Terapi komplementer di Clinical Practice 23 (2016) 30e33

daftar isi yang tersedia di ScienceDirect

Terapi pelengkap dalam Praktek Klinis

journalhomepage: www. Elsevier. com / cari / ctcp

Pengaruh bekam basah tradisional nyeri bahu dan sakit leher:

Sebuah studi percontohan
Sebuah. * Sebuah b
Müzeyyen Arslan , Nurcan Gokg€ons€ , S enol Dane
Sebuah
b
Turgut Ozal University, School of Nursing, Yunus Emre Mah, Takdir Caddesi No: 5 Yenimahalle, Etlik, Ankara, Turki
€

Turgut Ozal University, Fakultas Kedokteran, Departemen Fisiologi, Yunus Emre Mah, Takdir Caddesi No: 5 Yenimahalle, Etlik, Ankara, Turki

articl ei nfo abstrak

Pasal sejarah: Tujuan: Wet terapi bekam (WCT) adalah metode pelengkap tradisional dianjurkan untuk mengurangi gejala banyak penyakit
Diterima 17 Desember 2015 dan digunakan dalam pengobatan sindrom nyeri. Dalam studi percontohan ini, kemungkinan efek terapi bekam basah pada
Diterima dalam bentuk direvisi
tidak spesifikfic leher dan nyeri bahu atas diselidiki.
14 Februari 2016 Diterima 24
Februari 2016
Metode: Enam puluh satu peserta relawan yang memenuhi syarat dengan tidak spesifik fic leher dan nyeri bahu atas untuk
minimal 3 bulan dialokasikan. Numeric Rating Scale (NRS) digunakan untuk menilai skor nyeri. skor nyeri dicatat sebelum
Kata kunci:
dan setelah terapi bekam basah.
bekam
Hasil: Nilai rata-rata nyeri leher dalam kelompok penelitian adalah 7,02 (SD ¼ 1,8) sebelum dan 3,70 (SD ¼2.2) setelah
Leher
Bahu terapi bekam. Penurunan skor nyeri antara pra dan pasca tes secara statistik signifitidak bisa (p < 0,05).
Rasa sakit
Diskusi: Ini dapat dinyatakan bahwa WCT memiliki efek terapi yang potensial di tidak spesifikfic leher dan nyeri bahu bagian
atas. Masa Depan skala penuh uji coba terkontrol acak akan dibutuhkan untuk memberikanfibukti rm efektivitas intervensi ini.

© 2016 Elsevier Ltd All rights reserved.

