Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

FLIPCHART SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK


MENINGKATKAN GIZI YANG BAIK SESUAI DENGAN
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
Ditunjukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Media Grafis yang diampu
oleh :
Dr. Laksmi Dewi, M.Pd
Gema Rullyana,S.Pd., M.I. Kom.

Disusun oleh :
Erika Erviana Efendi (2000641)
Innecita Tamara Silitonga (2004774)
Nurhuda Maulana Sidiq (2005895)
Tasya Susanti (2003598)
Zenita Listia Handayani (2008963)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Senantiasa penulis ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis diberi kesempatan yang luar
biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Flipchart
Sebagai Media Untuk Meningkatkan Gizi Yang Baik Sesuai Dengan Sustainable
Development Goals (SDGs)”.

Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata kuliah
Media Grafis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang cara
meningkatkan pengetahuan tentang gizi yang baik dengan menggunakan flipchart bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis ucapkan terimakasih banyak kepada setiap pihak yang telah mendukung serta
membantu penulis selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Tidak lupa dengan seluruh kerendahan hati, penulis meminta kesediaan pembaca
untuk memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan makalah penulis
ini, untuk kemudian penulis akan merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu
berikutnya.

Bandung, 21 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Media Flip Chart ....................................................................................... 3
2.2 Prinsip Pembuatan Media Flip Chart ...................................................................... 4
2.3 Jenis Media Flip Chart............................................................................................. 6
2.4 Fungsi Infografis Dalam Pembelajaran .................................................................. 7
2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Infografis ................................................................... 7
2.6 Tema SDGs Dalam Pembuatan Media Flip Chart .................................................. 10
2.7 Peran Media Flip Chart Dalam SDGs..................................................................... 13
2.8 Langkah Pengembangan Media Flip Chart…………………………………………..14
BAB III ANOTASI JURNAL/ARTIKEL DAN GBPM
3.1 Anotasi Jurnal/Artikel ............................................................................................. 19
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 26
4.2 Saran ....................................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 28

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dinyatakan secara jelas dalam tujuan 2 pada Sustainable Development Goals (SDGs)
(Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, dan
mempromosikan pertanian berkelanjutan), betapa pentingnya nutrisi yang termasuk dalam
tujuan tersebut. Faktor utamanya dapat berasal dari faktor kemiskinan dan kurangnya
informasi atau pengetahuan tentag pentingnya nutrisi bagi tubuh. Kekurangan nutrisi menjadi
penghambat perkembangan mental dan fisik pada anak. Masalah gizi pada anak menjadi
salah satu masalah yang serius dan kompleks. Nutrisi yang dibutuhkan sangat penting untuk
meningkatkan pertumbuhan dan fungsi kekebalan tubuh serta mencegah timbulnya penyakit.
Itulah mengapa buah-buahan, sayuran dan makanan hewani menjadi sangat penting.

Oleh karena itu, untuk menambah pengetahuan tentang gizi yang dibutuhkan pada
anak, maka diperlukan media untuk dapat menyampaikan suatu informasi atau pengetahuan
tentang gizi yang dibutuhkan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Media
yang digunakan yaitu Flipchart. Media flipchart menjadi salah satu media yang mudah dibuat
dan diaplikasikan karena gambar dan deskripsinya yang mudah dicerna. Sehingga media
flipchart cocok digunakan untuk media pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa konsep dari media flipchart?
1.2.2 Apa prinsip dari pembuatan media flipchart?
1.2.3 Apa saja jenis-jenis dari media flipchart?
1.2.4 Apa saja fungsi dari media flipchart?
1.2.5 Apa saja kelebihan dan kekurangan dari media flipchart?
1.2.6 Apa tema SDGs yang diangkat dalam pembuatan media flipchart?
1.2.7 Bagaimana peran media flipchart dalam SDGs?
1.2.8 Bagaimana langkah pengembangan media flipchart?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui konsep dari media flipchart
1.3.2 Memahami prinsip dari pembuatan media flipchart
1.3.3 Mengetahui jenis-jenis media flipchart
1.3.4 Memahami fungsi dari media flipchart
1.3.5 Mengetahui kelebihan dan kekurangan media flipchart
1.3.6 Mengetahui tema yang diangkat dalam media flipchart
1.3.7 Memahami peran media flipchart dalam SDGs
1.3.8 Mengetahui langkah pengembangan media flipchart

1.4 Manfaat
Manfaat penulisan bagi penulis dalam makalah ini untuk menambah pengetahuan, dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan manfaat penulisan bagi
pembaca, dapat memberikan pengetahuan tentang media flipchart yang dapat digunakan
sebagai media untuk menyampaikan pengetahuan tentang gizi yang dibutuhkan oleh anak.
Bagi penulis selanjutnya, bisa menjadi acuan pembelajaran untuk membuat makalah
selanjutnya.

2
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Media Flipchart

Media Flip Chart merupakan formasi ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka
secara berurutan menurut topik materi pembelajaran. Bahan flip chart umumnya kertas
berukuran plano yg gampang dibuka-buka, gampang ditulisi, & berwarna cerah. Untuk daya
tarik, flip chart bisa dicetak menggunakan aneka warna & variasi desainnya. Cara
penggunaan flip chart pembayaran metode apa yang akan dipakai, dibuka sinkron
menggunakan topik pembicaraan buat diterangkan atau ditulisi hal-hal yang perlu dituliskan,
sehingga tidak membuat bosan bagi peserta didik yang mendengarkannya (Anitah, 2008: 20).
.

Menurut Susilana (2009: 87) pengertian papan balik (Flip chart) merupakan
"lembaran-lembaran kertas surat album atau kalender ukuran 50x75 centimeter, atau
berukuran yg lebih kecil 21x28, sebagai flipbook yang disusun pada urutan yang diikat dalam
bagian atasnya "papan balik (Flip chart) dapat digunakan menjadi media penyampaian pesan
pembelajaran dalam penggunaannya. Dapat dibalik bila pesan dalam lembaran depan telah
dimengerti dan diganti menggunakan lembaran berikutnya yang telah disediakan. Sedangkan
dari Indriana (2011) 66) media papan balik (Flip chart) merupakan lembaran kertas
berbentuk album atau kalender yang berukuran relatif besar menjadi flipbook, yang disusun
dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya.

