Jaya Setiabudi
Copyright©2014
Penerbit PT. YukBisnis Indonesia
Jl. Wangsapatra Kulon No. 14
Tatar Wangsakerta
Kota Baru Parahyangan
Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat
Bandung 40553
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Ketentuan Pidana:
Pasal 72
1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49
Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) baulan dan/atau denda paling sedikit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil
pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Kalau ada orang yang menawarkan peluang usaha, kemudian
menanyakan, “Kamu mau kaya gak? Kamu mau BMW gak? Rumah
mewah?”. Pasti sudah saya tolak duluan. Karena makna sukses tiap
orang belum tentu sama. Lebih penting lagi harus dibedakan antara
tujuan dengan sarana untuk mencapai tujuan. Kaya bukan tujuan
saya, tapi jalan saya untuk mencapai tujuan. Hanya orang ego yang
mengatakan dirinya tidak perlu kaya. Kenapa? Biaya rumah sakit
orang tua, haji, pendidikan, pensiun orang tua, perlu uang yang tidak
sedikit. Apalagi jika Anda ingin beramal lebih kepada lingkungan
sekitar, menyantuni anak yatim, tak perlu duit kah?
Mereka yang memiliki impian sebatas materiil saja, tanpa ‘alasan yang
kuat’ (emosional atau spiritual), maka impiannya tak akan menyentuh
bawah sadar. Jika ada benturan di jalan, mereka akan cenderung
berhenti, menyalahkan, menunda atau menurunkan impiannya.
Lebih parah lagi, jika sudah punya impian yang jelas, misalnya:
membahagiakan orang-orang tercinta, ehh di tengah jalan malah sibuk
membeli yang tak seharusnya dibeli. Setelah punya uang banyak, tidak
untuk mencapai tujuan semestinya, terlena oleh keayuan dunia.
Banyak orang lebih ingin terlihat kaya, daripada yang benar-benar
kaya. Maka dari itu,
menuliskan daftar
impian yang
dirumuskan saat awal,
sangatlah penting.
Bukan hanya sebagai
penyemangat, tapi
juga sebagai
pengingat.
Sukses itu berpola,
Gagal juga berpola.
Pola itu adalah attitude atau sikap kita, terutama saat menghadapi
'hambatan'.
how to
how to
Bagaimana kondisi Anda sekarang? Seperti apa kondisi yang Anda
inginkan? Sebelum mulai berbisnis, Anda harus punya target. Apa
target Anda 1 tahun ke depan apa? 3 tahun ke depan? Masing-masing
orang punya target yang berbeda. Target tidak harus berupa mobil
mewah atau rumah mewah. Janganlah sukses untuk membuktikan ke
orang lain, tapi untuk diri sendiri dan untuk membahagiakan orang
yang Anda cintai. Jika suatu impian dapat membawa perasaan
emosional saat mengingat dan menyebutnya, maka itulah impian yang
memiliki alasan yang kuat.
Tolak ukur sukses juga tidak hanya dilihat dari harta kekayaan
yang kita punya. Sukses itu harus dimaknai sebagai kemajuan dan
pengembangan secara spiritual, emosional, kredibilitas, networking,
dan juga skill.
“Mas J, koq aku jual sendiri gampang ya. Tapi kalau ngerekrut
orang lain susah..” Memang! Ini perjalanan mendidik. Di level
berikutnya, Anda harus belajar mendidik orang. Di awal, Anda
memprospek sendiri orang lain, Anda jadi mengerti cara prospek
bagaimana. Karena Anda sudah mengerti bagaimana memprospek,
Anda akan mengerti bagaimana ngerekrut orang dan mengajari.
Makanya kita harus jadi praktisi, bukan sekedar motivator.
Meskipun tentu saja, salah satu peran Anda nanti sebagai manajer
juga termasuk memotivasi para reseller Anda.
• Simpan stok
Kelemahan sistem dropship adalah panjangnya prosedur
pengiriman dan sulitnya mengecek ketersediaan stok. Karena itu,
penting untuk Anda menyimpan stok untuk produk-produk yang
laku keras. Dengan adanya stok dalam gudang, Anda bisa
memastikan ketersediaan barang dan bisa lebih cepat
mendistribusikan produk ke konsumen.
Apalagi jika focus pemasaran Anda
adalah wilayah regional sekitar Anda,
akan hemat ongkos kirim pastinya.
