Anda di halaman 1dari 62

8 Kunci Sukses Bisnis Reseller

Jaya Setiabudi

Copyright©2014
Penerbit PT. YukBisnis Indonesia
Jl. Wangsapatra Kulon No. 14
Tatar Wangsakerta
Kota Baru Parahyangan
Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat
Bandung 40553

Ilustrasi: Tata Wijana


Layout: Yosefin Santi

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Undang-undang Republik Indonesia


Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
Lingkup Hak Cipta:
Pasal 2
Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul
secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan Pidana:
Pasal 72
1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49
Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) baulan dan/atau denda paling sedikit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil
pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Kalau ada orang yang menawarkan peluang usaha, kemudian
menanyakan, “Kamu mau kaya gak? Kamu mau BMW gak? Rumah
mewah?”. Pasti sudah saya tolak duluan. Karena makna sukses tiap
orang belum tentu sama. Lebih penting lagi harus dibedakan antara
tujuan dengan sarana untuk mencapai tujuan. Kaya bukan tujuan
saya, tapi jalan saya untuk mencapai tujuan. Hanya orang ego yang
mengatakan dirinya tidak perlu kaya. Kenapa? Biaya rumah sakit
orang tua, haji, pendidikan, pensiun orang tua, perlu uang yang tidak
sedikit. Apalagi jika Anda ingin beramal lebih kepada lingkungan
sekitar, menyantuni anak yatim, tak perlu duit kah?
Mereka yang memiliki impian sebatas materiil saja, tanpa ‘alasan yang
kuat’ (emosional atau spiritual), maka impiannya tak akan menyentuh
bawah sadar. Jika ada benturan di jalan, mereka akan cenderung
berhenti, menyalahkan, menunda atau menurunkan impiannya.

Lebih parah lagi, jika sudah punya impian yang jelas, misalnya:
membahagiakan orang-orang tercinta, ehh di tengah jalan malah sibuk
membeli yang tak seharusnya dibeli. Setelah punya uang banyak, tidak
untuk mencapai tujuan semestinya, terlena oleh keayuan dunia.
Banyak orang lebih ingin terlihat kaya, daripada yang benar-benar
kaya. Maka dari itu,
menuliskan daftar
impian yang
dirumuskan saat awal,
sangatlah penting.
Bukan hanya sebagai
penyemangat, tapi
juga sebagai
pengingat.
Sukses itu berpola,
Gagal juga berpola.
Pola itu adalah attitude atau sikap kita, terutama saat menghadapi
'hambatan'.

Rumus sukses sebenarnya tidak rumit, hanya menekuni 1 hal,


mempelajari seluk beluk dan melatih setiap harinya. Jika ingin sukses
dalam penjualan, tentu harus mempelajari bagaimana cara
memprospek orang, presentasi, teknik closing, hingga merekrut dan
melatih tim. Jika sudah memutuskan terjun ke dalam suatu bisnis,
maka jangan setengah-setengah, karena hasilnya juga akan setengah
bahkan kurang. Meski modalnya kecil, yakin akan bertumbuh jadi
besar, jika kita tekuni dengan serius.
Awalilah dengan mempelajari cara menjual langsung ke konsumen.
Belajar prospek orang, belajar menghadapi penolakan. Setelah itu,
baru belajar merekrut dan melatih reseller.

Kami tidak membuat program Program Reseller Yubi ini berkonsep


MLM, karena tidak ingin nanti ada yang menjual hak usaha
(perekrutan). Kita di sini murni menjual produk, tidak ada komisi
perekrutan.
Program Reseller Yubi bisa jadi merupakan batu lompatan Anda untuk
sukses atau salah satu jalan menuju sukses Anda. Menjadi reseller
adalah tentang membuka saluran distribusi. Apa gunanya membuka
saluran distribusi? Agar kedepannya Anda bisa memiliki jaringan
distribusi. Jaringan distribusi ini milik Anda sendiri, bukan milik
Yubistore. Kedepan, Anda bisa membuat produk/merek Anda sendiri
dan mendistribusikan di saluran yang pernah Anda gunakan untuk
Yubi Juragan. Sah? Sah saja, asalkan tak menjelekkan produk
pendahulu Anda, karena itu akan melunturkan kredibilitas Anda
sendiri. Lebih baik lagi jika berjalan beriringan, untung bersama..!
Yuk simak langkah-langkah kongkrit dalam menjalankan
Program Reseller Yubi.. Bagaimana cara menjadi reseller yang
berhasil? Saya memetakan menjadi 8 Langkah, yaitu:

“Kejelasan adalah kekuatan”


1 tahun 3 tahun

how to
how to
Bagaimana kondisi Anda sekarang? Seperti apa kondisi yang Anda
inginkan? Sebelum mulai berbisnis, Anda harus punya target. Apa
target Anda 1 tahun ke depan apa? 3 tahun ke depan? Masing-masing
orang punya target yang berbeda. Target tidak harus berupa mobil
mewah atau rumah mewah. Janganlah sukses untuk membuktikan ke
orang lain, tapi untuk diri sendiri dan untuk membahagiakan orang
yang Anda cintai. Jika suatu impian dapat membawa perasaan
emosional saat mengingat dan menyebutnya, maka itulah impian yang
memiliki alasan yang kuat.
Tolak ukur sukses juga tidak hanya dilihat dari harta kekayaan
yang kita punya. Sukses itu harus dimaknai sebagai kemajuan dan
pengembangan secara spiritual, emosional, kredibilitas, networking,
dan juga skill.

Impian tanpa batas waktu pencapaian,


Adalah angan-angan saja..
Mencapai target 1 tahun dan target 3 tahun berbeda strateginya.

Misalnya, dalam 1 tahun kedepan, program kerja Anda adalah:


• Prospek 5 orang/hari.
Hindari penundaan. Ada 2 alasan orang menunda. Pertama:
menunggu persiapan yang sempurna. Jika pun persiapan Anda
sudah sempurna, peluang bisa jadi sudah lari. Jalani dahulu,
sempurnakan sambil berjalan. Kedua: “Kalau bisa dikerjakan besok,
kenapa harus sekarang?”. Dibalik, “Kalau bisa dikerjakan sekarang,
kenapa harus besok?” >> itu yang benar.
Sukses itu tidak diukur
dengan kekayaan, tapi diukur
dengan bagaimana dia bertumbuh setiap harinya
di potensi maksimalnya.

Setiap malam kita seharusnya merenung, “Hari


ini aku mengerjakan apa saja? Belajar apa?
Apakah aku sudah bertumbuh hari ini?” Jika
belum, segera ambil catatan, belajar dari google,
youtube, ebook! Gak akan habis ilmu yang kita
dapatkan dari internet, apalagi semuanya gratis.
• Baca buku 30 menit/hari.
Disiplin! Lakukan secara terus-menerus. Kalau perlu, buat
tantangan setidaknya selama 90 hari berturut-turut. Kenapa 3
bulan? 30 hari pertama adalah keterpaksaan. 30 hari kedua, mulai
terbiasa. 30 hari ketiga akan menjadi kebutuhan. Kalau
sudah menjadi kebutuhan, akan masuk dalam alam
bawah sadar. Jika kita tinggalkan akan timbul
perasaan bersalah.
• Ikuti pelatihan per 3 bulan
Ilmu kita harus selalu di-upgrade. Ikuti pelatihan tentang selling,
copywriting, negosiasi agar Anda bertumbuh.

• Kumpul dengan orang positif


Terapi berbicara positif, hapus kata: “tidak mungkin”, “tidak bisa”,
“sulit”, “mustahil”, “menyerah” dan kata-kata negatif lainnya.
Gantilah dengan kata: “Bagaimana harus bisa”, “pasti ada jalan”,
“tak ada yang tak mungkin”, “Ayo 10 langkah lagi”. Berkumpulah
hanya dengan orang-orang yang berpikiran dan bertindak positif.
Berkumpul dengan orang-orang yang negatif akan menguras energy.
Berkumpul dengan orang yang positif akan menambah energi. Jelas
sudah mana yang harus dipilh..!
Tahun berikutnya, bagaimana meraih pencapaian yang lebih besar?
• Rekrut 5 reseller/bulan
Apabila hanya menjual sendirian, omzet Anda hanya akan terbatas
pada kemampuan dan waktu Anda. Untuk mengungkit omzet Anda,
maka Anda harus menggunakan daya ungkit orang lain. Merekrut
reseller dan menduplikasi kemampuan diri Anda kepada mereka
adalah jalannya.