Menurut Susilana (2009: 87) media papan (Flip chart) adalah media cetak yang
sangat sederhana & cukup efektif. Sederhana dicermati berdasarkan proses pembuatarınya
dan penggunaannya yang relatif mudah. Dengan memanfaatkan bahan kertas yang gampang
ditemukan disekitar kita. Selain itu, media papan balik (Flip chart) adalah media yang efektif
lantaran bisa dijadikan menjadi media (pengantar) pesan pembelajaran secara berkala juga
secara langsung disajikan dalam papan balik (Flip chart) Indikator efektif merupakan
ketercapaian tujuan atau kompetensi yarg telah direncanakan.

Dari penjelasan beberapa teori pada atas bisa disimpulkan bahwa media papan balik
(Flip chart) adalah lembaran yang sama ukurannya dijilid menjadi satu dengan baik supaya

3
lebih bersih & baik. Penyajian informasi bisa berupa gambar-gambar, huruf-huruf, diagram,
angka, Sajian dalam media Flip chart harus disesuaikan menggunakan jumlah dan jarak
maksimum peserta didik melihat papan balik (Flip chart) tersebut dan direncanakan tempat
dimana dan bagaimana papan balik (Flip chart) yg ditempatkan. Penggunaan flip chart
sebagai media pembelajaran diharapkan bisa menyajikan materi secara keseluruhan dimulai
menggunakan materi dimulai menggunakan materi yang relatif gampang pada lembaran
hingga materi yang sulit dalam lembaran terakhir. Materi secara keseluruharı yang telah
tercanturn pada gambar lalu lembaran-lembaran tadi dijadikan satu menggunakan cara
digantung

2.2 Prinsip Pembuatan Media Flipchart

1. Tentukan tujuan pembelajaran

Pada umumnya dalam pembuatan media pembelajaran langkah pertama adalah


menentukan tujuan. Tujuan perlu dirumuskan lebih khusus, apakah tujuan bersifat
penguasaan kognitif, penguasaan keterampilan tertentu, atau tujuan untuk penanaman
sikap. Perlu juga tujuan dirumuskan secara operasional dalam bentuk indikator atau
tujuan pembelajaran khusus.

2. Menentukan bentuk Flip Chart

Flip chart secara umum terbagi dalam dua sajian yaitu yang pertama pecat yang hanya
berisi berbagai lembaran kertas kosong yang siap diisi pesan pembelajaran seperti
halnya whiteboard, flip chart ini berukuran kecil dan menggunakan spidol sebagai alat
tulisnya.

Kedua, flip chart yang berisi berbagai pesan pembelajaran yang telah disiapkan
sebelumnya yang isinya berupa berbagai jenis gambar teks grafik bagan dan
sejenisnya berdasarkan tujuan yang telah ditentukan di mana dipilih bentuk cat yang
akan dibuat dan di disajikan.

4
3. Membuat ringkasan materi

Materi dalam flip chart tidak disajikan dalam bentuk uraian panjang dengan
menggunakan kalimat majemuk seperti halnya pada buku teks, namun materi perlu
disarikan hingga diambil pokok pokoknya. Setiap pokok bahasan atau sub pokok
bahasan diseleksi mana yang menjadi pokok materi yang perlu disiapkan.

4. Merancang draft kasar atau sketsa

Pembuatan flip chart yang baik dan menarik diperlukan variasi penyajian tidak hanya
berisi teks, namun diperkaya dengan gambar atau foto yang relevan dengan materi
dan tujuan pembelajaran. Draft kasar yang dimaksud di sini adalah sebuah sketsa
yang langsung dibuatkan di berbagai lembaran kertas flipchart dengan menggunakan
pensil yang dapat dihapus jika sudah selesai dibuat. Membuat draft kasar perlu
dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan dalam pembuatan, serta mengatur tata letak
yang baik, selain itu diperlukan juga untuk membantu memudahkan dalam hal
pewarnaan.

5. Memilih warna yang sesuai

Usaha yang kita dapat lakukan agar flip chart yang kita buat lebih menarik adalah
salah satunya menggunakan warna yang bervariasi. Flip chart yang hanya
menggunakan salah satu warna, misalnya hitam saja atau biru saja, kurang menarik
bagi siswa sekolah dasar menurut penelitian bahwa siswa SD cenderung menyukai
tampilan media yang berwarna, dibanding hitam putih. Warna juga akan membantu
memfokuskan perhatian pada materi pembelajaran yang penting. Berbagai warna
yang mencolok atau biasa disebut dengan spot light baik digunakan untuk memberi
fokus, yang bertujuan untuk menarik perhatian.

6. Menentukan ukuran dan bentuk huruf yang sesuai

Dalam kemudahan dibaca pada jarak yang cukup jauh misalnya 10 m dalam ruang
kelas, maka sebaiknya ukuran huruf pada flip chart cukup besar. Ukuran huruf ini
harus disesuaikan dengan seberapa banyak tulisan. Jika tulisan sedikit berarti ada
cukup ruang untuk membuat huruf menjadi lebih besar. Selain memperhatikan ukuran
huruf perlu diperhatikan juga bentuk huruf-huruf dekoratif dengan banyak variasi
cenderung susah dibaca dalam ukuran yang kecil dengan jarak yang jauh atau huruf
sambung juga memiliki kekurangan yang sama.

5
2.3 Jenis-Jenis Media Flipchart

Flipchart secara umum terbagi dalam dua sajian,

1. Flipchart yang hanya berisi lembaran-lembaran kertas kosong yang siap diisi
pesan pembelajaran.

2. Flipchart yang berisi pesan-pesan pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya


yang isinya bisa berupa gambar, teks, grafik, bagan dan lain-lain.

6
2.4 Fungsi Media Flipchart

Fungsi Flipchart dalam pembelajaran ;

 Untuk menggambarkan atau menyederhanakan suatu proses rangkaian


prosedur sehingga nantinya akan dapat lebih mudah dipahami serta mudah
dilihat berdasarkan urutan langkahnya dari suatu proses.
 Dapat disimpan dan ditampilkan dengan baik sebagai referensi.
 Dapat menyampaikan isi materi dengan jelas melalui poin-poin penting.
 Dapat merangsang dan motivasi para siswa dalam pembelajaran.

