JURUSAN:
S1 MANAJEMEN
BAB I
Menakar Keraguan Penggunaan QR Code Dalam Transaksi Bisnis
Oleh: Ni Luh Novi Arianti (1), Gede Sri Darma (2), Agus Fredy Maradona (3), Luh Putu,
Mahyuni (4)
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (1), Universitas Pendidikan Nasional (2) (3) (4)
Jurnal Manajemen dan Bisnis ISSN : 1829-8486,Volume 16, No. 2, April 2019
Dalam sejarah dunia, revolusi industri terjadi karena dipicu oleh inovasi baru yang
sanggup mengubah seluruh tatanan sosial, ekonomi, dan budaya. Teori piramida kebutuhan
Maslow menyebutkan bahwa kebutuhan dasar (physical needs) menjadi landasan piramida, di
masa depan yang akan berada pada landasan piramida itu adalah data connection needs alias
kebutuhan terhadap akses data, karena masyarakat seakan-akan tidak dapat hidup tanpa adanya
akses data.
Gerakan Nasional Non Tunai yang disampaikan Menteri Perekonomian tanggal 14
Agustus 2014, memberikan manfaat peningkatan efisisensi dan produktifitas keuangan yang
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagaimana
diindikasikan oleh peningkatan velocity of money. Teknologi di era mobile salah satunya adalah
sistem pembayaran menggunakan smartphone yang disebut sebagai mobile payment. Mobile
payment dapat didefinisikan sebagai perangkat yang memungkinkan pengguna untuk melakukan
pembayaran dengan menggunakan perangkat mobile termasuk handset, nirkabel, personal
digital assistant (PDA), perangkat frekuensi radio (RF), dan perangkat berbasis komunikasi.
Perkembangan financial technologi (fintech) didasari oleh kebutuhan konsumen. Banyak
permasalahan yang dapat diselesaikan dengan adanya fintech. Contohnya saja permasalahan
dalam metode pembayaran. Metode pembayaran yang dikenal masyarakat saat ini adalah berupa
uang tunai, kartu debet, dan kartu kredit. Sebagai alternative lain, fintech hadir dengan
menawarkan sistem pembayaran baru berupa e-money, internet banking, mobile banking, dan
quick response (QR) code.
Transaksi bisnis yang terjadi di masyarakat difasilitasi oleh berbagai metode pembayaran
perbankan. Salah satunya adalah metode pembayaran dengan QR Code. Metode pembayaran ini
masih baru diperkenalkan dan masih dikembangkan oleh pemerintah dalam menyusun strategi
agar pembayaran dengan metode ini dapat diterapkan. Dari hasil wawancara mendalam yang
telah dilakukan, penerimaan QR Code dalam transaksi bisnis masih belum maksimal di
masyakarat. Dari 5 informan yang dilakukan wawancara, tiga diantaranya belum mengetahui
tentang QR Code. Alasan mereka belum mengetahui tentang metode ini karena kurangnya
pengetahuan serta kurangnya sosialisasi dari pihak perbankan. Masyarakat yang kurang paham
dengan QR Code perlu diberikan sosialisasi dan pengarahan mengenai metode pembayaran
tersebut. Peran perbankan dan pemerintah menjadi sangat penting untuk menerapkan program
yang telah dicanangkan tersebut. Selama ini masyarakat masih terbiasa menggunakan uang tunai
dalam bertransaksi karena masyarakat masih banyak membelanjakan uang mereka di pasar
tradisional, warung, dan toko kelontong yang dominan belum menyediakan sarana non tunai.
Ketersediaan mesin EDC atau Electronic Data Capture juga masih minim dan sering terjadi
error saat menggunakan kartu. Selain itu seringkali EDC sudah tersedia, tetapi tidak tahu cara
mengoperasikannya.
Informan yang sudah memakai metode pembayaran dengan QR Code menyampaikan
bahwa QR Code sangat simpel dan mudah untuk digunakan. Kemudahan yang telah dirasakan,
membuat mereka menegaskan bahwa QR Code akan menjadi solusi pembayaran di masa depan.
Transaksi menggunakan QR Code berguna untuk penerapan program cashless di masyarakat.
Selain aman, bertransaksi dengan QR Code tidak perlu memakan waktu yang lama, sehingga
transaksi dapat diselesaikan dengan cepat. Pada informan yang sudah pernah menggunakan QR
Code, penerimaan terhadap metode pembayaran ini sangat baik dan cocok untuk dilanjutkan
pengembangannya agar masyarakat terbiasa untuk menggunakan transaksi non tunai.
BAB II
Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah, Penerapan Akuntabilitas Keuangan,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Ketaatan Pada Peraturan Perundangan Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Sistem pemerintahan yang baik merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh setiap
negara. Demi mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik di Indonesia, pemerintah
telah menerbitkan suatu paket perundangan di bidang keuangan negara sekaligus sebagai
landasan hukum bagi reformasi pengelolaan keuangan negara. Terselenggaranya good
governance merupakan prasyarat utama untuk dapat mewujudkan aspirasi masyarakat dalam
mencapai tujuan dan cita-citanya. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Keuangan Instansi Pemerintah (AKIP).