“Mas J, koq aku jual sendiri gampang ya. Tapi kalau ngerekrut
orang lain susah..” Memang! Ini perjalanan mendidik. Di level
berikutnya, Anda harus belajar mendidik orang. Di awal, Anda
memprospek sendiri orang lain, Anda jadi mengerti cara prospek
bagaimana. Karena Anda sudah mengerti bagaimana memprospek,
Anda akan mengerti bagaimana ngerekrut orang dan mengajari.
Makanya kita harus jadi praktisi, bukan sekedar motivator.
Meskipun tentu saja, salah satu peran Anda nanti sebagai manajer
juga termasuk memotivasi para reseller Anda.

• Training reseller 2x perbulan


Tak hanya ilmu Anda yang harus di-upgrade. Anda juga harus bisa
mendidik para reseller Anda. Adakan training agar mereka semakin
ahli menjual. Ajarkan teknik-teknik selling, copywriting,
komunikasi, dan negosiasi.

• Simpan stok
Kelemahan sistem dropship adalah panjangnya prosedur
pengiriman dan sulitnya mengecek ketersediaan stok. Karena itu,
penting untuk Anda menyimpan stok untuk produk-produk yang
laku keras. Dengan adanya stok dalam gudang, Anda bisa
memastikan ketersediaan barang dan bisa lebih cepat
mendistribusikan produk ke konsumen.
Apalagi jika focus pemasaran Anda
adalah wilayah regional sekitar Anda,
akan hemat ongkos kirim pastinya.
• Mentor
Begitu naik level, Anda harus mencari mentor. Pastikan mentor
Anda adalah praktisi. Untuk mendapatkan omset 500 juta perbulan,
Anda harus memiliki mentor dengan minimum omsetnya 1 Milyar
per bulan. Kalau tidak, ya dia tidak mengerti bagaimana caranya.
Kenapa Anda perlu mentor? Karena untuk mendapatkan omzet 100
juta, 500 juta, 1 milyar, caranya berbeda. Semakin tinggi level yang
ingin kita naiki, semakin banyak orang yang perlu kita ajak
kerjasama. Semakin besar bisnis Anda, semakin banyak karyawan
yang perlu Anda rekrut, semakin besar modal yang dibutuhkan,
semakin penting untuk memiliki sistem.
Di Yubistore, produk yang dijual merupakan produk pilihan. Kalau
sampai dalam 3 bulan pertama terdapat komplain sampai 30% dari
total transaksi, kita akan stop menjual produk itu. Selama ini kurang
dari 10% dan bisa terhitung jari produknya. Kualitas produk yang
bagus sangat penting agar kita percaya diri untuk menjual.

Nah, bagaimana caranya memilih produk penetrasi? Pilih yang kira-


kira bisa cepat Anda jual. Ada beberapa cara, misalnya berdasarkan:
• Keahlian
Apabila Anda memahami hal pengobatan, Anda bisa menjual
produk herbal. Apalagi jika profesi Anda adalah dokter atau healer.
Orang yang ahli akan cenderung di-amini nasehatnya.

• Kesukaan
Kalau Anda berminat dengan dunia fashion, Anda bisa menjual
produk fashion seperti baju atau aksesoris. Apalagi jika target
pasarnya wanita. Sepatu dan tas wanita sangat berpotensi karena
perempuan selalu ingin mengoleksi pakaian yang cocok dengan tas
dan sepatunya.
• Solusi dari masalah yang ada
Ini yang paling bagus. Kalau orang sudah butuh solusi atas suatu
permasalahan, kita akan lebih mudah memberi penawaran. Produk
herbal, misalnya, adalah solusi bagi mereka yang ingin sehat
dengan cara yang lebih aman dan alami. Segera akan keluar
kategori ‘solusi’ di menu Yubistore, khusus produk-produk unik
yang memberi solusi dari permasalahan sehari-hari.

