Anda di halaman 1dari 10

Kewarganegaraan ( Pertemuan ke-3 )

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA &


HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA

PENDAHULUAN
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain,
sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang . Hak merupakan
segala sesuatu yang pantas didapatkan oleh individu setelah melaksanakan
kewajiban, pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban
tersebut .
Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik
kehidupan , maka akan terjadi suatu ketimpangan yang akan menimbulkan
gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam
kehidupan bermasyarakat , berbangsa , maupun bernegara .
Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban , terutama
dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi
setiap warga negara .
Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang
perlu diperhatikan . Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa “ Tiap -
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan “ . Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan
tingkat kehidupan yang layak merupakan hak untuk setiap warga negara
sebagai salah satu tanda adanya perikemanusiaan .
Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan
pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak .
Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan papan .
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak
tanpa diimbangi dengan kewajiban.

1
A. WARGA NEGARA

1. Pengertian Warga Negara


Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh
Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri.
Adapun pengertian penduduk adalah mereka yang telah memenuhi
syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang
bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok
(domisili) dalam wilayah negara itu.
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2002) adalah sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang
mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari
negara itu
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945,
pasal 26 menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan
bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”.
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU No. 12/2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, menekankan kepada peraturan
yang menyatakan bahwa warga negara RI adalah orang yang
berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan
atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah
menjadi warga negara RI.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan
penanggung jawab kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh
karena itu, seseorang yang menjadi warga suatu negara haruslah
ditentukan oleh UU yang dibuat oleh negara tersebut.
Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi warga negara, maka
negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih

2
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E
ayat (1) UUD 1945.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah
negara dapat diklasifikasikian menjadi :
a. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
b. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara
bersifat sementara sesuai dengan visa (surat ijin untuk memasuki
suatu negara dan tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat
suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor
imigrasi.

2. Warga Negara Indonesia

Kewarganegaraan Republik Indonesia telah diatur dalam hukum, yaitu


berlandaskan peraturan perundang-undangan berikut;

 Undang-Undang Tahun 1945 Pasal 26


 Undang-Undang No. 3 Tahun 1946
 Undang-Undang No. 62 Tahun 1958
 Undang-Undang No. 3 Tahun 1976
 Undang-Undang No. 12 Tahun 2006

Mengacu pada Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 Tentang


Kewarganegaraan Republik Indonesia, berikut ini adalah beberapa
syarat menjadi warga negara Indonesia:

3
1. Semua orang yang berdasarkan Undang-Undang Pemerintah RI
dengan negara lain sudah menjadi warga negara Indonesia
sebelum Undang-Undang ini berlaku.
2. Setiap anak yang lahir dari pernikahan sah antara ayah dan ibu
berstatus warga negara Indonesia.
3. Setiap anak yang lahir dari pernikahan sah antara ayah warga
negara asing dan ibu warga negara Indonesia.
4. Setiap anak yang lahir dari pernikahan sah antara ibu berstatus
warga negara Indonesia dengan ayah yang tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anaknya.
5. Setiap anak yang lahir dari pernikahan sah dalam tenggat waktu
300 hari sejak ayahnya yang warga negara Indonesia meninggal
dunia.
6. Anak yang lahir tanpa adanya pernikahan sah dari ibu berwarga
negara Indonesia.
7. Anak yang lahir tanpa adanya pernikahan sah dari ibu berwarga
negara asing dimana pengakuan kewarganegaraan dilakukan
sebelum anak berusia 18 tahun atau belum menikah.
8. Anak yang lahir di wilayah Indonesia, dimana ayah dan ibunya
tidak memiliki status kewarganegaraan yang jelas.
9. Anak yang lahir di wilayah Indonesia, dimana ayah dan ibunya
tidak diketahui.
10. Anak yang lahir di wilayah Indonesia, dimana ayah dan ibunya
tidak punya kewarganegaraan.
11. Anak yang lahir di luar wilayah Indonesia, dimana ayah dan
ibunya merupakan warga negara Indonesia dan negara tempat ia
lahir tidak memberikan kewarganegaraan pada anak tersebut.
12. Anak dari orang tua yang permohonan kewarganegaraannya
dikabulkan, namun orang tuanya tersebut meninggal dunia
sebelum sempat mengucapkan sumpah dan janji setia.

4
3. Asas Warga Negara
a. Asas Ius Sanguinis
Asas Ius Sanguinis (low of the blood) adalah suatu aturan tentang
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan atau
kewarganegaraan kedua orang tuanya, bukan tempat kelahirannya.
Umumnya negara yang menerapkan asas Ius Sanguinis adalah
negara yang punya sejarah panjang, diantaranya;
 Turki
 Jerman
 Belanda
 Inggris
 Tiongkok
b. Asas Ius Soli
Asas Ius Soli (low of the soil) adalah suatu aturan mengenai
kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat kelahirannya yang
diberlakukan terbatas kepada anak-anak sesuai dengan aturan
undang-undang.
Asas ini tidak berlaku kepada anak-anak diplomat, dimana orang
tuanya sedang bertugas untuk misi diplomatik di negara lain.
Beberapa negara yang menerapkan asas Ius Soli diantaranya;
 Argentina
 Amerika
 Brazil
 Kanada
c. Asas Kewarganegaraan Tunggal
Ini adalah asas yang mewajibkan setiap orang hanya boleh
memiliki satu kewarganegaraan saja. Misalnya, jika seseorang
memiliki kewarganegaraan Indonesia maka ia tidak boleh menjadi
warga negara lainnya.

5
d. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas
Ini adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi
anak-anak, dimana penerapannya telah diatur di dalam undang-
undang. Namun, ketika anak tersebut telah berusia 18 tahun maka
ia harus memilih satu kewarganegaraan saja.