Variable dalam penelitian ini adalah pengaruh kompetensi aparatur pemerintah daerah,
penerapan akuntabilitas keuangan, pemanfaatan teknologi informasi, dan ketaatan pada peraturan
perundang-undangan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Pekanbaru.
Perkembangan zaman membuat teknologi tumbuh berkembang dengan pesat sehingga peneliti
ingin mengetahui seberapa besar pengaruh teknologi yang semakin maju dengan kinerja di
instansi pemerintahan. Pemanfaatan teknologi informasi adalah perilaku/sikap akuntan
menggunakan teknologi informasi untuk menyelesaikan tugas dan meningkatkan kinerjanya.
Pengukurannya berdasarkan intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan dan jumlah aplikasi
atau perangkat lunak yang digunakan. Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat dan didukung
oleh keahlian personil yang mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja perusahaan maupun
kinerja individu yang bersangkutan. Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk
menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.
Akuntansi dan laporan keuangan mengandung arti sebagai proses pengumpulan, pengolahan, dan
mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat untuk pengambiloan keputusan dan untuk
menilai kinerja organisasi.
Hal ini berarti bahwa Kinerja Instansi Pemerintah Daerah dapat dicapai jika pegawai
memiliki kompetensi yang baik. Pegawai sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas memang
harus senantiasa meningkatkan pengetahuan yang telah dimiliki agar penerapan pengetahuan
dapat maksimal dalam praktiknya. Penerapan pengetahuan yang maksimal tentunya akan sejalan
dengan semakin bertambahnya pengalaman yang dimiliki dan dapat mengikuti perkembangan
teknologi. Dengan melihat hasil penelitian dapat disimpulkan semakin tinggi kompetensi seorang
pegawai maka akan semakin tinggi pula Kinerja Instansi Pemerintah Daerah yang dihasilkannya.
Akan tetapi, dari keempat variable yang digunakan hanya pemanfaatan teknologi
informasi yang diduga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi dalam kinerja yang
dihasilkan oleh pegawai tidak berpengaruh spesifik. Hal tersebut dapat dilihat dalam hasil
penelitian dalam tabel regresi. Ini merupakan suatu bentuk intropeksi kepada pemerintah dalam
upaya meningkat penggunaan teknologi dan informasi dalam instansi pemerintahaan. Karena
dengan adanya teknologi dapat mempermudah kegiatan pemerintah dengan cara meningkatkan
sumber daya manusia agar dapat berkompetensi dan beradaptasi dalam menggunakan sumber
daya teknologi tersebut.
BAB III
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Teknologi Informasi
Bagi Auditor
Dalam jurnal ini menyelidiki dampak informasi dan teknologi komunikasi (ICT) dan
pengembangan keuangan pada ekonomi berkembang negara pengekspor minyak (OPEC) untuk
periode 2002-2015 menggunakan panel- jenis model pertumbuhan GMM. Hasil yang diambil
dari model ekonometrik menunjukkan bahwa kenaikan satu persen dalam indeks pembangunan
keuangan dan variabel ICT menyebabkan pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar .048 dan .
050 persen. Selain itu, dampak dari variabel seperti inflasi (negatif), pertumbuhan tenaga kerja
aktif (positif), investasi pertumbuhan (positif), dan pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto
(positif) pada pertumbuhan ekonomi negara, dekat dengan harapan teoritis. Namun, dampak dari
variabel seperti keterbukaan perdagangan (negatif) dan ukuran belanja pemerintah (positif) pada
pertumbuhan ekonomi negara yang dipilih tidak mendukung sebelumnya mungkin karena
perbedaan struktural ekonomi dari negara yang dipilih.
Pengembangan keuangan memiliki dampak tidak terbantahkan kinerja makroekonomi
negara sedemikian rupa sehingga negara maju saat ini. Bagian utama dari ekonomi internasional
dikaitkan dengan pembangunan pasar. Sistem keuangan mengurangi biaya transaksi dan
meningkatkan alokasi sumber daya, yang pada akhirnya pertumbuhan ekonomi dari fungsi
seperti memperoleh informasi tentang peluang investasi, pengawasan dan investasi, distribusi
risiko, agregasi tabungan, dan barang dan jasa pertukaran fasilitasi. Namun, kondisi berbeda
untuk negara berkembang, dalam kebanyakan pengembangan negara, lembaga keuangan tidak
memiliki efisiensi yang diinginkan karena sifat pemerintah dari bagian utama dari sistem
keuangan, layanan perbankan yang tidak efisien, kekurangan sumber daya, struktur ganda (resmi
dan tidak resmi) dari sektor keuangan, dan dominasi sektor tidak resmi.