• Sedang tren
Anda juga bisa memilih produk yang sedang tren karena seringkali
permintaan konsumen sangat tinggi. Produk fashion perubahan
trennya relatif cepat. Apabila Anda cukup update dengan tren mode
terbaru, Anda bisa menawarkan produk yang sedang tren saat ini.
Tim Yubi sudah menuliskan deskripsi setiap produk di bagian
‘Info Produk’ di store.yukbisnis.com. Anda perlu mempelajarinya
dengan detail, tidak hanya yang tertera di Yubistore, namun Anda juga
bisa googling agar mendapat data yang lebih lengkap. Detail produk
yang harus Anda kuasai adalah benefit dan spesifikasinya. Mengapa
perlu tahu benefit? Karena kebanyakan orang tidak (mau) mengerti
teknis. Mayoritas orang akan bertanya, “Apa benefitnya?”, “Apa
manfaat produk ini bagi saya?”.

Setelah benefit, baru orang biasanya menanyakan apa spesifikasinya.


Kalau produk fashion, bahannya apa? Ukurannya berapa? Rajinlah
googling untuk menemukan produk lain yang sejenis. Nah, apa
bedanya dengan yang lain? Apa keunggulan produk atau
diferensiasinya? Semua pertanyaan tersebut harus bisa Anda jawab
dengan lengkap.

Ada yang bertanya , “Bagaimana cara menjelaskan keunggulan produk


ke konsumen tanpa menjelek-jelekkan produk lain?”. Secara etika,
sebaiknya tidak menyebutkan merek lain untuk dijelek-jelekkan.
Lebih baik, tekankan pada konsumen alasan mengapa mereka harus
membeli produk Anda.
Ada dua tipe orang yang mendasari pengaruh pada pengambilan
keputusan, yaitu tipe eksternal dan internal. Orang eksternal relatif
mudah dipengaruhi. Sementara orang internal, kebenaran ada di
dalam dirinya, sulit dipengaruhi pihak luar.

Kepada orang internal, kita bisa menyajikan data dan berkata, “Bapak,
berikut saya lampirkan data produknya. Apabila ada data lain yang
diperlukan, silakan hubungi saya. Saya yakin Bapak dapat
memutuskan yang terbaik untuk Bapak.”. Beri dia kelonggaran untuk
memutuskan. Jadi yang namanya teknik closing tidak bisa dipukul rata
untuk semua orang.
Penyajian data adalah usaha objektif agar konsumen yakin.
Testimoni juga bisa Anda berikan, meskipun sifatnya sangat subyektif.
Akan lebih bagus kalau testimoninya dari pengalaman Anda sendiri,
tapi tidak ‘ngecap’ berlebih.

Rata-rata produk herbal Yubistore pernah saya coba atau dicoba oleh
orang yang membutuhkan. Kenapa saya harus mencobanya dahulu?
Ini namanya Checking User Experience. Dengan mencoba, saya jadi
tahu kelebihan dan kekurangannya, bukan sekedar khasiatnya. Dari
situ saya menyusun daftar pertanyaan untuk penyempurnaan
pengetahuan saya atau masukan untuk Mitra (pemasok) Yubi.
Jadi alangkah bagusnya kalau Anda mengkonsumsi produk yang akan
Anda jual, tentu dengan konteks produk yang sesuai ya..
Misalnya Anda ingin menjual produk masker dan menyasar target
cowok. Bisa sih, tapi seberapa besar pasarnya? Kalaupun ada, cowok
biasanya memilih masker instan. Sementara jika maskernya
berbentuk bubuk yang perlu diracik dulu, biasanya ceweklah yang
lebih telaten menggunakannya. Jangan sampai salah menyasar target
pasar. Setelah memilih produk, ada dua hal yang harus dapat Anda
jawab: Siapa target pasar Anda? Dimana mereka biasa berkumpul?
Kalau Anda tahu siapa target pasar Anda, selanjutnya Anda harus tahu
dimana mereka biasa ‘berkumpul’. Contoh, Daun Insulin, target
pasarnya penderita diabetes. Mereka biasanya ngumpul dimana?
Rumah sakit? Bisa. Berarti Anda prospek siapa? Anda bisa menemui
dokter di sana sebagai penyebar virus dan menawarkan daun insulin
untuk mereka tawarkan pada pasiennya. Dimana lagi selain rumah
sakit? Pengobatan tradisional, klinik holistic, tukang urut. Anda harus
pandai memetakan sarang semutnya.
Yang disebut sarang semut tak hanya dalam bentuk fisik. Bisa jadi
para penderita diabetes itu terkumpul dalam sebuah Asosiasi
Penderita Diabetes Indonesia (misalnya). Atau bisa juga mereka fans
dari Facebook Page tentang diabetes atau kesehatan.

