LAB PRODUKSI
DISUSUN OLEH:
SHOFI MAHARANI
91220005
58/MM/PB
PTA 2020-2021
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN SYARIAH UNIVERSITAS
GUNADARMA LAB PRODUKSI
Q = XY
Untuk dapat mengestimasi fungsi nirgemaris tersebut di atas, data harus ditransformasikan
terlebih dahulu ke dalam bentuk logaritma natural. Setelah anda mengestimasi fungsi
produksi tersebut, jawablah pertanyaan berikut:
1. Apakah predictors signifikan pada taraf keyakinan =0,05, baik secara sendiri-
sendiri maupun secara keseluruhan?
2. Kembalikan hasil estimasi anda ke dalam bentuk fungsi berpangkat.
3. Carilah hasil imbuh (marginal product), hasil rata-rata (average product), elastisitas
produksi, dan perolehan terhadap skala (returns to scale). Hubungkan koefisien
regresi anda dengan tahap produksi dan kondisi daur produk Q sesuai dengan hasil
estimasi anda!
4. Jika harga produksi (Pq) = Rp 5.000/unit, harga masukan X (Px)=Rp1.000/ unit, dan
masukan Y =Rp 1.500/unit, apakah terdapat alokasi optimum yang menghasilkan
laba maksimum? Mengapa?
5. Apa rekomendasi anda untuk membantu memerbaiki keputusan manajerial
berdasarkan hasil perhitungan anda?
Petunjuk:
1. Bentuk fungsi berpangkat ditransformasikan lebih dahulu ke dalam bentuk logaritma
natural dan data harus ditransforasikan ke dalam logaritma natural. Setelah diperoleh
koefisien regresi dalam bentuk logaritma natural, hasil itu kemudian ditransformasi ke dalam
bentuk fungsi berpangkat.
2. Untuk mencari laba maksimum, terlebih dahulu cari produksi imbuh (marginal product)
dan kalikan dengan harga produk untuk menghasilkan VMP yang dalam kondisi alokasi
optimum harus sama dengan W (harga masukan).
DATA HIPOTETIS PERUSAHAAN ONMA ROARTA Tbk 1998-2018
Hasil Regresi :
SUMMARY OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0,997592339
R Square 0,995190475
Adjusted R Square 0,994656084
Standard Error 0,020703949
Observations 21
ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 2 1,596551484 0,798275742 1862,286801 1,37695E-21
Residual 18 0,007715763 0,000428653
Total 20 1,604267247
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized Coefficients d
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
Tahap Produksi.
Tahap produksi dapat kita perkirakan dengan melihat elastisitas produk
Elastisitas Produksi Produksi Total Tahap Produksi Daur Produksi
(Ɛp)
Ɛp > 1 Positif menarik Tahap I Pengenalan
Ɛp = 1 Positif menarik Batas tahap I dan tahap Pengembangan
II
Ɛ0 < Ɛp < 1 Positif menarik Tahap II Kematangan/ekspansi
Ɛp = 1 Positif maksimum Batas tahap II dan Mulai merosot
tahap III
Ɛp < 1 Positif menurun Tahap III merosot
Return to Scale
Jika Q=αLβ, maka β sebagai derajat variabel inputan L digunakan sebagai indikator untuk
menentukan skala returns to scale. Derajat yang menunjukkan perubahan keluaran (output)
sejalan dengan perubahan sejumlah tertentu (a bundle) dari semua masukan input. Jika
terdapat 1 inputan seperti Q=αLβ maka menentukan return to scale untuk β=1, maka derajat
perubahan keluaran sama besarnya dengan kelipatan masukan. Jika β>1 maka derajat
perubahan keluaran lebih besar daripada perubahan masukan. Jika β<1 maka derajat
perubahan keluaran lebih kecil dari pada perubahan masukan.
Perhitungan Return to Scale
Q = XY
Dengan
Qd = 1,2151 X0,5032 Y0,5581
β = 0,503217
Ϗ = 0,558114
Didapatkan hasil derajat perolehan dengan dua masukan yaitu β+Ϗ , dimana
Diketahui syarat pertama untuk alokasi optimum adalah VMP = w atau WMP - w = 0
Dari tabel πX dan πY dapat dilihat tidak ada yang bernilai 0 (nol), hal ini dikarenakan kurang
optimalnya input produksi.
5. Apa rekomendasi anda untuk membantu memerbaiki keputusan
manajerial berdasarkan hasil perhitungan anda?
Menyarankan untuk menambah produksi sejumlah X = 2995,039 unit dan Y = 2214,5178
unit hingga mencapai hasil produksi dengan input optimal dengan Total Revenue = Rp
18.796.731,3 yang dihitung berdasarkan perhitungan dibawah ini