Menurut Sumantri dan Permana (2001: 64), Fungsi Flip chart yaitu : Memberi informsi
secara simbolis, memperjelas, memudahkan siswa dalam menangkap data kuantitaif yang
rumit, dan dapat menggambarkan pertumbuhan atau perkembangan suatu peristiwa atau
objek dengan jelas sehingga siswa bisa lebih sistematis dalam mempelajari suatu peristiwa
atau ilmu.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Media Flipchart

2.5.1 Kelebihan Flip Chart

1. Mampu menyajikan pasar pembelajaran secara ringkas dan praktis

Pada umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dari standar ukuran whiteboard
maka pesan pembelajaran yang disajikan secara ringkas mencakup pokok-pokok
materi pembelajaran hal ini penting dilakukan dalam pembelajaran berbagai pokok
sajian informasi disajikan melalui media presentasi yang bertujuan dalam fokuskan
perhatian siswa serta membimbing alur materi yang disajikan.

2. Dapat digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan

Media flipchart tidak membutuhkan arus listrik sehingga jika digunakan di luar
ruangan yang tidak ada saluran listrik tidak menjadi masalah. Perbedaannya dengan
media presentasi yang membutuhkan cahaya rendah dalam arti kata ruangan harus
dalam kondisi yang agak gelap agar dapat dilihat. penggunaan media ini tidak

7
berhubungan dengan kebutuhan cahaya husus cahaya yang dibutuhkan adalah cahaya
normal atau cahaya seadanya

3. Bahan pembuatan relatif murah

Bahan dasar flip chart adalah kertas, sebagai media untuk menuangkan gagasan ide
dan informasi dalam pembelajaran. Kertas yang dibutuhkan tidak spesifik harus
menggunakan kertas tertentu, namun semua jenis kertas yang pada dasarnya dapat
digunakan. Kertas yang umum digunakan diantaranya kertas karton atau biasa juga
buffalo paper, harga kertas ini relatif murah dan terjangkau.

4. Mudah dibawa ke mana-mana (moveable)

Dikarenakan flip chart hanya memiliki ukuran antara 60 sampai 90 cm, maka mudah
untuk dibawa ke tempat yang dibutuhkan untuk membantu pembelajaran. Apalagi
kalau pembuatannya lebih kreatif, sehingga kaki penyangga dapat dilipat dan dibuat
sesimple mungkin, sehingga mudah dan ringan untuk dibawa. Untuk mempermudah
pemindahan kertas dapat digulung, namun harus dibentuk menjadi gulungan bulat
sehingga tidak merusak kertas itu sendiri.

5. Meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Dalam bentuk penyajian flip chart dan desain, maka flip chart secara umum terbagi
dalam dua sajian. Pertama flip chart yang hanya berisi lembaran-lembaran kertas
kosong yang siap diisi pesan pembelajaran, seperti halnya whiteboard, namin flip
chart berukuran kecil dan menggunakan spidol sebagai alat tulisnya. Kedua flip chart
yang berisi pesan-pesan pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya, yang isinya
berupa gambar teks grafik bagan dan lain-lain. Tentu dalam hal ini guru perlu
mempersiapkan berbagai bahan yang diperlukan untuk disajikan dalam flip chart.

8
2.5.2 Kekurangan Flip Chart

1. Sukar dibaca karena keterbatasan tulisan

Flip chart memiliki keterbatasan dalam keterbacaannya di lingkup belajar besar


dikarenakan ukuran yang tidak terlalu besar dan berukuran sedang. Apalagi kalau
ditambah dengan bentuk huruf yang dekoratif dan warna yang cenderung gelap yang
semakin membuat keterbacaannya semakin berkurang.

2. Pengajar atau pembicara cenderung memunggungi peserta

Memunggungi di sini berarti bahwa pengajar lebih banyak berinteraksi dengan flip
chart itu sendiri dengan hanya menjelaskan materi di dalam setiap lembaran
dibandingkan dengan interaksi pada peserta didik

3. Biasanya kertas flip chart hanya dapat digunakan untuk satu kali saja

Kekurangan disini khusus untuk penggunaan lembaran kertas yang memiliki kualitas
yang kurang baik misalnya kertas buram ataupun kertas HVS yang biasanya setelah
pemakaian dan tidak disimpan ditempat yang aman, biasanya terjadi kerobekan
ataupun tertumpah oleh suatu cairan di sekitar tempat penyimpanannya.

4. Tidak cocok untuk pembelajaran di kelompok besar.

Kelemahan ini berkaitan dengan poin pertama di mana flip chart memiliki ukuran
yang sedang dan dapat dibawa kemana-mana baik digunakan di luar ataupun di dalam
ruangan, akan tetapi memiliki jangkauan penglihatan yang tidak terlalu jauh, sehingga
tidak cocok untuk pembelajaran kelompok besar yang memiliki banyak peserta didik.

9
2.6 Tema SDGs Dalam Pembuatan Media Flipchart

SDGs poin 2 (Tanpa Kelaparan)

Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan


merupakan agenda pembangunan global yang teridiri dari 193 negara termasuk Indonesia.
Program global ini untuk pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi
masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan
sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta
pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga
peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Program SDGs
merupakan program lanjutan dari era MDGs (Millenium Development Goals) yang berakhir
pada Desember tahun 2015 sebagai lanjutan untuk pembangunan global dari tahun 2016
hingga tahun 2030 dengan prinsip universal, integratif, dan tidak ada yang ketertinggalan.
Program ini terdiri dari 17 tujuan, 169 target dan 230 indikator. Adapun rinci tujuan
Pembangunan Berkelanjutan ini diantaranya :

1. Tanpa kemiskinan
2. Tanpa kelaparan
3. Kehidupan sehat dan sejahtera
4. Pendidikan berkualitas
5. Kesetaraan gender
6. Air bersih an sanitasi layak
7. Energi bersih dan terjangkau
8. Pekerjaan layak dan pertumbuhyan ekonomi
9. Industri, inovasi dan iinfrastuktur
10. Berkurangnya kesenjangan
11. Kota dan pemukiman yang berkelanjutan
12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
13. Penanganan perubahan iklim
14. Ekosistem lautan
15. Ekosistem daratan
16. Perdamian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh

10
17. Kemitraan untuk mencapai tujuan

Salah satu dari tujuan SDGs tersebut, kelompok kami akan mengusung tujuan poin
kedua yaitu tanpa kelaparan atau menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan
gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.