1. Latar Belakang aplikasi pengolahan [7-9].

Dalam dunia modern, leher dan nyeri bahu bagian atas merupakan
masalah kesehatan com-mon sangat. Insiden leher dan otot bahu nyeri
meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tingkat nyeri bahu dalam populasi
umum mungkin 6%-11% di bawah usia 50 tahun dan 16%-25% pada orang
lanjut usia [1]. Leher dan nyeri bahu mungkin karena faktor yang berbeda.
ketegangan fisik yang berlebihan dapat menyebabkan trauma mikro dalam
jaringan ikat, dan stres psikososial dapat menyebabkan peningkatan
ketegangan otot[2].
Ada alternatif perlakuan yang berbeda seperti nonsteroidal anti-inflobat
inflamasi, terapi fisik atau olahraga, tetapi ini memiliki bukti hanya terbatas
untuk leher dan nyeri bahu memperlakukan-ment [3e5]. Dalam pedoman
sastra dan pengobatan, obat, terapi manual atau pijat tidak dapat
direkomendasikan[3,4,6]. latihan terapi yang berbeda memiliki efek moderat
di leher dan bahu nyeri dalam jangka panjang[6]. Oleh karena itu, dokter dan
pasien mencari tradisional, alternatif atau komplementer
* Penulis yang sesuai.
Alamat email: muzeyyen24@hotmail.com (M. Arslan), nurcan.hilalay55 @
gmail.com (N. Gokg€ons),€ sdane@turgutozal.edu.tr (Dane).
Terapi bekam banyak digunakan di negara-negara Asia dan Timur Tengah
dan telah disarankan untuk mengurangi rasa sakit serta banyak gejala lain
[10]. Terapi bekam sudah digunakan untuk bahu dan leher sakit sebagai
pengobatan komplementer[11]. ]. Ada dua jenis bekam. bekam kering
menarik kulit ke dalam cangkir tanpa menarik darah. Dalam bekam basah,
kulit robek sehingga darah yang diambil ke dalam cangkir. cupping kering
atau basah tradisional telah digunakan untuk mengobati berbagai keluhan
selama ribuan tahun[12-14]. Sebuah kaca atau plastik cup digunakan untuk
menghasilkan hisap pada daerah yang menyakitkan atau point sebelum
laserasi yang dibuat pada kulit. Proses ini mendapat tubuh menyingkirkan
darah tersumbat dan karena sirkulasi darah dan limfatik meningkat yang
mengurangi ketegangan otot yang menyakitkan[12,15,16].
Tujuan utama dari terapi ini adalah untuk mengendapkan sirkulasi darah
dan qi dan untuk menghilangkan darah stasis dan limbah dari tubuh [17].
Baru-baru ini, ada bukti yang berkembang bahwa bekam mungkin efektif
dalam berbagai kondisi yang menyakitkan [11,18e21]. sistem-ATIC ulasan
baru-baru ini danfiTemuan menunjukkan bahwa bekam basah efektif untuk
masalah muskuloskeletal [17,22].
Tujuan dari studi percontohan ini adalah untuk menguji ulang
effikeampuhan dari

