Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ILMU BIOMEDIK DASAR

Dosen :

Hj. Sri Hartati, Ners., M.Kep

ANGGOTA KELOMPOK :

Rafli Abdul Ghani (22)

Rafli Dwi Mulyana (23)

Restha Maulani Aulia Widuri (24)

Siti Rahmawati (44)

AKADEMI KEPERAWATAN CIANJUR


Anatomi Dan Fisiologi

Dalam bahasa yunani anatomi yaitu greek yang artinya adalah membuka satu potongan.
Anatomi merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mempelajari struktur tubuh manusia
dan saling berhubungan dengan fisik tubuh lainnya. Dalam bahasa latin kata anatomi dibagi
menjadi dua bagian ana yang artinya bagian dan tomi artinya potongan. Anatomi juga
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari seluruh atau sebagian dari susunan tubuh.

Physiologi dalam bahasa yunani yaitu greek yang bisa diartikan sebagai ilmu yang
digunakan untuk mempelajari tentang cara suatu organisme melakukan fungsinya. Dalam
bahasa latin physiologi juga terbagi dua dimana physis artinya cara kerja sedangkan logos
artinya ilmu pengetahuan. Setiap manusia mempunyai struktur tubuh, dimana struktur
tersebut memiliki kegunaan tersendiri. Anatomi juga memiliki beberapa bagian, berikut
penjelasannya :

1. Sistem rangka : Rangka digunakan untuk bergerak, tempat dimana otot bisa melekat,
melindungi organ dan membentuk tubuh manusia.
2. Sistem otot : otot digunakan menggerakkan tubuh manusia, melancarkan aliran darah,
dan bisa digunakan untuk menjalankan fungsi tubuh yang lainnya.
3. Sistem peredaran darah : digunakan untuk mengedarkan darah ke semua bagian
tubuh, melindungi tubuh dengan menggunakan sel darah putih dari kuman, dan
mempertahankan keseimbangan tubuh.
4. Sistem pencernaan : digunakan untuk memproses makanan yang kita telah kita nakan
menjadi zat gizi yang diperlukan oleh tubuh.
5. Sistem endokrin : digunakan untuk membuang hormon darah.
6. Sistem saraf : digunakan untuk mengumpulkan dan mengirim informasi yang berada
di dalam otak.
7. Sistem pernafasan : digunakan untuk memberikan oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida yang akan mematikan.
8. Sistem kekebalan tubuh manusia : digunakan untuk melindungi tubuh dari virus dan
bakteri yang berbahaya.
9. Sistem limfatik : membantu tubuh manusia untuk melawan infeksi.
10. Sistem ekskresi : digunakan untuk membuang zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh
tubuh.
11. Sistem urinaria : digunakan untuk menyaring dan menghilangkan seluruh limbah yang
ada di dalam tubuh.
12. Sistem reproduksi : digunakan untuk memberikan keturunan.
13. Sistem indra : digunakan untuk menerima ran sangan yang datang dari luar.

Anatomi terbagi dua bagian yaitu mikroskopik dan makroskopik. Anatomi


mikroskopik merupakan sesuatu yang mempelajari struktur yang tidak bisa kita lihat
menggunakan mata telanjang. Mikroskopik digunakan untuk pemeriksaan histology maupun
sitology. Histology digunakan untuk mempelajari jaringan, sitology digunakan untuk
mempelajari sel. Anatomy makroskopik sesuatu yang mempelajari struktur yang besar
dimana kita bisa melihatnya dengan cara mata telanjang.
Spesifikasi dari fisiologi diantaranya yaitu fisiologi patologikal ( ilmu yang mempelajari
tentang efek penyakit dari organ tubuh) dan fisiologi spesifik ( ilmu yang mempelajari ilmu
suatu organ).