Cari tahu para penderita biasanya cewek atau cowok? Usia berapa?
Cek dimana mereka berkumpul. Anda juga bisa mengumpulkan semut
dengan membuat akun twitter @Diabetes. Jika sudah ada? Coba Anda
buat @DiabetesID, @MbahDiabet, @DaunInsulin, dan lainnya.
Sekali lagi, tentukan target pasar secara SPESIFIK.

Begitu Anda mengetahui target pasar secara spesifik, bahkan kalau


perlu Anda sampai bisa menyebutkan jenis mobilnya, Anda akan lebih
mudah memetakan dimana mereka berkumpul. Contoh: target pasar
cewek, usia 18-28 tahun, menggunakan city car. Kita akan bisa tahu
mereka biasanya ada di kafe apa, komunitas apa, di sanalah kita
melakukan presentasi atau membagikan brosur.Ini adalah materi
terpenting: Who; siapa spesifik target pasar Anda. Where; dimana
mereka biasa berkumpul.
Berburu yang mudah adalah
di kebun binatang.
Mancing yang cepat dapat
adalah di tambak yang benar.
Sekali lagi saya katakan, ilmu kita harus terus di-update. Perbanyaklah
membaca buku. Sebelum menjual, pelajari sedetail-detailnya produk
Anda, pelajari juga target pasar Anda, bagaimana cara berkomunikasi
dengan mereka?

Sebelum memprospek orang, kita cari tahu dahulu latar belakangnya.


Stalking dulu sosmed-nya. Jangan sampai ketika Anda sudah
berhadapan dengan orang tersebut, penawaran Anda langsung ditolak
mentah-mentah, karena caranya salah atau tidak sesuai dengan yang
ia butuhkan.
Bicaralah dengan data
“Dulu saya memiliki masalah ABC. Setelah pakai produk Yubistore,
kini saya menjadi XYZ. Terimakasih Yubi..”. Sudah gak zaman! Lebih
baik kita sajikan data, kasih artikel, persilakan mereka untuk mencari
tahu sendiri. Woles aja..

Beri contoh penggunaan produk


Penjual terbaik adalah pengguna yang fanatik. Kalau Anda punya
pengalaman memakai produk, akan lebih mudah menjual. Anda juga
bisa ajak konsumen yang sudah mencoba untuk ikut menawarkan ke
teman-teman dia yang lain. Orang akan lebih percaya pada penjual
yang menggunakan produknya sendiri dan memberi
rekomendasi karena merasa puas.

Alat bantu presentasi


Alat bantu di sini misalnya foto-foto produk dan lebih bagus lagi kalau
bisa menunjukkan produk tersebut secara fisik. Kenapa? Karena
penting sekali bagi konsumen untuk menyentuh secara langsung (tipe
kinestetik) agar lebih percaya.

Kalau Anda mau jual Ramuan Herbal Natura Daun Insulin Plus, selain
foto produk, kita juga bisa memberikan foto kaki yang diamputasi
misalnya, sebagai efek dari penyakit diabetes. Hal ini agar
calon konsumen dapat membayangkan dan merasakan betapa
sakitnya ketika mereka terancam diamputasi karena diabetes. Tentu
tidak saat jamuan makan..