http://dx.doi.org/10.1016/j.ctcp.2016.02.003
1744-3881 /© 2016 Elsevier Ltd All rights reserved.
 M. Arslan et al. / Pelengkap Terapi di Clinical Practice 23 (2016) 30e33
pengobatan bekam basah tradisional pada pasien dengan non-spesifikfic leher
dan nyeri bahu.
2. Metode
2.1. peserta
Sebuah satu kelompok, pre-test dan post-test desain eksperimen kuasi ini
digunakan untuk mengukur perubahan dalam skor leher dan nyeri bahu
sebelum dan sesudah intervensi terapi bekam basah. Kami merekrut peserta
melalui iklan di papan pengumuman dari rumah sakit universitas di Ankara.
Setelah wawancara telepon, calon peserta diundang untuk dinilai apakah
mereka memenuhi syarat untuk penelitian. Peserta mengunjungi Turgut Ozal
University Medical School. Para dokter melakukan studi memberitahu
mereka tentang rincian studi. kelayakan mereka ditentukan oleh dokter
melalui pemeriksaan fisik, dan kuesioner yang relevan. Pria dan wanita
berusia 20-60 tahun yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi. Pasien
dengan nyeri leher traumatis, diflinflamasi atau ganas penyakit, malformasi
kongenital tulang belakang, gejala radikuler seperti rasa sakit yang memancar,
paresis, menusuk-nusuk, atau kesemutan, perawatan invasif dalam 4 minggu
terakhir, yang menjalani operasi pada tulang belakang dalam setahun terakhir,
dan yang berada di kortikosteroid, opioid atau perawatan lain yang sejenis
dikeluarkan. Kriteria eksklusi lanjut adalah kehamilan, penyakit akut atau
kronis yang serius organik seperti diabetes atau kanker, gangguan mental, dan
kecenderungan hemoragik atau terapi antikoagulasi.
2.2. Pertimbangan etis
Protokol penelitian telah disetujui oleh Turgut Ozal Universitas komite
etik. informed consent ditandatangani diperoleh dari setiap peserta sebelum
memulai penelitian.
2.3. Pengumpulan data
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, yang Numeric Rating Scale
(NRS) [23]. NRS adalah metode sederhana dan sering digunakan untuk
penilaian variasi intensitas subjektif dari rasa sakit. Dalam praktek klinis,
sebagai ukuran effikeampuhan pengobatan, NRS tersegmentasi versi numerik
sering digunakan di mana responden memilih nomor keseluruhan (bilangan
bulat 0e10) yang kembali terbaikflECTS intensitas rasa sakit mereka [24].
NRS digunakan untuk menilai nyeri pada umumnya di minggu sebelumnya
pada skala mulai dari 0 sampai 10, di mana 0 mewakili ''tidak ada rasa sakit''
dan 10 mewakili ''rasa sakit yang hebat''. Peserta menyatakan tingkat rasa
sakit mereka pada skala. Hal ini memastikan bahwa evaluasi statistik dari
efek pengobatan bekam basah tidak difldipengaruhi oleh perubahan dalam
obat atau fisioterapi selama penelitian.
2.4. Intervensi
Bekam dilakukan oleh dokter studi dan dua certi-fiperawat ed. Untuk
terapi bekam, gelas sekali pakai steril dari 5 cm diameter yang digunakan.
poin pengobatan dipilih untuk menjadifive poin dari leher posterior, daerah
perispinal bilateral leher dan tulang belikat sesuai dengan Pedoman WHO
untuk Akupunktur [25]. poin yang sama diterapkan untuk semua peserta.
Prosedur bekam melibatkan langkah-langkah berikut: daerah Applica-tion
yang dibersihkan dengan larutan antiseptik. cangkir sekali pakai yang
ditempatkan ke titik-titik ini dan tekanan negatif diterapkan oleh pompa
bekam. Setelah dua sampai 3 menit, cangkir telah dihapus. Kulit adalah
didesinfeksi; superfisayatan resmi dibuat dengan pisau bedah mikro pakai
pada daerah nyeri; cangkir ditempatkan pada titik-titik sayatan yang sama.
Kacamata telah dihapus setelah
31
10-15 menit, dan kulit itu didesinfeksi dan plester diterapkan. Namun, karena
