Etiologi Anemia:
1. Sickle cell disease
2. Defisiensi G6PD
3. Autoimun anemia hemolitik
4. Defisiensi vitamin B12
5. Defisiensi folic acid
6. Aplastic anemia
3. Platelet Transfusion
Deskripsi:trombosit dibuat dari darah segar. Satu unit donor berisi 30-60 mL
konsentrat trombosit (dari darah utuh). Trombosit juga dikumpulkan dari
banyak donor. Donor darah apheres mengandung 200-400 mL trombosit.
Special consideration: beberapa unit trombosit dapat diperoleh dari satu donor dengan
plateletpheresis, dapat disimpan pada suhu kamar 1-5 hari
tergantung tas penyimpanan yang digunakan, serta tas harus
diguncang secara berkala.
Indikasi: Perdarahan yang disebabkan oleh trombositopenia, pasien dengan platelet
<20.000, pasien dengan active bleeding dan platelet <50.000.
2. Kelebihan cairan
Penyebab: kelebihan sirkulasi darah di mana terlalu banyak darah yang diberikan.
Cairan yang diberikan lebih cepat daripada yang dapat ditampung oleh
sirkulasi, serta orang dengan penyakit jantung atau risiko pada ginjal.
Tanda dan gejala: batuk, dispnea, kongesti paru, suara nafas adventif, sakit kepala,
takikardia, vena leher mengembung.
Tindakan keperawatan: letakkan pasien dalam posisi tegak dengan kaki dalam posisi
bergantung, dapatkan STAT rontgen dada jika dipesankan,
berikan diuretik yang diresepkan, O2 dan morfin, dan
lakukan proses mengerluarkan darah dapat diindikasikan.
Pencegahan: sesuaikan volume transfusi dan kecepatan aliran berdasarkan ukutan
pasien dan status klinis.
3. Reaksi Hemolitik
Penyebab: infus whole blood, sel darah emrah, atau komponen yang tidak sesuai ABO
yang mengandung >10 mL sel darah merah. Antibodi dalam plasma
resipien menempel pada antigen pada sel darah merah yang ditransfusikan
sehingga menyebabkan kerusakan sel darah merah.
Tanda dan gejala: reaksi biasanya berkembang dalam 15 menit pertana, seperti
menggigil, demam, nyeri punggung bawah, kemerahan,
takikardia, dispnea, takipnea, hipotensi, kolaps pembuluh darah,
hemoglobinuria, ikterus akut, urine berwarna gelap, perdarahan,
cedera ginjal akut, syok, henti jantung hingga kematian.
Tindakan keperawatan: obati syok dan DIC jika ada, ambil sampel darah untuk
pengujian serologi, pertahankan tekanan darah dengan
larutan koloid IV, berikan resep diuretik sesuai resep untuk
menjaga aliran urin, masukkan kateter urin yang menetap
atau ukur jumlah yang kosong untuk memantau pengeluaran
urin setiap jam. Dialisis mungkin diperlukan jika terjadi
gagal ginjal. Jangan melakukan transfusi sel darah merah
tambahan yang mengandung komponen sampai bank darah
menyediakan unit yang baru dicocokkan.
Tidak boleh memasukkan obat via intravena bersamaan di akses vena pada
transfusi darah
Alasan tidak boleh memasukkan obat via intravena bersamaan di akses vena untuk
transfusi adalah mencegah terjadinya reaksi kimia yang menghasilkan kristalisasi
cairan intravena. Obat-obatan seringkali tidak dapat bercampur secara sempurna
apabila dimasukkan secara bersamaan.