Data-data hasil riset juga dapat menjadi alat bantu presentasi yang
efektif. Misalnya data jumlah penderita diabetes di Indonesia,
ancaman diabetes secara genetik, efek samping minum obat kimia,
dan lain-lain. Termasuk juga info tentang kandungan herbal dan cara
kerjanya. Konsumen perlu diedukasi bahwa herbal hasilnya tidak
instan, namun jelas lebih alami dan minim efek samping.
Penyebarkan virus, bisa melalui media online atau offline. Media online
antara lain email, blog, sosial media (facebook, twitter, google+, path,
instagram), sms, chat, forum,
hingga Blackberry
Messenger (BBM).
Untuk bisa menyebarkan virus secara online, ilmu copywriting harus
dipelajari. Jika saat ini belum memungkinkan, Anda bisa copy-paste
saja sales letter dari web Yubistore lalu mengirimnya via email pada
para calon konsumen. Anda juga dapat membuat ringkasannya untuk
promo lewat BBM.

Untuk menyebarkan virus secara offline, kita bisa gunakan brosur


buatan sendiri, iklan di koran, atau bertemu langsung dengan calon
konsumen. Silakan lakukan improvisasi selama tidak melebihkan apa
yang ada.
7. MAKSIMALKAN KONVERSI

Semakin sering berjualan, semakin sering berlatih, kita akan


menemukan celah atau kekurangannya dimana. Coba split test..! Kalau
pakai email dengan subjek seperti ini, seberapa banyak konversinya?
Kalau diganti isi atau judulnya, apakah meningkat konversinya?
Setiap mendapat telepon dari lead, selalu tanyakan mereka tahu dari
mana. Hal ini agar kita tahu media promosi mana yang paling efektif
untuk meningkatkan konversi.

Di twitter kita bisa ‘mengunci’ keyword. Misalnya dengan fitur search


di beberapa aplikasi, kita bisa mendapat notifikasi jika ada yang
ngetweet mengandung kata diabetes atau insulin. Dari situ kita bisa
tawarkan Herbal Insulin Plus.
1 orang prospek bisa di-mention oleh 3 akun twitter yang sama-sama
merekomendasikan Herbal Daun Insulin Plus. Dia pasti akan
penasaran (padahal tiga akun tersebut kita yang punya :D)

83% transaksi bisnis closed, karena


pembeli menyukai penjualnya..
Kerry L Johnson – Sales Magic
Salah satu faktor closing yang paling tinggi adalah karena pembeli
suka bukan semata-mata karena produknya, tapi juga suka dengan
penjualnya. Nah, bagaimana agar pembeli suka dengan kita?
Perhatikan cara kita berbicara, intonasi, cara bersikap.

Di YEA, ada materi Basic Courtesy In Business dimana siswa diajarkan


cara memberikan kartu nama, etika saat diundang makan siang dan
makan malam, hingga cara menyapa.

Menyapa orang ada aturannya. Kalau menyapa dengan diikuti nama,


menggunakan “Pak” atau “Bu”. Kalau tidak menyapa dengan diikuti
nama, gunakan kata “Bapak” atau “Ibu”. Contoh: “Ada yang bisa saya
bantu, Pak Budi?”, “Silakan, Bapak...”

Teknik Closing dan Teknik Follow Up


Ada beragam teknik untuk closing. Kalau Anda mau belajar, salah satu
sumber ilmunya ada di DVD 17 Teknik Closing oleh Dewa Eka
Prayoga. Sekali lagi, jangan menyamaratakan teknik closing ke semua
orang. Beda tipe orang, beda pula teknik closingnya.
Apabila ada orang yang kita prospek tidak closing pada hari itu, kita
harus melakukan follow up keesokan harinya. Jadi memang seringkali
kita tidak langsung closing. Itu hal yang wajar. Lagian memang tidak
harus closing pada hari itu. Jangan membuat orang ketakutan dengan
kita.