Kelaparan merupakan suatu kondisi dimana kurangnya konsumsi pangan kronik


(Lenhart, 1989; Ngongi 1999). Kondisi ini perut mengalami kekosongan yang mana
kurangnya asupan pangan dan dalam jangka panjang bisa berakibat fatal tentunya
berpengaruh pada kesehatan. Kelaparan masih sering terjadi di masyarakat global dan terjadi
kepada siapa pun baik orang dewasa maupun anak-anak. Dalam hal ini kelaparan yang
kelaparan saling keterkaitan dengan kondisi kurang gizi.

Kekurangan gizi atau malnutrisi adalah kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan
nutrisi yang disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu ketidakseimbangan gizi
dalam makanan yang dikonsumsi dan terjangkitnya penyakit infeksi. Selain itu kekurangan
gizi dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang makanan sehat yang
mengandung gizi seimbang. Hal ini sangat berbahaya yang mana jika seseorang mengalami
malnutrisi maka akan terhambatnya proses pada tubuh bahkan mengalami gangguan
pertumbuhan terkhusus pada anak-anak.

Pada poin tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 2 yaitu untuk menghilangkan


kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian
berkelanjutan yang terdiri dari 5 target utama dan 3 target tambahan dengan beberapa
indikator. Dalam tujuan ini, ketahanan gizi yang baik sejatinya mudah dan harus terpenuhi
agar tidak terjadi kelaparan dengan kondisi kekurangan gizi. Makanan yang bergizi sejatinya
masih mudah diperoleh untuk dikonsumsi namun masih banyak permasalahan yang mana
orang-orang kesulitan untuk memperoleh makanan bergizi. Pada salah satu target poin ini
pun dinyatakan bahwa : (2.2) Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan
gizi, termasuk pada 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak
pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun , dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan,
ibu hamil, dan menyusui serta manula.

Pembahasan kali ini dikhususkan pada anak-anak yang mana sejak dini harus dibekali
pengetahuan tentang pentingnya gizi untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan
mereka. Di jenjang pendidikan khususnya di SD materi ini disampaikan bagaimana
pentingnya makanan sehat (makanan bergizi) bagi tubuh, manfaat makanan sehat dan bergizi,
11
dsb. Anak sekolah dasar merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi masyarakat
(Calderon, 2002; Choi et al, 2008). Maka penyampaian materi tentang gizi sangat penting
yang mana anak-anak harus memiliki kesehatan yang baik sebagai generasi penerus bangsa
dan penyampaian materi ini merupakan salah satu upaya peningkatan status gizi masyarakat
yang mana termasuk ke dalam salah satu tujuan dari poin kedua SDGs (Tanpa Kelaparan).
Oleh karena itu materi ini harus tersampaikan dengan baik sehingga pendidik harus bisa
mengemas pembahasan tersebut agar informasi yang disampaikan dapat diterima oleh peserta
didik.

12
2.7 Peran Media Flipchart dalam SDGs

Dalam penyampaian materi pendidik dapat menggunakan segala alat yang dapat
membantu mempermudah proses pembelajaran atau disebut dengan media pembelajaran.
Banyak jenis media pembelajaran yang dapat digunakan seperti poster, komik, flipchart,
video, dan lainnya dengan karakteristik yang berbeda-beda. Untuk salah satu contoh media
yang digunakan yaitu flipchart dalam menyampaikan pembahasan materi ini tentunya dapat
menarik perhatian peserta didik untuk belajar.

Flipchart dapat digunakan untuk menyampaikan pembahasan tentang pentingnya


makanan bergizi bagi kesehatan. Flipchart dirancang semenarik mungkin yang di dalamnya
berisikan informasi tentang pentingnya makanan bergizi, jenis-jenis makanan bergizi, asupan
gizi yang baik bagi tubuh sehingga peserta didik dapat melihat dan belajar dari media
tersebut. Dalam flipchart informasi dapat dikemas dengan ditambahkan ilustrasi gambar,
warna dan tulisan yang menarik, serta informasi yang disampaikan berupa poin inti sehingga
mudah untuk dipelajari khusunya anak-anak.

Sebagai contoh dalam satu lembar flipchart memuat informasi tentang sumber
karbohidrat, maka kertas tersebut menyajikan informasi berupa pengertian karbohidrat,
manfaat karbohidrat, contoh makanan karbohidrat. Materi yang disajikan dapat dibubuhi
dengan gambar dan desain menarik agar mudah dipahami oleh anak-anak atau peserta didik
dalam mempelajarinya. Dari materi yang disampaikan maka peserta didik akan mengetahui
bahwa pentingnya makanan yang mengandung karbohidrat oleh karena itu peserta didik pun
lebih tergerak untuk memenuhi kebutuhan gizinya yaitu mengkonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat.

13
2.8 Langkah Pengembangan Media
1. Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa

 Kebutuhan siswa kelas 4 SD terhadap makanan yang bergizi merupakan kebutuhan


dasar yang berupa pengenalan beragam jenis makanan dan minuman dengan
kandungan nutrisi dan gizinya. ini akan membuat siswa lebih mengerti akan
pentingnya memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi dan menerapkannya
dalam kehidupan. Diharapkan hal ini dapat diterapkan dalam makan bersama di
rumah atau di luar rumah sehingga siswa lebih peduli pada kesehatan tubuhnya
dengan cara memilih makanan dan minuman yang sehat dan bergizi.
 Siswa kelas 4 SD yang dikategorikan siswa kelas tinggi memiliki karakteristik
perhatian yang tertuju pada kehidupan sehari-hari, makanan dan minuman merupakan
kebutuhan kehidupan praktis sehari-hari sehingga perlu diajarkan agar siswa memiliki
pemahaman terhadap tubuhnya yang memerlukan asupan gizi yang baik, karakteristik
yang lain merupakan ingin tahu realistis dan ingin belajar di sini media flip chart
sebagai pendorong semua inisiatif keinginan untuk belajar ini agar terlaksana dengan
baik.