Beberapa ekonom atribut pertumbuhan ekonomi yang lambat di beberapa negara
berkembang untuk efisiensi dan keterbelakangan sektor keuangan dan mereka
merekomendasikan sektor ini untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih pertumbuhan.
Di sisi lain, pentingnya dan perlunya teknologi informasi dan komunikasi (ICT) pada zaman
sekarang, menikmati keuntungan relatif dari sumber daya alam yang khusus untuk
mengembangkan negara, sehingga telah kehilangan nilainya terhadap persaingan keuntungan
yang disebabkan oleh teknologi, yang khusus untuk negara maju. Karenanya investasi di sektor
ICT tidak hanya diikuti dengan nilai tambah yang tinggi, tetapi juga memainkan peranan utama
dalam peningkatan proses. Dampak ICT pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dapat
diperiksa dari aspek permintaan dan pasokan. ICT menghasilkan peningkatan permintaan untuk
produk dan layanan baru dan dari sisi supply, pertumbuhan ICT dan keahliannya menghasilkan
peningkatan efisiensi faktor produksi dalam kegiatan ekonomi.
Dalam rangka untuk memperkirakan efek simultan dari ICT, pengembangan keuangan,
dan variabel kontrol lainnya pertumbuhan ekonomi dari ekonomi yang dipilih, dari hasil
penelitian yang ditelah diteliti mengindikasikan bahwa tanda koefisien dari penjelasan yang jelas
pertumbuhan variable ekonomi pada tahun lalu (signifikan), pengembangan keuangan
(signifikan), pengembangan ICT (signifikan), tenaga kerja aktif (signifikan), kredibilitas swasta
sektor (signifikan), dan pendirian modal tetap (tidak signifikan) positif dan tanda dari penjelasan
variablesddegree keterbukaan perdagangan (signifikan) dan tingkat inflasi (signifikan) negatif
dan hasil tes Sargan mengindikasikan kesesuaian variabel instrumental yang dipilih dalam model
perkiraan.
Di antara variabel yang disebutkan, tingkat inflasi dan tingkat keterbukaan perdagangan
memiliki dampak negatif dan dampak pada pertumbuhan ekonomi dan variabel termasuk
pemerintah, biaya, tingkat keterbukaan perdagangan, penetapan modal tetap bruto, dan investasi
memiliki dan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sensitivitas pertumbuhan
ekonomi karena perubahan tingkat inflasi 1% mengakibatkan perubahan pertumbuhan ekonomi .
0015 yang menunjukkan efek terbalik dan parsial dari tingkat inflasi pada pertumbuhan ekonomi
negara OPEC. Efek terbalik dari tingkat keterbukaan perdagangan pada pertumbuhan ekonomi,
berbeda dengan kebanyakan studi yang dilakukan negara maju yang melaporkan tanda ini
sebagai positif.
Pendapatan minyak negara OPEC membentuk sebagian besar PDB dari negara yang
memiliki peran besar dan campur tangan pemerintah di negara berkembang. Karena dukungan
yang luas dari pemerintah sektor produksi dan jasa yang berbeda meningkatkan ekonomi
pertumbuhan negara. Bahkan, peningkatan pengeluaran pemerintah untuk di seluruh masyarakat
akan diikuti dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi di negara ini. Alasan untuk hasil yang
berlawanan ini dapat dikaitkan dari sebagian besar PDB di negara OPEC dari besar pendapatan
minyak serta dukungan luas pemerintah dari barang ekspor. Pentingnya investasi di sektor
swasta secara paralel dengan kemajuan pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, masuknya
tenaga kerja aktif ke pasar tenaga kerja mengakibatkan perubahan pertumbuhan ekonomi,
menunjukkan pentingnya variabel tersebut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara,
koefisien dari biaya pemerintah sebagai indeks untuk Evaluasi ukuran pemerintah adalah positif
dan signifikan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengembangan keuangan dan pengembangan
ICT memiliki dampak yang signifikan pertumbuhan ekonomi negara OPEC untuk periode
selama beberapa tahap estimasi, sejauh mana tingkat sensitivitas pertumbuhan ekonomi
dibandingkan dengan penjelasan variabel pengembangan ICT adalah .048 persen dan tingkat
elastisitas pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan jelas variabel pembangunan keuangan itu
.05 Persen. Selain itu, tingkat pengaruh keuangan pengembangan ICT dan pengembangan
ekonomi relatif lemah dan ini dapat dikaitkan dengan karakteristik negara pengekspor minyak.
Hal ini dapat menyimpulkan bahwa pada pengembangan pasar keuangan dan penggunaan
peralatan ICT yang ekstensif, kelompok negara telah gagal untuk secara signifikan membantu
perekonomian mereka sejalan dengan kemajuan pertumbuhan ekonomi dan tujuan
pembangunan.