• Mentor
Begitu naik level, Anda harus mencari mentor. Pastikan mentor
Anda adalah praktisi. Untuk mendapatkan omset 500 juta perbulan,
Anda harus memiliki mentor dengan minimum omsetnya 1 Milyar
per bulan. Kalau tidak, ya dia tidak mengerti bagaimana caranya.
Kenapa Anda perlu mentor? Karena untuk mendapatkan omzet 100
juta, 500 juta, 1 milyar, caranya berbeda. Semakin tinggi level yang
ingin kita naiki, semakin banyak orang yang perlu kita ajak
kerjasama. Semakin besar bisnis Anda, semakin banyak karyawan
yang perlu Anda rekrut, semakin besar modal yang dibutuhkan,
semakin penting untuk memiliki sistem.
Di Yubistore, produk yang dijual merupakan produk pilihan. Kalau
sampai dalam 3 bulan pertama terdapat komplain sampai 30% dari
total transaksi, kita akan stop menjual produk itu. Selama ini kurang
dari 10% dan bisa terhitung jari produknya. Kualitas produk yang
bagus sangat penting agar kita percaya diri untuk menjual.
• Kesukaan
Kalau Anda berminat dengan dunia fashion, Anda bisa menjual
produk fashion seperti baju atau aksesoris. Apalagi jika target
pasarnya wanita. Sepatu dan tas wanita sangat berpotensi karena
perempuan selalu ingin mengoleksi pakaian yang cocok dengan tas
dan sepatunya.
• Solusi dari masalah yang ada
Ini yang paling bagus. Kalau orang sudah butuh solusi atas suatu
permasalahan, kita akan lebih mudah memberi penawaran. Produk
herbal, misalnya, adalah solusi bagi mereka yang ingin sehat
dengan cara yang lebih aman dan alami. Segera akan keluar
kategori ‘solusi’ di menu Yubistore, khusus produk-produk unik
yang memberi solusi dari permasalahan sehari-hari.
• Sedang tren
Anda juga bisa memilih produk yang sedang tren karena seringkali
permintaan konsumen sangat tinggi. Produk fashion perubahan
trennya relatif cepat. Apabila Anda cukup update dengan tren mode
terbaru, Anda bisa menawarkan produk yang sedang tren saat ini.
Tim Yubi sudah menuliskan deskripsi setiap produk di bagian
‘Info Produk’ di store.yukbisnis.com. Anda perlu mempelajarinya
dengan detail, tidak hanya yang tertera di Yubistore, namun Anda juga
bisa googling agar mendapat data yang lebih lengkap. Detail produk
yang harus Anda kuasai adalah benefit dan spesifikasinya. Mengapa
perlu tahu benefit? Karena kebanyakan orang tidak (mau) mengerti
teknis. Mayoritas orang akan bertanya, “Apa benefitnya?”, “Apa
manfaat produk ini bagi saya?”.
Kepada orang internal, kita bisa menyajikan data dan berkata, “Bapak,
berikut saya lampirkan data produknya. Apabila ada data lain yang
diperlukan, silakan hubungi saya. Saya yakin Bapak dapat
memutuskan yang terbaik untuk Bapak.”. Beri dia kelonggaran untuk
memutuskan. Jadi yang namanya teknik closing tidak bisa dipukul rata
untuk semua orang.
Penyajian data adalah usaha objektif agar konsumen yakin.
Testimoni juga bisa Anda berikan, meskipun sifatnya sangat subyektif.
Akan lebih bagus kalau testimoninya dari pengalaman Anda sendiri,
tapi tidak ‘ngecap’ berlebih.
Rata-rata produk herbal Yubistore pernah saya coba atau dicoba oleh
orang yang membutuhkan. Kenapa saya harus mencobanya dahulu?
Ini namanya Checking User Experience. Dengan mencoba, saya jadi
tahu kelebihan dan kekurangannya, bukan sekedar khasiatnya. Dari
situ saya menyusun daftar pertanyaan untuk penyempurnaan
pengetahuan saya atau masukan untuk Mitra (pemasok) Yubi.
Jadi alangkah bagusnya kalau Anda mengkonsumsi produk yang akan
Anda jual, tentu dengan konteks produk yang sesuai ya..
Misalnya Anda ingin menjual produk masker dan menyasar target
cowok. Bisa sih, tapi seberapa besar pasarnya? Kalaupun ada, cowok
biasanya memilih masker instan. Sementara jika maskernya
berbentuk bubuk yang perlu diracik dulu, biasanya ceweklah yang
lebih telaten menggunakannya. Jangan sampai salah menyasar target
pasar. Setelah memilih produk, ada dua hal yang harus dapat Anda
jawab: Siapa target pasar Anda? Dimana mereka biasa berkumpul?