pendarahan umumnya berhenti selama perawatan, ini hanya tindakan
pencegahan. Pasien diminta untuk tidak mandi atau berenang dalam 24 jam
berikutnya untuk mencegah keterlambatan dalam penyembuhan luka. Setelah
beberapa menit pasien sisanya bebas untuk pergi. Tidak ada efek samping
yang dilaporkan selama penelitian.
2.5. Analisis statistik
Data dianalisis menggunakan Paket Statistik untuk Ilmu Sosial 16,0
(SPSS). sampel berpasangan T-test digunakan untuk analisis.
3. Hasil
populasi penelitian kami terdiri dari 61 relawan dengan nonspe-cific leher
dan nyeri bahu atas, 43 perempuan (70,5%) dan 18 laki-laki (29,5%); berusia
20-60 tahun (usia rata-rata 45,59 ±10,9 tahun). Indeks massa tubuh (IMT) rata
mata pelajaran adalah 29 (SD¼5.5). Nilai rata-rata dari leher dan nyeri bahu
atas dalam kelompok studi yang 7.02 (SD¼ 1,8) sebelum dan 3,70 (SD ¼
2.2) setelah terapi bekam (lihat Gambar. 1). Penurunan skor nyeri antara pra
dan pasca tes adalah statistik signifitidak bisa (p < 0,05).
Tidak ada efek samping yang serius dalam kelompok studi. Sebuah efek
samping yang biasa kecil adalah hematoma di situs penerapan segelas bekam.
semua Scarifiluka ed sembuh tanpa komplikasi.
4. Diskusi
Dalam penelitian ini, penurunan skor nyeri sekunder basah terapi bekam
itu pukulan keras dan nilai rata-rata nyeri leher menurun 7,02-3,70. Dapat
dinyatakan bahwa bekam basah harus diterima sebagai terapi komplementer
dalam praktek klinis untuk pasien dengan leher kronis dan ulet dan nyeri bahu
bagian atas.
Nyeri pada leher bagian atas dan bahu sangat lazim di banyak negara
[26,27]. Sejak pilihan konservatif untuk pengobatan terbatas, pendekatan
terapi baru perlu dicatat. Ini telah akhir-akhir ini telah diusulkan bahwa
bekam, metode pengobatan tradisional, dapat memperoleh manfaatficial di
leher dan nyeri bahu ketika diterapkan pada daerah bahu-leher disebut.
Sebuah penelitian secara acak terbaru dan tinjauan sistematis menyarankan
bahwa bekam Meredakan menurunkan nyeri punggung[28,29].
Mekanisme kerja dari cupping basah masih belum jelas; the-ories dan
banyak studi telah sectional. modus yang berbeda tindakan mungkin
menjelaskan efek bekam tradisional nyeri leher kronis. Mereka melibatkan
hematologi[30], saraf [31], antioksidan
Gambar. 1. Skor nyeri rata-rata sebelum dan sesudah terapi bekam.
32 M. Arslan et al. / Pelengkap Terapi di Clinical Practice 23 (2016) 30e33
[32]. dan efek psikologis [11]. Dengan mengambil tekanan dari tis-menggugat
dari daerah yang terkena, terapi bekam tradisional mengungsikan leher dan
bahu dari kemacetan beracun danflagen inflamasi yang juga meningkatkan
darah dan getah bening flmengalir. Hal ini bisa membantu menjelaskan efek
lokal pada ambang nyeri tekanan[11].
Hasil penelitian ini mendukung penggunaan bekam basah dalam
mengurangi leher dan nyeri bahu atas untuk setidaknya satu minggu setelah
bekam basah. Dalam review terakhir, baik terapi bekam kering dan basah
yang diusulkan untuk berbagai nyeri muskuloskeletal Condi-tions[28]. Dalam
penelitian terbaru, telah dilaporkan bahwa terapi bekam kering bisa
confidently digunakan untuk mengurangi bahu atas dan sakit leher di
darifipekerja ce sebagai aplikasi terapi dan mungkin sebagai metode
pencegahan [21]. Lauche dan et al.[11] re-porting bahwa efek dari cupping
tradisional sudah hadir pada hari setelah bekam pengobatan. Hal ini sesuai
dengan obser-vations klinis, di mana cupping tradisional sering menunjukkan
segera ef-fects pada nyeri dan keluhan lainnya. Michalsen et al.
disajikan[18]hasil uji coba secara acak pada efek klinis terapi bekam
tradisional pada pasien dengan sindrom carpal tunnel. Cupping zona bahu