BAB VI
Impact of digital finance on financial inclusion and stability
Penelitian ini menguji dampak keuangan digital untuk inklusi keuangan dan stabilitas
sistem keuangan. Keuangan digital adalah keuangan layanan yang diberikan melalui ponsel,
komputer pribadi, internet atau kartu yang terhubung dengan pembayaran digital yang andal
sistem. Tujuan layanan keuangan tersedia melalui digital platform adalah untuk berkontribusi
pada pengurangan kemiskinan dan untuk berkontribusi untuk tujuan inklusi keuangan negara
berkembang. Idealnya, ada tiga komponen utama dari setiap layanan keuangan digital: platform
transaksional digital, agen ritel, dan penggunaan oleh pelanggan serta agen perangkat paling
umum, yaitu ponsel untuk bertransaksi melalui digital peron.
CGAP mendefinisikan inklusi keuangan digital sebagai "akses digital penggunaan,
layanan keuangan formal oleh pihak yang populasi terseut kurang terlayani. Inovasi layanan
keuangan digital melalui telepon genggam mendorong jutaan pelanggan miskin untuk secara
eksklusif
menggunakan layanan keuangan digital daripada transaksi berbasis uang tunai.
Proses inklusi keuangan digital dimulai dengan asumsi bahwa populasi yang dikecualikan
dan/atau kurang dilayani memiliki beberapa jenis rekening bank formal dan membutuhkan akses
digital
untuk memungkinkan mereka untuk melakukan transaksi keuangan dasar dari jarak jauh.
Keuangan digital Inklusi membantu Bank dengan biaya yang lebih rendah dengan cara
mengurangi baris antrian di ruang perbankan, mengurangi dokumen manual dan dokumentasi
dan untuk mempertahankan cabang Bank yang lebih sedikit. Dengan inklusi keuangan digital,
besar
jumlah Depositor dapat dengan mudah beralih Bank dalam hitungan menit; memaksa bank untuk
memberikan layanan berkualitas atau berisiko kehilangan depositor untuk menyaingi Bank.
Untuk regulator sistem keuangan dan moneter, Inklusi keuangan digital juga membantu
mengurangi jumlah fisik yang beredar dan berperan penting dalam mengurangi tingkat inflasi di
negara berkembang dan miskin. Selain itu, manfaat yang diharapkan dari keuangan digital dapat
sepenuhnya terealisasi jika biaya perolehan platform transaksional oleh individu miskin dapat
diabaikan atau rendah, di mana platform transaksional digital mengacu pada ponsel, komputer
pribadi dan perangkat terkait.
Keuangan digital melalui penyedia Fintech memiliki efek positif untuk Inklusi keuangan
di negara berkembang dan maju, dan kenyamanan yang diberikan oleh keuangan digital kepada
individu dengan pendapatan rendah dan variabel sering lebih berharga biaya yang lebih tinggi
yang akan mereka bayarkan untuk mendapatkan layanan dari bank yang diatur secara
konvensional. Di sisi lain, keuangan digital dapat memiliki efek negatif untuk Inklusi keuangan.
Penyedia jasa keuangan digital adalah perusahaan pencari laba yang menggunakan pembiayaan
digital memaksimalkan profitabilitas mereka atau memaksimalkan keuntungan peluang bisnis
yang berafiliasi dengan keuangan digital penyedia Bank, lembaga keuangan dan non-keuangan.
Perusahaan penyedia jasa keuangan digital dapat secara diskriminatif menggunakan taktik
pemasaran yang lebih agresif membujuk pelanggan berpenghasilan tinggi dan menengah untuk
menggunakan platform atau infrastruktur keuangan digital yang ada dan menggunakan taktik
pemasaran kurang agresif untuk membujuk berpenghasilan rendah dan pelanggan miskin untuk
menggunakan platform digital baru atau yang sudah ada.
Hubungan kausalitas antara keduanya adalah keuangan digital yang lebih besar dapat
menyebabkan inklusi keuangan jika pengguna berpenghasilan tinggi, menengah dan jasa
keuangan digital mampu membujuk keluarga dan masyarakat miskin (dan di sektor informal)
untuk membuka rekening bank dan menggunakan pembiayaan digital untuk kenyamanan
mereka. Ketika ini adalah keuangan digital yang lebih besar akan menyebabkan inklusi. Di sisi
lain, inklusi keuangan dapat menyebabkan penggunaan keuangan digital, karena inklusi
keuangan yang lebih besar akan meningkatkan kesadaran pemegang rekening bank baru dan
platform keuangan digital yang ada yang dapat mereka gunakan untuk kenyamanan tersendiri.
Inklusi keuangan yang lebih besar dapat keuangan digital yang lebih besar jika meningkatkan
jumlah individu yang memiliki rekening tabungan atau Giro. Lembaga perbankan formal
memudahkan bank untuk menginformasikan atau membujuk pengguna baru dan yang ada
tentang yang tersedia produk dan layanan keuangan digital yang dapat digunakan kenyamanan
mereka sendiri. Ketika ini terjadi, lebih besar keuangan penyertaan (proxy dengan peningkatan
jumlah rekening bank pemegang saham) akan mengarah pada penggunaan keuangan digital yang
lebih besar.