Saat follow up, via telepon misalnya, jangan langsung to the point,
“Bagaimana Bapak? Oke kan produknya? Jadi kapan Bapak mau
order?”. Takuutt… Kita bisa mengajaknya ngobrol topik lain yang tidak
terkait dengan produk kita. Tanya hal yang menjadi interest-nya dia.
Halo, bisa bicara dengan
Contoh : Pak Budi?

Ya saya sendiri,
ini dengan siapa ya?

Saya Anto, Pak Budi.., yang


kemarin kasih sampel produk
kopi herbal..

Oh ya, ya..

Mau tanya, kemarin Bapak sempat


cerita tentang tempat golf yang
bagus itu dimana ya Bapak?
(Gak nyambung kan? Justru itu yang bagus..)
Ooo.. itu di daerah
Bukit Indah Hijau Permai.

Oh begitu ya.. Baik Bapak..


terimakasih infonya..

Ya.. sama-sama.. Oiya Anto, kopi


herbalnya enak juga. Saya mau
order deh..

Baik, Bapak.. 
7. MENJAGA HUBUNGAN
hallo bunda, pa kabar?
hai cyn.. baik selalu.. udah turun brapa kilo?
aduh, belum turun2 nih,
kenapa ya? apa gara2 aku gak
minum herbalnya?
lho kalo gak diminum,
trus diapain Bun?
aku sedekahin cyn..
katanya biar lebih cepet
impiannya, sedekahin semua
yg kita punya..

oh gitu ya Bun..?
@#%$ ayo beli lagi
trus sedekahin Bun..
cemungutz!
Idealnya, kita berjualan untuk jangka panjang. Jadi selalu ingat
Untuk menjaga hubungan dengan konsumen atau calon konsumen.
Ada bedanya antara “jualan dengan kredibilitas” dengan “asal
ngecap”. Jangan sampai Anda menjual dengan cara ‘ngecap’ berlebih.
Gak tahu ‘ngecap’? Itu lho, orang jualan kecap, selalu bilang nomor 1.
Saya sendiri alergi dengan cara seperti itu.

Kredibilitas didapat dengan memberi manfaat pada banyak orang.


Kalau Anda tidak berhasil closing hari itu, anggap saja itu adalah
tabungan kredibilitas Anda, juga latihan untuk kita berbicara. Jaringan
yang Anda ‘tanam’ ini nantinya akan menjaga kita agar tidak jatuh.
Kecepatan bisnis Anda berkembang
bergantung dari seberapa luas dan kualitas,

jaringan yang Anda miliki..


Untuk setiap konsumen yang sudah Anda prospek, baik yang
closing maupun belum, pastikan Anda punya databasenya. Database
itu sangat penting..! Anda harus mulai belajar mengumpulkan
database. Jika Anda sudah memiliki ribuan database konsumen dan
reseller, Anda bisa menggunakan aplikasi penyebar email/sms saat
ada penawaran khusus.

Pelayanan pasca jualan


Pelayanan pasca jualan sangat penting. Kenapa? Karena kalau
konsumen puas dengan pelayanan Anda, maka Anda akan
mendapatkan referensi dari mereka. Dengan adanya referensi ini,
Anda bisa mendapatkan pelanggan baru diluar daftar prospek
yang Anda miliki. Jangan sungkan untuk menanyakan pada pelanggan
lama, siapa yang kira-kira membutuhkan produk yang Anda
tawarkan.

Jualan akan lebih ringan karena Anda menggunakan daya ungkit.

Zakat dari suatu keilmuan


adalah Praktik…!
Selamat berjuang F!GHT
Terbaru dari Yubistore! Setelah sukses dengan program Yubi
Affiliate, kini Yubistore meluncurkan Program Reseller bernama
Yubi Juragan.

Yubi Juragan merupakan terobosan baru peluang usaha dengan


keunggulan:
1.Diskon besar
2.Bisa dropship (Tidak harus double ship)
3.Bonus progresif
4.Bonus poin reward
5.Support sistem: Katalog info produk
6.Training dari para pakar bisnis untuk meningkatkan penjualan Anda
7.Keanggotaan berlaku 1 tahun
8.Produk pilihan dan GARANSI keamanan transaksi

Anda mungkin juga menyukai