terkait segmentally muncul untuk meringankan gejala sindrom carpal tunnel.
Terapi bekam (baik kering dan basah) telah menegaskan untuk menguras
akumulasi flUID, racun dan senyawa kimia lain seperti lipid dari interstitial
fluid untuk darah dan limfatik kapiler [33,34].
Efek kuratif kemungkinan terapi bekam basah dalam mengurangi non-
spesifikfic leher dan nyeri bahu dapat disebabkan oleh dua tiga mekanisme
nya: (1) dengan merangsang sistem saraf perifer [14] dan (2) menghapus
oksidan dan mengurangi stres oksidatif [32] dan
(3) dengan mengeluarkan logam berat beracun [35]. Terapi bekam basah
menurun kondisi stres psikologis dengan mengembalikan ketidakseimbangan
sympathovagal dan dengan mengurangi listrik statis[14]. Hal ini dapat
diterima bahwa penurunan stres adalah penting dalam mengurangi rasa sakit.
Oksidan atau stres oksidatif menyebabkan rasa sakit melalui lipid cedera
peroxi-dation di membran sel. Oleh karena itu, basah cupping ther-APY dapat
disarankan sebagai aplikasi antioksidan dalam praktek klinis[32]. Selain itu,
diketahui bahwa akumulasi logam berat adalah faktor yang paling beracun
dan berbahaya untuk semua jaringan tubuh. Ekskresi logam berat melalui
bekam basah[35] dari tubuh dapat efektif dalam relieving leher dan nyeri
bahu bagian atas.
Juga, dalam sebuah studi baru-baru ini, semua parameter kualitas tidur
yang posi-tively terpengaruh setelah terapi bekam basah pada subyek sehat.
Mereka menyimpulkan bahwa peningkatan kualitas tidur mungkin menjadi
sekunder untuk penurunan nyeri yang berbeda dan tekanan dan juga
penghapusan beberapa makromolekul dan logam berat menyumbang kualitas
tidur membaik[36].
Penelitian di masa depan harus difokuskan efektivitas terapi bekam basah
pada nyeri lain seperti sakit kepala, nyeri punggung dan nyeri kanker. Juga,
terapi bekam basah dapat dibandingkan dengan terapi medis dan fisik lainnya
dalam studi masa depan.
Selain evaluasi efektivitas, isu-isu keselamatan sangat penting dalam
praktek bekam basah dan harus diperhatikan. Dalam basah-cupping
konvensional, non-steril, cangkir dapat digunakan kembali dan lan-CETS
digunakan tanpa pertimbangan kemungkinan infeksi.
5. Kesimpulan
Hasil penelitian ini mendukung penggunaan bekam basah dalam
mengurangi non-spesifikfic leher dan nyeri bahu. Tapi, hasil ini harus
didukung oleh uji coba terkontrol acak dan plasebo. Sebuah aplikasi tunggal
bekam basah tradisional mungkin efektif dalam pengobatan non-spesifik
kronisfic sakit leher. Ini harus dipertimbangkan untuk kondisi nyeri
muskuloskeletal lainnya, sebagai com-plement untuk perawatan medis.
Konflik kepentingan
Semua penulis mengungkapkan setiap asosiasi komersial yang dapat
membuat conflik kepentingan sehubungan dengan kertas. Tidak ada
bersaingfibunga keuangan untuk salah satu penulis.
Referensi
[1] DA van der Windt, E. Thomas, DP Paus, AF de Musim Dingin, GJ Macfarlane,
LM Bouter, AJ Silman, faktor risiko Kerja untuk nyeri bahu: a sistematistinjauan tematik,
occup. Mengepung. Med. 57 (2000) 433e442.
[2] J. Ylinen, E.-P. Takala, M. Nyk€anen, A. H€akkinen, E. M€alkia,€ T.
Pohjolainen, S.-
L. Karppi, H. Kautiainen, O. Airaksinen, pelatihan otot leher Aktif di pengobatan
nyeri leher kronis pada wanita: uji coba terkontrol secara acak, JAMA 289 (2003)
2509e2516.
[3] PMJ Peloso, A. Gross, T. Haines, K. Trinh, CH Goldsmith, SJ Burnie, Me-dicinal
dan Injeksi Terapi untuk Teknik Leher Gangguan, The Cochrane Perpustakaan, 2007.
[4] J. Ezzo, BG Haraldsson, AR Gross, CD Myers, A. Morien, CH Goldsmith,
G. Bronfort, PM Peloso, CO Group, pijat untuk gangguan leher mekanik: a review