BAB VII
Impact of payment technology innovations on the traditional financial
industry: A focus on China
Inovasi teknologi adalah kekuatan pendorong mendasar dari evolusi industri. Inovasi
adalah kekuatan pendorong pembangunan ekonomi dan mempromosikan perubahan industri dan
perubahan struktural ekonomi. Mekanisme inovasi teknologi yang mempromosikan evolusi
industri dari perspektif yang dinamis dengan menggunakan model A-U. Pada tahap awal
pengembangan industri, perusahaan fokus pada produk inovasi. Dengan munculnya desain
terkemuka, industri melangkah ke fase transisi, di mana fokus inovasi berubah menjadi inovasi
teknologi. Ketika industri berkembang menjadi tahap yang stabil, kegiatan inovasi perusahaan
terkonsentrasi pada inovasi produk tambahan dan inovasi teknologi.
Inovasi teknologi keuangan, berasal dari tumpahan dan pengembangan pengetahuan
teknis. Inovasi teknologi di pasar keuangan telah mempengaruhi proposisi nilai yang diberikan
oleh perusahaan kepada pelanggan. Inovasi teknologi pembayaran berkembang dan popularitas
pembayaran pihak ketiga di Cina lebih signifikan daripada negara-negara maju. Hal ini dapat
dilihat bahwa inovasi teknologi pembayaran lebih mungkin dalam mengembangkan ekonomi
seperti Cina karena sistem kredit Cina relatif lemah, dan konsumen lebih membutuhkan lembaga
pihak ketiga sebagai jaminan kredit untuk pembayaran. Inovasi teknologi pembayaran di negara
berkembang kemungkinan akan didorong oleh permintaan.
Kombinasi Internet dan keuangan tradisional menghasilkan keuangan online. Dengan
perkembangan infrastruktur internet dan e-commerce, keuangan online telah berkembang pesat
dalam beberapa tahun terakhir di China, yang memfasilitasi e-commerce. Namun, metode
pembayaran tradisional tidak cocok untuk e-commerce. Dengan demikian, TPP menjadi metode
pembayaran utama untuk e-commerce. TI dan komputasi akan semakin meningkatkan penerapan
TPP dalam e-commerce. Studi ini menguji hubungan antara volume perdagangan TPP dan nilai-
nilai industri keuangan. Hubungan ini positif secara signifikan dan mendekati kondisi-mapan
dalam jangka panjang. Masih ada ruang untuk pembayaran pihak ketiga untuk mempengaruhi
profitabilitas lembaga keuangan.
Secara khusus, ada dua fase dalam hubungan: 1) dalam jangka pendek, ada bukti bahwa
TPP mempromosikan Nilai Tambah Ekonomi ke lembaga keuangan secara bertahap; 2) dalam
jangka panjang, TPP memiliki efek positif yang signifikan dan berkelanjutan pada Nilai Tambah
Ekonomi untuk industri keuangan. Ini mungkin karena fakta bahwa efek pembayaran pihak
ketiga pada manfaat tidak langsung dari industri keuangan disorot.
Ada hubungan simbiosis utama dan efek sinergi industri di antara mereka. Pertama,
pengguna harus menjadi klien di bank dan mengaktifkan layanan perbankan online untuk
menggunakan platform TPP. Ini memperluas basis klien bank komersial dan penggunaan
perbankan online, yang kemudian meningkatkan pendapatan bank melalui biaya administrasi
kartu bank dan biaya keterlambatan kartu kredit. Selanjutnya, platform TPP perlu membayar
biaya gateway ke bank setiap kali pengguna membayar melalui platform. Selain itu, dana
moneter TPP harus menyetor dana ke dalam rekening bank dengan mengikuti hukum dan
peraturan yang relevan. Efek percepatan pengembalian uang ke bank bahkan lebih signifikan.
Uang yang ditransaksikan melalui platform TPP mengalir kembali ke lembaga keuangan,
termasuk bank, dana dengan berbagai cara. Dan omset yang diperoleh lebih tinggi daripada
proses konsumsi tradisional di Tiongkok. Ini meningkatkan likuiditas di sektor keuangan sampai
batas tertentu, karena dana moneter TPP dapat dibeli dan ditebus dengan cara yang relatif
sederhana, yang membantu bank menyerap dana yang tersebar.
Secara umum, TPP tidak menyebabkan risiko likuiditas, tetapi justru meningkat
pergantian uang. Pengaruh ini berkontribusi pada lembaga keuangan. Pertumbuhan pendapatan,
menghasilkan lebih banyak pengembalian investasi, menciptakan nilai, dan memaksimalkan
kekayaan pemegang saham. Hasil penelitian empiris menunjukkan bahwa di Cina, inovasi
teknologi pembayaran berperan sebagai sinergis industri dalam evolusi industri keuangan.
