HUWALLAHU AHAD’ (surah Al-Ikhlas) sampai ia


merampungkannya sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya istana
di surga.” (HR. Ahmad)

“Siapa yang shalat Dhuha empat raka’at dan shalat sebelum Zhuhur empat raka’at,
maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Ath-Thabrani)

“Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12


raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di
surga.” (HR. Muslim)

“Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang


meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan
jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun
dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi
orang yang bagus akhlaknya.” (HR. Abu Daud)

“Aku menjamin orang yang beriman kepadaku, masuk islam dan berhijrah dengan
sebuah rumah di pinggir surga, di tengah surga, dan surga yang paling tingggi. Aku
menjamin orang yang beriman kepadaku, masuk islam dan berjihad dengan rumah
di pinggir surga, di tengah surga dan di surga yang paling tinggi. Barangsiapa yang
melakukan itu, maka ia tidak membiarkan satu pun kebaikan, dan ia lari dari setiap
keburukan, ia pun akan meninggal, di mana saja Allah kehendaki untuk
meninggal.” (HR. An-Nasa’i)

Anda mungkin juga menyukai