Anda di halaman 1dari 6

Crusher merupakan 

suatu mesin atau alat yang banyak digunakan pada industri


pertambangan yang penempatannya umumnya diluar ruangan (out door). Merupakan
salah satu peralatan penggunaan pada saat penghancuran tahap pertama dan tahap
kedua. Memiliki kekuatan anti-tekanan dalam menghancurkan bahan paling tinggi
hingga dapat mencapai 320Mpa.
Banyak digunakan dalam pengerjaan kontruksi misalnya dalam pengerjaan jalan
pembuatran beton, gedung, bendungan terutama rock fill dan filternya dan pengerjaan
lainnya. Kadang kadang diperlukan syarat khusus untuk gradasi butiran pengisinya.
Gradasi butiran-butiran tersebut sulit didapat dari alam tanpa pengerjaan apalagi secara
besar-besaran.
Maka untuk mendapatkan butiran yang juga disebut agregat diperlukan pemecahan yang
lebih lanjut, sehingga didapatkan pemecah batu yang paling terkenal di dunia, Jaw
Crusher sangat ideal dan sesuai untuk gradasi yang minimal yang mendekati gradasi
yang diinginkan maka dibutuhkan alat yang disebut Crusher. Crusher ini dioperasiakan
menyerupai sebuah pabrik yang disebut sebagai Crushing Plant.
Pada pengerjaan Crushing ini biasa nya diperlukan beberapa kali pengerjaan
pemecahan, tahap-tahap pengerjaan ini beserta jenis pengerjaannya antara lain:

1. Pemecahan pertama oleh Primary Crusher


2. Pemecahan tahap kedua oleh jenis Scondary Crusher
3. Pemecahan ketiga yaitu pemecahan yang apabila diperlukan
digunakan Tertiary Crusher

Agar dapat berjalan dengan baik maka hal-hal yang harus diperhatikan dan dikerjakan
adalah :

1. Menentukan kapasitas produksi


2. Menentukan peralatan lainya yang mendukung sesuai dengan Crusher yang ada
yang sesuai dengan kapasitas crushing plantnya diantaranya adalah:

 Hopper stock material yang digunakan sebagai tampungan material yang akan di


hancurkan melalui mesin Crusher.
 Tranfer Feeder yaitu alat yang berfungsi sebagai transfer material ke primary
crusher yang dapat berupaBelt Feeder, Grizzly feeder, Reciprocating
Feeder,ataupun Vibrating Feeder (Vibro Feeder)
 Pemecahan pertama (Primary Crusher) dengan menentukan kapasitas
dari Primary Crusher ini maka akan didapat hasil yang sesuai yang diinginkan.
 Conveyor sebagai transfer conveyor pertama (Mine Conveyor), return
conveyor yaitu sebagai transfer dari oversize dari vibrating screen yang
dihancurkan lagi ditertiary crusher, Stock pile conveyor sebagai conveyor hasil.
 Scondary Crusher yaitu pemecahan tahap kedua agar hasilnya lebih maksimal
 Vibrating Screen yaitu alat yang digunakan untuk memisahkan material
yang  telah dihancurkan olehscondary crusher, agar hasil yang diinginkan dapat
tercapai sesuai ukuran yang diinginkan.
 Instalasi Semua pekerjaan harus didukung dengan instalasi yang memadai
sehingga dapat mempermudah pengoperasiannya,  sehingga hasilnya akan lebih
baik dan produksi akan semakin meningkat.
 Dalam pengoperasian operator produksi harus selalu memantau mesin yang
sedang berjalan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jaw crusher
macet,Conveyor selip, sehingga dapat langsung dimatikan dan dan dapat
langsung diperbaiki agar kerusakan tidak lebih parah
 Pemeliharaan Peralatan kerja akan lebih tahan lama jika dirawat dengan sebaik
mungkin yaitu dengan pengecekan berkala
 Keamanan  dan keselamatan kerja. Pekerjaan akan lebih sempurna jika orang-
orang yang bekerja peduli dengan keselamatannya, sehingga mereka harus
memakai alat safety yang ada.

Klasifikasi Jaw Crusher

Jaw crusher adalah sebuah alat penghancur yang konstruksinya sangat sederhana,


dengan tenaga yang besar mampu menghancurkan batu hingga ukuran 20 - 60 cm
dengan kapasitas antara 10 - 200T/H. Dengan konstruksinya yang sangat sederhana,jaw
cusher tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Sehingga banyak perusahan yang
bergerak di bidang pertambangan terutama pertambangan batu banyak
menggunakan jaw crusher sebagai alat penghancur yang pertama (Primary
Crusher) ataupun yang kedua(Scondary Crusher).

Cara Kerja Jaw Crusher


Cara kerja jaw crusher adalah, batu yang akan dipecah dimasukkan melalui feed
opening bagian movable jaw yang bergerak (Jaw Plate) kedepan ataupun yang
kebelakang yang turun naik, akibat dari excentric shaft yang digerakkan
oleh Fly Wheel,yang sumber penggeraknya adalah motor listrik. Batu tadi dihancurkan
oleh kedua buah rahang jaw karena gerakan moveble jaw. Batu yang telah hancur
keluar melalui discharge opening.Discharge opening ini dapat diatur dengan menyeting
atau menyetel baut adjustment. Ukuran batu yang dipecah tergantung dari ukuranjaw
crusher ini atau feed opening, tanpa menyebabkan melompatnya batu keluar pada waktu
dipecahkan, tentu hal ini juga tergantung dari kekerasan batu yang dipecah.
Pengisian dengan batu-batu yang terlampau kecil dalam pekerjaan pemecahan oleh  jaw
crusher, selain tidak ekonomis juga akan menyebabkan keausan pada jaw bagian
bawah.