BAB VIII
Commercial Banks And Fintech Companies In The Digital Transformation:
Challenges For The Future
Inovasi dalam teknologi mengubah perilaku konsumen dan memahami tentang layanan
keuangan ini sangat penting bagi industri keuangan saat ini. Ini adalah tantangan besar untuk
"tradisional" perbankan untuk tetap di jalur dengan menghitung dan menerima perubahan ini
kompilasi tidak ada jalan kembali. Perbankan tidak lagi menjadi tempat Anda pergi, tetapi
sesuatu yang Anda lakukan (raja, 2013). Banyak peneliti dan pakar industry mengatasi masa
depan perusahaan , CEO Skandinaviska Enskilda Banken, mengatakan, "mereka terlihat seperti
Bank, mereka berbicara seperti Bank, tetapi tidak mengatur seperti Bank."
Menurut sebuah publikasi oleh The Economist (The Economist, 2015), perusahaan
FinTech menarik sekitar $ 12 miliar dolar AS dalam investasi tahun lalu, dan beberapa
perusahaan telah go public. FinTech adalah industri yang berorientasi pada pengaturan layanan
keuangan untuk individu dan industri dengan tujuan menyediakan solusi berorientasi pelanggan
dengan cara yang paling efisien dan dengan biaya serendah mungkin. , memastikan ini melalui
inovasi dan teknologi. Perusahaan saat ini berfokus pada empat bidang utama: layanan terkait
pembayaran, manajemen kekayaan, pinjaman peer-to-peer (pinjaman P2P), dan crowdfunding.
FinTech sebagai kombinasi dari layanan keuangan inovatif dan ketersediaan modal melalui
penggunaan teknologi (digital) baru, seperti crowdfunding. FinTech dianggap sebagai tren yang
meliputi area luas, mulai dari teknologi yang digunakan dalam organisasi layanan keuangan
yang ada hingga produk konsumen baru dan pemain pasar baru yang bersaing dengan para
pemimpin yang ada. FinTech mencakup model-model baru, seperti cryptocurrency, dan
berkembang pesat di setiap area layanan keuangan di mana teknologi merupakan faktor
pendorong utama.
FinTech dapat digambarkan sebagai proses yang didorong oleh teknologi dalam industri
keuangan yang memperkenalkan metode dan pendekatan kerja baru untuk proses standar. Ini
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses di lembaga keuangan tradisional dan membuka
pintu pasar bagi pendatang baru yang merancang ulang layanan tradisional sehingga mereka
lebih personal, transparan, dan dapat diakses melalui saluran digital, menawarkan calon
pelanggan alternatif daripada tradisional layanan yang disediakan oleh industri keuangan.
Pembagian kegiatan berikut di bidang FinTech:
• Berorientasi pada layanan - pengembangan teknologi yang terkait dengan layanan yang secara
tradisional disediakan oleh lembaga keuangan, seperti transfer dana atau pembayaran kartu,
pinjaman dan investasi, pinjaman P2P, crowdfunding, atau valuta asing.
• Berorientasi data - solusi dan teknologi yang ditujukan untuk mengumpulkan, memproses, dan
menganalisis informasi. Meskipun bank belum banyak memperhatikan fenomena big data. Baru-
baru ini ada tanda-tanda bahwa kecenderungan ini berubah.
• Berorientasi pada proses - setelah krisis keuangan tahun 2008, bank-bank di seluruh dunia
mendefinisikannya kembali model operasi. Saat ini, bank memperkenalkan batasan biaya dan
sudah mulai bekerja pada peningkatan efisiensi dan otomatisasi proses.
Dalam jurnal ini, peneliti melihat bidang minat utama adalah data besar, perdagangan,
dan pembayaran. Jumlah yang lebih kecil dari bunga dapat dilihat dalam penagihan, investasi
dan pinjaman dan jumlah bunga paling sedikit dapat dilihat dalam asuransi, manajemen identitas,
manajemen pinjaman dan pengiriman pesan. Sebagian besar perusahaan dari daftar yang diteliti
menyediakan layanan pembayaran berbasis kartu dan alasan untuk ini bisa jadi pembayaran kartu
didasarkan pada format ISO dan biasanya dilakukan secara real time.
Bank memiliki posisi pasar yang kuat, dan lebih banyak pelanggan lebih suka
menggunakan bank karena alasan keamanan dan kepercayaan. Masih merupakan tantangan bagi
perusahaan FinTech untuk membangun kepercayaan dan membuktikan keandalan mereka
dibandingkan dengan bank tradisional.