Berikut istilah dari anatomi :

1. Superior : Bagian atas.


2. Cranial : Bagian yang terdekat dengan kepala. Misalnya mulut.
3. Inferior : Bagian bawah
4. Kaudal : Bagian yang terdekat dengan kaki (ekor). Misalnya pusar.
5. Anterior : Bagian yang terdekat dengan bagian depan. Misalnya lambung.
6. Posterior : Bagian yang terdekat dengan bagian belakang. Misalnya jantung.
7. Superfisial : Bagian yang dekat dengan di dan ke. Misalnya otot kaki dengan
tulangnya.
8. Profunda : Bagian yang terletak sangat jauh dari bagian permukaan. Misalnya tulang
pengumpil, hasta.
9. Medial : Bagian yang terdekat dengan bidang median. Misalnya jarak antara jari
manis dan jempol.
10. Lateral : Bagian yang menjauhi bidang median. Contohnya telinga dengan mata.
11. Proksimal : Bagian yang terdekat dengan batang tubuh. Misalnya siku dengan telapak
tangan.
12. Distal : Bagian yang terjauh dari batang tubuh. Misalnya pergelangan tangan dengan
siku.
13. Internal : Bagian tubuh dalam.
14. Eksternal : Bagian tubuh luar.
15. Dextra : Bagian tubuh kanan.
16. Sinistra : Bagian tubuh kiri.
17. Lateral : Bagian tubuh samping.
18. Sentral : Tubuh bagian pusat.
19. Asenden : Bagian tubuh yang naik.
20. Desenden : Bagian yang turun.
21. Ventral : Bagian yang ada di depan ruas tulang belakang.
22. Dorsal : Bagian tubuh yang terletak di belakang ruas tulang belakang.
23. Viseral : Selaput yang berada pada bagian dalam.
24. Parietal : Selaput yang berada pada bagian luar.
25. Transversal : Bagian tubuh yang melintang.
26. Longitudinal : Bagian tubuh yang membujur.
27. Perifer : Tubuh bagian pinggir.
28. Sagittalis : Bagian yang tegak lurus dan terletak di dalam bidang frontalis.
29. Preaksial : Bagian yang memperlihatkan sisi radial.
30. Postaksial : Bagian yang memperlihatkan sisi ulna.
31. Volaris : Bagian yang mengarah ke telapak tangan.
32. Plantral : Bagian tubuh yang terletak di arah telapak kaki.
33. Palmar : bagian yang mengarahkan ke bagian palmaris manusia.
34. Ulnar : bagian yang mengarahkan ke ulna.
35. Radial : Bagian yang mengarah ke radius.
36. Tibial : Bagian yang mengarah ke tibia.
37. Fibular : Bagian yang mengarah ke fibula.
38. Fleksor : Bagian badan yang berada di bidang rata anterior.
39. Ekstensor : Bagian dari bidang rata posterior.(Indah)

SISTEM SARAF

Tubuh manusia memiliki sistem pengatur kegiatan tubuh yang dikenal sebagai sistem
regulasi. Sistem regulasi pada manusia termasuk sistem saraf, hormon, dan pengindraan.
Sistem saraf bekerja dengan cepat menanggapi perubahan. Fungsinya disini ada dua, yakni
sebagai penerima dan penghantar rangsang ke seluruh bagian tubuh.

Sistem saraf juga berperan untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut. Sel
saraf yang menerima rangsangan disebut sebagai reseptor, sementara sel lainnya yang
menanggapi rangsangan disebut sebagai efektor.

Sistem saraf manusia dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar
(otonom).

Sistem Saraf Sadar

Sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer atau tepi.

Sistem saraf pusat memiliki fungsi untuk mengatur dan mengendalikan sistem koordinasi.
Ini tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak sendiri dibagi lagi menjadi beberapa
bagian, yaitu otak depan (prosensefalon), otak tengah (mesensefalon), serta otak belakang
(rombensefalon).

Saraf

Otak depan atau prosensefalon terdiri atau 2 bagian yaitu otak besar (serebrum) dan
diensefalon. Pada diensefalon terdapat bagian thalamus dan hipotalamus. Otak besar
merupakan bagian terbesar dari otak yang berada di daerah paling ujung depan otak. Otak
besar terdiri dari hemisfer kiri dan kanan. Masing-masing hemisfer terbagi menjadi beberapa
lobus yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, serta lobus temporal.

Talamus merupakan bagian yang berfungsi untuk menerima seluruh informasi sensorik
kecuali penciuman. Talamus juga berperan sebagai tempat persepsi emosi.