Kalau Anda tahu siapa target pasar Anda, selanjutnya Anda harus tahu
dimana mereka biasa ‘berkumpul’. Contoh, Daun Insulin, target
pasarnya penderita diabetes. Mereka biasanya ngumpul dimana?
Rumah sakit? Bisa. Berarti Anda prospek siapa? Anda bisa menemui
dokter di sana sebagai penyebar virus dan menawarkan daun insulin
untuk mereka tawarkan pada pasiennya. Dimana lagi selain rumah
sakit? Pengobatan tradisional, klinik holistic, tukang urut. Anda harus
pandai memetakan sarang semutnya.
Yang disebut sarang semut tak hanya dalam bentuk fisik. Bisa jadi
para penderita diabetes itu terkumpul dalam sebuah Asosiasi
Penderita Diabetes Indonesia (misalnya). Atau bisa juga mereka fans
dari Facebook Page tentang diabetes atau kesehatan.
Cari tahu para penderita biasanya cewek atau cowok? Usia berapa?
Cek dimana mereka berkumpul. Anda juga bisa mengumpulkan semut
dengan membuat akun twitter @Diabetes. Jika sudah ada? Coba Anda
buat @DiabetesID, @MbahDiabet, @DaunInsulin, dan lainnya.
Sekali lagi, tentukan target pasar secara SPESIFIK.
Kalau Anda mau jual Ramuan Herbal Natura Daun Insulin Plus, selain
foto produk, kita juga bisa memberikan foto kaki yang diamputasi
misalnya, sebagai efek dari penyakit diabetes. Hal ini agar
calon konsumen dapat membayangkan dan merasakan betapa
sakitnya ketika mereka terancam diamputasi karena diabetes. Tentu
tidak saat jamuan makan..
Data-data hasil riset juga dapat menjadi alat bantu presentasi yang
efektif. Misalnya data jumlah penderita diabetes di Indonesia,
ancaman diabetes secara genetik, efek samping minum obat kimia,
dan lain-lain. Termasuk juga info tentang kandungan herbal dan cara
kerjanya. Konsumen perlu diedukasi bahwa herbal hasilnya tidak
instan, namun jelas lebih alami dan minim efek samping.
Penyebarkan virus, bisa melalui media online atau offline. Media online
antara lain email, blog, sosial media (facebook, twitter, google+, path,
instagram), sms, chat, forum,
hingga Blackberry
Messenger (BBM).
Untuk bisa menyebarkan virus secara online, ilmu copywriting harus
dipelajari. Jika saat ini belum memungkinkan, Anda bisa copy-paste
saja sales letter dari web Yubistore lalu mengirimnya via email pada
para calon konsumen. Anda juga dapat membuat ringkasannya untuk
promo lewat BBM.
Saat follow up, via telepon misalnya, jangan langsung to the point,
“Bagaimana Bapak? Oke kan produknya? Jadi kapan Bapak mau
order?”. Takuutt… Kita bisa mengajaknya ngobrol topik lain yang tidak
terkait dengan produk kita. Tanya hal yang menjadi interest-nya dia.
Halo, bisa bicara dengan
Contoh : Pak Budi?
Ya saya sendiri,
ini dengan siapa ya?
Oh ya, ya..
Baik, Bapak..
7. MENJAGA HUBUNGAN
hallo bunda, pa kabar?
hai cyn.. baik selalu.. udah turun brapa kilo?
aduh, belum turun2 nih,
kenapa ya? apa gara2 aku gak
minum herbalnya?
lho kalo gak diminum,
trus diapain Bun?
aku sedekahin cyn..
katanya biar lebih cepet
impiannya, sedekahin semua
yg kita punya..
oh gitu ya Bun..?
@#%$ ayo beli lagi
trus sedekahin Bun..
cemungutz!
Idealnya, kita berjualan untuk jangka panjang. Jadi selalu ingat
Untuk menjaga hubungan dengan konsumen atau calon konsumen.
Ada bedanya antara “jualan dengan kredibilitas” dengan “asal
ngecap”. Jangan sampai Anda menjual dengan cara ‘ngecap’ berlebih.
Gak tahu ‘ngecap’? Itu lho, orang jualan kecap, selalu bilang nomor 1.
Saya sendiri alergi dengan cara seperti itu.