Teknik Pengambilan Sampel dalam Analisis Mikrobiologi
Dalam suatu analisis mikrobiologi pengambilan sampel
merupakan salah satu kunci utama yang sangat mendukung keberhasilan suatu analisa, yaitu memindahkan sampel atau kultur bakterial dari satu tempat ke tempat yang lain secara aseptis (terhindar dari kontaminasi).
Saat mengambil sampel harus benar-benar diperhatikan bahwa
pengambilan tersebut harus secara aseptis, yaitu aman dari kontaminasi mikroba selain dari sampel tersebut. Biasanya beberapa hal yang mungkin dapat menyebabkan kontaminasi saat pengambilan sampel antara lain :
1. Peralatan yang tidak steril
2. Kontaminasi udara
3. Kesalahan analis
4. Kesalahan prosedur
Teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua teknik utama
yaitu :
1. Teknik pipetting
2. Inokulasi dengan jarum ose
TEKNIK PIPETTING
Teknik pipetting (mentransfer dengan pipet) sering digunakan
saat menganalisa sampel dengan kondisi standar. Keunggulan teknik ini adalah kita dapat menghitung jumlah bakteri yang kita pindah tersebut (opsianal, bila di inginkan) misalkan saat kita melakukan metode TPC (menghitung jumlah koloni bakteri).
Teknik pipetting dapat dilakukan dengan pengenceran ataupun
tanpa pengenceran. Untuk pipetting dengan pengenceran kita dapat menggunakan pipet volume sedangkan pipetting tanpa pengenceran kita dapat menggunakan micro volome pipettor.
INOKULASI DENGAN JARUM OSE
Teknik ini digunakan untuk memindahkan kultur bakterial dari
suatu media ke media lainnya.
Berbeda dengan teknik pipetting , pada teknik ini jumlah bakteri
sangatlah banyak sehingga kita tidak akan bisa menghitungnya. Namun, beberapa tujuan utama dari teknik ini antaralain :
a. Perbanyakan (Enrichment)
Memperbanyak jumlah bakteri yang dimiliki dengan cara
menanam bekteri ke media-media baru sehingga dapat memperbanyak stok jumlah bakteri yang ada. Media yang digunakan dalam teknik ini adalah media yang sama.
b. Seleksi
Inokulasi dengan cara menanam bakteri pada media yang selektif
pada bakteri tertentu, teknik ini bertujuan agar bakteri yang tumbuh adalah bakteri tersangka (target) sehingga dapat diperoleh bakteri yang sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai contoh, misalkan kita dapat menggunakan media MCA (MacConcey Agar) untuk menyeleksi pertunbuhan bakteri Salmonella sp. saat menyeleksi dari bakteri patogen lainnya.
c. Isolasi
Teknik inokulasi yang sering digunakan untuk metode ini adalah
teknik gores, yaitu menggoreskan biakan ke cawan petri secara terus- menerus untuk diperoleh satu koloni yang tidak tercampur dengan koloni lainnya.
d. Pemurnian Kultur Bakterial
Metode ini adalah teknik gabungan dari teknik-teknik diatas. Cara
pemurnian kultur dilakukan dengan menyeleksi kemudian mengisolasi bakteri yang akan dimurnikan.
Metode ini harus dilakukan dengan cara menyeleksi dan
mengisolasi berulang kali dan dengan media yang berbeda-beda agar dapat diperoleh kultur yang benar-benar tidak tercampur dengan bakteri lain.