2. Kompentensi yang Akan Dicapai

 Siswa dapat mengidentifikasi berbagai jenis makanan yang memiliki nutrisi dan gizi
yang baik
 Siswa dapat mengidentifikasi berbagai manfaat bagi kesehatan makanan yang
memiliki nutrisi dan gizi yang baik
 Siswa dapat menggolongkan makanan dan berdasarkan kandungan nutrisi dan gizi
yang ada didalamnya
 Siswa dapat menerapkan pengetahuan makanan bergizi dengan cara bersama
bimbingan orang tua dan guru memilih makanan yang sehat dan bergizi

14
3. Merumuskan Butir-Butir Materi

 Sumber vitamin : Vitamin terbagi menjadi dua yaitu vitamin yang larut dalam lemak
dan vitamin yang larut air. Vitamin A dan C merupakan kategori larut dalam air,
namin tidak dapat disimpan tubuh karena itu penting untuk mengonsumsi makanan
yang mengandung vitamin ini setiap hari. Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak
adalah vitamin A, D, E, dan K. Vitamin dan mineral begitu mudah didapat dari
makanan. Contohnya : susu, kacang-kacangan, cabai, brokoli, ikan laut, dan
sejenisnya
 Sumber antioksidan : Antioksidan adalah bahan yang membantu melindungi sel-sel
tubuh dari efek buruk radikal bebas bebas radikal bebas dapat terbentuk secara alami
di dalam tubuh dan bisa diperoleh di luar tubuh mereka bebas yang terbukti dalam
tubuh adalah bahan kimia yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan sedangkan
radikal bebas dari luar tubuh ditimbulkan akibat asap rokok dan radiasi. sumber
antioksidan alami contohnya adalah buah-buahan, sayur- sayuran, dan kacang-
kacangan sedangkan sumber antioksidan buatan adalah suplemen makanan seperti
suplemen yang mengandung beta karoten atau suplemen yang mengandung vitamin
larut lemak.
 Sumber mineral : mineral adalah elemen penting dalam dalam fungsi otak dan jantung
manusia adalah juga berperan dalam produksi hormon dan enzim. menjaga asupan
mineral cukup bisa dilakukan dengan mengonsumsi jenis makanan yang mengandung
mineral hanya mencukupi kebutuhan dalam mengonsumsi makanan yang kaya
mineral juga menurunkan risiko terkena penyakit. makanan yang mengandung
mineral dapat diperoleh dari kacang-kacangan hewan laut kubis-kubisan telur dan
sejenisnya.

15
 Sumber karbohidrat : karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi karbohidrat juga
memiliki fungsi dalam membantu protein agar dapat bekerja maksimal dalam
membangun tubuh dan optimalisasi fungsi otak. Nasi merupakan sumber karbohidrat
utama bagi orang Indonesia selain nasi kentang, jagung, ubi juga merupakan sumber
karbohidrat yang baik bagi kesehatan. Lemak berfungsi membantu proses penyerapan
sejumlah vitamin dan sumber energi bagi tubuh, lemak juga membantu menjaga
kesehatan kulit dan rambut, selain itu lemak memiliki fungsi juga sebagai isolator
bagi tubuh sehingga keberadaan lemak bisa menjadikan tubuh hangat seperti saat
mengenakan pakaian yang tebal. lemak dapat ditemukan dalam makanan seperti ikan,
alpukat, biji-bijian, kacang-kacangan, bayam, kubis dan sejenisnya

16
4. Garis Besar Program Media

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas : 4 SD

Pokok Bahasan : Makanan Sehat dan Kandungan Gizinya

Deskripsi Sungkat : Media grafis ini merupakan jenis flip chart yang digunakan sebagai
media dalam pembelajaran Makanan Sehat dan Kandungan Gizinya,
setiap lembaran memiliki penjelasan mengenai kandungan gizi dan
makanan sehat yang termasuk didalamnya

Kompentensi Dasar : Siswa dapat mengidentifikasi berbagai makanan sehat melalui


penjelasan mengenai kandungan gizi didalamnya dan manfaatnya bagi
kesehatan

Penelaah Materi : Erika Erviana Efendi (2000641)

Innecita Tamara Silitonga (2004774)

Nurhuda Maulana Sidiq (2005895)

Tasya Susanti (2003598)

Zenita Listia Handayani (2008963)

17
No Indikator Pokok Materi Sub Pokok Materi Format Estimasi Sumber Rujukan
. Media Waktu
1. Siswa dapat Berbagai Kandungan Gizi Media Grafis 30 menit Afriki, Al Faran, dkk.
mengidentifikasi Makanan dalam Makanan : Flip Chart 2014. Buku Siswa
berbagai Sehat dan Sehat : SD/MI Kelas IV
makanan sehat Kandungan Tema 9 : Makananku
 Sumber
melalui Gizi di Sehat dan Bergizi.
Vitamin
penjelasan dalamnya Jakarta:Pusat
 Sumber
mengenai Kurikulum dan
Mineral
kandungan gizi Perbukuan, Balitbang,
 Sumber
didalamnya dan Kemendikbud
Antioksida
manfaatnya bagi
n
kesehatan
 Sumber
Karbohidra
t dan
Lemak