Kedua asas kewarganegaraan (Ius Sanguinis & Ius Soli) digunakan


secara bersama dengan mengutamakan salah satu, tetapi tanpa
meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli dan Ius Sanguinis
akan menyebabkan terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-
patride) atau tidak mempunya kewarganegaraan sama sekali (a-
patride). Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan
kewarganegaraan seseorang digunakan 2 stelsel kewarganegaraan
(di samping kedua asas di atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif.
Pelaksanaan kedua stelsel ini kita bedakan dalam:
 Hak Opsi, ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan
(pelaksanaan stelsel aktif);
 Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan
(pelaksana stelsel pasif).

B. PENGERTIAN HAK & KEWAJIBAN


Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang
yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa
Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik,
kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah
ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb)
Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri
manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara.
Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui
pertanggung jawaban atas kewajiban .

6
Contoh Hak Warga Negara Indonesia ::
 Hak untuk menjadi warga negara (pasal 26).
 Hak yang sama atas kedudukan dalam hukum (pasal 27 ayat 1).
 Hak atas kedudukan yang sama dalam pemerintahan (pasal 27 ayat 1).
 Hak atas penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2).
 Hak bela negara (pasal 27 ayat 3).
 Hak untuk hidup (pasal 28A).
 Hak membentuk keluarga (pasal 28B ayat 1).
 Hak atas kelangsungan hidup dan perlindungan dari kekerasan serta
diskriminasi bagi anak (pasal 28B ayat 2).
 Hak pemenuhan kebutuhan dasar (pasal 28C ayat 1).
 Hak untuk memajukan diri (pasal 28C ayat 2).
 Hak memperoleh keadilan hukum (pasal 28 D ayat 1).
 Hak untuk bekerja dan mendapatkan imbalan yang adil (pasal 28 D
ayat 2)
 Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal
28 D ayat 3).
 Hak atas status kewarganegaraan (pasal 28D ayat 4).
 Kebebasan memeluk agama dan beribadah menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara, dan
meninggalkannya serta berhak kembali (pasal 28E ayat 1).
 Hak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap sesuai dengan hati nuraninya (pasal 28E ayat 2).
 Hak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat (pasal 28E ayat 3).
 Hak untuk berkomuniksi dan memperoleh informasi (pasal 28F).
 Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda (pasal 28G ayat 1).

7
 Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perbuatan yang merendahkan
derajat dan martabat manusia (pasal 28G ayat 2).
 Hak memperoleh suaka politik dari negara lain (pasal 28G ayat 2).
 Hak hidup sejahtera lahir batin (pasal 28H ayat 1).
 Hak mendapat kemudahan dan memperoleh kesempatan dan manfaat
yang sama (pasal 28H ayat2).
 Hak atas jaminan sosial (pasal 28 H ayat 3).
 Hak milik pribadi (pasal 28H ayat 4).
 Hak untuk tidak diperbudak (pasal 28I ayat 1).
 Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku (pasal 28I
ayat1).
 Hak bebas dari perlakuan diskriminatif (pasal 28I ayat 2).
 Hak atas identitas budaya (pasal 28I ayat 3).
 Hak kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat baik
lisan maupun tulisan (pasal 28).
 Hak atas kebebasan beragama (pasal 29).
 Hak pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1).
 Hak mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1).

Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu


yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu
keharusan / kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu guna
mendapatkan hak yang pantas untuk didapat .
Dengan demikian kewajiban warga negara dapat diartikan sebagai
tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang warga
negara sebagaimana di atur dalam ketentuan perundang- undangan yang
berlaku.
Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban
bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara

8
guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut.
Berikut contoh kewajiban sebagai warga negara :
 Kewajiban untuk ikut serta dalam upaya bela Negara (pasal 27 ayat 3)
 Kewajiban membayar pajak ( 23A )
 Kewajiban menghormati hak asasi manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (pasal 28J ayat 1)
 Kewajiban untuk tunduk pada batasan yang ditetapkan undang-
undang (pasal 28J ayat 2)
 Kewajiban untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara (pasal 30 ayat 1)
 Kewajiban untuk mengikuti pendidikan dasar (pasal 31 ayat 2)

C. HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA


Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya
diterima dan dilakukan oleh negara dalam melindungi dan menjamin
kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan
Nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

1. HAK NEGARA
Selain warga negara, Negara juga memiliki suatu hak dikarenakan demi
menjaga kestabilan suatu Bangsa dan Negara maka Hak Negara ini
diperlukan. Berikut hak Negara :
 Hak untuk ditaati hukum dan pemerintahan ( pasal 27 ayat 1 )
 Hak untuk dibela ( pasal 27 ayat 3 )
 Hak untuk dipertahankan ( pasal 30 ayat 1 )
 Hak untuk menguasai bumi, air dan kekayaan alam untuk
kepentingan rakyat ( pasal 33 ayat 2 dan 3 )

9
2. KEWAJIBAN NEGARA
 Menjamin persamaan kedudukan hukum dan pemerintahan ( pasal
27 ayat 1 )
 Menjamin kehidupan dan pekerjaan rakyatnya ( pasal 27 ayat 2 )
 Menjamin kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat ( pasal 28 )
 Menjamin HAM ( pasal 28L ayat 4 )
 Menjamin kemerdekaan agama ( pasal 29 ayat 2 )
 Menjamin pendidikan ( pasal 31 ayat 2 )

3. DASAR HUKUM HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA


 UUD RI Tahun 1945 Pasal 26-34

 UU No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM

 UU No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan

 UU No. 11 Tahun 2004 Tentang kovenan hak sipil dan politik

 UU No. 12 Tahun 2004 Tentang kovenan hak bidang sosial budaya


dan ekonomi

10

Anda mungkin juga menyukai