AKA Maulidah
AKA Maulidah
I. ANAMNESA
1. Nama Pasien : Lisa Futri
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Pekerjaan : Pelajar
4. Tempat, Tanggal Lahir/Umur : Banjarmasin, 22 April 2008 / 11 tahun
5. Alamat Pasien, No Hp : Jl. Pekapuran Raya Gg. Sirih
6. Nama Orang Tua : Hj. Salasiah
7. Pekerjaan Orang Tua : Ibu rumah tangga
8. Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
9. Alamat Orang Tua, No Hp : Jl. Pekapuran Raya Gg. Sirih
10. Keluhan Utama Pasien : Pasien datang dengan keluhan gigi bawah berjejal. Pasien
ingin merapikan giginya.
11. Riwayat Kesehatan Gigi : Tidak ada
12. Riwayat Kesehtan Umum
a. TB/BB : 140 cm/ 35 kg
b. Trauma : Tidak ada
c. Operasi : Tidak ada
d. Alergi : Tidak ada
e. Kebiasaan buruk : Tidak ada
f. Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
A. EXTRA ORAL
1. Tipe Profil Muka : cembung
2. Tipe Muka : ovoid
3. Tipe Kepala : mesosefali
4. Bentuk Muka / Kepala : simetris
5. Tonus Otot Bibir Atas : normal
6. Tonus Otot Bibir Bawah : normal
B. INTRA ORAL
1. Mukosa Mulut : Normal
2. Lidah : Normal (tidak ada kelainan)
3. Palatum : Normal
4. Tonsil : Normal (T1)
5. Frenulum Labialis : Normal (tidak ada peninggian frenulum labialis)
6. OHI : Sedang
7. Fase gigi – geligi : Tetap
C. ANALISA FUNGSIONAL
1. Freeway Space : 2 mm
2. Path of Closure : Normal
3. TMJ : Normal
4. Pola Atrisi : Normal
X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X
Rahang Bawah
Regio 3 N Ukuran yg normal (Rahardjo, 2009) Regio 4 N
31 = 5 mm N insisiv sentral = 5 mm 41 = 5 mm N
32 = 5 mm N insisiv lateral = 5 mm 42 = 5 mm N
33 = 7 mm >N caninus = 6 mm 43 = 7 mm >N
34 = 7 mm >N premolar pertama = 6 mm 44 = 7 mm >N
35 = 7 mm >N premolar kedua = 6 mm 45 = 7 mm >N
36 = 10,5 mm >N molar pertama = 10 mm 46 = 10,5 mm >N
Total: 41,5 mm Total: 41,5 mm
Regio 1 Regio 2
Nama pasien : Lisa Futri 5
Nama coass : Maulidah
Rahang atas
Ruang yang tersedia regio 1 = 47 mm
Ruang yang dibutuhkan regio 1 = 47 mm
Diskrepansi regio 1 = 0 mm
Regio kanan cukup ruang
Regio 3 Regio 4
Rahang bawah
Ruang yang tersedia regio 3 = 41,5 mm
Ruang yang dibutuhkan regio 3 = 41,5 mm
Diskrepansi regio 3 = 0 mm
Regio kiri cukup ruang
Metode Bolton:
Untuk mengetahui seberaopa besar diskrepansi pada rahang atas dan bawah maka
digunakan metode rasio keseluruhan bolton.
Jumlah m-d gigi M1-M1 mandibula x 100% = 91,3%
Jumlah m-d gigi M1-M1 maksila
83 x 100% = 88,29 % (<91,3%)
94
Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa nilai rasio keseluruhan bolton kurang dari 91,3%
yang berarti terjadi diskrepasi pada rahang atas.
Tabel Bolton RB 83-> 91 RA
RA pasien 94
Selisih 94-91 = 3 mm
Untuk mengetahui seberapa besar diskrepasi pada rahang atas dan rahang bawah maka
digunakan metode rasio anterior bolton.
Jumlah m-d gigi C-C mandibula x 100% = 77,2%
Jumlah m-d gigi C-C maksila
Nama pasien : Lisa Futri 7
Nama coass : Maulidah
Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa nilai rasio anterior bolton kurang dari 77,2% yang
berarti terjadi diskrepansi rahang atas:
Tabel bolton RB 34 -> 44,0 RA
RA pasien 46
Selisih 46- 44,0 = 2
Pemeriksaan Sagital
Rahang Atas
Gigi 22 menjauhi midline 2 mm dibandingkan gigi 12
Gigi 23 menjauhi midline 1 mm dibandingkan gigi 13
Gigi 24 menjauhi midline 1 mm dibandingkan gigi 14
Rahang Bawah
Gigi 44 menjauhi midline 2 mm dibandingkan gigi 34
Gigi 45 menjauhi midline 2 mm dibandingkan gigi 35
Gigi 46 menjauhi midline 2 mm dibandingkan gigi 36
Gigi 47 menjauhi midline 5 mm dibandingkan gigi 37
Pemeriksaan Transversal
Rahang Atas
Gigi 11 lebih ke anterior 4 mm dibandingkan gigi 21
Rahang Bawah
Gigi 31 lebih ke anterior 4 mm dibandingkan gigi 41
Gigi 32 lebih ke anterior 2 mm dibandingkan gigi 42
Gigi 43 lebih ke anterior 1 mm dibandingkan gigi 33
Gigi 44 lebih ke anterior 2 mm dibandingkan gigi 34
Gigi 45 lebih ke anterior 1 mm dibandingkan gigi 35
Gigi 46 lebih ke anterior 1 mm dibandingkan gigi 36
Gigi 47 lebih ke anterior 1 mm dibandingkan gigi 37
Nama pasien : Lisa Futri 8
Nama coass : Maulidah
V. DIAGNOSA
Maloklusi Angle Kelas I
b. Rahang Bawah
1. Retraksi gigi 31 sebanyak ± 4,5 mm ke arah lingual menggunakan busur labial. Retraksi gigi
32 sebanyak ±2 mm ke arah lingual menggunakan busur labial. Setiap aktivasi busur labial
kurangi akrilik bagian lingual pada gigi 31 dan 32 agar tidak menghalangi pergerakan gigi.
2. Protraksi mesial gigi 42 sebanyak 2 mm ke arah labial menggunakan simple spring.
3. Protraksi mesial gigi 43 sebanyak 1 mm ke arah labial menggunakan kantilever tunggal.
4. Setelah perawatan dengan plat aktif selesai, dilakukan pemasangan retainer jenis Hawley
untuk mencegah relaps.
Rahang Atas
5
3
Nama pasien : Lisa Futri 9
Nama coass : Maulidah
4
Keterangan :
1 : plat akrilik
2 : klamer adam (0,7 mm)
3 : busur labial (0,7 mm)
4 : kantilever tunggal (0,6 mm)
2
5 : kantilever ganda (0,6 mm)
Rahang Bawah
Keterangan :
1 : plat akrilik
1
2 2 : klamer adam (0,7 mm)
3 : busur labial (0,7 mm)
4 : simple spring (0,6 mm)
5 : kantilever tunggal (0,6 mm)
3
5 4
Nama pasien : Lisa Futri 10
Nama coass : Maulidah
LISA FUTRI
11 TAHUN
PELAJAR