18
Bab 3
Analisis
3.1 Anotasi Artikel

No. Judul Artikel Referensi Ringkasan Singkat Isi Artikel


1. Perbandingan Media Tunggul P. Bambang Artikel ini berisi mengenai penerapan media
Power Point Dengan Flip Wahyono. (2012). flipchart pada pembelajaran tematik kelas 2 SD
Chart Dalam Perbandingan Media dalam peningkatan hasil belajar siswa. Didapatkan
Power Point Dengan hasil analisis data pada penelitian tindakan kelas
Meningkatkan
Flip Chart tentang penerapan media flipchart tema hewan dan
Pengetahuankesehatan Dalam Meningkatkan tumbuhan pada pembelajaran tematik kelas 2 SD
Gigi Dan Pengetahuankesehatan sebagai berikut
Mulut Gigi Dan
Mulut. UNNES : Unnes 1. Aktivitas guru pada saat pembelajaran terjadi
Journal of Public peningkatan dibuktikan dengan persentase yang
Health, 1(1), hlm 32-35 naik pada siklus pembelajaran yang menggunakan
media pembelajaran flip chart dengan persentase
https://journal.unnes.ac. peningkatan 8,67%. Ini menunjukkan bahwa guru
id/sju/index.php/ujph/ar dapat menjadi fasilitator aktif untuk membimbing
ticle/view/179 peserta didiknya menggunakan media dengan
sebaik-baiknya

2. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran terjadi


peningkatan dibuktikan dengan persentase pada
siklus penelitian saat pembelajaran dengan media
pembelajaran flip chart dengan persentase
peningkatan 10,72%. hasil ini menunjukkan bahwa
siswa termotivasi dan dapat aktif belajar dengan
suatu bantuan media yang menarik perhatiannya
hingga memunculkan semangat belajar

3. Tingkatan hasil belajar siswa pada proses


pembelajaran dengan media pembelajaran flip
chart terjadi peningkatan dibuktikan dengan
presentasi pada siklus pembelajaran yang telah
ditentukan dalam presentase 19.51% hasil tes ini
menunjukkan semakin berat banyak siswa yang
mencapai skor dengan kriteria ketuntasan minimal
KKM yang telah ditentukan yaitu ≥75

2. Penerapan Media Pratiwi, Desi Eka. Artikel ini berisi mengenai penelitian yang
Papan Balik Mulyani. (2013). bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

19
(Flipchart) Pada Penerapan Media Papan peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
Pembelajaran Tematik Balik (Flipchart) Pada antara menggunakan media PowerPoint dan
Untuk Meningkatkan Pembelajaran Tematik
Hasil Belajar Siswa flipchart merupakan penelitian eksperimen semu
Untuk Meningkatkan
Sekolah Dasar Hasil Belajar Siswa menggunakan metode desain pretest posttest
Sekolah Dasar. dengan kelompok kontrol.
Surabaya:PGSD FIP
UNESA, 1(2), hlm 2-10
Penelitian ini dilakukan di sebuah SD di
https://media.neliti.com Gunungpati Semarang. Upaya peningkatan
/media/publications/249
746-none-825a9b67.pdf kesehatan gigi dan mulut melalui upaya promotif
preventif kuratif dan rehabilitatif dapat
ditingkatkan dengan peran serta masyarakat salah
satu upaya untuk meminimalisasi angkat kesakitan
yang ada yang ada adalah dengan preventif dengan
cara promosi kesehatan.

Pada penelitian terdapat prinsip yang harus


dipenuhi yakni adanya replikasi dan randomisasi
maka disebut eksperimen semu jenis penelitian
yang digunakan dalam eksperimen semu karena
belum mencapai sekolah pada kelompok
eksperimen dan kontrol penelitian ini dilakukan
dengan desain penelitian pretest-posttest control
group design. Hasil penelitian ini terdapat
perbedaan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
hingga 4,85% pada siswa yang berbeda kelompok
serta kelompok yang diajari dengan media lebih
berhasil mengisi posttest dengan benar.

3. Perbandingan Media Rohman, A. (2019). Flip chart adalah lembaran-lembaran kertas


Pembelajaran Flash PERBANDINGAN menyerupai album atau kalender berukuran 50×75
Card dan Flip Chart MEDIA cm atau ukuran yang lebih kecil 21×28 cm sebagai
Melalui Model

20
Pembelajaran Picture PEMBELAJARAN flip book yang disusun dalam urutan yang diikat
and Picture Dalam FLASH CARD DAN pada bagian atasnya (Rudi Susilana dan Cepi
Meningkatkan Hasil FLIP CHART Riyana, 2009:75). Adapun kelebihan dan
Belajar Siswa Pada
MELALUI MODEL kekurangan dari media pembelajaran flipchart
Mata Pelajaran
Ekonomi PEMBELAJARAN disampaikan oleh Rudi Susilana dan Cepi Riyana
PICTURE AND adalah sebagai berikut :
PICTURE DALAM
MENINGKATKAN 1. Kelebihan media pembelajaran flip chart
HASIL BELAJAR  Mampu menyajikan pesan
pembelajaran secara ringkas dan
SISWA PADA MATA
praktis
PELAJARAN  Dapat digunakan di dalam ruangan
EKONOMI (Doctoral maupun luar ruangan
dissertation, Universitas  Bahan pembuatannya relatif murah
Siliwangi).  Mudah dibawa kemana-mana atau
movable
 Meningkatkan aktivitas belajar
siswa
2. Kekurangan media pembelajaran flip chart
 Sukar dibaca karena keterbatasan
penulisan
 Pengajar atau pembicara cenderung
memunggungi peserta saat menulis
 Biasanya kertas flipchart hanya
dapat digunakan untuk satu kali
saja
 Tidak sesuai untuk peserta yang
lebih dari 15-20 orang
Adapun cara merancang atau membuat media
pembelajaran flipchart menurut Rudi Susilana dan
Cepi Riyana adalah sebagai berikut :

 Tentukan tujuan pembelajaran


 Menentukan bentuk flipchart
 Membuat ringkasan materi
 Merancang draft kasar atau sketsa
 Memilih warna yang sesuai, dan

4. Membuat Media Nurseto, T. (2012). Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas


Pembelajaran yang Membuat Media
menyerupai kalender berukuran 50X75 cm, atau
Menarik Pembelajaran yang
Menarik. Jurnal ukuran yang lebih kecil 21X28 cm sebagai
Ekonomi Dan
flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat
Pendidikan.

