Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah proses pelaksanaan dan penelitian agar hasil

yang didapatkan dapat ditanggung jawabkan secara ilmiah. jenis penelitian ini

termasuk dalam kategori eksperimen. Penelitian eksperimen adalah peristiwa yang

direncanakan dan dilakukan agar memperoleh data relevan dengan hipotesis yang

akan diuji. Penelitian dilakukan dua tahap, yaitu pengujian pada daya mesin dan

akselerasi dengan bahan bakar pertamax RON 90 dan ditambahkan campuran

carbon cleaner. Penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan metode one

way anova. Pengambilan data akan dilakukan di bengkel AHASS ASIA SULFAT

MALANG, dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas adalah pertamax dan

pertamax yang ditambakan cairan carbon cleaner. Variabel terikatnya yaitu daya

mesin dan akselerasi. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan pengaruh

signifikan bahan bakar pertamax murni dan pertamax campuran carbon cleaner

terhadap daya dan akeselasi.

Variabel tersebut akan akan dikembangkan menjadi instrument untuk

proses pengambilan data dan setelah terkumpul akan dihitung dan dianalisis.

Penelitian ini adalah pengaruh penambahan zat adiktif carbon cleaner pada RON

92 terhadap daya mesin dan akselerasi sepeda motor yamaha vixion. Rancangan

penelitian tersebut secara lengkap akan disajikan sebagai berikut:

27
28

A1

Pertamax RON
92 B1

C1
Uji Beda
A2

Pertamax RON
92 Campuran B2

C2

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Perbedaan Daya Pada Penggunaan


Campuran Carbon Cleaner

Carbon Cleaner
Pengujian
0 ml 15 ml 25 ml
2500 rpm A1.1 B1.1 C1.1
3000 rpm A1.2 B1.2 C1.2
3500 rpm A1.3 B1.3 C1.3
4000 rpm A1.4 B1.4 C1.4
4500 rpm A1.5 B1.5 C1.5
5000 rpm A1.6 B1.6 C1.6
Daya Mesin 5500 rpm A1.7 B1.7 C1.7
6000 rpm A1.8 B1.8 C1.8
6500 rpm A1.9 B1.9 C1.9
7000 rpm A1.10 B1.10 C1.10
7500 rpm A1.11 B1.11 C1.11
8000 rpm A1.12 B1.12 C1.12
8500 rpm A1.13 B1.13 C1.13

Keterangan:

Pada setiap putaran dilakukan pengujian sebanyak 5x guna untuk mendapatkan

hasil data yang maksimal.


29

A1.1 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 2500rpm.

A1.2 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 3000rpm.

A1.3 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 3500rpm.

A1.4 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 4000rpm.

A1.5 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 4500rpm.

A1.6 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 5000rpm.

A1.7 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 5500rpm.

A1.8 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 6000rpm.

A1.9 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 6500rpm.

A1.10 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 7000rpm.

A1.11 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 7500rpm.

A1.12 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 8000rpm.
30

A1.13 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 8500rpm.

B1.1 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 2500rpm.

B1.2 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 3000rpm.

B1.3 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 3500rpm.

B1.4 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 4000rpm.

B1.5 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 4500rpm.

B1.6 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 5000rpm.

B1.7 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 5500rpm.

B1.8 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 6000rpm.

B1.9 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 6500rpm.

B1.10 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 7000rpm.

B1.11 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 7500rpm.
31

B1.12 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 8000rpm.

B1.13 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 8500rpm.

C1.1 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 2500rpm.

C1.2 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 3000rpm.

C1.3 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 3500rpm.

C1.4 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 4000rpm.

C1.5 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 4500rpm.

C1.6 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 5000rpm.

C1.7 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 5500rpm.

C1.8 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 6000rpm.

C1.9 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 6500rpm.

C1.10 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 7000rpm.
32

C1.11 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 7500rpm.

C1.12 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 8000rpm.

C1.13 :Hasil pengukuran daya mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada putaran

mesin 8500rpm.

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Perbedaan Akselerasi Pada Penggunaan


Campuran Carbon Cleaner

Carbon Cleaner
Pengujian
0 ml 15 ml 25 ml
30 Km/h A2.1 B2.1 C2.1
40 Km/h A2.2 B2.2 C2.2
50 Km/h A2.3 B2.3 C2.3
60 Km/h A2.4 B2.4 C2.4
70 Km/h A2.5 B2.5 C2.5
Akselerasi
80 Km/h A2.6 B2.6 C2.6
90 Km/h A2.7 B2.7 C2.7
100 Km/h A2.8 B2.8 C2.8
110 Km/h A2.9 B2.9 C2.9
120 Km/h A2.10 B2.10 C2.10

Keterangan:

Pada setiap putaran dilakukan pengujian sebanyak 5x guna untuk mendapatkan

hasil data yang maksimal.

