Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)

OLEH:

PUTU IIN ANGGRENI

NIM: 20.901.2487

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

2020
Kasus nomer 3:
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri
pinggang hilang timbul sejak 10 hari yang lalu. Hasil pengkajian: skala nyeri 6, kencing sedikit-
sedikit dan terasa tidak tuntas. Pasien mengatakan khawatir dengan penyakitnya. Pasien akan
dilakukakn tindakan operatif TURP. Hari ke-1 post op TURP pasien mengeluh nyeri dengan skala
5, terdapat drainase berwarna kemerahan sebanyak 20 cc, terpasang kateter urin dan IVFD RL 20
tetes/menit. Tekanan darah 130/ 90 mmHg, suhu 38˚C, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas
20x/menit.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)
TANGGAL 23 DESEMBER 2020

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama (Initial) : Tn. A
Umur : 60 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Sudah menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Gianyar
Tanggal Masuk : 23 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 23 Desember 2020
No.Register : 123456
Diagnosa Medis : BPH

Identitas Penanggung Jawab


Nama (Initial) : Ny. B
Umur : 50 tahun
Hub.Dengan Klien : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Gianyar
2. Riwayat Kesehatan
1) Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
- Pre op : pasien mengatakan nyeri pada pinggang dengan skala nyeri 6
- Post op : pasien mengatakan nyeri dengan skala 5
b. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien datang ke RS X diantar oleh keluarganya dengan keluhan nyeri pinggang
hilang timbul sejak 10 hari yang lalu, pasien juga mengatakan kencing sedikit-
sedikit dan terasa tidak tuntas. Di IGD pasien dilakukan pengkajian dan diperolah
skala nyeri 6. pasien dijelaskan tentang penyakitnya dan pasien merasa khawatir
dengan penyakitnya. Pasien akan dilakukan operasi TURP, post operasi TURP hari
pertama pasien mengeluh nyeri dengan skala 5 dan dilakukan pengkajian
didapatkan hasil terdapat drainase berwarna kemerahan sebanyak 200 cc,
terpasang kateter urin dan IVFD RL 20 tetes/ menit. TD: 130/ 90 mmHg, suhu
38˚C, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 20x/menit.
c. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan belum pernah memeriksa keadaannya ke tenaga kesehatan.
2) Status Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit sebelumnya
b. Pernah dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit
c. Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi.
d. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan dulu memiliki kebiasaan merokok dan minum alcohol.
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan pada keluarganya
4) Diagnosa Medis dan therapy
BPH
3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
1) Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan jika pasien sakit dan sakitnya tidak bisa ditangani dirumah, pasien
akan membawanya ke pelayanan kesehatan terdekat.
2) Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit          : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi habis
dengan menu bervariasi lengkap dengan nasi, sayur, dan lauk. Pasien juga minum
air putih sebanyak 1500 ml perhari
 Saat sakit                 : pasien mengatakan makan 2x sehari sebanyak setengah
porsi lengkap dengan nasi, sayur, dan lauk. Pasien minum air putih sebanyak
1000 ml perhari
3) Pola Eliminasi
a. BAB
 Sebelum sakit          : pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan frekuensi
lembek, warna kekuningan, bau khas feces
 Saat sakit                 : pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan frekuensi
lembek, warna kekuningan, bau khas feces
b. BAK
 Sebelum sakit       : pasien mengatakan BAK 5x sehari sebanyak 1500 ml
dengan konsistensi cair warna kuning jernih, bau khas urine
 Saat sakit              : pasien mengatakan BAK 7x sehari, kencing sedikit-
sedikit, kencing menetes dan terasa tidak tuntas.
4) Pola aktivitas dan latihan
a. Aktivitas

Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri

Makan dan minum 


Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
b. Latihan
 Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa melakukan
aktivitas sehari-hari.
 Saat sakit           : pasien mengatakan saat sakit pasien tidak bisa melakukan
aktivitas sehari-hari dengan baik karena nyeri.
5) Pola kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan kurang paham tentang penyakitnya dan merasa khawatir
6) Pola Persepsi-Konsep diri
 Identitas diri : pasien mampu mengenali dirinya sendiri.
 Gambaran diri : pasien merasa dirinya sakit dan memerlukan pertolongan
 Ideal diri : pasien mengatakan ingin segera sembuh dan berkumpul dengan
keluarganya.
 Harga diri : pasien tidak pernah malu dengan dengan kondisinya yang sekarang.
 Peran diri : selama ini pasien berperan sebagai kepala rumah tangga dalam
keluarganya.
7) Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit          : pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidur dari pukul
21.00 sampai 06.00 dengan tidak ada gangguan tidur.
 Saat sakit                 : pasien mengatakan saat sakit pasien tidurnya terganggu
karena sering terbangun akibat nyeri yang dirasakan.

8) Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan hubungannya dengan istri, anak, keluarga, kerabat, dan
tetangganya baik-baik saja.
9) Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan memiliki seorang istri dan 3 orang anak.
10) Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan jika ada masalah akan membicarakannya dengan keluarga.
11) Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan beragama hindu dan biasanya sembahyang pada sore hari.

4. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum : klien tampak meringis
Tingkat kesadaran : Composmetis
GCS : verbal (5) Psikomotor (6) Mata (4)
2. Tanda-tanda Vital :
TD = 130 /90 mmHg
Nadi = 88x/menit
Suhu = 38˚C
RR = 20 x/menit
3. Keadaan fisik :
a. Kepala dan leher
Bentuk simetris, tidak ada lesi warna rambut hitam dan ada sedikit rambut putih,
persebaran rambut merata, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, pupil isokor,
bentuk mata simetris kanan dan kiri, tidak ada perdarahan dan secret pada hidung,
tidak ada perdarahan dan secret pada telinga, mukosa bibir kering.
b. Dada
 Inspeksi : dada simetris kanan dan kiri, tidak lesi
 Palpasi : tidak ada pembengkakan dan benjolan
 Perkusi : suara paru sonor dan suara jantung dallnes
 Auskultasi : suara nafas vesikuler, suara jantung S1 dan S2 tunggal regular

c. Abdomen
 Inspeksi : tidak tampak massa dan lesi pada perut pasien, bentuk perut datar,
tidak cembung.
 Auskultasi : bising usus terdengar
 Perkusi : bunyi perut timpani pada kuadran kiri atas, kiri bawah dan kanan
bawah, bunyi pekak pada kuadran kanan atas
 Palpasi : terdapat distensi kandung kemih
d. Genetalia
Terpasang kateter sejak 23 desember 2020, keadaan kateter bersih, tidak ada pus,
tidak ada bengkak, tampak kemerahan, tidak ada edema, terdapat drainase
berwarna kemerahan sebanyak 20 cc. terdapat nyeri pada bekas operasi, nyeri
seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 5 dan nyeri dirasakan terus menerus.
e. Integument
Tidak terdapat lesi, akral kulit teraba hangat, turgor kulit elastis.
f. Ekstremitas
 Atas
Kebersihan baik, ekstremitas atas lengkap, tidak ada luka atau lesi, tidak ada
gangguan fungsi pergerakan, tidak ada nyeri, CRT<3 detik.
 Bawah
Kaki simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak ada gangguan fungsi
pergerakan, tidak ada nyeri, CRT <3 detik.
 Pengkajian tonus otot:

5555 5555

5555 5555

g. Neurulogis
Klien dalam keadaan sadar penuh, tidak ada nyeri kepala, tidak ada muntah
proyektil, reflek fisiologis (patella) sinistra positif dan reflek fisiologis (patella)
dekstra negative . Pemeriksaan syaraf kranial :
 Test nervus I (Olfactory); klien dapat membedakan bau alcohol dan bau
minyak angin
 Test nervus II ( Optikus); klien dapat membaca nama mahasiswa dengan
jelas tanpa menggunakan alat bantu kacamata
 Test nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlear dan Abducens); pupil klien
mengecil saat disenter, mata klien dapat melirik kekiri dan ke kanan tanpa
menoleh.
 Test nervus V (Trigeminus); klien dapat mengatupkan gigi dan mengunyah
dengan baik
 Test nervus VII (Facialis); klien dapat membedakan rasa asin, manis dan
pahit. Pada saat diminta untuk tersenyum, bentuk mulut klien terlihat simetris
 Test nervus VIII (Acustikus); klien dapat mendengar perkataan perawat
dengan jelas.
 Test nervus IX (Glossopharingeal) dan nervus X (Vagus): klien dapat
menelan dengan baik
 Test nervus XI (Accessorius); klien dapat mengangkat bahu dengan baik
 Nervus XII (Hypoglosus); klien dapat menjulurkan lidah dengan baik
4. Data Penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan
 Pre op Hb : 14,6 gr/dl, Leukosit 10.000/mm3
 Post op Hb : 13,2 gr/dl, Leukosit 11.000/mm3
b. Pemeriksaan radiologi
 Pemekriksaan USG Abdomen: BPH
c. Hasil konsultasi
-
d. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
-
B. ANALISA DATA PRE OPERASI
a) Table Analisa data
DATA ETIOLOGI MASALAH

Ds : Pembesaran prostat Ganggaun Eliminasi


 Pasien mengatakan Urin
kencingnya sedikit-
sedikit Penyempitan uretra pars
 BAK kurang lebih 7x/ prostat
hari
 Kencing tidak tuntas Urine terhambat

 Kencing menetes
DO : Peningkatan tekanan

 Terdapat distensi intravesika

kandung kemih
Otot-otot destrusor
 Berkemih tidak tuntas
meningkat

Kemampuan fungsi VU
menurun

Sensitivitas VU menurun

Upaya berkemih
menurun

DS : Pembesaran prostat Nyeri Akut


 Pasien mengatakan
nyeri di bagian Penyempitan uretra pars
pinggang prostat
 Pengkajian nyeri:
P : nyeri karena Urine terhambat
pembesaran prostat
Q : nyeri dirasakan Peningkatan tekanan
tertusuk-tusuk intravesika
R : nyeri pada bagian
pinggang Distensi VU
S : skala nyeri 6
T : nyeri hilang timbul
DO :
 Pasien tampak
meringis
DS : BPH Ansietas
 Pasien mengatakan
khawatir dan bingung Pre Operasi
tentang penyakitnya
DO : Kurangnya terpapar
 Pasien tampak gelisah informasi tentang
 Pasien tampak tegang penyakitnya

 Pasien tampak kurang


terpapar informasi Merasa khawatir

terkait operasi TURP.