21
pada bagian atasnya .
https://doi.org/10.21831
/jep.v8i1.706
Flipchart dapat digunakan sebagai media
penyampai pesan pembelajaran.
a. Cara mendesain Flipchart Flipchart secara
umum terbagi dalam dua sajian,
pertama Flipchart yang hanya berisi lembaran-
lembaran kertas kosong yang siap diisi pesan
pembelajaran.
Kedua, Flipchart yang berisi pesan-pesan
pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya
yang isinya bisa berupa gambar, teks, grafik,
bagan dan lain-lain.

b. Cara Menggunakan Flipchart


1) Mempersiapkan diri
2) Penempatan yang tepat.
3) Pengaturan siswa.
4) Perkenalkan pokok materi
5) Sajikan gambar.
6) Beri kesempatan siswa untuk bertanya
7) Menyimpulkan Materi.

5. The Role of Public Binns Colin, MBBS, Dalam artikel ini menjelaskan tentang peran
Health Nutrition in PhD1,dkk. 2017. kesehatan masyarakat dalam mewujudkan suatu
Achieving the The Role of Public peningkatan gizi yang berkelanjutan sesuai dengan
Sustainable Health Nutrition in tujuan berkelanjutan di Asia Pasific.
Development Goals in Achieving the
the Asia Pacific Region Sustainable Artikel ini bertujuan untuk mengkaji peran gizi
Development Goals in kesehatan masyarakat dalam pencapaian SDGs

22
the Asia Pacific Region. dan peran lembaga APACPH dalam
Asia Pacific Journal of menyelenggarakan pendidikan untuk memenuhi
Public Health, , Vol. kebutuhan tersebut. SDGs mencakup sebagian
29(7) 617–624 besar bidang yang penting bagi kehidupan dan
pembangunan manusia yang lebih luas dari batas-
batas kesehatan masyarakat biasa. Namun,
pandangan kesehatan holistik mengungkapkan
bahwa sebagian besar tujuan terkait dengan
kesehatan masyarakat dan membutuhkan nutrisi
yang tepat untuk implementasinya.

Indikator Kesehatan SDG tidak secara langsung


menilai faktor risiko. Namun, kelompok tersebut
membahas "gizi" sebagai contoh kesulitan dengan
beberapa indikator keseluruhan dalam diskusi
yang "mengusulkan ukuran malnutrisi yang
menggabungkan prevalensi kurus dan kelebihan
berat badan di antara anak di bawah usia 5 tahun."
8 Karena distribusi pertumbuhan adalah suatu
kontinum, ada beberapa alasan di balik ini, tetapi
lazim untuk mengukur prevalensi kurang gizi dan
kelebihan berat badan secara terpisah.

SDGs memiliki potensi besar untuk memfokuskan


aksi dan bantuan global ke arah yang akan
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan semua
warga negara. Namun, tujuannya rumit, dan sering
kali dibuat lebih karena saling ketergantungan. Ini
akan membutuhkan upaya yang cukup besar untuk
menafsirkan dan menerapkannya secara optimal di
tingkat lokal dan wilayah. Sekolah Kesehatan
Masyarakat didasarkan pada tindakan
interdisipliner dan ditempatkan dengan baik untuk
berkontribusi pada implementasi SDGs. Karena
gizi merupakan faktor risiko dalam banyak
masalah yang diidentifikasi dalam SDGs, penting
bahwa gizi kesehatan masyarakat
mempertahankan peran sebagai disiplin inti dalam
program kesehatan masyarakat akademis.

6. The SDGs Will Canavan R. Chelsey, Dalam artikel ini menjelaskan tentang SDGs akan
Require MSPH, dkk. 2016. The membutuhkan pertanian terintegrasi, nutrisi dan
Integrated Agriculture, SDGs Will Require kesehatan di tingkat komunitas.
Nutrition, and Health Integrated Agriculture,
at the Community Nutrition, and Health Malnutrisi anak merupakan masalah yang
Level at the Community mendesak dan kompleks dan membutuhkan
Level. Food and pendekatan terpadu di bidang pertanian, gizi, dan
Nutrition Bulletin, Vol. kesehatan. Masalah ini telah menjadi terkenal di

23
37(1) 112-115 tingkat global. Sementara upaya tingkat nasional
sedang dilakukan di banyak negara, hanya ada
sedikit informasi tentang bagaimana
mengintegrasikan di tingkat masyarakat

Dinyatakan secara jelas di tujuan 2 dalam SDGs


(mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan
pangan dan peningkatan gizi, dan mempromosikan
pertanian berkelanjutan), pentingnya pertanian dan
nutrisi meresap ke dalam daftar panjang tujuan dan
target. Mereka adalah faktor utama dalam
pengentasan kemiskinan dan peningkatan
kesehatan, dan mereka secara lebih halus terkait
dengan masalah kesetaraan dan kesetaraan,
pendidikan, dan pemberdayaan perempuan.
Mereka tidak dapat disangkal terkait dengan air
dan sanitasi; pertumbuhan ekonomi; energi; dan
infrastruktur, urbanisasi, dan pemerintahan. Dan
mereka akan menjadi penentu penting perubahan
iklim dan keberlanjutan.

Gizi anak merupakan masalah yang mendesak dan


kompleks. Mengatasi kuantitas makanan yang
dikonsumsi tidak cukup; komposisi nutrisi dan
keragaman makanan sama pentingnya untuk
nutrisi yang memadai. Mikronutrien dan asam
lemak esensial sangat penting untuk meningkatkan
pertumbuhan dan fungsi kekebalan tubuh serta
mencegah penyebab utama morbiditas dan
mortalitas, itulah mengapa buah-buahan, sayuran,
dan makanan hewani sangat penting. Namun
banyak pola makan yang hanya mengandalkan 1
atau 2 makanan pokok, seperti jagung dan nasi.
7 Sustainable Gill Juliana Dias Artikel ini berisi mengenai ketahanan pangan
development goal 2: Bernandes. Pytrik global dan keberlanjutan pertanian yang menjadi
Improved targets and Reidsma. Dkk. 2019. tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs 2)
indicators for Sustainable ketahanan paangan membutuhkan tindakan yang
agriculture and food development goal 2: segera mungkin dan bersama dari berbagai negara
security Improved targets and berkembang dan maju hal ini bergantung pada
indicators for target dan indikator yang jelaskan dapat diterapkan
agriculture and food secara universal yang sebagian dinilai masih
security, Vol 48(1) Hal. kurang. Sifat baru dan kompleks dari SDGs
685–698 menimbulkan permasalahan tentang penerapannya
di lapangan terutama dalam menghadapi
https://link.springer.co keterkaitan tujuan SDGs 2. Tinjauan indikator
m/article/10.1007/s132 SDGs 2 yang ada mengusulkan perbaikan untuk
80-018-1101-4? mengatasi permasalahan dari ketahanan pangan.
ct=t&error=cookies_not Gambaran implementasi praktiknya terdapat di
_supported&code=8f52 berbagai negara berkembang artikel ini
897f-c289-4d43-925d- memberikan wawasan mengenai tindakan konkret