Dalam hal transfer orang ke orang, ini berarti bahwa penerima pembayaran dapat
menerima uang hampir bersamaan dengan konfirmasi pembayaran. Daya tarik solusi
pembayaran berbasis kartu juga didasarkan pada kenyataan bahwa pembayaran kartu menjadi
semakin umum di masyarakat kita. Pemrosesan transaksi semacam itu membawa risiko lebih
kecil ke bank yang bekerja dengan uang tunai dan hal yang sama berlaku untuk pedagang.
Kesimpulannya adalah bahwa bank melihat masa depan yang besar dalam pembayaran kartu dan
menyadari bahwa jaringan ini dapat menjadi jaringan pembayaran utama bagi individu pribadi.
Bidang bunga terbesar berikutnya bagi bank, baik oleh jumlah perusahaan yang telah menerima
investasi dan jumlah yang diinvestasikan, adalah perusahaan yang bekerja dengan analisis data
dan data besar. Bank sangat tertarik untuk berinvestasi dalam peningkatan efisiensi proses dan
paling peduli dengan digitalisasi, otomatisasi proses, dan peningkatan langsung melalui tingkat
pemrosesan.
Bank tertarik untuk menciptakan jaringan komunikasi terpusat yang aman, sesuai untuk
permintaan pasar baru, saat ini dianggap sebagai satu-satunya jaringan komunikasi yang aman di
seluruh dunia untuk lembaga keuangan. Perangkat lunak analitis menjadi semakin maju dan
sekarang mampu membangun model yang kompleks. Selain itu, bersama dengan digitalisasi,
jumlah informasi yang tersedia untuk bank telah bertambah sangat. Saat ini menjadi jelas bahwa
informasi tersebut dapat menawarkan wawasan yang mendalam tentang kebiasaan pelanggan,
dan bank sedang memeriksa cara untuk mengumpulkan, menganalisis, dan membuat kesimpulan
berdasarkan analisis ini. Data besar mungkin menjadi kunci untuk menjawab tantangan ini, dan
bank yang berinvestasi di perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak analitis mungkin
berfungsi sebagai bukti dari ini. Bank tunduk pada peraturan, di mana FinTech masih tidak.
Namun, bank sepenuhnya digital akan dimungkinkan ketika uang virtual menjadi nyata dan
mudah untuk ditransfer. Seharusnya ada kombinasi perbankan tradisional dan FinTech untuk
memberikan solusi terbaik bagi pelanggan. Area FinTech yang paling menarik bagi pelanggan,
menurut survei, adalah layanan pembayaran. Namun, layanan FinTech tidak sepopuler di Latvia
dan Baltik seperti di negara-negara Nordik.
Dari perusahaan yang diperiksa, hanya mereka yang diklasifikasikan dalam penagihan
dan pinjaman yang menerima sedikit jumlah bunga yang lebih besar dari investor dan terutama
bank. Bunga yang ditunjukkan oleh bank dalam solusi penagihan elektronik tampaknya cukup
logis, karena kemampuan untuk menyediakan pelanggan dengan online atau elektronik, layanan
pasti meningkat melalui pengalaman pelanggan dan juga memungkinkan bank dan pelanggan
untuk mengotomatisasi dan merampingkan proses akuntansi.
Di sisi lain, investasi dalam platform pinjaman peer-to-peer agak sulit untuk dijelaskan,
karena saat ini platform ini dianggap mampu menciptakan sejumlah besar kompetisi untuk bank
dalam waktu terdekat. Tetapi karena popularitas platform ini semakin meningkat, penulis akan
menyarankan bahwa, meskipun kemungkinan besar bank tidak akan dapat menerapkan model
pinjaman peer-to-peer ke layanan mereka, pinjaman dilakukan antara dua pihak tanpa perantara.
BAB IX
Financial Technologies: A Note on Mobile Payment
BAB X
The financial performance of the most valuable brands:
A global empirical investigation
Merek yang paling berharga mengungguli pasar selama periode keseluruhan dari 2000
hingga Juni 2018 dan juga selama kondisi pasar yang berbeda. Namun, tingkat kinerjanya jauh
lebih besar selama beruang daripada selama periode normal, menunjukkan bahwa yang paling
berharga merek cenderung berkinerja lebih baik selama periode pasar keuangan yang lemah.
Salah satu yang paling investor terkemuka, hambatan besar seperti perusahaan menjadi berbiaya
rendah
produsen atau memiliki merek yang kuat di seluruh dunia sangat penting untuk keberlanjutan
keberhasilan. Merek di seluruh dunia memiliki "parit" abadi yang melindungi pengembalian
yang sangat baik pada saat modal pribadi, kepada para pemegang sahamnya, dan karenanya
membantu menghasilkan kinerja yang luar biasa.