sistematis, Spine 32 (2007) 353e362.
[5] A. Gross, TM Kay, JP Paquin, S. Blanchette, P. Lalonde, T. Christie, G. Dupont,
N. Graham, SJ Burnie, G. Gelley, Latihan untuk Gangguan Teknik Leher, The
Cochrane Library, 2015.
[6] J. Albright, R. Allman, RP BonfiGLIO, A. Conill, B. Dobkin, AA Guccione, SM
Hasson, R. Russo, P. Shekelle, JL Susman, Philadelphia Panel bukti-pedoman praktek
klinis berdasarkan intervensi rehabilitasi yang dipilih untuk sakit leher, Phys. Ther. 81
(2001) 1701e1717.
[7] SK Ndao-Brumblay, CR Hijau, Prediktor komplementer dan alternatif
penggunaan obat pada pasien sakit kronis, nyeri Med. 11 (2010) 16e24.
[8] KJ Sherman, AJ Cook, RD Wellman, RJ Hawkes, JR Kahn, RA Deyo, DC
Cherkin, hasil lima minggu dari percobaan dosis dari terapi pijat untuk nyeri leher kronis,
Ann. Fam. Med. 12 (2014) 112e120.
[9] R. Lauche, M. Schuth, M. Schwickert, R. Lüdtke, F. Musial, A. Michalsen,
G. Dobos, KE Choi, Effikeampuhan dari Alexander Technique dalam mengobati
kronis non-spesifikfic nyeri leher: Sebuah uji coba terkontrol secara acak, Clin. Rehabil.
(2015), 0269215515578699.
[10] SS Yoo, F. Tausk, Bekam: Timur bertemu Barat, Int. J. Dermatol. 43 (2004)
664e665.
[11] R. Lauche, H. Cramer, C. Hohmann, E. Choi, T. Rampp, FJ Saha, F. Musial,
J. Langhorst, G. Dobos, Pengaruh bekam tradisional pada rasa sakit dan me-ambang
chanical pada pasien dengan tidak spesifik kronisfic nyeri leher: a rando-mised
dikendalikan pilot studi, EVID. Berdasarkan Pelengkap Altern. Med. 2011 (2012).
[12] H. Cao, X. Li, J. Liu, Sebuah tinjauan diperbarui effikeampuhan dari terapi
bekam, PLoS Satu 7 (2012) e31793.
[13] M. Arslan, N. Kutlu, M. Tepe, NS Yilmaz, L. Ozdemir, S. Dane, bekam kering
Terapi menurun selulit pada wanita: Sebuah studi percontohan, India J. Tradit. Penge. 14
(2015) 359e364.
[14] M. Arslan, N. Yeşilçam, D. Aydin, R. Yüksel, S. Dane, terapi bekam basah
mengembalikan ketidakseimbangan sympathovagal di irama jantung, J. Altern.
komplemenmentary Med. 20 (2014) 318e321.
[15] C. Iz, Terapi Bekam, Elservier, Philadelphia, PA, 2007.
[16] H. Cao, M. Han, X. Li, S. Dong, Y. Shang, T. Wang, S. Xu, J. Liu, penelitian
klinis bukti terapi bekam di Cina: tinjauan literatur sistematis, BMC Pelengkap Altern.
Med. 10 (2010) 70.
[17] JI. Kim, MS Lee, D.-H. Lee, K. Boddy, E. Ernst, Bekam untuk mengobati nyeri: a
tinjauan sistematis, EVID. Berdasarkan Pelengkap Altern. Med. 2011 (2011).
[18] A. Michalsen, S. Bock, R. Lüdtke, T. Rampp, M. Baecker, J. Bachmann,
J. Langhorst, F. Musial, GJ Dobos, Efek terapi bekam tradisional di pasien dengan
carpal tunnel syndrome: uji coba terkontrol secara acak, J. nyeri 10 (2009) 601e608.
[19] K. Jong-In, K. Tae-Hun, LM Soo, KJ Won, KK Hyung, C. Jun-Yong, K. Kyung-
Won, K. Ae-Ran, S. Mi-Suk, J. So-Young, Evaluasi terapi basah-bekam untuk persisten
non-spesifikfic rendah kembali sakit: acak, menunggu-daftar dikendalikan, open-label,
percobaan percontohan kelompok paralel, Trials 12 (2011) 146.
[20] H.-J. Cao, J.-P. Liu, H. Hu, NS Wang, Menggunakan pasien sebagian acak Desain
penelitian preferensi untuk mengevaluasi efek terapi akupunktur dan terapi bekam untuk
fiprotokol penelitian untuk sebagian acak: fibromyalgia terkontrol, Trials 15 (2014) 280.
[21] M. Arslan, G. Yaman, E. Ilhan, M. Alemdag, A. Bahar, S. Dane, Pindah kering
terapi bekam mengurangi bahu atas dan sakit leher di darifipekerja ce, Clin. Investig.
Med. 38 (2015) 217e220.
[22] YD Kwon, HJ Cho, tinjauan sistematik dari bekam termasuk pertumpahan darah
Terapi untuk penyakit muskuloskeletal di Korea, Korea J. Orient. Physiol. Pathol. 2l
(2007) 789e793.