24
a07424f001ac yang diperlukan untuk mencapai tujuan SDGs 2 di
seluruh konteks pembangunan yang kontras dan
menyoroti tantangan dalam menangani hubungan
antar target dan indikator didalam dan diluar SDGs
2. Pada akhirnya ini menandakan perlunya
kebijakan yang terintegrasi dan membuka peluang
untuk memanfaatkan pemenuhan 2 di seluruh
dunia. Artikel ini memberikan penglihatan
mengenai proses desain indikator yang
menginspirasi proses peninjauan SDGs secara
formal kebaruan dan kompleksitas SDGs. Hal ini
membuka berbagai jalur penelitian seperti
observasi terhadap berbagai permasalahan
perdagangan dan pertanian di antara negara-negara
yang berkembang yang membutuhkan perhatian
lebih besar dan memberikan implikasi langsung
pada indikator gizi dan lingkungan masyarakatnya
atau kekurangan pangan yang selalu menjadi
bahan permasalahan yang solusinya selalu harus
dipertimbangkan dalam jangka pendek dan jangka
panjang. Semua kasus identifikasi secara
metodologi penelitian yang sesuai untuk
menangani kompleksitas masalah secara
keseluruhan.

25
Bab 4
Penutup

4.1 Kesimpulan
Dalam penyampaian suatu informasi atau pembahasan dapat disajikan dengan suatu
media tertentu contohnya media pembelajaran flipchart. Flipchart merupakan lembaran-
lembaran kertas yang berisikan suatu informasi atau pembahasan yang didalamnya bisa
dibubuhi suatu teks dengan gambar atau simbol-simbol tertentu. Flipchart termasuk dalam
media pembelajaran artinya suatu perantara penyampaian infomasi atau pembahasan yang
disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik.

Suatu informasi atau bahan ajar yang disajikan melalui media pembelajaran flipchart
dapat menarik perhatian peserta didik untuk belajar termasuk mempelajari materi “Gizi yang
Baik Sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs)”. Peran flipchart disini dapat
menyajikan informasi yang berkaitan dengan sumber-sumber gizi, contoh serta kandungan
manfaat sumber gizi bagi kesehatan. Oleh karena itu flipchart dapat membantu
mempermudah peserta didik dalam memahami informasi yang disampaikan dan diharapkan
dapat tergerak untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.

Informasi yang disajikan oleh media pembelajaran flipchart dapat membantu peserta
didik dalam memahami materi tersebut yang nantinya bisa menjadi bahan pelajaran untuk
mengetahui pentingnya gizi yang baik. Setelah memahami informasi yang disampaikan,
peserta didik diharapkan dapat mengkonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan asupan
gizi yang sesuai. Selain asupan gizi dapat terpenuhi, hal tersebut juga dapat membantu salah
satu target program dari Sustainble Development Goals (SDGs) poin kedua yaitu tanpa
kelaparan : menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta
meningkatkan pertanian berkelanjutan. Yang dikhususkan pada target poin (2.2) Pada tahun

26
2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada 2025 mencapai target
yang disepakati secara internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun ,
dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil, dan menyusui serta manula.

4.2 Saran
Dalam menyajikan informasi pada suatu media pembelajaran flipchart harus dikemas
semenarik mungkin agar menarik perhatian peserta didik sehingga mau memahami informasi
yang disampaikan. Selain itu, pemilihan kata atau poin-poin penting yang akan disampaikan
harus sesuai dengan target pembaca agar mudah dipahami karena informasi bisa saja tidak
disampaikan secara rinci karena media yang terbatas.

27
Daftar Pustaka
Susilana Rudi, Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung:CV. Wacana Prima

Susilawati Fransiska. 2017. Buku Siswa SD/MI Kelas V Tema 3 : Makanan Sehat.
Jakarta:Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

(Nurseto, 2012)Nurseto, T. (2012). Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal


Ekonomi Dan Pendidikan. https://doi.org/10.21831/jep.v8i1.706

Widiyastuti, N., Slameto, S., & Radia, E. H. (2018). PENGEMBANGAN MEDIA


PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE ADOBE FLASH
MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA. Perspektif Ilmu Pendidikan.
https://doi.org/10.21009/pip.321.9

Drs.Rudi Susilana, c.r. (2011). Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan


dan Penilaian. Bandung : CV Wacana Prima

Canavan R. Chelsey, MSPH, dkk. 2016. The SDGs Will Require Integrated Agriculture,
Nutrition, and Health at the Community Level. Food and Nutrition Bulletin, Vol.37(1)
112-115

Binns Colin, MBBS, PhD1,dkk. 2017. The Role of Public Health Nutrition in Achieving the
Sustainable Development Goals in the Asia Pacific Region. Asia Pacific Journal of
Public Health, , Vol. 29(7) 617–624
Wahyuningsih, W. (2018). Millenium Develompent Goals (Mdgs) Dan Sustainable
Development Goals (Sdgs) Dalam Kesejahteraan Sosial. BISMA: Jurnal Bisnis dan
Manajemen, 11(3), 390-399.
Ishatono, I., & Raharjo, S. T. (2016). Sustainable development goals (SDGs) dan pengentasan
kemiskinan. Share: Social Work Journal, 6(2), 159.

28
Tanziha, I., Syarif, H., Kusharto, C. M., Hardinsyah, H., & Sukandar, D. (2005). Analisis
determinan kelaparan. Media Gizi dan Keluarga, 29(2).
Pahlevi, A. E. (2012). Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar. KEMAS: Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 7(2), 122-126.

29

Anda mungkin juga menyukai