Nilai suatu merek menjadi bagian penting dari nilai perusahaan. Nilai merek Amazon,
misalnya, meningkat sebesar 19% per tahun dari 4,5 miliar USD pada 2000 hingga 100,7 miliar
USD pada 2018 dan nilai merek Apple genap tumbuh sebesar 21% per tahun dari 6,6 miliar USD
menjadi 214,5 miliar USD pada periode yang sama. Merek yang kuat dapat berfungsi sebagai
pesaing manfaat positif yang membantu untuk berhasil di pasar, misalnya memungkinkan
perusahaan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi untuk produk dan layanan mereka, itu
membantu mengurangi dampaknya dari persaingan harga vs perusahaan lain, ini menurunkan
sensitivitas harga produk dan mengurangi substitusi.
Untuk menganalisis kinerja merek paling berharga di seluruh dunia, kami memeriksa
daftar yang disediakan oleh Interbrand setiap tahun. Secara public tersedia data Interbrand paling
sering diterapkan dalam literatur saat mengukur kinerja keuangan suatu merek Interbrand, yang
menerbitkan daftar merek paling bernilai di dunia online untuk informasi lebih lanjut) dan
sebelumnya di Financial Times dan BusinessWeek, menghitung nilai merek yang mencakup
analisis kinerja keuangan produk atau layanan bermerek, dari memainkan peran merek dalam
keputusan pembelian, dan kekuatan kompetitif merek.
Peran merek adalah bagian dari keputusan pembelian yang dikaitkan dengan merek.
Interbrand menganalisis peran historis merek dan memberi peringkat perusahaan dalam indeks.
Faktor dalam proses perhitungan nilai merek adalah kekuatan merek. Kemampuan merek untuk
menciptakan loyalitas, membantu menciptakan permintaan yang berkelanjutan untuk produk atau
layanan di masa depan. Setiap perusahaan dalam daftar harus menghasilkan setidaknya sepertiga
dari pendapatannya dari luar negara asal, dikenali di luar basis pelanggannya, dan telah secara
publik data pemasaran dan keuangan yang tersedia. Interbrand hanya peringkat kekuatan
individual nama merek, bukan portofolio merek (mis. LVHM atau Proctor dan Gamble). Itu
peringkat juga tidak termasuk maskapai penerbangan, karena sulit untuk memisahkan dampak
merek terhadap penjualan dari faktor-faktor seperti rute dan jadwal. Merek farmasi tidak muncul
karena konsumen biasanya berhubungan dengan produk. Karena sifatnya dari daftar, yang hanya
melihat merek global. Seringkali juga merek lokal dapat memiliki keuntungan kompetitif.
Beberapa industri yang paling mendorong kinerja keuangan merupakan merek yang
berharga. Kinerja yang luar biasa terutang terutama pada kinerja keuangan. Manajemen layanan
bisnis industri , ritel, barang olahraga dan teknologi selama periode berulang. Industri ini secara
khusus mengungguli karena barang atau jasa mereka, masing-masing, tidak bersifat siklus dan
didorong oleh tren sosial saat ini, misalnya digitalisasi. Sebagai contoh, layanan bisnis (teknologi
termasuk perusahaan seperti IBM dan Xerox, Apple dan Google), sementara Tains Ebay atau
Amazon. Perusahaan semacam ini berkontribusi pada tren saat ini menuju digitalisasi, e-
commerce dan kemajuan teknologi. Barang olahraga termasuk perusahaan seperti Adidas dan
Nike yang mewakili tren saat ini hidup sehat dan kegiatan rekreasi.
Aset tidak berwujud menjadi semakin penting dalam lingkungan keuangan saat
ini. Secara khusus, nilai merek dapat dianggap sebagai daya saing yang penting bagi
keuntungan. Dalam penelitian ini, peneliti menyelidiki kinerja keuangan dan yang mendasarinya
karakteristik tegas dari merek paling berharga yang disediakan oleh Interbrand. Dengan
menerapkan Carhart (1997) dan Fama and French (2015) model, kami anggap yang terbaru
perkembangan harga aset. Kami mengamati bahwa merek-merek paling bernilai mengungguli
pasar selama masa penuh periode dari 2000 hingga Juni 2018 serta selama periode berulang dan
normal. Namun, tingkat kinerja jauh lebih besar selama gejolak pasar daripada selama periode
normal, menunjukkan bahwa merek-merek berharga berkinerja lebih baik selama beruang
daripada selama periode normal. Selain itu, kami menemukan bahwa kinerja yang unggul
didorong oleh beberapa industri, misalnya, layanan bisnis, teknologi, barang olahraga dan
ritel. Lebih lanjut- lebih lanjut, kami mengamati fakta bahwa portofolio disediakan oleh Forbes
dan tampilan Brand hasil yang mirip dengan Interbrand. Secara umum, hasil kami menunjukkan
portofolio merek yang berharga menghasilkan nilai pemegang saham yang paling tinggi. Namun,
seorang investor harus hati-hati ketika hanya berinvestasi di industri tertentu karena kinerjanya
bervariasi antara industri yang berbeda. Karena itu, tampaknya lebih bijaksana untuk berinvestasi
dalam sampel lengkap dari merek yang berharga daripada di industri tertentu.
BIODATA