Hipotalamus berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom dan mengatur emosi,
kadar air dalam tubuh, tekanan darah, kadar gula dalam darah dan sebagainya.

Otak tengah atau mesensefalon berada di depan otak kecil (serebelum) dan berperan dalam
refleks mata dan kontraksi otot.
Otak belakang atau rombensefalon tersusun atas bagian otak kecil (serebelum), pons varolli,
dan medula oblongata atau sumsum lanjutan. Otak kecil merupakan pusat regulasi motorik
yaitu dengan mengontrol aktivitas otot dan mengatur keseimbangan tubuh.

Pons varolli atau jembatan varol merupakan serabut saraf yang menghubungkan otak kecil
bagian kiri dan kanan. Medula oblongata merupakan bagian yang terdapat pada pangkal
batang otak, yang berfungsi sebagai pusat pengontrolan pernapasan dan denyut jantung.

Sumsum tulang belakang atau medula spinalis juga turut berperan dalam sistem saraf pusat.
Sumsum tulang belakang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari dan menuju otak serta
berperan dalam gerak refleks.

Bagian luar (korteks) sumsum tulang belakang berwarna putih dan disebut substansi alba,
sedangkan bagian dalam (medula) sumsum tulang berlakang berwarna abu-abu dan disebut
substansi grissea.

Selain sistem saraf pusat, sistem saraf sadar juga terdiri dari sistem saraf perifer atau tepi. Ini
terdiri dari sel-sel saraf yang berfungsi untuk membawa impuls dari dan menuju saraf pusat.
Perifer terdiri dari 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (spinal) dan 12 pasang saraf otak
(kranial).

Sistem Saraf Tidak Sadar

Sistem saraf tidak sadar atau otonom berfungsi untuk mengendalikan gerak organ visceral
yang bekerja tidak sadar. Sistem otonom terdiri dari 2 macam saraf yaitu saraf simpatik dan
saraf parasimpatik.

Saraf simpatik berada di pangkal sumsum tulang belakang di daerah dada dan pinggang.
Saraf simpatik umumnya berfungsi untuk mempercepat kerja organ-organ tubuh.

Saraf parasimpatik merupakan saraf yang memanjang dari sumsum lanjutan. Pada umumnya,
saraf parasimpatik berfungsi untuk memperlambat kerja organ-organ tubuh.

SISTEM SARAF PERIFER ATAU SISTEM SARAF TEPI

Sistem saraf perifer yaitu bagian dari sistem saraf yang di dalam sarafnya terdiri dari
sel-sel yang membawa informasi ke (sel saraf sensorik) dan dari (sel saraf motorik) sistem
saraf pusat (SSP), yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang.

Sistem saraf tepi dibagai menjadi dua cabang yaitu sistem saraf somatik dan sistem saraf
otonom.

 Sistem saraf somatik merupakan sistem motorik, yang semua sistem saraf ke otot.

 Sistem otonom merupakan sistem saraf yang mewakili persarafan motorik dari otot
polos, otot jantung dan sel-sel kelenjar.

Saraf perifer meliputi 12 saraf kranial, yaitu sebagai berikut:


No. Nama Jenis Fungsi

Menerima rangsang dari hidung dan


I Olfaktorius Sensori menghantarkannya ke otak untuk diproses
sebagai sensasi bau (penghidu)

Menerima rangsang dari mata dan


II Optik Sensori menghantarkannya ke otak untuk diproses
sebagai persepsi visual

III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot bola mata

IV Troklearis Motorik Menggerakkan otot bola mata

Sensori: Menerima rangsangan sensorik dari


V Trigeminus Gabungan wajah untuk diproses di otak
Motorik: Menggerakkan otot-otot pengunyah

VI Abdusen Motorik Menggerakkan otot bola mata

Sensorik: Menerima rangsang dari 2/3 bagian


anterior lidah untuk diproses di otak sebagai
VII Fasialis Gabungan sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk
menciptakan ekspresi wajah

Sensori sistem vestibular: Mengendalikan


VII keseimbangan
Vestibulokoklearis Sensori
I Sensori sistem pendengaran: Menerima
rangsang untuk diproses di otak sebagai suara