b) Tabel Daftar  Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan
Prioritas
No Tanggal / jam Diagnosa Keperawatan Tanggal Ttd
ditemukan Teratasi
1 23 Desember Gangguan eliminasi urine
2020 berhubungan dengan penurunan
9.0 wita kapasitas kandung kemih ditandai
dengan pasien mengatakan kencingnya
sedikit-sedeikit, BAK kurang lebih 7x/
hari, kencing menetes, kencing tidak
tuntas dan terdapat distensi kandung
kemih
2 23 Desember Nyeri akut berhubungan dengan agen
2020 pencedera fisiologis ditandai dengan
09.00 wita nyeri karena pembesaran prostat, nyeri
dirasakan tertusuk-tusuk, nyeri pada
bagian pinggang, skala nyeri 6, nyeri
dirasakan hilang timbul, pasien
tampak meringis.
3 23 Desember Ansietas berhubungan dengan kurang
2020 terpapar informasi ditandai dengan
09.00 wita pasien mengatakan khawatir dan
bingung tentang penyakitnya, pasien
tampak tegang, pasien tampak gelisah,
pasien tampak kurang terpapar
informasi terkait operasi TURP.
C. Intervensi Keperawatan
Hari/ tgl No
Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional Ttd
Dx
Hasil
Rabu, 23 1 Setelah dilakukan 1. Dorong klien untuk 1. Untuk
Desember tindakan keperawatan berkemih tiap 2-4 meminimalkan
2020 selama 3x24 jam jam distensi vesika
diharapkan gangguan 2. Observasi aliran urinaria
eliminasi urine teratasi urine, perhatikan 2. Untuk
dengan kriteria hasil : jumlah urine dan mengevealuasi
a. Kandung kemih kekuatan obstruksi
kosong secara penuh pancarannya 3. Distensi kandung
b. Bebas dari ISK 3. Awaso dan catat kemih dapat
c. Tidak ada dribbling waktu serta jumlah meningkatkan
setiap kali berkemih tekanan dalam
4. Berikan cairan saluran
sampai 3000ml perkemihan yang
sehari dalam dapat
toleransi jantung mempengaruhi
5. Kolaborasi fungsi ginjal
pemberian obat 4. Untuk
sesuai indikasi. meningkatkan
aliran cairan,
meningkatkan
perfusi ginjalm
serta membersihka
ginjal, vesika
urinaria dari
pertumbuhan
bakteri
5. Untuk mengurangi
spasme vesika
urinaria dan
mempercepat
penyembuhan
Rabu 23 2 Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri, 1. Untuk
Desember tindakan keperawatan perhatikan lokasi, dan menentukan
2020 selama 3x24 jam intensitas nteri (1-10) intervensi
diharapkan nyeri 2. Berikan tindakan selanjutnya
berkurang dengan kenyamanan
2. Untuk menurunkan
kriteria hasil : (sentuhan terapeutik,
tegangan otot,
a. Nyeri berkurang/ pengubahan posisi,
memfokuskan
hilang pijatan punggung)
kembali perhatian
b. Pasien tidak dan aktivitas
dan dapat
meringis terapeutik
meningkatkan
3. Pertahankan tirah
kemampuan
baring jika
koping
diindikasikan
3. Diperlukan selama
4. Kolaborasi dalam
fase awal dan fase
pemberian analgetik
akut
4. Untuk
menghilangkan
spasme

Rabu 23 3 Setelah dilakukan 1. Dampingi klien dan 1. Menunjukkan


Desember tindakan keperawatan bina hubungan perhatian dan
selama 3x24 jam saling percaya keinginan untuk
2020
diharapkan klien
2. Memberikan membantu
ansietas teratasi 2. Membantu klien
informasi tentang
dengan kriteria hasil: memahami tujuan
prosedur tindakan
a. Klien tidak dari suatu
yang akan dilakukan
cemas lagi tindakan
b. Klien bisa 3. Dorong klien atau
3. Memberikan
menerima orang terdekat untuk
kesempatan pada
keadaannya menyatakan masalah
klien dan konsep
sekarang atau perasaan
solusi pemecahan
c. Klien sudah masalah
memahami tujuan
dari pembedahan

ANALISA DATA POST OPERASI


a) Tabel Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH

DS : BPH Nyeri Akut


 Pasien mengatakan nyeri di
bagian genetalia
 Pengkajian nyeri: Post Operasi
P : nyeri karena
pembedahan Trauma bekas insisi
Q : nyeri dirasakan
tertusuk-tusuk Rangsangan saraf diameter kecil
R : nyeri pada bagian
genetalia Gate control terbuka
S : skala nyeri 5
T : nyeri terus menerus Saraf eferen
DO :
 Pasien tampak meringis Cortex cerebri

 TD 130/ 90 mmHg
DS : BPH Risiko pendarahan
Pasien mengatakan BAK keluar
darah pada selang pipisnya Post Operasi
DO :
 Urin tampak kemerahan Trauma bekas insisi
pada urin bag
 Terdapat drainase berwarna
kemerahan pada urine bag
sebanyak 200cc
 Hb : 13,2 gr/dl
DS : BPH Resiko Infeksi
DO :
 Terdapat luka bekas insisi Post operasi
pada genetalia
 Luka tampak kemerahan Kurangnya informasi pasca
 Leukosit : 11.000/mm3 bedah