Bagian-Bagian Jaw Crusher

Berdasarkan porosnya jaw crusher terbagi dalam dua macam :

1. Blake Jaw Crusher, dengan poros di atas


2. Dodge Jaw Crusher, dengan poros di bawah
Perbandingan Dodge dengan Blake Jaw Crusher, yaitu :

1. Ukuran produkta pada Blake Jaw lebih heterogen dibandingkan dengan Dodge
Jaw yang relatif seragam
2. Pada Blake Jaw porosnya di atas sehingga gaya yang terbesar mengenai partikel
yang terkecil
3. Pada Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga gaya yang terbesar mengenai
partikel yang terbesar sehingga gaya mekanis dari Dodge Jaw lebih besar
doibandingkan dengan Blake Jaw
4. Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil dari Blake Jaw pada ukuran yang sama
5. Pada Dodge Jaw sering terjadi penyumbatan

Istilah-istilah pada Jaw Crusher, antara lain :

1. Setting Block, bagian dari jaw crusher untuk mengatur agar lubang ukuran
sesuai dengan yang dikehendaki. Bila setting block dimajukan, maka jarak
antara fixed jaw dengan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, dan
sebaliknya.
2. Toggle, bagian dari jaw crusher yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik
turun menjadi maju mundur
3. Pitman, berfungsi untuk merubah gerakan berputar dari maju mundur menjadi
gerakan naik turun
4. Swing Jaw, bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak akibat gerakan atau
dorongan toggle
5. Fixed Jaw, bagian dari jaw crusher yang tidak bergerak/diam
6. Mouth, bagian mulut jaw crusher yang berfungsi sebagai lubang penerimaan
umpan
7. Throat, bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran
8. Gate, adalah jarak mendatar pada mouth
9. Set, adalah jarak mendatar pada throat
10. Closed Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swing
jaw ekstrim ke depan
11. Open Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swing
jaw ekstrim ke belakang
12. Throw, selisih jarak pelemparan antara open setting dengan close setting
13. Nip Angle, sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat melalui titik
singgung antara jaw dengan batuan

Khusus untuk gape adalah jarak mendatar pada mouth yang diukur pada bagian mouth
dimana umpan yang dimasukkan bersinggungan dengan mouth. Jadi besarnya gape
selalu berubah-ubah menurut besarnya umpan.
Pecahnya batuan dari jaw crusher karena adanya :

 Daya tahan batuan lebih keci dari gaya yang menekan


 Nip angle
 Resultante gaya yang arahnya ke bawah
Gaya-gaya yang ada pada jaw crusher, adalah :

 Gaya tekan (aksi)


 Gaya gesek
 Gaya gravitasi
 Gaya yang menahan (reaksi)

Arah-arah gaya tergantung dari kemiringan atau sudutnya. Resultante gaya akhir
arahnya harus ke bawah, yang berarti material itu dapat dihancurkan. Tapi jika gaya itu
arahnya ke atas maka material itu hanya meloncat-loncat ka atas saja.
Faktor-faktor yangmempengaruhi efisiensi jaw crusher :

 Lebar lubang bukaan


 Variasi dari throw
 Kecepatan
 Ukuran umpan
 Reduction ratio (RR)
 Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis umpan

Reduction Ratio
Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran umpan dengan ukuran produk.
Reduction ratio yang baik untuk ukuran primary crushing adalah 4 – 7, sedangkan untuk
secondary crushing adalah 14 – 20 dan fine crushing (mill) adalah 50 -100.
Terdapat empat macam reduction ratio, yaitu :
a. Limiting Reduction Ratio
Yaitu perbandingan antara tebal/lebar umpan dengan tebal/lebar produk
LRR = tF/tP = wF/wP
dimana :
tF = tebal umpan
tP = tebal produk
wF = lebar umpan
wP = lebar produk

b. Working Reduction Ratio


Perbandingan antara tebal partikel umpan (tF) yang terbesar dengan efective set (Se)
dari crusher.
WRR = tF/Se

c. Apperent Reduction Ratio


Perbandingan antara effective gate (G) dengan effective set (So)
ARR =0,85G/So

d. Reduction Ratio 80 (R80)


Perbandingan antara lubang ayakan umpan dengan lubang ayakan produk pada
kumulatif 80%.
Kapasitas jaw crusher dipengaruhi oleh :
1. Gravitasi
2. Kekerasan material
3. Keliatan material
4. Kandungan air/kelembaban

Menurut Taggart, kapasitas jaw crusher dinyatakan dalam suatu rumus empiris :
T = 0,6 LS
dimana : T = kapasitas, ton/jam
L = panjang dari lubang penerimaan
S = lebar dari lubang pengeluaran

Anda mungkin juga menyukai