Sensori: Menerima rangsang dari bagian 1/3


posterior lidah untuk diproses di otak sebagai
IX Glosofaringeal Gabungan sensasi rasa
Motorik: menggerakkan otot-otot lidah dan
pharyng

Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam


(viceral)
X Vagus Gabungan
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
(viceral)

menggerakkan otot trapezius dan


XI Aksesorius Motorik sternocleidomastoideus (mengendalikan
pergerakan kepala)

XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

SISTEM SARAF OTONOM, PENGERTIAN, JENIS DAN FUNGSINYA TERHADAP


ORGAN
Sistem saraf otonom memiliki banyak kegunaan bagi tubuh. Semua makhluk hidup
yang ada pada dunia ini mempunyai bagian masing-masing dalam tubuh mereka yang sangat
unik.

Mereka juga mempunyai manfaat serta kegunaan masing-masing. Yang kemudian, akan
berguna dalam mengontrol kerja suatu organ dalam tubuh. Semua aktivitas yang kita
kerjakan secara langsung bergerak akibat adanya sistem yang mengontrol dari pusat. 

Sistem pusat tubuh kita adalah otak. Sehingga otak memiliki kegunaan yakni mengontrol
setiap aktivitas atau gerakan serta apa yang nantinya akan kita lakukan.

JENIS-JENIS SERTA FUNGSI SARAF OTONOM

1. 1.sistem saraf simpatik

Salah satu sistem saraf otonom ini terdapat pada depan tulang rusuk bagian belakang
yang ada pada pangkal sumsum tulang belakang. Bisa kita sebut jika letak dari sistem saraf
ini berupa medula spinalis yang ada pada bagian dada dan juga pinggangSaraf ini juga
terkenal dengan sebutan saraf torakolumbar. Hal ini karena saraf preganglion keluar yang
berasal dari tulang belakang pada torak dari pertama hingga ke-12.

Dalam sistem saraf simpatik terdapat 25 pasang ganglion atau simpul sumsum tulang
belakang. Banyak sekali kegunaan atau fungsi dari keberadaan sistem saraf simpatik ini.

Pada umumnya, sistem ini memiliki fungsi dalam memacu kerja organ tubuh kita. Namun,
ada pula yang dapat menghambat kerja dari organ tersebut.
Fungsi sistem saraf otonom simpatik antara lain mampu memperbesar bagian pupil mata,
memperbesar bronkus, menghambat ereksi, menghambat sekresi dari empedu, dan
mempercepat detak jantung.

Lalu, fungsi lainnya yakni memperlambat kerja sistem pencernaan, menurunkan tekanan
darah, meningkatkan sekresi adrenalin, dan menghambat kontraksi dari kantung kemih.

2. 2.sistem saraf parasimpatik

Sistem saraf parasimpatik merupakan sistem saraf yang mempunyai pangkal pada
sumsum tulang belakang lanjutan atau medula oblongata. Pada sistem ini juga sering kita
sebut dengan sistem saraf kranosakral.

Karena saraf preganglion keluar dari sakral dan juga dari otak. Saraf parasimpatik ini terdiri
atas jaringan yang terhubung dengan ganglion yang tersebar pada seluruh tubuh kita.

Sedangkan, fungsi dari sistem saraf otonom parasimpatik ini berbeda atau berbanding terbalik
dengan sistem saraf simpatik. Jika sistem saraf simpatik pada umumnya mempercepat kerja
organ, maka tidak untuk sistem saraf parasimpatik.

Seperti yang sudah kita ketahui jika sistem ini adalah kebalikannya, yaitu memperlambat
kerja dari organ. Jadi, dengan cara kerja kedua sistem saraf ini, maka kerja organ menjadi
seimbang dan normal.

Fungsi dari sistem saraf parasimpatik diantaranya adalah mengecilkan ukuran pupil mata,
merangsang ereksi, dan memperkecil bronkus.

Kemudian, juga berfungsi sebagai sistem yang meningkatkan tekanan darah, menghambat
sekresi dari adrenalin dan menghambat detak jantung. Selain itu, mampu meningkatkan
sekresi empedu, menghambat pencernaan, serta mempercepat kontraksi dari kantung kemih.

Anda mungkin juga menyukai