 Suhu tubuh 38˚C


Bakteri mudah masuk
b). Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas

NO TANGGAL / DIAGNOSA TANGGAL Ttd


JAM KEPERAWATAN TERATASI
DITEMUKAN
1 24 Desember Nyeri Akut berhubungan dengan agen
2020 pencedera fisik ditandai dengan nyeri
09.00 wita karena prosedur pembedahan, nyeri
seperti tertusuk-tusuk, nyeri pada
genetalia, skala nyeri 5, nyeri terus
menerus, pasien tampak meringis, TD:
130/90 mmHg
2 24 Desember Risiko perdarahan berhubungan dengan
2020 tindakan pembedahan
09.00 wita
24 Desemeber Risiko infeksi berhubungan dengan efek
3 2020 prosedur invasif
09.00 wita
C. Intervensi Keperawatan
Hari/ No Rencana Perawatan Ttd
Tgl Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Kamis/ 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji nyeri, perhatikan 1. Untuk menentukan
24 keperawatan selama 1x24 lokasi dan intensitas intervensi
jam diharapkan nyeri nyeri (1-10) selanjutnya
Desemb
berkurang dengan kriteria 2. Berikan tindakan 2. Untuk menurunkan
er
hasil: kenyamanan tegangan otot,
2020
a. Nyeri (sentuhan terapeutik, memfokuskan
berkurang/hilang pengubahan posisi, kembali perhatian
pijatan punggung) dan dapat
dengan rentang 0-3
dan aktivitas meningkatkan
b. Klien tampak rileks
terapeutik. kemampuan koping
c. TD dalam batas 3. Pertahankan tirah 3. Diperlukan selama
normal baring jika fase awal dan fase
diindikasikan akut
4. Ajarkan penggunaan 4. Menurunkan
teknik relaksasi nafas tegangan otot,
dalam memfokuskan
5. Kolaborasi dalam kembali perhatian
pemberian dan dapat
antipasmodik dan meningkatkan
analgetik kemampuan koping
5. Untuk
menghilangkan
nyeri dan spasme
kandung kemih
Kamis / 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda 1. Penurunan
24 keperawatan selam 3x24 penurunan trombosit trombosit
Desember jam diharapkan tidak terjadi yang disertai gejala merupakan tanda
2020 perdarahan dengan kriteria klinis kebocoran
hasil: 2. Anjurkan klien untuk pembuluh darah
a. Mempertahankan bedrest 2. Aktivitas klien yang
homeostatis dengan 3. Beri penjelasan untuk tidak terkontrol
tanpa perdarahan segera melapor bila dapat menyebabkan
b. Menunjukkan perilaku ada tanda perdarahan resiko perdarahan
penurunan resiko lebih lanjut 3. Membantu klien
perdarahan 4. Monitor tanda-tanda mendapatkan
vital penanganan sedini
5. Awasi Hb, Ht, mungkin
trombosit dan faktor 4. Peningkatan nadi
pembekuan dengan penurunan
tekanan darah
menunjukkan
kehilangan volume
darah sirkulasi
5. Indikator adanya
pendarahan aktif
Kamis / 3 Setelah dilakukan tindakan 1. Pertahankan system 1. Mencegah
24 keperawatan selam 3x24 kateter steril, berikan masuknya bakteri
Desember jam diharapkan tidak terjadi perawatan kateter dan virus yang
2020 infeksi dengan kriteria hasil: dengan steril menyebabkan
a. Tidak ada tanda- 2. Anjurkan intake cairan infeksi
tanda infeksi (tumor, yang cukup (2500- 2. Meningkatkan
rubor, dolor, kalor, 3000) sehingga dapat output urine
fungsiolaesa) menurunkan potensial sehingga resiko
b. TTV normal tidak infeksi terjadi ISK
menunjukkan tanda- 3. Pertahankan posisi dikurangi dan
tanda shock urine bag dibawah mempertahankan
c. Waktu 4. Observasi tanda-tanda fungsi ginjal
penyembuhan sesuai vital, laporkan tanda- 3. Menghindari reflex
dengan yang tanda shock dan balik urine yang
direncanakan demam dapat memasukkan
5. Kolaborasi dengan bakteri ke kandung
dokter untuk kemih
pemberian antibiotik 4. Mencegah sebelum
terjadi shock
5. Untuk mencegah
infeksi dan
membantu proses
penyembuhan

Anda mungkin juga menyukai