A2.1 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada

kecepatan 30 km/h.

A2.2 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada

kecepatan 40 km/h.

A2.3 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada

kecepatan 50 km/h.
33

A2.4 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada

kecepatan 60 km/h.

A2.5 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada

kecepatan 70 km/h.

A2.6 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada

kecepatan 80 km/h.

A2.7 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada

kecepatan 90 km/h.

A2.8 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada

kecepatan 100 km/h.

A2.9 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada

kecepatan 110 km/h.

A2.10 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 0 ml carbon cleaner pada

kecepatan 120 km/h.

B2.1 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada

kecepatan 30 km/h.

B2.2 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada

kecepatan 40 km/h.

B2.3 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada

kecepatan 50 km/h.

B2.4 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada

kecepatan 60 km/h.

B2.5 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada

kecepatan 70 km/h.
34

B2.6 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada

kecepatan 80 km/h.

B2.7 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada

kecepatan 90 km/h.

B2.8 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada

kecepatan 100 km/h.

B2.9 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada

kecepatan 110 km/h.

B2.10 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 15 ml carbon cleaner pada

kecepatan 120 km/h.

C2.1 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada

kecepatan 30 km/h.

C2.2 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada

kecepatan 40 km/h.

C2.3 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada

kecepatan 50 km/h.

C2.4 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada

kecepatan 60 km/h.

C2.5 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada

kecepatan 70 km/h.

C2.6 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada

kecepatan 80 km/h.

C2.7 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada

kecepatan 90 km/h.
35

C2.8 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada

kecepatan 100 km/h.

C2.9 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada

kecepatan 110 km/h.

C2.10 :Hasil pengukuran akselerasi mesin dengan 25 ml carbon cleaner pada

kecepatan 120 km/h.

B. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan beberapa variabel, maka perlu

diperjelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang dapat diberi perlakukan atau dapat

dimanupulasi. Pada penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu:

a. Pertamax RON 92.

b. Carbon cleaner dengan variasi 0 ml, 15 ml dan 25 ml pada 1 liter bahan

bakar.

2. Variabel Terikat

Variabel ini adalah variabel yang tidak dapat ditentukan besarnya oleh

peneliti dan tidak dapat dimanipulasi. Nilai dari variabel terikat dihasilkan dari

variabel bebas (variabel yang diukur). Variabel terikat pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Daya mesin.

b. Akselerasi.
36

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol berfungsi sebagai pengendali agar variabel terikat yang

muncul bukan dari variabel lainnya tetapi benar dihasilkan dari variabel bebas.

Pengendalian pada penelitian ini dimaksudkan agar tidak berubah atau

menghilangkan variabel bebas yang akan diujikan pengaruhnya dan menghasilkan

variabel terikat murni. Penelitian menggunakan variabel control sebagai berikut:

a. Putaran mesin (RPM) yang digunakan 2500 – 8500 dengan kenaikan sebesar

500 RPM.

b. Percepatan yang digunakan saat akeselasi adalah 30 – 120 km/h dengan

kenaikan 10 km/h.

c. Alat untuk menguji daya mesin dan akselerasi menggunakan dynotest.

d. Suhu kerja mesin 80C.

C. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada sepeda motor Yamaha Vixion tahun 2010

dengan objek penelitian bahan bakar pertamax RON 92 dengan variasi carbon

cleaner 0 ml, 15 ml dan 25ml pada setiap 1 liter bahan bakar. Spesifikasi sebagai

berikut:
37

Gambar 3.2 Spesifikasi Vixion


(Sumber: Yamaha Motor)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data dari penelitian. Alat pengumpul data sangat mempengaruhi terhadap kualitas

data yang dihasilkan dari penelitian. Berikut adalah alat yang digunakan:

1. Gelas ukur digunakan untuk mengukur bahan bakar yang akan digunakan.

2. Dynotest untuk menguji nilai dari daya mesin dan akselerasi.

Tabel 3.3 Spesifikasi Dynotest


Measurement item Speed, RPM, Acceleration, Torque, Power
Data transfer RS 232 – USB
Max torque 50 Nm
Max RPM 20.000
Max power 50 Hp
Roll road 10 Inches
Optional Laptop – Printer