[23] CT Hartrick, JP Kovan, S. Shapiro, The numerik skala rating untuk nyeri klinis
pengukuran: ukuran rasio? Nyeri Pract. 3 (2003) 310e316.
[24] JT Farrar, JP Young, L. Lamoreaux, JL Werth, RM Poole, Klinis pentingnya
perubahan intensitas nyeri kronis diukur pada 11-point nyeri numerik skala rating, Nyeri
2 (2001) 149e158.
[25] WHO, Pedoman Pelatihan Dasar dan Keselamatan di Akupunktur, 1999. Tersedia
 M. Arslan et al. / Pelengkap Terapi di Clinical Practice 23 (2016) 30e33
di: http://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Jwhozip56e/. Diakses 26 Juni 2015.
[26] Y. Lizuka, H. Iizuka, T. Mieda, T. Tajika, A. Yamamoto, T. Ohsawa, T. Sasaki,
K. Takagishi, Asosiasi antara leher dan nyeri bahu, nyeri punggung, punggung rasa
sakit dan komposisi tubuh parameter antara popula- umum Jepang tion, BMC
Musculoskelet. Disord. 16 (2015) 333e343.
[27] L. Punnett, DH Wegman, gangguan muskuloskeletal terkait Work: yang bukti
epidemiologi dan perdebatan, J. Electromyogr. Kinesiol. 14 (2004) 13e23.
[28] CY Huang, MY Choong, TS Li, Efektivitas terapi bekam untuk rendah kembali
nyeri: review sistematis, Acupunct. Med. (2013) acupmed-2013e010.385.
[29] A. AlBedah, M. Khalil, A. Elolemy, AA Hussein, M. AlQaed, A. Al Mudaiheem,
RA Abutalib, FM Bazaid, AS Bafail, A. Essa, Penggunaan bekam basah untuk tidak
spesifik persistenfic rendah kembali sakit: terkontrol secara acak uji klinis,
J. Altern. Pelengkap Med. 21 (2015) 504e508.
[30] M. Ernst, MH Lee, efek simpatis akupunktur manual dan listrik titik lutut
Tsusanli: perbandingan dengan titik tangan Hoku simpatik efek, Exp. Neurol. 94 (1986)
1e10.
33
[31] A. Sato, mekanisme Neural tanggapan otonom ditimbulkan oleh somatik stimulasi
sensorik, Neurosci. Behav. Physiol. 27 (1997) 610e621.
[32] SM Tagil, HT Celik, S. Ciftci, FH Kazanci, M. Arslan, N. Erdamar, Y. Kesik,
H. Erdamar, S. Dane, Basah-cupping menghilangkan oksidan dan mengurangi
oksidatif stres, Pelengkap Ther. Med. 22 (2014) 1032e1036.
[33] SM El Sayed, A.-S. Al-quliti, HS Mahmoud, H. Baghdadi, RA Maria, MMH
Nabo, A. Hefny, bene Terapifits dari Al-hijamah: dalam terang yang modern kedokteran
dan kedokteran kenabian, Am. J. Med. Biol. Res. 2 (2014) 46e71.
[34] JI. Kim, T.-H. Kim, MS Lee, JW Kang, KH Kim, J.-Y. Choi, K.-W. Kang, A.-
R. Kim, M.-S. Shin, S.-Y. Jung, Evaluasi terapi basah-bekam untuk terus-menerus
non-spesifikfic rendah kembali sakit: acak, menunggu-daftar dikendalikan, open-label,
kelompok paralel percontohan uji coba, Trials 12 (2011) 1e7.
[35] S. Gok, FH Kazanci, H. Erdamar, N. Gokgoz, SS Hartiningsih, S. Dane, Apakah
itu mungkin untuk menghilangkan logam berat dari tubuh dengan terapi bekam basah,
India J. Tradit. Med. (2015) (dalam pers).
[36] S. cikar, G. Ustundag, S. Haciabdullahoglu, S. Yuksel, S. Dane, bekam basah
(Hijamah) meningkatkan kualitas tidur, Clin. Investig. Med. 38 (2015) 258e261.