3. Tachometer untuk mengukuran putaran mesin (RPM).


38

4. Pertamax RON 92 1L.

5. Carbon cleaner 0 ml, 15 ml dan 25ml.

E. Prosedur

Prosedur penelitian harus sesuai dengan tahap penelitian eksperimental

agar hasil yang diperoleh saat pengujian data valid. Langkah penelitian terbagi

menjadi beberapa bagian yaitu adalah:

1. Proses Persiapan

Proses ini sepeda motor harus dalam keadaan normal atau pada kondisi baik

sebelum dilakukan pengujian. Pengecekan meliputi dari sistem bahan bakar,

sistem kelistrikan, sistem pengapian, sistem pelumasan dan mesin harus tune up

sebelum dilakukan proses pengujian. Persiapan pada alat bantu yang digunakan

pada dynotest juga harus diperhatikan agar data yang diperoleh sesuai, seperti

pengkalibrasian alat sebelum digunakan.

2. Pengambilan Data Daya Mesin

Pada saat proses ini sepeda motor yang sudah dilakukan proses persiapan

diletakkan pada alat dynotest. Dynotest adalah alat untuk mengukur daya mesin,

akselerasi, torsi dan power pada suatu kendaraan tersebut. Proses selanjutnya

dipasang keamanan seperti menjepit roda depan, pemasangan tali pengaman pada

kendaraan yang akan diuji. Langkah-langkah pengujian meliputi sebagai berikut:

a. Mempersiapkan media untuk proses pengamatan penelitian.

b. Menyiapkan bahan 2 bahan bakar yaitu pertamax dan pertamax yang telah

ditambahkan cairan carbon cleaner dengan komposisi 25ml/1L bahan bakar.


39

c. Melepas tangki bahan bakar dan diganti dengan tangki modifikasi agar saat

proses penggantian bahan bakar menjadi mudah.

d. Atur dynotest pada pengambilan data daya mesin da melakukan kalibrasi

pada sebelum digunakan. Menghidupkan mesin sampai dengan suhu kerja

80C kemudian mesin dimatikan.

e. Melakukan proses pengambilan data dengan bahan bakar pertamax pada

variasi putaran mesin 2500-5500 dengan kenaikan 500 RPM. Pencatatan data

yang ditunjukan pada monitor laptop. Kuras tangki dan ganti dengan bahan

bakar pertamax yang telah ditambakan carbon cleaner 25ml/1L dan catat

hasilnya.

f. Proses pengetesan dilakukan sebanyak 3 kali setiap putaran mesin (RPM)

untuk memperoleh data yang lebih akurat.

3. Pengambilan Data Akselerasi

a. Mempersiapkan media untuk proses pengamatan penelitian.

b. Menyiapkan bahan 2 bahan bakar yaitu pertamax dan pertamax yang telah

ditambahkan cairan carbon cleaner dengan komposisi 25ml/1L bahan bakar.

c. Atur dynotest pada pengambilan data akselerasi da melakukan kalibrasi pada

sebelum digunakan. Menghidupkan mesin sampai dengan suhu kerja 80C

kemudian mesin dimatikan.

d. Melakukan proses pengambilan data dengan bahan bakar pertamax pada

variasi kecepatan 0-40km/jam dan 40-80km/jam. Pencatatan data yang

ditunjukan pada monitor laptop. Kuras tangki dan ganti dengan bahan bakar

pertamax yang telah ditambakan carbon cleaner 25ml/1L dan catat hasilnya.
40

e. Proses pengetesan dilakukan sebanyak 3 kali setiap variasi kecepatan untuk

memperoleh data yang lebih akurat.

Mulai

Persiapan

Tuneup, Dynotest, Pertamax dan Carbon


Cleaner

Pengujian Daya Mesin


dan Akselerasi

Proses Pengambilan

Data Pengujian

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.3 Diagram Alur Penelitian


41

F. Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengumpulan, penghitungan dan pengolahan

data yang telah didapat dari proses penelitian terhadap objek dan dilakukan secara

sistematis yang direncanakan sebelumnya. Data yang sudah diperoleh dapat

dilakukan uji prasyarat normalitas untuk melihat populasi terdistribusi normal,

homogenitas untuk menguji populasi yang digunakan berasal dari varian yang

atau tidak dan kemudian uji teknik statistik.

Uji analisis statistik yang digunakan adalah one way anova, post hoc dan uji-

t untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh penambahan cairan zat

adiktif carbon cleaner pada RON 92 terhadap daya mesin dan akselerasi sepeda

motor dengan taraf signifikan 0,05 dengan menggunakan program SPSS 24 for

Windows.

Anda mungkin juga menyukai